PROFESIONATITAS APARATTJR
SEKRETARIAT DAERAH
DI
KABUPATEN SUMBAWA
BESAR
Khairy Juanda
Fakultas Dakwah
IAIN
Mataram, NTBEm ail : j u an d akh airy @r o cketm ail. c o m
ABSTRACT
The aim
of
this research is knowing the profesionality of aparature at local secretary of Sumbazaa regionin
doing their work depend on function and job desctiption. Beside that, this rcsearchtry
toknow some obstacles and
find
the solution to increase apafltute profesionality at Sekretariat DaerahKabupaten Sumbawa. This reseach's
title
is
a
Profesionalityof
aparatureat
local sectetary ofSumbawa region. Research rnethods is used descriptiae suraeq, documentation, Questioner, interaiezn. The respondents of this research arc ciail sercant at Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa. From this research knew that ciail seraant competency is good, Acuntability is good, Recruillnent is fair, Education leztel is poor.'Ihe conclution is apanture's profesionality at local secretary of Sumbawa
region in fair leael.
Keywords: Profesianality, Locnl secretary, Sumbawa Region
ABSTRAK
Tujuan penelitian
ini
adatah untuk mengetahui gambaran mengenai profesionalitas aparatur padaSekretariat Daerah di Kabupaten Sumbawa Besar dalam melaksanaknn pekerjaan sesuai dengan tugas dan fwngsinya dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi serta langkah-lnngkah yang perlu diambit dalam upaya untuk meningkatkan profesionalitas aparatur pada Sekretariat Daerah di
Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini berjudul Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah Pemerintah
di Kabupaten Sumbawa Besar, Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian surzrcy deskriptif d.engan teknik dokumentasi, kuesioner, dan zoawancara. Sebagai responden dalam penelitian
ini
adalah para pegaztsai negeri sipildi
lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa. Dari hasil analisis dan interpretasi data dapat diketahui bahwa: Tingkat Kompetensi berada leael baik;Tingkat Akuntabilitas berada pada leael baik; Tingkat Responsibilitas berada pada leuel cukup; Tingkat pendidikan berada pada leael baik; Rekrutmen b*ada pada level cukup; Promosi berada pada
Ievel kurang baik. Secara keseluruhan
tinglut
profesionalitas aparatur pad.a Sekretariat Daemh Kabupaten Sumbawa berada leael Cukup.Kata kunci: Profesionalitas, Selcretariat Daerah, Kabupaten Sumbawa
PENDAHULUAN
Dengan diberlakukannya Undang-Undang
No.
3212004tenlang
Pemerintahan Daerah saatini,
salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh aparatur pemerintah daerahKhairy Juanda
Jurnol Studi Pemerintohon
Volume 7 Nomor 7 Agustus 201.0
adalah usaha menampilkan profesionalitas, etos kerja
tinggl
keunggulankompetitif
dankemampuan memegang
teguh etika birokrasi dalam
menjalankantugas dan
fungsinya sesuai dengan aspirasi masyarakat yang bebas dari nuansa Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.Tantangan tersebut,
merupakan suafu
hal
yang
beralasan,mengingat
secaraempirik
masyarakat menginginkan peranan aparatur pemerintahdapat
menjalankan tugas-tugas pelayanan secara optimal.Tumpuan
dari
harapan-harapaniht
kini
lebih tertuju
padainstitusi
pemerintahdaerah agar dapat mewujudkan
tata
pemerintahanyang
baik
(good gooernance). Tatapemerintahan yang
baik
(6ood goaernance) dapat menjadi kenyataandan
sukses, apabiladidukung
oleh
aparatur
yang memiliki
profesionalitasti.gp y*g
mengedepankanterpenuhinya akuntabilitas
dan
responsibilitaspublik, yakni
dengan menekan sekecilmungkin pemborosan penggunaan sumber-sumber keuangan pemerintah (negara) dan juga sekaligus memperkuat peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pondasi
untuk
rnelaksanakan tugas-tugasnya (Islami, 1998; 3). Selanjutnya menurutIslami
(1998; 14-15),akuntabilitas
dan
responsibilitaspublik
padahakikatrya
merupakan standar profesional yang harus dicapai/dilaksanakan aparat pemerintah dalam memberitan pelayanan dengandaya tanggap
yang tinggr
sesuaiaspirasi
masyarakat secara bertanggungjawab ataspelaksanaan tugas-tugasnya. Sedangkan menurut Bratakusumah (2000; 1) penyelenggaraan
tata
pemerintahanyang
baik menunfut
tersedianya aparaturyang
profesional.Hal
ini
merupakan prasyarat dalam meningkatkanmufu
penyelenggaraan dan kualitas pelayananpemerintah
kepada
masyarakat. Profesionalitas
tersebut
sangat tergantung
pada kompetensi, kemampuan, sikap, pengabdian dan keikh,lasannya.Istilah
profesional sudah dikenal luasdi
kalangan masyarakat. Namun pengertianyang muncul
di
masyarakatumum
seolah-olahistilah
profesional hanyaditujukan
bagi aparatur (personil) tingkat pimpinan (manajer). Sesungguhnya istilah profesional itu berlakuuntuk
semua aparatur
(personi!
mulai dari
tingkat
atas
sampai
tingkat
bawah.Profesionalitas sangat
ditentukan oleh
kemampuandan
kompetensi seseorang dalammelakukan
pekerjaanmenurut
bidang tugas dan tingkatan
masing-masing.Hasil
daripekerjaan
itu
lebih ditinjau
dari
segalase#
sesuai denganporsi,
obyek, bersifatterus-menelus dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun serta jangka
waktu
penyelesaian pekerjaan yang relati{ singkat (Suit dan Almas di, 2000; 99).Khairy Juanda Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah {Studi diPemerintah Kabirpaten Sumbawa, NTB)
Jumol Studi Pemerintohon
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
Pentingnya profesionalitas aparatur pemerintahan
ini
sejalan denganbunyi
pasal 3ayat (1)
UU No.
4311999 tentang tentang Perubahan Atas Undang-UndangNomor
8/1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang menyebutkan bahwa :"Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
yang
bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan".Pada tataran tersebut, pendekatan manajemen sumber daya manusia yang berbasis pada perkembangan pengetahuan merupakan salah satu
pilar
penting,, karena manajemenpengelolaan
sumber daya manusia dapat dipandang
sebagai pendekatanbaru
secarakomparatif terhadap manajemen personalia yang memandang orang sebagai sumber daya
kunci (Mc. Kenna, Eugene and Beech Nic, 1995;1).
Argumen diatas
sejalan denganpendapat
SondangP.
Siagian (2000; 140) yang rnengatakan bahwa :"Manusia merupakan unsur penting dalam setiap
dan
semua organisasi,keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasaran serta kemampuannya menghadapi berbagaitantangan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sum ber daya manusia".
Argumen lainnya
sebagaimanadiungkapkan
Thoha
(1997;1),bahwa
untuk
mempeltahankankehidupan dan
kedinamisan organisasi (organizational sulviadl), setlap organisasimau
tidak
mauharus adaptif
terhadap perubahan. Organisasibirokrasi
yang mampu bersaingdi
masa mendatang adalah yangmemiliki
sumber daya manusia berbasis pengetahuan denganmemiliki
berbagai keterampilan serta keahlian (multi skilling workers).Hal
ini
sejalan dengan pola pengaturan kebijaksanaan personaliadi
bidang pemerintahan, seperti disebutkan dalamModul
AKIP(LAN
dan BPKP, 2000;30), bahwa salah satu sumber organisasi yangpaling penting
adalah surnber daya manusiayang
dimiliki
oleh instansipemerintah. Sumber daya manusia memegang peranan penting
dari
saat perumusan visi dan misi, hingga pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.Sangat pentingnya eksistensi sumber daya manusia dalam bidang pemerintahan
ini
selaras dengan
penjelasanumum
UIJ No.
43/1999yang
menyebutkan
kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur Negara khususnya pegawai negeri. Oleh karenanya, setiap aparaturpemerintah
dituntut untuk
dapat melakukan tugas
dan
fungsinya
secara profesional.Khairy Juanda
Jutnol Studi Pemerintohdn
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
Namun dalam
realisasiny4hal
tersebuttidaklah mudah terbentuk
dengan sendirinya. Banyakhal
yang terjadijustru
adalah sebaliknya dan banyak aParatur pemerintah daerahkurang mampu
menyelenggarakan suatu pemerintahan agarmemiliki kredibilitas
tinggidan
proses pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilgun4 aspiratifserta bertanggungjawab.
Masih
sering ditemukan permasalahanyang terjadi
dalarn kehidupan organisasi,antara
lain
menyangkut
struktur
organisasi (structure problem)yang
terpaut
dengan mekanisme kerja sistem top down yang kurang akomodatif terhadap aspirasi bawahan dan masyarakat yang dilayani, sehingga menimbulkan ketirnpangan antara operator pelayanan,kebutulran pelayanan dengan
produk
layanan birokrasi (Henry, Nicholas, 1988;217).Hal
yang dilematis terjadi ketika kebutuhan masyarakat terhadap pelayananpublik
meningkat,tidak
dibarengi
oleh
keahlian
dan
keterampilan aparatut
untuk
membentuk
suatu mekanisme kerja pelayanan yang baik. Masih sering dijumpai pelayanan aparatur denganprosedur berbelit-belit
(birokratis),tidak
adanya kepastian,kurang
transparan, lamban dengan disertai adanya pernr:ngutan biaya tambahan diluar biaya resmi. Akibat yang dapatdilihat
sekarang banyak masyarakat pengguna jasa pemerintah sering dihadapkan pada begitu banyak ketidakpastian ketika mereka berhadapan dengan aparat birokrasi (Dwiyanto,dan Kusumasar+ 2OOO; 7).
Seiring
dengan
penyelengaraan
otonomi daerah
yang
luas, nyata
dan bertanggungjawab sebagaimana telah diatur dalam UU No. 3212004, Pemerintah KabupatenSumbawa melakukan penataan
kelembagaanperangkat daerah. Sekretariat
Daerah Kabupaten Sumbawa merupakan unsur staf pelaksana kewenangan otonomi daerah pada pelaksanaan desentralisasi yangmemiliki
fugas membantubupati
dalam penyelenggaraanpemerintahan,
administrasi,
organisasidan
tata
laksanaserta memberikan
pelayananadministratif kepada
seluruh
perangkat daerah otonom. Keberhasilan
pelaksanaan kewenanganotonomi
daerahdi
Kabupaten Sumbawamemiliki
relevansi dengan uraian tugas-tugasyang
menjadi tanggr:ngjawabpara
aparaturyang
adadi
Sekretariat Daerah sesuai dengan desentralisasi kewenangan dari Bupati Sumbawa.Jumlah aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa sebanyak 161 orang yang
secara
teknis
administrasi kepegawaianterdiri
dari
12 orang
golonganIV,
101 orangKhairy Juanda Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah
(studidi Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
lurnal Studi Pemerintahan
Volume 1. Nomor 7 Agustus 2O7O
golongan
lII,
47
orang golonganII
dan 1
orang golonganI.
Secara teknis kelernbagaan,seluruh jabatan
dalam struktur
organisasiyang
ada termasukke
dalamkriteria
jabatanstrukfural.
Berkenaan dengan fenomenadiatag
terdapat beberapa permasalahan umumyang
menyangkutkondisi aparatur
di
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa dalammenjalankan tugas
dan fungsinya, yaksi:
pntama, masihrelatif
rendahnya kemampuan dalam berkomr.rnikasi dan penguasaan informasi secara globaluntuk
dapat menyesuaikandiri
dengan perubahan lingkr:ngan;
kedua,
belum
mamPunya
setiap
aParatulmengimplementasikan pertanggungjawaban secara
penuh
(pusonal acmuntability) sesuatdengan bidang tugas
dan
fungsinya;
ketiga,lemahnya
akselerasi penyelesaian tugaspekerjaan
yang
dapat
mengakibatkan penundaan
waktu;
keempat,masih
lemalurya kemampuan men)rusun agenda kegiatan yang memprioritaskan kebutuhan penunjang kerjabagi
perangkat daerah otonom yangbersilat
best practice; dan kelima,belum
mampr.rnya membuat jejaring kolabor asi (net working) dengan dinas/ instansi perangkat otonomtelkait
dalam menyusun agenda kerja untuk mendukung kelancaran tugas-tugas Bupati Sumbawa.
Berhubungan dengan masalah
tersebu!
banyakhal
yang telah
diupayakan olehPemerintah Kabupaten Sumbawa agar seluruh
aparatur
di
Sekretariat Daerah memiliki kemampuan, kompetensi, performansi, loyalitas, akuntabilitas, responsibilitasdan
sikapproporsional sesuai dengan
visi
sertarnisi
organisasi. Upaya-upaya telsebut diantaranyaadalah rnemberikan kesempatan pelaksanaan
pendidikan formal melalui
ProSlam tugas belajardan
izn
belajar, melaksanakandiklat
penjenjangan pegawai, melengkapi berbagai sarana dan prasarana yang menunjang penyelesaian pekerjaan serta membentuk jaringankemitraan kerja,
baik
dengan
sesamaaparatur
maupun
dengan pihak-pihak
yangmempunyai kaitan dengan kinerja aparatur dan birokrasi,
baik
secara langsung mauPuntidak langsung.
Citra ideal profesionalitas apalatur tersebut tidak mudah terbentuk tanpa dukungan
kemampuan, kompetensi dan performens yang sesuai dengan bidang tugasnya. Ketiga hal tersebut merupakan komponen-kompnen
yang saling terkait dan
berhubungan dalammembentuk sosok profesionalitas aparatur dalam menjalankan
tugas dan fungsi
sesuai bidang masing-masing.KhairyJuanda
Jurnol Studi Pemerintahan
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
LANDASANTEORI
Rekruitnen
Pada prinsipnya yang disebut dengan rekrutmen adalah proses mencari, menemukan
dan menarik para
pelamaruntuk menjadi
pegawaipada dan oleh
organisasi tertentu. Selanjutnyarekruilmen
(recruitmen) juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktifitasmencari
dan
memikat pelamar
kerja
dengan
motivasi, kemampuan,
kea}Iian
danpengetahuan
yang
diperlukan guna menutupi
kekuranganyang diidentifikasi
dalamperencerna€rn kepegawaian. Pendapat
lain
dikemukakan oleh Bemadin dan Russel (dalam Sulistiyani, 2003; 1,34), rekrutmen merupakan proses penemuan dan penarikan para pelamaryang
tertarik
danmemiliki kualifikasi
terhadap lowongan yang dibutuhkan.Arti
pentingaktifitas rekrutmen
semakin besar dewasaini
karena beberapa sebabantara
lain:
1).Mayoritas
organisasibaik
swastamaupun
publik
berasumsibahwa akan
mengalamikekurangan pegawai
yang memiliki
keahlian-kea}lianyang
dibutuhkanuntuk
pegawai-pegawai modem; 2). Perampingan organisasi dan langkah-langkah penghematan biaya yangdilancarkan
dalam
tahun-tahr.rnterakhir telah
menyebabkan anggaransemakin
kecildibandingkan sebelumnya.
Promosi
Suatu motivasi yang menonjol dan mendorong seseor.ulg
r:ntuk
berpartisipasiaktif
dalam suatu organisasi antara lain adalah kesempatan untuk maju. Kesempatanuntuk
majuitulah
yangdidalam
suatu organisasi sering disebut sebagai promosi (penaikan jabatan). Suatu prornosi berarti pula perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang Iebihti.gg.
Hal ini berarti bahwa kompensasi (penerimaanupah/gaji dan
sebagainya) padaumumnya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan pada jabatan lama. Namrm ada pula promosi yang tidak berakibat adanya kenaikan kompensasitersebut,
hal
ini
disebut "promosi
kering".
Suatu promosi jabatan pada
umurrrnya didambakan oleh setiap anggota organisasi. Oleh karenaitu
suatu program promosi perludiadakan, menurut Martoyo (2000;71) prornosi harus mengandung hal-hal sebagai berikut:
1). Kearah mana suatu jabatan akan menuju?; 2). Sampai dimanakah jenjang
akhir
suatu jabatan yang dapat dicapai?; 3).Kriteria
apa dan/atau persyaratan yang bagaimana yangKhairy Juanda Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah
(studidi Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
Jurnol Studi Pemerintahdn
Volume 7 Nomor 7 Aqustus 2070
diperlukan untuk promosi jabatan tersebut? Pemindahan seseorang pada jabatan baru dapat
juga terjadi
apabila organisasiyang
bersangkutan mengalami ekspansi ataupun karena adanya lowongan yang harus segeradiisi.
Narnun, pemberian Promosi harusbertitik
tolakuntuk
kepentingan
organisasidan
bukan
untuk
kepentingan
pribadi
pegawai
yang bersangkutan.3.
ProfesionalitasProfesional dapat diartikan sebagai suafu kemampuan dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan rnenurut bidang dan tingkatan masing-masing. Menurut Korten
&
Alfonso (dalam
Tjokrowinoto,Tgg6;191)
dijelaskanbahwa yang dimaksud
denganprofesionalitas adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang
dimiliki
oleh birokrasi(bureauctatic-competence)
dengan
kebutuhan
tugas
(task-requirement)' Terpenuhinya kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya apalatur yang profesional. Artinya keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dantujuan yang ingin
dicapaioleh
suatu organisasi. Pendapat tersebut diperkuatjuga
oleh Atmosoeprapto (2000;51) yang menyebutkan bahwa profesionalitas merupakan cermin dari kemarnpuan (competensi), yaitu; memiJiki pengetahuan (knotoledge), keterampilam (skill)' bisa
melakutan
(ability) ditrnjarrg dengan pengalaman (expetience) yangtidak
mungkin muncultiba-tiba tanpa melalui perjalanan waktu.
Sedangkan
arti
kata profesionalitasmenurut
Siagian (2000; 163) adalah keandalan dalam melaksanakan tugas sehingga terlaksana dengan mutu yang baik,waktu
yang tePatcermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan
diikuti
oleh "Hientele" (pelanggan atau masyarakat). Profesionalitas sebagai refleksi dari cerminan kemampuan, keahlian akan dapat berjalan efektif apabila didukung oleh adanya kesesuaian antara tingkat pengetahuan atas dasar latar belakang pendidikan dengan beban kerja pegawai yang menjadi tanggung jawabnya,4.
AkuntabilitasAparatur
Sebagai
suatu
kebijakan suategis, akuntabilitasharus dapat
diimplementasikanuntut
menjamin terciptanya kepatuhan pelaksanaantugas dan kinerja pegawai
sesuaiKhairyJuanda
Jurnql Studi Pemerintahdn
Volume 7 Nomor 7 Aqustus 2010
dengan standar yang telah diterima.
untuk
iht
menurut Jabbra danDwivedi
(dalam Islami, 7998;17-1'8)' setiap aparatharus
memahamidan mampu
mengembangkanrima
macam akuntabilitas: 1).Akuntabititas Administratif/Organisasional:Untuk ini
diperlukan adanya hubungan hierarkis yang jelasdi
antara pusat-pusat pertanggungjawaban denganunit-unit
dibawahnya.Hubungan hierarkis
itu
biasanyatelah ditetapkan
dengan jelas. prioritaspertanggungjawaban
lebih
diutamakan pada jenjangpimpinan
atasdan
diikuti
terus ke bawah dan pengawasan dilakukan secara intensif agar aparat tetap menuruti perintah yang diberikan, pelanggaran terhadap perintah akan diberikan peringatan mulai dari yang paringringan sampai ke yang paling berat (pemecatan). 2).
Akuntabilitas
Legal:kri
adalah bentukPertanggungjawaban setiap tindakan adminishatif dari aparat pemerintah di badan legislatif
dan atau
di
depan mahkamah, dalamhal
ini
peranggaran kewajiban-kewajiban hukum ataupun ketidakmampuannya memenuhi keinginan regislatif, maka pertanggung jawaban aparat atas tindakan-tindakannyadapat dilakukan
di
depan pengadilan ataupun lewatproses revisi peraturan yang dianggap bertentangan dengan undang-undang (judicial rcaiew)
akuntabilitas
politik.
3). Akuntabilitas
politik:
para administrator yang terikat
dengan kewajiban menjalankan tugastugasnyaharus mengakui
adanya kewenangan pemegang kekuasaanpolitik untuk
mengatur, menetapkan prioritas dan pendistribusian sumber daya dan menjamin adanya kepatuJran pelaksanaan perintah-perintahnya. para pejabatpolitik
itu
juga harus menerima tanggungjawab administratif dan legal karena pejabat
publik
punya kewajibanuntuk
menjalankan tugas-tugasnya dengan bailg 4).Akuntabilitas
profesional:sehubungan dengan semakin meluasnya profesionalitas
di
organisasipubli!
para aparaturprofesional mengharapkan
dapat
memperoleh
kebebasanyang tebih
besar
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai kepentingan publik, dan kalaupr:n mereka tidak dapatmenjalankan tugasnya mereka mengharapkan memperoleh masukan
untuk
perbaikan.Mereka
harus
dapat menyeimbangkan antarakode etik
profesinya dengan kepentinganpublik
dan dalam hal ini jika kesulitan mempertemukan keduanya maka mereka harus lebihmengutamakan akuntabilitasnya kepada kepentingan publik. 5).
Akuntabilitas
Moral: Telahbanyak diterima bahwa pemerintah memang selayaknya bertanggungjawab secara morar
atas tindakan-tindakannya. Landasan bagi setiap tindakan pegawai pemerintah seharusnya
diletakkan pada
prinsipprinsip moral
danetika
sebagaimanadiakui
olehkonstitusi
danperaturan-peraturan lairmya serta diterima oleh publik.
Khairy Juanda Profeslonalitas Aparatur Sekretariat Daerah (Studi di Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
Jurnol studi Pemerintohon
Volume 7 Nomot 7 Agustus 2070
5.
ResponsibilitasProfesionalitas aparatur dalam hubungannya dengan organisasi
publik
digambarkan sebagai bentuk kemampuanuntuk
mengenali kebuh:han masyarakat, menyusun agenda,memprioritaskan pelayanan,
dan
mengembangkan program-program pelayananpublik
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat atau disebut dengan istilah responsifitas
(Dwiyanio dan
KusumasarL 2000; 2). Responsibilitasmenurut Denhardt
(dalam Islamy, 1998;lD
disebut
sebagai objectiaeand
subjectioe responsihility. Responsibilitas obyektifbersumber kepada adanya pengendalian
dari luar
(external control\ yang mendorong ataumemotivasi aparat
untuk
bekerja keras sehinggahtjuan
three Es (economy,fficiency
andffictiaeness)
dari
organisasi dapat tercapai. Sedangkan responsibilitas subyektif bersumber pada sifat subyektifindividu
apatat (intunal cofltrol) yar.g lebih mengedepankannilainilai
etis dan
kemanusiaanyang terangkum dalam
EEF (equity, equality andfainess)
dalarn memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tugas administratif lainnya.5.
KorrpetensiAparatur
Kompetensi
oleh
Hooghiemstra
(dalam
Abnosoeprapto, Kisdarto. 2000;
59)didefinisikan sebagai suatu sifat dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan secara
baik.
Ketidaksamaan dalam kompetensiinilah
yang membedakan seseorang yangberperilalu unggul dari perilaku
yang berprestasi rata-rata.Untuk
mencapaikinerja
sekedarcukup
atau rata-ratadiperlukan
kompetensi batas atau kompetensi esensial. Kompetensi batas dan kompetensi istimewa tertentu merupakan pola atau pedoman dalam pemilihan karyawan, perencana.m, pengalihan tugas dan penilaian kinerja. Kompetensi diperlukanr:ntuk
mendukr:ng penampilan (performance) dalam suatu pekerjaan atau jabatan tertentu yang mencakup sejumlah tingkah laku yang amat Pentingdan
menjadi syarat utamabagi
penampilan yang memuaskan dalarn menjalankan suatu jabatan atau pekerjaan.Dalam pandangan Steers (1,985;147), kompetensi dapat dilihat melalui tiga
haf
yakrLi:1).
perangaidan minat
seorang pekerja;2).
kejelasandan
penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja; 3).tingkat
motivasi dan prestasi kerja. Secaraspesifit
menurutLado & Wilson (1994;299), kompetensi dapat berupa motif, perangai, konsep
diri,
sikap atauKhairy Juanda
Jurndl Studi Peme ntohon Volume 7 Nomor 7 Agustus 2010
nilai, pengu.asaan masalah atau keterampilan kognitif, maupun keterampilan perilaku setiap perorangan yang dapat
diukur
ataudihitung
dengan jelasdan
dapatditunjukkan untuk
membedakan secara garnblang seseor.rng berperilakur:nggul dari
seseorang berperilaku yang berperilaku rata-rata atau seseorangberperilatu efektif
dari
seseorang berperilakuyang tidak efektif.
Merujuk
beberapa pendapatseperti telah diuraikan
tersebut,dapatlah
diketahuibahwa kompetensi merupakan perilaku atau karakteristik
individu
yang berkenaan denganfisik
dan mental dalam pelaksanaan suatu peke4aan. Terdapat beberapa tahapan dalammelihat
kompetensi
seseorang(Atmosoeprapto, 2000;
5l-52),
Pertama, "unconscious incompetent"(tidak
sadar,tidak
mampu), yakni ketikakita
hanya dapat menyaksikan apa yang sedang terjadi dan menikmati atau menggunakan hasil karya orang lain yang penting bisaikut
memaffaatkan. Kedua, " conscious incompetent" (sadar,tidak
mampu),yakni
kita mulai berminat melakukan sesuatu tetapi merasa tidak mernpu. Karena hasratuntuk
dapat melakukan sesuatu tersebut cukup besar, kita mulai berusaha untuk melakukannya melaluiproses belajar dan latihan hingga kita bisa melakukannya dengan benan Ketiga, " conscious
competen{' (sadar, mampu), yakni tahap ketika merasa mampu melakukan suatu pekerjaan sama dengan
yang mampu dilakukan
oranglain.
Denganhasil yang
telah dicapai danterdorong
untuk
dapat melakukannya dengan hasil yang lebih baik, rnaka harus disertai ketekr:nan hingga berhasil dan berprestasi. Keempat, "unconscious competent"(tidak
sadar,mampu),
yakni
apabila terus menekuni dengan penuh kesungguhan, melalui pengalamanyang cukup
panjanghingga
pekerjaanyang dilakukan
denganhasil yang
baik
sudahmenjadi
kebiasaandan
seolah-olahtidak
menyadarikarya
menghasilkan sesuatu yangdinilai baik,
balkan
dikagumi oleh orang lain.METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah survey
deskriptif. Menurut Singarimbun (1989;25), ciri penelitianini
adalah data dikumpulkan dari respondendengan menggunakan kuesioner.
Menurut Van Dalen (dalam
Arikunto,1998;84), studisurvey merupakan bagian dari studi deskriptif dan salah satunya meliputi 7bb analysis yang
bertujuan
untuk
rnengumpulkan
informasi
mengenai
tugas-tugas
urnum
danKhairy Juanda Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah (studi di Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
Jurnal Studi Pemerintdhdn
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
tanggungjawab para karyawan,
attifitas
khusus yang dibutuhkan, keterlibatan dan fungsianggota organisasi, kondisi kerja dan fasilitas.
Analisis data merupakan suatu proses menyederhanakan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun dan Effendi,1989; 30). Analisis data
dilakukan
r:ntuk
mengetahui
bagaimana profesionalitasaParatur
Sekretariat DaerahKabupaten Sumbawa
Besar.
Sesuai
dengan
tujuan
penelitian
deskriptif
untuk
menggarnbarkansifat
suatu keadaanyang
berjalanpada
saatpenelitian dilakukan
dan rnemeriksa sebab-sebabdari
suafu geiala tertenfu, maka analisa data dalam penelitianini
diklasifikasikanmenjadi dua kelompok
data,yakni data kuantitatif dan data kualitatif
(Arikunto,
1998;245). Data yang bersifatkualitatif
dankuantitatif
(persentase) digambarkandengan kata-kata
atau kalimat-kalimat dan
dipisah-pisahkanmenurut kategori
masing-masing untuk memperoleh kesimpulan.Adapun kriteria yang digr:nakan r.rntuk menentul<an kineria aparat pemerintuh
y-g
digunakan adalah sebagai berikut:Tabel
Kriteria dan Kisaran Nilai Kinerja Aparatur
HASIL DAN ANALISIS
1.
KompetensiAparatur
Kompetensi
merupakan salah
satu
indikator
yang
dapat
digr:nakan untuk
mengetahui gambaran tentang sejauhmanatingkat
profesionalitas aparatur. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang harusdimiliki
oleh seorang pegawai negeri sipil(PNS)
berupa
pengetahuan,keahlian,
sikap
dan
perilaku
yang
diperlukan
dalam pelaksanaan tugas dan jabatan yang dipangkunya (diembannya). Maksud dari pelaksanaan kompetensi aparatur adalah: Putama, sebagai dasar dalam pengangkatan, pemindahan danpemberhentian
pegawai negeri
sipil
dan
dalam jabatan.
Kedua, sebagatdasar
dalamKhairy Juanda
Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah (Studi di Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTg)
Jumol Studi Pemerintohan
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2010
Penyusunan/ pengembangan dan program pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri
sipil.
Sedangkantujuan
dari
pelaksanaan kompetensiaparatur
adalah; Pertama,untuk
efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi/unit
organisasi;Kedua,
vntuk
menciptakan optimalisasi kineria organisasi/unit organisasi.Berkenaan
dengan kompetensi aparatur
tersebut,maka kemudian
dibuat
dandiajulan
beberapa item pertanyaan dalam bentuk kuesioner untuk mengetahui sejauh manatingkat
Kompetensi aparatur Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sumbawa. Berdasarkan hasil wawancara dan jawaban responden atas kuesioner yang diberikan dapatdiketahui
bahwa :.
Tingkat ketepatanwaktu
dalam menyelesaikan pekerjaan aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa relatif baik..
Kesalahan yangdilatukan
karena kelalaian kerja relatif kecil (hampir tidak ada).
Hasil
pekerjaanrutin
yangtidak
dilaporkan hasilnya pada atasan/pimpinan sangatsedikit/kecil frekuensinya
ftampir
semua pekerjaan selalu dilaporkan hasilnya pada atasan/pimpinan) ..
Kesanggupan melakukan pekerjaan tambahantanpa perintah
atasanrelatif
cukup (hanya kadang-kadang saja bersedia melakukan pekerjaan tambahan tanpa perintahatasan atau dengan kata
lain jika
tanpa adanya perintahdari
atasan pegawai tidakbersedia melakukan pekerjaan tambahan).
Hasil pengukuran diatas, indikator kompetensinya adalah 55.50%. Berdasarkan hasil
wawancara,
jawaban
dari
kuesioner
dan
hasil perhitungan indikator tentang
tingkatkompetensi aparatur, maka dapat diperoleh gambaran bahwa tingkat kompetensi aparatur pada Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa berada levefkategori Baik.
2.
Akuntabilitas
Tingkat Akuntabilitas diukur
denganmelihat
apakah kebijakandan
kegiatan kerjalembaga atau
birokrasi
Pemerintah Daerahtelah
sesuai dengan tugasdan fungsi
yangmenjadi tangSung
jawab
organisasi serta konsisten dengan kehendakrakyat dan
dapatdipertanggungjawabkan
kepada masyarakat.
Hasil
observasi
di
kalangan
aparaturJurndl Studi Pemerintqhon
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
Sekretariat Daerah tentang hal yang berkaitan dengan Akuntabilitas, yakni; tentang hal-hal
yang
berkaitan dengan tugasdan fungsi yang menjadi
tanggungjawabaparatur
dalarnrnenjalankan
tugas
dan fungsinya dilakukan
dengan menggunakaninstrumen
statistiksederhana.
Untuk
mengetahui
secara secaralebih
operasionaldan
konprehensif
mengenaiAkuntabilitas aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa dalam menjalankan tugas
dan fungsiny+ kemudian
diajukan beberapa pertanyaan tentang hal-halyang
berkaitan dengan Akuntabilitas dalarnbentuk
kuesioner. Berdasarkan hasil observasi pada Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa danhasil olah
data dapat disimpulkan bahwatingkat
Akuntabilitas aparatur
SekretariatDaerah Pemerintah Kabupaten
Sumbawaterutama yang berkaitan dengan tugas pokok,
fungsi
dan wewenang (tugasrutin)
sudah terlaksana/ dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pada unit kerja masing-masing.Hasil
pengukuran mengenai
indikator
akuntabilitas adalah
sebesar 63.84%. Berdasarkanhasil wawancar4
jawabandari
kuesionerdan hasil
perhitunganindikator
tentangtingkat
akr:ntabilitas aparatur,maka dapat diperoleh
gambaran bahwa tingkat akuntabilitas aparatur pada Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa berada level/ kategori Baik.3.
ResponsibilitasResponsibilitas merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan
untuk
dapatmengetahui gambaran
tentang
profesionalitas
aparatur. Responsibilitas
merupakan kemampuan aparaturunfuk
membaca dan memahami berbagai kebutuhan organisasi, baikyang berasal dari intemal organisasi sendiri maupun yang berasal dari masyarakat. Hal
ini
menunjukkan bahwa seorang aparatur dapat dikatakanmemiliki
Responsibilitas yang baikapabila
memiliki
kepekaan atau kepedulian terhadap berbagai dinamika yang te4adi" baikpada tataran
intemal
organisasi maupun tataran ekstemal organisasi. Kepekaanini
sangat penting, mengingat pada era globalisasi dan era teknologi canggih saatini
terjadi perubahanyang sangat cepat dan kompleks.
Hal
tersebut mautidak
mau akan membawa pengaruh(darnpak) terhadap organisasi
dan
masyarakat sebagai pengguna jasadari
PemerintahKhairyJuanda
lurnol Studi Pemerintohdn
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
Daerah. Untuk
itu diperlutan
adanya upaya r:nfuk mengantisipasi perkembangan baru dan pengetahuan baru.Dengan adanya
kemampuan
untuk
melakukan
respons
tersebut,
akan memungkinkan aparatur unfuk mengenali secara mendalam akan kebutuhan organisasi dankebutuhan serta keinginan/ harapan
masyarakat.Dengan demikian aparatur
dapatmen1rusun
dan
membuat
agenda, menentukan
skala prioritas
pelayanan
dan mengembangkan program-program pelayananpublik
dengan mengacu pada tugas pokok,fungsi
dan
wewenang aparatur
SekretariatDaerah dengan
keinginan
dan
aspirasi masyarakat.Dalarn penelitian
ini, untuk
mendapatkan gambaran tentang tingkat responsibilitas aparatur Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa penulis menggunakan 5 itempertanyaan yang berkaitan dengan tugas-tugas
rutin unfuk
diajukan kepada para aparatursekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten sumbawa.
Hasil pengukuran
atasindikator
responsibilitas adalah 60.60%. Berdasarkan hasil wawancara, jawabandari
kuesioner danhasil perhitungan
indikator
tentang tingkat responsibilitas aparafur, maka dapat diperolehgambaran
bahwa tingkat
responsibilitasaparatur pada
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa beradalevef
kategori Cukup Baik.4.
PendidikanSecara
umum
pendiditan
dan
latihan
sangat
mempengaruhi
wawasan pegawai/aparatur dalam meningkatkan pelayanan, termasuk didalamnya penguasaan teoduntuk
memutuskan persoalan-persoalanyang
menyangkut kegiatan pencapaian tujuan. Berbicara tentang kualitas surnber daya manusia(sDM) tidak
bisa terlepasdari
tingkatpendidikan. Dalam kehidupan dan
kegiatan organisasibait
organisasiprofit
maupunorganisasi non
profit
(organisasi pemerintah/organisasipublik
maupun organisasi swasta), kebutuhan akan anggota atau personil dengan tingkat pendidikan yang layak sudah menjadituntutan
dan kebutuhan yang sangat rasionalbal*an
sudah rnerupakan suatu keharusan.Apalagi dalam
era
globalisasi
dan
teknologi canggih saat
ini
serta
perubahan pola paradigma pembangunan dan pemerintahan. Pentingnya kelayakan tingkat pendidikan darisetiap pegawai/ anggota organisasi merupakan suatu keharusan, hal
ini
dimaksudkan agarJurnol Studi Pemerintdhon
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
roda
organisasi dapatdikelola
dan berjalan denganbaik
sehinggatujuan dari
organisasi dapat tercapai.Nilai
kelayakanini
mengandung dua pengertian,yakti:
Pertama, kelayakandilihat
berdasarkan tingkat pendidikan. Kedua, berdasarkantingkat
relevansi dengan jenis peke4aan/bidang tugas.Menyangkut
masalahkualitas
sumber daya manusia (SDM) aparatur SekreatriatDaerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa Besar, berdasarkan data-data,
dokumery pengamatan dan wawancara, dapat diketahui bahwa secaraurnum
kualitas sumber dayamanusia Sekretariat Daerah
dapat
dikatakanBaik.
HaI
ini
diukur dari
latar
belakangpendidikan dengan
lebih dari
separuh aparatur (57,76%193 orang) berpendidikan S 1 darijumlah
aparatur seluruhnya yang berjumlah 161 orang danjuga diukur
dengan melihatjumlah
aparaturyang mempunyai/ memiliki
pangkat golonganItr
sebanyak 101 orang(62,73yo) dari jumlah aparatur selurulrnya yang berjumlah 161 orang.
Sumber daya manusia merupakan komponen
yang
sangat berpengaruh terhadapkeefektifan organisasi.
Dalam konteks
ini,
organisasiharus cepat dan tanggap untuk
rnengantisipasinya, sebabkalau tidak,
dapat berakibatfatal bagi
organisasi. Pencapaiantuiuan suatu
organisasijuga
dipengaruhi
oleh
kemampuan pekerjanya, sebab lancartidaknya hasil
akhir yang dicapai
tergantungdari
kekuatandan kualitas
sumber daya manusianya. Berkenaan dengan hal itu, mata kemudian penulis membuat 6 item peltanyaan dalam bentuk kuesioner tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah pendidikanuntuk
diajukan/ diberikan kepada aparatur Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa.Pada
umumnya
keterampilandan
pengetahuanyang
dimiliki
oleh
aparatur Sekretariat Daerahrelatif
baik. Dengan dukungan keterampilan dan pengetahuan yangdimiliki
olehapatatur akan mempengaruhi
tingkat
penyelesaian masalah dalam pekerjaanyang
dapat diselesaikan secaraindividu
(sendiri).
Hal
ini
mempunyai kaitan
dengan beban kerja aparatur yang disesuaikan tingkat pendidikan dari aparatur.Secara
umum
dapat diketahuitingkat
pendidikan dan keterampilan yangdimiliki
dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang menjadi kewajiban aparatur padaunit
kerja masing-masing. Disampingitu
sarana pendukung dalam menjalankan tugasdan fungsi
aparatur Sekretariat Daerah mempunyai pengaruhyang cukup
besar dalam kelancaran pelaksanaan fugas-tugasrutin
kedinasan,ini
tercermindari
jawaban aparatulKhairyJuanda
Jurnol Studi Peme ntdhdn Volume 7 Nomot 7 Agustus 2070
yang sebagian besar menjawab jika terjadi kerusakan sarana maka pelaksanaan tugas-tugas
rutin
menjadi kurang lancar.Hasil
pengukuran atasindikator tingkat
pendidikan adalah 61.86%. Berdasarkanhasil wawancar4 jawaban
dari
kuesionerdan hasil
perhitunganindikator
tentangtingkat pendidikan
aparatur,maka dapat
diperoleh garnbaran bahwatingkat pendidikan
aparaturpada
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa beradalevef
kategori Baik.5.
RekrutmenProses rekruitrnen dalam organisasi
publik
(pemerintah) atau pengadaan pegawainegeri
sipil
selalu berdasarkan pada peraturan pemerintah sebagai dasar/ aturan hukumdalam perekrutan/pengadaaan pegawai negeri sipil. Pengadaan pegawai negeri sipil adalah adalah kegiatan
untuk
mengisi formasi pegawai negerisipil
yang lowong/kosong. Setiapwarga Negara krdonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan mempunyai kesempatan
yang
sama
untuk
melamar
dan
diangkat menjadi pegawai
negeri
sipil.
Sebelum 2005/sebelum keluarnya Peraturan Pemerintah No. 48/2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Pegawai NegeriSipil
rekrutmen Pegawai Negeri Sipil hanya melaluijalur
umum, akan tetapi
sejakkeluarnya
Peraturan PemerintahNo.
48/2005tersebuf
maka pengadaan pegawai negerisipil
melalui dua jalur yakni jalur bagi tenaga honorer dan ja-lur umum.Unfuk
mengetahui gambaran tentang kesesuaian proses pelaksanaan rekruitmenyang dilakukan dengan ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlakrt kemudian
dibuat
pertanyaandalam
bentuk
kuesioneruntuk
diajukan/diberikankepada
aparaturSekretariat
Daerah
Pemerintah Kabupaten Sumbawayang menjadi
responden dalarnpenelitian
ini.
Berdasarkan jawaban responden kemudian dapatdiketahui
bahwa dalam proses rekrutmen,KKN
relatif masih cukup sering terjadi meskipun pelaksanaamya sudahsesuai dengan peraturan
perundangr:ndanganyang
berlaku.
Hasil
pengukuran
atasindikator
rekrutmen adalah 50,75%. Berdasarkan hasil wawancare jawaban dari kuesioner dan hasil perhitungan indikator tentang rekrutmen, maka dapat diperoleh gambaran bahwarekrutmen pada Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa berada level/ kategori
Cukup Baik.
Khairy Juanda Profesionalitas Aparatur sekretariat Daerah (Studi diPemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
Jurnal Studi Pemerintahdn
Volume 1 Nomor 1. Agustus 201.0
5.
PromosiPromosi
yang
dilakukan terhadap
seseorangdalam suatu
organisasi haruslahberdasarkan
pada
pertimbangan-pertimbanganyang
obyektiJ. Karena Promosi
yangdilakukan dengan berdasarkan obyektifitas yang tinggi akan rnembawa dampak yang positif
bagi
turnbuhnyamotivasi
atau semangat kerjabagi
anggota organisasi yanglain
dalam organisasi yang bersangkutan.Bagi
penentu/pengambil keputusandalam suatu
organisasi,tentunya akan
lebihcenderung
untuk
menggunakan kecakapan kerja sebagai dasaruntuk
melakukan promosi.Namun bagi karyawan atau
anggota organisasi padaumumnya lebih
cenderung padatingkat senioritas. Akan tetapi tidak tertutup kemungkinan promosi dilakukan dengan cara mengkombinasikan kedua cara tersebut, yaU,ti, pertama, apabila terdapat beberapa pejabat/
anggota organisasi yang mempunyai kecakapan yang sama, maka yang lebih/ paling senior diantara mereka yang akan dipromosikan, kedua, apablla terdapat beberapa pejabat/ anggota
organisasi yang mempunyai
tingkat
senioritas yang sama, maka yanglebih/
paling tinggitingkat kecakapannya diantara mereka yang akan dipromosikan.
Dalam organisasi pemerintah (organisasi
publik)
dasar/salah satu pertirnbangan yang digr:nakanuntuk
(dalam) melakukan Promosi adalah daftarurut
kepangkatan. Aspek yangrnenjadi dasar
untuk
men1rusun daftarurut
kepangkatan,yakni; pangka!
jabatan, masakerj+
latihan jabatan, pendidikan,dan
usia. Berkaitan denganhal
tersebut, makauntuk
mengukur dan mendapatkan gambaran tentang promosi yang dilakukan pada Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Srrmbawa telah sesuai/ berdasarkan ketentuan dan peraturanperundang-undangan yang berlaku.
Untuk
itu
penulis mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang harus dijawab oleh aparatur Sekretariat Daerah.Berdasarkan
jawaban
dari
responderl
terlihat
bahwa
pada
umumnya
dalampengangkatan/
Promosi
pejabatbaru,
senantiasa/ selalu berdasarkantingkat
seniodtas sebagai salah satu bahan pertimbangan yang digunakan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERIAKAT) Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Hasil pengukuran atasindikator promosi adalah 40,4o/o. Berdasarkan hasil wawancara, jawaban dari kuesioner dan
hasil
perhitunganindikator
tentang rekrutmery makadapat
diperoleh gambaran bahwaKhairyJuanda
Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah (Studidi Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
Jurnol Studi Pemerintahon
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
rekrutmen pada Sekretariat Daerah Pernerintah Kabupaten Sumbawa berada level/ kategori
Kurang Baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
temuan,penelitian dan
pembahasan mengenai ProfesionalitasAparatur
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dapat disimpulkan bahwatingkat
ProfesionalitasAparatur
SekretariatDaerah
PemerintahKabupaten
SumbawaCukup
Baik. Tinggi rendahnya tingkat profesionalitas dimungkinkan terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut :1.
Tingkat Kompetensi secara umum sudah baik akan tetapi masih terdapat beberapa halyang mengurangi tingkat kompetensi yakmi : a. terdapat cukup banyak aparatur yang
tidal
tepatwaktu
dalam menyelesaikan pekerjaan, b. Masih ada aparatur yangtidak
melaporkan
hasil
kerjanya
pada
atasan/pimpinan,c.
Kurangnya
kesanggupanmelakukan pekeriaan tambahan tanpa perintah atasan dan kurangnya kesanggupan melakukan pekerjaan tambahan tanpa adanya honor/imbalan.
2.
Tingkat Akuntabilitas
secara keseluruhan sudahbaik, namr;n masih
mempr.rnyaikelemahan/
kekurangan dalam
beberapahal,
yakni:
a.
Terdapat cukup
banyak pekerjaan yangtidak
dapat diselesaikan dalam setiap bulannya; b. Cukup banyaknya agenda kerja yang kurang sesuai dengan keinginan/harapan masyarakat.3.
Tingkat
Responsibilitas secaraumum cukup baik, hal
ini
terjadi
karena:a.
cukup banyak aparatur yang dalam melaksanakan pekerjaan hanya berorientasi pada prinsipAsal
Bapak
Senang(ABS);
b.
Terdapat
cukup
banyak aparatur
yang
dalam tugas/pekerjaan hanya menunggu perintah dari atasan.4.
Secaraumum tingkat pendidikan
aparatur sudahbaik,
akantetapi
masihmemiliki
beberapa kelemahanyakni:
a.Masih
ada/ terdapat pegawaiyang
penempatannyakurang
sesuai denganlatar
belakangpendidikan yang
dimilikinya;
b.
Masih
adaaparatur/pegawai
yang
berlatar belakang pendidikan/berijazah Sekolah Dasar (SD)dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP), c. Terdapat pegawatl aparaturyang
tidakdapat menyelesaikan pekerjaan secara mandiri (individu).
Khairy luanda Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah (Studi di Pemerintah Kdbupaten Sumbawa, NTB)
5.
Jurnal Studi Pemerintahdn
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
Secara keseluruhan proses
rekrutmen cukup
baik dan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlatu
namr:n masihmerniliki
kekuranganyakni
masihada indikasi
terjadinya/terdapaturyaunsur Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme (KKN)dalam perekrutan pegawai (rekrutmen).
Secara
umum
promosi yang dilakukanrelatif
kurang baik halini
disebabkan karenaterdapat beberapa aparatul
memiliki
golongany'pangkat yangkurang
sesuai dengankualifikasi/ standar minimal dengan jabatan yang dipangkunya.
SARAN
Saran yang dapat disampaikan terhadap hasil penelitian
ini
adalah sebagai berikut:1.
Berkaitan dengan tingkat kornpetensi, maka setiap tugas/pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan dan perlunya kesadaran dari semua aparatur untuk melaporkan hasil pekerjaan yang diberikan.2.
Untuk
meningkatkan akuntabilitasmaka
agendakerja yang disusun
seyogyanya sesuai dengan keinginany' harapan masyarakat.3.
Dalam rangka
meningkatkan responsibilitas,setiap
aparaturharus
melaksanakantugas
pokok dan
fungsinya dengan penuh tanggungjawab tanpa harus menunggu perintah (inshuksi) dari atasan dan tidak hanya berorientasi pada atasary'pimpinan4.
Menambah dan meningkatkan program pendidikan dan latihan bagi pegawai negerisipil
yang
pelaksanaannyatidak
hanya bersifat non-formalyang
berupa pelatihan telcris, akan tetapi juga perlu adanya program pendidikan yang bersifat formal melaluiprogram tugas belajar (ijin belajar) bagi aparatur ke program/ jenjang yang lebih
tinggi
baik D trL S 1, S 2 maupun (bahkan) S 3.5.
Untuk
merninimalisir terjadinyaKKN
dalam rekrutmen, sernua ketentuan yang adadalam peraturan
perundang-undanganyang berlaku harus
dilaksanakan dengansungguh-sungguh dan
jika
diperlukan
dapat melibatkanpihak ketiga (NGO/ Non
Govemment Organization) dalam setiap proses/ tahapan rekrutrnen.5.
Membuat rencana dan program pembinankarir
pegawai negerisipil
di
lingkungan SekretariatDaerah dan
perlu
dibuat standar
Kompetensi Jabatanyang
memuatKhairy luanda
Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah (Studi di Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
Jurnal Studi Pemerintdhan
Volume 1 Nomor 1. Agustus 20L0
kriteria-kriteria
atau
persyaratanpersyaratanteltentu
untuk
menempatkan
dan mengangkat (promosi) seorang aparatur pada (dalam) suatu jabatan tertentu sesuai dengan tingkat pendidikan, kompetensi dan kemampuan yangdimilikinya.
DAFTAI{
PUSTAKAAtmosoeprapto, Kisdarto. 2000. Menuju SDM Berdaya. Edisi pertama. Jakarta. Gramedia.
Arikunto,
Suharsimi. L998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.lakarta. Rineka Cipta PT.Bratakusum4
Supriadp
Dedy
dan
Dadang Solihin. 2000. Otonomi
Penyelenggaraan P emerintahan Daerah. Cet. I. Jakarta. GramediaBKD.
2006."Buku
Pedoman PengelolaanAdministrasi
Kepegawaian". Sumbawa. Badan Kepegawaian Daerah.BKD. 2006. "Himpunan Regrrlasi Kepegawaian". Sumbawa. Badan Kepegawaian Daerah
Dwiyanto, Agus dan Kusumasari, Bevaola.2000. lurnal Center for Populationand Policy Brief.-Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.
Gomes, F.C. 2AAL, Manajemen Sumber Daya Manusia. Y ogyakatta.
ANDI
Offset.Gibsory Ivancevich,
Danelly.
1996, Organizatioz, TerjemahanNr:nuk Adrianti.
Jakarta. ErlanggaHandoko,
I
Halr.1994. Manajemen Personalia dnn Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. BPFE.Henry,
Nicholas. 7988. Administrasi Negara, Masalah-masalah Kenegaraan. Jakarta. RaiawaliPress.
Hersey, Paul dan Kenneth Blanchard. 7995. Manajemen Peilaku Oryanisasi; Pendayagunaan
SDM. Jakarta. Erlangga.
Hughes. L994. Public Management. New York. St Martins Press. Inc
Hasibuan, Malal'u, SP. L997 . Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Gunung Agung.
Hidayat,
Syarif. 2000. Refleksi Realitas Otonomi Daeruh dan Tantangan ke Depan. lakatta. Pustaka Quantum.Islamy.
M.
Irfan.
1998."Agenda Kebijakan Reformasi Administrasi
Negara:. Pidato Pmgukuhan Guru Besar. Malang, FIA LlnibrawLado,
A
dan Wilson
lli4c. 1994."Human
Resources Systemsand
Sustained CompetitiveAdvantage.New York". Academy of Management Reaiew, Vol.19.No.4.
LAN
dan BPKP . 20O0. Akuntabilitas dan Good Goaernance. (AKIP). Jakarta.LAN
RI.Lopez, E1sa.1982. "Consistenry Theory
of
The Job Performance Job Statisfaction RelationShip" . Academy af Management lournal. Vol.25. No.2.
Khairy Juanda Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah (Studi di Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)
Jurnal Studi Pemerintohon
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2010
Martoyo, Susilo. 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta. BPFE.
Mc.
Kenna, Eugeneand
BeechNic.
7995. The Essence of Human Resource Management, Terjemahan. Toto Budi Santoso. Yogyakarta.ANDI
Moenir, AS. 7992. Manajemen Pelayanan Umum di lndonesia.lakarla. Bumi Aksara.
Musanef . 7984. Manajemen Kepegawaian lndonesia. Iakatta, PT. Gunung Agung.
Notoatmodjo Soekidjo. 7992. Pengembangan Sumber Daya Manusia.lakatta. Rineka Cipta. Nugroho, Notosusanto. 1984. Pejuang dan Prajurit. Jakafta. Sinar Harapan.
Pandojo Heidjarachman dan Suad Husnan.7993. Manajetnen Personalin.lakarta. BPFE.
Rasyid Ryaas. 1998" .
lwnal
llmu Pemerintahan llP.Soedarmayanti. 2007 . Sumber daya manusia dan Produkliaitas Kerja. Bandrng. Mandar Maju
Schuler, dan Youngblood SA. 1986. Effectiae Personel Management, USA, West Publishing. Simamora, Heruy.1995 Manajemen Sumbet Dayd Mdnusia. Yogyakarta. STIE YKPN.
Siagian. P. Sondang. 2000. Administrasi Pembangunan, Konsep, Dimensi dan Strateginya, Jakarta.
PT. Bumi Aksara.
Agung.
. 1997. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, ]akarta. CV.
Haji
Mas. 7999. Manajemen Sumbet Dayfl Manusi* lakatta. Bumi Aksara.
Simamora, Henry.1992. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisill).Yogyakarta. STIE YKPN. Sugiono. 1994. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Kedua" Bandung. Alfabeta.
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofyan. 1989. Metode Penelifian Suruei, Edisi Kedua. Jakarta.
LP3ES.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajanen Sumber Daya Manusia; Konsep, Teoi dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik Yogyakarta. Graha Ilmu.
Steers, Richard. M. 1985. Efektiaitas Organisasi. Seri Manajemen. Jakarta. Erlangga
Suit dan Almasdi. 2000. Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusin. Jakatta. Ghalia Indonesia
Tjokrowinoto, Moeljarto. 7995. "Budaya Birokrasi Dalam Konteks Transformasi Struktural:
Antala Halapan Dan Kenyataan" .IKAP,YoL.1,
No.l,
Yogyakarta. Thoha, Miftah. 7997. Peilaku Organisasi. Jakarta. Rajawali Pers.Peraturan Perundang-Undangan :
o
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah..
Undang-UndangNomor 43 Tahun
1999 tentang PerubahanAtas
Undang-UndangNomor 8 Tahun 1974 EnlangPokok-Pokok Kepegawaian.
Khairy luanda
Jurndl Studi Pemerintqhan
Volume 7 Nomor 7 Agustus 2070
Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun
1980 tentangPeratwan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.Pelaturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Oragnisasi
dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa.Peraturan Daerah Kabupaten Surnbawa Nomor 1 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Nomor
4
Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Oragnisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa.Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 163 Tahun 2002 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa.
Khairy luanda Profesionalitas Aparatur Sekretariat Daerah (Studi di Pemerintah Kabupaten Sumbawa, NTB)