• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Sistem Penerangan dan Pengamanan Pintu Rumah Menggunakan Gsm Berbasis Atmega 8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancangan Sistem Penerangan dan Pengamanan Pintu Rumah Menggunakan Gsm Berbasis Atmega 8535"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bodic, G.U., 2002. Mobile Messaging: SMS, EMS, and MMS, IEEE Vehicular Technology:Society News

Herald.2010.Electronic Engineering. RS-232 Interface.Surabaya: PT Mediatama Grafika Rahajoeningroem, Tri, dan Wahyudin. 2013. “Sistem Keamanan Rumah

Dengan Monitoring Menggunakan Jaringan Telepon Selular”. Jakarta: PT Gramedia

Indonesia.Syahrul.2012. Mikrokontroller AVR Atmega 8535.Jakarta: Informatika. Widodo B., Gamayel Rizal, Belajar Sendiri 12 Proyek Mikrokontroler, 2007. Jakarta

PT. Elek Media Komputindo

(2)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Sistem

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Cara kerja :

(3)

3.2 Rancangan Rangkaian Elektronik

Rancangan pengendali sistem terdiri dari beberapa komponen elektronik yaitu:

1. Mikrokontroller Atmega 8535

2. Sensor limit switch dan sensor cahaya (LDR) 3. Driver

4. Motor Stepper 5. Modem GSM

3.2.1 Rancangan Mikrokontroller Atmega 8535

(4)

Gambar 3.2 Skematik Atmega 8535

3.2.2 Rancangan Sensor Limit Switch dan Sensor Cahaya

(5)

cahaya berfungsi untuk mendeteksi keadaan cahaya lampu yang dikontrol. Apakah lampu dalam keadaan hidup atau mati. Sensor cahaya adalah sebuah resistor yang nilainya tergantung pada cahaya .dengan demikian dengan membaca tegangan pada sensor dapat diketahui kondisi cahaya tersebut.

Gambar 3.3 Skematik Sensor Limit Switch

(6)

3.2.3 Rancangan Driver

Driver yang dimaksud adalah pengendali arus atau penguat. Penguat yang digunakan adalah transistor. Transistor berfungsi sebagai penguat arus yaitu arus basis menjadi arus kolektor sehingga dapat menggerakkan beban yang lebih besar. Dalam hal ini beban yang digunakan adalah sebuah motor penggerak locker. Motor membutuhkan arus gerak yang relatif lebih besar. Tanpa penguat motor tidak dapat digerakkan oleh kontroler. Tipe penguat transistor adalah BD139 yaitu transistor npn. Dalam rangkaian transistor dikonfigurasikan sebagai penguat common emittor. Arus basis dgn bias positif akan membuat transistor jenuh atau ON, sedangkan arus bias 0 akan membuat transistor cut off. Terdapat 4 buah transistor penguat untuk menggerakkan motor stepper unipolar 4 fasa seperti terlihat pada gambar rangkaian. Masing masing transistor bekerja secara bergantian untuk membentuk pola arus yang berurutan ke motor.

(7)

3.2.4 Rancangan Motor Stepper

Motor yang digunakan adalah motor stepper . Tipe motor adalah unipolar 4 fasa. Motor stepper bergerak secara step by step sesuai pulsa yang diberikan ke motor. Motor digerakkan dengan arus yang bergantian dan berurutan pada masing2 kumparan rotor. Keunggulan motor step adalah dapat bergerak secara langkah demi langkah sehingga posisi yang diinginkan dapat dicapai dgn akurasi tinggi. Dalam rancangan ini , motor digunakan untuk memutar posisi tuas locker mengunci atau membuka. Putaran motor dapat dibalikkan dengan cara membalikkan urutan arus yang diberikan.

(8)

3.2.5 Rancangan Modem

Modem adalah sebuah modul yang digunakan untuk mengirim pesan singkat atau sms. Tipe Modem yang digunakan adalah modem GSM yaitu M1306B. Modem bekerja sebagai penerima dan pengirim sms. Komunikasi antara modem dengan kontroler dilakukan secara serial dgn baudrate 115200 bps. Protokol yang digunakan dalam komunikasi adalah protokol standar at command yang sesuai dengan protokol gsm pada umumnya. Dalam rancangan ini , modem berfungsi menerima sms yaitu perintah dari user untuk mengaktifkan beban misalnya lampu dan untuk mengendalikan pengunci pintu atau locker. Setelah 1 proses dilaksanakan akan dikirim sms balasan apakah perintah telah dilaksanakan atau gagal sebagai verifikasi dari perintah yang diberikan.

(9)

3.3 Flowchart Inisialisasi Sistem dan Nilai

awal

Kirim sms balasan Batal

Kirim balasan OK

(10)

Y

Kirim sms balasan Batal Locker open?

Baca Limit Switch

Locker open?

Kirim sms balasan Batal Kirim balasan OK

Stop A

(11)

BAB IV

PENGUJIAN DAN HASIL

Pada bab ini penulis akan membahas tentang pengambilan data dan menganalisa data-data tersebut juga membahas pengujian rangkaian dan program, dimana poin – poin yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Pengujian IC Atmega 8535 2. Pengujian motor stepper

3. Pengujian rangkaian driver transistor 4. Pengujian pengiriman dan pembacaan sms 5. Pengujian sensor cahaya

6. Pengujian keseluruhan

4.1 Pengujian IC Atmega 8535

Pengujian dilakukan dengan memprogram IC tersebut dengan suatu perintah, dalam hal ini perintah mengeluarkan data ke masing-masing port kemudian menjalankan program tersebut setelah diunduh ke dalam IC. Pengujian dapat dilakukan dengan mengukur tegangan tiap pin dari masing-masing port tersebut. Berikut ini adalah penggalan listing program untuk pengujian tersebut :

Port A : 0x 0F Port B : 0x A5 Port C : 0x FF Port D : 0x 50

(12)

Port A : 0000 1111 Port B : 1010 0101 Port C : 1111 1111 Port D : 0101 0000

4.1.1 Pengambilan Data Test Point Rangkaian Mikrokontroler Atmega 8535

Berikut ini ada pengambilan keluaran atau output pada kaki-kaki mikrokontroller Atmega8535.

Tabel 4.1

Data Test Point Rangkaian Mikrokontroler ATmega8535

KAKI TEG (V) KAKI TEG (V) KAKI TEG (V) KAKI TEG (V)

(13)

4.2 Pengujian Motor Stepper

Pengujian motor stepper dalam rangkaian dapat dilakukan dengan memprogram sebuah algoritma untuk menjalankan motor tersebut. Dalam hal ini motor terhubung pada port B yaitu PB0 hingga PB3. Listing program motor stepper adalah sebagai berikut:

Port B0 = 1 delay_ms(15) Port B1 = 2 delay_ms(15) Port B2 = 4 delay_ms(15) Port B3 = 8 delay_ms(15)

Setelah diunduh ke dalam IC mikrokontroller Atmega 8535 dan dijalankan, output dari program tersebut adalah gerak motor stepper searah jarum jam. Setelah itu, program diubah menjadi program dengan urutan terbalik, yaitu 8, 4, 2, 1 maka motor akan berputar berlawanan arah jarum jam. Pengujian ini juga berhasil karena motor berputar secara teratur.

4.3 Pengujian Rangkaian Driver Transistor

(14)

4.3.1 Pengambilan Data Test Point Pada Driver Transistor

Berikut merupakan pengambilan data nilai keluaran pada kaki-kaki transistor.

Tabel 4.2

Transistor diberi logika 0

Transistor VB(Volt) VC(Volt) VE(Volt)

1 0 12,3 0

2 0 12,3 0

3 0 12,3 0

4 0 12,3 0

Tabel 4.3

Transistor diberi logika 1

Transistor VB(Volt) VC(Volt) VE(Volt)

1 0,7 0 0

2 0,7 0 0

3 0,7 0 0

4 0,7 0 0

4.4 Pengujian Pengaturan Mode SMS text, Pembacaan SMS dan Penghapusan SMS

(15)

Settingan modem GSM ke Mode SMS text kemudian hapus sms dari modem GSM.

Printf(AT+CMGF=1); // ( merupakan settingan untuk mode sms text) Printf(AT+CMGL="ALL" ) //(pada mode PDU(CMGF=0) gunakan printf(AT+CMGL=4)

Printf(+CMGL: 1,"REC UNREAD","+6285765862168",,"11/05/16,10:26:26+04" pesan pertama)

Printf(+CMGL: 2,"REC UNREAD","+6285695341050",,"11/05/16,10:26:49+04" pesan kedua)

Printf(AT+CMGD=1); //hapus pesan pertama Printf(AT+CMGD=2); //hapus pesan kedua

4.5 Pengujian Pengiriman dan Pembacaan SMS

Pengujian ini termasuk pengujian seluruh sistem, dimana program yang digunakan untuk pengujian ini adalah program keseluruhan yang diberikan pada lampiran. Setelah kontroller diprogram dan semua komponen telah tergabung pada rangkaian inti, maka proses pengujian dapat dilakukan yaitu: memulai dengan mengaktifkan catu daya sistem. Pada saat sistem dalam kondisi standby, rangkaian kontoller akan membaca pesan sms yang masuk.

Dengan demikian demikian user harus mengirim 1 sms yaitu perintah untuk mengaktifkan salah 1 objek ataupun sebaliknya.

Adapun listing programnya adalah sebagai berikut: void reply_message()

{

printf("AT+CMGS=085765862168");

(16)

Merupakan perintah mengirim kode AT Command yaitu AT + CMGS = 085765862168 ke modem GSM untuk proses mengirim sms.

void ReadMessage(void) {

printf("AT+CMGR=1");

delay_ms(1000);

printf("%c",0x0D);

while(getchar()!=0x0A){}

while(getchar()!=0x0A){}

for(c=0;c<10;c++){Data = getchar(); if (Data == '!') {goto keluar;}}

keluar:

Data = getchar();

for(x=0;x<3;x++) {PORTC.3 = 1; delay_ms(500);PORTC.3 = 0;delay_ms(500);}

printf("AT+CMGD=1,3");

putchar(0x0D);

while(getchar()!=0x0A){}

(17)

}

Merupakan perintah untuk membaca sms masuk, setelah dibaca, sms tersebut dihapus, untuk mengalokasikan sms baru

Kesimpulan pengujian ini adalah bahwa kecepatan kontroller merespon perintah sangat bergantung pada kualitas servis dari koneksi GSM, jika service GSM kurang baik akan terjadi tundaan yang cukup lama bahkan tidak perintah tersebut tidak terkirim.

4.6 Pengujian Sensor Cahaya (LDR)

Dapat dilakukan dengan merubah-ubah intensitas cahaya dalam rangkaian sensor cahaya dibaca oleh kontroller melalui masukan analog. Sensor cahaya (LDR) memberikan output tegangan yaitu: jika terdapat cahaya yang menyinari sensor, tegangan keluaran sensor akan tinggi mendekati 5 V sedangkan dalam keadaan gelap, output sensor akan bertegangan mendekati 0 V. Dengan demikian kontroller dapat membaca sensor melalui input analog yaitu dengan membaca tegangan tersebut.

Adapun listing programnya adalah sebagai berikut: printf("%c",0x0D);

delay_ms(2000);

if (A== '1')

{LDR1 = read_adc(0);

(18)

else {printf("Lampu Ruang tamu tidak Aktif");}

goto LD;

}

Merupakan perintah untuk membaca sensor ldr dan di bandingkan dengan kode 1 untuk lampu ruang tamu. Jika LDR bernilai data lebih kecil dari 400 maka program akan mengirim pesan lampu ruang tamu telah aktif, sedangkan jika tidak maka pesan yang dikirim adalah lampu ruang tamu tidak aktif.

4.7 Pengujian Keseluruhan

Pengujian dilakukan setelah semua komponen terhubung (terpasang) pada rangkaian inti , termasuk program kontrol keseluruhan yangg telah diunduh pada ic pengendali. Prosedur pengujian adalah sebagai berikut:

1. Aktifkan catudaya pada rangkaian dan menunggu beberapa saat agar semua komponen standby terutama modem.

2. Setelah itu pengujian dapat dimulai untuk menjalankan salah satu perintah misalnya hidupkan lampu dgn mengirim pesan sms. 3. Kirim pesan sms dgn isi misalnya "On!1" kemudian kirim. 4. Menunggu respon dari sistem paling lama 30 detik.

5. Jika dalam 30 detik lampu telah dihidupkan berarti sistem bekerja dgn baik. Pengiriman sms balik dilakukan oleh kontroler dengan mendeteksi apakah lampu telah dihidupkan atau tidak.

(19)

7. Uji juga perintah untuk mengunci locker, menutup lampu dan sebagainya.

Setelah pengujian dilakukan ,hasil menunjukkan bahwa sistem telah bekerja dgn baik walau kadang-kadang terjadi kesalahan akibat jaringan komunikasi kurang baik atau kesalahan verifikasi kode perintah sehingga harus dilakukan sms ulang. Jika jaringan gsm kurang baik sms akan tertunda hingga beberapa jam.

4.8Pengujian Program Keseluruhan

#include <mega8535.h> #include <delay.h> #include <stdio.h>

#define ADC_VREF_TYPE 0x00 // Read the AD conversion result

unsigned int read_adc(unsigned char adc_input) {

ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);

// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage delay_us(10);

// Start the AD conversion ADCSRA|=0x40;

(20)

ADCSRA|=0x10; return ADCW; }

Program di atas merupakan perintah untuk membaca input analog dan mengkonversikannya ke data digital.

unsigned int c,x,t,LDR1,LDR2,LDR3; unsigned char Data,A;

Merupakan perintah untuk mendeklarasikan variabel yang digunakan. void reply_message()

{

printf("AT+CMGS=085765862168");

delay_ms(1000);

Merupakan perintah mengirim kode AT Command yaitu AT + CMGS = 085765862168 ke modem GSM untuk proses mengirim sms.

printf("%c",0x0D);

delay_ms(2000);

if (A== '1')

(21)

if (LDR1 < 100){printf("Lampu Ruang tamu telah Aktif");}

else {printf("Lampu Ruang tamu tidak Aktif");}

goto LD;

}

Merupakan perintah untuk membaca sensor ldr dan di bandingkan dengan kode 1 untuk lampu 1. Jika LDR bernilai data lebih kecil dari 400 maka program akan mengirim pesan lampu ruang tamu telah aktif, sedangkan jika tidak maka pesan yang dikirim adalah lampu ruang tamu tidak aktif.

if (A== '2')

{LDR2 = read_adc(1);

if (LDR2 < 100){printf("Lampu Kamar telah Aktif");}

else {printf("Lampu Kamar tidak Aktif");}

goto LD;

}

(22)

if (A== '4')

{LDR1 = read_adc(0);

if (LDR1 < 100){printf("Lampu Ruang tamu belum padam");} else {printf("Lampu Ruang tamu telah dipadamkan");}

goto LD; }

if (A== '5')

{LDR2 = read_adc(1);

if (LDR2 < 100){printf("Lampu Kamar belum padam");} else {printf("Lampu Kamar telah dipadamkan");}

goto LD; }

if (A== 'O')

{

if (PIND.7 == 1){printf("Locker telah dibuka");}

else {printf("Locker belum terbuka");}

goto LD;

}

(23)

if (A== 'C')

{

if (PIND.7 == 1){printf("Locker belum terkunci");}

else {printf("Locker telah terkunci");}

goto LD;

Perintah mendeteksi apakah pintu telah terkunci atau tidak yaitu jika PIND.7 =0 artinya locker tidak terkuncisedangkan jika PIND.7 berlogika 1 berarti locker telah terkunci.

printf("Maaf, kode perintah anda salah. Silahkan ulangi");

LD:

delay_ms(1000);

printf("%c",0x1A);

delay_ms(1000); }

void DeleteMessage(void)

{

printf("AT+CMGD=1,3");

(24)

while(getchar()!=0x0A){}

while(getchar()!=0x0A){};

printf("ATD0811653010;");

delay_ms(1000);

printf("%c",0x0D);

delay_ms(2000);

}

Merupakan perintah untuk menghapus sms pada kotak masuk

void ReadMessage(void) {

printf("AT+CMGR=1");

delay_ms(1000);

printf("%c",0x0D);

while(getchar()!=0x0A){}

while(getchar()!=0x0A){}

for(c=0;c<10;c++){Data = getchar(); if (Data == '!') {goto keluar;}}

keluar:

(25)

for(x=0;x<3;x++) {PORTC.3 = 1; delay_ms(500);PORTC.3 = 0;delay_ms(500);}

printf("AT+CMGD=1,3");

putchar(0x0D);

while(getchar()!=0x0A){}

while(getchar()!=0x0A){};

}

Merupakan perintah untuk membaca sms masuk, setelah dibaca, sms tersebut dihapus, untuk mengalokasikan sms baru.

void Step_Close(void){ x = 0;

while (x<20) { x++;

PORTB.3 = 1 ;delay_ms(t);

PORTB.2 = 1 ;delay_ms(t);PORTB.3 = 0 ; PORTB.2 = 1 ;delay_ms(t);

PORTB.1 = 1 ;delay_ms(t);PORTB.2 = 0 ; PORTB.1 = 1 ;delay_ms(t);

PORTB.0 = 1 ;delay_ms(t);PORTB.1 = 0 ; PORTB.0 = 1 ;delay_ms(t);

(26)

Merupakan perintah untuk mrnjalankan motor stepper untuk mengunci

Perintah untuk membuka locker dengan menjalankan motor stepper. }

void main(void) {

// Input/Output Ports initialization // Port A initialization

(27)

DDRA=0x00; Perintah untuk menginisialisasi Port A, dalam hal ini 00 adalah sebagai input.

// Port B initialization PORTB=0x00; DDRB=0x0F;

// Port C initialization PORTC=0x00; DDRC=0xFF;

// Port D initialization PORTD=0xF0;

Perintah di atas merupakan perintah untuk menginisialisasi port serial yaitu menentukan baud rate 19200 Bps 8 bit data dan 1 bit stop.

// ADC initialization

(28)

SFIOR&=0xEF;

Perintah di atas untuk menginisialisai ADC yaitu tipe tegangan referensi adalah 5 v dan adc yang digunakan adalah 10 bit

t = 2; A = '1';

Perintah mengisi nilai awal dari t dan A //reply_message();

PORTC.3 = 1; delay_ms(1000);

Perintah untuk menunda waktu selama 1 detik . PORTC.3 = 0;

while (1) {

if(Data=='1'){PORTC.0=1;A='1';delay_ms(2000);reply_message();A=0;Data= 0;}

Perintah verifikasi data pada variabel data apakah sama dengan 1, jika sama dengan 1 maka 1 lampu akan di hidupkan kemudian menunda waktu selama 2 detik dan dilanjutkan dengan mengirim sms sebagai feedback bahwa lampu tersebut telah dihidupkan atau belum.

if(Data=='2'){PORTC.1=1;A='2';delay_ms(2000);reply_message();A=0;Data = 0;}

(29)

if (Data == '5'){PORTC.1 = 0;A = '5'; delay_ms(2000);reply_message();A=0;Data = 0;}

if (Data == 'O'){Step_Open();A = 'O'; delay_ms(2000);reply_message();A=0;Data = 0;}

if (Data == 'C'){Step_Close();A = 'C'; delay_ms(2000);reply_message();A=0;Data = 0;}

if (PIND.7 ==

0){PORTC=0x07;delay_ms(1000);DeleteMessage();PORTC=0x00;}

if (PIND.6 == 0){PORTC.3 = 1;delay_ms(1000);ReadMessage();}

Merupakan perintah untuk menghapus sms secara manual dengan mendeteksi tombol.

delay_ms(1000);

PORTC.3 = 0; Perintah untuk menghidupkan lampu indikator }

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari evaluasi kerja alat dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penulisan. Kesimpulan yang diambil penulis disesuaikan dengan tujuan yaitu :

1. Dari pengujian alat ini, sensor LDR sebagai pendeteksi besaran cahaya yang ada di dalam sebuah ruangan dan hasilnya di kirim ke mikrokontroller untuk mengetahui apa proses selanjutnya dengan catatan tidak adanya cahaya dari luar yang bisa mempengaruhi sensor LDR. Begitu juga dengan sensor limit switch yang digunakan sebagai pembaca keadaan locker pintu apa dalam keadaan terkunci atau tidak yang kemudian hasil pembacaaya di kirim ke mikrokontroller.

2. Dari pengujan alat ini, bahwa mikrokontroller Atmega 8535 adalah sebagai pengontrol setiap perintah yang masuk ke dalam alat ini.

(31)

5.2Saran

1. Dengan beberapa pengembangan dan penyempurnaan perancangan alat ini akan diperoleh hasil yang lebih baik lagi.

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori dasar yang melandasi RANCANGAN SISTEM PENERANGAN DAN PENGAMANAN PINTU RUMAH MENGGUNAKAN GSM BERBASIS ATMEGA 8535. Teori-teori pada bab ini mencakup hal-hal yang mendukung dan menjadi dasar rujukan dalam Tugas Akhir. Dalam perancangan ini banyak hal yang harus kita ketahui dasar pembuatan dari perancangan ini, oleh sebab itu penulis akan menguraikan secara jelas sensor yang digunakan, peralatan dan komponen sebagai berikut :

2.1 Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah teknologi baru yaitu teknologi semikonduktor dan kehadiranya sangat membantu perkembangan dunia elektronika. Dengan arsitektur yang praktis tetapi memuat banyak kandungan transistor yang terintegrasi, sehingga mendukung dibuatnya rangkaian elektronika yang lebih portable . Mikrokontroler memiliki perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

(33)

mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya.

(34)

bisa disebut "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka : 1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

2. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.

3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.

Secara teknis hanya ada 2 yaitu RISC dan CISC dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri-sendiri. RISC kependekan dari Reduced Instruction Set Computer : instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih

(35)

Tentang jenisnya banyak sekali ada keluarga Motorola dengan seri 68xx, keluarga MCS51 yang diproduksi Atmel, Philip, Dallas, keluarga PIC dari Microchip, Renesas, Zilog. Masing-masing keluarga juga masih terbagi lagi dalam beberapa tipe. Jadi sulit sekali untuk menghitung jumlah mikrokontroler.

2.1.1 Mikrokontroller Atmega 8535

AVR ATMEGA 8535 adalah mikrokontroler yang memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit word dan sebagian instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock.

AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing) sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing) AVR dapat dkelompokkan menjadi empat kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90xx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, pheriperal dan fungsinya.

Untuk Mikrokontroler AVR yang berukuran kecil, dapat mencoba AT90S2313 dengan ukuran flash memori 2k dengan dua input analog.

2.1.2 Arsitektur Atmega 8535

Didalam Mikrokontroler Atmega 8535 sudah terdiri dari :

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. 2. ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit sebanyak 8 channel.

3. Tiga buah timer/counter dengan kemampuan perbandingan 4. CPU yang terdiri dari 32 buah register.

(36)

7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit interupsi internal dan eksternal.

9. Port Antarmuka PPI.

10. Antarmuka komparator analog. 11. Port USART untuk komunikasi serial.

2.1.3 Konfigurasi Pin Atmega 8535

Berikut ini ialah susunan pin/kaki dari Atmega 8535:

1. VCC merupakan pin masukan positif catu daya, untuk catu daya yang dibutuhkan yaitu sebesar 5 volt.

2. GND sebagai pin Ground.

3. Port A (PA0 – PA7) merupakan I/O dua arah yang dapat deprogram sebagai pin masukan ADC.

4. Port B (PB0 – PB7) merupakan I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu timer/counter, komparator analog, dan SPI.

5. Port C (PC0 – PC7) merupakan I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu TWI, Komparator analog dan Timer Osilator.

6. Port D (PD0 – PD7) merupakan I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu Komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.

7. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset Mikrokontroler.

8. XTAL 1 dan XTAL 2 sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu Mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekuis instruksi yang ada di memori.

(37)

10. AREF sebagai pin masukan tegangan

Gambar 2.1 Konfigurasi pin IC Mikrokontroller ATMega8535

2.2 Transistor

Transistor merupakan alat dengan tiga terminal seperti yang diperlihatkan oleh simbol sirkit. Setelah bahan semikonduktor dasar diolah, terbentuklah bahan semikonduktor jenis P dan N. Walaupun proses pembuatannya banyak, pada dasarnya transistor merupakan tiga lapis gabungan kedua jenis bahan tadi, yaitu NPN atau PNP.

(38)

Simbol sirkit kedua jenis transistor itu hampir sama. Perbedaannya terletak pada arah tanda panah di ujung emitter, seperti yang telah diketahui, arah tanda panah ini menunjukkan arah aliran arus konversional yang berlawanan arah dalam kedua jenis tadi tetapi selalu dari jenis P ke jenis N dalam sirkit emitter dasar.

2.2.1 Transistor NPN

Kolektor dan emitter merupakan bahan N dan lapisan diantara mereka merupakan jenis P. Pada mulanya diperkirakan bahwa transistor seharusnya bekerja dalam salah satu arah, ialah dengan saling menghubungkan ujung-ujung kolektor dan emitter karena mereka terbuat dari jenis bahan yang sama. Namun, hal ini tidaklah mungkin karena mereka tidak berukuran sama. Kolektor berukuran lebih besar dan kebanyakan dihubungan secara langsung ke kotaknya untuk penyerapan panas. Ketika transistor digunakan hampir semua panas yang terbentuk berada pada sambungan basis kolektor yang harus mampu menghilangkan panas ini. Sambungan basis emitter hanya mampu menahan tegangan yang rendah.

(39)

1. Untuk arus basis nol, arus kolektor turun sampai tingkat arus kebocoran yaitu kurang dari 1 mF dalam kondisi normal (untuk transistor silikon). 2. Untuk arus basis tertentu, arus kolektor yang mengalir akan jauh lebih besar

daripada arus basis itu. Arus yang dicapai ini disebut hFE, dengan

dimana, iC = perubahan arus kolektor

iB = perubahan arus basis

hFE = arus yang dicapai

2.2.2 Transistor PNP

(40)

dalam basis (elektron) dan hilang. Hilangnya elektron basis harus diganti dari rangkaian luar yang menimbulkan komponen kedua arus basis iB2. lubang-lubang yang berhasil mencapai batas daerah pengosongan persambungan basis kolektor akan tarik oleh tegangan negatif pada kolektor. Jadi lubang-lubang ini akan disapu melintasi daerah pengosongan ke dalam kolektor dan timbul sebagai arus kolektor.

2.2.3 Transistor Sebagai Saklar

Jika arus basis IB nol, arus kolektor IC akan menjadi arus kebocoran yang rendah dan tegangan yang melalui resistor muatan RL akan sia-sia. Oleh karena itu:

VCE≈ VCC tegangan suplai

Kalau jumlah nominal IB kecil, IC akan sama dengan hFE IB dan tegangan yang melalui RL, akan menjadi:

VR = ICRL

dan VCE = VCC - ICRL

Naiknya IB akan menyebabkan IC naik terus hingga mencapai titik ICRL VCC, yaitu ketika IC tidak dapat naik lagi, meski IB tetap naik.

Pada titik ini transistor dikatakan mendapat aliran secara keras, sampai ke dasar atau sarat, dan tegangan VCE disebut VCE sarat tegangan output yang sarat.

(41)

Gambar 2.3 Transistor sebagai saklar

2.3 Limit Switch

Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutuskan saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan emberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda ( objek ) yang bergerak.

Limit switch umumnya digunakan untuk :

1. Memutuskan dan menyambungkan rangkaian menggunakan objek atau benda lain.

(42)

Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya yang ada pada batas / daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO ( normally Open ) dan kontak NC ( normally Close ) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan.

2.4 Motor Stepper

Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada motor. Karena itu, untuk menggerakkan motor stepper diperlukan pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik. Penggunaan motor stepper memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan motor DC biasa. Keunggulannya antara lain adalah :

1. Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah diatur.

2. Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak 3. Posisi dan pergerakan repetisinya dapat ditentukan secara presisi

4. Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai, stop dan berbalik (perputaran)

5. Sangat realibel karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan rotor seperti pada motor DC

(43)

7. Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada range yang luas.

Pada dasaranya terdapat 3 tipe motor stepper yaitu: 1. Motor stepper tipe Variable reluctance (VR)

Motor stepper jenis ini telah lama ada dan merupakan jenis motor yang secara struktural paling mudah untuk dipahami. Motor ini terdiri atas sebuah rotor besi lunak dengan beberapa gerigi dan sebuah lilitan stator. Ketika lilitan stator diberi energi dengan arus DC, kutub-kutubnya menjadi termagnetasi. Perputaran terjadi ketika gigi-gigi rotor tertarik oleh kutub-kutub stator. Berikut ini adalah penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR):

Gambar 2.4 Penampang melintang dari motor stepper tipe variable

reluctance (VR)

2. Motor stepper tipe Permanent Magnet (PM)

(44)

dengan kutub yang berlawanan. Dengan adanya magnet permanen, maka intensitas fluks magnet dalam motor ini akan meningkat sehingga dapat menghasilkan torsi yang lebih besar. Motor jenis ini biasanya memiliki resolusi langkah (step) yang rendah yaitu antara 7,50 hingga 150 per langkah atau 48 hingga 24 langkah setiap putarannya. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana dari motor stepper tipepermanent magnet:

Gambar 2.5 Ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent

magnet (PM)

3. Motor stepper tipe Hybrid (HB)

(45)

Gambar 2.6 Penampang melintang dari motor stepper tipe hybrid

Berdasarkan metode perancangan rangkain pengendalinya, motor stepper dapat dibagi menjadi jenis unipolar dan bipolar. Rangkaian pengendali motor stepper unipolar lebih mudah dirancang karena hanya memerlukan satu switch / transistor setiap lilitannya. Untuk menjalankan dan menghentikan motor ini cukup dengan menerapkan pulsa digital yang hanya terdiri atas tegangan positif dan nol (ground) pada salah satu terminal lilitan (wound) motor sementara terminal lainnya dicatu dengan tegangan positif konstan (VM) pada bagian tengah (center tap) dari lilitan.

(46)

Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar, diperlukan sinyal pulsa yang berubah-ubah dari positif ke negatif dan sebaliknya. Jadi pada setiap terminal lilitan (A & B) harus dihubungkan dengan sinyal yang mengayun dari positif ke negatif dan sebaliknya. Karena itu dibutuhkan rangkaian pengendali yang agak lebih kompleks daripada rangkaian pengendali untuk motor unipolar. Motor stepper bipolar memiliki keunggulan dibandingkan dengan motor stepper unipolar dalam hal torsi yang lebih besar untuk ukuran yang sama.

Gambar 2.8 Motor stepper dengan lilitan bipolar

2.5 Modem GSM

(47)

GSM adalah salah satu dari dua teknologi ponsel besar di AS lainnya adalah CDMA. AT & T dan T-Mobile menggunakan GSM. Sprint dan Verizon menggunakan CDMA. GSM juga umum digunakan oleh Operator seluler di Eropa.

Meskipun GSM dan CDMA menyediakan fitur dan layanan dasar yang sama, (seperti panggilan suara, pesan teks, dan layanan data) mereka beroperasi sangat berbeda di berbagai tingkatan teknis. Hal ini membuat ponsel GSM sepenuhnya kompatibel dengan jaringan CDMA, dan sebaliknya.

Fitur yang paling terlihat dari GSM adalah kartu SIM. Kartu SIM yang removable, berukuran smart card yang mengidentifikasi pengguna pada jaringan, dan juga dapat menyimpan informasi seperti entri buku telepon. Kartu SIM memungkinkan pengguna untuk beralih ponsel hanya dengan memindahkan kartu SIM mereka dari satu ponsel ke yang lain.

Di Indonesia teknologi GSM masih lebih banyak digunakan, ada beberapa Operator seluler yang menggunakan GSM sebagai teknologi seluler mereka, diantaranya Telkomsel, XL dan Indosat. Sementara Operator seluler Smartfren berjalan pada teknologi CDMA.

(48)

Satu perintah yaitu AT Command (Attention Command) digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antara komputer dengan terminal modem. Diawali prefiks AT dan diakhiri dengan (=0x0D). AT Command untuk sms biasanya diikuti dengan masukan data I/O yang diwakili oleh unit-unit data PDU (Protocol Data Unit).

Dalam pembuatan sms gateway, kita biasanya menjalankan perintah At command untuk mengoperasikan modem, dalam pembuatan sms gateway ada beberapa perintah yang paling sering digunakan, berikut daftar perintah yang digunakan dalam pembuatan sms gateway.

Tabel 2.1 Daftar Perintah AT Command

NAMA PERINTAH FUNGSI

AT Cek koneksi modem dengan AT command

AT+CGMI Mendapatkan nama produsen modem

AT+CGMM Mendapatkan tipe model

AT+CGSN Mendapatkan nomor imei

AT+CGMR Mendapatkan software version

AT+CMGF

Menentukan format mode SMS status 0 : mode PDU status 1 :

mode teks

AT+CMGS Mengirim pesan sms contoh at+cmgs="<no tujuan>"

AT+CMGR Membaca pesansms berdasarkan indexs pesan sms

AT+CMGL Membaca daftar sms

AT+CMGD Menghapus pesan sms

AT+CNMI Mendeteksi jika ada pesan sms baru masuk

(49)

Gambar 2.9 Modem GSM SIM 800l

Mikrokontroller yang kita gunakan adalah jenis AVR, gunakan fungsi printf untuk mengirim At Command ke modem GSM. Adapun contoh perintah At Command ke dalam mikrokontoller adalah sebagai berikut:

printf("AT+CMGS=0811653010"); delay_ms(1000);

printf("%c",0x0D)

(50)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beragam cara ditempuh orang untuk mengamankan barang-barang berharga yang disimpan pada suatu ruangan rumahnya, salah satunya adalah dengan menggunakan sebuah kunci gembok atau menempatkan seorang penjaga keamanan untuk menjaga rumah tersebut. Cara-cara seperti ini tentu mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.

Saat ini perkembangan elektronika dan komputer sangatlah pesat. Dimana saat ini hampir semua sistem dan alat apapun menggunakan elektro dan komputer. Dan saat ini perkembangan elektronika sudah sampai pada mikrokontroller.

(51)

SISTEM PENERANGAN DAN PENGAMANAN PINTU RUMAH

MENGGUNAKAN GSM BERBASIS ATMEGA8535” sebagai tugas Akhir .

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang sistem penerangan rumah dan pengaman pintu rumah dengan menggunakan modul gsm berbasis Atmega 8535.

2. Bagaimana merancang sistem pengiriman status penerangan dan keadaan pintu dengan pesan singkat (SMS) kepada pemilik rumah atau user .

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah-masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut:

1. Alat dirancang memanfaatkan modul gsm sebagai media server mengirimkan data.

2. Data yang dikirim sesuai program yang diatur pada mikrokontroler yang menggunakan program Code Vision AVR..

3. Alat yang dirancang adalah rangkaian Hardware dan software rancangan sistem penerangan dan pengaman pintu rumah.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Merancang sistem penerangan dan pengaman pintu rumah berbasis Atmega 8535 sebagai keamanan rumah.

(52)

3. Merancang sistem pengiriman status keadaan rumah dengan pesan singkat (SMS) kepada pemilik rumah atau user.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Mencegah tingkat pencurian yang sering terjadi ketika pemilik rumah sedang tidak berada di rumah.

2. Menambah literatur guna meningkatkan pengembangan teknologi bidang elektronika dan telekomunikasi.

(53)

ABSTRAK

Telah dibuat rancangan sistem penerangan dan pengamanan pintu rumah menggunakan gsm berbasis atmega 8535. Secara garis besar rancangan ini terdiri dari beberapa bagaian, yaitu gsm, mikrokontroller, motor stepper, dan sensor. Gsm adalah jenis jaringan komunikasi yang bekerja dengan mengirimkan data berdasarkan slot waktu yang membentuk jalur pada setiap sambungan dengan rentang waktu yang sangat cepat. Mikrokontroller adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umummnya dapat menyimpan program di dalammya. Motor stepper adalah salah satu jenis motor dc yang dikendalikan dengan pulsa-pulsa digital. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan atau kimia, variabel keluaran dari sensor diubah menjadi besaran listrik yang disebut tranduser. Tujuan dari rancangan ini adalah ini adalah mengaplikasikan mikrokontroller Atmega 8535 sebagai pengontrol akuisisi data menggunakan via jaringan gsm. Prinsip kerja dari alat ini adalah user memberikan perintah melalui sms. Sms di terima oleh gsm dan mengeluarkan nya ke mikrokontroller dan juga hasil dari bacaan sensor masuk ke mikrokontroller.

(54)

ABSTRACT

Has made the design of lighting systems and security door using a gsm based atmega 8535. Broadly speaking the design consists of several this part namely gsm, microcontroller, stepper motors, and sensors. GSM is a type of communications network works by sending data based on time slots that make up the path on each connection with a very fast time span. Microcontroller is a chip that serves as an electronic circuit and controller can store program. Stepper motors are one type of dc motor controlled by digital pulses. Sensors is something that is used to detect changes in the environment or chemicals, the variable output of the sensor is converted into electrical quantities, called a transducer. The purpose of this design is it is to apply microcontroller 8535 as a controller using a data acquisition via network gsm. The working principle of this tool is to provide user commands via sms. Sms received by gsm and pulled her into the microcontroller and also the results of sensor readings entered into the microcontroller.

(55)

RANCANGAN SISTEM PENERANGAN DAN PENGAMANAN PINTU

RUMAH MENGGUNAKAN GSM BERBASIS ATMEGA8535

SKRIPSI

DEAR PUTRASITO P

140821008

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETUAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(56)

RANCANGAN SISTEM PENERANGAN DAN PENGAMANAN PINTU

RUMAH MENGGUNAKAN GSM BERBASIS ATMEGA8535

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sains

DEAR PUTRASITO P

140821008

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETUAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(57)

PERSETUJUAN

Judul : RANCANGAN SISTEM PENERANGAN DAN

PENGAMANAN PINTU RUMAH MENGGUNAKAN GSM BERBASIS ATMEGA

8535

Nama : DEAR PUTRASITO PERDANAZASA

Nomor induk Mahasiswa : 140821008

Program Studi : SARJANA (S1) FISIKA

Departemen : FISIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (MIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan Oktober 2016

Komisi Pembimbing : Diketahui/Disetujui oleh Pembimbing 1

Drs.Takdir Tamba,M.Eng.Sc NIP . 1960060319866011002

Diketahui Oleh Ketua Departemen Fisika

(58)

PERNYATAAN

RANGKAIAN SISTEM PENERANGAN DAN PENGAMANAN PINTU RUMAH MENGGUNAKAN GSM BERBASIS ATMEGA 8535

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya

Medan, Oktober 2016

(59)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dengan judul “RANCANGAN SISTEM PENERANGAN DAN PENGAMANAN PINTU RUMAH MENGGUNAKAN GSM BERBASIS ATMEGA8535”, dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Kerista Sebayang,MS selaku Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Marhaposan Situmorang selaku ketua jurusan departemen Fisika Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng.SC Selaku dosen pembimbing pada penyelesaian Laporan Skripsi ini dan memberikan panduan serta perhatian kepada penulis untuk menyempurnakan laporan Skripsi ini.

4. Seluruh Dosen/ Staf pengajar pada program studi fisika Ekstensi .

5. Bapak Alkin yang turut membimbing dan membantu dalam pembuatan Alat untuk penyelesaian skripsi ini.

6. Ayahanda tercinta Drs. K Purba memberikan dukungan serta memenuhi biaya dalam penulisan skripsi ini sampai selesai. Adik saya Primadya Dwisuprema Purba, S.kom dan Jhesica Citra Purba, S.Pd serta Lisna Putriani yang turut memberi semangat kepada penulis hingga Skripsi ini selesai.

7. Seluruh semua anak Fisika Ekstensi yang tidak saya sebutkan satu persatu yang turut mendukung dan memberi masukan sehingga Skripsi ini selesai. Dalam penulisan skripsi ini masih terdapat hal – hal yang perlu disempurnakan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat mendukung kesempurnaan perancangan ini sehingga dapat digunakan didunia kerja dan teknologi modern.

(60)

ABSTRAK

Telah dibuat rancangan sistem penerangan dan pengamanan pintu rumah menggunakan gsm berbasis atmega 8535. Secara garis besar rancangan ini terdiri dari beberapa bagaian, yaitu gsm, mikrokontroller, motor stepper, dan sensor. Gsm adalah jenis jaringan komunikasi yang bekerja dengan mengirimkan data berdasarkan slot waktu yang membentuk jalur pada setiap sambungan dengan rentang waktu yang sangat cepat. Mikrokontroller adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umummnya dapat menyimpan program di dalammya. Motor stepper adalah salah satu jenis motor dc yang dikendalikan dengan pulsa-pulsa digital. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan atau kimia, variabel keluaran dari sensor diubah menjadi besaran listrik yang disebut tranduser. Tujuan dari rancangan ini adalah ini adalah mengaplikasikan mikrokontroller Atmega 8535 sebagai pengontrol akuisisi data menggunakan via jaringan gsm. Prinsip kerja dari alat ini adalah user memberikan perintah melalui sms. Sms di terima oleh gsm dan mengeluarkan nya ke mikrokontroller dan juga hasil dari bacaan sensor masuk ke mikrokontroller.

(61)

ABSTRACT

Has made the design of lighting systems and security door using a gsm based atmega 8535. Broadly speaking the design consists of several this part namely gsm, microcontroller, stepper motors, and sensors. GSM is a type of communications network works by sending data based on time slots that make up the path on each connection with a very fast time span. Microcontroller is a chip that serves as an electronic circuit and controller can store program. Stepper motors are one type of dc motor controlled by digital pulses. Sensors is something that is used to detect changes in the environment or chemicals, the variable output of the sensor is converted into electrical quantities, called a transducer. The purpose of this design is it is to apply microcontroller 8535 as a controller using a data acquisition via network gsm. The working principle of this tool is to provide user commands via sms. Sms received by gsm and pulled her into the microcontroller and also the results of sensor readings entered into the microcontroller.

(62)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Penelitian ... 2

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1 Mikrokontroller ... 4

2.1.1Mikrokontroller Atmega 8535 ... 7

2.1.2Arsitektur Atmega 8535 ... 7

2.1.3Konfigurasi Pin Atmega 8535 ... 8

2.2 Transistor ... 9

2.2.1Transistor NPN ... 10

2.2.2Transistor PNP ... 11

2.2.3Transistor Sebagai Saklar ... 12

2.3 Limit Switch ... 13

2.4 Motor Stepper ... 14

2.5 Modem GSM ... 18

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 22

3.1 Diagram Blok Sistem ... 22

3.2 Rancangan Rangkaian Elektronik ... 23

(63)

3.2.2Rancangan Sensor Limit Switch dan Sensor Cahaya ... 24

3.2.3Rancangan Driver ... 26

3.2.4Rancangan Motor Stepper ... 27

3.2.5Rancangan Modem ... 28

3.3 Flowchart ... 29

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL ... 31

4.1 Pengujian IC Atmega 8535 ... 31

4.1.1Pengambilan Data Test Point Rangkaian Mikrokontroler Atmega 8535 ... 32

4.2 Pengujian Motor Stepper ... 33

4.3 Pengujian Rangkaian Driver Transistor ... 33

4.3.1Pengambilan Data Test Point Pada Driver Transistor ... 34

4.4 Pengujian Pengaturan Mode SMS text, Pembacaan SMS dan Penghapusan SMS ... 34

4.5 Pengujian Pengiriman dan Pembacaan SMS ... 35

4.6 Pengujian Sensor Cahaya (LDR) ... 37

4.7 Pengujian Keseluruhan ... 38

4.8 Pengujian Program Keseluruhan ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Saran ... 51

(64)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Perintah AT Command ... 20

Tabel 4.1 Data Test Point Rangkaian Mikrokontroler ATmega8535 ... 32

Tabel 4.2 Transistor diberi logika 0 ... 34

(65)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konfigurasi pin IC Mikrokontroller ATMega8535 ... 9

Gambar 2.2. Simbol untuk transistor PNP dan NPN ... 9

Gambar 2.3 Transistor sebagai saklar ... 13

Gambar 2.4 Penampang melintang dari motor stepper tipe variable reluctance (VR) ... 15

Gambar 2.5 Ilustrasi sederhana dari motor stepper tipe permanent magnet (PM) 16 Gambar 2.6 Penampang melintang dari motor stepper tipe hybrid ... 17

Gambar 2.7 Motor stepper dengan lilitan unipolar ... 17

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem ... 22

Gambar 3.2 Skematik Atmega 8535 ... 24

Gambar 3.6 Skematik Motor Stepper ... 27

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Gambar 3.2 Skematik Atmega 8535
Gambar 3.3 Skematik Sensor Limit Switch
Gambar 3.5 Skematik Sensor Cahaya (LDR)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya fasilitas umum yang memadai seperti itulah yang akan memperbesar interaksi antar dua kota dimana masing-masing memiliki potensi sendiri-sendiri yang mana Kota

Satu (1) orang Senior Jaringan Engineer yang berpengalaman dengan level Expert (CCIE) untuk keahlian Routing &amp; Switching dengan sertifikasi dari Cisco; dan.. Satu (1)

[r]

41.Guru mata pelajaran memiliki kompetensi pedagogik, meliputi: (1) mengintegrasikan karakteristik siswa, (2) pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, (3) merancang

pengembangan aplikasi yang telah dikembangkan yaitu dengan membuat model pembelajaran mobile learning dengan menggunakan aplikasi hybrid, Aplikasi mobile learning ini

[r]

Proses sertifikasi, adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP STMIK IKMI CIREBON untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang

Pada sesi ini anak dikenalkan pada contoh-contoh kegagalan dalam berelasi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman anak akan pentingnya ketrampilan berkomunikasi secara