• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI CUTTING STOCK SATU DIMENSIPADAINDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYUDENGANMENGGUNAKAN METODE COLUMNGENERATIONTECHNIQUE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMASI CUTTING STOCK SATU DIMENSIPADAINDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYUDENGANMENGGUNAKAN METODE COLUMNGENERATIONTECHNIQUE."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI CUTTING STOCKSATU DIMENSI PADA INDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN MENGGUNAKAN

METODE COLUMN GENERATI ON TE CHNI QUE

Oleh :

Ramlah Hidayat NIM : 4121230008 Program Studi Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada 18 September 1993 di kota Medan provinsi Sumatera

Utara. Ayah bernama Busran dan ibu bernama Nuraini memiliki saudara laki-laki

bernama Rahmat Hidayat dan dua saudara perempuan bernama Wahyuni Hidayat dan

Jamilah Hidayat. Pada tahun 2000, penulis bersekolah di SDN 067263 Medan Marelan

dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang menengah di SMP PGRI 3 Medan. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan

pendidikan di SMA N 16 Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis

diterima di Universitas Negeri Medan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, jurusanMatematika, Program studi Matematika. Selama kuliah penulis terdaftar

sebagai anggota organisasi Ukhuwah Muslim Matematika (UMMAT). Di luar studi,

penulis juga mempunyai kegiatan yaitu mengajar di salah satu bimbingan belajar

(4)

iii

OPTIMASI CUTTING STOCK SATU DIMENSIPADAINDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYUDENGANMENGGUNAKAN

METODE COLUMNGENERATIONTECHNIQUE RamlahHidayat

NIM:4121230008

ABSTRAK

Cutting Stock Problem Satu Dimensi (CSP-1D) adalah suatu permasalahan yang memanajemen pemotongan balok kayu, sehingga dapat meminimumkan sisa pemotongan yang dihasilkan dan dapat membentuk pola pemotongan yang optimal. Skripsi ini akan meneliti salah satu kasus Cutting Stock Problem Satu Dimensi CSP-1D pada masalah pemotongan balok kayu di PT. Bukit Intan Abadi Medan, dengan tujuan mengoptimalkan kombinasi untuk meminimumkan sisa pemotongan balok menggunakan teknik pembangkit kolom (Column Generation Technique) dengan bantuan aplikasi LINDO.

Data perusahaan, total panjang balok kayu 250cm yang dipotong sebanyak 1143 batang menghasilkan 244 batang, panjang 26cm, 415 batang panjang 31cm dan 4674 batang panjang 44cm dengan sisa pemotongan 60.696cm.Dari hasil pengolahan data, panjang balok kayu 250cm yang dipotong sebanyak 987 batang, menghasilkan 244 batang panjang 26 cm, 416 batang panjang 31 cm dan 4675 batang panjang 44 cm dengan sisa pemotongan 21.810 cm. Jadi, dengan menggunakan teknik pembangkit kolomdengan bantuan aplikasi LINDO, PT. Bukit Intan Abadi Medan dapat menghemat pemakaian balok kayu dengan tingkat optimalisasi sebesar 13,7% serta keuntungan didapat dari sisa pemotongan sebesar 64, 1%. Dari hasil analisis, diharapkan PT. Bukit Intan Abadi Medan dapat menerapkan metode perhitungan pola pemotongan minimum dengan menggunakan (Column Generation Technique) dan dengan menggunakan bantuan aplikasi LINDO untuk mempercepat perhitungan, agar dapat mengetahui pola pemotongan minimum sehingga dapat menekan sisa pemotongan.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ’Aalamiin. Berkat petunjuk dan kekuatan dari Nya jualah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan studi di Program Studi Strata-1 Matem-atika

Universitas Negeri Medan ini dengan baik. Adapun Skripsi berjudul”Optimasi Cutting Stock Satu Dimensi pada Industri Pemotongan Balok Kayu dengan Menggunakan Metode Column Generation Technique”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sangat banyak menerima bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Dr. Asrin Lubis, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Bapak Dr. Edy Surya, M. Si., selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M. Si., selaku Sekretaris Jurusan Matematika, dan Bapak Dr.

Pardomuan, M. Si., selaku Ketua Prodi Studi Matematika serta Bapak dan Ibu

dosen dan juga beberapa pegawai FMIPA Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Faiz Ahyaningsih, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Ibu Dr. Nerli Khairani, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan, motivasi dan saran kepada

penulis.

5. Ibu Dr. Faiz Ahyaningsih, M. Si., Bapak Dr. Mulyono, M. Si., Ibu Chairunisah, S. Si, M. Si., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran dalam

penulisan skripsi ini.

(6)

v

7. Teristimewa untuk orang tua saya yang tercinta dan terkasih, Ayahanda Busran, Ibunda Nuraini yang senantiasa memberikan kasih saying yang tidak berke-

sudahan, memotivasi, mendoakan, menguatkan, dan juga mendukung penulis dalam

segala hal. Dan juga untuk saudara-saudara saya Rahmat Hidayat, Wahyuni Hidayat

dan Jamilah Hidayat serta keluarga yang sudah memberikan dukungan.

8. Terkhusus untuk Faisal Abdi yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dukungan, serta bantuan dalam segala hal kepada penulis dalam perkuliahan dan

ketika menulis skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku di bangku perkuliahan dan teman-teman seperjuangan Matematika Nondik 2012 atas kebersamaan, motivasi dan penghiburan

(Wahyuni, Ade, Wulandari, Essa, Heni, Nina Dumaris, Ester, Intan, Imanuel,

Bruce, Licardo, Robin, Tanyel, Chandra, Solihadi, Firdaus, Penny, Silva, Delvi,

Sriwati, Ira, Hawa, Rizba, Nadia, Mika, Yayuk, Yanti, Ridho, Mona, Isna,

Nurintan, Dewi, Rahma, Nanda, Abdul, Julius,dll).

10.Kepada seluruh staff pengajar bimbingan belajar Forward yang telah memberikan semangat dan dukungan, anak didik penulis bimbingan belajar

forward yang telah menyemangati dan mendoakan (Diah, Agil, Nurul, Cindy,

Frans, Daniel, Dea, Feby,dll).

Penulis telah berusaha semaksimal dan sebaik mungkin dalam penyusunan

skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesem-

purnaan baik dari segi isi maupun format penulisan. oleh karena itu, besar harapan

penulis atas saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk membuat

skripsi ini lebih baik. Penulis juga mengharapkan kiranya penulisan skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatkan ilmu

matematika di masa yang mendatang.

Medan, Agustus 2016 Penulis

RamlahHidayat

(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Rumusan Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 5

1.5. Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Program Linier 6

2.1.1. Definisi 6

2.1.2. Bentuk Baku atau Bentuk Umum dan Bentuk Kanonik

Program Linier 8

2.2. Sistem Persamaan 11

2.3. Matriks 13

2.4. Persoalan Knapsack 14

2.5.Metode Simpleks 16

2.6. Metode Simpleks Direvisi 19

2.6.1. Solusi Layak Basis 20

2.6.2. Langkah-langkah Metode Simpleks Direvisi 21

2.7.Integer Linear Programming 26

2.7.1. Integer Linear Programming Murni 27

(8)

vii

2.8. Metode Branch and Bound 28

2.9. Teknik Pembangkit Kolom (Column Generation Technique) 30

2.10.Aplikasi Komputer (Program LINDO) 32

BAB III. METODE PENELITIAN 34

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 34

3.2. Jenis dan Metode Penelitian 34

3.3. Prosedur Penelitian 34

3.3.1. Teknik Pengumpulan Data 34

3.3.2. Teknik Pengolahan Data 35

3.3.3. Penarikan Kesimpulan 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 37

4.1. Pengumpulan Data 37

4.2. Pengolahan Data 38

4.3. Penarikan Kesimpulan 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 56

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tiga Kemungkinan Solusi SPL 12

Gambar 2.2. Diagram Alir Metode Simpleks 16

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Metode Simpleks 18

Tabel 2.2. Tabel 0 23

Tabel 2.3. Tabel 1 24

Tabel 2.4. Tabel 2 25

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Laporan Hasil Tally pada Bulan Juni 59

Lampiran 2. Tabel Simpleks Subpersoalan Metode Branch and Bound 60

Lampiran 3. Hasil dengan Menggunakan LINDO Tahap Satu 64

Lampiran 4. Hasil dengan Menggunakan LINDO Tahap Dua 67

Lampiran 5. Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi 69

Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Jurusan Matematika 70

Lampiran 7. Surat Izin Observasi dari Fakultas MIPA 71

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian dari Fakultas MIPA 72

Lampiran 9. Surat Izin Penelitian dari Tempat Penelitian

PT. Bukit Intan Abadi 73

Lampiran 10. Surat Balasan Selesai Penelitian dari Tempat Penelitian 74

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai wilayah hutan

yang cukup luas dan merupakan negara terpenting penghasil berbagai kayu bulat

tropis, kayu gergajian, kayu lapis dan hasil kayu lainnya. Hasil produksi hutan

Indonesia mempunyai keunggulan komperatif (comparative advantage) jika

dibandingkan dengan negara-negara lain dan sebagian dari produksi hasil hutan

diekspor ke negara lain. Selain itu produk kayu juga merupakan penghasil devisa

utama dari sektor non migas. Kayu merupakan salah satu hasil hutan yang dalam

proses pembaharuannya membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga perlu

pengelolaan yang baik, yaitu dengan memperhatikan sistem tebang pilih serta

menindak para penebang liar, agar pemenuhan kayu dalam proses pembangunan,

baik bagi perumahan dan infrastruktur lain tidak terhambat. Perusahaan kayu

biasanya mengkonversikan kayu bulat menjadi kayu berbentuk balok, maupun

papan atau bentuk-bentuk yang sesuai dengan tujuan penggunaanya. Selanjutnya

kayu-kayu yang telah berbentuk balok, maupun papan diolah kembali menjadi

ukuran-ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari para pemilik usaha dagang kayu

(Supriyono,2014).

Salah satu permasalahan optimasi pemrograman linier bilangan bulat yang

banyak muncul dalam bidang perindustrian seperti industri kayu adalah

permasalahan Cutting Stock Satu Dimensi (1D-CSP). Persoalan pemotongan stok

satu dimensi merupakan persoalan dimana pola pemotongan yang digunakan hanya

menggunakan satu macam pemotongan, yaitu panjang atau lebar. Dalam

perindustrian kayu bahan-bahan yang biasa sering diproduksi dalam bentuk

gelon-dongan yang panjang, misalnya disesuaikan dengan panjang truk pengangkut.

Untuk selanjutnya, tidak selalu produk yang masih dalam bentuk gelondongan itu

akan langsung dipakai, tetapi akan dipotong sesuai dengan permintaan konsumen.

Panjang potongan yang diminta akan berbeda dengan banyaknya hasil potongan

(13)

2

perusahaan harus bias mengkombinasikan panjang potongan untuk satu

gelondongan yang akan dipakai. Sangat penting untuk mengetahui kombinasi

ukuran potongan yang dikehendaki, dan selayaknya perusahaan mencari pola

ukuran pemotongan yang optimal yang bias meminimumkan sisa potongan dan

banyaknya gelondongan yang terpakai (Sitohang,2009).

PT. Bukit Intan Abadi Medan merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang industri kayu balok di Indonesia. PT. Bukit Intan Abadi

Medan sendiri memiliki konsumen dengan permintaan yang berbeda di setiap kota

di Wilayah Sumatera Utara. Dalam memenuhi permintaan panjang gelondong kayu

konsumen di berbagai tempat dan di banyak kota di wilayah Sumatera Utara, perlu

adanya suatu sistem yang mampu meminimalisasikan stok pemotongan sehingga

akan didapatkan keuntungan yang paling maksimal. Permasalahan seperti ini

merupakan permasalahan cutting stock dan akan diselesaikan dengan menggunakan

teknik pembangkit kolom.

Program linier adalah suatu metode yang dapat digunakan dalam mencari

solusi persoalan optimasi dengan merencanakan langkah-langkah yang perlu

diambil dengan tujuan memperoleh hasil yang optimal, yaitu hasil yang mencapai

tujuan terbaik diantara seluruh hasil yang mungkin. Banyak persoalan yang

penyelesaiannya menggunakan program linier, diantaranya persoalan transportasi,

persoalan penugasan, program dinamis serta program bilangan bulat. Program linier

adalah model yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pengalokasian

sumber daya yang terbatas secara optimal. Namun, solusi yang dihasilkan sering

kali tidak berupa bilangan bulat, sedangkan beberapa permasalahan membutuhkan

hasil berupa bilangan bulat. Program linier bilangan bulat adalah program linier

yang menghasilkan solusi berupa bilangan bulat murni dan campuran. Model

Program linier bilangan bulat dapat diselesaikan dengan metode branch and bound.

Dalam mencari penyelesaian persoalan program linier, metode yang sering

digunakan yaitu metode simpleks dan metode simplek sdirevisi (Saptadi,2012).

J.Watson (2013) dalam penelitiannya yang berjudul multistage cutting

stock problem softwo and more dimensions yang dapat menentukan optimasi

alter-natif kombinasi pemotongan dan menerapkan suatu dasar matematis untuk

(14)

3

programming dengan pendekatan metode Branch and Bound untuk optimasi sisa

material besi pada plat lantai. Permanasari (2006) dalam penelitiannya mengenai

Optimasi cutting stock pada industry pemotongan kertas dengan menggunakan

metode integer linear programming, model yang dibuat berdasarkan 2 fungsi tujuan

yaitu minimasi sisa pemotongan untuk model I dan maksimasi keuntungan dalam

bentuk bobot keuntungan untuk model II, hanya saja model ini lebih mengacu

pada persoalan dua dimensi. Terdapat teknik lain untuk menyelesaikan persoalan

pemotonganya itu teknik pembangkit kolom (Column Generation Technique).

Salah satu aplikasi dari tehnik ini yaitu untuk menyelesaikan persoalan

pemotongan stok satu dimensi atau persoalan Cutting Stock Satu Dimensi

(1D-CSP).

Langkah pertama dalam menyelesaikan persoalan optimasi pemotongan

yaitu menentukan pola pemotongan yang mungkin kemudian menentukan

kombinasi-kombinasi pola pemotongan yang layak. Meskipun menentukan semua

pola yang mungkin tidak begitu sulit, namun menentukan kombinasi yang layak

merupakan pekerjaan yang berat. Disinilah model program linier memainkan

peranan dan teknik pendekatan yang sistematis diperlukan. Langkah selan-jutnya

yaitu persoalan dibentuk kedalam bentuk program linier baku, bentuk ini kemudian

diselesaikan dengan teknik pembangkit kolom. Teknik pembangkit kolom

digunakan untuk mengefisiensi metode simpleks yang direvisi pada variabel non

basis. Sehingga langkah-langkah pengerjaannya banyak mengacu kepada metode

simpleks direvisi, mulai dari perhitungan (matriks yang diperoleh dari

koefisien variabel-variabel slack untuk baris ke-i, i = 1, 2, ..., m dari table akhir

simpleks), harga akhir (price out), penggunaan test rasio untuk menentukan

variabel basis, sampai diperoleh penyelesaian optimal. Perhitungan harga akhir pada teknik pembangkit kolom, variabel non basis yang akan masuk menjadi variabel basis. Perhitungan harga akhir untuk tiap-tiap variabel non basis

menjadi variabel basis dalam skala besar pemotongan balok kayu dengan

menggunakan metode simpleks direvisi adalah suatu pekerjaan yang tidak efektif

dan juga tidak efisien. Untuk mengatasi hal ini maka teknik pembangkit kolom

dapat digunakan untuk mencari penyelesaiannya. Ide dasar dari teknik pembangkit

(15)

4

(positif dalam persoalan minimum) (Gilmore dan Gomori, 1961).

Dalam optimasi pemotongan balok kayu, yang diinginkan adalah sisa

pemotongan dan produksi surplus seminimum mungkin. Untuk mendapatkan hasil

ini dilakukan dengan mengkombinasi pola-pola pemotongan berdasarkan panjang

pesanan yang diinginkan dengan menerapkan teknik pembangkit kolom.Pola-pola

yang paling baik diantara pola-pola yang mungkin dapat diperoleh dengan menggu-

nakan teknik pembangkit kolom. Penyelesaian persoalan program linier dapat

diselesaikan dengan cara menghitung secara manual maupun dengan menggunakan

bantuan aplikasi LINDO. Jika dalam persoalan program linier telah melibatkan

banyak variabel dan kendala (pembatas), maka menyelesaikannya dengan cara

manual tentunya akan memerlukan waktu yang lama. Maka disinilah peran aplikasi

LINDO untuk menyelesaikannya secara cepat (Haessler,1992).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

menganalisis lebih lanjut mengenai OPTIMASI CUTTING STOCK SATU

DIMENSI PADA INDUSTRI PEMOTONGAN BALOK KAYU DENGAN

MENGGUNAKAN METODE COLUMN GENERATION TECHNIQUE.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana menentukan pola awal dan kombinasi pola paling layak pada

pemotongan balok kayu dengan pola pemotongan satu dimensi?

2. Bagaimana pemotongan yang optimal dengan menggunakan teknik

pembangkit kolom untuk mengurangi sisa pemotongan balok kayu yang

terpakai di PT. Bukit Intan Abadi Medan?

3. Bagaimana cara mencari solusi optimal pemotongan balok kayu dengan

menggunakan teknik pembangkit kolom dengan bantuan aplikasi

(16)

5

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan yang digunakan adalah balok kayu dengan ukuran panjang 250cm,

lebar 12 cm dan tinggi 3,5cm.

2. Pola pemotongan balok kayu berdasarkan panjang balok.

3. Menggunakan data sekunder yang sudah ada di PT.Bukit Intan Abadi, data

yang akan dianalisis yaitu data pesanan konsumen di bulan Juni 2016.

1.4. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk menentukan pola awal dan kombinasi pola paling layak pada

pemotongan balok kayu dengan pola pemotongan satu dimensi.

2. Untuk mengetahui pemotongan yang optimal dengan menggunakan

teknik pembangkit kolom agar dapat mengurangi sisa pemotongan balok

kayu yang terpakai di PT. Bukit Intan Abadi Medan.

3. Untuk mendapatkan solusi optimal pemotongan balok kayu

menggunakan teknik pembangkit kolom dengan bantuan aplikasi

LINDO.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : bagi perusahaan

berdasarkan metode Column Generation Technique ini yaitu diharapkan dapat

menerapkan teknik pembangkit kolom dalam menyelesaikan persoalan

pemotongan balok kayu di PT. Bukit Intan Abadi. Dan bagi pembaca berdasarkan

metode Column Generation Techniqueini yaitu diharapkan dapat lebih memahami

serta memperluas wawasan mengenai teknik pembangkit kolom yang bertujuan

untuk mendapatkan pola pemotongan yang optimal yang akan mengurangi sisa

(17)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Optimasi Cutting

Stock Satu Dimensi pada Industri pemotongan Balok Kayu dengan Menggunakan

Metode Column Generation Technique pada PT. Bukit Intan Abadi medan, untuk

meminimumkan sisa pemotongan balok kayu maka penulis menyimpulkan

bahwa:

1. Dari hasil pengolahan data diperoleh kombinasi pola awal dan pola

paling layak adalah 3 pola pemotongan, yaitu pola 2 dengan variasi 5

batang dengan panjang 44 cm, pola 4 dengan variasi 8 batang dengan

panjang 31 cm dan pola baru dengan variasi 1 batang panjang 26 cm,

5 batang panjang 44 cm.

2. Dari hasil pengolahan data dengan teknik pembangkit kolom

(Column Generation Technique), untuk meminimumkan sisa

pemotongan. PT. Bukit Intan Abadi Medan dapat memotong 2,5

meter panjang balok kayu sebanyak 987 batang dengan kombinasi

pola pemotongan yang optimal adalah dengan memotong balok kayu

dengan kombinasi pola 2 sebanyak 691 batang, pola 4 sebanyak 52

batang dan pola baru dengan kombinasi 1 batang panjang 26 cm dan

5 batang panjang 44 cm, pola ini memotonga balok kayu sebanyak

244 batang.

3. Dari hasil pengolahan data, solusi optimal pemotongan balok kayu

dengan menggunakan Column Generation Technique dengan bantuan

aplikasi LINDO, menghabiskan balok kayu panjang 250 cm sebanyak

987 batang. Sisa pemotongan 21.810 cm, serta menghasilkan panjang

44 cm sebanyak 4675 batang, panjang 31 cm sebanyak 416 batang

(18)

56

5.2. Saran

1. PT. Bukit Intan Abadi dapat menggunakan teknik pembangkit kolom

(Column Generation Technique) atau aplikasi LINDO untuk

mengoptimalisasikan pemotongan sehingga dapat meminimumkan sisa

pemotongan balok kayu.

2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan kepada pembaca :

a. Untuk mengkaji yang lain dari implementasi teknik pembangkit kolom

yaitu pada persoalan pemotongan dua dimensi maupun tiga dimensi.

b. Untuk persoalan lain teknik pembangkit kolom juga dapat

diimplementasikan pada persoalan metode Dekomposisi Dantziq-

Wolfe Topik-topik ini dapat menjadi topik yang menarik jika pembaca

berminat untuk mendalami terapan dari program linier.

c. Untuk menyelsaikan persoalan Knapsack, salah satu metode yang

digunakan yaitu metode Branch and Bound. Akan tetapi jika pada

persoalan pemotongan balok kayu, jumlah pesanan semakin banyak

maka semakin banyak pula variabel dalam persoalan Knapsack.

Akibatnya semakin berat dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu,

penulis menyarankan perlu adanya pencarian alternatif metode lain

(19)

57

DAFTAR PUSTAKA

Anton, H., (1987), Aljabar Linear Elementer, Erlangga,Jakarta.

Budhi, W. S., (1987), Aljabar Liniear, Erlangga,Jakarta.

Dantzig, G. B., (1997), Linear Programming, 1: Introduction, PeterGlyn,Stanford

UniversityUSA.

Douglass, Stinson, R., (1995), Cryptography, Theory and Practice, Chapman and

Hall/CRC,California.

Gilmore, P. C., dan Gomori, P. E., (1961), A linear Programming to the Cutting Stock

Problem, Mathematic and Aplication,849–869.

Haessler, R. W., (1992), One Dimensional Cutting Stock Problems and Solution

Procedures, Math I, 16(1),1–8.

Hartono, W., (2014), Integer Programming dengan Pendekatan Metode Branch and

Bound untuk Optimasi Sisa Material Besi (Waste), e-Jurnal MATRIKS

TEKNIK SIPIL,2(2).

Hillier, F., dan Lieberman, G., (2001), Pengantar Riset Operasi, 5th Edition, Erlangga,

Jakarta.

J.Watson, T., (2013), Multistage Cutting Stock Problems of Two and More Dimen-sions,

Instituite for Operations Research, 13(1),94–120.

Karim, Muchtar, A., (1999), Matematika. Matriks, Universitas Terbuka,Jakarta.

Permanasari, A., (2006), Optimasi Cutting Stock pada Industri Pemotongan Kertas

dengan menggunakan Metode Integer Linear Programming, Mathematic,2(2).

Rao, S., (1987), Optimization : Theory and Applications (Secend Edition),Wiley Eastern

Limited, New Delhi.

Saptadi, S., ( 2012), Optimasi Cutting Stock Pada Industri Pemotongan Kertas dengan

Menggunakan Metode Integer Linear Programming ,Mathematics,(7).

Schrage, L., (1981), LINDO. Text and Software, Scientific Press, San Francisco. Sitohang,

(20)

58

Branch and bound, Mathematics and application,.

Soemartojo, N. d. T. M., (1999), Program Linier, Universitas

Terbuka,Jakarta.Supriyono, Suyitno, H., (2014), Metode Column Generation

Technique sebagai

Penyelesaian Cutting Stock Satu Dimensi, Journal of Mathematics,2.

Sutawijaya, A. . S., (2004), Program Linear, FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang.

Taha, H. A., (2007), Riset Operasi : Suatu Pengantar, Edisi ke-8, Binarupa Aksara,

Jakarta.

Tarliah, Tjutju dan Dimyanti, A., (1992), Operations Research. Model-model

Pengambilan Keputusan, Sinar Baru Algesindo, Bandung.

Thie, R. P., (1979), An Introduction to Liniear Programming and Game Theory,

Simultaneously,Canada.

Winston, W. L., (2004), Operations Research. Aplications and Algorithm. Fourth Edition,

Gambar

Gambar 2.1. Tiga Kemungkinan Solusi SPL
Tabel 2.1. Metode Simpleks

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya strategi yang terakhir yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam menanggulangi kekerasan pelajar yang bersifat menyembuhkan atau memperbaiki

Usaha penanggulangan suatu kejahatan tidaklah mudah seperti yang dibayangkan karena hampir tidak mungkin menghilangkannya, tetapi kita bisa meminimalisirnya. Tindak

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan successful aging pada lansia di Desa Bulu

Penambahan aquades dalam labu kjeldahl yang didinginkan dalam air es dan beberapa lempeng Zn, juga tambahkan 15 ml larutan K 2 SO 4 % (dalam air) dan akhirnya tambahkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat diatur dalam ketetapan-ketetapan Kongres, peraturan-peraturan khusus yang dibuat oleh Pengurus Pusat, Korda,

1) Pembangunan infrastruktur sesuai dengan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan pembangunan berkelanjutan di kawasan strategis, tertinggal, perbatasan, daerah

Rangkaian modul RFID Starter Kit dapat dilihat pada Gambar 3.12 dan keterangan IC ID-12 yang digunakan untuk aplikasi absensi yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar