• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SISWA KELAS VIII SMP AL-ITTIHADIYAH MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SISWA KELAS VIII SMP AL-ITTIHADIYAH MEDAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

SISWA KELAS VIII SMP AL-ITTIHADIYAH MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SITI AISYAH ULFA SIREGAR

NIM. 5113342028

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)

ABSTRAK

Siti aisyah ulpa siregar: 513342028, Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Siswa Kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah Medan, Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Prodi Pendidikan Tata Boga. 2016.

Penelitian ini bertujuan, 1. Untuk penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah Medan, 2. Untuk mengetahui model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran keterampilan siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah Medan. Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 64 siswa, yang terdiri dari 22 orang siswa kelas VIII 1, 21 orang siswa kelas VIII 2, dan 21 orang siswa kelas VIII 3. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 64 orang siswa.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) subjek dalam penelitian ini sebanyak 64 siswa terdiri dari 32 orang siswa kelas kontrol dan 32 orang siswa kelas eksperimen. Pelaksanaan PTK dilakukan dua kali pertemuan, terdiri dari pertemuan pertama kelas kontrol dan pertemuan kedua kelas eksperimen, yang menggunakan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan dan refleksi. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan test. Test yang dilakukan berupa soal yang diberikan 2 kali yaitu test awal pada kelas kontrol dan test kedua pada kelas eksperimen. Sedangkan observasi meliputi aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

(4)

i

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat di

selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun judul skripsi ini adalah:

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar

Keterampilan Siswa Kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah Medan”.

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik

dukungan moril maupun materil sehingga proposal ini dapat tersusun dengan baik.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan

serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan FT, Ibu Dr. Dina

Ampera, M.Si, ketua Jurusan PKK, Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si

selaku sekretaris jurusan PKK, Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, Ketua Prodi

Program Studi Pendidikan Tata Boga.

3. Ibu Dra. Nila Handayani, M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik

4. Ibu Dra. Yuspa Hanum, M.S dan Ibu Dra. Adikahriani, M.Si selaku dosen

penguji yang juga banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

5. Ibu Dra. Ana Rahmi, M.Pd yang selalu memberikan motivasi dan semangat

dan juga ikut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Teristimewa kepada Mamak tercinta Tini Misniyati, S.Pd, Penulis

persembahkan skripsi ini atas dukungan materil dan moril yang telah

diberikan kepada saya sebagai putri nya dan kepada papa tersayang Alm. H.

Salogo siregar yang tiada henti selalu mendoakan saya, terima kasih kepada

abangda Ali Yahya Siregar, M.Abu Darda Siregar dan Syarifah Aina Siregar.

7. Bapak Budi syahputra, SE selaku Kepala Sekolah SMP Al-Ittihadiyah Medan

yang telah memberikan izin untuk penelitian SMP Al-Ittihadiyah Medan.

(5)

ii

dan Guru-guru SMP Al-Ittihadiyah Medan yang sangat-sangat banyak

membantu menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Nurkkholida, M.PdI selaku Kepala MTS Al-Ittihadiyah Medan yang telah

memberikan izin untuk melakukan instrumen penelitian.

9. Untuk Sahabat saya kiki, selli, Ika, kak nov, kak dwi, kak cha, kak ela, kak

onix, bg pandi, bg Isma, bg Akbar, Nova, Ilham, Mega, bg kedel, rezki,

ummu, nanda, kak niar, kak ulpa, kak dal, kak vivi, terima kasih atas

dukungan dan doa nya kepada saya.

10.Untuk sahabat seangkatan saya yuyun, Fa’i, nelli, putri, nisa, paska, efrida,

fatwa, maya, elis, eva dina , devi, paulus, dena, sylvi, tirta, ciya, hilal, fitri,

elvi, mbak tibi, emma, kirud, mbak tri, luvi, wina, jui, Arnold, dan semua yang

telah mendoakan dan member dukungan yang tidak bisa penulis sebutkan

nama nya terima kasih sebanyak banyak nya.

11.Untuk kerabat terdekat buk atik, putri, yuli, buk eci, aska, mamak indah, indah

serta yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih banyak.

Penulis mengharapkan masukan yang membangun untuk kesempurnaan

Skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 06 April 2016

Hormat Saya

SITI AISYAH ULFA SIREGAR

(6)
(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Populasi Siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah ... 47

Tabel 3.2. Sampel Penelitian ... 47

Tabel 3.3. Siklus I ... 48

Tabel 3.4. Siklus II ... 50

Tabel 3.5. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 54

Tabel 4.1. Hasil Nilai Test Kelas VIIIa (kelas control) ... 61

Tabel 4.2. Aktivitas Siswa Kelas VIIIa (kelas control ) .. ... 62

Tabel 4.3. Hasil belajar siswa Siklus I ... 63

Tabel 4.4. Hasil Test kelas control VIIIa ... 65

Tabel 4.5 Hasil Test kelas Eksperimen VIIIb ... 66

Tabel 4.6. Aktivitas Siswa Kelas VIIIb ... 67

(8)

vi LAMPIRAN

Lampiran .1. Surat Pernyataan ... 75

Lampiran .2. Daftar Nama Siswa Kelas VIII ... 76

Lampiran .3. Soal ... 77

Lampiran. 4. Kunci Jawaban ... 81

Lampiran .5. Validitas Tes .. ... 82

Lampiran .6. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII ... 83

Lampiran .7. Silabus ... 85

Lampiran .8. RPP ... 88

Lampiran 9. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ( konvensional) ... 92

Lampiran 10. Rekapitulasi Kelas Kontrol ... 93

Lampiran 11. Hasil Belajar Kelas Eksperimen ( Inkuiri Terbimbing) ... 95

Lampiran 12. Rekapitulasi Kelas Eksperimen ... 96

Lampiran 13. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 98

Lampiran 14. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 99

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar dan

sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari

kesadaran tertentu ke suatu keadaan yang lebih baik. Ungkapan ini mengisyaratkan

bahwa pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi setiap manusia, terutama bagi

anak-anak yang belum dewasa (Taqiyuddin, 2008). Kualitas dan kuantitas

pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol

dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Salah satu masalah

pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah

masih rendahnya daya serap peserta didik (Trianto, 2007). Selain itu juga yang

menjadi permasalahan yaitu tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan di

Indonesia masih relative rendah (Wahidin, 2006).

Sebagian besar dari proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan

belajar. Belajar yang disadari atau tidak, sederhana atau kompleks, belajar sendiri

atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau dari media elektronika, belajar di

sekolah, belajar di rumah, di lingkungan kerja atau di masyarakat.Belajar selalu

berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu

mengarah kepada yang lebih baik atau pun yang kurang baik, direncanakan atau

tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar adalah pengalaman yang

terbentuk dari interaksi dengan orang lain atau lingkungannya (Sukmadinata,

(10)

2

Belajar pada dasarnya merupakan proses mental dan proses berpikir dengan

memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Oleh

karena itu pengetahuan yang dimiliki siswa seharusnya merupakan hasil yang

diperoleh melalui keterampilan berpikir dan menemukan. Dengan demikian, setiap

pengetahuan yang dimiliki oleh siswa akan lebih bertahan lama karena kebenaran

didapat oleh siswa sendiri. Akan tetapi kondisi yang terjadi saat ini kedudukan dan

fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendominasi dan aktivitas

siswa sangat rendah. Di dalam proses belajar mengajar tercakup komponen

pendekatan dan berbagai model pembelajaran yang dikembangkan dalam proses

tersebut. Tujuan utama diselenggarakannnya proses belajar adalah demi tercapai

nya tujuan pembelajaran. Dan tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa

belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran tertentu ,salah

satu contohnya yaitu pelajaran keterampilan. Kompetensi keterampilan adalah

mata pelajaran yang diterapkan pada kurikulum di SMP Al-Ittihadiyah yang

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dan memberikan bekal kepada

siswa agar adaptif, kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil wawacara terhadap guru mata pelajaran Keterampilan

kelas VIII pada bulan Mei 2015 di SMP Al-Ittihadiyah, proses pembelajaran

Keterampilan di SMP ini masih terpusat pada guru, dimana peserta didik hanya

menulis dan mendengarkan, sedangkan guru hanya ceramah dan berpedoman hanya

(11)

3

pengembangan dalam pembelajaran. Mata pelajaran Keterampilan yang bersifat

teoritis membuat siswa sulit memahami pelajaran yang diberikan oleh guru karena

siswa dalam kegiatan belajar menjadi bosan, mengantuk serta cenderung pasif.

Selain itu kurangnya inovasi guru dalam proses belajar mengajar yang menarik

sehingga dalam pembelajaran cenderung monoton. Hal ini mempengaruhi hasil

belajar peserta didik, dimana hasil belajar peserta didik tidak memenuhi batas

kriteria kelulusan maksimal yaitu 70. Berdasarkan daftar nilai siswa kelas VIII

pada tahun ajaran 2014/2015 semester genap, kelas VIII-1 dengan jumlah siswa 28

orang, terdapat 37.1% jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas kriteria

kelulusan maksimal (70), dari kelas VIII-2 dengan jumlah siswa 30 orang terdapat

55,5% jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas kriteria kelulusan

maksimal (70), dari kelas VIII-3 dengan jumlah siswa 26 orang terdapat 38,9%

jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah batas kriteria kelulusan maksimal

(70).

Lebih lanjut berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru

yang mengajar mata pelajaran keterampilan, diketahui bahwa model pembelajaran

yang digunakan oleh guru adalah persentasi, penugasan dan ceramah. Hal ini

diperkuat dari hasil observasi awal pada siswa bahwa model pembelajaran yang

diterapkan guru mata pelajaran keterampilan cenderung mengarah pada model

konvensional dan belum pernah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil belajar dengan kriteria ketuntasan

maksimal ini tentu nya dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain bakat, minat,

(12)

4

bahwa guru memilki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran

di sekolah dan membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan

hidup nya secara optimal. Menurut Roojakers, (2001) bahwa sebelum mengajar,

sesorang guru harus memikirkan lebih dahulu apa yang hendak dicapai dan bertitik

pada tujuan tertentu. Dalam mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut maka

diperlukan berbagai strategi guru diantaranya adalah menentukan Model

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa ,anatara lain adalah

model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Menurut Sanjaya, (2007) bahwa pembelajaran inkuiri merupakan

pembelajaran yang menitik beratkan pada kemampuan siswa untuk menemukan

sendiri permasalahan yang dihadapi. Model inkuiri terbagi menjadi tiga jenis

berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang

diberikan oleh guru kepada siswanya. Ketiga jenis Model Inkuiri tersebut adalah:1.

Inkuiri terbimbing, 2. Inkuiri bebas, 3. Inkuiri bebas yang dimodifikasikan. Dari

ketiga jenis pembelajaran dengan model inkuiri, penulis memilih model inkuiri

terbimbing yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan ini penulis

lakukan dengan pertimbangan bahwa penelitian yang akan dilakukan terhadap

siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimana tingkat perkembangan

kognitif siswa masih pada tahap peralihan dari operasi konkrit ke operasi formal,

dan siswa masih belum berpengalaman belajar dengan model inkuiri serta karena

siswa masih dalam taraf belajar proses ilmiah, sehingga penulis beranggapan model

(13)

5

Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat

meningkatkan pemahaman siswa dengan melibatkan siswa dalam proses kegiatan

pembelajaran secara aktif, sehingga konsep yang dicapai lebih baik. Dengan model

pembelajaran inkuiri terbimbing siswa akan mempunyai pemahaman yang lebih

baik terhadap penguasaan konsep materi pelajaran dengan menunjukkan sikap yang

positif. Model pembelajaran inkuiri terbimbing memungkinkan siswa untuk

terlibat secara aktif menggunakan proses fisik dalam menemukan sendiri beberapa

konsep dan prinsip materi yang sedang dipelajari dengan bimbingan dari guru,

sehingga materi pelajaran tidak hanya sebagai materi saja, tetapi juga membangun

moral siswa. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran alternative

yang bisa dipilih dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena dalam proses

belajar mengajar siswa dapat menemukan suatu konsep melalui kretifitas secara

langsung. Dari penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing diharapkan

dapat membangun adanya komunikasi aktif secara langsung antara guru dengan

siswa, sehingga perkembangan siswa dapat dapat menuju kearah yang diharapkan.

Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran

yang terpusat kepada siswa. Langkah –langkah model pembelajaran inkuiri

terbimbing adalah orientasi, perumusan masalah, perumusan hipotesis, dan menarik

kesimpulan jawaban. Model pembelajaran Inkuiri terbimbing mempersiapkan

siswa untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang

terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengjukan pertanyaan – pertanyaan dan mencari

jawabannya sendiri. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk

(14)

6

Terbimbing Terhadap Hasil Belajar keterampilan Siswa Kelas VIII SMP

AL-Ittihadiyah Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menemukan beberapa

masalah yang teridentifikasi yaitu :

1. Apakah hasil belajar keterampilan siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah medan

masih rendah ?

2. Bagaimanakah model pembelajaran dalam proses belajar mengajar mata

pelajaran keterampilan siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah medan ?

3. Apakah model pembelajaran dalam proses belajar mengajar mata pelajaran

keterampilan siswa kelas VIII ?

4. Apakah siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran

keterampilan siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah medan ?

5. Apakah dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas VIII ?.

C. Pembatasan Masalah

Oleh karena luasnya masalah dan keterbatasan peneliti dalam hal waktu ,

tenaga serta dana maka dalam penelitian ini dibatasi yaitu :

1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses belajar mengajar mata

pelajaran keterampilan materi limbah organik dan anorganik.

2. Hasil belajar, yaitu pada ranah kognitif (nilai hasil belajar siswa setelah

mengikuti pembelajaran), dengan menggunakan test.

(15)

7

Berdasarkan Pembatasan masalah diatas, penelitian ini membutuhkan

rumusan masalah yang akan mempermudah pembahasan problema yang diangkat.

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah Medan ?

2. Bagaimanakah model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses belajar

mengajar pada mata pelajaran keterampilan siswa kelas VIII SMP

Al-Ittihadiyah medan ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap

hasil belajar siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah Medan.

2. Untuk mengetahui model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses

belajar mengajar pada mata pelajaran keterampilan siswa kelas VIII SMP

Al-Ittihadiyah Medan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai informasi bagi para mahasiswa khususnya Jurusan PKK UNIMED

sebagai calon guru bahwa pentingnya penggunaan model pembelajaran inkuiri

terbimbing dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan khususnya pada

(16)

8

2. Sebagai bahan informasi kepada Guru khususnya guru-guru SMP

Al-ittihadiyah Medan, bahwa pentingnya menerapkan berbagai model

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan masukan bagi dunia pendidikan ,bahwa model pembelajaran

Inkuiri dapat diterapkan pada pembelajaran atau penelitian. Sebagai bahan

masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan

(17)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Al-Ittihadiyah Medan, yaitu

dengan perolehan nilai belajar model konvensional rata- rata 68,03 dan dengan

menggunakan model inkuiri terbimbing rata – rata nilai 79,65.

2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih disarankan untuk digunakan pada

proses belajar mengajar pada mata pelajaran keterampilan siswa kelas VIII SMP

Al-Ittihadiyah Medan.

Maka dari pemaparan diatas dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri

Terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Limbah

Organik dan Anorganik .

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya,

maka disrankan hal-hal sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan model pembelajaran

Inkuiri Terbimbing sebab dengan adanya model pembelajaran, proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif, inspuratif, menyenangkan, menantang, dan

(18)

72

cukup untuk berkreasi dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik .

2. Siswa lebih mandiri dalam pembelajaran dan teliti dalam mengerjakan soal latihan

juga mencatat materi pelajaran dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri

terbimbing agar siswa lebih mudah mengingat materi yang sudah diajarkan guru.

3. Sebagai masukan bagi sekolah yang dijadikan pola pilihan model pembelajaran

untuk guru-guru menerapkan model pembelajaran dalam pembelajaran

Keterampilan .

4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang ingin

meneliti kembali tentang penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. Zainal, (2011). Evaluasi Pembelajaran Prinsip. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Arikunto. Suharshimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, Cet XII

Arikunto , S.1998. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

Dimiati dan Mujiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Hamid.A. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan : Program Pascasarjana Unimed

Hamalik, Oemar. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Mandar Maju

Kemp, J.E.1994. Proses Perancangan Pengajaran. Terjemahan : Asril

Nasution, S.2000. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya, (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi ke 5. Bandung:PT. Tarsito.

Trianto, ( 2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Cerdas Pustaka .

Trianto, (2009). Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Penada Media Group

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Jakarta : Bumi Aksara. 2010 cetakan 1

Wena, Made, 2009. Pendekatan Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara

Winkel,1999. Psikologi Pengajaran . Jakarta: PT.Gramedia

Referensi

Dokumen terkait

Maka apabila kita menganalisa pelbagai macam pendapat tentang isi aliran idealisme, yang pada dasarnya membicarakan tentang alam pikiran rohani yang berupa angan-angan untuk

Tahap evalusi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghambat penurunan kualitas tahu tersebut adalah dengan aplikasi edible coating yang terbuat dari pati ganyong dengan

internasional untuk standar yang berisi persyaratan manajemen mutu..

[r]

[r]

Selain itu, kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran Dosen ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan kegiatan

Penelitian ini menggunakan metode survai dengan analisis deskriptif yaitu melalui kegiatan observasi lapangan dan analisis laboratorium. Kegiatan survai lapangan dilakukan