• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KAWASAN KARST DI DESA TERKESI, KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN KAWASAN KARST DI DESA TERKESI, KECAMATAN KLAMBU KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Tesis

Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Mencapai Derajat S-2 pada Program Studi Ilmu Lingkungan

Endah Tri Sulistyorini 30000213410020

PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGELOLAAN KAWASAN KARST

DI DESA TERKESI, KECAMATAN KLAMBU

KABUPATEN GROBOGAN

Disusun oleh

ENDAH TRI SULISTYORINI 30000213410035

Mengetahui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Kedua

Dr. Hartuti Purnaweni, MPA Dr. Dwi P. Sasongko. M.Si

Mengetahui

Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro

Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan

Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes., PKK NIP. 19540722 198501 1 001

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGELOLAAN KAWASAN KARST

DI DESA TERKESI, KECAMATAN KLAMBU

KABUPATEN GROBOGAN

Disusun oleh

ENDAH TRI SULISTYORINI 30000213410020

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal Desember 2014

Dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima

Ketua Tanda tangan

Dr. Hartuti Purnaweni, MPA ………..

Anggota

1. Dr. Dwi P. Sasongko, M.Si

2. Prof. Dr. Ir. Azis Nur Bambang, MS

3. Dr. Fuad Muhammad, S.Si, M.Si

………..

………..

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Magister Ilmu Lingkungan

seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan proposal tesis yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil

karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang

yang berlaku.

Semarang, 24 Desember 2014

(5)

RIWAYAT HIDUP

Endah Tri Sulistyorini. Lahir di Grobogan – Jawa Tengah pada

tanggal 16 Januari 1981 dari pasangan Bapak Tasran Ali Mustofa

dan Ibu Riswati. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD

Negeri Winong Tahun 1993, SMP Negeri 1 Penawangan Tahun1996,

SMU Negeri 1 Purwodadi - Grobogan tahun 1999. Pada bulan Juni

tahun 2004 telah menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro

Tahun 2005 Penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan.

Pada tahun 2013, penulis berkesempatan melanjutkan pendidikan program

magister (S2) pada Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro

Semarang melalui beasiswa dari Pusbindiklatren-BAPPENAS tahun 2013.

Semarang, 24 Desember 2014

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala curahan nikmat iman, islam, kasih sayang, kemudahan dan hidayah-Nya kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan tesis yang diajukan sebagai persyaratan yang harus

dipenuhi untuk mencapai derajat Sarjana S-2 pada Program Magister Ilmu Lingkungan

Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Adapun penelitian yang dilakukan berjudul “Pengelolaan Kawasan Karst Di Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan”.

Dalam penyusunan Tesis ini Penulis banyak memperoleh arahan, bimbingan,

kritik, saran dan dukungan moral kepada Penulis dari Ibu Dr. Hartuti Purnaweni, MPA

selaku Pembimbing Utama penulis dan Dr. Dwi P. Sasongko, M.Si selaku Pembimbing

Kedua dalam penyusunan Tesis. Ucapan yang sama penulis sampaikan terima kasih

kepada:

1. Prof. Sudharto P. Hadi, MES. PhD, selaku Rektor Universitas Diponegoro

Semarang;

2. Prof. Dr. dr. Anies M. Kes., PKK., selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro Semarang;

3. Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA dan Dr. Hartuti Purnaweni, MPA, selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro

Semarang;

4. Prof. Dr. Ir. Azis Nur Bambang, MS dan Dr. Fuad Muhammad, S.Si, M.si selaku

penguji tesis ini;

5. Seluruh Dosen beserta Staf Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas

Diponegoro atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan;

6. Ibu Sri Suryoko dan Bapak Eko Tjahyo Paripurno atas masukan dan konsultasi yang

telah diberikan kepada Penulis.

7. Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, Pelatihan dan Perencanaan, Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Pusbindiklatren-Bappenas

(7)

8. Pemerintah Kabupaten Grobogan yang telah memberikan bantuan data penelitian,

dukungan dana dan memberikan tugas belajar kepada Penulis dalam menempuh

kuliah Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro;

9. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan dan staf atas dukungan

kepada Penulis selama menjalankan tugas belajar dan melakukan penelitian.;

10.Orang tuaku Bapak Tasran Ali Mustofa dan Ibu Riswati serta Bapak Sadiyo dan Ibu

Sumaryati yang telah memberikan doa, semangat, kasih saying, rasa cinta, dukungan

moril dan material, terima kasih atas semuanya.

11.Sahabatku, pendamping hidupku, imamku dan suamiku tercinta Kak Budi (Erwin

Nur Setyo Pambudi) dan kedua malaikat kecilku Gerayazka Harmoni (6,3 th) dan

Humayazra Simfoni (4,7 th), yang selalu setia berada disisiku, menyemangati dan

mendoakanku (I love u so much).

12.Rekan-rekan MIL 38 Kelas Bappenas (Pak Ketu, Sam bro, Mas Andree, Pak Arif, De’ Ari, Mas Bemby, Pak Budi, Bang Dian, Mba’ Dessy, Mba’ Vina, Mas Eko, Mas Faiz, Pak Is, Kak Endah, Kakak Tree, Mba’ Mel, Bang Tatang, Prof. Jo, Mb’

Riza, Mba’ Pu, Mba Tina, Mba’ Yunda, De’ We, Mas Yusa, yang telah memberikan

semangat, inspirasi, curahan air mata, tawa, tukar pemikiran dan pelajaran hidup

yang tidak akan pernah terlupakan selama penulis menyelesaikan kuliah dan

penyusunan tesis. Terimakasih telah menjadi bagian hidupku sekarang dan nanti

(“bersama kita bisa”)

Penulis yakin Penyusunan Tesis ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

Tesis ini. Semoga Tesis ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

masyarakat dan pemerintah.

Semarang, Desember 2014

Penulis,

(8)

ABSTRAK

Kawasan karst mengandung nilai ekonomi, salah satunya berasal dari sumberdaya mineral. Penetapan kawasan karst sebagai kawasan lindung geologi sebagaimana telah ditetapkan Peraturan Menteri Energi Sumberdaya Mineral Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst membuat sumberdaya mineral yang terkandung di dalamnya tidak boleh dieksploitasi. Penambangan batugamping akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Untuk mengurangi kerusakan lingkungan dibutuhkan strategi pengelolaan kawasan karst yang tepat.

Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang ada di kawasan karst, menghitung valuasi ekonomi dari dampak lingkungan dengan cara menghitung biaya pemulihan lingkungamping akibat kegiatan penambangan batug, menganalisis strategi kebijakan yang dapat dilakukan untuk mendukung pengelolaan kawasan karst Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara dengan panduan kuesioner yang disajikan dalam bentuk deskriptif kuantitatif. Melakukan interpretasi peta citra hasil penginderaan jarak jauh pada 5 Agustus 2000 dan 6 Mei 2014 sehingga diketahui perubahan penggunaan lahannya. Metode lainnya adalah wawancara dan kuesioner sehingga diperoleh kondisi goa dan mata air. Strategi pengelolaan kawasan karst Desa Terkesi

dengan menggunakan analisis SWOT yang dilanjutkan dengan Analytical Hierarchy Procedure

(AHP).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan karst Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan telah mengalami kerusakan. Perubahan penggunaan lahan antara lain penambanhan permukiman 69,5% dan lahan tambang batugamping 100% sehingga koeffisien run off bertambah 5,4%, berkurangnya bukit karst karena adanya pembukaan hutan yang akan digunakan untuk lahan penambangan batu gamping, berkurangnya kuantitas mata air dan kualitas air tanah tercemar bakteri total coliform dengan kandungan sebesar >23 MPN/100ml. Nilai manfaat kawasan karst berupa batugamping dan kayu jati bernilai Rp. 27.967.958.043,40, biaya pemulihan lingkungan Rp. 339.561.871.781,92 sehingga nilai valuasi ekonomi (-) Rp. 311.593.913.738,52 sejak tahun 2005. Hasil lain adalah strategi dalam pengelolaan kawasan karst Desa Terkesi antara lain kawasan karst sebagai ekowisata dan wisata budaya, mengembangkan potensi air tanah, mengembangkan perhutanan sosial, melakukan sosialissi tentang pentingnya kawasan karst, peningkatan pengawasan, menutup penambangan batugamping, dan mengarahkan penambangan di kawasan budidaya.

(9)

ABSTRACT

Karst regionis containing economic value, one of whichis derived from mineral resources. Determination of the karst region as a protected area of geology as Regulation of the Minister of Energy Minerals No. 17 of 2012 on the Establishment of Landscape Karst Regions, making mineral resources contained in there should not be exploited. Limestone mining will damage the environment. Right management strategy is needed to reduce environmental damage in karst region.

The purposeof this researchis to identify the environmental damage caused by limestones mining activities, calculate the economic valuation of environmental impacts by calculating the cost of restoring the environment, analyzing the policy strategy that can be done to support the management of karst region in Terkesi Village, District Klambu, Grobogan.

The analytical method used is the method of observation and interviews with questionnaires guide lines presented in the form of quantitative descriptive. Map interpretation of remote sensing imagery results on August 5, 2000 and May 6, 2014 to identify landuse changes. Other methods are interviews and questionnaires in order to obtain the condition of caves and springs. Karst area management strategy of Terkesi Village using SWOT analysis followed byAnalytical Hierarchy Procedure (AHP).

The results showed that the karst region in Terkesi Village, District Klambu, Grobogan has been damaged. Changes in landuse, among others increasing settlements 69.5% and 100% limestone mining areas so that run off coefficient increased by 5.4%, decrease in karst hills due toforest clearing land to be used for mining limestone, the reduced quantity of springs and quality ground water contaminated with total coliform bacteria content of > 23MPN/100ml. In addition, the potential form of limestone karst area sand teak worth IDR 27,967,958,043.40, environmental restoration costs IDR. 337,943,634,936.72 so that the value of economic valuation (-) IDR 309,975,676,893.32 since 2005. Another result is a strategy in the management of karst areas in Terkesi village among other karst areas as ecotourism and cultural tourism, developing the potential of ground water, developing social forestry without changing the existing geological structure, doing socialization about the importance of the karst region, increased surveillance, closed the limestone mining, , and direct mining production areas.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

LEMBAR PERSETUJUAN………. ii

LEMBAR PENGESAHAN……….. iii

LEMBAR PERNYATAAN……….. iv

RIWAYAT HIDUP……….. v

1.2 Perumusan Masalah………... 7

1.3 Tujuan Penelitian………... 8

1.4 Manfaat Penelitian………. 9

1.5 Kebaruan Penelitian………... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetian Karst……….. 15

2.2 Peraturan Yang Terkait Kawasan Karst………. 15

2.3 Karstifikasi………. 21

2.4 Potensi Kawasan Karst………... 24

2.4.1 Sumberdaya Mineral………..……… 24

2.4.2 Sumberdaya Air………... 26

2.4.3 Keanekaragaman Hayati………. 28

2.4.4 Potensi Pariwisata……… 30

2.5 Kerusakan Lingkungan di Kawasan Karst………. 31

2.6 Valuasi Ekonomi Kawasan Karst……….. 33

2.7 Analisis SWOT……….. 35

2.8 Analytical Hierarchy Procedure………... 36

2.9 Definisi Operasional………. 37

2.10 Kerangka Pikir……….. 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian……….. 39

3.2 Ruang Lingkup Penelitian………. 39

3.3 Jenis Dan Sumber Data………. 39

3.3.1 Jenis Data……….. 39

3.3.2 Sumber Data………. 41

3.4 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel……… 41

3.4.1 Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian………. 43

(11)

3.5.1 Melakukan Identifikasi dan Evaluasi Kerusakan Lingkungan 43

3.5.2 Analisis Valuasi Ekonomi Kawasan Karst …..………... 45

3.5.2.1 Nilai Manfaat Kawasan Karst……… 45

3.5.2.2 Biaya Pemulihan Dampak Akibat Penambangan Batugamping……….. 46 3.5.2.3 Valuasi Ekonomi……… 48

3.5.3 Analisis Data………..………... 48

3.5.4 Melakukan Perumusan Strategi Pengelolaan Kawasan Karst Desa Terkesi……….. 49

3.5.4.1 Mengidentifikasi IFAS dan EFAS………. 49

3.5.4.2 Melakukan Pemeringkatan Strategi…………..……. 50

3.6 Diagram Alir Penelitian………. 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. 53

4.1.1 Geografis dan administrasi Pemerintah……….. 55

4.1.2 Morfologi……… 55

4.1.3 Kependudukan dan Sosial Kemasyarakatan……… 57

4.1.4 Kawasan Karst Desa Terkesi……….. 59

4.1.5 Sanitasi Lingkungan……….. 60

4.1.6 Karakteristik Responden………. 61

4.1.6.1 Kondisi Sosial Ekonomi……….. 61

4.1.6.2 Pendapat Masyarakat Tentang Fungsi Kawasan Karst…….……….. 61

4.1.6.3 Pendapat Masyarakat Tentang Kerusakan Lingkungan………. 62

4.1.6.4 Pendapat Masyarakat Tentang Dampak Kerusakan Lingkungan……… 62 4.1.6.5 Upaya Yang Dilakukan untuk Memulihkan Kerusakan Lingkungan……….. 64

4.1.7 Diskripsi Penambangan Batugamping……….. 64

4.2 Kerusakan Lingkungan di Kawasan Karst………. 66

4.2.1 Perubahan Tutupan lahan Antara Tahun 2000 dan 2014…… 67

4.2.2 Kerusakan Dilihat Dari Aspek Penggunaan Lahan………….. 71

4.2.3 Berkurangnya Bukit Karst………. 73

4.2.3.1 Pembukaan Hutan……… 73

4.2.3.2 Penambangan Batugamping……… 73

4.2.4 Koeffisien Run Off……… 75

4.2.5 Berkurangnya Mata Air Permanen………. 76

4.2.6 Kerusakan Goa……….. 79

4.2.6.1 Rusaknya Speleoterm……….. 81

4.2.6.2 Berkurangnya Kelelawar Yang Hidup Di dalam Goa……….. 82 4.2.7 Menurunnya Kondisi Air Tanah………….……….. 83

4.2.7.1 Kerentanan Air Tanah………. 83

(12)

4.3 Valuasi Ekonomi Kawasan Karst………. 94

4.3.1 Nilai Manfaat Kawasan Karst……… 94

4.3.1.1 Manfaat Batugamping………. 94

4.3.1.2 Manfaat Kayu Jati………... 95

4.3.2 Biaya Pemulihan Dampak Akibat Penambangan Batugamping 96 4.3.2.1 Biaya Pengembalian Tanah pucuk (Top Soil)……. 96

4.3.2.2 Biaya Pemulihan Sumber Mata Air……… 97

4.3.2.3 Biaya Pemulihan Hutan Jati……… 98

4.3.2.4 Biaya Pemulihan Kerusakan Infrastruktur………. 99

4.3.2.5 Biaya Pemulihan Berkurangnya Kualitas Udara…. 99 4.3.2.6 Biaya Pemulihan Peningkatan Kebisingan………. 100

4.3.2.7 Biaya Pemulihan Penurunan Kualitas Air Permukaan……….. 101 4.3.2.8 Biaya Pemulihan Penurunan Kuantitas dan Kualitas Air Tanah……….. 102 4.3.2.9 Biaya Pemulihan Terbentuknya Vektor Penyakit... 103

4.3.2.10 Biaya Pemulihan Gangguan Kesehatan………….. 103

4.3.2.11 Biaya Karbon Yang Hilang……….. 103

4.3.3. Nilai valuasi Ekonomi Kawasan Karst………. 104

4.4 Strategi Pengelolaan Kawasan Karst Desa Terkesi………. 104

4.4.1 Mengidentifikasi IFAS dan EFAS……… 104

4.4.1.1 Faktor Kekuatan………. 104

4.4.1.2 Faktor Kelemahan……….. 106

4.4.2 Menentukan EFAS……… 107

4.4.2.1 Faktor Peluang……….. 107

4.4.2.2 Faktor Ancaman………. 108

4.4.3 Formulasi Antara IFAS dan EFAS……….. 109

4.4.4 Strategi Pengelolaan Kawasan Karst Berdasarkan IFAS dan EFAS………. 110 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….. 122

5.2 Saran ……… 123

DAFTAR PUSTAKA……….. 127

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1-1 Penelitian Terdahuluyang Relevan... 11

Tabel 2-1 Matrik SWOT... 35

Tabel 3-1 Jenis dan Sumber Data Penelitian... 40

Tabel 3-2 Jumlah Populasi... 41

Tabel 3-3 Nilai manfaat langsung kawasan karst... 44

Tabel 3-4 Skala banding Berpasangan……… 49

Tabel 4-1 Jenis Tanah Menurut Penggunaannya di Desa Terkesi... 53

Tabel 4-2 Komposisi Penduduk Desa Terkesi... 53

Tabel 4-3 Matapencaharian Penduduk di Desa Terkesi... 55

Tabel 4-4 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Terkesi... 56

Tabel 4-5 Tabel kepemilikan kendaraan bermotor di Desa Terkesi... 56

Tabel 4-6 Perbandingan Luas Kawasan Karst Desa Terkesi... 57

Tabel 4-7 Komposisi kimia batugamping klastik di desa Terkesi………….. 58

Tabel 4-8 Tingkat Pendidikan Responden... 59

Tabel 4-9 Luasan Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Karst Desa Terkesi dari Hasil Interpretasi Peta Tahun 2000 dan 2014... 69 Tabel 4-10 Matrik Perubahan Tutupan Lahan... 69

Tabel 4-11 Nilai Koefisien run off gabungan dari Berbagai Tipe Penggunaan Lahan... 75 Tabel 4-12 Sebaran Sumber Mata Air di Desa Terkesi... 78

Tabel 4-13 Hasil Uji Laboratorium Untuk Air Sumur Desa Terkesi... 86

Tabel 4-14 Hasil Uji Laboratorium saluran irigasi Desa Terkesi... 87

Tabel 4-15 Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan Batugamping……….. 92

Tabel 4-16 Potensi batugamping Desa Terkesi... 94

Tabel 4-17 Total Nilai Manfaat Kawasan Karst desa Terkesi... 96

Tabel 4-18 Total pengembalian tanah urug... 97

Tabel 4-19 Perbedaan antara jati Konvensional dengan Jati Kultur Jaringan .. 98

Tabel 4-20 Biaya Penanaman pohon jati Sampai Umur lima Tahun... 98

Tabel 4-21 Kerusakan Saluran Irigasi... 99

Tabel 4-22 Biaya untuk membuat saluran dan kolam retensi... 102

Tabel 4-23 Biaya Pemulihan vektor penyakit... 103

Tabel 4-24 Formulasi IFAS dan EFAS... 109

Tabel 4-25 Peringkat Strategi Pengelolaan Kawasan karst Desa Terkesi... 111

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Proses Pelarutan Batugamping... 21

Gambar 2-2 Diagram Nilai Sumberdaya Alam Dan Lingkungan... 33

Gambar 2-3 Diagram Analisis SWOT... 34

Gambar 2-4 Kerangka piker penelitian……… 37

Gambar 3-1 Diagram Alir Penelitian... 50

Gambar 4-1 Peta Lokasi Penelitian Desa Terkesi Kecamatan Klambu.. 52

Gambar 4-2 Peta Kemiringan Lahan Desa Terkesi... 54

Gambar 4-3 Kondisi penambangan batugamping di desa Terkesi……. 65

Gambar 4-4 Peta Tutupan Lahan Kawasan Karst Desa Terkesi Tahun 2000... 68 Gambar 4-5 Peta Tutupan Lahan Kawasan Karst Desa Terkesi Tahun 2014... 70 Gambar 4-6 Peta Tumpang Susun Peta Penggunaan Lahan Tahun 2000 Dan 2014... 72 Gambar 4-7 Bukit karst yang memanjang………. 74

Gambar 4-8 Kondisi sumber mata air Mudal………. 77

Gambar 4-9 Penambangan yang berada dekat dengan permukiman….. 79

Gambar 4-10 Sebaran Mata Air Desa Terkesi... 80

Gambar 4-11 Penambangan tepat di mulut goa……… 82

Gambar 4-12 Stalagtit yang mulai mongering……….. 82

Gambar 4-13 Sebaran Goa Kawasan Karst Desa Terkesi... 84

Gambar 4-14 Aliran diffuse dan aliran conduit………. 85

Gambar 4-15 Peta Aliran Air Tanah Desa Terkesi... 90

Gambar 4-16 Cekungan Air Tanah Yang Ada Di Desa Terkesi... 91

Referensi

Dokumen terkait

Thojib (1978: 437) dalam disertasi beliau mengatakan tentang kajian bahasa Perancis yang dituturkan oleh beberapa penutur Indonesia. Beliau menyimpulkan bahawa mereka

Implementasi Metode Latihan KEterampilan/Drill pada Pembelajaran Keterampilan Vokasional Otomotif untuk Siswa Difabel(Tunarungu) di SMALB.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hal ini diduga LCPKS dosis 5 liter yang diaplikasikan kedalam lubang biopori tidak mengurangi jumlah udara dalam tanah sehingga tidak menghambat akar dalam

: Mata Kuliah Ini Membahas Tentang Falsafah,Perspektif dan Paradigmakeperawatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak, fokus utama pada

Satu lagi aktivitas yang mayoritas dilakukan oleh responden untuk memasarkan produknya adalah membuat tinjauan mengenai produk tersebut. Dengan mendeskripsikan produk yang

[r]

the regression cbefficient in making prediction. 2: Thirty-two students got higher scores than the writer. estimation and forty students got lower scores than

Hasilnya menunjukkan bahwa mulsa plastik berpengaruh sangat baik terhadap intentensitas kerusakan pada daun, kepadatan populasi hama, total jumlah buah sehat dan berat panen