PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN
(DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS
CERPEN OLEH SISWA KELAS VII SMP
NEGERI 25 MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SRI REZEKI RAMADHANI N
NIM 2123311079
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Sri Rezeki Ramadhani N, NIM 2123311079, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Cerpen Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerpen oleh siswa kelas VII SMP Negeri 25 Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 234 orang yang terdiri dari enam kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang diambil dengan teknik random sampling. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pre-test and post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes essai.
Dari pengolahan data diperoleh nilai rata-rata pre-test = 63,62, standar deviasi = 7,15, dan termasuk kategori baik sebanyak 14 orang atau 35%, kategori cukup sebanyak 23 orang atau 57,5%, kategori kurang sebanyak 3 orang atau 7,5%. Nilai rata-rata post-test = 76,5, standar deviasi = 8,38, dan termasuk kategori sangat baik sebanyak 11 orang atau 27,5%, kategori baik sebanyak 22 orang atau 55%, kategori cukup sebanyak 7 orang atau 17,5%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test dinyatakan dalam distribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, didapatlah to sebesar 7,36 dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dengan df = N-1 = 40-1 = 39 diperoleh nilai ttabel 2,02. Hasil tersebut menunjukkan nilai thitung > ttabel yaitu 7,36 > 2,02 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan atas penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Cerpen Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Skripsi ini
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Cerpen Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih tiada terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Medan,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom, Sekretaris Jurusan Bahasa
dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Drs. Haserepan Sigalingging, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Hendra Kurnia Pulungan, S.Sos., M.I.Kom, Dosen Pembimbing Akademik,
8. Drs. Basyaruddin, M.Pd, Dosen Penguji, 9. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si, Dosen Penguji,
10.seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,
11.Kepala Sekolah SMP Negeri 25 Medan, H. Amirulsyah, M.Si,
12.Wakil Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, Bapak/Ibu Pegawai SMP Negeri 25 Medan yang turut serta membantu penulis dalam penyusunan Skripsi, 13.Guru bidang studi bahasa Indonesia SMP Negeri 25 Medan, Ibu H.
Simanjuntak, S.Pd. dan Bapak Drs. Ruslan, yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian dan penyusunan Skripsi,
iii
15.Kedua orang tua penulis, Ayahanda Marusaha Naibaho dan Ibunda Rahma Rambe, yang telah membesarkan, mendidik, menyekolahkan dan memperjuangkan penulis dengan kasih sayang yang tulus dan begitu besar hingga dapat memperoleh Sarjana Pendidikan,
16.Abang Onki Aprizal Alexander N, Kakak Nursa’adah Amini N, Abang Ipar Irwansyah, Adik Muhammad Alfi Haholongan N, Muhammad Hardi Sianpudansyah N, dan teman terkasih Dicky Shaputra Jaya, yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, doa, semangat, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,
17.Teman-teman seperjuangan selama perkuliahan di kelas Non Reguler C 2012 dan teman kuliah yaitu Ayu Rahmadani, Chairiyah, Putri Silaban, Ika Adha Noor Saragih, dan teman seperjuangan satu Dosen pembimbing Skripsi Alibasa Limbong, S.Pd., yang telah memberikan bantuan, dukungan, doa dan semangat kepada penulis,
18.Kakak Theresia M. Bintang Sigalingging, SE., Lydia Mei Lastri Br. Aritonang, S.Pd., dan Kiki Rizkiana Pohan, SE., yang telah memberikan bantuan, dukungan, motivasi, doa dan semangat kepada penulis.
19.Teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Pantai Cermin Tahun 2015 yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi kepada penulis,
20.semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah mendoakan keberhasilan saya.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, April 2016 Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7
A. Kerangka Teoretis ... 7
1. Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) .... 7
a. Pengertian Pengaruh ... 7
b. Pengertian Model Pembelajaran ... 7
c. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) ... 8
d. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) ... 10
e. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) ... 11
v
g. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan
(Discovery Learning) ... 12
h. Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) ... 13
2. Teori Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Cerpen ... 13
a. Pengertian Mengidentifikasi ... 13
b. Pengertian Teks Cerpen ... 14
c. Ciri-ciri Teks Cerpen ... 15
d. Unsur Intrinsik Teks Cerpen ... 16
B. Kerangka Konseptual ... 22
C. Hipotesis Penelitian ... ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
1. Populasi ... 24
2. Sampel ... 25
C. Metode Penelitian ... 26
D. Desain Penelitian ... 27
E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 28
F. Instrumen Penelitian ... 29
G. Jalannya Eksperimen ... 32
H. Teknik Pengumpulan Data ... 35
I. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Hasil Penelitian ... 39
1. Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Cerpen sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) ... 39
2. Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Cerpen sesudah
vi
(Discovery Learning) ... 41
B. Analisis Data ... 43
1. Analisis Data Hasil Pre-test ... 43
2. Analisis Data Hasil Post-test ... 44
C. Perbedaan Standart Error Mean Kelas Pre-Test (X) dan Mean Kelas Post-Test (Y) ... 46
D. Uji Persyaratan Analisis Data ... ... 47
1. Uji Normalitas Pre-Test ... 47
2. Uji Normalitas Post-test ... 49
E. Uji Homogenitas Data ... 51
F. Uji Hipotesis ... 52
G. Pembahasaan Hasil Penelitian ... 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 57
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Populasi ... 25
Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ... 26
Tabel 3.3 Desain Eksperimen
One Group
Pre-Test
dan
Post-Test Design ...
27
Tabel 3.4 Aspek Penilaian Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik
Teks Cerpen ... 30
Tabel 3.5 Kategori Penilaian ... 31
Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen ... 32
Tabel 4.1 Nilai
Pre-Test
... 39
Tabel 4.2 Nilai
Post-Test
... 41
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi
Pre-Test
... 43
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil
Pre-Test
... 44
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
Post-Test
... 45
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil
Post-Test ...
46
Tabel 4.7 Analisis Data Kelompok
Pre-Test
dan
Post-Test ...
47
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok
Pre-Test ...
48
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok
Post-Test ...
49
Tabel 4.10 Pengujian Homogenitas Penelitian
...
51
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 62
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 65
Lampiran 3 Teks Hasil Penelitian
Pre-Test
... 78
Lampiran 4 Teks Hasil Penelitian
Post-Test
... 82
Lampiran 5 Hasil
Pre-Test
... 86
Lampiran 6 Hasil
Post-Test
... 89
Lampiran 7 Dokumentasi Hasil Penelitian ... 92
Lampiran 8 Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors ... 94
Lampiran 9 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 95
Lampiran 10 Nukilan Tabel “t” untuk Berbagai df ... 96
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang
disebut-sebut mengalami perombakan total dari sekian mata pelajaran lainnya.
Jika dalam kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa
Indonesia lebih mengedepankan pada keterampilan berbahasa dan bersastra, maka
lain halnya dalam kurikulum 2013 ini mata pelajaran bahasa Indonesia digunakan
sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar
para siswa. Dalam kurikulum 2013 para siswa diharapkan untuk lebih aktif pada
proses belajar. Selain itu, dalam kurikulum 2013 juga mengarahkan salah satu
pembelajaran berbasis teks yang harus dikuasai siswa yaitu teks cerita pendek,
selain teks laporan hasil observasi, deskripsi, eksposisi, eksplanasi, anekdot,
prosedur kompleks, dan negoisasi.
Pada kurikulum 2013, pembelajaran mengidentifikasi teks cerita pendek
adalah salah satu kompetensi yang diharapkan untuk siswa kelas VII SMP.
Pembelajaran mengidentifikasi teks cerita pendek terdapat pada kompetensi dasar
3.4 yaitu siswa mampu mengidentifikasi teks cerita pendek sesuai dengan struktur
dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. Melalui pembelajaran ini, siswa
diharapkan mengetahui serta mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang
terdapat dalam sebuah cerpen.
Namun, pada kenyataannya yang terjadi tidak sesuai dengan hasil yang
ditemukan di lapangan bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
2
unsur intrinsik teks cerpen khususnya tema, tokoh/penokohan, alur, latar, sudut
pandang, gaya bahasa dan amanat masih rendah. Hal ini juga didukung oleh
penelitian yang dilakukan Melisa Sitompul dengan judul “Pengaruh Metode
Pembelajaran Kuantum terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik
Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran
2013/2014” yang menyimpulkan bahwa kemampuan mengidentifikasi unsur
intrinsik cerpen pada siswa masih rendah. Hasil penelitian beliau mengemukakan
bahwa kemampuan rata-rata siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen
adalah 63,2. Nilai tersebut tergolong rendah dalam pencapaian hasil belajar.
Selain itu, terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan di SMP Negeri 25
Medan dan berdiskusi dengan salah satu guru bidang studi bahasa Indonesia
Bapak Drs. Ruslan, diketahui bahwa siswa masih kesulitan dalam pelajaran
Bahasa Indonesia, yang dimana kemampuan siswa terhadap mengidentifikasi
unsur-unsur intrinsik cerita pendek masih tergolong kurang dengan nilai rata-rata
62,5. Sedangkan nilai KKM pada standar kompetensi di sekolah tersebut adalah
7,5. Oleh karena itu, pencapaian nilai mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik teks
cerita pendek belum tuntas (tidak tercapai).
Faktor guru memegang peranan penting, mengingat guru sebagai agen
sentral pengembangan kurikulum dan sebagai arsitek dalam pembelajaran di
kelas. Guru hendaknya memiliki kreatifitas untuk menghasilkan kelas menjadi
aktif. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah model
pembelajaran yang diterapkan kurang bervariasi. Sehingga dibutuhkan model
3
belajar mengajar. Penggunaan model yang kurang tepat tidak akan mencapai
tujuan yang diinginkan dengan tepat pula.
Oleh karena itu, rendahnya nilai siswa dapat diatasi dengan memberikan
sebuah teknik yang baru dan menarik. Dengan demikian, model pembelajaran
yang digunakan dalam mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita pendek
adalah model pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning).
Menurut Roestiyah (2001: 20), model pembelajaran berbasis penemuan
(discovery learning) adalah model pembelajaran yang membutuhkan proses
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip”. Proses
mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.
Dalam mengaplikasikan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery
learning) guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat
membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan.
Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented
menjadi student oriented.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menjadikan
permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti. Adapun judul yang dipilih
sesuai dengan masalah tersebut yaitu “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Teks Cerita Pendek Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Medan Tahun
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada sejumlah masalah yang muncul.
Masalah-masalah tersebut diidentifikasi dalam tiga hal.
1. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerpen
masih rendah.
2. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
3. Model yang diterapkan kurang bervariasi, termasuk belum diterapkannya
model pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning).
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah penelitian perlu
dilakukan untuk menghindari meluasnya kajian. Oleh karena itu, penelitian ini
dibatasi pada identifikasi unsur intrinsik teks cerita pendek dengan menggunakan
Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) Oleh Siswa Kelas
VII SMP Negeri 25 Medan. Dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik
teks cerita pendek.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan
masalah yang akan menjadi fokus penelitian terdapat tiga hal.
1. Bagaimana kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerita
5
(Discovery Learning) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 25 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 ?
2. Bagaimana kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerita
pendek setelah menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan
(Discovery Learning) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 25 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 ?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis penemuan (Discovery
Learning) terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks
cerita pendek oleh siswa kelas VII SMP Negeri 25 Medan tahun
pembelajaran 2015/2016 ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
penelitian yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks
cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan
(Discovery Learning) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 25 Medan,
2. untuk mengetahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks
cerpen setelah menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan
(Discovery Learning) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 25 Medan,
3. untuk mengetahui dan menemukan pengaruh model pembelajaran berbasis
penemuan (Discovery Learning) terhadap kemampuan mengidentifikasi
6
F. Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian yang dilakukan harus mampu memberi manfaat. Manfaat
yang terdapat dalam penelitian ini terbagi atas manfaat teoretis dan manfaat
praktis.
(1)Manfaat teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan teori bahasa. Khususnya pada mengidentifikasi unsur
intrinsik cerpen. Sehingga dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen
dapat sesuai dengan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
(2)Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan
siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen.
b. Bagi guru, bermanfaat sebagai bahan masukan bagi guru bahasa
Indonesia untuk meningkatkan mutu pengajaran. Khususnya
mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen.
c. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengalaman dalam kegiatan belajar dan mengajar sebagai calon
58
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang didapat dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
IV dapat dipaparkan sebagai berikut.
1. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerpen siswa kelas VII
SMP Negeri 25 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum
menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery
learning) berada pada nilai rata-rata sebesar 63,62 dan berada pada
kategori cukup..
2. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerpen siswa kelas VII
SMP Negeri 25 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah
menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery
learning)berada pada nilai rata-rata sebesar 76,5 dan berada pada kategori
baik.
3. Model pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning)berpengaruh
terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerpen oleh
siswa kelas VII SMP Negeri 25 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
Hal ini terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel atau 7,36 >
2,02, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima.
58
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penelitian ini menyarankan beberapa hal
sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerpen
perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model
pembelajaran yang lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang dapat
dijadikan alternatif adalah Model Pembelajaran Berbasis Penemuan
(Discovery Learning).
2. Untuk penggunaan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery
learning) diperlukan pemahaman guru bahasa Indonesia baik dari segi
persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal ini diharapkan dapat
berjalan dengan baik dalam peningkatan kemampuan mengidentifikasi
unsur intrinsik teks cerpen.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya lebih meningkatkan model
pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam
pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik teks cerpen supaya hasil
59
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.
Agustien, S. 1999. Buku Pintar Bahasa Dan Sastra Indonesia. Semarang: CV.
Aneka Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka
Widyautama.
Fraenkel, J.R. and Wallen, N. E. (1993). How to design and evaluate research in education. New York: Mc Graw-Hill Inc.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kemendikbud, 2013. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta:
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E. 2004.Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Ryama Widya.
Kurinasih, dkk. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Jakarta:
Kata Pena
Mahsun. 2014. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
Milfayetty. 2014. Teori Model Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Mursini. 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi Dan Puisi Anak-anak.
Medan:Unimed.
60
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Jogyakarta: Gajah Mada
Press.
Nurhayati. 2012. Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Bermain
Imajinasi dan Mind Map. E Journal.
Poerwadarminta, W.J.S 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Purba, Antilan. 2005. Stilistika Sastra Indonesia. Medan: USU Press.
Roestiyah, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Sallyanti. 2013. Teori Kerangka Konseptual. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Arr-Ruzz Media.
Sitompul, Melisa. 2013. Pengaruh Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap
Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Medan. Universitas Negeri Medan.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988.Apresiasi Kesusatraan. Jakarta: Gramedia.
Sudjana. 2002. Metode statiska.Bandung: Tarsito.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung.
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
61
Syathariah, Sitti. 2009. Jurnal Cendekia. Menulis Berantai (Estafet Writing)
sebagai Metode Efektif dalam Pembelajaran Menulis Cerpen di SMA Cendana Pekanbaru. Jilid 1. Nomor 2.