• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi evaluasi penilaian kinerja pegawai di PT.Soho Pharmasi Industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi evaluasi penilaian kinerja pegawai di PT.Soho Pharmasi Industri"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

BIODATA PENULIS

Nama : Mikhael Siagian

NIM : 10108860

Tempat/Tgl.Lahir : Perdagangan / 25 April 1990

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Kristen Protestan

Alamat :

Jl. Aeromodeling IV No.30

RT/ RW 04/02 Cisaranten

Endah Arcamanik.

No.Telp/HP : 089664263684

Email : mikhaelsiagian@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD

Tanggal Lulus/Ijazah : 24 Agustus 1999

Nama Institusi : SD Abdi Sejati RK Katolik

Kota Institusi : Perdagangan

SMP

Tanggal Lulus/Ijazah : 26 Agustus 2005

Nama Institusi : SMP Negeri 1 Bandar Perdagangan

Kota Institusi : Perdagangan

SMA

Tanggal Lulus/Ijazah : 19 Agustus 2008

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam

Nama Institusi : SMA Negeri 1 Bandar Perdagangan

Kota Institusi : Perdagangan

SARJANA

(PROSES)

Program Studi : S1 Teknik Informatika

Nama Institusi : Universitas Komputer Indonesia

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

(5)

SISTEM INFORMASI EVALUASI PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

DI PT. SOHO PHARMASI INDUSTRI

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

MIKHAEL SIAGIAN

10108860

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Evaluasi Penilaian Kinerja Pegawai Di PT. Soho Pharmasi Industri Bandung”.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh

dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan

senang hati.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dari sisi hati yang paling dalam

penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus, untuk kesehatan yang selalu diberikan dan Kasih RahmatNya yang

selalu diberikan kepada penulis.

2. Keluarga penulis, Mama, Papa, dan adik-adik penulis yang selalu mendokan dengan

tulus, bantuan, semangat dan kasih sayang, serta dukungannya.

3. Bpk. Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom.,M.T. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan dorongan dan arahan kepada penulis selama proses penyusunan laporan

skripsi ini.

4. Bpk. Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom selaku dosen reviewer yang telah memberikan arahan

dan bimbingannya.

5. Bpk. Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen wali, Bapak Bambang, Ibu Utami, Ibu Riani

Lubis serta dosen teknik informatika UNIKOM yang telah memberikan ilmu dan

informasi yang sangat berharga kepada penulis.

6. Sahabat-sahabatku Dimas Permadi, Triawan, Aditya Matius Wijaya, Leo, Bintang, Teuku

faqhri yang telah memberikan doa, dukungan serta bantuan untuk menyelesaikan skripsi

dan tugas akhir ini.

7. Andrew Aritonang, selaku abang yang selalu mendokan dan mendukung penuh penulis

untuk dapat segera menyelesaikan Skripsi.

8. Ifan Sugiar, yang selalu memberikan informasi dan membimbing penulis selama meneliti

(7)

9. Teman-teman yang sesama dibimbing oleh Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom,.

M.T. (Lilih Suhaeri, Irman, Asep Ramdan, Didin, Galuh) semua dukungan dan semangat

kalian telah membuat penulis ikut semangat untuk menempuh yudisium bersama-sama.

10.Teman-teman seperjuangan Dimas Permadi, Asep Ramdan, Irman, serta teman IF-16

yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Kalian telah memberikan bantuan dan

dukungan yang berharga kepada penulis.

11.Reginavasi Wijaya, selakua pacar yang selalu memberikan dukungan dan semangat yang

membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga bantuan serta dukungannya diberikan balasan yang baik oleh Tuhan Yang Maha

Esa. Akhir kata penulis berharap skripsi dan tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis maupun

pihak-pihak yang memerlukannya, serta dapat menjadi pendorong bagi peneliti laninya untuk

mengembangkan serta menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan judul skripsi dan

tugas akhir ini.

Bandung, Januari 2014

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 2

I.5 Metodologi Penelitian ... 3

I.5.1 Metode pengumpulan data ... 3

I.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

II.1 PT. SOHO PHARMASI INDUSTRI (Bandung) ... 7

II.1.1 Sejarah Perusahaan ... 7

II.1.2 Visi dan Misi ... 7

III.1.1 Visi... 7

III.1.2 Misi ... 8

(9)

II.2 Landasan Teori ... 8

II.2.1 Kinerja ... 9

II.2.2 Kinerja dan Kompetensi ... 9

II.2.3 Evaluasi Kinerja/ Performance Review ... 9

II.2.4 Program SUCCESS ... 13

II.2.5 Balance Scorecard ... 15

II.2.6 Key Performance Indicator (KPI) ... 17

II.2.7 Manfaat Penerapan KPI ... 19

II.3 Alat Pengembangan Sistem ... 19

II.3.1. Perancangan Berorientasi Objek ... 19

II.3.2. UML ... 20

II.3.3. Use Case Diagram ... 20

II.3.4. Class Diagram... 21

II.3.5. Activity Diagram ... 22

II.3.6. Sequence Diagram ... 22

II.4 Basis Data ... 23

II.4.1 Definis Basis Data ... 23

II.4.2 Tujuan Basis Data ... 23

II.4.3 Tahap Perancangan Basis Data... 23

II.5 Media Pembuatan Perangkat Lunak ... 23

II.5.1 PHP dan Codeigniter ... 23

II.5.2 My SQl ... 24

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25

III.1 Analisis Sistem ... 25

(10)

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 25

III.1.2.1 Prosedur Penilaian Terhadap Diri Sendiri ... 26

III.1.2.2 Prosedur Penilaian Atasan Terhadap Pegawai ... 27

III.1.3 Aturan Bisnis ... 27

III.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 28

III.1.5 Analisis KPI (Key Performance Indicator) ... 29

III.1.6 Analisis Balance Scorecard... 36

III.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional... 37

III.1.5.1 Analisis Perangkat Lunak ... 37

III.1.5.2 Analisis Perangkat Keras ... 38

III.1.5.3 Analisis Karakteristik Pengguna ... 39

III.1.5.4 Analisis Pengkodean... 40

III.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 40

III.1.9 Analisis Sistem dengan Object Oriented Design ... 41

III.1.7.1 Identifikasi Aktor ... 41

III.1.7.2 Use Case Diagram ... 42

III.1.7.3 Definisi Use Case ... 44

III.1.7.4 Skenario Use Case ... 44

III.1.7.5 Activity Diagram ... 54

III.1.7.6 Class Diagram... 64

III.1.7.7 Sequence Diagram ... 66

III.2 Perancangan Sistem... 76

III.2.1.Perancangan Data ... 77

III.2.1.1. Struktur Tabel ... 77

(11)

III.2.2.1. Perancangan Struktur Menu ... 81

III.2.2.2. Perancangan Antar Muka ... 82

III.2.2.3. Perancangan Pesan ... 98

III.2.2.4. Jaringan Semantik... 109

III.2.2.5. Perancangan Prosedural ... 111

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 117

IV.1 Implementasi ... 117

IV.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 117

IV.1.2 Implementasi Sistem Operasi ... 117

IV.1.3 Implementasi Perangkat Lunak Standar ... 117

IV.1.4 Implementasi Database ... 118

IV.1.5 Implementasi Antar Muka ... 125

IV.2 Pengujian Sistem ... 135

IV.2.1 Pengujian Alpha (Fungsionalitas) ... 135

IV.2.1.1 Rencana Pengujian Supervisor ... 136

IV.2.1.2 Rencana Pengujian Karyawan ... 138

IV.2.1.3 Kasus dan Hasil Pengujian Supervisor ... 138

IV.2.1.4 Kasus dan Hasil Pengujian Karyawan ... 149

IV.2.2 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 155

IV.2.3 Pengujian Beta ... 156

IV.2.3.1 Kesimpulan Pengujian Beta ... 156

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 159

V.1 Kesimpulan... 159

V.2 Saran ... 159

(12)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sommerville Ian, Software Enginnering, ed. 8th, Addison-Wesley, Ed. USA, USA, 2007.

[2] Rosa A.S M. Shalahudin, Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi

Objek). Bandung: Modula Bandung, 2012.

[3] Wirawan , Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat, 2012.

[4] Soho Pharmasi Industri, SUCCESS (Step Up your Career to Create Exelence for Self and

SOHO GROUP), 1st ed., Meliani Sutanto, Ed. Jakarta, indonesia: Soho Group, 2008.

[5] (2013, Desember) Consultan for Your Bussiness. [Online].

http://sienconsultant.ucoz.com/

[6] Adi Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Object. Yoyakarta, Indonesia:

andiyogyakarta, 2010.

[7] HM Jogianto, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarata: Andi Yogyakarta, 2005.

[8] Gehrke, Raghu, Ramakhrisnan Johannes, Sistem Manajemen Database. Yokyakarta:

Penterjemah Andi Yogyakarta, 2004.

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

PT SOHO PHARMASI INDUSTRI Bandung merupakan perusahaan PMDN

(Penanaman Modal Dalam Negri). Nama SOHO berarti SOCIETAS

HONORABILIS (Honorable Society)yang artinya “Perhimpunan Mulia”. Berdiri

pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tanggal 23 April 1952. PT SOHO

PHARMASI INDUSTRI Bandung yang bergerak di bidang perindustrian obat di

Indonesia, merupakan salah satu perusahaan yang memegang peranan penting di

bidang kesehatan masyarakat, agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing,

terutama dalam menghadapi pasar global, dituntut untuk dapat mengantisipasi

perubahan-perubahan yang sedemikian cepat dan dinamis sehingga diperlukan

peningkatan efisiensi dan efektivitas perusahaan dapat mencapai melalui utilisasi

sumber daya manusia (SDM),

SDM merupakan faktor yang paling berperan dalam hal ini. Dengan kata lain,

SDM sebagai pegawai di perusahaan merupakan sumber keunggulan bersaing

bagi suatu perusahaan sehingga diharapkan optimal bagi perusahaan. Untuk

meningkatkan kinerja pegawai agar menjadikan perusahaan yang unggul,

perusahaan melakukan penilaian evaluasi kinerja pegawai. PT. SOHO

PHARMASI INDUSTRI Bandung telah melakukan penilaian kinerja pegawai.

Penilaian dilakukan satu kali setahun dengan cara mengisi form penilaian yang

dilakukan oleh supervisor yang bertanggung jawab dalam penilaian. Pada awalnya

penilaian yang dilakukan berjalan dengan baik. Setiap pegawai dinilai secara

manual yaitu supervisor melakukan perhitungan-perhitungan secara manual.

Namun karena banyaknya data pegawai yang diolah secara manual membuat

supervisor yang bertanggung jawab dalam penilaian merasa kesulitan dalam

melakukan perhitungan. Hal ini mengakibatkan penilaian kurang efektif,

dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan penilaian

sampai memperoleh hasil yang signifikan. Selain itu dalam penyimpanan data

(14)

2

tempat yang lebih banyak dalam penyimpanan data, hal ini mengakibatkan

sulitnya dalam mencari data setiap pegawai yang dibutuhkan. Karenakan harus

mencari data penilaian pegawai secara manual, sehingga membutuhkan waktu

yang lama dalam menemukan data yang dibutuhkan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, maka solusi yang

diberikan adalah dengan membangun suatu sistem informasi penilaian kinerja

pegawai. Sehingga dapat mempermudah kerja supervisor dalam melakukan

penilaian kinerja pegawai maupun melakukan penyimpanan data.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibuat maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem informasi

evaluasi penilaian kinerja di PT. SOHO PHARMASI INDUSTRI.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun suatu sistem informasi yang

dapat digunakan dalam penilaian kinerja pegawai di PT. SOHO PHARMASI

INDUSTRI.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mempermudah Supervisor dalam melakukan penilaian kinerja pegawai.

2. Mempermudah supervisor dalam mengetahui pegawai yang memenuhi

standart nilai perusahaan atau yang tidak memenuhi sehingga pimpinan

dapat memberikan training bagi yang kurang memenuhi standart nilai

perusahaan.

3. Dapat mengetahui lebih detail kemampuan kompetensi setiap pegawai yang

ada diperusahaan tersebut.

I.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian yang akan dilakukan penulis membatasi masalah sebagai

berikut :

1. Aplikasi sistem informasi penilaian kinerja pegawai dibangun berdasarkan

penilaian manual di perusahaan PT. SOHO PHARMASI INDUSTRI

2. Model yang akan digunakan adalah model scorecard dan model Key

(15)

3

3. Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan

analisis object oriented.

4. Evaluasi penilaian kinerja di perusahaan Soho hanya untuk mengetahui nilai

kompetensi dari setiap pegawai.

5. Supervisor hanya menilai karyawan dan tidak termasuk dalam proses

penilaian.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk

mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian dan penulisan tugas akhir ini adalah metode kualitatif. Metode

kualitatif yaitu metode yang lebih menekankan pemahaman secara mendalam

terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan

kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan data yang satu dengan data yang

lain dalam masalah yang akan diungkapkan.

Metodologi penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan

data dan tahap pembangunan perangkat lunak.

I.5.1 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dalam penelitian dengan cara mengumpulkan

literature, jurnal, paper serta mempelajari teori yang berhubungan

dengan penelitian.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data ini adalah dengan cara melakukan peninjauan

langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

Metode pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi atau tanya

(16)

4

I.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembangunan perangkat lunak

menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi

beberapa proses yaitu:

1. System/ Information Engineering, merupakan bagian dari sistem yang

terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan

berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dalam

pembangunan aplikasi evaluasi penilaian kinerja pegawai.

2. Analysis, Menganalisis proses-proses yang akan dilakukan dalam program

aplikasi evaluasi penilaian kinerja pegawai, yaitu proses pelaksanaan

evaluasi, proses penilaian pegawai dll.

3. Design, Menterjemahkan analisa kebutuhan kedalam bentuk rancangan

sebelum penulisan program yang berupa perancangan antarmuka (input dan

output), perancangan file-file atau basis data dan merancang prosedur.

4. Coding, membangun sistem evaluasi penilaian kinerja pegawai yang telah

dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

5. Testing, pengimplementasian dan percobaan aplikasi evaluasi penilain kinerja

pegawai yang telah dibangun.

6. Maintenance, mengoperasikan dan melakukan pengembangan aplikasi yang

telah dibangun agar menjadi aplikasi yang lebih baik. [1]

Berikut penjelasan menurut Gambar I-1

(17)

5

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, yang ada di PT. SOHO

PHARMASI INDUSTRI, kemudian diidentifikasi permasalahan tersebut agar

ditemukan solusinya, solusi dari permasalahan tersebut menjadi tujuan

dibangunnya sistem informasi penilaian kinerja pegawai dengan membatasi agar

pembangunan sistem lebih terfokuskan, metode-metode penelitian untuk

pengumpulan data, metode pembangunan perangkat lunak, serta sistematika

penuliasan untuk menjelaskan garis besar dari setiap babnya.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tinjauan umum perusahaan dan landasan teori, serta

berbagai konsep dasar dan teori-teori yang melandasi permasalahan khususnya

tentang sistem informasi evaluasi penilaian kinerja pegawai.

BAB III ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan tentang uraian mengenai analisis serta desain sistem

yang digunakan melalui dari, analisis sistem, analisis masalah, analisis sitem

berjalan, analisis metode evaluasi penilaian kinerja pegawai, analisis kebutuhan

fungsional, analisis non fungsional, perancangan menu, perancangan antar muka.

Selain itu terdapat juga perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan

hasil analisis.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang pembuatan modul program, spesifikasi

perangkat lunak dan perangkat keras, uji coba program dan analisis hasil uji coba

program yang dilakukan di PT. SOHO PHARMASI INDUSTRI.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran-saran yang didapat dari pembahasan aplikasi

(18)
(19)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1PT. SOHO PHARMASI INDUSTRI (Bandung)

II.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Soho Pharmasi Industri Bandung adalah perusahaan yang berdiri pada

tahun 1951. Nama SOHO diambil dari societas HONORABILISI, sebagai istilah

latin yang berarti masyarakat dari orang-orang terhormat. PT. SOHO

memproduksi obat lisan dan merupakan pelopor dalam penggunaan produk alami

di pasar obat-obatan.

Pada tahap awal perusahaan dijalankan sebagai penjualan tradisional dan

bisnis bottom-line berorientasi yang berhasil tumbuh setiap tahun meskipun

kurangnya arah strategi yang jelas. Tidak ada pertumbuhan terstruktur terhadap

rencana pengembangan bagi karyawan, jenjang karir yang didefinisikan dan

rencana suksesi pada dasarnya tidak terlaksana

Semua berubah pada tahun 2006 ketika generasi kedua, Tan Eng Liang,

menerapkan sistem baru untuk mengelola strateginya. Strategi pengelola yang

dilakukan dengan menggunakan Balance Scorecard (BSC) yang memungkinkan

semua orang di perusahaan untuk benar-benar memahami tujuan perusahaan dan

bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut.

Perusahaan ini dilengkapi evaluasi penilaian kinerja dengan alat yang tepat

untuk berkembang. SOHO menerapkan sistem manajemen kinerja untuk

mengukur Rencana Pembangunan Pribadi (PDP) dan Scorecard Pribadi (PSC)

untuk semua orang dalam perusahaan. PDP dan PSC terdiri ari tujuan dan

kegiatan dari masing-masing individu yang sejalan dengan tujuan perusahaan.

II.1.2 Visi dan Misi

III.1.1 Visi

Menjadi salah satu perusahaan global terkemuka dibidang manufaktur,

distribusi dan menyediakan produk-produk perawatan kesehatan berkualitas dan

(20)

8

III.1.2 Misi

Melayani pelanggan dengan terus menyediakan produk perawatan kesehatan

berkualitas, menambah jenis produk baru yang dapat meningkatkan kesehatan

pelanggan.

III.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan

hubungan yang meyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran.

Struktur organisasi PT. Soho Pharmasi Industri Bandung dapat dilihat pada

Gambar 0-1.

Gambar 0-1 Struktur Organisasi PT. Soho Pharmasi Industri Bandung

II.2Landasan Teori

Landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori yang berkaitan

(21)

9

analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang

telah dilakukan sebelumnya.

II.2.1 Kinerja

Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinerja energy kerja yang

padanannya dalam bahas inggris adalah performance. Istilah performance sering

diindonesiakan performa. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh

fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan dalam waktu tertentu. Pekerjaan

adalah aktivitas menyelesaikan suatu masalah atau menyelesaikan sesuatu yang

hanya memerlukan tenaga dan keterampilan tertentu. [3] [4]

II.2.2 Kinerja dan Kompetensi

Kinerja memiliki suatu hubungan yang erat dengan kompetensi. Kinerja

merupakan funsi dari kompetensi, sikap dan tindakan. Kompetensi melukiskan

karakteristik pengetahuan, keterampilan, perilaku dan pengalaman untuk

melakukan suatu pekerjaan. Kompetensi itu sendiri secara obyektif dapat diukur

dan dikembangkan melalui supervise, manajemen kinerja dan program

pengembangan SDM.

Didalam sikap terkandung perasaan, nilai-nilai, dan cenderung berperilaku

dengan cara tertentu. Sikap memiliki tiga komponen, yaitu komponen afektif,

kognitif, dan perilaku. Tindakan merupakan sikap kita dalam melakukan tugas

yang telah diberikan. [3]

II.2.3 Evaluasi Kinerja/ Performance Review

Evaluasi kinerja merupakan penilaian terhadap pekerjaaan yang telah

dilakukan selama aktif didalam pekerjaan disuatu perusahaan. Informasi kinerja

dari setiap pegawai yang dinilai yang direkomendasikan secara formal untuk

menilai kinerja ternilai dengan membandingkan standar kinerja secara periodik

untuk membantu pengambilan keputusan manajemen SDM.

Definisi evaluasi kinerja yang dikemukakan para pakar, Dick Grote (2002),

“Performance appraisal is aformal management system that provides for the evaluation of the quality ofan individual’s performance in an organization”.

(Performance appraisal adalah sistem manajemen formal yang disediakan untuk

(22)

10

Evaluasi kinerja dilakukan setiap akhir tahun untuk mengevaluasi kinerja

seorang karyawan dalam periode kerja tahun tersebut. Hasil evaluasi kinerja

digunakan sebagai salah satu acuan dalam menentukan level SUCCESS seorang

karyawan.

Evaluasi kinerja pegawai diperoleh berdasarkan evaluasi dari :

1. Personal Objectives

Diperoleh berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian Personal

Scorecard seorang pegawai sesuai dengan target yang telah disepakati

sebelumnya. Personal Scorecard membantu karyawan dalam menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya dengan lebih fokus, terarahdan selaras dengan strategi

Perusahaan.

Personal Scorecard terdiri dari 4 perspektif :

a. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)

b. Perspektif Pelanggan (Customer Perspektive)

c. Perspektif Proses Internal (Internal Process Perspektive)

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning dan Growth

Perspektive). [4]

Tabel 0-1 Tabel Penilaian Untuk Personal Objectives

Nilai Arti Nilai Penjelasan

6 Sangat tinggi

Menunjukkan kinerja yang sangat baik disemu aspek

pekerjaan sepanjang tahun (memenuhi semua target (100%) di

Personal Scorecard).

5 Tinggi

Menunjukkan kinerja yang baik di hampir semua aspek

pekerjaan sepanjang tahun (memenuhi 90%-99% target di

Personal Scorecard)

4 Memenuhi harapan

Menunjukkan kinerja yang baik dibeberapa aspek pekerjaan

sepanjang tahun (memenuhi 70%-89% target di Personal

Scorecard)

3 Dibawah harapan

Menunjukkan kinerja yang cukup baik tetapi tidak secara

terus-menerus (memenuhi 50%-69% target di Personal

Scorecard)

(23)

11

1 Sangat rendah

Menunjukkan kinerja yang kurang baik di hampir semua

aspek pekerjaan (memenuhi kurang dari target 30% di

Personal Scorecard)

2. Job Competencies

Diperoleh berdasarkan evaluasi mengenai seberapa banyak karyawan

memiliki kompetensi pekerjaannya dan seberapa baik karyawan melaksanakan

Personal Development Plan-nya, serta sejauh mana peningkatan atau

pengembangan kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi yang akan digunakan

untuk evaluasi adalah :

a. Bagi seluruh karyawan

Berdasarkan hasil evaluasi Job Family Competensies (sesuai dengan

jabatannya)

b. Khusus bagi Karyawan Job Grade 8 dan keatas; dan Job Grade 4-7 yang

memiliki bawahan,

Berdasarkan hasil evaluasi Job Family Competencies (sesuai dengan

jabatannya) dan hasil evaluasi Managerial/Supervisory Competencies. [4]

Tabel 0-2 Tabel Penilaian untuk Job Competencies

Nilai Arti Nilai Penjelasan

6 Sangat tinggi Merupakan seorang ahli dalam kompetensi tersebut dan berhasil mengajar orang lain untuk memiliki kompetensi itu.

5 Tinggi

Merupakan seorang ahli dalam kompetensi tersebut namun belum

berhasil mengajar/ mempengaruhi orang lain untuk memiliki

kompetensi itu.

4 Memenuhi harapan Memiliki seluruh (100%) kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaannya.

3 Dibawah harapan Memiliki minimal (50%) kompetensi yang mendukung pekerjaan

2 Rendah Hanya memiliki kurang dari 50% kompetensi yang mendukung pekerjaannya

(24)

12

Bagi karyawan yang belum memiliki kompetensi-kompetensi sesuai

dengna yang diharapkan, maka berarti karyawan tersebut perlu mengembangkan

atau meningkatkan kompetensinya. Karyawan harus memasukkan

rencana-rencananya untuk melakukan beberapa aktivitas pengembangan terkait.

3. Personal Behaviors

Diperoleh berdasarkan evaluasi mengenai perilaku-perilaku yang

ditampilkan karyawan. Perilaku yang digunakan sebagai dasar dalam Evaluasi

Kinerja adalah perilaku yang bersasarkan Visi. Misi dan nilai-nilai budaya

perusahaan yang terangkum dalam CoreCompetencies.

Prosees Evaluasi Kinerja dilaksanakan setiap tahun dengan mengacu pada

ketentuan sebagai berikut :

1. Dilakukan setiap akhir tahun.

2. Diawali dengan penilaian karyawan terhadap Evaluasi Kinerja dirinya.

3. Dilanjutkan dengan penilaian atasan langsung terhadap Evaluais kinerja

karyawan tersebut.

4. Karyawan dan atasan langsung melakukan diskusi terhadap Evlauasi

Kinerja yang telah dilakukan dan apabila terdapat perbedaan penilaian,

maka dibuatlah Evaluasi Kinerja yang disepakati.

5. Apabilai tidak menmukan kesepakatan, maka karyawan dan atasan langsung

dapat meminta bantuan HR untuk mendiskusikannya dengan atasaN yang

lebih tinggi. [4]

Tabel 0-3 Tabel Penilaian untuk Personal Behaviors

Nilai Arti Nilai Penjelasan

6 Selalu Menunjukkan perilaku yang diharapkan secara konsisten (100%)

5 Hampir setiap waktu Hampir selalu (min 90%) menunjukkan perilaku yang diharapkan

4 Biasanya Menunjukkan min. 75% perilaku yang diharapkan.

3 Jarang

Hanya menunjukkan perilaku yang diharapkan apabila

ada orang lain yang melihat/ apabila dipaksa untuk

melakukannya

(25)

13

1 Berperilaku berlawanan Menunjukkan perilaku yang kebalikannya dari yang diharapkan

Untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan dalam Evaluasi Kinerja

berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, maka ada 3 tahap yang harus

dilakukan dengan baik oleh setiap karyawan, yaitu :

1. Mempersiapkan diri

2. Melakukan pertemuan/ diskusi

3. Melakukan tindak lanjut

II.2.4 Program SUCCESS

Soho mencanangkan suatu program yang disebut sebagai Program

SUCCESS. Program SUCCESS merupakan suatu program yang disusun sebagai

program Talent Management yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai

budaya SOHO. [4]

Ada beberapa hal penting yang perlu kita ketahui mengenai Program

SUCCESS yaitu:

a. Tujuan dari Program SUCCESS

Adapun tujuan dalam program SUCCESS adalah karyawan di Soho sangat

penting dan berharga dalam mewujudkan visi 2015. Semua karyawan

mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan soho

memberikan kesempatan untuk seluruh karyawan mengembangkan diri,

sehingga keberhasilan karyawan akan mendorong keberhasilan soho.

Sebaliknya keberhasilan soho akan dirasakan oleh seluruh karyawan.

Beberapa aspek utama dalam program SUCCESS adalah :

1. Ketrampilan yang kita miliki sekarang bukanlah ketrampilan yang kita

butuhkan dimasa yang akan datang

2. Karyawan kita bukan hanya perlu untuk miliki ketrampilan, namun juga

perlu untuk memiliki kinerja dan potensi yang tinggi dan perlu

diselaraskan dengan budaya dan nilai-nilai organisasi.

(26)

14

Program SUCCESS memberikan kontribusi penting pada Visi 2015,

budaya dan nilai-nilai Soho, sebagai berikut:

1. Kontribusi Program SUCCESS, karyawan soho memerlukan ketrampilan

dan pengetahuan bisnis yang tepat untuk meningkatkan dan

mengembangkan organisasi. Human Capital adalah penggerak internal

dalam mencapai dan mendukung Visi 2015

c. Level-level dalam Program SUCCESS

Dimana untuk menjadi berhasil karyawan harus melalui tahapan yang

berjenjang, maka program SUCCESS dirancang dengan beberapa level

yang membedakan kematangna kinerja dan potensi yang dimiliki

karyawan.

Melalui Program SUCCESS, SOHO merumuskan adanya 5 level

SUCCESS yaitu:

Tabel 0-4 Level SUCCESS [4]

Level

SUCCESS DESKRIPSI

STATESMAN

Senior Leader dalam organisasi yang mendekati usia pensiun dan masuk dalam level “Talented”.

 Memastikan bahwa mereka membagikan pengetahuan dan ketrampilannya kepada successor mereka.

 Membantu mereka melewati transisi karir mereka memasuki usia pensiun

TALENTED

 Melanjutkan kinerja yang tinggi dan kontribusi terhadap organisasi secara konsisten

 Dipersiapkan sebagai “Leader” dalam organisasi dimasa yang akan datang.  Mempersiapkan karyawan untuk posisi yang baru lebih tinggi

POTENTIAL

 Diperuntukkan bagi karyawan yang memiliki potensi menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut

 Menunjukkan kinerja yang tinggi dan akan diberi kesempatan untuk mendapatkan pengembangan yang lebih fokus agar dapat dipromosikan keposisi yang lebih tinggi

ORDINARY

 Menunjukkan kinerja yang sesuai dengan standar

 Mengembangkan karyawan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan tersebut.

 Mungkin diperlukan coaching untuk membantu meningkatkan kinerja.

ROOKIE

 Diperuntukkan bagi karyawan baru dalam organisasi untuk mempercepat penigkatan kinerja

 Untuk karyawan yang baru menduduki posisi tertentu dan perlu menyesuaikan dengan peran mereka yang baru.

(27)

15

Disetiap akhir tahun, seorang karyawan akan mendapatkan hasil evaluasi

kinerjanya. Nilai minimal dari hasi evaluasi kinerjanya mempengaruhi penentuan

level SUCCESS setiap karyawan, seperti tergambar dalam tabel berikut: [4]

Tabel 0-5 Rentang Nilai Akhir Evaluasi Kinerja Setiap Level SUCCESS

Level

SUCCESS Nilai Akhir Evaluasi Kinerja

STATESMAN 15-18

TALENTED 15-18

POTENTIAL 11-14

ORDINARY 7-10

ROOKIE 3-6

Hasil tersebut, bersama dengan Evaluasi Potensi, usia, dan masa kerja,

akan menjadi kriteria utama dalam penetuan level SUCCESS setiap karyawan. [4]

Tabel 0-6 Kriteria Utama dalam Menentukan Level SUCCESS

Kriteria Level SUCCESS

Statesman Talented Potential Ordinary Rookie

Nilai Akhir Min. Evaluasi

Kinerja 15 15 11 7 3

Nilai Min. Setiap Komponen 4 4 3 2 -

Nilai Min. Evaluasi Potensi - 4 4 - -

Usia (tahun) Min.51 Maks.50 Maks.50 - -

Masa Kerja Min. di Soho Grup

(tahun) 3 3 2 - -

Menyerahkan surat pengajuan

dan wawancara - Ya Ya - -

II.2.5 Balance Scorecard

Balanced Scorecard adalah konsep yang mengukur kinerja suatu

organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif customer,

perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Konsep Balanced Scorecard ini pada dasarnya merupakan penerjemahan strategi

(28)

16

kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan. Tulisan ini menitikberatkan

pada bagaimana penerapan konsep Balanced Scorecard di beberapaperusahaan di

Amerika. Berbagai kendala dan permasalahan yang timbul dari

penerapankonsep Balanced Scorecard menjadi masukan bagi perusahaan atau

organisasi bisnis yang ingin menerapkan konsep ini. Bagaimanapun juga konsep

ini akan membantu perusahaan untuk melakukan pengukuran kinerja secara lebih

komprehensif dan akurat. [5]

Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik atau

lebih tepat dinamakan "Strategic based responsibility accounting

system” yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan

operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.

Balance Scorecard mempunyai 4 perspektif yang berbeda yaitu :

1. Perspektif Keuangan

Balanced Scorecard menggunakan tolok ukur kinerja keuangan, seperti laba

bersih dan ROI (Return on Investment), karena tolok ukur tersebut secara umum

digunakan dalam organisasi yang mencari keuntungan/provit. Tolok ukur

keuangan memberikan bahasa umum untuk menganalisis perusahaan.

Orang-orang yang menyediakan dana untuk perusahaan, seperti lembaga keuangan dan

pemegang saham, sangat mengandalkan tolok ukur kinerja keuangan dalam

memutuskan hal yang berhubungan dengan dana. Tolok ukur keuangan yang

didesign dengan baik dapat memberikan gambaran yang akurat untuk

keberhasilan suatu organisasi.

Tolok ukur keuangan adalah penting, akan tetapi tidak cukup untuk

mengarahkan kinerja dalam menciptakan nilai (value). Tolok ukur nonkeuangan

juga tidak memadai untuk menyatakan angka paling bawah (bottom line).

Balanced scorecard mencari suatu keseimbangan dari tolok ukur kinerja yang

multiple-baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengarahkan kinerja

organisasional terhadap keberhasilan. [5]

2. Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan berfokus pada bagaimana organisasi memperhatikan

(29)

17

cukup, suatu organisasi juga harus memberikan insentif kepada manajer dan

karyawan yang dapat memenuhi harapan pelanggan. Bill

Mariot mengatakan "Take care of your employee and they take care of your

customer”.Perhatikan karyawan anda dan mereka akan memperhatikan

pelanggan anda. [5]

3. Perspektif proses usaha internal

Terdapat hubungan sebab akibat antara perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan dengan perspektif usaha internal dan proses produksi. Karyawan

yang melakukan pekerjaan merupakan sumber ide baru yang terbaik untuk proses

usaha yang lebih baik.

Hubungan pemasok adalah kritikal untuk keberhasilan, khususnya dalam

usaha eceran dan perakitan manufacturing. Perusahaan tergantung pemasok

mengirimkan barang dan jasa tepat pada waktunya, dengan harga yang rendah dan

dengan mutu yang tinggi. Perusahaan dapat berhenti berproduksi apabila terjadi

problema dengan pemasok. [5]

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Untuk tujuan insentif, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berfokus

pada kemampuan manusia. Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan

kemampuan karyawan. Tolok ukur kunci untuk menilai kinerja manajer adalah

kepuasan karyawan, retensi karyawan, dan produktivitas karyawan. Kepuasaan

karyawan mengakui bahwa moral karyawan adalah penting untuk memperbaiki

produktivitas, mutu, kepuasan pelanggan, dan ketanggapan terhadap situasi.

Manajer dapat mengukur kepuasan karyawan dengan mengirim survei,

mewawancarain karyawan, mengamati karyawan pada saat bekerja. [5]

II.2.6 Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicator (KPI) adalah bagian dari Performance

Indicators atau indikator kinerja organisasi. Keunggulan Key Performance

(30)

18

bahwa Key Performance Indicator (KPI) merupakan indikator kunci yang

benar-benar mampu mempresentasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Jumlah

indikator kinerja yang dipilih sebagai Key Performance Indicator (KPI) ini

biasanya tidak banyak, namun demikian hasil pengukuran melalui indikator

tersebut dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun Key Performance

Indicator (KPI), merujuk pada definisi yang dirumuskan dalam “Performance

Indicator Resource Catalogue” adalah ukuran spesifik tentang kinerja organisasi

dalam wilayah bisnisnya.

Ukuran tersebut dapat berupa financial dan non-financial yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja strategis organisasi. Sebagai alat ukur kinerja

strategis organisasi, Key Performance Indicator (KPI) dapat mengindikasikan

kesehatan dan perkembangan organisasi, dan atau keberhasilan kegiatan, program

atau penyampaian pelayanan untuk mewujudkan target-target atau sasaran

organisasi. Key Performance Indicator (KPI) dapat berbentuk ukuran kuantitatif

maupun kualitatif.

Namun demikkian, dalam praktek penyusunan Key Performance Indicator

(KPI) oleh berbagai organisasi public dan private, sebagaian besar Key

Performance Indicator (KPI) berupa ukuran kuantitatif. Hal ini dikarenakan,

ukuran kuantitatif relatif lebih mudah digunakan dalam proses penggalian data

maupun pada saat pengukuran dan evaluasi. Sedangkan untuk ukuran kualitatif,

biasanya memerlukan survey atau kegiatan penelitian sebagai upaya untuk

memperoleh data kinerja yang diperlukan. Proses penggalian data untuk ukuran

kualitatif ini seringkali memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Pemilihan terhadap bentuk Key Performance Indicator (KPI), apakah kuantitatif

atau kualitatif, tergantung pada kebutuhan dan karakter organisasi. Tidak dapat

dipaksakan bahwa semua Key Performance Indicator (KPI) harus kuantitatif atau

harus kualitatif. Adapun pertimbangan utama yang harus menjadi dasar dalam

pemilihan Key Performance Indicator (KPI) adalah bahwa indikator tersebut

dapat diukur (measurable). Hal ini berarti bahwa untuk setiap Key Performance

(31)

19

informasi tentang jenis data-data yang akan digali, sumber data, dan cara

mendapatkan data tersebut.

Selain kriteria ”dapat diukur” tersebut, Key Performance Indicator (KPI) juga harus memiliki sejumlah kriteria lain. Pada beberapa literatur disebutkan

kriteria-kriteria Key Performance Indicator (KPI) yang antara lain meliputi:

Specific, Achievable, Realistic, dan Timely, yang jika digabungkan dengan kriteria

Measurable dapat diringkas dalam akronim SMART.

Adapun indikator kinerja yang tidak memenuhi keseluruhan kriteria

tersebut, lebih baik tidak dijadikan Key Performance Indicator (KPI) bahkan tidak

perlu digunakan sebagai indikator kinerja. Adalah sangat penting untuk

mendefinisikan secara jelas masing-masing Key Performance Indicator (KPI),

dan menjadikan definisi tetap selama beberapa tahun. Tiap definisi KPI harus

memuat judul, definisi, dan cara mengukur. Selanjutnya, setelah Key Performance

Indicator (KPI) didefinisikan dan siap digunakan untuk mengukur, target yang

jelas harus dirumuskan dan dapat difahami oleh seluruh orang. Target tersebut

juga harus spesifik sehingga setiap individu dalam organisasi dapat mengambil

tindakan dalam rangka pemenuhan target tersebut. Jika dipandang perlu, target

tersebut juga dilengkapi dengan time frame, yang memberikan informasi waktu

kapan target tersebut harus sudah diwujudkan.

II.2.7 Manfaat Penerapan KPI

Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan sejumlah

manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah:

1. Melalui metode KPI maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi

secara lebih obyektif dan terukur.

2. Melalui penentuan KPI yang tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih

paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya.

3. Melalui penerapan KPI yang obyektif, maka proses pembinaan kinerja

pegawai dapat lebih transparan.

4. Hasil skor KPI yang obyektif dan terukur dapat dijadikan dasar untuk

(32)

20

II.3Alat Pengembangan Sistem

II.3.1. Perancangan Berorientasi Objek

Rekayasa adalah bentuk upaya manusia untuk mencari atau merancang

produk yang berkualitas. Produk dapat berupa sistem atau perangkat lunak yang

sedang atau akan dibangun dengan satu model pengembangan. Orientasi objek

adalah cara pandang algoritma yang diimplementasikan pada bahasa

pemrograman berorientasi objek.

OOA adalah teknik yang model driven yang mengintegrasikan data dan proses

yang disebut objek. Model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan

objek-objek sistem dari berbagai perspektif, seperti struktur, perilaku dan interasi

antar objek. Contoh yang paling terkenal adalah UML (Unified Modelling

Language).

Cara berpikir orientasi objek adalah segala sesuatu dipandang dengan

objek. Objek dapat berupa konsep, abstraksi, atau sesuatu dengan batas-batas

tegas dan mempunyai arti untuk persoalan yang ditangani. Objek mempunyai

identitas dan dapat dibedakan. Ada dua kegunaan objek yaitu : untuk

meningkatkan pemahaman dunia nyata dan menyediakan dasar pengetahuan

praktis untuk implementasi komputer.

Perangkat lunak masih seperti model yang digunakan dalam metodologi

konvensional, yaitu dapat menggunakan model waterfall. Dalam model waterfall

terdapat lima tahapan proses, yaitu : tahap rekayasa sistem, analisis perancangan,

pemrograman, pengujian dan pemeliharaan. Dengan menggunakan waterfall,

memungkinkan adanya pengembangan aplikasi dikemudian hari, sehingga

aplikasi yang dibangun dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. [6]

II.3.2. UML

UML Singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa

pemodelan standar. Mengutip buku Chonoles and James A Schardt, UML

memiliki sintak dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep

UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model

(33)

21

UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. UML

diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :

1. Merancang perangkat lunak

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang

diperlukan sistem.

4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

UML telah diaplikasikan dalam bidang investasi perbankan, lembaga

kesehatan, departemen pertahanan, sistem terdistribusi, sistem pendukung alat

kerja, retail, sales dan supplier. [6]

II.3.3. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke

sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi

dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram

dapat sangat membantu apabila sedang menyusun requirement sebuah sistem,

mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk

semua feature yang ada pada sistem.

Contoh use case diagram ada pada Gambar 0-2

(34)

22

II.3.4. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan

lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Sebuah contoh class diagram pada Rental Car pada Gambar 0-3

Gambar 0-3 Class Diagram [6]

Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

II.3.5. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin

terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state

adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak

(35)

23

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas

dari level atas secara umum. [6]

II.3.6. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau

menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada

sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk

pengguna, display, dan sebagainya berupa ”pesan/message”.

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian

langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian untuk

menghasilkan output tertentu. Sequence diagram diawali dari apa yang me-trigger

aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan

output apa yang dihasilkan. [6]

II.4Basis Data

II.4.1 Definis Basis Data

Kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan

di hardware computer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk

kegunaan tertentu.

II.4.2 Tujuan Basis Data

Berikut adalah tujuan dibuatnya Basis Data :

1. Salah satu kompOnen penting dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi,

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

Informasi dapat dikatakan lebih bernilai bila manfaat lebih efektif

dibandungkan dengan biaya mendapatkannya,

3. Mengurangi duplikasi data,

4. Hubungan data dapat ditingkatkan

(36)

24

II.4.3 Tahap Perancangan Basis Data

Perencanaan database harus terintegrasi dengan strategi dari sistem

informasi. Tiga faktor utama yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi

sistem informasi :

1. Mengidentifikasi perencanaan enterprise dan tujuannya.

2. Mengevaluasi sistem informasi yang sedang berjalan dengan melihat dari

kekuatan dan kelemahannya.

3. IT yang menguntungkan.

Pada perencanaan database secara jelas mendefinisikan misi tujuan utama

dari aplikasi database bersama dengan organisasi.

II.5Media Pembuatan Perangkat Lunak

II.5.1 PHP dan Codeigniter

Codeigniter adalah sebuah framework PHP yang dapat mempercepat

pengembang untuk membuat sebuah aplikasi web. Ada banyak library dan helper

yang berguna untuk mempermudah proses development. Keuntungan yang

diperoleh dalam penggunaan framework adalah menghemat waktu

pengembangan, reuse of code (pekerjaan memiliki struktur yang baku), ada

bantuan komunitas, dan kumpulan best practice yang teruji.

II.5.2 My SQl

MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Strucktured

Query Language (SQL). MySQL merupakan database server multi user dan multi

threaded yang tangguh. Dengan memiliki banyak feature MySQL bisa bersaing

dengan database komersial sekalipun. Tidak mengejutkan MySQL menjadi

database pilihan untuk banyak pengguna Delphi 6. MySQL termasuk jenis

RDBMS (Relational Database Management System) itulah sebabnya istilah seperti

tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL sebuah database

mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap

baris mengandung satu atau beberapa kolom.

MySQL mampu menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang

mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku menyimpan data lebih dari 40

(37)

25

Gigabyte data. SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses

databaseserver. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah

diadopsi 25 dan digunakan sebagai standar industri.

Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user

friendly dibandingkan dengan menggunakan DATABASE atau Clipper yang

masih menggunakan perintah-perintah pemrograman. MySQL merupakan

software database yang paling populer di lingkungan Linux, kepopuleran ini

karena ditunjang performa query dari databasenya yang saat ini bisa dikatakan

paling cepat dan jarang bermasalah. MySQL ini juga sudah dapat berjalan pada

(38)
(39)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

45

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

SISTEM INFORMASI EVALUASI PENILAIAN

KINERJA PEGAWAI

DI PT SOHO PHARMASI INDUSTRI

Mikhael Siagian1

1

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

Email : mikhaelsiagian@gmail.com

ABSTRAK

Evaluasi kinerja pegawai merupakan suatu program yang dilakukan oleh PT. Soho Pharmasi Industri untuk mengetahui kompetensi setiap pegawai. Tujuan melakukan evaluasi kinerja pegawai yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan kinerja menurut factor-faktor yang dinilai serta untuk menetukan program pelatihan yang sesuati berdasarkan hasil penilaian kinerja. Penilaian menggunakan KPI (Key Performance Indicator) dan Balance Scorecard dugunakan sebagai model penilaian. Indikator yang dinilai adalah personal objective, job competencies dan personal behavior. Evaluasi kinerja pegawai yang terakhir difokuskan kepada evaluasi potensi, karena evaluasi potensi bertujuan untuk menentukan level success pegawai.

Kata Kunci : Personal Objective, Job Competencies, Personal Behavior, Balance Scorecard.

1. PENDAHULUAN

SDM merupakan faktor yang paling berperan dalam hal ini. Dengan kata lain, SDM sebagai pegawai di perusahaan merupakan sumber keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan sehingga diharapkan optimal bagi perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja pegawai agar menjadikan perusahaan yang unggul, perusahaan melakukan penilaian evaluasi kinerja pegawai. PT. SOHO PHARMASI INDUSTRI Bandung telah melakukan penilaian kinerja pegawai. Penilaian dilakukan satu kali setahun dengan cara mengisi form penilaian yang dilakukan oleh supervisor yang bertanggung jawab dalam penilaian. Pada awalnya penilaian yang dilakukan berjalan dengan baik. Setiap pegawai dinilai secara manual yaitu supervisor melakukan perhitungan-perhitungan secara manual.

Namun karena banyaknya data pegawai yang diolah secara manual membuat supervisor yang bertanggung jawab dalam penilaian merasa kesulitan dalam melakukan perhitungan. Hal ini mengakibatkan penilaian kurang efektif,

dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan penilaian sampai memperoleh hasil yang signifikan. Selain itu dalam penyimpanan data hasil penilaian membutuhkan ruang yang semakin besar, sehingga mebutuhkan tempat yang lebih banyak dalam penyimpanan data, hal ini mengakibatkan sulitnya dalam mencari data setiap pegawai yang dibutuhkan. Karenakan harus mencari data penilaian pegawai secara manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam menemukan data yang dibutuhkan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, maka solusi yang diberikan adalah dengan membangun suatu sistem informasi penilaian kinerja pegawai. Sehingga dapat mempermudah kerja supervisor dalam melakukan penilaian kinerja pegawai maupun melakukan penyimpanan data.

1.1 Evaluasi Kinerja/ Performance Review

Evaluasi kinerja merupakan penilaian terhadap pekerjaaan yang telah dilakukan selama aktif didalam pekerjaan disuatu perusahaan. Informasi kinerja dari setiap pegawai yang dinilai yang direkomendasikan secara formal untuk menilai kinerja ternilai dengan membandingkan standar kinerja secara periodik untuk membantu pengambilan keputusan manajemen SDM.

Definisi evaluasi kinerja yang dikemukakan para pakar, Dick Grote (2002), “Performance appraisal is aformal management system that provides for the

evaluation of the quality ofan individual’s

performance in an organization”. (Performance appraisal adalah sistem manajemen formal yang disediakan untuk evaluasi kualitas kinerja incividu pada ebuah organisasi).

(40)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

46

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

1.2 Kriteria Penilaian

1.2.1 Personal Objective

Diperoleh berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian Personal Scorecard seorang pegawai sesuai dengan target yang telah disepakati sebelumnya. Personal Scorecard membantu karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih fokus, terarahdan selaras dengan strategi Perusahaan.

Personal Scorecard terdiri dari 4 perspektif : a. Perspektif Keuangan (Financial Perspective) b. Perspektif Pelanggan (Customer Perspektive) c. Perspektif Proses Internal (Internal Process

Perspektive)

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning dan Growth Perspektive). [4]

1.2.2 Job Competencies

Diperoleh berdasarkan evaluasi mengenai seberapa banyak karyawan memiliki kompetensi pekerjaannya dan seberapa baik karyawan melaksanakan Personal Development Plan-nya, serta sejauh mana peningkatan atau pengembangan kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi yang akan digunakan untuk evaluasi adalah :

a. Bagi seluruh karyawan

Berdasarkan hasil evaluasi Job Family Competensies (sesuai dengan jabatannya) b. Khusus bagi Karyawan Job Grade 8 dan

keatas; dan Job Grade 4-7 yang memiliki bawahan,

Berdasarkan hasil evaluasi Job Family Competencies (sesuai dengan jabatannya) dan hasil evaluasi Managerial/Supervisory Competencies.

Bagi karyawan yang belum memiliki kompetensi-kompetensi sesuai dengan yang diharapkan, maka berarti karyawan tersebut perlu mengembangkan atau meningkatkan kompetensinya. Karyawan harus memasukkan rencana-rencananya untuk melakukan beberapa aktivitas pengembangan terkait. [4]

1.2.3 Personal Behavior

Diperoleh berdasarkan evaluasi mengenai perilaku-perilaku yang ditampilkan karyawan. Perilaku yang digunakan sebagai dasar dalam Evaluasi Kinerja adalah perilaku yang bersasarkan Visi. Misi dan nilai-nilai budaya perusahaan yang terangkum dalam CoreCompetencies.

Prosees Evaluasi Kinerja dilaksanakan setiap tahun dengan mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Dilakukan setiap akhir tahun.

2. Diawali dengan penilaian karyawan terhadap Evaluasi Kinerja dirinya.

3. Dilanjutkan dengan penilaian atasan langsung terhadap Evaluais kinerja karyawan tersebut.

4. Karyawan dan atasan langsung melakukan diskusi terhadap Evlauasi Kinerja yang telah dilakukan dan apabila terdapat perbedaan penilaian, maka dibuatlah Evaluasi Kinerja yang disepakati.

Apabila tidak menmukan kesepakatan, maka karyawan dan atasan langsung dapat meminta bantuan HR untuk mendiskusikannya dengan atasaN yang lebih tinggi.

Untuk memastikan bahwa proses yang dilakukan dalam Evaluasi Kinerja berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, maka ada 3 tahap yang harus dilakukan dengan baik oleh setiap karyawan, yaitu :

1. Mempersiapkan diri.

2. Melakukan pertemuan/ diskusi. 3. Melakukan tindak lanjut. [4]

1.3 Balance Scorecard

Balanced Scorecard adalah konsep yang mengukur kinerja suatu organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Konsep Balanced Scorecard ini pada dasarnya merupakan penerjemahan strategi dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang, yang kemudian diukur dan dimonitor secara berkelanjutan.

Balance Scorecard mempunyai 4 perspektif yang berbeda yaitu :

1. Perspektif Keuangan 2. Perspektif Pelanggan

3. Perspektif proses usaha internal

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. [5]

1.4 Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicator (KPI) adalah bagian dari Performance Indicators atau indikator kinerja organisasi. Keunggulan Key Performance Indicator (KPI) dibandingkan dengan indikator-indikator kinerja lainnya, adalah bahwa Key Performance Indicator (KPI) merupakan indikator kunci yang benar-benar mampu mempresentasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Jumlah indikator kinerja yang dipilih sebagai Key Performance Indicator (KPI) ini biasanya tidak banyak, namun demikian hasil pengukuran melalui indikator tersebut dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun Key Performance Indicator (KPI), merujuk pada definisi yang dirumuskan dalam “Performance Indicator Resource Catalogue” adalah ukuran spesifik tentang kinerja organisasi dalam wilayah bisnisnya.

(41)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

47

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

strategis organisasi, Key Performance Indicator (KPI) dapat mengindikasikan kesehatan dan perkembangan organisasi, dan atau keberhasilan kegiatan, program atau penyampaian pelayanan untuk mewujudkan target-target atau sasaran organisasi. Key Performance Indicator (KPI) dapat berbentuk ukuran kuantitatif maupun kualitatif.

Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah:

1. Melalui metode KPI maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan terukur.

2. Melalui penentuan KPI yang tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya.

3. Melalui penerapan KPI yang obyektif, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat lebih transparan.

4. Hasil skor KPI yang obyektif dan terukur dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment pegawai. [5]

2. ISI PENELITIAN 2.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan proses untuk menganalisis permasalahan yang terjadi selama ini. Dari proses tersebut dapat diketahui dan dianalisa permasalahan yang ada sehingga akan ditemukan solusi untuk memcahkan masalah tersebut.

Dari hasil pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan di PT. Soho Pharmasi Industri Bandung terdapat beberapa masalah sebagai berikut :

1. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam melakukan penilaian kinerja karyawan. 2. Data penilaian kinerja karyawan yang semakin

banyak membutuhkan tempat/ ruangan yang cukup besar dalam penyimpanan data.

3. Pimpinan perusahaan mengalami kesulitan ketika akan mencari data penilaian kinerja karyawan yang diperlukan, karena banyaknya data yang tersimpan dan tidak terkomputerisasi.

2.2 Proses Penilaian Kinerja Pegawai

Adapun contoh kasus untuk penilaian yang telah dianalisis di PT. Soho Pharmasi Industri Bandung adalah sebagai berikut :

Fungsi : PT. Soho Industri Pharmasi Divisi : Ethical

Departement : Marketing/ Bandung 1. Penilaian Personal Objective

Tabel 7 Penilaian Personal Objective

Perspektif Pharmasi, adapun penjelasannya mengenai hasil dari perhitungan dari setiap kriteria sebagai berikut :

1. Financial (Perspektif Keuangan)50+33.2

Penilaian financial dikatakan memnuhi target apabila mencapai target sales, adapun indikator yang dinilai yaitu :

- %S/T Total Sales/ Bulan

(42)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

48

Cara menghitung growth same periode yaitu: pendapatan pada tahun 2011 setelah itu dikalikan dengan 100%

2. Customer (Perspektif Pelanggan)

Penilaian customer dikatakan memenuhi target apabila pegawai dapat meningkatkan kunjungan personal dan meningkatakan data market, ada pun indikator yang dinilai yaitu:

- Dokter Ekstensifikasi

Dokter ekstensifikasi yaitu pegawai harus dapat mencari dokter yang belum pernah bekerjasama dengan perusahaan soho untuk dapat menawarkan produk barang dari soho.

Dokter intensifikasi yaitu pegawai harus dapat meningkatkan penulisan resep dari dokter.

Cara menghitung :

(

(6)

Mis : jumlah penulisan resep = 16 Bulan dalam 1 tahun = 12 Maka :

- BCL

BCL adalah pegawai melakukan kunjungan diluar jam kerja sebanyak 4 kali dalam 1 bulan.

Cara menghitung :

Dalam 1 bulan pegawai harus melakukan kunjungan sebanyak 4 kali maka dalam 1 tahun pegawai harus melakukan kunjungan 4 x 12 = 48 kali kunjungan.

3. Internal Process (Perspektif Proses Internal) - Penyedian produk baru (Oral/ alami)

Maksud dari penyediaan produk baru (oral) yaitu jumlah barang yang dijual kepada produsen berasal dari produk baru (oral). Cara menghitung : Target minimal penjualan = 40 Maka :

- Penyediaan produk baru (injeksi)

Maksud dari penyediaan produk baru (injeksi) yaitu jumlah barang yang dijual kepada produsen berasal dari produk baru (injeksi). Rumus atau cara penghitungan sama dengan penghitungan oral yaitu:

Mis : barang yang terjual 80 Target minimal penjulan = 40 Maka :

- Jumlah call

Jumlah call adalah pegawai diwajibkan melakukan kunjungan kesetiap dokter berdasarkan area wilayahnya. Adapun jumlah kunjungan yang diharuskan kepada setiap pegawai adalah 12 kali kunjungan setiap harinya.

(43)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

49

Edisi. .. Volume. .., Bulan 20.. ISSN : 2089-9033

Jumlah survey adalah pegawai diwajibkan melakukan survey kebeberapa rumah sakit untuk mengetahui kebutuhan obat-obatan dirumah sakit tersebut. Min survey yang dilakukan oleh pegawai adalah 2 kali dalam sehari.

4. Learning and Growth (Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan)

Learning and Growth merupakan penilaian terhadap pemikiran dan pertumbuhan dari pengetahuan atau kemampuan pegawai dalam mengetahui produk-produk yang diproduksi dan keunggulan dari produk tersebut. Adapun indikator yang dinilai dari Leraning and Growth yaitu :

- Meningkatkan Kompetensi Analitical Thinking

Yaitu meningkatkan analisis berpikir pegawai, dapat dinilai dari hasil test yang diberikan

Yaitu meningkatkan cara pegawai untuk memasarkan produk dari perusahaan.

- Meningkatkan kompetensi mengenai produk

knowledge

Tabel 8 Penilaian Job Competencies

No. KOMPE

Penilaian yang dilakukan supervisor terhadap karyawan yaitu dengan cara menganalisa kepribadian setiap karyawan berdasarkan sikap dan kelakuan yang di perlihatkan selama melaksanakan pekerjaan. Nilai rata-rata yang diperoleh setiap pegawai berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan menjadi nilai job competencies pegawai tersebut.

3. Penilaian Personal Behavior

Tabel 8 Penilaia Personal Behavior

No. PERILAKU

Gambar

Gambar 0-1.
Tabel 0-1 Tabel Penilaian Untuk Personal Objectives
Tabel 0-2 Tabel Penilaian untuk Job Competencies
Tabel 0-3 Tabel Penilaian untuk Personal Behaviors
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga Proposal Skripsi dengan judul ”Pengaruh

Serta sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Elvany Noor Afia (2010) dan Eko Prasetyo (2011). Berkaitan belanja modal dan pertumbuhan ekonomi, diperoleh hasil bahwa

biopsikososial harusnya digunakan dalam melakukan penanganan LBP kronis dan pemberian latihan pada pasien merupakan rekomendasi terbaik, akan tetapi pada prakteknya

Pelanggan beranggapan bahwa merek-merek yang terkenal merupakan sebuah jaminan terhadap kualitas, keandalan, kinerja dan pelayanan, dengan demikian bentuk komunikasi

Didasari oleh hal ini maka pihak manajemen CV, Sentral Abadi Sentosa dengan serius menakar besaran bonus yang akan diberikan pada salesman agar jumlah bonus yang diberikan

TYPE OF REIMBURSABLE EXPENSES UNIT BREAKDOWN OF QUANTITY QUANTITY TOTAL UNIT COST (IDR) AMOUNT (IDR) UNIT COST (IDR) AMOUNT (IDR) Remarks. ORIGINAL CONTRACT

Tidak ada satu cabang ilmu pun yang boleh dituntut secara tidak terbatas terlepas dari yang lain, karena hal itu akan mengakibatkan ketidakserasian yang akan