PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN
BARANG PADA BAGIAN LOGISTIK UNIT TRANSFUSI
DARAH (UTD) PALANG MERAH INDONESIA (PMI)
CABANG KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana S1 di Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
FRADITA EKA MULYANI 1.05.08.073
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
ABSTRAK
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan dan kesehatan. Sebagai organisasi yang besar, PMI mempunyai banyak divisi atau unit kerja yang masing-masing membutuhkan barang dalam pekerjaannya. Bagian logistik Unit Transfusi Darah (UTD) merupakan gudang tempat penyimpanan barang-barang yang dibutuhkan oleh masing-masing unit kerja. Namun proses pengolahan data barang baik barang masuk, barang keluar, pesanan barang serta pembuatan laporan belum berjalan dengan baik karena belum terkomputerisasinya sistem persediaan barang yang ada pada UTD PMI ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI yang saat ini berjalan, untuk membuat perancangan sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI, untuk melakukan testing atau pengujian terhadap sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI, untuk melakukan implementasi terhadap sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Metode pendekatan sistemnya yaitu metode pendekatan berorientasi objek, dengan
metode pengembangan sistemnya menggunakan model prototype. Dan alat bantu
analisis yang digunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence
Diagram, Class Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java NetBeans 6.7.1 dengan database MySQL.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sistem informasi persediaan barang pada bagian logistik UTD PMI ini dapat membantu mengolah seluruh data persediaan barang. Pengecekan, pencatatan dan penyimpanan data dari mulai barang masuk, barang keluar, pesanan barang serta pembuatan laporan sudah dapat efektif karena semua data tersimpan dalam database yang dibuat dan pencarian data barang juga dapat lebih mudah, dengan demikian dapat membantu PMI dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
ii ABSTRACT
Indonesian Red Cross(Palang Merah Indonesia) is an organization ofnational associations in Indonesia who engaged in humanitarian and social health. As alarge organization, PMI has many divisions or units, each of them requires many itemsin his work. Logistics department Blood Transfusion Unit (BTU) are the warehouse that stored the items required by eachwork unit. However, the processing of data items, in and out, ordering item and reporting have not been running properly because the curent inventory system are not computerized well. The purposeofthis researchis, to studying the curent inventory information system in the logistics department, designing the system, testing the system, and implement the inventory information system at PMI logistics department.
The research method are used descriptive method and data collection that conducted by observation and interview. System approach method are object-oriented approach, the method of system development are using prototype models. And analysis tool are used the Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram and Deployment Diagram. The programming languageis used Java NetBeans 6.7.1 with MySQL databases.
The results of research obtained the inventory information system in the PMI logistics department that can help processing the entire data inventory. Checking, recording and stored the data from items in, items out, ordering items and the making of the report is more effectively because all the data is stored in a database and search data items can also be more easily, this can helping PMI in achieving the goals.
iii
KATA PENGANTAR
Asalammu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang
menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha
Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan dan ilmu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya . Atas kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil’alamin
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan
Barang Pada Bagian Logistik Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung”. Disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) Bandung.
Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari
semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat, baik
berupa material maupun spiritual. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis
menyampaikan terima kasih dan hormat serta penghargaan yang
iv
praktek kerja lapangan sampai pembuatan laporan skripsi ini. Adapun ucapan
terima kasih penulis tujukan kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Dadang Munandar, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Lusi Meliana, S.SI., M.T. selaku Dosen Wali SI-2 angkatan 2008 yang telah
memberikan pengarahan kepada penulis.
6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis,
mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.
7. Seluruh pegawai PMI khususnya bagian logistik UTD terimakasih atas
bantuannya selama ini.
8. Ibu, Bapak dan adik-adiku tercinta serta keluarga besar lainya yang tanpa
batas memberikan kasih sayang serta doa dan dukungan yang tiada henti
kepada penulis.
9. Untuk Yanti, Icha, Lele, Uly, Aufaa, Ria, Wina, Eii dan seluruh teman-teman
v
banyak atas bantuan dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsinya dengan lancar dan tepat waktu.
10. Untuk Ika, Endah, dan Rahma dari kosan 23 yang saling memotivasi sampai
skripsi masing-masing selesai tepat pada waktunya dan selalu membuat
penulis semangat dalam menyusun skripsi ini.
11. Untuk sahabat-sahabatku Annas, Melati, Dewi, dan Indri terimakasih banyak
motivasinya yang membuat penulis selalu semangat.
12. Untuk seluruh teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih banyak atas doa dan semangatnya selama ini.
Tiada manusia yang sempurna, karena penulis sangat menyadari adanya
keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam penyusunan
skripsi ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan segala Rahmat-Nya kepada kita semua.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Bandung, Agustus 2012
vi
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11
2.1.1 Definisi Sistem ... 11
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 12
2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 14
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18
2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 18
2.4 Pengertian Persediaan Barang ... 20
2.5 Arsitektur Aplikasi ... 22
vii
2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 22
2.5.3 Topologi Jaringan Komputer ... 23
2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer ... 26
2.6 Definisi Client Server ... 26
2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 27
2.7.1 Bahasa Pemrograman Java ... 27
2.7.2 Database MySQL ... 28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29
3.1.1 Sejarah PMI Cabang Kota Bandung ... 29
3.1.2 Visi dan Misi Palang Merah Indonesia ... 34
3.1.3 Struktur Organisasi PMI Cabang Kota Bandung ... 36
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37
3.2 Metode Penelitian ... 51
3.2.1 Desain Penelitian ... 51
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 51
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 52
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 53
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 53
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 53
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 53
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 54
3.2.4 Pengujian Software ... 58
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 59
4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 59
4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 59
4.1.2.1 Use CaseDiagram ... 61
4.1.2.2 Activity Diagram ... 64
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 67
4.2 Perancangan Sistem ... 68
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 68
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 69
4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan ... 70
4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 71
4.2.3.2 Activity Diagram yang Diusulkan ... 79
4.2.3.3 Sequence Diagram yang Diusulkan ... 85
viii
4.2.3.5 Component Diagram yang Diusulkan ... 91
4.2.3.6 Deployment Diagram yang Diusulkan ... 91
4.2.4 Kodefikasi ... 92
4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 93
4.2.5.1 Struktur Menu ... 93
4.2.5.2 Perancangan Input ... 94
4.2.5.3 Perancangan Output ... 99
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem ... 104
5.1.1 Batasan Implementasi ... 104
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 105
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 105
5.1.4 Implementasi Basis Data ... 106
5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 108
5.1.6 Penggunaan Program ... 113
5.2 Pengujian ... 121
5.2.1 Rencana Pengujian ... 122
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 123
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 132
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 133
6.2 Saran ... 134
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik
dalam kajian ataupun implementasi di lapangan. Peran teknologi informasi sangat
diperlukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, tidak hanya perusahaan
besar tetapi perusahaan kecil juga memerlukan teknologi informasi demi
kemajuan perusahaan dan untuk mengimbangi persaingan yang semakin ketat.
Pemanfaatan teknologi komputerisasi pada perusahaan sangat membantu dan
menunjang, baik dari segi operasional maupun dari segi pengambilan keputusan
manajerial.
Suatu aplikasi dalam penerapan teknologi informasi yang berkaitan
dengan database yaitu sistem informasi mempunyai manfaat yang besar bagi
manusia antara lain untuk mempermudah melakukan proses penyimpanan data
perusahaan yang begitu banyak agar data dapat terorganisir dengan baik oleh
manusia yang mengelolanya didalam perusahaan tersebut. Sistem yang
terkomputerisasi mampu menjawab kebutuhan perusahaan untuk menjalankan
kegiatannya. Oleh karena itu, sistem komputerisasi dapat dijadikan sebagai alat
untuk meningkatkan kompetensi serta keunggulan perusahaan untuk dapat
2
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan
nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu
berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah
dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian,
kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33
PMI daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat
kota/kabupaten) di seluruh Indonesia. Dari penelitian yang telah dilakukan,
terdapat banyak barang pada bagian logistik di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI,
maka sangat diperlukan sebuah sistem yang dapat melakukan pencatatan dan
pencarian yang lebih cepat dengan data yang menumpuk.
Tabel 1.1 Data Barang
No Nama Barang Satuan
1 Antisera Vial
2 Reagen Kit
3 NaCl Botol
4 Alkohol Botol
5 Antiseptik Botol
6 Ipoklorit Botol
7 Tabung Sample Darah Buah
8 Sarung Tangan Latek Dus
9 Kapas Kilogram
10 Yellowtip Buah
3
No Nama Barang Satuan
12 Timbangan Darah Buah
13 Micropipet Buah
14 Gunting Buah
15 Pinset Buah
16 Timbangan Badan Buah
17 Susu Ultra Dus
18 Biskuit Kilogram
19 Mie Cup Dus
20 Aqua/Air Cup Dus
21 Telur Kilogram
22 Under Pad Buah
23 Printer Barcode Buah
24 Scanner Buah
25 Komputer Buah
26 ATK Buah
27 Meja & Kursi Buah
28 Trolly Buah
29 Tape Recorder Buah
30 Sound Sistem Buah
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat banyak barang yang ada di
4
melakukan pengolahan data persediaan barang dengan tepat dan akurat. Bagian
logistik UTD PMI belum mempunyai sistem yang terkomputerisasi sebelumnya,
pencatatan data barang-barang masuk dan keluar serta stok barang masih harus
membutuhkan buku agenda untuk mencatatnya, sehingga metode ini dirasakan
kurang efektif dalam penyimpanan dan pencarian data stok barang karena cara ini
yang akan sering memunculkan masalah-masalah baru yaitu akan mudah hilang
atau rusak arsip yang berisikan data-data barang, serta akan lebih memakan
banyak waktu lagi apabila dilakukan pencarian stok barang apa saja yang tersedia
karena harus memeriksa satu persatu arsip yang berisikan data stok barang
tersebut. Apalagi di kerjakan hanya dengan dua pegawai saja di bagian
gudangnya, ini terasa sangat kurang efektif, oleh karena itu penulis ingin
membantu dengan membuatkan suatu sistem informasi untuk meringankan dan
mempermudah kedua pegawai tersebut.
Untuk memperkecil resiko dan permasalahan yang ada pada bagian
logistik UTD PMI ini, maka perlu dibuatkannya sebuah sistem yang
terkomputerisasi yang dapat membantu dan memberikan kemudahan kepada para
pegawai dalam mengolah data barang masuk dan barang keluar serta data stok
barang. Selain itu diharapkan Sistem Informasi ini mampu membantu dalam
pengambilan keputusan untuk perusahaan dalam meningkatkan kualitas pada
UTD PMI itu sendiri. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan
5
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasikan masalah yang
akan dijadikan objek penelitian dalam membuat laporan penelitian ini. Rumusan
masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah
penelitian.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah yang terjadi pada UTD PMI yaitu belum
adanya sistem yang terkomputerisasi dan sangat tidak efektif apabila pencatatan
dan pengecekan data stok barang baik barang masuk maupun barang keluar yang
dilakukan dengan cara mengecek satu persatu barang yang ada digudang dan
membuka kembali catatan yang sudah diarsipkan. Dari segi pembuatan laporan
pun masih memerlukan waktu yang lama, karena pembuatan laporan dilakukan
dengan merekap data persediaan barang yang ada digudang yang masih berupa
dokumen. Dikhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan masalah baru seperti
akan mudah hilang dan rusak arsip yang berisikan data persediaan barang. Hal ini
dirasakan kurang efektif karena hanya dikerjakan dengan dua pegawai saja yang
ada di gudang logistik itu sendiri.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data yang
diinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak
6
merumuskan masalah terlebih dahulu. Berdasarkan latar belakang masalah diatas,
rumusan masalah dari pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang pada Bagian Logistik
UTD PMI yang saat ini berjalan
2. Bagaimana Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada
Bagian Logistik UTD PMI
3. Bagaimana Testing/Pengujian terhadap Sistem Informasi Persediaan
Barang pada Bagian Logistik UTD PMI
4. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang pada
Bagian Logistik UTD PMI
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya,
maksud dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu Sistem Informasi
Logistik pada UTD PMI yang mampu menangani masalah-masalah yang ada di
perusahaan.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah berusaha memecahkan
permasalahan yang sering terjadi, diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Persediaan yang sedang berjalan
pada Bagian Logistik UTD PMI
2. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Persediaan barang
pada Bagian Logistik UTD PMI
3. Untuk melakukan Testing/pengujian terhadap Sistem Informasi
7
4. Untuk melakukan Implementasi terhadap Sistem Informasi Persediaan
Barang pada Bagian Logistik UTD PMI.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu
dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama dibangku perkuliahan.
Dengan penyusunan tugas akhir ini diharapkan timbul suatu motivasi untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan disiplin ilmu yang ditekuni dalam bidang
komputer dan dalam pembuatan aplikasi, untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam ruang lingkup dunia kerja yang sesungguhnya.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memecahkan masalah yang terkait dengan sistem informasi logistik keluar masuk
barang ini. Dan diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan
bagian-bagian yang terlibat didalam sistem ini, serta dapat menjadi alternatif solusi dalam
mencatat, mencari serta mengolah data keluar masuknya barang dengan tepat dan
akurat.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis Sistem Informasi Persediaan Barang ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagi Pengembang Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan perbandingan
8
langsung pada saat di lapangan (praktek) bagi pihak yang terkait
khususnya dibidang Sistem Informasi.
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada peneliti lain yang juga akan melakukan penelitian untuk tugas
akhir atau skripsinya, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam
mendapatkan referensi untuk penulisannya.
c. Bagi Penulis
Bagi penulis, diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori yang
sudah pernah dipelajari serta menambah wawasan sehingga kita dapat
membandingkan bagaimana teori dan praktek yang sebenarnya.
Dengan begitu, dapat pula mengembangkan dan mengoptimalkan ilmu
pengetahuan yang kita miliki dengan pengalaman yang telah diperoleh
dari perusahaan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ditangani oleh Sistem Informasi Persediaan Barang
ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya digunakan dibagian
logistik atau gudang dengan bagian-bagian yang terkait lainnya yang
ada di UTD PMI.
2. Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya menyediakan
informasi-informasi yang berkaitan dengan permintaan, pesanan,
9
3. Sistem Informasi Persediaan Barang ini berbentuk software yang
dirancang atau dibangun dengan bahasa pemrograman Java dan
database menggunakan MySQL.
4. Stok persediaan barang minimum pada sistem ini yaitu sebanyak 5
barang pada masing-masing satuan.
5. Pesanan barang pada sistem hanya dapat memesan ke satu supplier
saja, tidak dapat memesan ke beberapa supplier.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Unit Transfusi Darah (UTD) Palang
Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Bandung tepatnya di bagian logistik atau
tempat penyimpanan barang (gudang) yang beralamatkan di Jalan Aceh No.79
Bandung. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret 2012 – Juli 2012. Berikut
adalah rincian jadwal kegiatan penelitian :
Tabel 1.2 Waktu Penelitian
NO KEGIATAN
5 Membangun Program
Prototype
6 Pengujian Prototype
7 Evaluasi Prototype
Pengkodean Sistem Operasional
10
NO KEGIATAN
BULAN (2012)
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
9 Struktur Menu
10 Kodefikasi
11 Desain Input/Output
12 Menguji Sistem
Operasional
13 Evaluasi Sistem
Operasional
14 Implementasi Sistem
11
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori diperoleh dari studi literatur. Studi literatur diperlukan
untuk mengeksplorasi teori-teori yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas
akhir ini. Fungsi dari teori adalah, pertama sebagai alat untuk mencapai satuan
pengetahuan yang sistematis. Dengan demikian teori sangat penting dalam
memperjelas pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran. Kedua, teori
menjadi pembimbing bagi penulis dalam melakukan penelitian.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem) yang
saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output atau
informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.
2.1.1 Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Menurut Jogiyanto (2005 : 1) pendekatan sistem yang menekankan pada
prosedur, mendefinisikan sistem sebagai : “Suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Adapun pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau
“Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem
adalah kumpulan elemen-elemen atau jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang
saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components),
batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
1. Komponen sistem (component), komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan sistem (boundary), merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment), lingkungan luar dari sistem adalah
apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
4. Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem (input), masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input
berupa sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal
input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output), adalah hasil energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah sistem (process), suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran sistem (objectives), suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal)
atau sasaran (objective). Sasaran sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dikatakan berhasil bila
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Informasi
[ Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta ]
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantaranya :
1. Sistem Abstrak, yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik (sistem teologia). Sedangkan Sistem Fisik,
merupakan sistem yang ada secara fisik(sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi, dll).
2. Sistem Alamiah, yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam (sistem
matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi, dll). Sedangkan Sistem
Buatan Manusia, merupakan sistem yang dirancang oleh manusia
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine
system (contoh : sistem informasi).
3. Sistem tertentu (deterministic system), yaitu beroperasi dengan tingkah
dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan
(contoh : sistem komputer). Sedangkan Sistem Tak Tentu (probabilistic
system), adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup (close system), adalah sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara
teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sedangkan Sistem Terbuka
(open system), yaitu sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 7) Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam Jogiyanto (2005:8) menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.2.1 Definisi Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi adalah data yang diolah menjadi
Suatu informasi dapat mempunyai nilai. Nilai dari informasi dapat
ditentukan dengan dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya.
2.2.2 Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang
terdapat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.2 Siklus Informasi
[ Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta ]
2.2.3 Kualitas Informasi
tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Suatu kualitas informasi
harus :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
(noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus
cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk dapat mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin
produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan
informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2.2.4 Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11) Nilai dari informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan
dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (2005 : 11) “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada (Jogiyanto : 2005) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),
perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Pengertian Persediaan barang
Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi
permintaan dari pelanggan. Dalam suatu perusahaan perdagangan pada dasarnya
hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran
yang sama yaitu disebut “Merchandise Inventory” (persediaan barang dagangan).
Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang
selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam
perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang
bersangkutan.
Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya
yang ditimbulkan tersebut salah satunya adalah biaya variabel, yang dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Procurement atau Ordering Cost
Ordering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan
frekuensi pesanan, yang terdiri dari :
1) Biaya selama proses pesanan
a) Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesanan
2) Biaya pengiriman pesanan
3) Biaya penerimaan barang yang dipesan
a) Pembongkaran dan pemasukan ke gudang
b)Pemeriksaan material yang diterima
c) Mempersiapkan laporan penerimaan
d)Mencatat kedalam “Material Record Card”
4) Biaya-biaya processing pembayaran
a) Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan
pesanan yang asli
b)Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaran
c) Pengiriman cheque dan kemudian auditnya
2. Carrying Cost
Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan. Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada “Average
Inventory” (persediaan rata-rata), dan biaya dinyatakan dalam persentase
dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biaya yang termasuk
kedalam carrying cost adalah :
1) Biaya penggunaan/sewa ruangan gedung
2) Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan
rusak
3) Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli
4) Biaya asuransi
6) Biaya absolescence
7) Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang
(Sumber : http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory)
2.5 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi disini menjelaskan mengenai definisi jaringan
komputer, tipe-tipe jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat
jaringan komputer.
2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana (2010 : 107). Sejarah network atau jaringan komputer berawal dari time-sharing networks, yaitu “rangkaian” terminal yang terhubung dengan komputer sentral yang disebut mainframe. Contoh time-sharing networks adalah IBM’s System Network Architecture (SNA) dan Digital’s network architecture.
2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi pemakai.
2.5.3 Topologi Jaringan Komputer
Ada empat macam topologi jaringan yaitu : Topologi Bus, Topologi Star, Topologi Ring, Topologi Mesh.
1. Topologi Bus
Gambar 2.3 Topologi Bus
[Sumber : Iwan Sofana, 2008, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]
2. Topologi Star
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi
jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan topologi ini yaitu, kerusakan pada satu saluran hanya akan
mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi penambahan dan pengurangan station
dapat dilakukam dengan mudah. Kekurangan jika node tengah mengalami
kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar 2.4 Topologi Star
[Sumber : Iwan Sofana, 2008, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]
3. Topologi Ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke
dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada
gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim
data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara
bersamaan.
Gambar 2.5 Topologi Ring
[Sumber : Iwan Sofana, 2008, Membangun Jaringan komputer, Informatika,
Bandung]
4. Topologi Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.
Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah
jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan
jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam
pengoperasiannya.
Gambar 2.6 Topologi Mesh
2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer
1) Resource sharing, dapat menggunakan sumber daya yang secara
bersama-sama. Misalnya seorang pengguna yang berada di 100 Km jauhnya dari
suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut
dan seolah olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan
bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.
2) Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan
reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif
persediaan. Misalnya semua file dapat disimpan atau dicopy kedua, ketiga
atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila satu mesin
rusak maka salinan dimesin lain bisa digunakan.
3) Menghemat uang, komputer berukuran kecil mempunyai rasio
harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar.
Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh
kali lebih kecepatan komputer kecil/pribadi. Ketidakseimbangan rasio
harga/kinerja inilah membuat para perancang sistem untuk membangun
sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
2.6 Definisi Client Server
Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan
atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap
komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen
data dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data.
Layanan basis data diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna,
yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi sumber
daya. Client server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya
aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat
meminta data atau informasi dari server. (Sumber :
http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf).
2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun
melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi. Adapun perangkat
lunak pendukung yang digunakan penulis adalah menggunakan bahasa
pemrograman Java dan database menggunakan MySQL.
2.7.1 Bahasa Pemrograman Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James
Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystem saat ini merupakan bagian dari
Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintak yang terdapat
pada C dan C++ namun dengan sintak model objek yang lebih sederhana serta
dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Java merupakan bahasa
pemrograman yang bersifat umum/non spesifik (general purpose), dan secara
khusus didesain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal
berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda. (Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Java)
2.7.2 Database MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manamejen basis data SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instansi diseluruh
dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual
dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok
dengan penggunaan GPL.
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah
konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan
mudah secara otomatis. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih
unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti
untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa
sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan
Interbase. (Sumber :
29
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah bagian logistik
UTD di PMI Cabang Kota Bandung.
3.1.1 Sejarah PMI Cabang Kota Bandung
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya bulan
Oktober 1945 di Kota Bandung sering terjadi bentrokan antara Belanda dengan
sekutu-sekutunya melawan pemuda-pemuda Indonesia yang tergabung dalam
satuan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Akibat bentrokan tersebut berjatuuhan
korban, baik dari pihak Belanda maupun pihak Indonesia.
Keadaan Palang Merah Indonesia (PMI) saat itu belum
mengkonsolidasikan dirinya, karena menjelang penyerahan dari pihak
Nederlandsch Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI), atau Palang Merah Belanda
di Indonesia. NERKAI pertama kali bermarkas di Palace Hotel dijalan Kebonjati
Bandung.
Pada saat itu Palang Merah Indonesia masih belum bisa berbuat banyak.
Sarana dan logistik masih sangat minim, namun demikian dengan semangat tidak
mengenal lelah dan penuh percaya diri para sukarelawan mampu memberikan
pertolongan, baik pertolongan pertama, dapur umum, obat-obatan maupun
30
Sebelum peperangan reda, datang lagi musibah baru yaitu dengan
meluapnya kali Cikapundung, pada tanggal 26 Nopember 1945 yang
menghanyutkan harta benda yang tidak sedikit jumlahnya. Dengan penuh
semangat dan keberanian anggota PMI memberikan pertolongan dan
mengumpulkan mayat-mayat yang jumlahnya lebih dari lima ratus orang.
Korban yang selamat ditampung oleh Palang Merah Indonesia, dan kepada
mereka diberikan makan, obat-obatan bahkan perumahan karena pada waktu itu
Pemerintah Kota (Haminte) belum siap menanganinya.
Pergolakan politik di kota Bandung terus berjalan, bentrokan fisik melalui
kontak senjata sering terjadi. Malah pada tanggal 28 Nopember 1945, rakyat kota
Bandung yang berada disebelah utara jalan kereta api berduyun-duyun sambil
membawa harta bendanya pindah keselatan, sementara pertempuran terus
berkobar.
Markas PMI pun terkena mortir dan harus ikut pindah ke Rumah Sakit
Situsaeur (R.S IMMANUEL). Disamping menghadapi beberapa kesulitan, pada
saat itu ada hal yang menggembirakan, yaitu ditemukannya simpanan kapas dan
oxygen yang jumlahnya puluhan peti. Dari hasil temuan itu PMI dapat membantu
daerah lain seperti Yogyakarta dan Surabaya. Di rumah sakit Situsaeur, Palang
Merah Indonesia memberikan pertolongan dan perawatan kepada korban
pertempuran dan pasien-pasien lainnya bersama-sama dengan Jawatan Kesehatan
31
Palang Merah Indonesia juga turut memelihara rumah sakit-rumah sakit
darurat yang ada di Soreang dan Ciparai Kabupaten Bandung. Pertempuran harus
berlanjut peran Palang Merah Indonesia sangat dibutuhkan masyarakat terutama
para korban peperangan, untuk itu PMI membentuk pos-pos Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (PPPK) disepanjang jalan besar dan mendirikan rumah sakit
darurat. Pada tanggal 24 Maret 1946 pemimpin tentara sekutu dengan tegas
meminta agar rakyat yang berada disebelah selatan rel kereta api menyingkir dan
meninggalkan kota sejauh sebelas kilometer dari pusat kota.
Pada saat itulah terjadi peristiwa yang mengenaskan, yaitu dibumi
hanguskannya Bandung yang selanjutnya dikenal dengan peristiwa “Bandung
Lautan Api”. Dengan kejadian tersebut Palang Merah Indonesia, lebih berperan
lagi ikut memberikan pertolongan pada peristiwa ini. Peristiwa tragis ini berjalan
sampai tahun 1949.
Situasi politik di Bandung mulai reda dan boleh dikatakan aman, Palang
Merah Indonesia perlu dibenahi organisasinya. Oleh karena itu pada tanggal 26
Januari 1950 dibentuklah kepengurusan PMI Cabang Bandung yang diketuai oleh
dr. Djoendjoenan Setiakusumah, dengan wilayah kerjanya meliputi Kotamadya
dan Kabupaten bandung.
Menurut data di Markas Besar PMI, PMI cabang Bandung berdiri pada
tanggal 2 Oktober 1945 dengan pengesahan dari pengurus besar PMI tanggal 20
Maret 1960, sedangkan menurut data PMI Daerah Jawa Barat, PMI Cabang
32
Sejak berdirinya PMI di daerah Jawa Barat pada tahun 1945 sampai
menjelang awal tahun 1955 cabang-cabang PMI yang tersebar diseluruh Jawa
Barat pada saat itu belum banyak jumlahnya yaitu PMI cabang Banjar, Sumedang,
Bogor, Majalengka, Tasikmalaya, Garut, Bandung dan Cirebon sehingga pada
saat itu belum dibutuhkan adanya kordinator di Jawa Barat, barulah menjelang
tahun 1956 agaknya kebutuhan akan adanya kordinator ditingkat Provinsi Jawa
Barat sungguh diperlukan lebih dengan kondisi pada saat itu juga dikuatkan pula
oleh AD/ART PMI yang telah disempurnakan dan disahkan oleh kongres yang ke
VI di Rawamangun pada tanggal 13 sampai 16 Desember 1954 dimana terdapat
dalan Bab VIII pasal 41 yang menyatakan :
“Manakala oleh cabang-cabang dalam satu Propinsi dirasakan perlu dapat
didirikan satu badan koordinasi.”
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada tanggal 26 Maret 1985
diadakan Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) yang kemudian
memutuskan bahwa PMI Cabang Bandung dipecah menjadi dua yaitu PMI
Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang Kabupaten bandung. Berdasarkan
keputusan Muscablub tersebut maka Wali Kotamadya Kepala Daerah Tk.II
Bandung menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 468/1425 Kesra, tanggal 1 April
1985, tentang Pembentukan PMI Cabang Kotamadya Bandung.
Sementara itu pengurus daerah PMI Jawa Barat dengan Surat Keputusan
Nomor 122/Sekr/Peng/85, pada tanggal 27 Mei 1985, mengajukan permohonan
33
Bandung menjadi dua yaitu PMI Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang
Kabupaten Bandung.
Dengan Surat Keputusan Nomor : 017/S.KP/CB/PP/Peng/85, tanggal 4
Juli 1985 Pengurus Pusat PMI antara lain memutuskan bahwa, terhitung mulai
tanggal 26 Maret 1985 mengesahkan pemecahan PMI Cabang Bandung menjadi
dua yaitu, PMI Cabang Kotamadya Bandung dan PMI Cabang Kabupaten
Bandung.
Selanjutnya Pengurus Pusat PMI dengan Surat Keputusan Nomor :
018/S.KP/CB/PP/Peng/85, tanggal 4 Juli 1985 memutuskan bahwa terhitung
mulai tanggal 26 Maret 1985 mengesahkan Susunan Pengurus Cabang PMI
Kotamadya Bandung Masa Bhakti 1985 s/d 1989.
Dengan Surat No. 2230/K/1994, tanggal 7 Januari 1994 Pengurus Cabang
PMI Kotamadya Bandung mengajukan perubahan Susunan Pengurus Periode
1991-1997 dengan menambah satu orang anggota pengurus yaitu Dra. Hana
Maridiana. Berdasarkan SK.PD.PMI Jawa Barat No. 168/S.KP/PD/CB/Peng/94,
tanggal 19 januari 1994, mengangkat Sdr. Dra. Hana Maridiana sebagai anggota
pengurus Cabang PMI Kotamadya Bandung periode 1993-1997.
Sehubungan dengan adanya alih tugas ke daerah lain, Sdr. Dr. H. Gunadi
s. Bhinekas, M.Kes. selaku Wakil Ketua II mengundurkan diri dari Kepengurusan
Cabang PMI Kotamadya Bandung periode 1998-2003. Berdasarkan Surat
Keputusan PD.PMI Jawa Barat No. 100/S.KP/PD/MTS/2000, tanggal 21 Juli
2000 tentang Mutasi Pengurus Cabang PMI Kota Bandung Masa Bhakti
34
Daerah perihal perubahan nama Kotamadya Bandung menjadi Kota Bandung,
begitu pun PMI Cabang Kotamadya Bandung berubah nama menjadi PMI Cabang
Kota Bandung.
Selanjutnya, pemilihan ketua pengurus cabang diselenggarakan dalam
acara Musyawarah Cabang PMI Kota Bandung dilaksanakan pada tanggal 22
Maret 2003. Merupakan sejarah baru dan pertama kali untuk PMI Cabang Kota
Bandung, bahwa pemilihan Ketua Pengurus Cabang Masa Bhakti 2003-2008
dilaksanakan secara demokrasi/pemilihan secara langsung oleh peserta
Muscab/Ranting PMI se-Kota Bandung.
Pada tanggal 17 Februari 2007, diselenggarakan Musyawarah Cabang
Luar Biasa PMI Kota Bandung yang dihadiri oleh unsur PMI Daerah Jawa Barat,
Pengurus PMI Cabang Kota Bandung serta utusan dari 26 Ranting PMI, dan salah
satu utusan Ranting Walk out/keluar setelah acara pemilihan ketua. Dalam waktu
dua hari ketua terpilih bersama tim Formatur untuk menyusun Susunan Pengurus
Cabang PMI Kota Bandung Masa Bhakti 2007-2012 dan pada tanggal 26 Februari
2007 dilaksanakannya acara Pelantikan dan Serah Terima Pengurus Cabang.
3.1.2 Visi dan Misi Palang Merah Indonesia
Visi Palang Merah Indonesia
“Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan dan
memberikan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan
berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
35
Misi Palang Merah Indonesia
1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
2. Melaksanakan kesiagaan di dalam penanganan bencana dan konflik yang
berbasis pada masyarakat.
3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat.
4. Berperan aktif dalam penanganan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan
NAPZA.
5. Menggerakan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan.
6. Meningkatkan kapasitas organisasi diseluruh jajaran PMI secara
berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
7. Pengembangan dan penguatan kapasitas organisasi diseluruh jajaran PMI
guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan
dana agar visi, misi dan progr am PMI dapat diwujudkan secara
37
3.1.4 Deskripsi Tugas
Adapun Deskripsi tugas yang ada di Palang Merah Indonesia Kota
Bandung adalah :
1. Pengurus PMI Cabang
Pengurus adalah penaggungjawab pelaksan tugas pokok dan fungsu PMI
cabang, yang pelaksanaannya dilakikan baik oleh Markas maupun oleh Unit
Transfusi Darah (UTD) PMI.
Tugas pokok pengurus ialah malaksanakan :
a. Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI.
b. Pokok-pokok Kebijakan PMI Pusat dan PMI Daerah disesuikan dengan
kondisi dan kemampuan PMI Cabang.
c. Peraturan, Keputusan, Intruksi dan Pedoman dari PMI Pusat dan PMI
Daerah sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART PMI, disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan PMI Cabang.
d. Pokok-pokok Kebikakan PMI Cabang yang ditetapkan oleh Musyawarah
Cabang (Muscab) pada periode yang bersangkutan.
2. Markas PMI Cabang
Markas adalah kelengkapan organisasi PMI, sebagai sarana Pengurus
untuk malaksanakan tugas dan kewajiban sesuai AD/ART PMI.
38
a. Menyelenggarakan administrasi meliputi bidang kepegawaian, keuangan,
ketatausahaan, kerumahtanggaan, aset/perlengkapan/perelatan dan
kehumasan.
b. Membuat perencanaan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian.
c. Melayani kegiatan organisasi tingkat PMI Cabang dan PMI Ranting.
d. Melaksanakan kegiatan pelayanan Kepalangmerahan.
e. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana.
3. Unit Transfusi Darah
Unit Transfusi Darah (UTD) adalah pelayanan teknis yang berkedudukan
di bawah Pengurus PMI Cabang. Adapun tugas dari Unit Transfusi Darah
ialah :
a. Melaksanakan penyediaan darah transfusi yang berkulitas, aman, efektif
dalam jumlah yang cukup.
b. Melaksanakan sistem manajemen kualitas palayanan darah sesui
ketentuan.
c. Melaksanakan pelecakan penyebab terjadinya reaksi transfusi darah sesui
ketentuan.
4. Bagian Administrasi
Bagian Aministrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Markas di Bidang Administrasi dan Bidang Administrasi juga mempunyai
fungsi pembinaan,pengelolaan organisasi dan komunikasi, ketatausahaan,
keuangan, kepegawaian, aset/perlengkapan/peralatan dan kerumahtanggaan
39
a. Membantu dan mewakili Kapala Markas sesuai bidang tugasnya.
b. Memimpin dan mengkordinasikan pelaksanaan dan fungsi Kepala Sub
Bagian Organisasi dan Komunikasi, Sub Bagian Keuangan dan Sumber
Dana serta Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik.
5. Bidang Pelayanan
Bidang pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
UTD dalam peyanan donor dan darah, dan di pimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang bertanggungjawab kepada Kepala UTD. Adapun tugas pokok dari
bagian pelayanan ialah :
a. Memimpin dan mengkordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi seksi
Pelayanan Donor dan Seksi Pelayanan Darah.
b. Membantu dan mewakili Kepala UTD sesuai bidang tugasnya.
6. Sub Bagian Organisasi Komunikasi
Sub Bagian Organisasi dan Komunikasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di Bidang Organisasi dan
Komunikasi dan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkewajiban
melaksanakan tugasnya dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian
Administrasi. Adapun tugas pokok dari Sub Bagian Organisaso dan
Komunikasi ialah :
a. Penyebarluaskan Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional serta Hukum Perikemanusian Internasional (HPI) dengan
40
b. Penyebarluaskan inforamsi langsung kepada masyarakat dan atau melalui
media massa, secara berkala dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
c. Penyelenggaraan komunikasi dua arah mengenai hal-hal yang penting
untuk memperoleh pengertian dan pemahaman dari masyarakat.
d. Penyelenggaraan Konferensi Pers dan atau penyempaian keterangan Pers
oleh Ketua atau anggota Pengurus atau Pejabat Markas dan atau UTD
yang diberi wewenang untuk itu.
e. Pembuatan dokumentasi foto, kalender, audio, video, guntingan surat
kabar (kliping) dan jenis-jenis dokumentasi lainnya.
f. Pelayanan tamu yang memerlukan informasi dan atau melakukan survey,
penelitian, kerja praktek atau kunjungan peninjauan.
g. Penyusunan data dan menyediakan bahan informasi atau siaran yang siap
pakai.
h. Penyelenggaraan perpustakaan dan ruang data.
i. Melayani kegiatan organisai PMI Cabang dan PMI Ranting.
j. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan tugas dan fungsi PMI
Ranting.
k. Pelayanan RFL (Restoring Family Link) dengan menyampaikan dan atau
menghubungkan berita keluarga yang terputus/hilang baik di dalam
maupun di luar negeri.
7. Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana
Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana mempunyai tugas pokok
41
Sumber Dana. Adapun tugas pokok dari Sub Bagian Keuangan dan Sumber
Dana ialah :
a. Membantu dan mewakili Kapala Bagaian Administrasi sesuai bidang
tugasnya.
b. Mengatur penyediaan uang untuk keperluan sehari-hari sesuai peraturan
yang berlaku.
c. Menerima, penyimpanan dan pengeluaran uang dan atau surat uang giral
sesui peraturan yang berlaku.
d. Membayar gaji pegawai, honor dan uang tugas lainnya.
8. Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran
Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di
bidang Penerimaan dan Pengeluaran uang. Adapun tugas pokok dari
Bandahara Penerimaan dan Pengluaran ialah :
a. Menerima dan menyimpan uang.
b. Menyetorkan dan mengambil uang ke dan dari bank atas penugasaan
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana.
c. Malakukan panagihan pada pihak ketiga.
d. Membayar gaji pegawai, honor, uang tugas dan belanja lainya sesuai
dengan tanda bukti pengeluaran uang.
42
9. Urusan Pembukuan dan Pelaporan
Urusan Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan
sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang Pembukuan
dan Pelaporan Keuangan. Adapun tugas pokok dari Urusan Pembukuan dan
Pelaporan ialah :
a. Melaksanakan pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran sesuai
dengan tanda bukti.
b. Melaksanakan pembukuan dan membantu penyusunan anggaran tahunan.
c. Membuat laporan keuangan bulanan, triwulan, semester dan tahunan.
d. Membuat laporan neraca keuangan.
e. Menyipan dan mengarsipkan surat/daftar/kwitansi sebagai tanda bukti
penerimaan atau pengeluaran.
f. Menyediakan data keuangan untuk keperluan pimpinan dalam mengambil
keputusan.
10.Urusan Pengendalian Anggaran
Urusan Pengendalian Anggaran mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Sub Bagian Keuangan dan Sumber Dana di bidang
Pengendalian dan Pengwasan Anggaran. Adapun tugas pokok dari Urusan
Pengendalian Anggaran ialah :
a. Menghimpun, menyusun dan mengevaluasi data dan atau laporan kegiatan
keuangan, barang dan lain-lain.
43
c. Pengewasan dan pengendalian administratif terhadap pelaksanaan
program, realisasi anggaran dan barang.
d. Evaluasi terhadap pelaksanaan program/kegiatan dan verifikasi teradap
bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang dan barang.
e. Memberikan saran perbaikan atas penyimpangan pelaksanaan
program/kegiatan, penerimaan dan pengeluaran uang serta barang yang
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
11.Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bagian Administrasi di bidang Umum,
Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas dari Sub Bagian Umum,
Kepagawaian dan Logistik ialah :
a. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan naskah, surat menyurat, pengarsipan
dan pembuatan laporan kegiatan.
b. Pekerjaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungnan
dan ruang, pemeliharaan bangunan dan kebutuhan jamuan sehari-hari.
c. Pengadministrasian dan pengelolaan aset/perlengkapan/peralatan,
pemeliharaan dan perbaikan barang-barang inventaris.
d. Pemeliharaan, pengeturan dan memenuhi kebutuhan angkutan/kendaraan
untuk pelaksanaan tugas.
e. Penyelenggaraan administrasi pegawai Markas (Daftar gaji, daftar urusan
dll).
44
g. Pengelolaan kesejahtraan pegawai.
h. Pembinaan disiplin, pendidikan, pelatihan dan peningkatan mutu pegawai.
i. Mengurus asuransi, pajak, pengibatan dan kesejtraan pegawai.
j. Mengelola administrasi aset/perlengkapan/peralatan.
k. Mengajukan keperluan/pengadaan barang/peralatan oprasional Markas
sesuai kebutuhan.
12.Urusan Umum dan Logistik
Urusan Umum dan Logistik mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas
pokok dari Urusan Umum dan Logistik ialah :
a. Pelaksanaan pekerjaan pembuatan naskah, surat menyurat, pengarsipan
dan pembuatan laporan kegiatan.
b. Pekerjaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan lingkungnan
dan ruang, pemeliharaan bangunan dan kebutuhan jamuan sehari-hari.
c. Pengadministrasian dan pengelolaan aset/perlengkapan/peralatan,
pemeliharaan dan perbaikan barang-barang inventaris.
d. Mengajukan keperluan/pengadaan barang/peralatan oprasional Markas
sesuai kebutuhan.
13.Urusan Kepegawaian
Urusan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Logistik. Adapun tugas pokok dari
Urusan Kepegawaian ialah :