• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Di Bagian Logistik PT.INTI (Persero) Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Di Bagian Logistik PT.INTI (Persero) Bandung"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada program Srata S1 Program Studi Sistem Informasi

BUDI SUHENDRIK 10.50.50.50

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pemanfaatan teknologi informasi kian hari kian marak dan bukan merupakan suatu hal yang asing lagi, satu hal yang mendasarinya adalah perkembangan teknologi komputer yang terus meningkat sehingga aspek pemakaiannya telah meluas dalam berbagai bidang kegiatan hidup manusia. Saat ini komputer sudah menjamur dimana-mana. Komputer tidak hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan, universitas-universitas, dan lembaga-lembaga saja, komputer sudah banyak dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio, stereo, video, TV, dan lain-lain. Komputer dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, memproses data secara cepat dan akurat, menampilkan berbagai grafik, simulasi berbagai kondisi, menghasilkan spesifikasi keluaran sesuai dengan permintaan, dan sebagainya.

(10)

Untuk memenuhi hal tersebut maka penulis melakukan penelitian di PT.INTI (Persero) BANDUNG yang ada di bagian logistic, PT.Inti (persero) merupakan perusahaan perseroan terbatas Negara yang khusus membidangi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang telekomunikasi dan elektronika, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Dalam proses bisnisnya sering terjadi keterlambatan informasi pemasukan dan pengeluaran barang kepada customer, dikarenakan data persedian barang yang ada digudang tidak terkoreksi secara langsung (data tidak realtime), karena pada sistem yang berjalan bagian logistic dan gudang PT.Inti masih menggunakan dokumen sehingga memerlukan waktu yang lama untuk pemrosesannya, akibatnya bisa menghambat proses bisnis yang ada di PT.Inti.

Bagian logistic ini bertanggung jawab atas berlakunya prosedur pengadaan barang dan atau jasa di bagian logistic divisi JTT (Jaringan Telekomunikasi Tetap), dan melakukan laporan kepada bagian gudang. Bagian logistic ini sering menghadapi permasalahan pemasukan dan pngeluaran data barang yang diantaranya sering terhambatnya penyampaian informasi dari bagian logistic ke bagian gudang ataupun sebaliknya, karena masih manualnya penyimpanan/dokumentasi sehingga memakan tempat, pencarian data memakan waktu yang lama dan adanya duplikasi informasi pemeriksaan atau penerimaan barang yang disebabkan oleh dua dokumen berbeda tetapi isinya sama.

(11)

persediaan barang, berdasarkan permasalahan-permasalahan ini penulis mengajukan untuk dijadikan sebagai tugas akhir penulis dengan judul

”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI

BAGIAN LOGISTIK PT.INTI (Persero) BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan peranan bagian logistic yang mengelola persediaan barang dan pemasok barang. Dibutuhkan suatu aplikasi untuk menangani system Pemasukan dan pengeluaran barang di bagian logistic yang cepat dan akurat dalam memberikan informasi mengenai barang yang ada di bagian logistic. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan persediaan barang di bagian logistik PT.INTI (Persero) Bandung :

1. Terhambatnya penyampaian informasi barang yang masuk maupun keluar dari bagian logistic ke gudang ataupun sebaliknya, dikarenakan data persediaan barang yang ada digudang tidak terkoreksi secara langsung (data tidak realtime).

2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pencarian data pemasukan dan pengeluaran barang yang dibutuhkan/diperlukan.

(12)

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung yang sedang berjalan pada saat ini.

2. Bagaimana operasional sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung yang akan dibuat.

3. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung yang akan dibuat.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Perancangan Sistem informasi dengan judul Perancangan Sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung ini bermaksud untuk mengatasi permasalahan- permasalahan yang timbul, serta menghasilkan kebutuhan informasi yang lebih baik dan cepat, untuk mendukung system informasi di PT.INTI (Persero) Bandung yang lebih baik dan dapat terintergrasi dengan system yang lainnya.

Adapun tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengoperasionalkan Sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung.

2. Membuat sistem persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (persero) Bandung.

(13)

1.4. Kegunaan Penelitian

Untuk mempermudah penulis melakukan suatu pengembangan sistem terhadap penelitian di perusahaan PT.INTI (Persero) maka pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaikan dengan berhasil.

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis Meliputi

a. Bagi PT.INTI (Persero) Bandung, dapat mengembangkan sistem informasi persediaan barang yang ada di perusahaan ini.

1.4.2. Kegunaan Akademis Meliputi :

a. Bagi Manajemen informatika, pengembangan ilmu Manajemen Informatika, dan praktek Sistem Informasi khususnya dalam menyajikan Program yang dibuat.

b. Bagi peneliti, berguna untuk melatih keterampilan dan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh di bidang Ilmu Manajemen Informatika, dan menambah pemahaman melalui studi evaluasi perancangan Sistem Informasi

(14)

1.5. Batasan Masalah

Sesuai dengan indentifikasi persoalan yang terjadi dan agar permasalahan yang dipecahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka batasan permasalahan dalam skripsi ini dibatasi dalam pengolahan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan persediaan barang dan pemberian informasi berupa :

1. Pemesanan barang oleh customer dilakukan ke bagian logistik.

2. Bagian logistik dapat memeriksa persediaan barang yang masuk ataupun yang keluar dari gudang.

3. Supplier memberikan informasi pemasukan barang ke bagian gudang.

1.6. Lokasi dan waktu Penelitian

1.6.1. Lokasi Penelitian

(15)

1.6.2. Waktu Penelitian

Berikut adalah jadwal selama penelitian :

Table 1.1 Waktu penelitian

No Nama kegiatan

Tahun 2010

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Identifikasi kebutuhan

(16)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori diperoleh dari studi literatur. Studi literatur diperlukan untuk mengeksplorasi teori-teori yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Fungsi dari teori adalah, pertama sebagai alat untuk mencapai satuan pengetahuan yang sistematis. Dengan demikian teori sangat penting dalam memperjelas pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran. Kedua, teori menjadi pembimbing bagi penulis dalam melakukan penelitian.

2.1. Konsep dasar Sistem

Pada subbab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang berkenaan dengan sistem informasi.

2.1.1. Definisi Sistem

Pengertian sistem terbagi dua yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.

Menurut (Azhar : 2004) sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang Saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

(17)

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem yang atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

(18)

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya.Keluaran(output)

dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

6. Keluaran (Output)

Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

7. Pengolah Sistem

(19)

8. Sasaran Sistem

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

”Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi

sesuai dengan keperluan tertentu.” (zulkifli : 2003)

Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Suatu informasi dapat mempunyai nilai. Nilai dari informasi dapat ditentukan dengan dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) menurut (Jogiyanto : 2005) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance).

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

(20)

2.1.4. Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing

systems atau information processing systems atau information-generating systems.

Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

(Jogiyanto : 2005)

John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada (Jogiyanto : 2005) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan

(input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok

teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali

(controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

(21)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

(22)

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2. Definisi Perancangan

Proses perancangan atau pengembangan perangkat lunak menjadi perhatian yang serius selama dekade terakhir. (Preesman : 2002) mendefinisikan proses perancangan perangkat lunak sebagai sebuah kerangka kerja untuk tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun perangkat lunak dengan kualitas yang tinggi. Proses perangkat lunak menentukan pendekatan yang digunakan ketika perangkat lunak dikembangkan, tetapi pengembangan perangkat lunak juga meliputi teknologi yang mempopulasikan proses, metode teknis, serta alat-alat otomatis.

2.3. Pengertian kasus yang dianalisis

PT.INTI (Persero) Bandung merupakan perusahaan terbatas negara yang khusus membidangi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang telekomunikasi dan elektronika, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. 2.3.1. Pengertian persediaan

(23)

2.3.2. Pengertian data

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan kenyataan. Dan merupakan suatu istilah yang berbentuk jamak dari kata “datum” yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang

menghubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka –angka, huruf-huruf yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi dan situasi.

Menurut the liang gie: “Data atau bahan keterangan adalah hal atau

peristiwa kenyataan lainnya apapun yang mendukung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan, atau data ibarat bahan mentah yang melalui pengolahannya tertentu lalu menjadi keterangan (informasi)”.

2.3.3. Database

Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua informasi untuk mendukung sebuah kebutuhan sistem.

Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4 yaitu : 1. Pembuatan data-data baru (create database) 2. Penambahan data (insert)

3. Mengubah data (update) 4. Menghapus data (delete)

(24)

merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data yang tidak dapat dipakai.

Sistem manajemen database merupakan suatu perluasan software

sebelumnya mengenai software pada generasi computer yang pertama. Dalam hal ini data dan informasi merupakan kesatuan yang saling berhubungan dan bekerja sama yang terdiri dari : peralatan, tenaga pelaksana dan prosedur data. Sehingga pengolahan data ini membentuk system pengolahan data. Sehingga pengolahan data ini membentk system pengolahan data. Peralatan dalam hal ini berupa perangkat keras (hardware) yang digunakan dan dipakai untuk mengolakasikan dalam pembuatan system informasi pengolahan database.

2.4. Metodologi yang digunakan

Pada bab ini akan dijelaskan metodologi yang akan digunakan. Metodologi yang digunakan adalah object oriented dengan menggunakan UML ( Unified modeling language).

2.4.1. Pengertian UML

Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli:

1. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat

lunak”.

2. Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis

(25)

3. Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling

Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri

dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi,

Simulasi dan testing serta Dokumentasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa

yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO(Object Oriented)”.

2.4.2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified

Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement,

constraints dan catatan-catatan lain.

(26)

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah

use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu

diagram untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class

dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test

integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10.Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan

dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.

(27)

11.Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12.Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta

codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13.Perangkat lunak siap dirilis.

2.4.3. Fokus Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Dalam kerangka spesifikasi,

Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang

tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified

Modeling Language (uml menspesifikasikan langkah-langkah penting

dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive

system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah

(28)

dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java,

Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping)

Unified Modeling Language (UML)bersifat dua arah yaitu :

a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling

Language (UML) forward engineering.

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

2.4.4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified

Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk

mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu : 1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified

Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat

(29)

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified

Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari

model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Groupingthings

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling

Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang

diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model.

Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified

Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar

yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model

Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling

Language (UML), yaitu :

a. Kebergantungan

(30)

yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

(independent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya. c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent)

berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

3. Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language

(UML), yaitu :

a. Use Case Diagram

(31)

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

d. State Chart Diagram

Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

e. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

2.5. Pengertian Internet

(32)

2.5.1. Peralatan yang Diperlukan Untuk Koneksi Internet.

Untuk dapat terkoneksi dengan internet kita perlu terhubung dengan host atau jaringan yang telah terkoneksi dengan jaringan internet atau dengan kata lain kita perlu koneksi dengan internet getway. Selain harus terkoneksi internet juga membutuhkan media lainnya untuk mengoneksikannya media tersebut adalah berupa modem yang berfungsi untuk menterjemahkan atau menyambungkan internet ke dalam komputer.

2.5.2. Fasilitas yang Ada Pada Internet

Menurut (Jogiyanto : 2000) jaringan internet menyediakan beberapa aplikasi yang dapat dipergunakan oleh pemakai internet (user) antara lain :

1. E-mail

E-mail adalah fasilitas internet yang memungkinkan seseorang mengirim dan menerima surat yang ditransmisikan secara elektronik.

2. Mailing List

Mailing list adalah Perkembangan dari E-mail. Seseorang yang sudah mempunyai E-mail dapat berlangganan berita atau informasi-informasi lain dari suatu topik yang tertentu.

3. Newsgroup

Newsgroup merupakan aplikasi internet yang berupa elektronik bulletin board, yaitu grup-grup diskusi lewat internet.

4. FTP (File Transfer Protokol)

(33)

dapat di download. File-file yang berisi game, foto atau gambar, peta, artikel-artikel, utility-utility program aplikasi dan yang lainnya.

5. Gopher

Aplikasi gopher pertama kali dikembangkan di University Of Minnesota. Aplikasi gopher ini menyediakan pilihan berupa menu-menu yang memudahkan pemakai untuk mencari suatu informasi.

6. Telnet

Fasilitas telnet memungkinkan seseorang menghubungkan dan memakai komputer dari jarak jauh. Dengan menghubungkan ke komputer lain yang berjarak jauh, lewat fasilitas telnet akan menjadikan PC anda seperti sebuah terminal yang mengakses komputer tersebut secara langsung.

7. Talk, Chat dan Iphone

Talk, Chat dan Iphone memungkinkan pemakai internet berkomunikasi secara langsung. Berbeda dengan E-mail yang merupakan komunikasi satu arah bergantian, yaitu seorang mengirim E-mail dan yang lain menerima secara bergantian. Fasilitas Talk, Chat dan Iphone memungkinkan untuk berkomunikasi dua arah secara interaktif.

8. WWW (World Wide Web)

(34)

a. Informasi di WWW dapat ditampilkan dalam bentuk multimedia yang berupa grafik, suara, video disamping tulisan teks (bandingklan dengan gopher yang menyediakan menu dalam bentuk teks).

b. Informasi yang ditampilkan di WWW dapat menghubungkan (link) ke informasi atau dokumen (home page) atau halaman internet lainnya lewat hypertext. Hypertext merupakan text yang ditampilkan dengan font yang berbeda 9misalnya dengan huruf miring, lebih terang dan digaris bawahi). Dokumen yang berisi hypertext dibuat dengan menggunakan Hyper Text Markup Language (HTML).

Sedangkan menurut [Budh05] terdapat banyak sekali layanan aplikasi atau fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam internet dan masih akan terus bertambah dan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, beberapa contoh aplikasi yang sering digunakan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Elektronik Mail (Email)

Aplikasi ini paling banyak digunakan dan termasuk salah satu aplikasi pertama dalam internet. Dengan E-mail anda dapat mengirim dan menerima surat, pesan dokumen secara elektronik dengan pemakai lain di internet yang mempunyai alamat E-mail.

2. News-USENET

(35)

group dan pemakai yang berminat dapat melihat isi diskusi pada news-usenet tersebur.

3. Transfer File

Untuk dapat mengirimkan dan mengambil data yang disimpan dalam bentuk file, digunakan aplikasi UTP antara pemakai dengan suatu FTP server. Dengan adanya aplikasi ini, dimungkinkan untuk upload dan download data dalam bentuk format berbentuk file seperti misalnya data aplikasi, gambar dan database.

4. Remote login-Telnet

Telnet adalah suatu aplikasi remote login internet yang memungkinkan anda untuk log-in atau menggunakan komputer yang berbeda dijaringan secara interaktif. Untuk log-in dibutuhkan log-in account pada komputer tujuan.

5. Teleconference

Dengan adanya jaringan internet yang mencakup hampir dari seluruh dunia, maka dimungkinkan untuk pemakaianya dapat berkomunikasi secara langsung kepada pemakai lain ditempat lain diseluruh dunia.

2.6. Perangkat lunak pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sebuah perangkat lunak dalam hal ini penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung antara lain :

2.6.1. Visual Basic

Menurut artikel yang terdapat pada

(36)

development environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis system operasi Microsoft windows dengan menggunakan model pemrograman

common object model (COM). Visual basic merupakan turunan bahasa BASIC

dan menawarkan pengembangan aplikasi computer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan data acces object (DAO), remote data object (RDO), atau activeX database object (ADO), serta menawarkan pembuatan control activeX dan object active. Beberapa bahasa skrip seperti visual basic for applications (VBA) dan visual basic scripting edition (VBscript), mirip seperti halnya visual basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.

Para programer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft visual basic program-program yang ditulis dengan visul basic juga dapat menggunakan windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan.

Dalam pemrograman untuk bisnis, visual basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 60% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk visual basic, yang diikuti oleh C++, javascript, C#, dan java.

2.6.2. Microsoft SQL server 2000

Menurut artikel yang terdapat pada

(37)

sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL server pada basis data besar.

(38)

30

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilaksanakan pada instansi perusahaan komunikasi yaitu, PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) yang berlokasi di Jl. Moch Toha No. 77 Bandung 40253.

3.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PERSERO) yang disingkat PT. INTI merupakan perusahaan perseroan terbatas Negara yang khusus membidangi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang telekomunikasi dan elektronika, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Adapun periode-periode perkembangan PT. INTI (PERSERO) adalah sebagai berikut :

1. Periode sebelum tahun 1945

(39)

2. Periode tahun 1045-1960

Setelah berakhirnya perang Dunia II selesai, status laboratorium PTT ditingkatkan kedudukannya menjadi laboratorium telekomunikasi yang mencakup seluruh bidang telepon, telegrafdan radio. Sedangkan laboratorium Radio dan Pusat Perlengkapan Radio dirubah menjadi pusat telekomunikasi.

3. Periode tahun 1960-1969

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 240 tahun 1961, Jawatan Pos, Telepon, Telegraf dirubah status hukumnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN. Postel. Dalam struktur organisasi PN. Ponsel, antara lain tercantum bahwa bagian penelitian berada dibawah Direktorat Riset dan Perencanaan. Bagian perbengkelan dan kendaraan bermotor berada dibawah Direktorat Perlengkapan Kantor.

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 300 tahun 1965 PN. Telekomunikasi yang berasal dari PN. Postel dan sebagai tindak lanjut dari penelitian sebagai perlengkapan yang merupakan dua bagian dari struktur organisasi PN. Postel yang digabung dan berganti nama menjadi lembaga Administrasi, bagian penelitian dan bagian produk.

(40)

Untuk realisasi atas kerjasama tersebut, tanggal 17 Febuari 1968 LPP Postel dirubah menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telegraf (LPPI Postel). Sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan operasi perusahaan, pada tanggal 22 Juni 1986 dalam struktur organisasi LPPI dibentuk bagian pabrik telepon yang bertugas memproduksi alat-alat telekomunikasi yang persmiannya dilakukan oleh Presiden RI yang diwakili kepada menteri Ekin pada waktu itu jabatan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

4. Periode tahun 1968-1974

Pada tanggal 1 – 3 Oktober 1968 diadakan rapat kerja pos dan telekomunikasi di Jakarta. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri RI Nomor : KM. 32/R/PHB/1973 ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut :

Dalam tubuh LPP Postel diresmikan bagian industri telekomunikasi oleh Presiden RI pada tanggal 22 Juni 1968 di Bandung. Untuk keperluan industry telekomunikasi ditetapkan bentuk hokum sebaik-baiknya sehingga mendapatkan cakupan kualitas dalam lingkungan LPPI Postel yang telah dirubah menjadi Lembaga Penelitian dan Perkembangan Pos dan Telekomunikasi (LPP Postel).

(41)

Adanya Peraturan pemerintah RI No. 34 tahun 1974, proyek telekomunikasi pada departemen perhubungan dijadikan suatu badan pelaksanaan kegiatan produksi alat-alat dan perangkat telekomunikasi dalam memenuhi sarana dan prasarana telekomunikasi di Indonesia. Diman pelaksanaan kegiatan produksi dapat berjalan dan berkembang secara wajar dan berkembang secara sendirinya, maka perlu dibentuk usaha yang sesuai dengan sifat bidangnya, yaitu perusahaan perseroan.

Pada tanggal 28 Desember 1974 melalui keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep 1711/MK/IV/12/1974, proyek industry telekomunikasi diubah menjadi PT. INTI (PERSERO) sejak tanggal 30 Desember 1974.

5. Periode tahun 1980-1989

Pada periode ini merupakan percobaan menuju industri dengan tingkat perkembangan yang masih belum stabil. Hasil produksi pada periode ini yang penting adalah pesawat radio HF/SSB dan alat penunjang kelancaran pemilu berupa produk Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor (STKB).

6. Periode tahun 1990-1997

(42)

Berdasarkan SK Presiden No. 44 tahun 1998, bahwa badan milik Negara harus bernaung dibawah pimpinan dan kepengurusan Badan Pengelolaan Industri Strategis (BPIS). PT. INTI yang bergerak dalam bidang pertelekomunikasian yang berbentuk PT (PERSERO) bernaung dibawah PT. Prakarya Industri (PERSERO).

7. Periode tahun 1990-1997

Dalam periode ini PT. INTI berkembang semakin pesat dengan kemempuan dan kapasitas yang dimiliki menjadi PT. INTI dikenal sebagai perusahaan pelopor dibidang Digital Telephone Switching (DTS) transmisi dan system serat optic (Fiber Optik Sistem) yang canggih di Indonesia.

8. Periode tahun 1998-2002

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 35/2002 tentang pendirian perusahaan perseroan PT. Bahana Industri Strategic (BIPS) maka PT. INTI beserta 9 industri lainnya bernaung di bawah BIPS sebagai anak perusahaan (Holding Company).

9. Periode tahun 2002-sekarang

(43)

Kereta Api (INKA) PT. INTI dan PT. LEN) industry menjadi bernaung dibawah Negara BUMN.

3.1.2.1. Visi PT. INTI

PT. INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan untuk

menstransformasikan “MIMPI” menjadi “REALITA” (To be the constomer’s first

choice in transforming DREAMS into REALITY)

3.1.2.2. Misi PT. INTI

Fokus PT. INTI akan tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen. Dalam menjalankan bisnis, PT. INTI akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders).

Akan dikembangkan ke jaringan bisnis yang strategis, baik dengan pemakai jasa PT. INTI maupun pemasok demi pertumbuhan dan perkembangan kinerja yang saling menguntungkan.

Melakukan upaya lanjut untuk mutu pelayanan dan melakukan diklat pada karyawan menjadi professional untuk melakukan pemasukan dan pengeluaran barang yang masuk ataupun keluar secara efisiensi dan efektif.

3.1.3. Stuktur Organisasi Perusahaan

(44)

berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI):

Struktur organisasi digambarkan pada gambar 3.1 dibawah ini, pada halaman 51 yang mencakup bebarapa bagian diantaranya :

3.1.3.1 Direksi 1. Direktur Utama

Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelancaraan seluruh pelaksanaan tugas usaha dan kegiatan perusahaan.

2. Direktur Administrasi dan keuangan

Mempunyai tugas untuk memutuskan sasaran, kebijaksanaan, strategi, SDM untuk mengembangkan Perusahaan dan rencana kerja perusahaaan.

3. Direktur Operasi dan Teknik

(45)

4. Direktur Pemasaran

Berfungsi untuk merencanakan, merumuskan dan mengendalikan kebijakan umum pemasaran yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan strategi pemasaran Divisi.

3.1.3.2 Unit

Unit dibentuk dengan tujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan korporasi dan unit dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

1. Internal Audit

Berfungsi untuk membantu Dirut dalam mengadakan penilaian atas pelaksanaan manajemen serta system pengendaliannya pada setiap unit organisasi serta memberikan saran-saran perbaikan.

2. Sekretariat Perusahaan dan Sumber Daya Manusia

Berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, serta mengembangkan pengelolaan SDM dan organisasi berdasarkan kebijaksanaan strategis perusahaan dan pengelolaan fasilitas kerumahtanggaan kantor pusat.

3. Keuangan

(46)

penerimaan dana, penempatan dana sesuai dengan kebijakan keuangan yang telah digariskan.

4. Pusat Pengembangan Bisnis dan Produksi (PUSBISPRO)

Dalam fungsinya sebagai wadah dalam pengembangan bisnis jasa pembangunan infrasrtuktur teknologi telekomunikasi dan produksi alat-alat yang dibutuhkan oleh konsumen dalam proses pengembangan bisnis tersebut.

3.1.3.3 Divisi

Pembentukan divisi merupakan meningkatkan kontribusi usaha pada perusahaan dalam meraih keuntungan sesuai dengan misi, tujuan, serta dengan anggaran dasar perusahaan. Divisi memiliki otonomi sebagai dari perusahaan sehingga akan terciptanya usaha yang efektif dan fleksibel.

1. Divisi Jaringan Integritas Teknologi (JIT)

Berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pengelolaan produk sentral, penjualan jasa produksi dan rekayasa produksi untuk meningkatkan kontribusi usaha pada perusahaan dalam meraih keuntungan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

2. Divisi Jaringan Telekomunikasi Seluler (JTS)

(47)

fungsi organisasi bisnis pada umumnya untuk meningkatkan kontribusi usaha pada perusahaan dalam meraih keuntungan sesuai dengan kebijakan strategi perusahaan.

3. Divisi Jaringan Teknik Private (JTP)

Berfungsi mengelola bidang perakitan juga sambungan untuk telekomunikasi pertahanan yang bersifat private atau rahasia.

4. Divisi Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT)

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas pemasaran produk perusahaan khususnya sentral, serta pemasaran produk lain yang berintegrasi untuk meningkatkan kontribusi pada perusahaan dalam meraih keutungan sesuai dengan kebijakan strategi perusahaan.

b. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pemsaran dan pelaksanaan jasa pelayanan sentral baik untuk kebutuhan intern maupun kebutuhan ekstern perusahaan, untuk meningkatkan kontribusi usaha pada perusahaan dalam meraih keuntungan sesuai dengan kebijakan strategi perusahaan.

Bagian-bagian yang terkait dan bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT) yaitu :

1. Bagian Pemasaran

(48)

pemasaran, yaitu meliputi Market Research, rekayasa penjualan, operasi penjualan serta membina kompetensi SDM dan kegiatan lain yang berkaitan dengan bisnis.

2. Bagian Engineering

Bagian engineering membantu pelaksanaan tugas dalam perancanaan, pengorganisasian, penendalian dan melaksanakan kegiatan perencanaan teknis JTT dan membantu unit lain dalam mendukung pemsaran serta membina kompetensi SDM dan berguna meningkatkan kontribusi pendapatan bagi perusahaan yang sesuai dengan kebijakan dan strategi perusahaan.

3. Bagian Gudang

Bagian gudang merupakan bekerja melakukan penyediaan barang atau jasa dan melakukan pemesanan barang kepada supplier.

4. Bagian Logistik

Bagian Logistik bertanggung jawab atas berlakunya prosedur pengadaan barang dan atau jasa di bagian logistic Divisi JTT, dan melakukan berita acara penerimaan barang kenudian diserahkan kepada bagian manajemen operasi.

5. Bagian Administrasi dan Keuangan

(49)

ditentukan agar penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan diselenggarakan secara sah dan valid menurut norma-norma akuntansi dan keuangan serta mendukung pencapaian kinerja Divisi JTT (jaringan telekomunikasi tetap).

3.2.1. Desain Penelitian

Desain Penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif sebagai jenis dari penelitian. Metode kualitatif merujuk pada cara-cara mempelajari berbagai aspek kualitatif kehidupan sosial yang mencakup ragam dimensi sosial dari tindakan dan keadaan hingga proses, dan peristiwa sebagaimana dimengerti dan berdasarkan konstruksi dan makna yang diorganisasikan oleh dan melalui praktik-praktik sosial. Metode Kualitatif digunakan karena dalam pengukuran sebuah rancangan sistem informasi tidak dapat dihitung dengan angka-angka, dapat diukur dari kualitas yang diberikan dan dibentuk oleh sistem.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

(50)

sumber data primer (observasi, wawancara dan pengamatan terhadap sistem serupa) dan sumber data sekunder (dokumentasi).

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek yang sedang diteliti, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi yaitu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan, dengan melihat atau mengamati secara langsung pada perushaan terkait yaitu PT. INTI (PERSERO). Observasi yang penulis lakukan pada bagian logistik.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan / interview secara langsung kepada bagian yang terkait tentang pengadaan barang yang ada dalam bagian logistik sebagai kajian dalam pembuatan sistem informasi , kemudian akan diajukan sebagai sistem yang baru.

c. Pengamatan Terhadap Sistem Serupa

(51)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan adalah suatu cara yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam sebuah sistem, dimana cara penyelesaiannya itu menggunakan metode pendekatan sistem dan metode pengembangan system.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang di gunakan adalah pendekatan dengan Object Oriented yang menggunakan AOO(Analisis Object Oriented) dan DOO yang di visualisasikan dengan UML dan di antara nya adalah sebagai berikut : Use Case Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Collaboration Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metode pendekatan prototype.

(52)

Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan .

Metode prototipe di rancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototipe yang di buat dan perubahan-perubahan yang terjadi di anggap dapat merupakan sebagian dari proses pengembangan itu sendiri.

Mengidentifikasi Kebutuhan

Membuat prototipe

Menguji prototipe

Memperbaiki prototipe

mengembangkan Diterima

Diterima

Gambar 3.1 prototype

(sumber :http://ilmukomputer.org/prototyping)

(53)

1. Mengidentifikasikan kebutuhan user agar bisa merancang sistem yang akan di bangun sesuai dengan harapan user . Sebelum pada tahap perancangan, tahap awal yang harus dilakukan adalah menganalisis sistem denga cara melakukan pengumpulan data, obervasi, dan wawancara serta membaca literatur yang berhubungan dengan sistem yang akan di bangun, baik dalam model interface, teknik, prosedural, maupun teknik yang di gunakan.

2. Pada tahap kedua akan di buat prototipe sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan di rancang. 3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototipe sistem yang telah di rancang

untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat di gunakan dengan baik dan benar sesuai kebutuhan pemakai.

4. Pada tahap keempat yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut di setujui.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis Dan Perancangan.

1. Usecase Diagram.

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem. yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem,

dan bukan “bagaimana”. Sebuah usecase merepresentasikan sebuah

(54)

belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

2. Class Diagram

(55)

hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan

dan anak-anak yang mewarisinya 3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.

(56)

Hubungan Antar Class

1) Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2) Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian.

3) Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4) Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

3. Sequence Diagram

(57)

men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.

4.Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

5.Component Diagram

(58)

dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

6. Deployment Diagram

(59)

STRUKTUR ORGANISASI PT. INTI ( PERSERO )

(60)

52

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1Analisa Sistem Yang Berjalan

4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

4.1.1.1Use Case

Gambar 4.1 Usecase Analisis Yang Sedang Berjalan

(61)

mengecek ketersediaan barang ke bagian gudang, jika barang tersedia maka proses berakhir. Sedangkan jika barang yang di pesan costumer tidak tersedia di bagian gudang , maka bagian logistik akan memesan barang tersebut kepada supplier. Jika barang yang di pesan ke supplier sudah di kirim ke bagian gudang, maka bagian gudang akan mengkonfirmasi kebagian logistik dan selanjutnya akan di tindak lanjuti ke costumer.

Gambar 4.1.2.2 Diagram Activity Analisis Yang Sedang Berjalan (non swimlane)

(62)

disini tidak di gambar kan secara satu persatu dari masing use case seperti yang terdapat pada gambar Use case Diagram diatas, karena untuk lebih memudahkan pemvisualisasikan dari proses (pembelian dan pemesanan barang) itu sendiri. Walaupun dipisahkan (dibuatkan activity berdasarkan jumlah usecase), maka tampak membingungkan dikarenakan beberapa usecase hanya mempunyai 1 (satu) proses didalamnya (contoh: usecase / class ) Jadi itulah mengapa pada activity diagramnya usecase tersebut digambarkan menjadi 1 dalam diagram activity.

Prosedur Pemesanan atau pembelian barang di PT.INTI.

1. Proses dimulai dari customer yang akan membeli atau memesan barang ke PT. INTI ke bagian logistik.

2. Setelah itu bagian logistik akan mengecek ke bagian gudang, apakah barang yang di beli tersedia atau tidak

3. Apabila barang tersedia maka bagian logistik akan mengkonfirmasi ke customer bahwa barang yang di pesan tersedia.

4. Jika barang yang di pesan tidak tersedia maka bagian logistik akan memesan ke supplier.

5. Setelah melakukan pemesanan/pemasukan barang ke supplier, maka supplier akan mengirim barang ke bagian gudang

(63)

7. Selanjutnya bagian logistik akan mengkonfirmasi ke customer bahwa barang sudah tersedia dan siap di kirim ke alamat tujuan.

8. Bagian logistik akan menyiapkan 3 rangkap laporan, rangkap 1 untuk customer,rangkap 2 untuk bagian gudang, dan rangkap 3 untuk bagian logistik

9. Maka proses pun selesai

4.2. Perancangan Sistem

(64)

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan utama dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai mengenai sistem informasi yang baru. Adapun tujuan dari perancangan sistem yang diusulkan yaitu :

1. Memperbaiki sistem yang lama dengan yang baru.

2. Meningkatkan sumber daya manusia dan peralatan yang ada untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Mengelola dan memberikan informasi yang cepat kepada yang membutuhkan.

Dalam tahap perancangan sistem ini akan diuraikan mengenai hal-hal berikut :

1. Perancangan prosedur kerja yang diusulkan

2. Perancangan basis data

3. Perancangan input output

4. Perancangan menu

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Di Usulkan

Perancangan sistem informasi persedian barang ini menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modeling Language). Mulai dari pembuatan rancangan

(65)

dimulai dari penentuan arsitektur utama dari sistem yang ingin dirancang dan dibuat diagram alur proses customer memesan barang hingga pemasukan dan pengeluaran barang ke bagian gudang.

a. Rancang-Bangun Sistem Kerja Pengelolaan dan Pengadaan Barang demi menjaga keamanan dari sistem yang di jalankan.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Di Usulkan

Pada tahapan perancangan proses ini akan dibuat suatu Use case, Diagram

Sequence, Collaboration Diagram, Class Diagram . Tahapan perancangan ini

(66)

4.2.3.1Use Case Sistem Perancangan Di Usulkan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka perancangan yang diusulkan pada Sistem informasi Pengelolaan data persediaan barang di

Bagian Logistik PT. INTI (Persero) Bandung dapat dilihat pada gambar 4.3

Customer Logistik

(67)

bagian logistik akan memesan ke supplier, selanjutnya setelah barang di pesan supplier mengirimkan bagian tersebut ke bagian gudang, dan laporannya akan di serahkan dari bagian gudang ke bagian logistik.

4.2.3.2 Sequence Diagram

Sequence diagram di gunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message yang di letakkan di antara obyek-obyek di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri dari obyek yang di tuliskan dengan kotak segi empat bernama. Message di wakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang di tunjukkan dengan progress vertical.

4.2.3.2.1 Sequence Diagram Customer Melakukan Pembelian

Pada tahap ini aktor yang berperan adalah customer. Untuk melihat proses lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar sequence diagram di bawah ini :

4. Memberikan Form Pembelian Barang

Menerima Form

5. Pemesanan Barang Di proses

(68)

4.2.3.2.2 Sequence Diagram Login

Gambar 4.5 Sequence Diagram Login

Gambar diatas merupakan Sequence Diagram Login Admin yang menggambarkan proses yang sedang terjadi dalam login admin. Prosesnya dimulai dengan admin masuk kedalam form Login terlebih dahulu, kemudian selanjutnya admin dapat melakukan login dengan memasukkan Username dan Password untuk dapat masuk kedalam sistem. Proses Login itu sendiri diikuti juga validasi yang dilakukan oleh sistem dimana terdapat proses verifikasi Username dan Password apakah sesuai atau tidak. Jika berhasil Admin tersebut dapat masuk dan menggunakan sistem.

Admin : Form Login : Cek Login T_Admin

1. Input Username&Password

2. Login

3. Verifikasi Login ()

4. Login Valid(Berhasil)

(69)

4.2.3.2.3 Sequence Diagram Mengecek Ketersediaan Barang

: Logistik Halaman Utama

Logistik

Form Master Barang

T_Barang

1. Masuk Ke Halaman Utama

2. Pilih kategori dan Input sesuai Pilihan

3. Cek Ketersediaan Barang

Mencari

4. Barang Tersedia (OK)

5. Menampilkan Hasil Pencarian

Gambar 4.6 Sequence Diagram Mengecek Ketersediaan Barang

(70)

4.2.3.2.4 Sequence Diagram Melakukan Pengiriman Barang

: Supplier : Bagian Gudang Kelengkapan: Cek

1. Mengirim Barang

2. Mengecek kelengkapan barang

verifikasi

3. Barang Lengkap (OK)

4. Menerim a Bukti/Form Penerim aan barang

Gambar 4.7 Sequence Diagram Melakukan Pengiriman Barang

Supplier mengirimkan barang kebagian gudang, lalu bagian gudang akan memeriksa kelengkapan barang yang dipesan, jika barang sudah lengkap maka bagian gudang akan memberikan berupa form tanda bukti penerimaan barang.

4.2.3.2.5 Sequence Diagram Update Data

Gambar berikut merupakan sequence diagram Update data, merupakan proses yang dilakukan setelah bagian gudang menerima kiriman barang dari supplier, maka bagian gudang akan segera meng update data ketersediaan barang. Diasumsikan bahwa admin bagian gudang sudah melakukan proses login, setelah itu admin akan masuk ke halaman utama sistem bagian gudang setelah itu admin masuk kebagian

”Data master barang”, lalu menginput atau mengupdate data barang, jika

(71)

: Gudang : Halaman Utama Bagian gudang

: Data Master Barang

T_Barang

1. Mas uk Ke Halaman Utama Bag. Gudang

2. Update data Barang

Gambar 4.8 Sequence Diagram Update Data

4.2.3.3 Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

4.2.3.3.1 Collaboration Diagram Melakukan Pembelian

Collaboration Diagram Pemesanan ini menggambarkan skenario dari Sistem Informasi Pengelolaan barang yang menunjukkan interaksi antara customer dengan bagian logistik. Proses aliran message ini dimulai dengan mengirimkan message melakukan pemesanan atau pembelian barang (1: Melakukan pemesanan barang), kemudian message

(72)

: Customer

Logistik

Form Pembelian Barang

1: Melakukan Pemesanan Barang

2: Memberikan Form ulir Pem esanan 3: Mengisi Form Pembelian Barang

4: Memberikan Form . Pembelian Brg 5: Pemesanan Barang di proses

Gambar 4.9 Collaboration Diagram Melakukan Pembelian

4.2.3.3.2 Collaboration Diagram Login

Collaboration Diagram Login Admin ini menunjukkan interaksi antara admin dengan sistem dalam proses Login. Dalam hal ini admin harus menginputkan Username dan Password terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. Berikut gambarnya :

Admin Form 5: Masuk Ke halaman Utama Admin

(73)

4.2.3.3.3 Collaboration Diagram Mengecek Ketersediaan Barang Collaboration Diagram mengecek ketersediaan barang ini menunjukan interaksi antara Sistem dengan admin bagian logistik. Berikut gambarnya :

2: Pilih kategori&input s es uai pilihan

3: Cek

4: Barang Tersedia(OK) 5: Menampilkan Has il pencarian

Gambar 4.11 Collaboration Diagram Mengecek Ketersediaan Barang

4.2.3.3.4 Collaboration Diagram Melakukan Pengiriman Barang Collaboration Diagram melakukan pengiriman barang ini menunjukan interaksi antara Supplier dengan bagian gudang. Berikut gambarnya:

(74)

4.2.3.3.5 Collaboration Diagram Update data

Gambar dibawah ini merupakan gambar collaboration diagram yang menggambarkan interaksi antara Sistem dengan bagian logistik.

: Gudang 1: masuk ke hal. utama bag. gudang

2: input/update data barang

Gambar 4.13 Collaboration Diagram Update Data

4.2.3.4 Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

(75)
(76)

4.2.3.5 Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar

komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time.

(77)

4.2.3.6 Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

DATABASE SERVER

MySQL

DEKSTOP

Database Interface

Dekstop Interface WORKSTATION

Windows XP

(78)

4.2.4 Perancangan Antar Muka 4.2.4.1 Perancangan Input

Perancangan input merupakan gambaran interface atau antarmuka tempat memasukan data-data kedalam sistem. Berikut ini form-form utama untuk input data :

1. Form Login

Form login digunakan untuk membedakan hak akses pengguna. Melalui Form login ini pengguna yang boleh masuk sistem adalah pengguna yang mengetahui username, password .

(79)

2. Form Input Data Master Barang

(80)

3. Form Input Data Konsumen

Gambar 4.19 Form Input Data Konsumen

4. Form Input Data Supplier

(81)

4. Input Data Jenis Barang

Gambar 4.21 Form Input Data Jenis Barang

5. Input Data SubJenis Barang

(82)

4.2.4.3 Perancangan Output

Perancangan output ini merupakan rancangan informasi yang dihasilkan dan dapat dicetak sebagai output sistem.

1. Laporan Data Master Barang

(83)

2. Laporan Data Konsumen

Gambar 4.24 Laporan Data Konsumen

3. Laporan Data Supplier

(84)

76 BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya dapat dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak, Implementasi Perangkat Keras, Implementasi Basis Data , Implementasi Instalasi Program , Penggunaan Program dan Implementasi Antar Muka

5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak

Untuk mendukung sistem yang diusulkan berjalan dengan optimal, dibutuhkan software pengolahan data, adapun perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung pembuatan program aplikasi ini sebagai berikut:

1. Sistem Operasi : Windows XP Professional

2. Pemrogaman : Visual Basic 6.0

3. Pembuatan Basis Data : WampServer

5.1.2 Implemetasi Perangkat Keras

(85)

yang digunakan untuk mendukung pembuatan program aplikasi ini sebagai berikut :

Perangkat Keras yang digunakan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi adalah sebagai berikut :

1. Server

a) Processor Intel Pentium IV atau setara b) Harddisk 40 GB.

c) RAM 128 MB. d) VGA 128 MB.

e) Mouse , Keyboard dan monitor

2. Client

a) Processor Intel Pentium IV atau setara b) Harddisk 40 GB.

(86)

a) Buka lah web browser anda lalu ketik di address nya http ://localhost/

Gambar

Gambar 3.1 prototype
Gambar 3.2 Struktur organisasi PT.INTI (persero) Bandung
Gambar 4.1 Usecase Analisis Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.1.2.2 Diagram Activity Analisis Yang Sedang Berjalan (non swimlane)
+7

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap underpricing pada perusahaan non-keuangan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek

The variable in this study is the accrual earnings management proxied by discretionary accruals as the dependent variable and the ethics of Islam are proxied

This research is aimed at 1) describing the approaches adopted by the teacher in teaching English grammar at SMA Negeri 1 Sumberlawang 2) describing the procedure of

20.2.11     Menerapkan cara menghitung besar dan arah gaya pada rangka batang secara grafis Menentukan cara menggambar bidng D, N dan momen gelagar dan kantilever yang ditumpu

[4.2.1] Para Teradu menerangkan bahwa penarikan legalisir ijazah Paket C Darwis Moridu yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo, tertanggal 20

“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi,

Faktor yang menyebabkan rendahnya aktivitas belajar matematika di SDN 1 Jrahi adalah guru matematika yang kurang menarik dalam memberikan materi sehingga membuat siswa menjadi

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, nikmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi