• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2006 DAN KURIKULUM 2013 DI KOTA TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2006 DAN KURIKULUM 2013 DI KOTA TEBING TINGGI."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2006

DAN KURIKULUM 2013DI KOTA TEBING TINGGI

Oleh:

Rudy Handoko NIM. 4113341036

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS X BERBASIS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2006

DAN KURIKULUM 2013 DI KOTA TEBING TINGGI

Rudy Handoko (NIM. 4113341036)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memeriksa miskonsepsi yang terdapat pada buku teks biologi, dan seberapa besar miskonsepsi yang terdapat pada buku teks biologi. Sampel berjumlah 2 buku dengan teknik penyuplikan secara purposif. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa indikator miskonsepsi pada buku teks, kisi-kisi pengembangan konsep dan indikator kategori miskonsepsi buku teks. Hasil penelitian terhadap 2 buku biologi SMA kelas X berbasis KTSP 2006 dan K13 yang digunakan di sekolah Kota Tebing Tinggi tahun pelajaran 2014-2015 ditemukan 20 miskonsepsi,Misidentifications (MI) sebesar 20%, Overgeneralizations (OG) sebesar 10%, Oversimplifications (OS) sebesar 45%, Undergeneralizations (UG) sebesar 20% dan Obsolote Concepts and Terms (OCT) sebesar 5%. Pada Buku “X” ditemukan sebanyak 6 miskonsepsi, yakni Misidentifications (MI) 33,3%, Oversimplifications (OS) 50%, Undergeneralizations (UG) 16,7%. Buku “Y” ditemukan sebanyak 14 miskonsepsi, yakni Misidentifications (MI) 14,28%, Overgeneralizations (OG) 14,28%, Oversimplifications (OS) 42,85%, Undergeneralizations (UG) 21,42% dan Obsolote Concepts and Terms (OCT) 7,14%. Jadi yang paling banyak miskonsepsi dalam buku teks adalah buku “Y”. Miskonsepsi tentang suatu konsep yang tidak tepat, salah dalam penjelasan konsep atau penjabaran yang terlalu menyederhanakan dan tidak sesuai dengan pengertian ilmiahnya.

(4)

iv

ANALYSIS OF MISCONCEPTIONS ON BIOLOGY TEXTBOOKS CLASS X SENIORHIGHSCHOOLUNITLEVELOFEDUCATIONCURRICULUM

2006 (KTSP 2006) BASED AND CURRICULUM 2013 (K13) BASED IN TEBING TINGGI

Rudy Handoko (NIM. 4113341036)

ABSTRACT

This study aims to identify and examine misconceptions contained in biology textbooks, and how big misconception contained in biology textbooks. It uses two books as sample and is applied by trailer techniques purposively. This study uses research instruments such as indicators of misconceptions on textbooks, grilles development of concepts and indicators of category of misconceptions on textbooks. The study of two biology books class X senior high school with KTSP 2006-based and K13-based which were used by Tebing Tinggi schools in academic year 2014-2015 found 20 misconceptions, they were;Misidentifications (MI) 20%, Overgeneralizations (OG) 10%, Oversimplifications (OS) 45%, Undergeneralizations(UG) 20% andObsolote Concepts and Terms (OCT) 5%. In the book "X" was found 6 misconceptions, namelyMisidentifications(MI) 33.3%, Oversimplifications(OS) 50%, Undergeneralizations(UG) 16.7%. The book "Y" was found as many as 14 misconceptions, namely Misidentifications (MI) 14.28%, Overgeneralizations (OG) 14.28%, Oversimplifications (OS) 42.85%, Undergeneralizations (UG) 21.42% and Obsolote Concepts and Terms (OCT) 7.14%. Thus the most misconceptions in the textbook were found on the book "Y". Misconception is about a concept that is not right, wrong concept of explanation or oversimplified elaboration and does not correspond to scientific understanding.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga mulai dari pembuatan proposal penelitian, penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang ditentukan dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Bulan Februari 2015 sampai Juni 2015 ialah “Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks Biologi SMA Kelas X Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 di Kota Tebing Tinggi”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan judul proposal sampai penyusunan skripsi. Antara lain Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi dan Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik, Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si, Ibu Adriana Y.D.L.Gaol, M.Kes dan Bapak Drs. A. Hakim Daulay, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi, SMA Negeri 4 Tebing Tinggi dan SMA Swasta Ir. Djuanda yang terlibat dalam penyelesaian penelitian skripsi ini.

Secara khusus kepada orang tua penulis, Bapak Edi Susilo dan Ibu Sahmiaty Sigalingging terima kasih banyak atas segala doa, bimbingan, kasih sayang dan dukungan moril maupun material kepada penulis. Buat kedua adik penulis yaitu, Aldo Riadi Sahputra dan Disah Tri Ananda terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

(6)

vi

dan rekan-rekan lain baik kakak, abang dan adik atas saran, dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Terakhir penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak- pihak yang terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah turut membantu sehinggaa penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Dan ilmu yang telah di dapat oleh penulis dapat diamalkan untuk kepentingan mulia dan berguna bagi orang lain. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(7)

vii

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Buku Teks 7

2.1.1. Pengertian Buku Teks 7

2.1.2. Jenis-jenis Buku Teks 8

2.1.3. Aspek-Aspek Penilaian Buku Teks 8 2.1.4. Karakteristik Buku Teks Yang Baik 9 2.1.5. Fungsi, Tujuan, Kegunaan, dan Manfaat Buku Teks 11

2.16. Komponen Buku Teks 12

2.2. Hakikat Miskonsepsi 14

2.2.1. Pengertian Miskonsepsi 14

2.2.2. Sifat-Sifat Miskonsepsi 15

2.2.3. Sumber dan Faktor Penyebab Miskonsepsi 16

2.2.3.1. Siswa 17

2.2.4. Miskonsepsi dan Hasil Belajar 21

2.2.5. Cara Mendeteksi Miskonsepsi 22

2.2.5.1. Pembuatan Peta Konsep 22

(8)

viii

2.2.5.3. Angket 24

2.2.6. Cara Memperbaiki Miskonsepsi 25

2.2.7. Penelitian Yang Berkaitan 25

2.3. Buku Teks dan Miskonsepsi 26

2.3.1. Buku Teks Sebagai Sumber Belajar 26 2.3.2. Buku Teks Sebagai Sumber Miskonsepsi 27 2.3.3. Cara Mendeteksi Miskonsepsi Pada Buku Teks 28

2.3.3.1. Instrumen Yang Dibutuhkan 28

2.3.3.2. Komponen Yang Dideteksi 30

2.3.3.3. Cara Mendeteksi 31

2.4. Kerangka Berpikir 31

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi Penelitian 33

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penyuplikan 33

3.3. Desain Penelitian 34

3.4. Instrumen Penelitian 34

3.5. Teknik Pengumpulan Data 36

3.5.1. Langkah-langkah Pengumpulan Data 37

3.5.5.1. Tahapan Persiapan 37

3.5.5.2. Tahapan Pelaksanaan 37

3.6. Teknik Analisis Data 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1. Misidentifications 39

4.1.2. Overgeneralizations 40

4.1.3. Oversimplifications 41

4.1.4. Undergeneralizations 43

4.1.5. Obsolote Concept and Terms 44

4.2. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Skema Penilaian untuk Tes Dua Dimensi 24 Gambar 4.1 Persentase miskonsepsi buku X dan Y 48 Gambar 4.2 Persentase masing-masing kategori pada buku biologi

(10)

x

DAFTAR TABEL

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Lembar Kerja Analisis Miskonsepsi pada Buku Teks

Biologi SMA Kelas X KetegoriMisidentifications 58

Lampiran 2. Lembar Kerja Analisis Miskonsepsi pada Buku Teks

Biologi SMA Kelas X KetegoriOvergeneralizations 60

Lampiran 3. Lembar Kerja Analisis Miskonsepsi pada Buku Teks

Biologi SMA Kelas X KetegoriOversimplifications 61

Lampiran 4. Lembar Kerja Analisis Miskonsepsi pada Buku Teks

Biologi SMA Kelas X KetegoriUndergeneralizations 65

Lampiran 5. Lembar Kerja Analisis Miskonsepsi pada Buku Teks Biologi SMA Kelas X KetegoriObsolote Concepts and

Terms 67

Lampiran 6. Lembar Rekapitulasi Hasil Analisis Miskonsepsi

Buku X 68

Lampiran 7. Lembar Rekapitulasi Hasil Analisis Miskonsepsi

Buku Y 69

Lampiran 8. Lembar Rekapitulasi Hasil Analisis Miskonsepsi

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Buku teks memegang peranan penting dalam proses pembelajaran, kurikulum dan instruksi pembelajaran terutama di negara berkembang (Chiapetta. 2007; Pennyet al,. 2003; Mahmood, 2011). Bahwa buku teks merupakan sebuah bagian utama dari beberapa sistem pendidikan yang membantu untuk memaparkan hal yang terdapat dalam kurikulum dan dapat menjadi bantuan yang jelas bagi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Buku teks berguna dan merupakan sumber belajar yang mudah didapatkan sehingga murid dan guru dapat memanfaatkannya sesuai dengan yang diperlukan (Mahmood, 2011). Buku teks sains harus menampilkan sains di berbagai bagian yang mendukung siswa dalam menguasai materi pembelajaran (Swanapoel, 2010).

Buku teks adalah salah satu bahan belajar siswa pelajaran yang telah disusun sesuai kurikulum yang ada. Buku yang merupakan suatu sumber ajar ini memiliki fungsi sebagai alat komunikasi antara guru dan siswa agar materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Namun, ada beberapa buku yang menjadi pegangan guru dan pedoman siswa ini beberapa menyampaikan suatu pesan yang salah jika tidak dikaji lebih lanjut. Buku teks yang berisi materi ini perlu ditelaah lebih lanjut oleh guru sehingga dapat menjadi materi pendukung yang berkualitas dalam pembelajaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis buku teks, agar materi yang kurang tepat dalam pengajaran dapat diperbaharui dengan konsep maupun materi yang benar.

(13)

2

bahasa yang digunakan memiliki karakter yang sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa siswa, kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna ganda, sederhana, sopan dan menarik, (9) dapat menunjang mata pelajaran lain, (10) menghargai perbedaan individu, kemampuan, bakat, minat, ekonomi, sosial dan budaya, (11) memantapkan nilai-nilai budi pekerti yang berlaku di masyarakat (Yunita, 2012).

Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai , yaitu pada konsep awal yang telah dibawa siswa sebelum ia memasuki proses tersebut atau yang disebut sebagai prakonsepi. Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa sendiri atas pemahamannya yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber lainnya yang dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sumber-sumber prakonsepsi ini misalnya adalah film-film bertemakan teknologi, acara-acara fiksi-sains yang tidak tertata rapi, dan bahan-bahan bacaan. Demi melihat ini, untuk mengatasi miskonsepsi yang ada haruslah sumber dari prakonsepsi tersebut digali dan dicermati (Dermiana, 2011).

Buku mengandung berbagai konsep untuk disampaikan ke siswa. Tetapi jika konsep yang disajikan salah maka akan memberikan informasi yang salah. Oleh karena itu dibutuhkan validasi terhadap konsep yang ada. Kevalidan dari konsep yang terdapat pada buku seharusnya sesuai dengan konsep yang benar. Berdasarkan data hasil penelitian analisis miskonsepsi materi fisika pada buku ajar yaitu Buku IPA Terpadu untuk SMP oleh mahasiswa UNJ di SMPN 123 Jakarta, terdapat miskonsepsi di berbagai bab dengan jenjang kelas yang berbeda. Untuk kelas 7 miskonsepsi terdapat pada bab pengukuran, pemuaian dan kalor. Sedangkan untuk kelas 8 terdapat pada bab gaya, usaha dan energi, pesawat sederhana, tekanan pada zat padat, cair dan gas, getaran dan gelombang, dan alat optik. Dan untuk kelas 3 terdapat pada bab, listrik statis, listrik dinamis, Hukum Ohm dan Hukum 1 Kirchoff dan kemagnetan (Yunita, 2012).

(14)

3

digunakan untuk melihat peningkatan kemampuan setelah pembelajaran. Tetapi tidak semua sistem penilaian didalam buku telah dianalisis penggunaanya. Validasi sistem penilaian diperlukan agar sistem penilaian dapat menunjukan kemampuan siswa. Sistem penilaian harus sesuai dengan SK dan KD yang akan dicapai sehingga tujuan pembelajaran yang berupa peningkatan kemampuan siswa dapat terlihat jika tercapai dalam sistem penilaian.

Miskonsepsi yang ada pada siswa kemungkinan disebabkan oleh guru dan lebih besar lagi kemungkinannya disebabkan oleh buku teks. Buku teks yang dijadikan satu-satunya sumber informasi bagi guru maka akan mendorong terjadinya miskonsepsi pada guru (Odom, 1993). Hasil penelitian (Bukit, 2011) melaporkan, teridentifikasi guru-guru biologi SMA se-Kota Medan memiliki miskonsepsi pada materi respirasi dan fotosintesis. Hasil penelitian (Purba, 2011) juga melaporkan, terjadi miskonsepsi pada kelompok konsep respirasi keseluruhan guru biologi SMAN se-Kabupaten Labuhanbatu pada konsep sistem pernapasan hewan invertebrata (serangga). Maka dari hasil penelitian tersebut akan mengakibatkan siswa memperoleh konsep yang salah dari guru juga mengalami miskonsepsi dalam memahami konsep materi yang disajikan oleh buku teks.

Dari data wawancara penelitian yang dilakukan oleh UNJ Anisa (dalam Yunita, 2012), tidak semua guru menelaah buku ajar sebelum memilihnya untuk digunakan. Buku wajib seperti buku BSE ataupun buku yang diberikan pemerintah digunakan dalam pembelajaran tanpa ditelaah terlebih dahulu. Untuk buku selain buku wajib, guru memilih buku yang telah disesuaikan dengan kurikulum ataupun sharing dalam memilih buku. Tetapi ada pula guru yang melakukan analisis buku. Padahal untuk menghindari berbagai kesalahan diperlukan analisis terlebih dahulu.

(15)

4

dianjurkan guru kepada siswa dalam pembelajaran biologi. Buku yang dianalisis adalah buku biologi berbasis KTSP 2006 dan Kurikulum 2013 untuk kelas X.

Penelitian ini penting untuk guru karena pada dasarnya sebelum buku tersebut digunakan oleh guru, buku tersebut telah tervalidasi. Sehingga dalam penggunaannya tidak terdapat kesalahan lagi. Dan buku teks sebagai media pembelajaran yang berisi informasi materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah : 1. Buku teks dijadikan satu-satunya sumber informasi akan mendorong

terjadinya miskonsepsi.

2. Tidak semua guru menelaah buku ajar sebelum memilih untuk digunakan.

1.3 Batasan Masalah

Agar ruang lingkup peneliti tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang lingkup analisis miskonsepsi buku teks biologi kelas X SMA berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dan yang berbasis Kurikulum 2013 yang paling banyak dipakai di sekolah.

1.4 Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

1. Apakah ada miskonsepsi pada buku teks pelajaran biologi berbasis KTSP 2006 yang digunakan di kelas X SMA di Kota Tebing Tinggi?

2. Apakah ada miskonsepsi pada buku teks pelajaran biologi berbasis K13 yang digunakan di kelas X SMA di Kota Tebing Tinggi?

(16)

5

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain :

1. Mengidentifikasi dan memeriksa miskonsepsi yang terdapat pada buku teks biologi, baik yang disusun berdasarkan KTSP maupun K13

2. Mengetahui persentase miskonsepsi yang terdapat pada buku teks biologi, baik yang disusun berdasarkan KTSP maupun K13

1.6 Manfaat Penelitian

Sebagai masukan untuk penulis buku teks agar dalam pembuatan buku terlebih dahulu harusnya divalidasi oleh ilmuwan yang ada dibidangnya, supaya tidak terjadi miskonsepsi dalam materi yang ada di dalam buku berkelanjutan. Buku yang diterbitkan akan jadi suatu pengetahuan bagi yang membaca terutama siswa yang mereka jadikan ilmu pengetahuan. Bagi guru juga apabila menemukan miskonsepsi dalam buku, harus dapat meluruskan dengan konsep yang benar agar tidak terjadi perdebatan dengan siswa. Guru juga harus kreatif dalam memberikan pengetahuan, agar siswa juga dapat dengan mudah memahami konsep.

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1. Miskonsepsi merupakan tafsiran terhadap suatu konsep ilmiah namun tidak sesuai dengan konsep ilmiah tersebut, dalam hal ini yaitu konsep biologi. 2. Misidentifications adalah salah satu kategori miskonsepsi pada buku biologi

SMA kelas X yang mengalami kesalahan dalam mengidentifikasi.

3. Overgeneralizations adalah salah satu kategori miskonsepsi pada konsep buku biologi SMA kelas X yang terlalu mengumumkan (menggeneralisasikan) suatu konsep.

(17)

6

5. Obsolete concepts and terms adalah salah satu kategori miskonsepsi pada buku biologi SMA kelas X yang konsep dan istilah buku tersebut sudah lama (using). Kategori ini untuk konsep atau istilah yang tidak digunakan lagi atau tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan biologi saat ini. 6. Undergeneralizations adalah salah satu kategori miskonsepsi pada konsep

(18)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengidentifikasi miskonsepsi pada buku teks biologi didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan ditemukan 20 miskonsepsi, yakniMisidentifications(MI) sebesar 20%, Overgeneralizations (OG) sebesar 10%, Oversimplifications (OS) sebesar 45%, Undergeneralizations (UG) sebesar 20%, dan Obsolote Concepts and Terms(OCT) sebesar 5%,.

2. Pada Buku X ditemukan sebanyak 6 miskonsepsi, yakni Misidentifications (MI) 33,3%, Overgeneralizations (OG) 0%, Oversimplifications (OS) 50%, dan Undergeneralizations (UG) 14,29%, dan Obsolote Concepts and Terms (OCT) 0%.

3. Pada Buku Y ditemukan sebanyak 14 miskonsepsi, yakni Misidentifications (MI) 14,28%, Overgeneralizations (OG) 14,28%, Oversimplifications (OS) 42,85%, , Undergeneralizations (UG) 21,42% dan Obsolote Concepts and Terms(OCT) 7,14%.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru apabila menemukan miskonsepsi dalam buku, harus dapat meluruskan konsep yang benar agar tidak terjadi perdebatan dengan siswa. 2. Guru harus lebih kreatif dalam memberikan pengetahuan, agar siswa dapat

dengan mudah memahami konsep.

3. Meningkatkan evaluasi, agar guru dapat mengetahui kemampuan pengetahuan siswa. Dalam proses belajar mengajar guru harus mempunyai banyak referensi dalam memberikan materi pada siswa.

(19)

53

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, M., R. Grzybowski, E. B., Renner, J.W., and Marek, E.A. 1992. “Understanding and Misunderstanding of Eight Graders of Five Chemistry Consepts Found in Textbooks”. Journal of Research in Science Teaching.

29 (2):105-120.

Adisendjaja YH & O Romlah. 2007. Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Makalah diseminarkan pada Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. FMIPA UPI. Bandung 25-26 Mei 2007.

Anonim. 2008. http://masnur-muslich.blogspot.co.id/2008/10/hubungan-buku-teks-dan-komponen.html (diakses 28 Januari 2015)

Anonim. 2013. http://almuqontirin.blogspot.com/2013/04/makalah-telaah-buku-teks.html (diakses 28 Januari 2015)

Arnaudin dan Mintzes. 1985.Recognizing Student Misconceptions about Science and Evolution. Department of Anthropology University of Missouri-Columbia Missouri-Columbia, Missouri, USA.

[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.Instrumen Penilaian Tahap II Buku Teks Pelajaran Biologi SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Bishop, B.A., & Anderson, C.W. 1990. Student conceptions of natural selection and its role in evolution. Journal of Research in Science Teaching, 27(5), 415-427.

Blystone, R.V. 1987. Post-secondary level knowledge of plant cell fine structure. Journal of College Science Teaching, 15(5), 437-443.

Brandwein, P. F. 1981. Memorandum on Renewing Schooling and Education. In R.E. Yager & J.E. Penick (1987), Resolving the Crisis in science education: Understanding before revolution. Science Education. 71: 49-55.

Bukit, I. 2011. Identifikasi Miskonsepsi Guru Biologi pada Materi Respirasi dan Fotosintesis di SMA se-Kota Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(20)

54

Campbell NA, JB Reece, LA Urry, ML Cain, SA Waserman, PV Minorsky & RB Jackson. 2010.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta: PT. Erlangga Chen, C. C., Lin, H. S., & Lin, M. L. 2002. Developing a Two-Tier Diagnostic

Instrument to Assess High School Students’ Understanding – The Formation of Images by a Plane Mirror. Proceeding of National Science Council, 12 : 106-121.

Chiappetta EL & DA Filman. 2007.Analysis of five high school biology textbooks used in the united states for inclusion of the nature of science. International Journal of Science Education29 (15):1847-1868.

Cho, H.-H., Kahle, J.B & Nordland, F.H. 1985. An investigation of high school biology textbooks as sources of misconceptions and difficulties in genetics and some suggestions for teaching genetics. Science Education, 69(5), 707-719.

Citrawathi, M.D. 2006. Pengembangan Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan Modul Berorientasi siklus Belaajar dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA. Jurnal Pendidikan, 3:534-551. Cliff, W.H. 2006. Case Study Analisys and the Remediation of Misconceptions

about Respiratory Physiology. Adavances in Physiology Education, 30:215-223.

Dahar, R.W. 1996.Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darsono. 1995.Dasar-dasar Pengembangan Belajar. Jakarta: Erlangga.

Deshmukh, N.D., & Deshmukh, V.M. 2008.Textbook: A Source of Students’ Misconceptions at the Secondary School Level. Proceedings of epiSTEME-2: Homi Bhabha Centre for Science Education, College of Education, (122-126)

Dikmenli M, O Çardak & F Öztas. 2009. Conceptual problems in biology-related topics in primary science and technology textbooks in turkey. International Journal of Environmental & Science Education 4 (4):429-440.

Dikmenli, M. 2009. Misconceptions of Cell Division Held by Student Teachers in Biology: A Drawing Analysis Scientific Research and Essays. Academic Journals, 5 : 235–247.

(21)

55

Ekici, F. & Ekici, E. 2007. Utility of Concept Cartoons in Diagnosing and Overcoming Misconception Related to Photosynthesis. International Journal of Environmental & Science Education,2 : 111-124.

Finley, F., Lawrence, F., and Heller, P. 1992. “Analysis of Science Textbooks”. Journal of Science Education.76 (3):313-316.

Fisher, K.M. & Lipson, I.J. (1985). Twenty questions about student errors. Journal of Research in Science Teaching23, 783-803.

Gibson, D. J. 1996. “Textbooks Misconceptions: The Climax Concept of Succession”.The American Biology Teacher.58 (3):135-140.

Gottfried, S. S. & Kyle, W. C. Jr. 1992. “Textbook Use and the Biology Education Desired State”. J. of Res. in Science Teaching.29 (1):35-49 Halsey PA & SG Elliot. 2007.Assesing textbook publishers recommendations for

using childrens literature in science. Elektronik Journal of Literacy Through Science 6 (1):26-40.

Hersey, D.R. 2005. Avoid misconceptions when teaching about plants. (online) hhtp://www.actionbioscience.org/education/hershey3.html. Diakses 20 maret 2011

Kara, Y., Y. (2008). Comparing the Impact Tutorial and Edutainment Software Program on Students’ Achievement, Misconception, and Attitudes toward Biology. Journal Science Education and Technology, 17: 32-41

Khairati, S. 2011. Analisis Miskonsepsi Pokok Bahasan Jaringan Tumbuhan pada Buku Biologi SMA Kelas XI di Kabupaten Langkat. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Klymkowsky, M., Taylor, R., Spindler, S. & Doxas, R. 2006. Two-Dimensional,

Implicit Confidence Tests as a Tool for Recognizing Student Misconceptions.Journal of College Science Teaching.

Kose, S. (2008). Diagnosing Students Misconception: Using Drawing As Research Method.World Applied Sciences Journal.3: 283-293

Leonard, W. H, and Pennick, J. E., 1993. What’s Important in Selecting a Biology Textbooks?” The American Biology Teacher.55(1):14-19.

(22)

56

perbaikan dan pengembangan materi IPBA pada KTSP. Laporan Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahardika, R. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel. Sikripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mahmood K. 2010. Textbook evaluation in pakistan: issue of conformity to the

national curriculum guidelines.Bulletin of Education & Research32 (1): 15-36.

Mahmood K. 2011.Conformity to quality characteristics of textbooks: the illusion of textbook evaluation in pakistan.Journal of Research and Reflections in Education 5 (2):170-190.

Novak & Gowin. 1984.Learning How to Learn. Cambridge : Cambridge University Press.

Odom, A. L. 1993. “Action Potentials & Biology Textbooks: Accurate, Misconceptions or Avoidance?” The American Biology Teacher. 55 (8): 468-472.

Penny K, SP Norris, LM Phillips & G Clark. 2003. The anatomy of junior high school science textbook: an analysis of textual characteristics and a comparison to media reports of science. Canadian Journal of Science, Mathematics and Technology Education3 (4):415-436.

Permana, R. 2013. Analisis Miskonsepsi Siswa Pada Materi Listrik, Fluida, Gelombang, dan Mekanika kelas VII di SMPN 15 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Hidayatullah.

Purba, Dermiana. 2011. Analisis Miskonsepsi Siswa, dan Guru Biologi tentang Materi sistem respirasi dan sistem eksresi pada SMA se-Kabupaten Labuhanbatu.Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program PascaSarjana Universitas Negeri Medan.

Prastowo, Andi. 2012.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

Sanders, M. (1993). Erroneous ideas about respiration: The teacher factor. Journal of Research in Science Teaching, 30: 919-934.

(23)

57

Suparno, P. 2005.Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo

Starr, C. 2012.Biology The Unity and Diversity of Life (Edisi 12), Buku I.Jakarta: Salemba Teknika

Storey, R. D. 1989.“Textbook Errors & Misconceptions in Biology: Photosynthesis”.The American Biology Teacher.51 (5): 271-274

Storey, R. D. 1990. “Textbook Errors & Misconceptions in Biology: Cell Structure”. The American Biology Teacher.52 (4): 213-217.

Storey, R. D. 1991. “Textbook Errors & Misconceptions in Biology: Cell Metabolism”.The American Biology Teacher.53 (6): 339-343

Storey, R. D. 1992a. “Textbook Errors & Misconceptions in Biology: Cell Energetics”.The American Biology Teacher.54 (3): 161-166

Storey, R. D. 1992b. “Textbook Errors and Misconceptions in Biology: Cell Physiology”. The American Biology Teacher.54 (4): 200-203.

Syamsuriet al.2007.Telaah Kurikulum.Jakarta: Erlangga

Swanepoel S. 2010. The assessment of the quality of science education textbooks: conceptual framework and instruments for analysis. Dissertation: University of South Africa.

Sulistyo, A. 2009.Biologi Kelas X.Jakarta: Kemendikbud

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa

Tekkaya, C. 2006. Misconception as Barrier to Understanding Biology,Hacettepe Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi, 15: 84-93

Udeani U. 2013. Quatitative analysis of secondary school biology textbooks for scienctific literacy themes. Research Journal in Organizational Psychology & Education Studies2 (1): 39-43.

Van den Berg, E. 1991. Hasil Penelitian Miskonsepsi dan Kurikulum IPA di Indonesia. Makalah: UKSW.

(24)

ii

RIWAYAT HIDUP

Rudy Handoko dilahirkan di Kota Sibolga pada tanggal 4 Februari 1994. Ayah bernama Edi Susilo dan Ibu bernama Sahmiaty Sigalingging, dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Referensi

Dokumen terkait

Aturan dalam Six Sigma berdasarkan kerja Motorola pada tahun 1980-an adalah untuk menggunakan sistem scoring (penilaian) yang menghitung lebih dari sekedar variasi pada sebuah

terhadap hasil/ prestasi belajar yang akan dicapai oleh siswa. Gaya belajar mempunyai peran penting dalam bidang pendidikan. 12) dengan studi phenomenograhic menemukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penginduksi resistensi dapat menekan buah cabai terserang antraknosa tetapi tidak berpengaruh dalam menekan penyakit bercak daun Cercospora

Dari tabel 8 diketahui nilai signifikansi untuk variabel rotasi KAP (variabel dummy ) adalah sebesar 0,042. Sehingga hipotesis kedua penelitian ini diterima pada level kurang

Kuesioner merupakan alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pernyataan/pertanyaan tertulis, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok

• 1960-an , definisi utama tentang kepemimpinan sebagai perilaku yang memengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan bersama, telah digarisbawahi oleh Seeman (1960)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dari hasil analisis data mengenai data proses dan hasil pembelajaran menulis tingkat menengah bahasa Jepang yang disebut dengan