• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN β –GLUCAN DARI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) PADA PAKAN TERHADAP SISTEM KEKEBALAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN β –GLUCAN DARI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) PADA PAKAN TERHADAP SISTEM KEKEBALAN IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN β –GLUCAN DARI JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) PADA PAKAN TERHADAP SISTEM KEKEBALAN

IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Program Studi Budidaya Perairan

PRASTINO BALIAN AHMADDIN 09930019

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assallamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dangan judul “Pengaruh

Penambahan Β –Glucan dari Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) pada Pakan

terhadap Sistem Kekebalan Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis)”

”.

Skripsi ini disusun dalam rangka menempuh tugas akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu di jurusan Perikanan Fakultas Pertanian - Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar - besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Damat, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian - Peternakan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Riza Rahman Hakim, S.Pi, M.S. selaku Ketua Jurusan Perikanan

Fakultas Pertanian - Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Sri Dwi Hastuti selaku pembimbing utama yang telah memberikan

petunjuk dan bimbingannya selama penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Ganjar Adhy Wirawan, S.Pi, MP selaku pembimbing pendamping

yang telah bersedia meluangkan waktunya dan memberikan arahan selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Ir. Dwi Soeharmanto, MM. selaku Kepala BBAP Situbondo yang

telah memberikan ijin dan fasilitas selama penelitian.

6. Bapak Bambang Hanggono S.Pi, M,Sc. selaku Kepala Laboratorium

Kesehatan Ikan dan Lingkungan BBAP Situbondo

7. Bapak Ir. Sugeng Joko Purnomo, M.Si selaku pembimbing lapangan yang

telah memberikan arahan selama penelitian.

8. Ayah, Mama dan Adik - adikku tercinta atas limpahan kasih sayang yang

diberikan, dukungan moril maupun materil serta doa yang selalu mengalir tanpa henti kepada penulis.

9. Semua sahabat semasa kuliah, terima kasih atas kebersamaan dan

persaudaraan yang tidak tergantikan.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan semua, yang telah

membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi.

Malang, Mei 2014

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

RINGKASAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan ... 3

1.4. Kegunaan Penelitian ... 3

1.5. Hipotesis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Biologi Ikan Kerapu Tikus ... 5

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ... 5

2.1.2 Habitat dan Penyebaran Ikan Kerapu Tikus ... 6

2.1.3 Penyakit Ikan Kerapu Tikus ... ... 7

2.2 Sistem Kekebalan Pada Ikan ... 8

2.3 Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) ... 9

2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi ... ... 9

2.3.2 Kandungan Jamur Tiram... 10 2.4 Imunostimulant... 11

2.5 Hematologi Ikan ... 13

2.5.1 Hematokrit ... 14

2.5.2 Leukokrit ... 14

2.5.3 Aktifitas Fagositas ... 15

2.7 Laju Pertumbuhan ... 16

2.8 Kelulushidupan... 17

BAB III MATERI DAN METODE ... 18

3.1 Waktu dan Tempat ... 18

3.2 Materi dan Alat... 18

3.2.1 Materi ... 18

3.2.2 Alat ... 19

(6)

3.4 Metode Penelitian... 20

3.5 Rancangan Penelitian ... 21

3.6 Prosedur Penelitian ... 23

3.6.1 Persiapan Penelitian... 23

3.6.2 Ekstrak β-glucan dari Jamur tiram ... 23

3.6.3 Persiapan Pakan Uji... 24

3.6.4 Pelaksanaan Penelitian ... 24

3.7 Parameter Uji Utama... 25

3.7.1 Pengukuran Kadar Hematokrit dan Leukokrit ... 25

3.7.2 Aktifitas Fagositosis ... 26

3.7.3 Laju Pertumbuhan... 27

3.7.4 Kelulushidupan Ikan... 27

3.8 Parameter Penunjang ... 28

3.9 Analisa Data ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 29

4.1 Pembuatan Ekstrak β-glucan dari Jamur Tiram dan Pakan Perlakuan .... 29

4.2 Peremajaan Kultur Bakteri Vibrio algynoliticus dan Uji Tantang ... 30

4.3 Pengambilan Sampel Darah Ikan ... 30

4.4 Level Hematokrit ... 31

4.5 Level Leukokrit ... 38

4.6 Aktifitas Fagositosis... 46

4.7 Laju Pertumbuhan ... 53

4.8 Kelulushidupan Ikan ... 55

4.9 Kualitas Air... 59

BAB V KESIMPULAN... 62

5.1 Kesimpulan... 62

5.2 Saran... 63

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerapu Tikus ... 6

2. Proses Fagositosis Sel Darah Putih ... 15

3. Denah Percobaan ... 22

4. Nilai Rata-rata Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus ... 32

5. Nilai Rata-rata Kadar Leukokrit Ikan Kerapu Tikus ... 39

6. Sel Fagosit yang memfagosit bakteri ... 47

7. Nilai Rata-rata Kadar Aktifitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus ... 47

8. Nilai Rata-rata Pertumbuhan Ikan Kerapu Tikus ... 54

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan Gizi Beberapa Jenis Jamur ... 10

2. Materi yang digunakan dalam Penelitian ... 18

3. Alat yang digunakan dalam Penelitian ... 19

4. Nilai Rata-rata Hematokrit ... 31

5. Analisa Sidik Ragam Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke 10 ... 33

6. Analisis Sidik Ragam Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 ... 34

7. Uji BNT Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 ... 35

8. Analisis Sidik Ragam Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 36

9. Uji BNT Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 37

10. Nilai Rata-rata Leukokrit ... 39

11. Analisis Sidik Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-10 ... 42

12. Analisis Sidik Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 ... 43

13. Analisis Sidik Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 44

14. Uji BNT Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 45

15. Nilai Rata-rata Aktifitas Fagositosis ... 47

16 Analisis Sidik Aktifitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-10 ... 50

17. Analisis Sidik Aktifitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 ... 50

18. Analisis Sidik Aktifitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 51

19. Uji BNT Aktifitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 52

20. Nilai Rata-rata Laju Pertumbuhan ... 53

21. Nilai Rata-rata Kelulushidupan ... 55

22. Analisis Sidik Ragam Kelulushidupan Ikan Kerapu Tikus Minggu Ke-4 . 58 23. Uji BNT Data Kelulushidupan Ikan Kerapu Tikus Minggu Ke-4 ... 58

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Perhitungan Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-0 ... 69

2. Perhitungan Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-10 ... 71

3. Perhitungan Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 ... 73

4. Perhitungan Uji BNT Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 .... 75

5. Perhitungan Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 76

6. Perhitungan Uji BNT Level Hematokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 .... 78

7. Perhitungan Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-0 ... 80

8. Perhitungan Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-10 ... 81

9. Perhitungan Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 ... 83

10. Perhitungan Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 85

11. Perhitungan Uji BNT Level Leukokrit Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 .... 87

12. Perhitungan Akfitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-0 ... 88

13. Perhitungan Akfitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-10 ... 90

14. Perhitungan Akfitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-20 ... 92

15. Perhitungan Akfitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 ... 94

16. Perhitungan Uji BNT Akfitas Fagositosis Ikan Kerapu Tikus Hari Ke-24 96

17. Perhitungan Data Kelulushidupan Ikan Kerapu Tikus ... 97

18. Perhitungan Uji BNT Data Kelulushidupan Ikan Kerapu Tikus ... 99

19. Perhitungan Laju Pertumbuhan Ikan Kerapu Tikus ... 100

20. Dokumentasi ... 102

21. Surat Pernyataan ... 104

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qodri, A. H, Sudjiharno, dan Anindiastuti. 1999. Pemilihan Lokasi Budidaya &

Pembenihan Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Perikanan. Balai Budidaya Laut Lampung.

Altug, N. 2010. Immunostimulatory Effects of Aloe vera and β-Glucan on Cellular

and Humoral Immune Responses Following Vaccination with Polyvalent Vaccines in Dogs. Department of Internal Diseases, Faculty of Veterinary Medicine, University of Yuzuncu Yil, 65080 Van – TURKEY

Anderson, D.P. 1974. Diseases of Fisheries. T.R.H. Pubication. Inc. Ltd. Hongkong.

Anderson, D.P. 1990. Immunological indicators: Effects of environmental stress on

immune protection and diseases of outbreaks in Adams, SM (ed), American Fisheries Symposium.

Anderson, D.P. and Siwicki, A.K. 1994. Simplified Assays for Measuring Nonspecific

Defense Mechanism in Fish. Fish Health Section/ American Fisheries Sociaty Meetings. Washington.

Ariani H., Ruyitno N., dan Julinasari D., 2009. Screening Bakteri Penghambat untuk

Bakteri Penyebab Penyakit pada Budidaya Ikan Kerapu dari Perairan Banten dan Lampung. Balai Besar Budidaya Laut Lampung.

Aslianti, T, B. Slamet dan G.S. Prasetyo. 2003. Aplikasi Budidaya Ikan Kerapu

Bebek (Cromileptes altivelis) di Teluk Ekas Kabupaten Lombok Timur. Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Ayuningtyas, 2012. Pengaruh Fucoidan Dari Turbinaria sp. Terhadap Pertahanan

Nonspesifik Nila (Oreochromis sp.). UGM. Yogyakarta.

Chang, ST & PG Miles. 1997. Mushroom Biology. London: World Scientific

Publishing.

Choudhury D, Pal AK, Sahu NP, Kumar S, Das SS, Mukherjee SC, 2005. Dietary

(11)

Caglarırmak, N. (2007). The nutrients of exotic mushrooms (Lentinula edodes and Pleurotus species) and an estimated approach to the volatile compounds. Dev Comp Immunology

Esteban MA, Cuesta A, Ortuno J, Meseguer J, 2001. Immunomodulatory effects of

dietary intake of chitin on gilthead seabream (Sparus aurata) innate immune system. Fish Shellfish Immunology.

Fahri, Muhammad. 2009. Bakteri Pathogen Pada Budidaya Perikanan. Program

Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang. Malang.

Fatichah, 2008. Potensi Ekstrak Caulerpa sp. dan Sargassum sp. sebagai

Imunostimulan Sistem Pertahana Tubuh Non-Spesifik pada Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscogutattus) dan Udan Vannamei (Litopenaeus vannamei). Universitas Diponegoro. Semarang.

Feliatra, 1999. Identifikasi Bakteri Patogen (Vibrio sp) di Perairan Nongsa Batam

Propinsi Riau. Jurnal Natur Indonesia Universitas Riau. Riau.

Fletcher, T.C. 1982. Non specific defence mechanism of fish. Developmental

Comparative Immunology.

Handajani & Widodo, 2010. Nutisi Ikan. Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Malang.

Harikrishnan, R. 2011. Diet enriched with mushroom Phellinus linteus extract

enhances the growth, innate immune response, and disease resistance of kelp grouper, Epinephelus bruneus against vibriosis. Department of Animal Science, Bharathidasan University, Tiruchirapalli 620024, Tamilnadu, India

Hastuti, S.D 2004. Disease and immunology of redclaw (Cherax qadricarinatus). A.

Thesis. The university of queesland, australia.

Hastuti, S.D. 2012. Suplementasi β- glucan dari Ragi Roti (Saccharomyces

(12)

Hatmanti, 2008. Studi Penyakit Bakterial Pada Budidaya Ikan Kerapu Dan Bakteri Penghambatnya Di Perairan Teluk Lampung. Puslit Oseanografi – LIPI. Jakarta.

Heemstra & Randall, 1993; Nugrahani, 2008. Isolasi Promoter Β-Actin Ikan Kerapu

Bebek (Cromileptes altivelis)dengan Metode Degenerate PCR. Departemen Budidaya Perairan. Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gajah Mada University. Yogyakarta.

Irianto, A. 2005. Patologi ikan teleostei. Gadjah mada university press. Yogyakarta.

Jeney G, Anderson DP., 1993. Glucan injection or bath exposure given alone or

incombination with a bacterin enhance thenon-specific defense mechanisms in rainbow trout (Oncorhynchus mykiss). Aquaculture.

Jun L, Norman Y.S. Woo.,2003. Pathogenicity of Vibrios in Fish: an Overview,

Journal of Ocean University of Qingdao (Oceanic and Coastal Sea Research). Dev Comp Immunology.

Kamiso, HN. 2001. Imunologi dan Vaksinasi pada Ikan. DUE Project. Fakultas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru.

Kodama H, Hirota Y, Mukamoto N, Baba T, Azumn I., 1993. Activation of rainbow

trout (Oncorhynchus mykiss) phagocytes by muramyl dipeptide. Dev Comp Immunology.

Kresno, S.B. 2001. Imunologi : diagnosis dan prosedur laboratorium. Fakultas

kedokteran universitas indonesia. Jakarta.

Mane, V. P., Patil, S. S., Syed, A. A., & Baig, M. M. V. (2007). Bioconversion of low

quality lignocellulosic agricultural waste into edible protein by Pleurotus sajor-caju (Fr.) Singer. Journal of Zhejiang University of Science.

Marthen, DP. 2005. Gambaran Darah Ikan Nila (Oreochromis sp.) yang diberi

(13)

Mayasari Eka, 2011. Effects of Lactic Acid Bacteria injection on Survival Rate of Tiger Grouper (Epinephelus fuscoguttatus). Fisheries and Marine Science Faculty Riau University

Meisetyani, R. 2006. Studi Keanekaragaman Morfologi Dan Genetik Jamur Tiram

(Pleurotus sp.) dengan Teknik PCR-RFLP. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mutiasari, 2013. Parameter Hematologi (Glukosa Darah, Hematokrit,

Hemoglobin,dan Leukosit) Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) setelah Pemberian Vaksin Mikrokapsul Vibrio Alginolyticus. Universitas Airlangga. Surabaya

Pranamuda, H., Giarni, R., Pradana, A., Mahsunah, I.S.A., Dewi, D. 2012. Aplikasi β

-glukan sebagai Bahan Berkhasiat Imunodulator dan Antikanker. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta .

Rahardjo, S. 2003. Kajian Proses Formulasi Pembuatan Sosis Nabati dari Jamur

Tiram Puti (Pleurotus ostreatus). Fakultas Teknologi Pertanian. Intsitut Pertanian Bogor. Bogor

Rahimah, B.S., Sastramihardja, H.S., Sitorus, T.D. 2010. Efek Antioksidan Jamur

Tiram Putih pada Kadar Malondialdehid dan Kepadatan Permukaan Sel Paru Tikus yang Terpapar Asap Rokok. Universitas Islam Bandung. Bandung

Sadovy YJ. 1996. Reproduction Of Fishery Reef Species. Di dalam Polunin NVC,

Robert CM (Eds.) Fish Fisheries. Reef Fisheries. London: Chapman & Hall.

Saeed, O. 1995. Association of Vibrio harveyi with mortalities in cultured marine fish

in Kuwait. Aquaculture.

Sahan A., Duman S., 2010. Influence of β-1,3/1,6 glucan applications on some

non-specific cellular immune response and haematologic parameters of healthy Nile tilapia (Oreochromis niloticus L., 1758) Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries, Cukurova University, 01330 Adana - Turkey.

Sahan A., Duman S., 2010.

Effect of β Glucan on Haematology of Common

Carp (Cyprinus Carpio) Infected by Ectoparasites.

Cukurova University, Faculty of Fisheries, Department of Aquaculture, Adana, Turkey

(14)

Sakai M, Otubo T, Atsuta S, Kobayashi M, 1993. Enhancement of resistance tobacterial infection in rainbow trout, Oncorhynchus mykiss (Walbaum) by oral administration of bovine lactoferrin. Dev Comp Immunology.

Schamperclaus, W. 1992. Fish Deasese. Balkema. Rotterdam.

Siwicki AK, 1985. Immunostimulating influence of levamisole on nonspecific

immunity in carp, Cyprinus carpio L. Dev Comp Immunology.

Subekti, S dan G, Mahasri. 2010. Parasit dan penyakit Ikan (Trematodiasis dan

Cestodiasis). Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Surabaya.

Sudheesh, P. S. and H-S Xu. 2001. Pathogenicity of Vibrio parahaemolyticus in

Tiger Prawn Penaeus monodon Fabricius: Possible Role of Extracellular Proteases. Dev Comp Immunology

Surakhmad, W. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah. Tarsito. Bandung.

Tampubolon GH, Mulyadi E. 1989. Synopsis Ikan Kerapu di Perairan Indonesia.

Semarang: Balitbangkan.

Tizard I. 1988. Pengantar Imunologi Veteriner. Ed ke-2. Partodirejo M, Hardjosworo

S, penerjemah; Surabaya: Airlangga University Press. Terjemahan dari: An

Introduction to Veterinary Immunology.

Utami, W.P. 2009. Efektivitas Ekstrak Paci-Paci (Leucas Lavandulaefolia) Yang

Diberikan Lewat Pakan Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Mas Motile Aeromonas Septicemia Pada Ikan Lele Dumbo (Clarias Sp.). Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian. Bogor.

Villamil L, Figueras A, Novoa B, 2003. Immunomodulatory effects of nisin in turbot

(Scophthalmus maximus L.). Fish Shellfish Immunol

Wang, X.H., H.L. Oon, G.W.P. Ho, W.S.F. Wong, T.M. Lim, and K.Y. Leung, 1998. Internalization and cytotoxicity are importance virulence mecha-nisms in vibrio-fish epithelial cell interactions. Dev Comp Immunology

Wedemeyer, G.A. and Yasutake, W.T. 1977. Clinical method for the assessment of

(15)

Wedemeyer, G.A., Barton, N. And McLeay, D.J. 1990. Stress and acclimation. In: Shareck, C.V. B.P.B. Moyle (eds). Methods for fish biology. American Fisheries Society. Bethesda. USA.

Yanuhar, U. 2008. Protein Hemaglutinin Vili Vibrio alginolyticus Sebagai Molekul

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan kerapu merupakan jenis ikan laut yang mempunyai prospek pasar

yang luas dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Diantara berbagai jenis ikan

kerapu, kerapu tikus (Cromileptesaltivelis) merupakan komoditas andalan karena

diminati konsumen dan memiliki nilai jual yang tinggi (Aslianti, et al., 2003).

Keberhasilan budidaya ikan kerapu tikus seringkali terhambat oleh serangan

penyakit, misalnya Viral Nervous Necrosis (VNN), Vibrio sp., Aeromonas sp.,

Pseudomonas sp., Streptococcus sp., Pasteurella sp. dan Mycobacterium sp.

(Ariani, 2009). Saat ini pemberian obat kimia atau antibiotik merupakan salah

satu upaya yang sering dilakukan untuk mengobati ikan, akan tetapi dengan

pemberian obat dikhawatirkan masih menyisakan residu obat didalam tubuh ikan,

sehingga jika dikonsumsi oleh manusia dapat mengganggu kesehatan manusia.

Sedangkan pada pemberian vaksin, masih belum bisa diterapkan secara luas

mengingat harga vaksin yang mahal dan vaksin hanya dikhususkan untuk satu

jenis penyakit saja.

Sebagai upaya untuk mendukung keberhasilan budidaya kerapu tikus, maka

perlu dilakukan alternatif pencegahan penyakit dengan meningkatkan kekebalan

non-spesifik ikan. Sistem pertahanan non-spesifik adalah sistem pertahanan awal

yang dimiliki makhluk hidup sejak lahir. Sistem kekebalan non-spesifik dapat

dirangsang dan ditingkatkan dengan pemberian immunostimulant.

Imunostimulant merupakan sekelompok senyawa sintetis yang dapat

(17)

2 yang dapat merangsang kekebalan non-spesifik seperti MDP (Muramyl dipeptide)

yang berasal dari Mycobacterium (Kodama et. al, 1993), Lipopolisaccharide

(LPS) bakteri Vibrio anguillarum (Sakai, 1999), chitin (Esteban MA. et al., 2001),

glucan (Jeney G., 1993), levamisole (Siwicki, 1985), lactoferrin (Sakai, 1993),

nisin (Villamil L. et al., 2003), RNA dari ragi (Choudhury et al., 2005).

Penelitian tentang β –glucan sebagai immunostumulant pada hewan akuatik

sudah banyak dilakukan. Salah satunya tentang pengaruh suplementasi β- glucan

dari Ragi Roti dalam Pakan terhadap aktivitas fagositosis, aktivitas NBT, Total

Protein Plasma dan Aktivitas Aglutinasi Darah Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

oleh Hastuti (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan β –glucan dari ragi

roti dapat meningkatkan respon sistem kekebalan.

Jamur Tiram merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dibudidayakan

diseluruh dunia terutama diasia dan eropa karena teknologi produksi untuk

budidaya jamur tiram tergolong sederhana dan murah (Mane et al., 2007). Jamur

Tiram sangat kaya dengan sumber protein, mineral (Ca, P, Fe, K dan Na) dan

vitamin C, B-complex (thiamin, riboflavin, asam folat dan niacin) (Caglarırmak,

2007). Bahan lain yang diketahui memiliki kandungan polisakarida khususnya β

-glucan sehingga berpotensi sebagai imunostimulan adalah jamur tiram. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian tentang Pengaruh Penambahan β –Glucan

dari Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) pada Pakan terhadap Sistem Kekebalan

(18)

3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah penambahan β –glucan dari Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)

pada pakan berpengaruh terhadap Sistem Kekebalan Ikan Kerapu Tikus

(Cromileptes altivelis)?

2. Berapakah dosis penambahan β –glucan Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)

pada pakan yang memberikan hasil terbaik terhadap Sistem Kekebalan

Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis)?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan β –glucan dari Jamur tiram

(Pleurotus ostreatus) pada pakan terhadap Sistem Kekebalan Ikan Kerapu

Tikus (Cromileptes altivelis)

2. Untuk mendapatkan dosis penambahan β –glucan Jamur tiram (Pleurotus

ostreatus) pada pakan yang memberikan hasil terbaik terhadap Sistem

Kekebalan Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis).

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini yaitu :

1. Memberikan alternatif dalam kontrol penyakit pada ikan Kerapu tikus.

(19)

4 3. Memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca sehingga dapat

dijadikan sebagai referensi untuk penelitian lainnya.

1.5. Hipotesis

H0 : Diduga penambahan β –glucan dari Jamur tiram (Pleurotus

ostreatus) pada pakan tidak berpengaruh terhadap Sistem

Kekebalan Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis)

H1 : Diduga penambahan β –glucan dari Jamur tiram (Pleurotus

ostreatus) pada pakan berpengaruh terhadap Sistem Kekebalan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil hipotesis ini menolak konsep dari ikatan hubungan ( relationship bond ) di dalam pemasaran hubungan oleh Berry dan Parasuraman bahwa bisnis dapat dibangun dengan

Koperasi memiliki peran penting dalam kegiatan perekonomian, karena koperasi dinilai mampu memberikan berbagai kelebihan pada para anggotanya atau masyarakat yang

Pajanan pada ibu hamil seperti pestisida, obat, alkohol, tembakau, timbal, merkuri dan bahan psikoaktif lainnya, zat kimia tertentu, rokok, dan radiasi dapat meningkatkan risiko

[r]

masyarakat Batak Toba khususnya muda – mudi tentang tarian. tumba dan memotivasi untuk melakukan

Lembaga OSS untuk dan atas nama bupati/wali kota kepada Perusahaan Peternakan yang melakukan Budi Daya skala usaha menengah dan besar atau kepada Peternak dan

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang bersifat penelitian deskriftif kualitatif yang menafsirkan serta menggambarkan keadaan sesuai dengan kenyataan yang

Pendekatan Penelitian yang digunakan penyusun dalam penelitian ini adalah uṣûl al-fiqh dengan menggunakan teori perbedaan dalam penggunaan metode penemuan