ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN MEDIA
LINGKUNGAN DI SDN 1 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh Suminem
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh refleksi yang dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat Tahun Pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA yang selama ini hanya berpusat pada guru (teacher centered), metode yang digunakan kurang bervariasi, siswa kurang berani bertanya aktivitas siswa hanya mendengar dan mencatat, dan siswa pasif dalam proses pembelajaran sehingga mengakibatkan hasil belajar IPA rendah. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen dan media lingkungan.
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi dan tes.Teknik analisis data melalui analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode eksperimen dan media lingkungan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA. Hal ini dapat dilihat (a) persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu menjadi 95% pada akhir siklus II.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN MEDIA
LINGKUNGAN DI SDN 1 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU
(Skripsi)
Oleh SUMINEM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Grafik Halaman
3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ... 21
4.1 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 52
4.2 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru ... 53
4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa ... 55
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL………... vi
DAFTAR GAMBAR……….. vii
DAFTAR LAMPIRAN………... viii
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 10
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam di SD ... 11
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA SD ... 12
E. Metode Eksperimen ... 12
1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 12
2. Pembelajaran Metode Eksperimen ... 13
3. Langkah-langkah Metode Eksperimen ... 14
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen ... 15
F. Media Lingkungan ... 17
G. Indikator Keberhasilan ... 34
A. Hasil Penelitian ... 35
1. Deskripsi Awal ... 35
2. Siklus I ... 36
3. Siklus II ... 43
B. Pembahasan ... 50
1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ... 50
2. Peningkatan Kinerja Guru ... 53
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA……… . 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Izin Penelitian dari UNILA ... 62
2. Surat Keterangan Penelitian ... 63
3. Surat Pernyataan ... 64
4. Pemetaan Kompetensi Dasar Siklus I ... 65
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 66
6. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 71
7. Soal Tes Siklus I ... 72
8. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I ... 73
9. Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 74
10. Lembar Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 76
11. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 78
12. Lembar Jawaban Siswa Siklus I ... 80
13. Foto Siklus I ... 84
14. Pemetaan Kompetensi Dasar Siklus II ... 85
15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 86
16. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ... 91
17. Soal Tes Siklus II ... 92
18. Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II ... 93
19. Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 94
20. Lembar Penilaian Kinerja Guru Siklus II... 96
21. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 98
22. Lembar Jawaban Siswa Siklus II ... 99
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1Rekapitulasi Nilai Mata Pelajaran IPA Semester Ganjil... 3
3.1Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 29
3.2Rubrik Observasi Aktivitas Siswa ... 29
3.3Format Lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru ... 30
3.4Rubrik Instrumen Penilaian Kinerja Guru ... 31
3.5Format Lembar Tes Hasil Belajar Siswa ... 31
3.6Kriteria Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 32
3.7Kriteria Hasil Observasi Kinerja Guru ... 33
3.8Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ... 33
3.9Frekuensi Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa ... 34
4.1Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 39
4.2Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus I ... 40
4.3Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 41
4.4Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 46
4.5Hasil Observasi Kinerja Guru pada Siklus II ... 47
4.6Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 49
4.7Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Selama Pelaksanaan Penelitian ... 51
4.8Rekapitulasi Kinerja Guru Selama Pelaksanaan Penelitian ... 53
4.9Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Selama Pelaksanaan Penelitian ... 54
MOTO
Kalau Anda Menginginkan Perubahan Kecil Dalam Hidup
Rubalah Perilaku Anda
Tetapi
Bila Anda Menginginkan Perubahan Yang Besar Dan
Mendasar Rubalah Pola Pikir Anda
PERSEMBAHAN
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Dengan segenap cinta aku persembahkan karya sederhana ini untuk:
Suamiku tercinta Mulyono yang selalu mendampingi dan memberi
motivasi demi keberhasilanku.
Anak-anaku tersayang Fajar,M.P, Kartika Dian, Aulia A.P yang
selalu memberikan doa kepada sang Ibunda
Teman-teman sejawat yang tidak dapat kusebutkan satu persatu,
terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Almamaterku, Universitas Lampung Terima kasih atas segala
dukungan serta doa restu yang telah diberikan, sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ngawi, pada tanggal 6 April 1962 sebagai anak ke 5 dari 6 bersaudara. dari pasangan Ayahanda bernama Martorejo (Alm) dan Ibunda Sarinem (Alm)
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Kelas IV Menggunakan Metode Eksperimen dan Media Lingkungan di SDN 1 Pringsewu
Barat Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis dalam mengikuti pendidikan hingga terselesaikannya skripsi ini.
2. Bapak Dr. Hi. M. Thoha B.S. Jaya, M.S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis untuk melakukan kegiatan penelitian sebagai syarat penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S.1 PGSD Universitas Lampung yang telah memberikan persetujuan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini
5. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd selaku dosen pembimbing penyusunan skripsi yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang meluangkan sebagian waktunya untuk memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Sugiman, M.Pd selaku dosen pembahas penyusunan skripsi yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang meluangkan sebagian waktunya untuk memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Ibu Dosen Pengajar Program S.1 PGSD SKGJ yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
8. Ibu Eva Rahmaini, S.Pd selaku Kepala SDN 1 Pringsewu Barat yang telah memberikan dukungan serta sarana dan prasarana penelitian.
9. Semua Dewan Guru SDN 1 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, atas kerjasama dan bantuannya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bandar Lampung, September 2014 Penulis
SUMINEM
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI No. 20 Tahun 2003). Berdasarkan fungsi tersebut, maka guru mempunyai peran dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional dalam bidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab.
2
Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru Slavin (dalam Trianto, 2000: 15).
Mengacu pada teori behavioristik, pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengantarkan siswa untuk dapat berpikir ilmiah. Dalam pembelajaran IPA siswa dituntut untuk dapat menguasai semua materi yang diajarkan oleh guru, karena pembelajaran IPA mencakup materi yang cukup luas, maka seorang guru dituntut untuk kreatif dalam melakukan pembelajaran dan dalam memilih metode dan media.
Kurikulun Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan (GBPP) kelas IV Sekolah Dasar dinyatakan: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan gagasan dan konsep-konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses kegiatan ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan.
3
pembelajaran IPA hanya menggunakan metode ceramah saja, dimana pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa banyak yang mengantuk dan pembelajaran terkesan monoton.
Selain melakukan obeservasi proses pembelajaran di kelas, peneliti juga melakukan studi dokumentasi berupa nilai ulangan semester ganjil mata pelajaran IPA kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat tahun pelajaran 2013/2014.
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Mata Pelajaran IPA Semester Ganjil
Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan
<66 16 80,00 Belum Tuntas
≥66 4 20,00 Tuntas
Jumlah 20 100
Sumber : Daftar Nilai Mata Pelajaran IPA Semester Ganjil Kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan tabel 1.1 bahwa siswa kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat sebanyak 16 orang atau 80,00% mendapat nilai <66, yang berarti belum mencapai ketuntasan dalam belajar dan sebanyak 4 orang atau 20,00% sudah mencapai ketuntasan dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat masih rendah.
4
Metode eksperimen merupakan metode penyajian pembelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan yang ada disekitar lingkungan tempat tinggal (Syah, 2000: 47).
Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Penggunaan metode eksperimen menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas karena dapat memusatkan perhatian siswa pada pelajaran, meningkatkan partisipasi aktif siswa untuk mengembangkan kecakapan siswa dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat (Roestyah, 1991: 84).
Berdasarkan uraian di atas peneliti akan memperbaiki pembelajaran dengan penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Kelas IV Menggunakan Metode Eksperimen dan Media Lingkungan di SDN 1 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu Tahun
Pelajaran 2013/2014”
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Rendahnya aktivitas belajar IPA 2. Rendahnya hasil belajar IPA
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) 4. Siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
5
6. Guru belum mengguankan metode eksperimen dan media lingkungan dalam proses pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah penelitian yang dirumuskan adalah :
1. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar IPA melalui metode eksperimen dengan menggunakan media lingkungan di kelas IV SDN I Pringsewu Barat, Kabupaten Pringsewu?
2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode eksperimen dengan menggunakan media lingkungan di kelas IV SDN I Pringsewu Barat, Kabupaten Pringsewu?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan aktivitas belajar IPA melalui metode eksperimen dengan
menggunakan media lingkungan di kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat, Kabupaten Pringsewu.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan sekaligus sebagai pengetahuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui media lingkungan.
2. Bagi Peserta didik
Diharapkan melalui penelitian ini siswa akan lebih termotivasi dalam meningkatkan hasil belajar
3. Bagi Guru
Membantu proses pembelajaran menjadi lebih baik. 4. Bagi Sekolah
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.
Menurut Sardiman (2001:a93) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, dan aktivitas-aktivitas lain, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Menurut Nasution (2000: 136) menyatakan bahwa “ belajar adalah merupakan proses seseorang untuk menambah pengetahuannya sehingga
hidupnya lebih dinamis”.
8
pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditunjukan untuk pembelajaran siswa agar siswa dapat belajar dengan lebih efektif. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah penguasaan kompetensi seorang siswa yang merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak melalui proses usaha untuk memperoleh perubahan perilaku dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor dengan cara berinteraksi antara individu siswa dengan lingkungannya.
B. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses yang aktif yang melibatkan panca indra atau fisik dan psikis kita.
Gagne dan Berliner (2009: 13) berpendapat bahwa aktivitas belajar adalah kondisi jiwa dan raga seseorang yang aktif dalam menerima informasi/materi, dan melakukan pengolahan dan transformasi.
Menurut Nasution (2006: 88) aktivitas belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan atau yang dicita-citakan.
9
Menurut Dierich dalam Hamalik (2004: 2) jenis-jenis aktivitas dibagi dalam delapan kelompok sebagai berikut :
(a)visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar, mengamati logaritma penyelesaian soal, demonstrasi, percobaan pekerjaan orang lain,(b) oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, membuat pertanyaan, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi interupsi,(c) listening activities, seperti misalnya mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, (d) writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan angket, menyalin. (e) drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. (f) motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi model, mereparasi, bermain, berkebun, beternak. (g) mental activities, sebagai contoh menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan, (h) emotional activities, seperti misalnya merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup
Berdasarkan uraian di atas, aktivitas belajar dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya baik yang tampak maupun yang tidak tampak diamati. Sehubungan dengan itu, sistem pembelajaran dewasa ini menekankan pendayagunaan aktivitas siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Dimana siswa belajar sambil bekerja sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai.
C. Hasil belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran.
Darmansyah (2006: 13) mengatakan : “ Hasil belajar adalah hasil penilaian
10
Menurut Dimyati dan Mujiono (1999: 3) mengemukakan bahwa :
hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu dari sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran dengan proses evaluasi hasil belajar. Sedangkan menurut Abdurrahman (2003: 37) mengatakan : “ hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegitan belajar”
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajar yang telah dialami siswa baik berupa sikap maupun tingkah laku. Indikator ketercapaian hasil belajar dalam penelitian ini mencakup tiga ranah, yaitu: (a) kognitif meliputi pengetahuan dan pemahaman, (b) afektif meliputi sikap dan partisipasi, dan (c) psikomotorik meliputi ketrampilan dan kreativitas.
D. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilahsains. Kata sains ini berasal dari bahasa latin yaitu “scienta” yang berarti “saya
tahu”. Dalam bahasa inggris, kata sains berasal dari kata “science” yang
11
science yang dalam bahasa indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Sains menurut Suyoso (2006: 23), merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal.
Kemudian menurut Abdullah (2007: 18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara khas atau khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, pengumpulan, penyusunan teori, demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
Berdasarkan beberapa batasan di atas disimpulkan, bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori tentang alam yang berlaku secara universal.
2. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Menurut Sunandar (2007: 13) mata pelajaran IPA SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
12
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan IPA di SD yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan IPA serta meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD
Menurut Sunandar (2007: 14) ruang lingkup pembelajaran IPA di SD sebagai berikut :
(a) makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan, (b) benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas (c) energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana, dan (d) bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa ruang lingkup pembelajaran IPA yaitu mahkluk hidup, benda, energi dan alam semesta.
E. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Pembelajaran
13
cara menyampaikan materi kurang benar, maka hasilnyapun kurang maksimal.
Sagala, (2003: 1-5) membagi metode pembelajaran menjadi 8 metode, diantaranya dalah : (a) metode diskusi/kerja kelompok, (b) metode ceramah, (c) metode Tanya jawab, (d) metode demonstrasi, (e) metode eksperimen, (f) metode pemberian tugas, (g) metode inkuiri, dan (h) metode kerja kelompok.
2. Pembelajaran Metode Eksperimen
Eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasikan pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut. Eksperimen bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau diluar laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan kedalam metode pembelajaran.
Menurut Sagala (2005: 220) “metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang
dipelajari”.
14
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.
Lebih lanjut Djamarah (2002: 90) menyebutkan bahwa, “Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Eksperimen
Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya.
15
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode eksperimen menurut Fathurrahman (2008:84) adalah sebagai berikut:
(a) persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan, (b) usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan eksperimen, (c) sebelum dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah kegiatan eksperimen yang akan dilakukan, (d) lakukan pengelompokan atau masing-masing individu melakukan percobaan yang telah direncanakan, bila hasilnya belum memuaskan dapat diulangi lagi untuk membuktikan kebenarannya, (e) setiap individu atau kelas dapat melaporkan hasil pekerjaannya secara tertulis.
Prosedur metode pembelajaran eksperimen menurut Roestiyah (2001: 81) adalah: (a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen. (b) memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat, (c) siswa membentuk kelompok, (d) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen, dan (e) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab
16
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Menurut Djamarah (2002: 95) metode eksperimen memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan metode eksperimen antara lain; (a) membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya, (b) dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia, dan (c) hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Kekurangan metode eksperimen antara lain; (a) metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi, (b) metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal, (c) metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan, dan (c) setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian
Sedangkan menurut Roestiyah (2001:81), kelebihan metode eksperimen adalah sebagai berikut:
17
sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode eksperimen yaitu; (a) cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen, (b) jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran, dan (c) metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi
F. Media Lingkungan
Media adalah alat saluran komunikasi perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Contohnya telivisi, film, diagram, bahan cetak dan sebagainya. Tingkat keefektifan pembelajaran di Sekolah Dasar salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajran yang tepat.
Media pembelajaran terdiri dari berbagai macam jenis, ada yang sederhana dan murah, ada yang canggih dan mahal, ada yang rakitan pabrik ada pula yang buatan sendiri, bahkan ada yang telah disediakan oleh alam di lingkungan sekitar kita yang dapat digunakan secara langsung sebagai media pembelajaran.Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antar individu dan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan.
18
atau pengaruh kepada individu. Istilah yang terkait dengan lingkungan adalah ekologi atau sering disebut lingkungan hidup. Ekologi terdiri dari bio-ekologi, geo-ekologi dan kultur-ekologi. Bio-ekologi mencakup unsur manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Geo-ekologi mencakup alam sekitar seperti bumi, air, matahari, dan sebagainya. Kultur-ekologi terdiri dari budaya dan teknologi. (Hamalik. 2011: 195).
Menurut Zaidin (2000: 10) lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan
Menurut Yulianto (2002: 75) pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar dimana lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas media lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda yang mencakup ekologi yang terdiri dari bio-ekologi, geo-ekologi dan kultur-ekologi.
G. Penelitian yang Relevan
Septiani (2013) dalam penelitiannya dengan judul “ Peningkatan Hasil
Belajar IPA Kelas V Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Lingkungan Di SDN 4 Bagelen kecamatan Gedongtataan Kabupaten
19
menggunakan metode demonstrasi dengan lingkungan meningkatkan hail belajar siswa di SDN 4 Bagelen Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.
H. Hipotesi Tindakan
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat untuk mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).
Dalam penelitian tindakan kelas ini diadakan perencanaan dan langkah-langkah cermat sebanyak dua siklus, dengan menggunakan 4 tahapan pada masing-masing siklus yaitu; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Peneletian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu yang beralamat di jalan Veteran Pringsewu Barat. 2. Waktu Penelitian
21
3. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, yang berjumlah 20 orang siswa, terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Dengan tingkat kemampuan daya pikir, suku, ras, jenis kelamin yang berbeda.
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan pada siswa kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) mengadopsi model Hopkins dalam Aqib (2007: 13) yang dinamakan Spiral Tindakan Kelas. Di bawah ini adalah gambar alur penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Tahap pelaksanaan penelitian tindakan diuraikan sebagai berikut.
22
SIKLUS I
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus I dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan yaitu dengan menetapkan kompetensi dasar, menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain), menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian tentang proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi) serta menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak (hasil-hasilnya), dan menyusun tes
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi:
1. Kegiatan awal
23
awal pembelajaran guru memberikan kegiatan apersepsi dan motivasi untuk menumbuhkan semangat belajar siswa.
2. Kegiatan inti
24
dan memberikan penghargaan berupa ucapan selamat dan tepuk tangan, dan dilajutkan dengan siswa mengerjakan tugas individu 3. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi pembelajaran, diilanjutkan mencatatkan rangkuman materi pembelajaran di papan tulis dan tidak lupa guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi/Pengamatan
Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar siswa yang telah diberikan. Tujuan pengamatan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru serta hasil belajar siswa setelah menerapkan metode eksperimen setiap siklusnya.
d. Refleksi
25
yang terjadi, sebagai dasar perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya.
SIKLUS II
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus II dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan yaitu dengan menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain), menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian tentang proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi) serta menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak (hasil-hasilnya), dan menyusun tes
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi:
1. Kegiatan awal
26
danmembahas satu persatu. Kemudian guru menyampaian kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
2. Kegiatan inti
27
3. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi pembelajaran, diilanjutkan mencatatkan rangkuman materi pembelajaran di papan tulis dan tidak lupa guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. Kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi/Pengamatan
Selama proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar siswa yang telah diberikan. Tujuan pengamatan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru serta hasil belajar siswa setelah menerapkan metode eksperimen setiap siklusnya.
d. Refleksi
28
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Nontes
Teknik nontes berupa kegiatan observasi yaitu untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Teknik Tes
Teknik tes berupa serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari setiap siklus dan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar pada pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan.
E. Instrumen Penelitian
1. Lembar Panduan Observasi
29
a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.1 Format Lembar Observasi Aktivitas siswa
No Nama
Tabel 3.2 Rubrik Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang Diamati Indikator
1 Motivasi dalam belajar
1. Antusias/dalam mengikuti kegiatan eksperimen
2. Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar 3. Memberikan respon yang baik dalam pembelajaran
2 Aktivitas siswa dalam berkelompok
1. Berdiskusi memecahkan masalah dalam berkelompok 2. Bekerja sama dalam mengerjakan LK dalam kegiatan
eksperimen
3. Saling mendukung teman dalam satu kelomok
3 Partisipasi siswa
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengemukakan pendapat/menjawab pertanyaan 3. Mengikuti semua tahapan-tahapan pembelajaran
4 Interaksi antar sesama siswa
1. Menghargai pendapat teman
2. Berinteraksi dengan teman secara baik 3. Tidak mengganggu teman
5 Interaksi siswa dengan guru
2. Menghargai pendapat teman
3. Berinteraksi dengan teman
secara baik
4. Tidak mengganggu teman
30
Keterangan penilaian tiap aspek yang diamati Skor : 4 ketika 3 indikator tampak/muncul Skor : 3 ketika 2 indikator tampak/muncul Skor : 2 ketika 1 indikator tampak/muncul
Skor : 1 apabila tidak ada satupun indikator yang muncul b. Lembar Observasi Kinerja Guru
Tabel 3.3 Format Lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru
No Aspek yang diamati Skor Perolehan
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 I Awal Pembelajaran
A.Pra –pembelajaran
1. Kesiapan ruangan, alat, dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa
B.Membuka Pembelajaran
1. Memberi kan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan kegiatan serta memotivasi siswa
II Kegiatan Inti Pembelajaran A.Penguasaan Materi
1. Menunjukan penguasaan materi pembelajaran
2. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar
B Media Pembelajaran
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2. Pesan yang dimuat dalam media jelas
3. Media rancangan guru
4. Relevan dengan pesan yang akan disampaikan 5. Melibatkan siswa dalam penggunaan media 6.Terbaca dan mudah dipahami
7. Menarik perhatian siswa 8. Warna realistic
C Kemampuan IPA
1. Melakukan eksperimen penggunaan materi IPA dalam bentuk
fakta, konsep dan prosedur
2..Mengembangkan kemampuan berkomunikasi atau
menyampaikan informasi melalui simbol bilangan, diagram, tabel dll
3. Membantu siswa dalam membentuk sikap cermat dan kritis
D. Penilaian
1. Memantau kemajuan belajar
2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
III Penutup
1. Menyimpulkan bersama siswa
31
3. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 4. Melaksanakan tindak lanjut
Tabel 3.4 Rubrik Instrumen Penilaian Kinerja Guru
No Skor Keterangan Indikator
1 4 A
Aspek yang diamati dilaksanakan sangat baik oleh guru, guru melakukannya dengan sempurna dan melibatkan seluruh siswa .
2 3 B
Aspek yang diamati dilaksanakan dengan baik oleh guru, guru melakukannya tanpa kesalahan dan melibatkan sebagian besar siswa .
3 2 C
Aspek yang diamati dilaksanakan cukup baik oleh guru, guru melakukannya dengan sedikit kesalahan dan melibatkan sebagian kecil siswa .
4 1 D
Aspek yang diamati dilaksanakan kurang baik oleh guru, guru melakukannya dengan banyak kesalahan dan tidak melibatkan siswa .
2. Lembar Tes Hasil Belajar
Instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang diajarkan menggunakan metode eksperimen dengan media lingkungan.
Tabel 3.5 Format Lembar Tes Hasil Belajar Siswa
32
Dst
Jumlah Nilai Rata-rata Nilai
F. Teknik Analisis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang diujudkan dalam kata keadaan atau sifat. Datakualitatif digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru selama penelitian. (Suryanto, 2008: 5.3). Penilaian Aktivitas Siswa dan guru dinyatakan dengan rumus:
a. Aktivitas Siswa
Tingkat keberhasilan
b. Kinerja Guru
Tingkat keberhasilan
Setelah diperoleh persentase mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran, kemudian dikategorikan sesuai dengan kualifikasi pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6 Kriteria Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No Rentang Nilai Kategori
1 80-100 Sangat Aktif (SA)
2 66-79 Aktif (A)
3 56-65 Cukup Aktif (CA)
4 40-55 Kurang Aktif (KA)
33
Tabel 3.7 Kriteria Hasil Observasi Kinerja Guru
No Rentang Nilai Kategori
1 80-100 Sangat Baik
2 66-79 Baik
3 56-65 Cukup Baik
4 40-55 Kurang Baik
5 ≤39 Sangat Kurang Baik
Sumber : Modifikasi Arikunto, (2013: 281)
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang diambil atau dikumpulkan berupa angka-angka yang kemudian akan diolah menggunakan rumus. (Suryanto, 2008: 54). Tes yang diberikan berbentuk isian yang dinyatakan dengan rumus:
Nilai
Tabel 3.8 Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar Siswa
No Rentang Nilai Kategori
1 80-100 Sangat Tinggi
2 66-79 Tinggi
3 56-65 Sedang
4 40-55 Rendah
5 ≤39 Sangat Rendah
Sumber : Modifikasi Arikunto, (2013: 281)
Selanjutnya peneliti mencari nilai rata-rata kelas dan menghitung siswa yang tuntas belajar yaitu siswa yang memperoleh nilai ≥66. Untuk
34
Ketuntasan
Berdasarkan KKM mata pelajaran IPA yang digunakan di SD N 1 Pringsewu Barat, siswa dikatakan berhasil jika memperoleh nilai ≥66, kemudian hasil tersebut akan didistribusikan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.9 Frekuensi Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa
No Nilai Frekuensi Jumlah Persentase Kategori
1 2 3 Dst Jumlah Rerata
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah
1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap akhir siklus 2. Pada akhir penelitian adanya peningkatan hasil belajar siswa secara
klasikal mencapai ≥75% dari seluruh siswa telah tuntas belajar dengan
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 1 Pringsewu Barat pada pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dan media lingkungan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan media
lingkungan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Pada siklus I aktivitas belajar siswa mencapai 63,25 dengan kategori “cukup aktif” mengalami peningkatan sebesar 16,75% pada siklus II menjadi 80 dengan kategori “sangat aktif”. Dari hasil berikut maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan media lingkungan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
58
orang siswa, dan meningkat sebesar 30% menjadi 95% pada siklus II. Dari hasil tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,saran yang diberikan sebagai berikut:
1. Kepada siswa, sebaiknya mengikuti pelajaran dengan baik, berfikir kritis, berani mengungkapkan pendapatnya, dan lebih banyak berlatih untuk mengerjakan soal-soal agar mendapatkan nilai yang lebih baik.
2. Kepada guru, hendaknya memotivasi para siswa agar belajar dengan giat, dan dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru juga perlu menerapkan metode eksperimen dan media lingkungan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
3. Kepala sekolah, hendaknya melengkapi sarana dan prasarana dengan baik, sehingga dalam proses pembelajaran mendapatkan hasil sesuai dengan harapan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2007. Pengertian IPA. http://juwi.science-Sd, blogspot.com. diakses. 02 Maret 2014. Pukul 14.00 WIB.
Abdurrahman. 2003. Hasil Belajar. PT Grasindo: Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2011. Penilaian Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Aqib. 2007. Prosedur Penelitian. Renika Cipta: Jakarta.
Darmansyah. 2006. Hasil Belajar. Erlangga: Jakarta.
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional. Alfabeta: Bandung.
Dimyati.1999. Belajar dan Pembelajaran. Anugrah Utama Raharja: Bandung. Djamarah S.B, Zain Aswan. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta:
Jakarta.
Fathurrahman. 2008. Metode Eksperimen. Bumi Aksara: Jakarta.
Gagne, Berliner .2009. Sistem Pendidikan. Anugrah Utama Raharja: Bandung. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara : Jakarta. Nasution. 2000.Belajar. Anugrah Utama Raharja: Bandung.
Roestyah M. H. 1991. Metode Eksperimen. Pelangi Pendidikan: Jakarta Rustaman. 2011. Aktivitas Belajar Siswa. Rineka Cipta: Jakarta.
Sagala, Syaiful. 2003. Metode Pembelajaran. PT Remaja Rasda Karya: Bandung. Sardiman, Amin. 2001. Aktivitas Belajar dan Pembelajaran. Pustaka Raya:
Yogyakarta.
60
Sunandar.2007. Tipe PembelajaranIPA.http:// guru, diakses. 02 Maret 2014. Pukul 14.00 WIB.
Suryanto.2008. Analisis Data. Reneka Cipta: Jakarta.
Suyoso, Suharso. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. IKIP: Yogyakarta.\
Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta
___________2004. Motode Pembelajaran. http: pengertian-definisi-motode-pembelajaran diakses. 02 Maret 2014. Pukul 14.00 WIB.
Triyanto. 2009. Mendesai Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jayabaya: Surabaya
Yulianto, E. 2002. Pendekatan Lingkungan pada Pembelajaran Ipa. Pelangi Pendidikan: Jakarta.
Zaidin, M. H. 2000. Sekolah Masa Depan Pemanfatan Lingkungan. Pelangi Pendidikan: Jakarta