• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Pemberian Ridomil 35 SD terhadap Serangan dan Penyembuhan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis (Rac. Butl.) Shaw) Pada Jagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Waktu Pemberian Ridomil 35 SD terhadap Serangan dan Penyembuhan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis (Rac. Butl.) Shaw) Pada Jagung"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil pengamatan keterjadian penyakit bulai pada tanaman jagung manis berumur 7 hari setelah inokulasi yang telah ditransformasi dengan menggunakan √ .... Uji

Sumber inokulum penyakit bulai mutlak dibutuhkan dalam setiap kegiatan penelitian tentang penyakit bulai, oleh karena itu ketersediaannya setiap saat di Balai Penelitian

Gejala penyakit bulai pertama kali muncul pada 8 hari setelah tanam (HST), yaitu pada tanaman dengan perlakuan kontrol (tanpa aplikasi Trichoderma ) dan perlakuan

Pengaruh Penggunaan Beberapa Varietas dan Aplikasi Pseudomonas fluorescens untuk Mengendalikan Penyakit Bulai ( Peronosclerospora maydis ) pada Tanaman Jagung ( Zea mays

Hasil pengamatan menunjukkan reaksi progeni terhadap penyakit bulai sangat beragam (Gambar 1), terdapat 8 genotipe (4,57%) terserang pada kisaran yang sama dengan tetua

Penelitian dilaksanakan pada April hingga Oktober 2012 dengan mengambil tanaman terinfeksi bulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa

Jagung Asian Honey menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat tongkol Isi dengan nilai yang lebih besar dari pada varietas yang lain, sedangkan

Dalam keadaan infeksi optimal yang tinggi dengan penampilan reaksi infeksi yang lebih rendah pada 8 aksesi uji, mengindikasikan bahwa aksesi-aksesi uji tersebut mempunyai