• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanya Jawab Perpres 54 Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanya Jawab Perpres 54 Tahun 2010"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BIMBINGAN TEKNIS

...

DEPUTI BIDANG HUKUM DAN PENYELESAIAN

SANGGAH

(2)

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN

Permasalahan: Apakah pelelangan/seleksi yang

dilakukan mendahului tahun anggaran harus

diumumkan terlebih dahulu Rencana Umum

Pengadaan, sementara anggaran belum disahkan?

Solusi: PA mengumumkan Rencana Umum

Pengadaan Barang/Jasa dimasing-masing K/L/D/I

secara terbuka kepada masyarakat luas setelah

rencana kerja dan anggaran K/L/D/I disetujui oleh

DPR/DPRD sekurang-kurangnya di website K/L/D/I,

di samping portal pengadaan nasional, dan papan

pengumuman resmi. RUP tidak harus menunggu

anggaran tersebut disahkan, khususnya untuk

paket-paket pengadaan yang akan dilelangkan

mendahului tahun anggaran.

(3)

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN

Permasalahan: Apakah dalam Rencana

Umum Pengadaan sudah mengumumkan

pemaketan dan jadwal pelaksanaan

kegiatan?

Solusi: PA melakukan pemaketan

Barang/Jasa dalam Rencana Umum

Pengadaan Barang/Jasa kegiatan dan

anggaran K/L/D/I. Meskipun PPK dapat

mengusulkan perubahan paket pekerjaan

dan/atau perubahan jadwal kegiatan

pengadaan.

(4)

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN

Permasalahan: Berapa lama Rencana

Umum Pengadaan (RUP) harus

ditayangkan di website?

(5)

PAKTA INTEGRITAS

PAKTA INTEGRITAS

Permasalahan: Apakah Pakta integritas harus

di tanda tangani oleh semua Pengelola

Pengadaan?

Solusi: Pakta integritas wajib disampaikan oleh

Penyedia pada saat pemasukan dokumen

untuk setiap paket yang diikuti. Sedangkan

ULP/Pejabat Pengadaan dan PPK ditanda

tangani pada saat diangkat oleh PA/KPA (satu

kali saja).

(6)

PAKTA INTEGRITAS

PAKTA INTEGRITAS

Permasalahan: Apakah Pakta Integritas yang tidak

ditandangani atau ditandatangani oleh pihak lain

yang namanya tidak tercantum dalam akta

perusahaan dapat menggugurkan penawaran?

Solusi: Pakta integritas adalah surat pernyataan

yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak

melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme dalam

Pengadaan Barang/Jasa. Oleh karena itu harus

ditandatangani oleh pimpinan perusahaan yang

bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.

(7)

PENGADAAN LANGSUNG (1)

PENGADAAN LANGSUNG (1)

Permasalahan: Apakah pengadaan langsung

dapat dilakukan untuk pengadaan yang bersifat

menambah aset?

Solusi: Pengadaan langsung dapat dilakukan bila

memenuhi salah satu kriteria pada pasal 39 ayat

(1), Pengadaan belanja modal tidak memenuhi

kriteria huruf a karena bersifat menambah aset,

namun masih dapat dilakukan melalui pengadaan

langsung bila memenuhi kriteria lainnya.

(8)

PENGADAAN LANGSUNG (2)

PENGADAAN LANGSUNG (2)

Permasalahan: Apakah pengadaan langsung membutuhkan Dokumen Pengadaan ?

Solusi: Setiap proses pengadaan harus memiliki Dokumen Pengadaaan. Pejabat Pengadaan tidak diharuskan menyusun dokumen pengadaan untuk

Pengadaan Langsung sebagaimana Standar Dokumen Pengadaan untuk Pelelangan/Seleksi yang ada di website LKPP. Dokumen Pengadaan untuk pekerjaan yang bernilai sampai dengan Rp.10.000.000,00 lebih sederhana,

dimana sekurang-kurangnya terdiri dari HPS, spesifikasi teknis dan jadwal waktu pengiriman/penyelesaian

pekerjaan.

(9)

PENGADAAN LANGSUNG (3)

PENGADAAN LANGSUNG (3)

Permasalahan: Apakah pengadaan langsung menggunakan metoda prakualifikasi?

Solusi: Pengadaan langsung pada prinsipnya

menggunakan prakualifikasi, dimana Pejabat Pengadaan sudah menentukan (pre-knowledge) calon penyedia

yang akan ditugaskan. Namun proses prakualifikasinya lebih sederhana dibandingkan metoda prakualifikasi pada pemilihan penyedia barang/jasa untuk pekerjaan komplek dan/atau pemilihan jasa konsultansi badan usaha. Calon penyedia tidak diwajibkan mengisi form isian kualifikasi.

(10)

PENGADAAN LANGSUNG (4)

PENGADAAN LANGSUNG (4)

Permasalahan:

Apakah pengadaan

langsung membutuhkan HPS?

Solusi:

Setiap pekerjaan selalu

membutuhkan HPS, kecuali untuk

pekerjaan yang menggunakan pemilhan

penyedia dengan kontes dan

sayembara.

(11)

PENGADAAN LANGSUNG (5)

PENGADAAN LANGSUNG (5)

Permasalahan:

Pihak mana yang melaksanakan

transaksi dalam pengadaan langsung?

Solusi:

Pejabat pengadaan dapat melakukan

transaksi pada pengadaan barang dengan

pengadaan langsung. Namun proses pembayaran

tetap dilakukan oleh PPK sebagai pejabat yang

diberikan tugas/wewenang untuk menandatangani

kontrak, antara lain pengesahan tanda bukti

pembayaran.

(12)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (1)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (1)

Permasalahan: Apakah ULP wajib dibentuk di

setiap SKPD?

Solusi: K/L/D/I diwajibkan mempunyai ULP yang

dapat memberikan pelayanan/pembinaan

dibidang Pengadaan Barang/Jasa (). Hal ini tidak

diartikan bahwa setiap SKPD harus membentuk

ULP, karena istilah ‘D’ pada K/L/D/I pada pasal 1

angka (1) adalah Satuan Kerja Perangkat

Daerah. Yang berhak membentuk ULP pada

suatu Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah.

Dengan demikian SKPD yang ada di daerah

tersebut dapat menunjuk ULP yang telah

dibentuk Kepala Daerah untuk melaksanakan

pengadaan Barang/Jasa.

(13)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (2)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (2)

Permasalahan:

Apakah yang menetapkan

pemenang adalah Kepala ULP?

Solusi:

Mengingat proses evaluasi administrasi,

teknis, dan harga, serta penetapan Penyedia

Barang/Jasa pada nilai tertentu dan menjawab

sanggahan, adalah bagian dari tugas pemilihan

penyedia, maka tugas dan kewenangan ULP yang

dimaksud dalam pasal 17 adalah tugas Kelompok

Kerja. Sebagaimana disebutkan dalam pasal 15,

bahwa perangkat organisasi ULP yang melakukan

proses pemilihan penyedia adalah Kelompok Kerja

(14)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (3)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (3)

Permasalahan: Siapa yang melakukan pemilihan penyedia bilamana ULP belum terbentuk?

Solusi: Apabila Unit Layanan Pengadaan (ULP) di instansi Saudara belum terbentuk maka PA/KPA dapat menetapkan Panitia Pengadaan untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa. Panitia Pengadaan dimaksud memiliki persyaratan keanggotaan, tugas pokok dan kewenangan sebagaimana persyaratan keanggotaan, tugas pokok dan kewenangan Kelompok Kerja ULP. Panitia dimaksud hanya melayani proses pemilihan penyedia barang/jasa pada unit kerja yang ditetapkan oleh PA/KPA

(15)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (4)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (4)

Permasalahan: Apakah pembagian POKJA berdasarkan unit kerja yang ada dalam suatu K/L/D/I?

Solusi: ULP dimaksudkan untuk melayani seluruh unit kerja yang ada di K/L/I dan Pemerintah Daerah.

Mengingat ULP merupakan unit layanan yang berbasis pada keahlian dan fungsi, maka disarankan pembagian POKJA ULP berdasarkan jenis pengadaan yang terdiri dari: pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya, dan jasa konsultansi. POKJA-POKJA tersebut dapat diklasifikasi lebih rinci menjadi bidang pekerjaan dari masing-masing jenis pengadaan, bilamana

memungkinkan

(16)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (5)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (5)

Permasalahan: Apakah anggota POKJA ULP dapat merangkap menjadi Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)?

Solusi: Organisasi pengadaan yang terdiri dari

PA/KPA, PPK, ULP/Pejabat Pengadaan dan PPHP tidak boleh dirangkap. Hal ini dimaksudkan untuk check and balance pada setiap tahapan proses pengadaan. Kecuali antara ULP/Pejabat Pengadaan dengan PPHP. Rangkap jabatan oleh PPHP hanya diperkenankan untuk paket pengadaan dimana pejabat yang

bersangkutan tidak berperan sebagai anggota Pokja (etika pengadaan).

(17)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (6)

ULP/PEJABAT PENGADAAN (6)

Permasalahan:

Apakah anggota ULP/Pejabat

Pengadaan dapat merangkap sebagai pengelola

barang/aset?

Solusi:

Rangkap jabatan dilarang bilamana ada

indikasi terjadi pertentangan kepentingan. Tidak

ada ketentuan yang melanggar Pengelola

barang/pengelola aset menjadi ULP/Pejabat

Pengadaan. Namun ULP/Pejabat Pengadaan tidak

dapat merangkap jabatan sebagai Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK), pengelola keuangan,

APIP.

(18)

PPHP

PPHP

Permasalahan:

Apakah PPHP dapat

berasal dari unit kerja di luar unit kerja

PPK?

Solusi:

Anggota Panitia/Pejabat

Penerima Hasil Pekerjaan berasal dari

pegawai negeri, baik dari instansi sendiri

maupun instansi

lainnya.

(19)

PPHP (2)

PPHP (2)

Permasalahan:

Sampai dimana tugas PPHP?

Solusi:

Semua proses serah terima pekerjaan

harus diketahui oleh PPHP termasuk dalam

proses pengadaan langsung, khususnya untuk

pekerjaan yang menggunakan SPK sebagai

dasar pembayaran. Namun PPHP hanya menilai

kesesuaian spesifikasi pekerjaan dengan

ketentuan dalam kontrak, tidak melakukan

pengawasan pada saat pelaksanaan pekerjaan.

(20)

PERENCANAAN

PERENCANAAN

Permasalahan: Apakah proses lelang dapat diIakukan sementara dokumen anggaran belum disahkan?

Solusi: Pejabat Pembuat Komitmen dapat melaksanakan proses PBJ sebelum dokumen anggaran disahkan

sepanjang anggaran untuk kegiatan yang bersangkutan telah dialokasikan dan mendapat persetujuan DPR,

dengan ketentuan penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan penandatanganan kontrak

pengadaan barang/jasa dilakukan setelah dokumen

anggaran untuk kegiatan/proyek tersebut disahkan (pasal 11 ayat (1)). pengumuman dilakukan dengan

mencantumkan kondisi DIPA/DPA belum disahkan.;

(21)

PENGUMUMAN (1)

PENGUMUMAN (1)

Permasalahan: Apakah pengumuman penunjukan langsung dan pengadaan langsung harus dilakukan secara luas?

Solusi: Pengumuman pengadaan barang/jasa yang dilakukan dengan Penunjukan Langsung dan

pengadaan langsung tidak wajib dilakukan di Website K/L/DI, portal pengadaan nasional dan papan

pengumuman resmi. Namun pengumuman/penunjukan penyedia dari hasil Penunjukan Langsung diumumkan di papan pengumuman resmi, dan Website K/L/D/I.

Ketentuan ini berlaku untuk pelelangan secara manual maupun elektronik.

(22)

PENGUMUMAN (2)

PENGUMUMAN (2)

Permasalahan:

Apakah pengumuman

pelelangan/seleksi yang dilakukan secara

elektronik harus diumumkan secara luas?

Solusi:

Pengumuman pelelangan/seleksi yang

dilakukan melalui LPSE tetap harus diumumkan di

Website K/L/DI, portal pengadaan nasional dan

papan pengumuman resmi. Penggunaan LPSE

tidak menggugurkan kewajiban pengumuman

pada portal pengadaan yang dilakukan mealui

LPSE

(23)

PENGUMUMAN (3)

PENGUMUMAN (3)

Permasalahan:

Bagaimana mengumumkan

pelelangan/seleksi untuk satker yang belum

terhubung dengan LPSE?

Solusi:

Bagi satker yang belum memiliki aplikasi

yang terhubung dengan LPSE, maka

pengumuman ke portal pengadaan nasional dapat

dilakukan dengan meminta user name dari LPSE

terdekat dengan wilayah saudara, atau dengan

admin agency yang telah ditunjuk menjadi

perwakilan LPSE tersebut di wilayah saudara.

(24)

PENGUMUMAN (4)

PENGUMUMAN (4)

Permasalahan: Apakah pengumuman pelelangan/ seleksi harus dilakukan melalui surat kabar?

Solusi: Bilamana kontrak dengan surat kabar lokal sudah berakhir pada saat pengumuman dilakukan, maka tidak perlu diumumkan surat kabar lokal.

Sedangkan untuk pengadaan barang/pekerjaan

konstruksi/jasa lainnya yang bernilai diatas 1 miliar dan pengadaan jasa konsultansi yang bernilai di atas Rp. 200 juta masih diumumkan di surat kabar nasional sampai dengan 9 Juli 2011, disamping melalui melalui Website K/L/D/I, portal pengadaan nasional dan papan pengumuman resmi.

(25)

PENGUMUMAN (5)

PENGUMUMAN (5)

Permasalahan: Apakah pengumuman melalui surat kabar masih diperkenankan setelah tanggal 9 Juli 2011?

Solusi: Untuk daerah terpencil dimana akses internet untuk calon penyedia setempat masih

terbatas, PPK/ULP masih dapat menggunakan koran beroplah besar untuk mengumumkan pelelangan setelah 9 Juli 2011. Namun hal ini tidak

menggugurkan kewajiban ULP/Panitia untuk

mengumumkan di Website K/L/D/I, portal pengadaan nasional dan papan pengumuman resmi.

(26)

PEMILIHAN LANGSUNG

PEMILIHAN LANGSUNG

Permasalahan: Apakah pemilihan langsung sama dengan pelelangan umum?

Solusi: Pelelangan sederhana untuk pengadaan barang/jasa lainnya/jasa konsultasi dan pemilihan

langsung untuk pekerjaan konstruksi pada prinsipnya

sama dengan pelelangan umum dengan pascakualifikasi. Hanya pada pelelangan sederhana dan pemilihan

langsung jadwal pengumuman pelelangan/seleksi lebih singkat (<= 3 hari). Evaluasi dilakukan dengan sistem gugur, atau biaya terendah/pagu anggaran untuk jasa konsultasi. Pemilihan langsung yang dimaksud dalam Perpres 54/2010 tidak sama dengan pemilihan langsung pada Keppres 80/2003.

(27)

DUKUNGAN KEUANGAN (1)

DUKUNGAN KEUANGAN (1)

Permasalahan:

Apakah dukungan keuangan

harus disampaikan oleh peserta untuk semua

jenis pengadaan?

Solusi:

Hanya Penyedia jasa konstruksi yang

diharuskan memiliki surat keterangan

dukungan keuangan dari bank

pemerintah/swasta untuk mengikuti

pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang

10% (sepuluh perseratus) dari nilai paket, baik

usaha kecil maupun non kecil.

(28)

DUKUNGAN KEUANGAN (2)

DUKUNGAN KEUANGAN (2)

Permasalahan: Apakah dukungan keuangan asli harus dimasukkan oleh peserta pada saat pemasukan penawaran?

Solusi: Peserta yang sudah mengisi secara lengkap data mengenai dukungan keuangan yang telah diperoleh, antara lain nama bank, besaran nilai dukungan, nomor surat

dukungan ke dalam isian formulir kualifikasi, tidak

diharuskan menyampaikan surat dukungan asli kepada ULP/Panitia pada saat pemasukan penawaran. Pada saat pembuktian kualifikasi harus dilakukan verifikasi nyata

terhadap dukungan tersebut. Antara lain dukungan tersebut sudah diterbitkan oleh bank yang bersangkutan sebelum batas akhir pemasukan penawaran. Bil tidak sesuai

dinyatakan gugur

(29)

KEMITRAAN (1)

KEMITRAAN (1)

Permasalahan:

Apakah masing-masing

anggota kemitraan harus menyampaikan dan

mengisi formulir isian kualifikasi?

Solusi:

Persyaratan kualifikasi harus dipenuhi

masing-masing anggota kemitraan, khususnya

untuk pekerjaan yang menjadi porsi dan

tanggung jawab Penyedia yang bersangkutan.

Nilai KD (bila disyaratkan) perusahaan anggota

kemitraan tidak harus memenuhi persyaratan

KD minimal untuk keseluruhan nilai pekerjaan.

(30)

KEMITRAAN (2)

KEMITRAAN (2)

Permasalahan:

Kapan perjanjian kemitraan

harus disampaikan? Apakah harus dibuat akte

notaris untuk perjanjian itu?

Solusi:

Peserta baru diwajibkan

menyampaikan susunan kemitraan paling

lambat pada saat pemasukan penawaran.

Pendaftaran dapat dilakukan masing-masing

anggota. Untuk pekerjaan yang bersifat

kompleks, perjanjian kemitraan harus

menggunkaan akte notaris.

(31)

EVALUASI (1)

EVALUASI (1)

Permasalahan:

Apakah bila 3 penawar terendah

setelah koreksi aritmetik tidak memenuhi

persyaratan lelang dinyatakan gagal?

Solusi:

Bilamana 3 penawar terendah tidak

memenuhi persyaratan administrasi dan teknis,

maka dilakukan evaluasi kepada peserta lelang

peringkat selanjutnya yang memenuhi

persyaratan tersebut. Apabila tidak ada peserta

yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan

dinyatakan gagal.

(32)

EVALUASI (2)

EVALUASI (2)

Permasalahan: Apakah penawaran pada seleksi jasa konsultasi dapat melebihi HPS?

Solusi: Penawaran penyedia jasa konsultansi setelah koreksi aritmetik dan hasil negosiasi tidak boleh melebihi HPS untuk pemilihan penyedia yang menggunakan metoda evaluasi pagu anggaran.

Sedangkan untuk metoda evaluasi lainnya, penawaran peserta lelang jasa konsultansi dapat melebihi HPS

yang ditetapkan, sepanjang hasil negosiasi tidak

melebihi pagu anggaran. Dengan demikian perjanjian kerja sama yang ditanda tangani tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.

(33)

EVALUASI (3)

EVALUASI (3)

Permasalahan:

Bagaimana menetapkan

pemenang yang memiliki nilai penawaran

terendah yang sama?

Solusi:

Dalam hal terdapat 2 (dua) calon

pemenang memiliki harga penawaran yang

sama, maka ULP memilih peserta yang

mempunyai kemampuan teknis lebih besar

dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

(34)

EVALUASI (4)

EVALUASI (4)

Permasalahan: Apakah evaluasi sistem gugur dengan menggunakan sistem ambang batas dapat dilakukan untuk pengalaman?

Solusi: Nilai ambang batas persyaratan kualifikasi hanya dapat diterapkan untuk persyaratan teknis antara lain ketersediaan peralatan dan tenaga ahli yang dibutuhkan. Untuk usaha kecil pengalaman tidak perlu dibobot, yang penting sesuai dengan

bidang pekerjaan yang dilelangkan untuk perusahaan yang sudah berdiri selama 4 tahun. Penilaian bobot pengalaman pada evaluasi teknis hanya dilakukan untuk jasa konsultansi.

(35)

EVALUASI (5)

EVALUASI (5)

Permasalahan:

Apakah evaluasi sistem gugur

dengan menggunakan sistem ambang batas dapat

dilakukan bila salah satu persyaratan teknis tidak

dipenuhi, namun peserta lulus passing grade?

Solusi:

Ambang batas merupakan sistem gugur,

tidak dapat dikombinasikan dengan sistem nilai.

Bila peserta tidak memenuhi persyaratan teknis

minimal dinyatakan gugur, dan tidak dilanjutkan

dengan penilaian (skor) terhadap unsur-unsur

teknis

(36)

EVALUASI (6)

EVALUASI (6)

Permasalahan:

Apakah peserta lelang yang

tidak melampirkan brosur dapat digugurkan?

Solusi:

Spesifikasi teknis dapat disampaikan

dalam pada dokumen teknis, gambar atau brosur.

Bila dokumen teknis sudah cukup jelas, maka

peserta tidak wajib menyampaikan brosur. Bila

terdapat hal yang kurang jelas pada saat evaluasi

teknis, maka saudara dapat melakukan klarifikasi

teknis kepada peserta lelang dengan tidak

merubah substansi penawaran yang telah

disampaikan.

(37)

EVALUASI (7) - TKDN

EVALUASI (7) - TKDN

Permasalahan:

Apakah peserta yang tidak

mengisi atau salah mengisi form TKDN

sebagaimana ketentuan dalam dokumen

pengadaan dinyatakan gugur?

Solusi:

Pokja wajib mencantumkan ketentuan

mengenai TKDn dalamdokumen pengadaan

untuk semua besaran nilai pekerjaan sesuai

dengan kebijakan umum pengadaan. Namun

peserta tidak wajib mengisi form tersebut.

Penyedia yang tidak melampirkan perhitungan

TKDN, maka penyedia tersebut tidak berhak

mendapat preferensi harga.

(38)

EVALUASI (8) - TKDN

EVALUASI (8) - TKDN

Permasalahan:

Apakah peserta dapat

mengisi TKDN sesuai dengan penilaiannya

sendiri ?

Solusi:

Ketentuan terkait nilai dan

perhitungan TKDN, mengacu kepada Daftar

Inventarisasi yang dikeluarkan oleh Menteri

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

di Bidang Perindustrian. Peserta yang

menyampaikan rekapitulasi di luar ketentuan

tersebut tidak berhak mendapatkan preferensi.

(39)

PEMBUKTIAN KUALIFIKASI

PEMBUKTIAN KUALIFIKASI

Permasalahan:

Apakah peserta yang tidak hadir

pada saat pembuktian kualifikasi dapat

dinyatakan gugur?

Solusi:

Pembuktian kualifikasi dilakukan untuk

mengklarifikasi kemampuan usaha penyedia dan

verifikasi nyata untuk melihat keaslian dokumen

penawaran yang disampaikan Penyedia

Barang/Jasa. Penyedia yang tidak hadir pada saat

pembuktian kualifikasi pada waktu yang

ditentukan tanpa alasan yang jelas dapat

dinyatakan gugur.

(40)

PENETAPAN PEMENANG (1)

PENETAPAN PEMENANG (1)

Permasalahan:

Siapa yang berhak

menetapkan pemenang dalam Pokja ULP?

Solusi:

Penetapan pemenang dilakukan oleh

Pokja ULP berdasarkan kesepakatan seluruh

anggota (collective collegial) untuk Pengadaan

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yang

bernilai paling tinggi Rp.100.000.000.000.

Semua anggota ULP memiliki kedudukan yang

sama, tidak ada yang berperan ketua atau

wakil ketua.

(41)

PENETAPAN PEMENANG (2)

PENETAPAN PEMENANG (2)

Permasalahan:

Bagaimana bila jangka

waktu penawaran peserta lelang habis masa

berlakunya sebelum penetapan pemenang?

Solusi:

ULP melakukan konfirmasi kepada

seluruh peserta untuk memperpanjang surat

penawaran dan Jaminan Penawaran. Calon

pemenang yang tidak bersedia memperpanjang

surat penawaran dan Jaminan Penawaran dapat

mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.

(42)

ADENDUM KONTRAK

ADENDUM KONTRAK

Permasalahan: Persyaratan apa yang dibutuhkan untuk melakukan adendum kontrak?

Solusi:

• Adendum dapat dilakukan untuk kontrak harga satuan, karena volume pekerjaan tidak bersifat mengikat sesuai kebutuhan pada saat pelaksanaan pekerjaan

• Kontrak lumpsum tidak dapat dilakukan

penambahan/pengurangan volume terhadap item

pekerjaan. Perubahan kontrak (adendum) pada kontrak lumpsum, kecuali bila terdapat perubahan ruang lingkup pekerjaan karena adanya perubahan kondisi lapangan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya.

• Adendum dimaksud harus dituangkan dalam kesepakatan antara Penyedia dengan PPK.

(43)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

NURLISA ARFANI

KASUBDIT ADVOKASI

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh variabel penghargaan dan Variabel aktualisasi diri terhadap prestasi kerja karyawan pada PT..

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi pegawai pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesawaran secara dominan termasuk

Sistem pengelolaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama harus terintegrasi dengan penjaminan mutu program Pendidikan untuk

Sistem pengelolaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama harus terintegrasi dengan penjaminan mutu program studi untuk

Pendekatan yang digunakan dalam evaluasi-diri untuk akreditasi program studi/perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh BAN-PT adalah Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Pengaruh Good Corporate Governance TerhadapKebijakan Dividend Payout (StudiEmpirisTerhadap Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia padaTahun

AMINURROCHMAN Akidah-Akhlak MIS RAUDLOTUS SHIBYAN Kota Pasuruan Lulus.. 513 15060102820042 ISRA MAWADDAH GK MI MIN Jeureula

 Merumuskan hasil diskusi  Menyiapkan presentasi  Menentukan juru bicara