Oleh:
LUCKY BUCHORI
G64103076
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
LUCKY BUCHORI
G64103076
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
HARI AGUNG ADRIANTO dan SONY HARTONO WIJAYA.
Kereta api yang merupakan salah satu sarana transportasi yang banyak digunakan masyarakat umum, memerlukan tingkat kenyamanan dan keselamatan yang sangat baik. Oleh karena itu, dalam peningkatan sarana dan prasarana perkeretaapian, PT. KAI membutuhkan informasi yang dapat mendukung untuk pengambilan suatu keputusan yang tepat demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat pada umumnya. Sistem informasi PT. KAI saat ini, masih belum mencapai layanan yang cukup baik untuk mengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah kondisi jalan kereta api, jembatan dan layout jalur kereta api di stasiun. Saat ini informasi yang dimiliki PT. KAI menggunakan informasi peta jalur lintasan kereta api dalam bentuk peta analog dan atribut yang terpisah dalam format Excel (*.xls). Sering ditemukan perbedaan data untuk permasalahan yang sama, jika data yang diperoleh berasal dari sumber yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat sistem informasi terpadu yang dapat memberikan informasi kondisi jalan kereta api, jembatan dan layout jalur kereta api di stasiun. Sistem ini memberikan informasi peta jalur lintasan kereta api digital yang terkoneksi dengan atribut yang dimiliki, sehingga memudahkan dan memperjelas informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan suatu keputusan yang tepat, dalam peningkatan sarana dan prasarana perkeretaapiaan. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada jalur kereta api wilayah Jabotabek.
Menyetujui:
Pembimbing I,
Hari Agung Adrianto, S.Kom.
NIP 132311918
Pembimbing II,
Sony Hartono Wijaya, S.Kom.
Mengetahui:
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS.
NIP 131473999
bersaudara, putra dari pasangan Rd.Rachmat dan Siti Hawa.
Penulis lulus dari SMU Negeri 1 Tarogong Garut pada tahun 2001 dan diterima di Jurusan Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan (IPB) pada tahun 2001 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB, 2001). Pada tahun 2003 penulis diterima di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPB) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB, 2003).
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api JABOTABEK.Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan program sarjana pada Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Selama melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Orang tua (Amih & Apih) yang telah banyak berkorban dalam membesarkan, mendidik, membimbing dan membiayai penulis agar menjadi orang yang berguna dan dapat mengamalkan ilmunya.
2. Saudara – saudaraku tercinta (Kakak & Adik), yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan.
3. Bapak Hari Agung Adrianto, S.Kom dan Bapak Sony Hartono Wijaya, S. Kom selaku pembimbing yang selalu bersabar, mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan laporan penelitian ini.
4. Rekan-rekan ilkomerz 39 terutama Andra, Eden, Dani, Alfath, Adi, Zack untuk dukungan dan bantuan yang telah diberikan.
5. Rekan-rekan ilkomerz 38 terutama Cepi, Ridwansyah, Faisal, Sofi untuk dukungan dan bantuan yang telah diberikan.
6. Echa yang selalu memberikan dukungan dan do’a dalam menyelesaikan kuliah.
7. Sahabat yang telah memberikan dukungan terutama Vivi, Ismayanti, Apep, Opicx, Riki, Elsa, Diki, Hendra.
8. Rasa terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh dosen dan staf Departemen Ilmu Komputer.
Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Kritik dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan untuk kemajuan tulisan ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
Bogor, 26 Agustus 2006
Halaman
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... iv
PENDAHULUAN... 1
Latar Belakang ... 1
Tujuan ... 1
Ruang Lingkup ... 1
TINJAUAN PUSTAKA... 2
Sistem Informasi... 2
Sistem Informasi Geografis... 2
Bentuk dan Struktur Data Dalam SIG ... 2
MapInfo Professional 7.0 ... 3
METODE PENELITIAN... 3
Perencanaan dan Definisi Masalah... 3
Analisis Kebutuhan Sistem... 4
Desain Sistem ... 4
Implementasi ... 4
Pengujian Sistem ... 4
Penggunaan Sistem... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN... 5
Perencanaan dan Definisi Masalah... 5
Analisis Kebutuhan Sistem... 5
Desain Sistem ... 6
Desain Basis Data... 7
Desain Proses ... 7
Implementasi Sistem ... 8
Pengujian Sistem ... 8
Penggunaan Sistem... 8
Kelebihan dan Kelemahan Sistem... 9
KESIMPULAN DAN SARAN ... 9
Kesimpulan... 9
Saran... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 9
Halaman
1 Komponen Utama SIG ... 2
2 System Delelopment Life Cycle... 3
3 Context Diagram... 4
4 Menu Editor dan ToolBar... 6
5 Sub Menu Pengaturan Layer ... 7
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Tampilan Sistem Informasi Jalur Kereta Api Jabotabek ... 112 Gambaran umum tabel SIG Jalur Kereta Api ... 15
3 Kamus data ... 16
4 DFD level 1 ... 19
5 DFD level 2 proses 1 (Menampilkan peta dan atribut lintasan hasil penyaringan / filter, pengurutan / sort dan pencarian / find)... 20
6 DFD level 2 proses 2 (Menampilkan peta dan atribut petak hasil penyaringan / filter, pengurutan / sort dan pencarian / find)... 21
7 DFD level 2 proses 3 (Menampilkan peta dan atribut stasiun hasil penyaringan / filter, pengurutan / sort dan pencarian / find)... 22
8 DFD level 2 proses 4 (Menampilkan peta tematik pada peta lintasan, petak, stasiun...23
9 Input - proses - Output... 24
10 Pengujian black-box... 26
11 Penggunaan Sistem ... 32
12 Penggunaan menu sistem ... 33
13 Pengaturan peta ... 39
14 Pengaturan tampilan form pada layar monitor ... 41
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jalur kereta api di Indonesia telah dibangun sejak 1864 oleh pemerintah Belanda. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV.NISM) yang dipimpin oleh Ir.J.P de Bordes pada tahun 1867. Perusahaan NV.NISM sampai tahun 1939 telah membangun jalan kereta api (KA) di Indonesia sepanjang 6.811 km, hingga kekuasaan beralih ke tangan Jepang. Pada tanggal 28 September 1945 Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mangambil alih perkeretaapian dari pihak Jepang oleh karenanya diperingati sebagai hari kereta api Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI), yang kini dikenal dengan PT. Kereta Api (KAI 2003).
Saat ini PT. KAI sedang berusaha meningkatkan layanan prasarana dan sarana perkeretaapian, serta meningkatkan usaha penunjang di bidang prasarana dan sarana kereta api. Peningkatan prasarana dan sarana perkeretaapian difokuskan pada aspek keselamatan dan pelayanan, dengan demikian diharapkan kereta api dapat menjadi pilihan utama jasa transportasi. Untuk mewujudkan hal di atas diperlukan manajemen jalur kereta api yang termonitor dengan baik, agar dapat diketahui kondisi jalur kereta api tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan juga layanan informasi dengan menggunakan sistem informasi.
Sistem informasi PT. KAI saat ini, masih belum mencapai layanan yang cukup baik untuk mengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah kondisi jalan kereta api, jembatan dan
layout jalur kereta api di stasiun. Beberapa kecelakaan disebabkan oleh kurangnya informasi untuk mengambil keputusan yang tepat sasaran. Kondisi demikian, dapat menimbulkan masalah yang merugikan bagi pengguna kereta api maupun PT. KAI.
Penelitian ini mengambil contoh permasalahan informasi jalur kereta api yang timbul di PT. KAI. Daerah Operasional (Daop):1 wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) yaitu:
1 Tersedia informasi peta jalur kereta api masih dalam bentuk analog berupa peta tercetak.
2 Informasi kondisi jalur kereta api yang tersedia kurang mendukung dalam mengambil suatu keputusan yang tepat sasaran, karena data spasial (peta) dalam
bentuk analog dan data atribut yang tepisah dalam format Microsoft Excel (*.xls). 3 Sering ditemukan perbedaan data untuk
permasalahan yang sama, jika data yang diperoleh berasal dari sumber yang berbeda.
Untuk menangani masalah ini, perlu digunakan data spasial yang dapat menggambarkan tata ruang dan kondisi prasarana kereta api yaitu: jalan KA, jembatan, dan layout jalur kereta api di stasiun yang termonitor dengan baik. Data tersebut akan diorganisir dan diolah menjadi suatu rangkuman yang terpadu, sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dengan cepat dan jelas. Dengan demikian diperlukan teknik pengumpulan dan pengolahan data yang memungkinkan merangkum berbagai data di dalam suatu bentuk penyajian yang bersifat informasi yang mudah dimengerti dan efisien.
Sistem informasi geografis jalur kereta api sangat penting peranannya terutama dalam mengelola letak geografis jalur KA. Hal ini untuk mengetahui kondisi jalur KA, jembatan dan layout jalur KA di stasiun. Sistem ini dapat menjamin termonitornya informasi prasarana kereta api yaitu: jalur KA, jembatan dan layout
jalur KA di stasiun.
Dengan sistem informasi geografis (SIG) jalur kereta api ini, diharapkan pengguna informasi dapat secara dini mengetahui kondisi jalur KA, jembatan dan layout jalur KA yang ada. Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek merupakan salah satu sistem alternatif yang dapat memberikan solusi untuk permasalahan mengenai jalur KA, jembatan dan
layout jalur KA di stasiun tersebut.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api wilayah Jabotabek. Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek yang akan dikembangkan ini, menyajikan peta digital yang dapat terkoneksi dengan atribut yang telah diorganisir dan diolah menjadi suatu rangkuman yang terpadu. Sistem ini dapat mendukung untuk mengambil keputusan yang tepat sasaran, dalam proses peningkatan layanan prasarana dan sarana perkeretaapian.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
Subsistem
Raster Vektor Atribut
Database Spasial
2 Data (kondisi jalur KA, jembatan dan
layout jalur kereta api di stasiun) yang diolah hanya jalur kereta api wilayah Jabotabek.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Winarno (2004) mendefinisikan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan informasi untuk mengambil suatu keputusan yang terbaik.
Fungsi sistem yang utama adalah menerima masukan, mengolah masukan, dan menghasilkan keluaran. Agar dapat menjalankan fungsinya ini, sistem akan memiliki komponen masukan, proses, keluaran dan kontrol yang menjamin bahwa semua fungsi akan berjalan dengan baik.
Sistem Informasi Geografis
Barus & Wiradisastra (2000) mendefinisikan sistem informasi geografis sebagai suatu sistem yang berorientasi operasi secara manual, yang berkaitan dengan operasi pengumpulan, penyimpanan, dan manipulasi data yang bereferensi geografis secara konvensional. Sistem informasi geografis yang berbasiskan komputer mempunyai kemampuan untuk menangani data geografis sebagai berikut:
1 Pemasukan Data (Data Input)
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengubah format data asli ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. 2 Manajemen Data (Data Management)
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data (database), sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit. 3 Analisis dan Manipulasi Data (Data
Manipulation and Analysis)
Subsistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, sub sistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan dalam mengambil suatu keputusan.
4 Keluaran Data (Data output)
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk softcopy
maupun hardcopy, seperti: tabel, grafik, dan peta.
Menurut Barus dan Wiradisastra (2000), komponen utama sistem informasi geografis ditunjukkan pada Gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 1 Komponen Utama SIG.
Bentuk dan Struktur Data Dalam SIG
Menurut Chang (2002), data yang ada dalam SIG secara umum terdiri atas data spasial dan atribut. Data atribut disusun dalam bentuk tabulasi yang selanjutnya terkait dengan data spasial. Secara umum dalam SIG dikenal tiga bentuk data spasial, yaitu: raster, vektor, dan TIN (Triangulation Irregular Network).
Data raster adalah data yang terdiri atas sel-sel yang menggunakan parameter dalam piksel-sel. Bentuk ini mempunyai karakteristik yaitu setiap individu sel direkam dalam koordinat sendiri. Konsekuensi bentuk ini mengakibatkan diperlukannya ruang yang besar, untuk merepresentasikan suatu objek jika ingin digambarkan secara geometri. Tetapi karena strukturnya sederhana, maka proses pembuatan dan pengolahan lebih mudah.
Data vektor adalah bentuk data untuk menggambarkan suatu objek, melalui satu titik atau gabungan beberapa titik yang berkoordinat.
PerencanaanFase kemampuan mengkonversikan data antara
kedua bentuk tersebut.
Informasi geografis suatu objek dapat dikategorikan dalam bentuk:
1 Titik
Titik adalah objek yang hanya memiliki lokasi, tetapi tidak mempunyai panjang dan merupakan tipe data paling sederhana dari data spasial. Titik menggambarkan berbagai data seperti: lokasi minyak, kota, dan stasiun. Titik mempunyai ciri berdimensi nol.
2 Garis
Garis adalah objek yang mempunyai panjang data, yang mempunyai sifat antara lain: panjang. Misalnya: kelengkungan jarak untuk objek sungai, dan orientasi untuk objek sumber daya mineral. Garis mempunyai ciri berdimensi satu.
3 Poligon atau bidang
Poligon atau bidang adalah objek yang memiliki panjang dan lebar dan tipe data yang berupa batas garis (seperti: batas pembagian wilayah atau batas sebuah danau). Poligon atau bidang mempunyai ciri berdimensi dua.
4 Blok atau volume
Blok atau volume adalah tipe data yang melibatkan unsur dimensi tiga, seperti ketinggian atau kedalaman dalam bentuk objek berupa: bangunan gedung, atau gunung.
Data tersebut disusun dalam bentuk lapisan data (layer) berdasarkan tema, bentuk, waktu, atau prioritas yang dikehendaki.
Menurut Barus & Wiradisastra (2000), penyimpanan tipe-tipe data di atas umumnya dalam dua bentuk utama yaitu: raster dan vektor. Penyimpanan dalam bentuk raster berarti penyimpanan dalam bentuk kotak segi
(grid), sedangkan penyimpanan dalam bentuk vektor dalam berbagai koordinat titik yang selanjutnya dihubungkan dengan garis.
MapInfo Professional 7.0
Prahasta (2005) menjelaskan bahwa MapInfo Professional 7.0 adalah sebuah perangkat lunak sistem informasi geografis modern. MapInfo telah dilengkapi dengan sebuah programming tool yang memungkinkan setiap penggunanya melakukan penyesuaian terhadap program aplikasi yang sedang dikembangkan. Dengan programming tool ini pula, kemampuan dan fungsionalitas MapInfo
Profesional dapat lebih jauh ditingkatkan atau bahkan diperluas menjadi lebih baik dari paket
(modul) standarnya. seluruh fungsionalitas yang terdapat di dalam MapInfo profesional dapat dikendalikan dan dimasukkan oleh baris-baris kode program.
METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan untuk pengembangan Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek ini adalah konsep Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). Menurut (McLeod 2004) terdiri atas fase perencanaan dan definisi masalah, analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi, pengujian, serta penggunaan. Fase Siklus Hidup Pengembangan Sistem ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 System Development Life Cycle.
Perencanaan dan Definisi Masalah
Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap sistem milik PT. KAI, dengan melakukan wawancara secara langsung kepada Bapak Darmono Singgih selaku staf informasi stasiun di Bogor, untuk mendapatkan informasi dan permasalahan yang dialami saat ini. Dari sini, akan diketahui kekurangan dan kelebihan dari sistem tersebut. Dengan demikian dapat dianalisis cakupan sistem yang akan dibangun, untuk melengkapi kekurangan yang ada.
Pembuatan Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam memberikan informasi kondisi jalur KA, jembatan dan layout
jalur KA di stasiun kepada pengguna.
dapat merepresentasikan apa yang ada di lapangan dengan tepat.
Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan meliputi identifikasi jenis input sistem dan bentuk sistem yang dibangun.
Input data yang diperlukan dalam perancangan sistem ini meliputi data spasial, dan data atribut. Data spasial disiapkan dalam format layer-layer (*.tab), dan data atribut dibuat dalam bentuk basis data relasional.
Pengguna sistem dapat menggunakan fungsi-fungsi yang tersedia pada sistem, sebagai berikut:
1 Dapat menampilkan peta jalur kereta api dan letak stasiun kereta api wilayah Jabotabek.
2 Dapat memperbesar dan memperkecil skala peta.
3 Dapat melakukan pengaturan layer yang ditampilkan.
4 Dapat menampilkan satu atau beberapa jenis peta tematik secara bersamaan.
5 Dapat melakukan editing (penambahan, penghapusan), filtering (penyaringan), find
(pencarian) serta sorting (pengurutan) data. 6 Dapat melakukan konektivitas data atribut
dengan spasial.
7 Dapat melakukan penyimpanan peta dalam
image (*.JPG) dan atribut dalam format
excel (*.xls).
Desain Sistem
Desain Sistem Informasi Geografis ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
Desain Input
Desain input yang dibangun pada aliran sistem bertujuan agar pengguna dapat mengakses informasi dengan mudah dan efisien. Input data pada sistem ini terdiri atas input data yang diketikkan melalui keyboard
dan input data yang dipilih dengan menggunakan mouse.
Desain Output
Desain output dari sistem ini dirancang agar informasi yang disajikan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya, keluaran sistem meliputi tampilan peta jalur kereta api, atribut, peta tematik. Pada tampilan peta akan
ditampilkan peta jalur lintas kereta api beserta atributnya yang dilengkapi dengan tabel, dan titik stasiun yang ada pada basis data.
Desain Basis Data
Desain basis data dilakukan dengan membuat tabel atribut (*.mdb) yang merepresentasikan data tabular yang terkait dengan unsur yang terdapat dalam sistem, serta pembentukan tabel dari data (*.tab) yang ada.
Desain Proses
Desain proses bertujuan untuk menentukan urutan kejadian, mulai dari masukan sampai keluaran. Dalam hal ini, pengguna (user) sistem akan melakukan input data melalui keyboard
berupa sintaks dan input data yang dipilih dengan menggunakan mouse. Untuk memilih lokasi pada peta yang ditunjuk, maka sistem akan memberikan keluaran berupa informasi tentang atribut dan peta jalur lintasan kereta api. Desain proses ini secara umum ditunjukkan dengan Context Diagram pada Gambar 3 dan
Gambar 3 Context D
kamus data pada Lampiran 3.
iagram.
mplementasi
Informasi Geografis ini diim
engujian Sistem
n sistem dilakukan untuk me
enggunaan Sistem
unaan sistem, akan dije
USER Geografis Jalur K.A Sistem Informasi JABOTABEK DATA MASUKAN
INFORMASI
I
Sistem
plementasikan menggunakan komputer, dengan arsitektur sistem stand alone pada lingkungan windows untuk menjamin keamanan basis data pada sistem.
P
Tahap pengujia
lihat apakah seluruh bagian sistem telah diaplikasikan dengan benar dan semua fungsi yang ada dapat digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji black-box, dengan menguji seluruh materi input, apakah menghasilkan output yang sesuai.
P
Pada tahap pengg
untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, metodologi yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek ini adalah Siklus Hidup Pengembangan Sistem. Pada pembahasan berikut, akan diuraikan hasil dan penjelasan dari tiap-tiap langkah pada metodologi tersebut.
Perencanaan dan Definisi Masalah
PT. KAI saat ini hanya memiliki informasi tentang kondisi jalur kereta api dalam bentuk peta analog (hardcopy/kalkir) dengan data atribut yang disimpan pada komputer. Dengan demikian, pengguna informasi sulit untuk melakukan pengambilan keputusan yang tepat, dalam proses peningkatan layanan prasarana dan sarana perkeretaapian yang berfokus pada aspek keselamatan dan pelayanan.
Dengan kondisi demikian, sering terjadi masalah dalam pengambilan keputusan yang dapat merugikan pihak pengguna kereta api dan PT. KAI, disebabkan kurang mendukungnya data yang ada, seperti tidak tersedianya data yang diperlukan pengguna, sering ditemukan perbedaan data untuk permasalahan yang sama, jika data yang diperoleh berasal dari sumber yang berbeda.
Data yang dibutuhkan dalam membangun sistem ini diperoleh dari Departemen Perhubungan dan PT. KAI, meliputi:
1 Data spasial lintas, petak, dan stasiun wilayah Jabotabek, didukung dengan data spasial Adm Jakarta, Adm Propinsi, Danau, Daop, Indonesia, Jalan, Jalan JKT, Kota, Point, Sungai.
2 Data tabular yang berisi informasi tentang kondisi jalur KA, jembatan dan layout jalur KA di stasiun, sebagai basis data eksternal dalam format (*.xls), (*.mdb).
Analisis Kebutuhan Sistem
Hasil analisis kebutuhan sistem meliputi hasil identifikasi jenis input sistem dan bentuk sistem yang dibangun.
Input Sistem
Input Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek ini, terdiri dari:
1 Data Spasial
Data spasial yang diperoleh terdiri atas:
−Data spasial lintas.
−Data spasial petak.
−Data spasial stasiun.
Data spasial pendukung terdiri atas:
−Data spasial Adm Jakarta.
−Data spasial Adm Propinsi.
−Data spasial Danau.
−Data spasial Daop.
−Data spasial Indonesia.
−Data spasial Jalan.
−Data spasial Jalan JKT.
−Data spasial Kota.
−Data spasial Point.
−Data spasial Sungai. 2 Data Atribut
Data atribut pada Sistem Informasi Geografis ini berupa tabel-tabel relasional yang berisi tentang informasi kondisi jalur kereta api meliputi :
−Tabel Lts_Pta, berisi informasi lintasan jalur kereta api.
−Tabel Lts_Ptk, berisi informasi lintasan jalur kereta api.
−Tabel Lts_Sts, berisi informasi stasiun kereta api
−Tabel Ptk_Bnt, berisi informasi bantalan jalur kereta api.
−Tabel Ptk_Jbt, berisi informasi jembatan jalur kereta api.
−Tabel Ptk_Ldi, berisi informasi kelandaian jalur kereta api.
−Tabel Ptk_Lkg, berisi informasi kelengkungan jalur kereta api.
−Tabel Ptk_Ltk, berisi informasi letak jalur kereta api.
− Tabel Ptk_Pta, berisi informasi petak jalur kereta api.
− Tabel Ptk_Rel, berisi informasi rel jalur kereta api.
− Tabel Ptk_Sby, berisi informasi semboyan jalur kereta api.
− Tabel Ptk_Trw, berisi informasi terowongan jalur kereta api.
− Tabel Sts_Ltk, berisi informasi letak stasiun kereta api.
− Tabel Sts_Pta, berisi informasi peta stasiun kereta api.
− Tabel Sts_Spr, berisi informasi sepur di stasiun kereta api.
− Tabel Sts_Syl, berisi informasi sinyal di stasiun kereta api.
− Tabel Sts_Wsl, berisi informasi wesel stasiun kereta api.
Bentuk Sistem.
Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek ini dibangun dalam bentuk perangkat lunak (software).
Tampilan peta jalur kereta api, atribut, peta tematik. Pada tampilan peta akan ditampilkan peta jalur lintas kereta api beserta atributnya yang dilengkapi dengan tabel, dan titik stasiun yang ada pada basis data. Untuk lebih jelas contoh output dapat dilihat pada Lampiran 1.
Desain Sistem
Desain-desain yang telah dibuat pada Sistem Informasi Geografis ini, meliputi:
Desain Input
Desain input yang dibangun pada sistem ini bertujuan agar pengguna informasi dengan mudah menggunakan fungsi-fungsi yang ada. Input data pada sistem ini terdiri atas input data yang diketikkan melalui keyboard dan input data yang dipilih dengan menggunakan mouse.
Aplikasi Sistem Informasi Geografis ini menyediakan toolbar dan menu editor yang memberikan keleluasaan serta kemudahan dalam proses pengaksesan informasi, dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Menu Editor dan Toolbar.
Menu editor berguna untuk mengakses seluruh fungsi yang disediakan oleh sistem, terdiri atas Aplikasi, Properti, Operasional Peta
serta Window. Toolbar berguna untuk mengakses fungsi-fungsi khusus dalam pengoperasian peta, yaitu mengatur tampilan objek peta sehingga lebih leluasa dan teliti, dapat dijelaskan sebagai berikut:
− Select Object, memilih satu atau lebih objek spasial secara acak, serta menginformasikan data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabila salah satu atau lebih jendela properti (misalkan lintas, properti petak) diaktifkan.
− Select Region, memilih satu atau lebih objek spasial sesuai dengan batasan region (segi empat), serta menginformasikan data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabila salah satu atau lebih
jendela properti (misalkan lintas, properti petak) diaktifkan.
− Select polygon, memilih satu atau lebih objek spasial sesuai dengan batasan polygon (segi banyak), serta menginformasikan data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabila salah satu atau lebih
jendela properti (misalkan lintas, properti petak) diaktifkan.
− Perbesar, mengubah tampilan objek di layar monitor untuk diperbesar.
− Perkecil , mengubah tampilan objek di layar monitor untuk diperkecil.
− Grabber, mengatur posisi peta semua
Layer.
− Centering, menampilkan posisi pointer sebagai titik tengah layar.
− Label, pemberian identitas objek yang dipilih, sesuai dengan kriteria yang telah dipilih. Pemilihan kriteria tersebut dilakukan pada Pengaturan Layer.
− Tematik, menampilkan legenda peta serta simbol pada objek yang bersangkutan.
serta mengurangi layer, dimana layer paling atas dari overlay merupakan layer yang akan aktif, dapat dilihat pada Gambar 5. Sub menu dari pengaturan layer adalah sebagai berikut:
ScrollBar Layer, untuk memilih layer yang akan diatur.
−
ilih.
atis, sesuai dengan label
−
an ditampilkan.
−CheckBox Visible, menampilkan layer yang terpilih.
−CheckBox Selectable, mengaktifkan layer yang terp
−CheckBox Automatic Labels, menampilkan label secara otom
yang didefinisikan.
CheckBox Editable, untuk mengubah bentuk objek.
−Button Display, untuk pengaturan tampilan objek.
−Button Labels, untuk mendefinisikan label yang ak
− Button Add/Remove, untuk memanggil atau menghilangkan layer.
Gambar 5 Sub Menu Pengaturan Layer. lur
Ker adi
em
stem meliputi menu
bar. Menu utama me
a
meliputi input pencarian Na
da sistem adalah input unt
TextBox
terdapat pada proses filtering, sor
istem ini dirancang agar inf
ti output peta jalur ker
ilkan sistem yaitu pet
esain Basis Data
rmasi Geografis ini men
esain Proses
asuk ke dalam sistem, pengguna dib
nformasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek dapat digambarkan Input pada Sistem Informasi Geografis Ja
eta Api Jabotabek dapat dibedakan menj pat, yaitu:
1Input Button (Tombol). Input Button pada si utama, submenu dan tool
rupakan menu yang terdapat pada tiap halaman sistem. Menu ini terdiri atas APLIKASI, PROPERTI, OPERASIONAL PETA dan WINDOWS. Submenu PROPERTI terdiri atas: Lintas, properti Petak, properti stasiun dan PLH yang memiliki fungsi button
seperti edit, delete, refresh, bound, filter, find,
sort, export, layout. Pada toolbar yang berfungsi mengatur tampilan pet .
2 Input ComboBox
Input ComboBox
ma Lintas, Nama Petak, dan Nama Stasiun. 3 Input Check Box.
Input CheckBox pa
uk mengkoneksikan data tabular dengan spasial. Input ini terdiri connect to Map, Center to Object, Bound to Object, legenda, FindFirst, FindNext, FindPrevious, FindLast, dan Manual, Auto.
4 Input
Input TextBox ting, find dan editing.
Desain Output
Keluaran dari s
ormasi yang disajikan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.
Output sistem melipu
eta yang dapat dikoneksikan dengan atributnya, serta dapat melakukan percetakan peta maupun atributnya, sesuai dengan input yang dipilih oleh pengguna.
Output peta yang ditamp
a Indonesia dengan lintas jalur kereta api Jabotabek, jika diperbesar akan memberikan informasi letak stasiun kereta api. Pengguna sistem dapat menggunakan fungsi yang telah disediakan, dan dapat mengkoneksikan antara data atribut dan peta, sehingga mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang kondisi jalur kereta api dan layout di stasiun dengan jelas, dalam pengambilan keputusan yang tepat pada proses peningkatan layanan prasarana dan sarana yang lebih baik.
D
Sistem Info
ggunakan basis data model relasional. Tabel-tabel yang ada dalam Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek secara umum dapat dilihat pada Lampiran 2.
D
Pada saat m
erikan menu fungsi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
dal
mplementasi Sistem
eografis Jalur Kereta Api plementasikan dengan me
P Professional sebagai si.
anan dan pengolahan
-panan dan pengolahan
-nak penyimpanan dan
-.
nggunakan
-untuk mendaftarkan
Peran
MD Athlon (tm) Xp 2600+ k speed 1.92 GHz.
40 GB. 960
p
menghas tput sistem dalam bentuk spas
le geoset .gst). Proses tersebut dilakukan pada potongan og
Dalam proses koneksi antara data atribut
nRecordset("Lts_Pta", dbOpenDynaset)
h ini:
Set
"Lts_Pta", , "Lintas", , False)
hat pakah seluruh bagian sistem telah
n benar dan semua fungsi yan
Petunjuk teknis untuk penggunaan sistem ini ang terdiri atas penggunaan sistem pada
n menu sistem pada Lampiran 12, pengaturan peta pada Lampiran am bentuk Data Flow Diagram (DFD) level
1 pada Lampiran 4, DFD level 2 pada Lampiran 5 – 8 dan dapat dilihat input – proses – output
dari sistem pada Lampiran 9.
I
Sistem Informasi G Jabotabek ini diim
nggunakan komputer, dengan spesifikasi sebagai berikut:
Perangkat lunak
- Windows X
sistem opera
- Ms. Access (*.mdb) sebagai perangkat lunak penyimp
data atribut.
Ms. Excel (*.xls) sebagai perangkat lunak penyim
data atribut.
MapInfo Professional 7.0 sebagai perangkat lu
pengolahan data spasial.
Ms. Visual Basic 6.0 sebagai aplikasi untuk implementasi sistem
- MapInfo MapX V4 sebagai map engine
untuk GIS, dengan me
sistem OCX yang dapat dijalankan pada aplikasi Ms.Visual Basic untuk mengakses peta.
GeosetManager 40 sebagai aplikasi yang berfungsi
peta pada aplikasi Ms. Visual Basic
dalam format file (*.gst). gkat keras
- Prosesor A
dengan cloc
- Memori SDRAM 512 MB.
- Harddisk dengan kapasitas
- Monitor dengan resolusi 1280x piksel.
Im lementasi sistem ini diperlukan untuk ilkan ou
ial dan atribut yang saling berhubungan. Agar layer pada peta dapat diatur dan memudahkan untuk pemanggilan dalam implementasi, maka layer yang digunakan digabungkan dalam format file (.gst), dengan menggunakan GeosetManager 40.
Dalam proses pemanggilan dari beberapa layer cukup dengan memanggil fi
(*
pr ram di bawah ini:
Map1.Geoset = App.Path & "\Gis.gst"
(recordset) dengan data spasial (dataset) iperlukan suatu primary key dengan jumlah d
karakter yang sama. Dataset didefinisikan pada implementasi program, proses pendefinisian
dataset dilakukan pada potongan program di bawah ini:
Set rs_Lts_Pta = GisDb.Ope
Set rs_Ptk_Pta = GisDb.OpenRecordset("Ptk_Pta",
dbOpenDynaset)
Set rs_Sts_Pta = GisDb.OpenRecordset("Sts_Pta",
dbOpenDynaset)
Proses koneksi antara data atribut dan peta dilakukan pada potongan program di bawa
Ds_Lts_Pta=Map1.Datasets.Add(miD ataSetDAO, rs_Lts_Pta, "Lintas",
SetDs_Ptk_Pta=Map1.Datasets.Add(miD ataSetDAO, rs_Ptk_Pta, "Petak", "Ptk_Pta", , "Petak", , False)
SetDs_Sts_Pta=Map1.Datasets.Add(miD ataSetDAO, rs_Sts_Pta, "Stasiun", "Sts_Pta", , "Stasiun", , False)
Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk meli a
diaplikasikan denga
g ada dapat digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji black-box, dengan menguji seluruh materi input, apakah menghasilkan output yang sesuai. Hasil pengujian black-box dapat dilihat pada Lampiran 10.
Penggunaan Sistem
y
13,
Jab abek ini merupakan sistem informasi yang ndapatkan ebagai alat pen
mperbesar skala peta,
3 Api Jabotabek adalah suatu sistem informasi kan oleh PT. KA, baik untuk ndiri maupun lingkungan luar.
na men
formasi kondisi jalur kereta api, dan
formasi Jalur Kereta Api abotabek ini masih memungkinkan untuk
angkan lagi. Salah satunya penambahan formasi geografis yang menampilkan letak
arus B, Wiradisastra U S. 2000. Sistem
Info partemen
Ilm
dapatkan informasi dengan jelas. Sistem ini mempunyai tools yang dapat memudahkan pengguna dalam mengontrol peta, misalnya memperbesar skala peta, memperkecil skala peta, menggeser posisi koordinat peta, pencarian data, penyaringan data dan sebagainya.
Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek ini merupakan sistem informasi terpadu yang dapat memudahkan pengguna mendapatkan in
pengaturan form pada Lampiran 14 dan penggunaan button updating pada Lampiran 15.
Kelebihan dan Kelemahan Sistem
Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api ot
dapat memudahkan pengguna me informasi kondisi jalur kereta api, s
dukung untuk menganalisis dan mengambil keputusan suatu masalah peningkatan prasarana dan sarana perkeretaapiaan. Kelebihan yang terdapat pada sistem ini yaitu:
1 Memberikan informasi tentang kondisi jalur kereta api, layout di stasiun dalam bentuk peta digital.
mendukung dalam mengambil keputusan suatu masalah peningkatan prasarana dan sarana perkeretaapiaan, sehingga dapat menjamin termonitornya informasi prasarana perkeretaapian.
Saran
Sistem In 2 Sistem menyediakan tools yang dapat
memudahkan pengguna dalam mengontrol peta, misalnya select object, select region,
select polygon, me J
memperkecil skala peta, menggeser posisi koordinat peta, centering, label, tematik, pengaturan layer.
Sistem ini dapat mengoneksikan antara peta dengan data atribut, sehingga pengguna mendapatkan informasi dengan jelas.
dikemb pada in
suatu objek seperti jembatan, pintu kereta api, sinyal, wesel yang dapat memberikan informasi yang lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Selain beberapa kelebihan yang ada, SistemInformasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek asih memiliki kelemahan yaitu:
Sistem tidak menampilkan letak suatu objek seperti jembatan, pintu kereta api, sinyal, wesel yang dapat memberikan informasi yang lebih jelas dan m
B
rmasi Geografi. Bogor: De u Tanah, FAPERTA, IPB.
Ch g KT. 2002. Introduction To Geographic Information Systems. McGraw-Hill. America.
d, R 2004. Management In
an pemanfaatan output sistem dalam pengambilan keputusan.
Sistem pengolahan basis data pada Ms. Access, masih terdapat kesulitan dalam identitas (identifier) atau elemen kunci pada atribut yang memilik
Mcleo formation
System. Ed ke-9. New Jersey: Pearson Education Inc.
Winarno WW. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Ed ke-1. Yogyakarta. AMP YKFN.
KESIMPULAN DAN SARAN
Prahasta E. 2005.MapInfo. Ed ke-1. Bandung: Aplikasi Pemrograman INFORMATIKA.Kereta Api. 2
[KA] 003. Sejarah KAI.
http://kereta-api.com/sejarah/index.html [21 Desember 2005].
Kesimpulan
Sistem Informasi Geografis Jalur Ke yang dibutuh
lingkungan se
Lampiran 1 Tampilan Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek
Menampilkan Peta Indonesia
Menampilkan jalur lintasan dan stasiun kereta api Jabotabek dengan cara diperbesar dan
Lampiran 1 Lanjutan
Menampilkan peta jalur kereta api dengan beberapa peta tematik
Lampiran 1 Lanjutan
Menampilkan lintasan jalur kereta api yang terkoneksi dengan data atribut
Lampiran 1 Lanjutan
Form relasi lintas dengan petak
Lampiran 2 Gambaran umum tabel SIG Jalur Kereta Api
No Nama Tabel Field Tabel
1 Lts_Pta Lts_Pta, No_Lts, Singk_Lts, Jarak_Lts
2 Lts_Ptk Lts_Pta, Kd_Ptk, Ptk_Pta, Sta_1, Sta_2, Panjang.
3 Lts_Sts Lts_Pta, Sts_Pta, Kd_Sts, Sta
4 Ptk_Bnt Ptk_Pta, Jalur, Sta_1, Sta_2, Panjang, Jmlh_Bnt, Jenis, Thn_Psg, Thn_Rhb
5 Ptk_Jbt
Ptk_Pta, Jalur, letak, No_BH, Bentang, Lts_Jemb, Kons_BA, Kons_BB, Tipe_Jemb, Pasang_BA, Rm_BA, Pasang_BB, Rm_BB, Rhb_BA, Rm_BA1, Rhb_BB, Rm_BB1, Jari_Lereng, Sungai, Ls_Cat, Dicat, Juml_Bnt.
6 Ptk_Ktt Ptk_Pta, Jalur, UIC, V_max, Pas_ton, Kls, Jml_KA, Kap_Track, V_maks
7 Ptk_Ldi Ptk_Pta, Jalur, Sta_1, Sta_2, Panjang_Ldi, Landai, Arah
8 Ptk_Lkg Ptk_Pta, Jalur, Sta_1, Sta_2, Panjang_Lkg, Jari-jari, No_lkg, Arah
9 Ptk_Ltk Ptk_Pta, Jalur, Sta_1, Sta_2, Panjang_Ltk, Negara, Thn_Psg, Thn_Rhb
10 Ptk_Pnb Ptk_Pta, Jalur, Sta_1, Sta_2, Panjang, Tipe, Jenis, Thn_psg, Thn_Rhb
11 Ptk_Pta Lts_Pta, Ptk_Pta, Nama_Ptk, Singk_Ptk, Sta_1, Sta_2, Panjang, Daop
12 Ptk_Pts Ptk_Pta, Sta, No_Jpl, lebar_Jln, Nama_Jln, Keadaan, Jenis_Pintu, Thn_Psg, Thn Rhb
13 Ptk_Rel Ptk_Pta, Jalur, Sta_1, Sta_2, Panjang, Tipe, Jenis, Thn_psg, Thn_Rhb
14 Ptk_Sby Ptk_Pta, Tipe, Jenis, Thn_psg, Thn_Rhb
15 Ptk_Tlk Ptk_Pta, Sta, Jenis, Thn_Psg, Thn_Rhb
16 Ptk_Trw Ptk_Pta, Jalur, Sta_1, Sta_2, Panjang, Pnjg_as, Nama_Trw, Thn_Psg, Thn_Rhb
17 Sts_Ltk Sts_Pta, Sta, Operation, Thn_Psg, Thn_Rhb
18 Sts_Pta Lts_Pta, Sts_Pta, Nama_Sts, Sta, Daop, Tinggi_Sts, x, y, Proyeksi, Zona Kelas
19 Sts_Spr Sts_Pta, No_Sepur, Tipe_Rel, Panjang, Thn_Psg, Thn_Rhb
20 Sts_Syl Sts_Pta, Jenis, Tipe, Thn_Psg, Thn Rhb
21 Sts_Tlk Sts_Pta, Jenis, Tipe, Volume, Thn_Psg, Thn_Rhb
Lampiran 3 Kamus data
No Desain Proses
Proses Aliran Data Sub Aliran Data Deskripsi Aliran Data
1 Context Diagram.
Sistem Informasi Geografis Jalur Kereta Api Jabotabek.
Data Masukan.
Informasi .
1 Properti Lintasan. 2 Properti Petak. 3 Properti
Stasiun. 4 Kategori
Operasional Petak. 5 Nilai
perbesaran/per kecilan. 6 Lokasi objek. 7 Lokasi awal &
akhir penggeseran peta.
Data yang
diinputkan melalui
keyboard / mouse
pada sistem, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan user.
2 DFD diinputkan pada sistem tentang data lintasan, dan dapat melakukan find, sort,dan find pada data.
2 Menampilkan Peta dan Atribut Petak.
Properti diinputkan pada sistem tentang data petak, dan dapat melakukan find, sort,dan find pada data.
3 Menampilkan Peta dan diinputkan pada sistem tentang data stasiun, dan dapat melakukan find, sort,dan find pada data.
4 Menampilkan Peta Tematik Lintasan,
diinputkan melalui
mouse pada sistem untuk menampilkan peta tematik pada lintasan, petak, dan stasiun.
5 Memperbesar / memperkecil tampilan peta.
Nilai perbesaran / perkecilan.
Tampilan
Peta.
-Data yang
diinputkan melalui
Lampiran 3 Lanjutan
No Desain Proses
Proses Aliran Data Sub Aliran Data Deskripsi Aliran Data
6 Memposisi kan Objek di tengah layar.
Lokasi
diinputkan melalui
mouse pada sistem untuk memposisi kan Objek di tengah layar.
7 Menggeser tampilan peta.
Lokasi awal
diinputkan melalui
mouse pada sistem untuk Menggeser tampilan peta. 3 DFD level
2 proses 1.
1 Menyaring peta dan atribut lintasan. 2 Mengurutkan
peta dan atribut lintasan. 3 Mencari
lokasi peta dan atribut lintasan. diinputkan pada sistem tentang data lintasan, dan dapat melakukan find, sort,dan find pada data.
4 DFD level 2 proses 2.
1 Menyaring peta dan atribut petak. 2 Mengurutkan
peta dan atribut petak. 3 Mencari
lokasi peta dan atribut petak. diinputkan pada sistem tentang data petak, dan dapat melakukan find, sort,dan find pada data.
5 DFD level 2 proses 3.
1 Menyaring peta dan atribut stasiun. 2 Mengurutkan
peta dan atribut stasiun. 3 Mencari
Lampiran 3 Lanjutan
No Desain Proses
Proses Aliran Data Sub Aliran Data Deskripsi Aliran Data
6 DFD level 2 proses 4.
1 Menampilkan peta tematik lintasan. 2 Menampilkan
peta tematik petak. 3 Menampilkan
peta tematik stasiun.
Kategori Operasional Tematik.
Peta Tematik Lintasan, Petak, Stasiun.
-
Data yang
diinputkan melalui
Lampiran 4 DFD level 1
Peta Tematik Lintasan, Petak, Stasiun Kategori Operasional
Tematik
Peta Lintasan, Petak, Stasiun
D
Data Atribut Petak
Data Atribut Lintasan
Data Spasial
User
5 Memperbesar /
Memperkecil Tampilan Peta
User
6 Memposisikan Objek di tengah
layar 7
Menggeser Tampilan Peta
1 Menampilkan Peta
dan Atribut Lintasan
User
2 Menampilkan Peta dan Atribut Petak
Data Petak
3 Menampilkan Peta dan Atribut Stasiun
Data Stasiun
User
4 Menampilkan Peta
Tematik Lintasan, Petak, Stasiun Properti L
intasan
Peta dan Atribut
Petak Properti P
etak
Properti Stasiun
ampiran 9 Input – proses – Output
peta dan atribut spasial, ribut
Inf g
lokasi jalur M
informasi peta dan n kereta api Jabotabek.
2 lkan
peta dan at petak.
informasi peta dan atribut petak
api Jabotabek.
3 pilkan
n atribut
ribut
Informasi tentang lokasi jalur
kereta
informasi peta dan atribut Stasiun
api Jabotabek.
4 ilkan dan stasiun.
Data atribut lintasan,
informasi tentang peta, atribut
tematik jalur kereta api Jabotabek.
5
/memperkecil yang dipilih n
Peta dengan skala
lebih besar dan n peta akukan Memperbesar
tampilan peta.
Koordinat (klik) da status zoom out & zoom in.
lebih kecil.
Sistem menggambarka
el dengan m
pengecilan dan pembesaran peta ke koordinat yang dipilih (klik)
6 Memposisikan objek di tengah
a Informasi tentang data spasial. layar.
Dat spasial.
Mengatur peta yang akan diposisikan di tengah layar.
7 Menggeser Tampilan peta.
sial
data spasial. an pada Data spa Informasi tentang Mengatur peta yang
akan digeserk Menyaring peta
dan atribut
lintasan. atribut lintasan.
Informasi te lokasi peta
atribut jalur lintasan.
Informasi tentang lokasi peta dan atribut jalur lintasan yang sudah dilakukan penyaringan.
1.2 kan
peta dan atribut
ial
Informasi tentang atribut jalur lintasan.
Informasi tentang lokasi peta da
jalur lintasan yang sudah dilakukan pengurutan.
1.3 Mencari peta
dan atribut
ial
atribut jalur lintasan.
Lampiran 9 Lanjutan
petak. atribut
Inf g
lok n
atribut petak.
In g
lo t
petak yang sudah enyaring peta
an atribut
Data spasial dan data petak.
ormasi tentan asi peta da
formasi tentan kasi peta dan atribu dilakukan
penyaringan.
2.2 rutkan
peta dan atribut petak.
asial data atribut
tang lokasi peta dan atribut petak.
n atribut h Mengu Data sp
dan petak.
Informasi ten Informasi tentang lokasi peta da
petak yang suda dilakukan pengurutan. 2.3
but petak.
data dan
atribut petak. Mencari peta
dan atri
Data spasial dan atribut petak.
Informasi tentang lokasi peta
Informasi tentang lokasi peta dan atribut petak yang sudah dilakukan pencarian.
3.1 a
but stasiun.
data dan
atribut stasiun. Menyaring pet
dan atri
Data spasial dan atribut stasiun.
Informasi tentang lokasi peta
Informasi tentang lokasi peta dan atribut stasiun yang sudah dilakukan
penyaringan.
3.2 kan
peta dan atribut stasiun.
ata atribut
ng lokasi peta dan atribut stasiun.
n atribut sudah Mengurut Data spasial
dan d stasiun.
Informasi tenta Informasi tentang lokasi peta da
stasiun yang
dilakukan pengurutan. 3.3
ut stasiun..
ata
atribut stasiun. Mencari peta
dan atrib
Data spasial dan d atribut stasiun.
Informasi tentang lokasi peta dan
Informasi tentang lokasi peta dan atribut stasiun yang sudah dilakukan pencarian.
4.1 n
Data spasial dan d atribut lintasan.
Informasi peta tematik pa
Informasi tentang peta tematik sesuai dengan kategori peta lintasan operasional tematik yang dipilih.
4.2 lkan
peta tematik petak.
ial ata atribut
peta tematik pada
petak. a petak
Menampi Data spas dan d petak.
Informasi Informasi tentang peta tematik sesuai dengan kategori pet
operasional tematik yang dipilih.
4.3 pilkan
peta tematik stasiun.
asial data atribut
tematik pada
stasiun. stasiun
Menam Data sp dan stasiun.
Informasi peta Informasi tentang peta tematik sesuai dengan kategori peta
ampiran 10 Pengujian black-box
o Kelas Butir Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang diharafkan plikasi>Exit
uar dari sistem OK
1.2 Menampilkan lintas pada sub
properti. mengenai properti
Halaman stasiun dan peta pada satu lintasan,
dan dapat dikoneksikan pada
peta sesuai dengan nama lintas yang dipilih.
OK
1.3 Menampilkan lintas pada sub properti.
Halaman Depan
Klik menu Properti>Lintas>
Lintas_Petak. i relasi OK Tabel yang menginformasikan
mengena
lintas dengan petak ,dan dapat dikoneksikan pada peta sesuai dengan nama lintas yang dipilih.
1.4 Menampilkan lintas pada sub properti.
Halaman Depan
Klik menu Properti>Lintas>
Lintas_Stasiun i relasi OK Tabel yang menginformasikan
mengena
lintas dengan stasiun ,dan dapat dikoneksikan pada peta sesuai dengan nama lintas yang dipilih.
1.5 Menampilkan petak pada sub properti.
Halaman Depan
Klik menu Properti
>Properti i data
OK
petak>Inventaris petak
Tabel yang menginformasikan
mengena
Lampiran 10 Lanjutan
No Kelas Butir Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang diharafkan
>Properti petak>
Tab ng
prasarana petak
el ya ginformasika (entit prasarana pada seluruh petak yang ada. data prasarana
dan dapat dikoneksikan pada
peta sesuai dengan nama lintas yang dipilih.
OK
1.7 Menampilkan stasiun pada sub properti. mengenai data prasaran
setiap stasiun serta relasi antara stasiun dengan data prasarana dan dapat dikoneksikan pada peta sesuai dengan nama lintas yang dipilih. 1.8 Menampilkan
stasiun pada sub properti. informasi prasarana dalam satu s
OK
dan d dikoneksikan pada peta sesuai dengan nama lintas yang dipilih.
ent stasiun ukan
OK
stasiun. stasiun> inventaris
Menampilkan informasi lay out
eplasem dapat melak pengaturan ukuran
lay out.
20 ilkan
stasiun pada sub properti.
Menamp Klik menu
Properti stasiun> prasarana stasi
Menginformasikan satu (entitas) prasarana pada
O
Lampiran 10 Lanjutan
No Kelas Butir Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang diharafkan
milih satu ata h objek spasi ara acak, serta menginformasikan data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabil salah satu atau lebih jendela properti (misalkan
lintas, properti petak) diaktifk
OK
22 Menampilkan peta dengan melakukan
Memilih satu atau lebih objek spas sesuai dengan batasan region (segi empat), serta menginformasi data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabil salah satu atau lebih jendela properti (misalkan
lintas, properti petak) diaktifk 23 Menampilkan
peta dengan melakukan
Memilih satu atau lebih objek spas sesuai dengan batasan polygon (segi banyak), serta menginformasi data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabil salah satu atau lebih jendela properti (misalkan
Lampiran 10 Lanjutan
No Kelas Uji
Butir Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang diharafkan
Merubah tampilan objek peta dengan koo
eta>Perbesar rdinat yang ilih untuk erbesar. dipilih untuk diperkecil.
OK Menampilkan
peta dengan melakukan
Klik men Merubah tampilan objek peta den koordinat ya dipilih untuk di
center.
OK Menampilkan
peta dengan melakukan
Klik me Merubah tampilan objek peta den koordinat ya kriteria yang telah dipilih. Pemilihan
r.
OK Menampilkan
peta dengan melakukan
Klik men Pemberian identitas objek yang dipili sesuai d
kriteria tersebut dilakukan pada pengaturan laye 28
g ada pada
l
Halaman Klik menu Operasional
Peta>Tematik k
OK Menampilkan
peta dengan melakukan legenda peta serta simbol pada obje yang bersangkutan
sun), menambah serta mengurangi layer, dimana layer
OK Menampilkan
peta dengan melakukan
Klik men Konfigurasi urutan
verlay (tumpang
o
su
paling atas dari
Lamp an 10 Lan an
No Kelas Uji
Butir Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang diharafkan
Hasil Uji
ir jut
30 Menampilkan peta dengan melakukan
uran yang ada pada
tool
Halaman Depan Klik pengat
box.
Mengatur posisi peta semua layer.
OK
Klik Window>
d
mpang susun Pengaturan
tampilan form di layar monitor pada
SubWindow
Halaman Depan
Casca e All
Tampilan seluruh form di layar
onitor tersusun m
Halaman Klik Window> Mengatur tampilan OK Pengaturan
tampilan for
layar monitor pada
Update Melakukan
date pada at yang ada pada table yang aktif
Browser
Button edit
Digunakan untuk
n di up-date)
OK mengaktifkan
mode edit pada sheet/table yang aktif (table yang ingi
34 up Form
er Melakukan
date pada atribut yang ada pada table yang aktif
Brows
Button Update
Digunakan untuk a
OK meng-up-date
record yang ad pada table yang aktif
35 Melakukan up date pada atribut
Form Browser yang ada pada
table yang aktif
Button Delete
OK Digunakan untuk
menghapus record yang diinginkan
36
t Browser Melakukan up
date pada atribu
Form yang ada pada table yang aktif
Button
Refresh
-OK Digunakan untuk
me-refresh record record setelah di
up-date atribut yang akan dicetak.
Button Export mencetak mengedit
cel.
OK Digunakan untuk
record (data atribut) yang diinginkan dengan melakukan export
Lamp an 10 Lan an
No Kelas Uji
Butir Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang diharafkan
Hasil Uji
ir jut
38 Proses
percetakan peta yang akan dicetak.
Form jendela peta
Pada Toolbar klik
Button export peta.
Digunakan untuk mencetak peta yang diinginkan dengan melakukan
export menjadi dalam bentuk form
OK
Lampiran 11 Penggunaan Sistem
Pada awal sistem ini dijalankan maka secara otomatis akan tampil peta lintas kereta api yang memuat berbagai informasi lintas kereta api.
Aplikasi Sistem Informasi Geografis ini menyediakan toolbar dan menu editor yang memberikan keleluasaan serta kemudahan dalam proses pengaksesan, pemilahan dan updating informasi dari objek peta.
Menu editor berguna untuk mengakses seluruh fungsi yang disediakan oleh sistem, terdiri atas Aplikasi, Properti, Operasional Peta serta Window.
Menu Aplikasi adalah menu yang digunakan untuk keluar dari program aplikasi yang sedang dijalankan.
Menu Properti adalah menu yang digunakan untuk melakukan pemanggilan,
Menu Windows adalah menu yang berisi fasilitas untuk mengatur tampilan jendela
Toolbar akses fungsi-fungsi khusus dalam pengoperasian peta, yaitu mengatur tamp n
menampilkan serta updating informasi yang dimiliki oleh komponen prasarana.
Menu Operasional Peta adalah menu yang berisi fasilitas untuk mengatur tampilan informasi pada setiap jendela spasial.
informasi pada sistem. berguna untuk meng
Lampiran 12 Penggunaan menu sistem
Secara sederhana fungsi menu editor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
− Menu Properti berfungsi menampilkan informasi yang dimiliki oleh komponen prasarana. yang dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan proses editing
(penambahan, penghapusan, pembaharuan), filtering (penyaringan), find (pencarian) serta
sorting (pengurutan) data. Adapun sub menu properti terdiri atas: Lintas, properti Petak, properti stasiun dan PLH.
▪
Sub Menu Properti > Lintas, menginformasikan mengenai relasi antara lintas dengan petak dan relasi antara lintas dengan stasiun.
Sub Menu Properti>Lintas>Lintas, menyediakan fasilitas sebagai berikut:
¾ Sheet/tabel, menginformasikan mengenai properti stasiun dan petak pada satu lintas.
¾ Navigator data lintas, mengarahkan pemilihan lintas yang diinginkan.
Lampiran 12 Lanjutan
Sub Menu Properti > Lintas > Lintas_Petak, menyediakan fasilitas sebagai berikut:
¾ Sheet/tabel, menginformasikan mengenai relasi lintas dengan petak.
¾ Tool data, berfungsi untuk perubahan, pencarian dan pencetakan.
▪ Tool data terdiri atas beberapa fungsi yaitu:
▪ Pemilahan meliputi button filter, button find, button sort, button refresh dan button bound.
o Button Filter berfungsi untuk memilah atau menyaring data berdasarkan kriteria yang diinginkan
Input Box
Form filter terdiri atas fungsi :
Input box, berfungsi untuk memasukan kriteria data ya akan disaring, adapun sintaks penulisannya adalah
k leb
= nilai kriteria
operator = fungsi
logika = logika Contoh :
DAOP = ”1” ; memilah semua data daop 1
DAOP = ”1” and STA1 < 5000 ; memilah data daop 1 yang memiliki S 1 k 5000 ng
a. [expresi1 operator expresi2], untuk satu kriteria
b. [expresi1 operator expresi2] logika [expresi1 operator expresi2] logika …. Untu ih dari satu kriteria.
Diamana expresi1 = nama field/kolom
expresi2
Lam a
−
pir n 12 Lanjutan
Button Find berfungsi untuk mencari data berdasarkan kriteria yang diinginkan.
List Box 1 Input Box
List Box 2 Check Box
Form find terdiri atas fungsi :
− List box 1, berfungsi untuk memasukan kriteria field/kolom yang dicari. fungsi untuk memasukan kriteria operasi yang dicari.
Inpu
− Check Box, berfungsi untuk pengarahan pencarian data.
−
− List box 2, ber
− t box, berfungsi untuk memasukan nilai data yang akan dicari.
Button OK, untuk mengaktifkan kriteria yang dimaksud.
− Button Cancel, untuk membatalkan kriteria yang dimaksud.
− Button Filter berfungsi untuk mengurutkan data berdasarkan kriteria yang diinginkan
Input Box
Form Sort terdiri atas fungsi:
ut box, kan, dimana urutan
a berdas
[expresi], untuk satu kriteria pengurutan b. [expre
a expresi = nama field/kolom
expresi1 = nama field/kolom pilihan pertama
expresi2 = nama field/kolom pilihan kedua Contoh:
DAOP; mengurutkan data berdasarkan urutan daop
DAOP, S rka urutan daop dan urutan STA1.
Inp berfungsi untuk memasukan kriteria data yang akan diurut dat arkan karakter terkecil, adapun sintaks penulisannya adalah a.
si1, expresi2, …. ] Untuk lebih dari satu kriteria pengurutan Diaman
TA1; mengurutkan data berdas
Button OK, untuk mengaktifkan kriteria yang dimaksud
Lampiran 12 Lanjutan
Button Bound berfungsi untuk menyeleksi dan menampilkan data spasial ginkan dan berfungsi untuk menyeleksi dan
g dipilih.
baik untuk data atribut erseleksi akan berubah warna
−
berdasarkan kriteria data atribut yang diin menampilkan informasi atribut dari data spasial yan
Button
maupun untuk data spasial. Tampilan data spasial yang t
bound sangat membantu dalam konektivitas pencarian, objeknya
▪ Konektivitas data atribut dengan data spasial, merelasikan data atribut dengan spasial, dimana objek yang terpilih akan ditampilkan di pusat form peta.
− Check box, berfungsi untuk memilih aplikasi baik secara manual atau secara otomatis menempatkan objek spasial pada pusat form pet
−
a.
Lampiran 12 Lanjutan
Sub Menu Properti> properti petak, menginformasikan mengenai data prasarana dalam setiap petak serta relasi antara petak dengan data prasarana.
▪
− Sub Menu Properti > properti petak >Inventarisasi petak, menampilkan informasi prasarana dalam satu petak. Fasilitas yang dimiliki sama dengan fasilitas pada Sub Menu Properti>Lintas>Lintas. Perbedaannya hanya pada kapasitas informasi dari sheet/tabel data.
Lampiran 12 Lanjutan
− Sub Menu Properti> properti stasiun, menginformasikan mengenai data prasarana dalam setiap stasiun serta relasi antara stasiun dengan data prasarana.
− Sub Menu Properti> properti stasiun>Inventarisasi stasiun, menampilkan informasi satu stasiun. Fasilitas yang dimiliki sama dengan fasilitas pada Sub Menu
prasarana dalam
Lampiran 13 Pengaturan peta
Menu OPERASIONAL PETAberfungsi untuk:
▪ Memilih data spasial yang akan dipanggil melalui select region, select object, dan select Polygon.
▪ Pengaturan tampilan data spasial dengan melalui perbesar, perkecil atau semua layer.
▪ Pemberian label pada data spasial melalui Label.
▪ Membuat data spasial dengan tema data atribut tersendiri melalui tematik.
▪ Mengatur tema data spasial yang akan dipanggil melalui pengaturan layer.
− Select Object, memilih satu atau lebih objek spasial secara acak, serta menginformasikan data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabila salah satu atau lebih jendela properti (misalkan lintas, properti petak) diaktifkan.
− Select Region, memilih satu atau lebih objek spasial sesuai dengan batasan region (segi empat), serta menginformasikan data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabila salah satu atau lebih jendela properti (misalkan lintas, properti petak) diaktifkan.
Select polygon, memilih satu atau lebih objek spasial sesuai dengan batasan polygon
fkan.
−
(segi banyak), serta menginformasikan data atributnya dalam form atau tabel, menu ini akan aktif apabila salah satu atau lebih jendela properti (misalkan lintas, properti petak) diakti
Perbesar, merubah tampilan objek di layar monitor untuk diperbesar.
−
Perkecil , merubah tampilan objek di layar monitor untuk diperkecil.
−
Grabber, mengatur posisi peta semua layer.
−
− Centring, menampilkan posisi pointer sebagi titik tengah layar.
− Label, pemberian identitas objek yang dipilih, sesuai dengan kriteria yang telah dipilih. Pemilihan kriteria tersebut dilakukan pada pengaturan layer.
− Tematik, menampilkan legenda peta serta simbol pada objek yang bersangkutan.
− Pengaturan layer, mengkonfigurasikan urutan overlay (tumpang susun), menambah serta mengurangi layer, dimana layer paling atas dari overlay merupakan layer yang akan aktif. Sub menu dari pengaturan layer adalah sebagai berikut:
− ScrollBar Layer, untuk memilih layer yang a iatur.
−
kan d
− CheckBox Visible, menampilkan layer yang terpilih.
− CheckBox Selectable, mengaktifkan layer yang terpilih.
Lampira
ox Editable, untuk mengubah bentuk objek.
−
dd/Remove, untuk memanggil atau menghilangkan layer. n 13 Lanjutan
− ChecBb
Button Display, untuk pengaturan tampilan objek.
− Button Labels, untuk mendefinisikan label yang akan ditampilkan.
Lampiran 14 Pengaturan tampilan form pada layar monitor Menu WINDOWS berfungsi untuk :
− Memberikan kemampuan untuk memilih cara mengatur tampilan form di layar monitor agar sesuai dengan keinginan pengguna.
▪
− Cascade All, mengatur tampila seluruh form di layar monitor tersusun tumpang susun
Lampiran 15 Penggunaan button updating
▪ UPDATING DATA
Setelah anda telah menguasai operasional pengaksesan informasi, langkah selanjutnya adalah updating data. Data prasarana kereta api memiliki sifat yang dinamis, dimana kondisi data prasarana tersebut dari masa ke masa selalu berubah, sedangkan informasi yang dibutuhkan merupakan informasi terbaru (up to date). Untuk menanggulangi masalah tersebut, sistem ini dilengkapi dengan fasilitas untuk updating data (pembaharuan). Fasilitas untuk melakukan up dating terdapat form browser (tool data) dan form relasi (tabel). Adapun langkah-langkah untuk updating peta adalah sebagai beriku:
− Updating data atribut dalam form browser (tool data), fasilitas untuk updating terdiri atas:
Button edit : digunakan untuk mengaktifkan mode edit pada sheet/tabel yang aktif (sheet/tabel yang ingin di up-date)
Button Update : digunakan untuk meng-up-date record yang ada pada sheet/tabel yang aktif
Button Delete : digunakan untuk menghapus record yang diinginkan
Button Refresh : digunakan untuk me-refresh record-record setelah di up-da
− Updating pada Menu Properti > Lintas > Lintas Petak hanya boleh pada field/kolom Lts_Pta, Kd_Ptk, Sta_1, Sta_2, Panjang, Nama_Petak *).
− Updating pada Menu Properti > Lintas > Lintas Stasiun hanya boleh pada field/kolom Lts_Pta, Kd_Sts, Sta, Nama_Stasiun *).
− *) memakai scroll bar
te
Lampiran 15 La
U litas untuk updating yang digunakan adalah. njutan
pdating data atribut dalam Form relasi, fasi
− Un k mtu engupdate atribut klik kolom pada sheet/tabel kemudian, aktifkan Button ed s ambah satu. Kursor pada sheet tabel akan aktif dan proses updating bisa dilakukan.
− Setelah proses selesai kemudian aktifkan
it , elanjutnya kolom akan bert
Button Update , (button update akan muncul apabila button Edit diaktifkan)
Catatan:
Updating pada Menu Properti > Lintas > Lintas hanya boleh pada field/kolom Ptk_Pta dan