• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 13 : Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Seksual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul 13 : Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Seksual"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Departemen Kesehatan RI

(2)

J

IneJowJ(Jia . Ol)paMrrlr,n Vr,'.r,h"-tl:m . HjゥイイLyャイjイセLQ@ j',wJ(,r,,1 jJ'''''J',r,tJ:,It:ml'fJr'/'Jhl (J:m Pl3nYGh"wn LinflYUngan.

IAodul Pelatihan InlfJ( ",n',j pr, rut!:,II"-tn J.",fllhY>r P"Yt;1 1 .Jahart;.l; Ofip'lrtfjrn',(1 v,,',r ,,[;Jrj fJI . ,)(JI)')

Modul1 Modul2 MocJul 3 Modul4

Modul 5 Modul6 Modul7 Modula

Y U;' W',I ( Ion 1' 1 fl· ) (;1 Y', I)/I

1. Judl)l I. HI 1 II.

I,ID::-III. SEI.UALLIT ( TRJ.I I Mil (ED !JIG"'I' 1 エセ@

III, E!.UIIL.M ID G t ID セ イ@ DI (Jf' PI :H" t It-peOTICI VI. U / ID 11i.UI IUP

il lIl 'll J

616 .979 .2

Ind

(3)

Modul Pelotihon Intervensi

Perubohon Periloku

PAKET 1

616.979.2 Ind

M

MO,DUL  

KESEHATAN REPRODUKSI

DAN KESEHATAN SEKSUAL

Departemen Kesehatan

RI

Jakarta  

(4)

. Program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS telah berjalan di Indonesia kurang lebih selama 20 tahun sejak ditemukannya kasus AIDS yang pertama pada 1983. Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pesat meliputi pencegahan hingga pengobatan perawatan dan dukungan. Perkembangan program ini menunjukkan pula pemahaman yang lebih baik p ara penyelenggara dan pelaksana program terhadap persoalan IMS, HIV dan AIDS .   serta berkembangnya ragam, besaran dan percepatan respon untuk

mengatasinya.

Secara garis besar hingga saat ini, terdapat dua tipe intervensi dalam program penanggu'langan IMS, HIV dan AIDS yakni: Intervensi Perubahan Perilaku dan Ihtervensi Biomedis. Keduanya merupakan komponen penting dalam upaya penanggulangan dan saling melengkapi. Pemahaman mengenai program penanggulangan yang komprehensif biasanya juga merujuk pada lengkap tidaknya kedua komponen tersebut dihadirkan dalam disain dan implementasinya. Meski keduanya dianggap sebagai komponen yang sama penting, intervensi biomedis lebih luas dikenal, menjanjikan penyelesaian klinis dan medis yang leblh pasti, serta memiHki konsep dan instrumen yang jelas dan mudah untuk diobservasi.

Intervensi perubahan perilaku sendiri dengan teknik dan metode yang berbeda sebetulnya mempunyai standar proses, dan (protokol) tahapan implementasi yang jelas. Akan tetapi ragam intervensi perubahan perilaku kurang dikenal dan kurang dipahami dengan baik. Konsepnya sertng dianggap abstrak, dan tidak banyak ケ。セァ@ menguasai metode, teknik hingga instrumennya. Hal ini antara lain disebabkan belum tersedianya modul pelatihan yang secara

(5)

komprehensif dapat memberikan bekal pengetahuan sekaligus

keterampilan kepada petugas lapangan (outreach worker).

Dalam rangka meningkatkan kualitas intervensi di tingkat lapangan yang dapat membekali pengetahuan sekaligus keterampilan penerapan intervensi efektiftelah dikembangkan DUA paket modullntervensi Perubahan Perilaku komprehensif. Kedua paket ini disebut sebagai Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku (IPP) untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV melalui Transmisi Seksual. Paket SATU menekankan pada peletakan dasar pengetahuan yang kuat mengenai program IMS, HIV, AIDS serta isu terkait lainnya. Sedangkan Paket DUA bertujuan membekali petugas dengan keterampilan komunikasi sekaligus penerapan intervensi efektif.

Satu set buku yang disajikan pada bagian ini khusus memuat Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku Paket SATU.

Seluruh modul pada Paket SATU ini disusun berdasarkan pedoman Intervensi Perubahan Perilaku yang disiapkan oleh Program Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI dan Departemen Kesehatan. Pada wilayah kerja Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI, paket modul ini sudah diujicobakan dan digunakan untuk melatih kurang lebih 600 petugas lapangan yang bekerja pada 60-an LSM, tersebardi delapan provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Papua dan Papua Barat. Pelatihan diberikan bagi petugas lapangan yang mendampingi berbagai kelompok berperilaku risiko tinggi seperti: Wanita Pekerja Seks (WPS), Laki-Iaki yang berhubungan Seks dengan Laki-Iaki lain (LSL), Waria, serta Pria berperilaku risiko tinggi.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan masukan sampai terbitnya buku ini kami ucapkan terima kasih, yakni United Nations

(6)

Development Programme Goverment of Indonesia melalui proyek United's

Capacity Development to The Global Fund's Principle Recipient in Indonesia yang telah mendanai kegiatan finalisasi modul ini.

Ucapan terima kasih disampaikan khusus kepada Tim BCI (Behavior Change Intervention/Jntervensi Perubahan Perilaku) Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI dan para konsultan yang telah memberikan bantuan Ikeah llian u n tuk

,

menyelesaikan buku yang sangat penting ini.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, koreksi dan masukan dari pembaca sangat diharapkan.

Editor

(7)
(8)

SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI

Perkembangan epidemi HIV dan AIDS di dunia telah menyebabkan HIV dan AIDS menjadi masalah global dan semakin nyata menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesi,a. Dalam rangka mempercepat akselerasi upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, sangatlah penting untuk memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan dimana keduanya merupakan komponen penting dan saling melengkapi.

Kurang disadar,inya risiko penularan IMS, HIV dan AIDS oleh kelompok berisiko serta masih rendahnya kesadaran untuk mengetahui status HIVnya yang ditunjukkan dengan masih cukup besarnya kasus AIDS yang ditemukan pada stadium lanjut di Rumah Sa kit sehingga menyebabkan tingginya tingkat kematian kasus AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran respon pengendalian epidemi HIV dan AIDS.

Upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang juga dikenal dengan intervensi biomedis telah berjalan dengan baik dan mampu menyelesalkan permasalahan klinis dan medis yang lebih pasti sedangkan upaya pencegahan khususnya intervensi perubahan perilaku belum dikenal dan dipahami dengan baik.

Intervensi perubahan perilaku sangat penting dilakukan untuk mengubah pengeta'huan, sikap, keyakinan, perilaku atau tindakan individu maupun populasi untuk mengurangi perilaku berisiko terinfeksi HIV. Berdasarkan tingkat epidemi HIV di Indonesia yang terkonsentrasi maka sasaran utama upaya

(9)

intervensi perubahan perilaku ini ditujukan kepada kelompok populasi berisiko tinggi yang berperilaku tidak aman terhadap penLJlaran HIV.

Untuk mendukung kegiatan intervensi perubahan perilaku (lPP) yang berkualitas di lapangan maka perlu disusun buku-buku panduan IPP termasuk paket modul pelatihan IPP bagi petugas lapangan.

Sepatutnyalah kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak baik perorangan atau institusi yang telah berperan serta dalam penyusunan dan penyempurnaan modul pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS,HIV dan AIDS melalui Hubungan Seksual, 2009.

Semoga modullPP ini dapat bermanfaat dalam program pengendalian HIV/ AIDS di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Depkes-RI

(10)

DAFTAR IS,I

Kata pengantar ... i  

Sambutan Sekretaris Jenderal Oepartemen Kesehatan RI ... v  

Oaftar lsi ... vii  

I. Oeskripsi Singkat ... 1  

II. Tujuan Pembelajaran ... 2  

III. Pokok Pembahasan dan Sub Pokok Pembahasan ... 3  

IV. Waktu ... 3  

V. Metode ... 3  

VI. Alat Bantu dan Media ... 4  

VII. Langkah-Iangkah Pembelajaran ... 4  

Bahan Pembelajaran ... 13  

Referensi ... 33  

Lampiran-Iampiran:   Lampiran 1   Lembar Aktivitas 1: Oiskusi Kelompok Masalah Kesehatan Seksual.. ... 35  

Lembar Aktivitas 2: Oiskusi Kelompok Oampak Perilaku ... 37  

Lampiran 2   Evaluasi Akhir Modul ... 39  

Lampiran 3   Slide presentasi ... 41  

Oaftar Istilah ... 49  

(11)
(12)

MODUl

KESEHATAN REPRODUKSI DAN

KESEHATAN SEKSUAl

I. Oeskripsi singkat

Produk perubahan perilaku yang diharapkan terjadi adalah setiap orang, khususnya kelompok dampingan (KD) memiliki

perilaku hid up sehat. Diantaranya adalah kehidupan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual yang sehat. Sehat adalah bagian dari menjadikan diri kita berada pada kondisi dimana:

•   Berada pada kondisi tidak sakit atau struktur dari sistem fungsi tubuh berjalan secara baik, tidak terjadi kehancuran/kerusakan.

•   Sehat optimal: mengandung pengertian balhwa secara penuh, fisik berfungsi dengan aktif, intelektualitas, emosi, sosial, lingkungan dan spirit yang positif.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu peningkatan kesadaran dan

kemandirian set1iap orang dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk seksualitasnya sehingga hak-hak reproduksi dan seksualnya dapat terpenuhi, dalam rangka menuju peningkatan kualitas hidupnya.

Dalam rangka mencapai kondisi kesehatan kelompok dampingan yang sehat secara reproduksi dan seksual, seorang PL berperan dalam memotivasi. Untuk dapat

f

memotivasi dengan baik, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual, serta perilaku sehat untuk

(13)

MODUL

KESEHATAN, REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

Modul ini akan membahas tentang: pengertian kesehatan re,produ'ksi,

pengertian kesehatan seksual, masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual, faktoryang mempengaruhi kondisi kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual, perilaku sehat untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual, hubungan kesehatan reproduksi dan kesehatan

seksual dengan IMS dan HIV dan tugas petugaslapangan (PL) memotivasi kelompok dampingan (KD) dalam menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

II. Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempel'ajari materi, peserta diharapkan memahami kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari materi, peserta mampu:

1.   Menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi. 2.   Menjelaskan pengertian

kesehatan seksual.

3.   Menjelaskan

masalah-masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

4.   Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual. 5.   Menjelaskan perilaku sehat untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

6.   Menjelaskan hubungan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual   . dengan IMS dan HIV.  

7.   Menjelaskan tugas PL memotivasi KD dalam menjaga kesehatan reproduksi dan kesehataQ seksual.

(14)

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

III. Pokok Bahasan dan

Sub Pokok Bahasan

Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Seksual:

1.   Pengertian kesehatan reproduksi.

2.   Pengertian kesehatan seksual.

3.  Masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

4.   Faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

5.   Perilaku sehat untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

6.   Hubungan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual dengan IMS dan HIV.

7.  

Tugas PL memotivasi KD dalam

menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.

IV. Waktu

3 jam pelatihan (135 men it)

V. Metode

I

:  

: 1. Curah pendapat.  

:

:

: 2. Ceramah tanya jawab.

:

:

: 3. Diskusi kelompok. :

:

: 4. Diskusi pleno.

(15)

MODUl

VI. Alat Bantu dan Media

1.   Selotip kertas 2.   Spidol besar

3.  LCD

4.  Laptop

5.   Metaplan

6.   Slide Presentasi

7.  Lembar Aktivitas 1: Diskusi

Kelompok Masalah Kesehatan

Seksual

8.   Lembar Aktivitas 2: Diskusi

Kelompok Dampak

Perilaku

\.  

)

VII. Langkah-Iangkah Pembelajaran

Sesi 1: Pengkondisian (10 menit).

Langkah 1 :

Sapa peserta dengan ramah dan ucapkan salam.

Apabila fasilitator belum berkenalan dengan peserta maka sebaiknya fasilitator

memperkenalkan diri dan minta semua peserta menyebutkan nama satu-persatu.

Apabila diperlukan, ajak peserta bermain-main untuk melakukan penyegaran dan

membangun suasana atau energizer.

Langkah 2:

Katakan dan jelaskan pada peserta tentang topik-topik yang akan dibicarakan dalam sesi ini.

Jelaskan pada peserta mengapa topik-topik ini penting untuk dibicarakan dan

didiskusikan.

Jelaskan juga tujuan sesi dengan

..  

menggunakan slide presentasi.
(16)

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAl

MODUL

Langkah 3 :

Tanya peserta apakah sudah s'i ap untuk membahas materi kesehatan reproduksi dan

kesehatan seksual? Apabila ya, mulailah

dengan sesi 2.

Sesi 2:

Pembahasan Sub Pokok

Bahasan Pengertian Kesehatan

Reproduksi dan Kesehatan Seksual

(30 menit).

Langkah 1:

Tayangkan beberapa pilihan pernyataan   kehidupan yang berharga bag i seseorang dan セ@ 

minta peserta untuk memilih satu  

pernyataan yang menurut pendapatnya,  

paling BERHARGA dalam hidupnya.  

Langkah 2:

.

Pilih peserta yang menjawab SEHAT,

dan ajukan pertanyaan : "Berapa orang

yang menjawab sehat dan mengapa

penting Anda memilih sehat ?"

• Catat kata kunci dari pendapat peserta pada kertas flipchart dan

lakukan penegasan dengan menyampaikan arti' sehat dengan

menggunakan slide presentasi

• Berikan kesempatan bagi peserta untuk menanyakan hal­hal yang

terkait dengan penilaian sehat

dalam kehidupannya.

Langkah 3:

Katakan, kesehatan itu meliputi sehat fisik, emosional, intelektual

termasuk kesehatan seksual dan

kesehatan reproduksi.

Terkait dengan hal tersebut, tanyakan

kepada peserta: "Apa yang dimaksud

dengan kesehatan reproduksi ?"

Catat kata kunci jawaban peserta di

(17)

MODUL

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAl

masing­masing kertas flipchart.

Rangkum dan bacakanjawaban

peserta tersebut.

Langkah 4:

Lanjutkan seperti langkah 3, dengan menanyakan: "Apa yang dimaksud

dengan kesehatan seksual?"

Langkah 5:

Tayangkan dan jelaskan arti dan ruang lingkup, perbedaan dan persamaan

kesehatan seksual dan kesehatan

reproduksi dengan menggunakan slide

presentasi.

Beri kesempatan pada peserta untuk

bertanya atau menambahkan informasi

mengenai pengertian dan ruang lingkup

dari kesehatan reproduksi dan kesehatan

seksual.

Jawab pertanyaan dengan singkat dan

jelas.

Apabila ada pertanyaan yang belum bisa

dijawab oleh fasilitator, jangan paksaan

menjawab dengan perkiraan saja. Katakan

Anda akan mencari informasi yang benar dan

akan menyampaikan pada peserta .

Langkah 6:

Buat rangkuman sesi. Tegaskan bahwa kesehatan adalah hak setiap orang, karena

itu kesehatan reproduksi dan kesehatan

seksual adalah juga hak, dengan

(18)

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHAf AN SEKSUAL

MODUL

Sesi 3: Pembahasan Sub Pokok

Bahasan Masalah Kesehatan

Reproduksi dan Kesehatan

Seksual, dan Faktor-Faktor yang

mempengaruhi (30 menit).

langkah 1:

Katakan bahwa permasalahan

kesehatan seksual dapat juga merupakan

permasalahan kesehatan reproduksi.

Katakan kita akan bekerja dalam

kelompok membahas kasus.

Jelaskan tugas kelompok sesuai dengan

panduan pada Lembar Aktivitas 1 (LA 1

terlampir).

langkah 2:

Setelah mengerjakan LA 1, lakukan

presentasi untuk memberikan penegasan

tentang KD dan permasalahan kesehatan

reproduksi dan kesehatan seksual

dengan menggunakan slide presentasi.

Beri kesempatan pada peserta untuk

bertanya dan menambahkan.

Jawab pertanyaan dengan singkat dan

jelas.

Apabila ada pertanyaan yang belum bisa

dijawab oleh fasilitator, jangan paksaan

menjawab dengan perkiraan saja.

Katakan anda akan mencari informasi

yang benar dan akan menyampaikan

pada peserta.

langkah 3:

.

Buat rangkuman sesi dengan sing kat .

.

(19)

MODUL

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

Sesi 4: Pembahasan Sub

Pokok Bahasan Perilaku Sehat

untuk Menjaga Kesehatan

Reproduksi dan Kesehatan

. Seksual, dan Hubungan

Kesehatan Reproduksi dan

Kesehatan Seksual dengan

IMS dan HIV (35 menit).

Langkah 1:

Tanyakan kepada peserta apa pendapat   mereka tentang perilaku sehat.  

Catat kata kunci jawaban peserta pada   kertas flipchart.  

Buat rangkuman berdasarkan pendapat   mereka.  

Langkah 2:

Lanjutkan dengan pertanyaan:"Apa pendapat Anda tentang hubungan

kesehatan reproduksi dan kesehatan

seksual dengan IMS dan HIV?"

Catat kata kunci jawaban peserta pada kertas flipchart.

Buat rangkuman berdasarkan pendapat mereka.

Langkah 3:

Katakan kepada peserta bahwa kita akan   melakukan diskusi kelompok tentang  

dampak perilaku.  

Jelaskan tug as kelompok sesuai dengan   panduan pada Lembar Aktivitas 2 (LA 2,  

terlampir).  

Langkah 4:

Setelah selesai mengerjakan LA 2,

(20)

MODUl

­menjaga kesehatan reproduksi dan

kesehatan seksual dan hubungan

kesehatan reproduksi dan kesehatan

seksual dengan IMS dan HIV.

Beri kesempatan pada peserta untuk bertanya dan menambahkan.

Jawab pertanyaan dengan singkat dan jelas.

Apabila ada pertanyaan yang belum

bisa dijawab oleh fasilitator, jangan

paksakan menjawab dengan perkiraan

saja . Katakan Anda akan mencari

informasi yang benar dan akan

menyampaikan pada peserta.

Langkah 5:

Sesi 5: Pembahasan Sub Pokok

Bahasan Tugas Petuga,s

Lapangan memotivasi Kelompok

Dampingan dalam Menjaga

Kesehatan Reproduksi dan

Kesehatan Seksual (20 menit).

Langkah 1 :

Tulis

kata "Motivasi" pada kertas

flipchart dengan ukuran huruf yang

besar dan minta masing­masing orang

membuat suatu kalimat dengan

menggunakan kata motivasi.

(21)

MODUl

Langkah 2:

Minta 5 orang peserta untuk membacakan kalimat yang telah

dibuatnya. Kemudian berdasarkan

kalimat tersebut, tanyakan:"Apa arti motivasi?"

Catat pendapat peserta pada kertas flipchart, kemudian rangkum dan

bacakan makna dari kata motivasi.

Langkah 3:

Tayangkan danjelaskan pengertian motivasi dengan menggunakan slide

presentasi.

Langkah 4:

Katakan: "Berdasarkan pengertian motivasi in;, salah satu tugas dar; PL

terkait dengan kesehatan

reproduksi dim kesehatan seksual adalah

memotivasi KD untuk mencapai

kesehatan reproduksi dan kesehatan

seksual yang optimal"

Tayangkan slide presentasi dan

sampaikan tugas PL dalam memotivasi KD untuk mencapai kesehatan

reproduksi dan kesehatan seksual yang

optimal.

Beri kesempatan pada peserta untuk bertanya dan menambahkan.

Jawab ·pertanyaan dengan singkat dan jelas.

Apabila ada pertanyaan yang belum bisa

dijawab oleh fasilitator, jangan paksakan

menjawab dengan perkiraan saja.

Katakan Anda akan mencari informasi

yang benar dan akan menyampaikan

pada peserta.

(22)

MODUl

Langkah 5:

Suat rangkuman sesi dengan singkat.  

Sesi 6: Rangkuman dan Pembulatan

(10 menit).

Langkah 1 :  

Lakukan evaluasi akhir modul (panduan terlampir).  

Langkah2:

Fasilitator menyampaikan rangkuman isi materi  

kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual.  

Langkah3:

Katakan pad a peserta bahwa informasi lebih lanjut

bisa dibaca pada bahan pembelajaran dan bisa

ditanyakan pada fasilitator di luar kelas selama

pelatihan berlangsung.

(23)
(24)

BAHAN

KESEHATAN REPR'ODUKSI

PEMBElAJARAN DAN KESEHATAN SEKSUAl

.   ,:

, .

.

セ@ • セ@ -;"J" . ' . .

A. Pengertian Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Seksual

Terlebih dahulu perlu dipahami pengertian kesehatan secara umum. Seseorang

yang sehat secara utuh dalam hidupnya adalah bukan sekedar merasa tidak sakit,

melainkan ada beberapa prasyarat yang harus terpenuhi, antara lain:

•   Merasa bahagia.

•   Cukup makan.

•   Punya rumah yang nyaman.

•   Cukup pakaian.

•   Keadaan anak dan bayi yang sehat.

•   Punya pekerjaan dan penghasilan  

sebagai bag ian dari tanggung jawab.  

•   Harmonis dalam arti dicintai dan  

mencintai keJuarga.  

•   Harmonis dalam arti dicintai dan  

mencintai dalam kehidupan seksual.  

(25)

BAHAN

PEMBELAJARAN

KE SE HATA NRE PRO DU KSI DAN KESEHATA N EKSUAl

•   Berada pada kondisi tidak sakit atau struktur dari sistem fungsi tubuh berjalan

secara baik.

•   Sehat optimal:, yaitu mengandung pengerti an sehat secara penuh, fisik berfungsi

dengan aktif, intelektualitas, emosi, sosial, lingkungan dan spir,it ya ng positif.

Ap a kesehatan reproduksi?

•   Keseh atan yang berkaitan dengan

me nghasilkan keturun an.

•   Kese hatan reproduksi melip uti

keadaan sehat jasmani, psikologis dan

sosial yang berhubunga n denga n

sistem, fungsi da n p roses rep rod u ksi.

Pengertia n kesehatan reproduksi menurut

Konfrensi Kependudukan dan

Pembangunan (ICPD) tahun 1994 di

Kairo:

Kondisi utuh sehat sejahtera fisik, mental

dan sosiali, tidak hanya bebas penyak'it

atau kecacata n, dalam sistem, fungsi, da n

proses reproduksi.

lID

I

Ruang lingkup kesehata n rep roduksi:

•   Sehat secara fisiko

•   Sehat secara me ntal .

I . Se ha t secara so sial.

I

I.

Salah satu ru an g ling kup kesehatan

セ@

reproduksi adalah me mbicarakan

tentang hub unga n seksual yang sehat

ya ng tidak menu larkan infe ksi

menular seksual (lMS) d an HIV.

•   Ruang lingkup lainnya melip uti

kekerasan terhadap peremp uan,

keluarga berencana, kesehatan

reproduksi remaja dan keseja hteraa n

(26)

BAHAN

PEMBElAJARAN

KES EHATANREP RO DUKSI DAN KESEHATAN SEKS UA l

Apa kesehata n seksual?

Bada n Kesehatan Dunia (WHO), melalui

Deklarasi Kesehatan tahun 2003,

memberikan definisi tentang kesehatan seksual adalah: kombinasi dari bagian kegiatan seksual yang bersifat fisik, emosional, intelektual dan sosial,

sehingga seks adalah pengalaman positif yang dapat meningkatkan kualitas hidup, menjadikan lingkungan kita lebih baik untuk kehidupan .

Definisi kesehatan seksual berdasarkan Deklarasi Montreal 2005 tentang

Kesehatan Seksual untuk Milenium, lebih menekankan pada beberapa hal sebagai berikut:

•   Mengakui, mempromosikan, meyakinkan dan melindungi hak-hak seksual bagi semua.

Hak seksual merupakan unsur tak terpisahkan dari Hak Azasi Manusia yang mendasar dan dengan

demikian, hak ini mencakup semua

dan universal. Kesehatan seksual tidak bisa dicapai tanpa adanya hak seksual bagi semua.

•   Kesetaraan Jender

Kesehatan seksual memerlukan adanya kesetaraan jender dan rasa saling hormat. Ketimpangan yang terkait jender serta

(27)

BAHAN

PEMBElAJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAl

sehingga menghambat tercapainya

kesehatan seksual.

•   Menghapuskan semua jenis kekerasan

dan pelecehan seksual.

Kesehatan seksual tidak bisa dicapai

sebelum semua orang terbebas dari

stigma, diskriminasi, pelecehan,

paksaan dan kekerasan seksual.

•   Memberikan akses universal untuk

pendidikan dan informasi tentang

seksualitas yang menyeluruh.

Untuk mencapai kesehatan seksual,

semua individu termasuk generasi

muda, harus memiliki akses kearah

pendidikan seksualitas yang

menyeluruh dan informasi kesehatan

seksual dalam seluruh siklus kehidupan.

•   Menjamin bahwa program-program

kesehatan reproduksi mengakui betapa

pentingnya kesehatan seksual.

Reproduksi merupakan dimensi

seksualitas manusia yang amat penting,

bila diinginkan dan direncanakan,

dapat memberikan kontribusi

untuk memperkuat

hubungan-hubungan dan pencapaian

pribadi. Kesehatan seksual bukan

hanya sekedarkesehatan

reproduksi saja, karena ini

merupakan sebuah konsep yang

meliputi semuanya . Upaya untuk

menangani berbagai dimensi

seksualitas dan kesehatan seksual

(28)

BAHAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

PEMBELAJARAN

program kesehatan reproduksi yang terkini harus lebih diperluas.

•  

Menghentikan dan mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan Infeksi Menular Seksual (lMS) lainnya.

Akses universal untuk pencegahan, tes dan konseling sukarela,

perawatan dan pengobatan HIV dan :

:

AIDS serta bentuk IMS lainnya secara : :

komprehensif merupakan hal yang : :

sama pentingnya bagi kesehatan

seksual. Dengan demikian

secepatnya harus ada pen ingkatan program yang menjamin

keberadaan akses universal.

•  

Mengidentifikasi, menangani dan mengatasi keluhan disfungsi dan gangguan seksual.

Karena pemenuhan seksual memberikan kapasitas untuk meningkatkan kualitas hidup, maka amatlah penting bagi kita untuk mengakui, mencegah dan mengatasi semua keluhan, disfungsi dan gangguan seksual.

•  

Mendapatkan pengakuan bahwa

kenikmatan seksual merupakan salah satu unsur dari kesejahteraan

man usia.

Kesehatan seksual bukan

"

merupakan sekedar situasi bebas penyakit. Kenikmatan dan

kepuasan seksual merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari

kesejahteraan manusia, sehingga

(29)

BAHAN

PEMB El AJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAl

unsur ini membutuhkan pengakuan dan promosi yang universal.

Untuk mengantisipasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual di masyarakat, perlu dipahami hak reproduksi. Hak reproduksi perorangan dapat diartikan bahwa setiap orang baik laki-Iaki maupun perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas, so sial, suku, umur, agama dll) mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab (kepada diri, keluarga dan masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar anak serta untuk

menentukan waktu kelahiran anak dan dimana akan melahirkan. Secara praktis,

hak reproduksi dijabarkan sebagai berikut:

, .   Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik.

2.   Perempuan dan laki-Iaki sebagai pasangan atau sebagai individu berhak memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas,

kesehatan reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang

digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan

(30)

BAHAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAl

PEMBELAJARAN

3.   Hak untuk memperoleh pelayanan KB 6. Remaja laki-Iaki dan perempuan yang aman, efektif, terjangkau, dapat berhak memperoleh informasi diterima sesuai dengan pilihan, tanpa yang tepat dan benar tentang

paksaan. reproduksi remaja, sehingga

4.   Perempuan berhak memperoleh dapat berperilaku sehat dan

pelayanan kesehatan yang menjalani kehidupan seksual

dibutuhkan, yang memungkinkannya I yang bertanggung jawab.

sehat dan selamat dalam menjalani 7. Laki-Iaki dan perempuan berhak kehamilan dan persalinan serta mendapat informasi yang mudah

memperoleh bayi yang sehat. diperoleh, lengkap dan akurat

5.   Hubungan suami istri didasari mengenai IMS dan HIV serta

penghargaan terhadap pasangan AIDS.

(31)

BAHAN

PEMBElAJARAN

2.   Emosi kelekatan atau cinta.

B. Masalah-masalah Kesehatan

Permasalahan terkait emosi

Reproduksi dan Kesehatan

kelekatan atau cinta. Sind rom

Seksual

ini dikenal juga sebagai

parafilia. Permasalahan kesehatan reproduksi dan seksual

3.   Perilaku seksual kompulsif. memiliki hal yang sama, artinya kejadian pada

Permasalahan terkait perilaku kesehatan seksual dapat mempengaruhi

seksua'l kompulsif. kejadian pada kesehatan reproduksi. Adapun

Penderitanya memiliki masalah-masalah kesehatan seksual dan

kecenderungan untuk terus reproduksi adalah sebagai berikut:

menerus melakukan suatu perilaku seksual tertentu. 1.   Disfungsi seksual

Permasalahan terkait fungsi seksual, yang lebih dikenal sebagai disfungsi seksual. Jenis-jenisnya adalah : gangguan hasrat seksual (hipoaktit), aversi seksual (membenci hal-hal yang berbau seksual), gangguan dorongan seksual, disfungsi ereksi laki-Iaki, gangguan orgasme pada perempuan, gangguan orgasme pada laki-Iaki, ejakulasi dini, vaginismus (vagina tegang dan

menutup rapat) dan hubungan seksua'i yang

(32)

:-BAHAN

PEMBELAJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAl

Termasuk didalamnya adalah kegemaran melakukan hubungan seksual dengan selalu berganti-ganti pasangan untuk

menjelajahi berbagai variasi pengalaman seksual, hanya terobsesi seksual pada pasangan yang tidak dapat diraihnya,

melakukan masturbasi yang terus-menerus I

dan selalu melakukan perselingkuhan atau I

affair. Jika pasangan seksual Anda ingin selalu mengulangi urutan dan gaya melakukan hubungan seksual persis sama secara terus menerus, itupun termasuk perilaku seksual kompulsif.

4.   Permasalahan yang terkait konflik identitas jender. Terdapat konflik dalam diri individu dalam menghayati identitas jendernya. Jenisnya antara lain interseks dan konflik identitas jender lainnya.

5.   Kekerasan dan penipuan

Permasalahan terkait kekerasan dan penipuan. Jenisnya antara lain, kekerasan seksual yang dialami anak-anak, post-traumatic stress disorder atau gangguan stres pasca trauma, kekerasan seksual yang diikuti sind rom klinis, perkosaan yang diikuti gangguan atau sindrom klinis, sindrom klinis yang mengikuti suatu kekerasan seksual (misalnya depresi dan gagal ereksi setelah

memperkosa), dan perilaku seks yang tidak aman yang bisa menimbulkan infeksi penyakit.

(33)

..

BAHAN

.PEMBElAJARAN

6.  Permasalahan reproduksi Permasalahan terkait dengan reproduksi, jenisnya adalah ketidaksuburan, kemandulan, kehamilan tidak diinginkan dan

komplikasi aborsi. Kehamilan tidak diinginkan dan komplikasi aborsi adalah persoalan kesehatan seksual yang banyak dialami remaja.

7.  Permasalahan terkait infeksi seksual menular, jenisnya adalah peradangan alat genital, peradangan mulut, peradangan dubur, penurunan fungsi saluran kencing, saluran vagina maupun anus dan infeksi beragam penyakit seperti HIV, Sifilis, Gonore, dan lainnya.

8.  Lain-lain

Permasalahan yang terkait hal-hal lainnya. Boleh jadi, persoalan

kesehatan muncul karena gangguan seksual akibat penuaan atau

penurunan fisik, adanya penyakit

:

mental maupun fisik dan sedang berada di dalam terapi medis atau yang lainnya.

8eberapa masalah kesehatan

reproduksi dan seksual yang dihadapi KD terkait IMS dan HIV:

•   Perilaku yang menempatkan KD menjadi berisiko.

•   Keterbatasan informasi.

•   Posisi tawar yang tidak seimbang. •   Ketersediaan dan kualitas layanan

kesehatan.

•   Kebijakan pemerintah.

(34)

BAHAN

PEMBELAJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAl

c.

Faktor Yang Mempengaruhi

Kesehatan Reproduksi Dan

Kesehatan Seksual

8eberapa faktor yang mempengaruhi

kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual

masyarakat, antara lain:

1.  Kualitas Pelayanan dan Akses Memperoleh Layanan

Kondisi kesehatan reproduksi dan seksual

dipengaruhi oleh faktor kualitas

pelayanan serta akses memperoleh

pelayanan . Kualitas pelayanan kesehatan

reproduksi dipengaruhi kebijakan yang

berlaku, perilaku masyarakat, serta

faktor-faktor mendasar lainnya (pengetahuan,

sosial, ekonomi dan budaya).

2.  Faktor Perilaku Umum Masyarakat Perilaku masyarakat terbentuk oleh latar

belakang pengetahuan, kondisi sosial,

ekonomi dan budaya. Perilaku umum

masyarakat akan mempengaruhi risiko

seseorang untuk tertular IMS dan HIV,

: : : : : : : : :

: misalnya tentang penggunaan

:

:

: kondom.

:

: 3. Pendidikan dan Ekonomi

:

:

: Kelompok masyarakat yang

: :

: pendidikannya (formal atau

informal) minim dan keadaan

ekonominya paling bawah,

:

: merupakan kelompok yang paling

: :

: sulit untuk mencapai sehat secara

:

: reproduksi dan seksual.

(35)

BAHAN

PEMBELAJARAN

4.  Kesulitan mengakses informasi

tentang kesehatan reproduksi dan

kesehatan seksual

Kurangnya memperoleh informasi

menyebabkan kurangnya

pengetahuan KD tentang ancaman

infeksi saluran reproduksi termasuk

IMS dan HIV dan bagaimana cara

melindungi diri terhadap ancaman

tersebut.

Apabila dikaitkan dengan isu kelompok

marjinal yang oleh budaya dan sistem

sosial (masyarakat) dipandang kurang

bernilai, maka kedudukan kelompok

marjinal tersebut menjadi kelompok

yang sangat rentan.

Sehubungan dengan itu, hambatan KD

untuk mencapai kesehatan reproduksi

dan kesehatan seksual adalah :

•   Rendahnya pemahaman tentang

IMS, HIV dan AIDS.

•   Perilaku risiko tinggi: suntik sehat,

tidak pakai kondom.

•   Tidak memiliki rasa percaya d iri

untuk menegosiasikan penggunaan

kondom.

•   Miskin.

•   Pelayanan kesehatan berkualitas

yang sulit diakses.

•   Budaya dan sistem sosial yang tidak

(36)

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

BAHAN

PEMBELAJARAN

D. Perilaku Sehat dalam Menjaga

Kesehatan Reproduksi dan

Kesehatan Seksual

Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang sehat secara seksual dan reproduksi, yaitu:

•   Orang-orang yang memiliki pengetahuan seksual dan rOeproduksi.

•   Orang yang tahu bagaimana menghindari infeksi menular seksual dan mencari pengobatan kalau mereka terkena infeksi. •   Orang yang tahu bagaimana

merencanakan anak dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

•   Orang yang mengelola hubungan seksual, sehingga kebutuhan mereka terpenuhi tanpa membahayakan pasangannya. •   Orang yang menciptakan komunitas yang

lebih bahagia dan sehat.

•   Kombinasi antara seks, fisik, emosional, intelektual dan sosial, sehingga merupakan pengalaman positif yang memperUciki

kualitas kehidupan kita, menjadikan kita orang yang lebih baik, dan membuat lingkungan masyarakat kita menjadi tempat yang lebih baik untuk tempat tinggal dan hidup.

Hal-hal yang perlu dalam pencapaian kebutuhan kebahagiaan dan

ォ・セェ。ィエ・イ。。ョ@ seksual jangka

(37)

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEH ATAN SEKSUAL

BAHAN

PEMBElAJARAN

•   Kit a harus ta hu baga imana berhubu ngan seks d engan pasanga n tersebut sebaik mun gkin.

•   Kita harus t ah u bag aim ana membangun hubungan ya ng membahagiakan dan memuaskan untuk mem perkecil

ketertarika n ki ta pad a pasangan lainnya, untuk seling ku h atau m emil iki wanita idaman lain (WIL) atau p ria idaman lain (PIL).

•   Hubu ngan yang berbahagia meru pakan suatu hal yang baik bagi siapa saja, t an pa terkecuali.

•   Emosional, dalam pengertian saling berbagi perasaan dan komunikasi yang efektif dan intensif.

•   Intelektual, dalam arti saling berbagi pikiran dan ide.

•   Fisik, kasih sayang dan kedekatan. •   Spiritual, dalam arti saling berbagi

kepercayaan, nilai, norma atau selalu bersama-sama membangun kesadaran terkait dengan permasalahan sosial keagamaan.

•   Rekreasi, dalam art; melakukan aktivit as yan g men yenangkan .

•   Seksu al, dal am arti saling berbagi antara dua t ubuh . •   Seks berada pada puncaknya

bila sem ua keint iman in; dinikm ati bersama pasangan and a.

(38)

BAHAN

PEMBElAJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

Normal bagi semua orang untuk I 6. Rasa hormat memungkinkan mengalami hari-hari hasrat tinggi setiap pasangan untuk

maupun rendah. berkembang dan tumbuh

2.  Setiap saat, kita perlu meningkatkan sebagai individu yang memi liki komunikasi, harus bersikap terbuka rasa percaya dlri, saling

dan jujur, bukan memulai menghargai dan saling

pertengkaran atau saling menuduh mengasihi.

ti dak cinta atau berselingkuh . 7. Kemesraan (ketertarikan dan 3.   Mempertahankan cinta merupakan hasrat seksual) di dalam satu sebuah proses aktif yang memerlukan I hubungan akan meng ering,

upaya setiap hari.   bila pasa ng an 「・イィセョエゥ@

4.   Komunikasi melibatkan

ュ・ョァオー。ケ。ォ。イセイ@

setiap

mendengarkan dan berbi ara yang pasangan rnerasa dianggap hati-hati. Tidak mungkin kita dapat spesial dan penting setiap hari. rnenyelesaikan konflik dan

bernegosiasi, jika tidak bisa berkomunikasi secara efektif.

(39)

BAHAN

PEMBELAJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

8.   Bila seseorang mendominasi dan

menge ndalikan pasangannya, mung kin

dia me ndapatkan kekuasaan, na mun

pasangannya akan keh ilangan

ketertarikannya terhadap dia.

9.   Semakin banyak konflik yang dialami

seseorang di dalam hubungan dengan

pasangannya,akan membuatnya

semakin tidak berhasrat.

10. Negosiasi bisa berhasil karena tidak

menyebabkan permusuhan terhadap

pasangan, bahkan mempersatukan

pasangan pada pihak yang sama untuk

memerangi masalah.

11. Pertengkaran tidak bisa

me mecah kan masalah dan mas

ing-masing pasa ngan tidak ada yang

me nan g. Pemecahan yan g lebih

efe ktif adalah de ngan cara

membuka masala hnya

dan

membuat suatu kompromi di ma na

kedua belah pihak bisa sama­sa ma

menjadi pemenang (win -win solution) .

12. Bila satu orang selalu

"menye rahTl

terhadap suatu ketidak cocokan

maka penolakan (den ial) aka n tumbuh.

13. Penolakan (denial) merupakan pembunuh yang paling kejam

terhadap hasrat seksual dan

(40)

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

..

E.

セセ「オョァ。ョ@

Kesehatan

Reproduksi dan Kesehatan

Seksual dengan IMS dan HIV

Adalah pent ing b agi seseorang untuk

menco ba menjawab pertanyaan:

"Bagaimana cara untuk mengetahui agar

hubungan saya akan terus tetap sehat

da n bahagia?"

IM S (ln feksi Menular Seksuall dan HIV

ada lah berdampak pada kesehatan

reproduksi dan kesehatan seksual. IMS

dan HIV ditularkan lewat hubungan

seksual yang tidak aman, berakibat

terjadinya infeksi pada bagian-bagian

organ reproduksi dan seksual, seperti

contoh seseorang yang terkena kencing

nanah (IMS) maka akan membuat

disfungsi testis pad a organ reproduksi

laki-Iaki, begitu pula pada perempuan

akan terjadi disfungsi pembentukan sel

BAHAN

PEMBElAJARAN

telur, yang pada akhirnya

seluruh bag ian organ dapat

menjadi disfungsi .

IMS dan HIV menjadikan

kesehatan reproduksi dan

kesehatan seksual menjadi tidak

optimal, dengan tanda -tanda,

diantaranya sebagai berikut:

•   Keluarnya cairan dari vagina,

penis atau dubur yang

berbeda dari biasanya .

•   Perih, nyeri atau panas saat

kencing atau setelah

kencing, atau menjadi sering

(41)

BAHAN

PEMBElAJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL  

•   Luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut. Sifat lukanya bisa nyeri, bisa juga tidak.

•   Tumbuh seperti jengger ayam atau kutil sekitar kemaluan. •   Gatal-gatal di daerah alat kelamin .

•   Bengkak di lipatan paha.

•   Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak dan nyeri.

•   Sakit peru t bagia n bawah yang kumat-kum atan dan tidak ada hubungannya dengan haid.

•   Keluar darah sehabis berhubungan seks.

•   Secara um um merasa tidak enak badan atau demam.

Motivasi

adalah dorongan psikologis yang

mengara hka n seseora ng ke ara h suatu tujuan. Motivasi mem bu at kead aan dal am diri

ind iv idu mu ncul, terarah, dan

mempertaha nkan perila ku. Menurut Kartin i Kartono motivasi me njadi dorongan (driving fo rcel terha dap seseorang agar mau

(42)

BAHAN

PEMBELAJARAN

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL  

Motivasi adalah dorongan untuk mencapai • • Pendistribusian bah an informasi tujuan tertentu. Dorongan it u b isa saja (materi KIE) te rkait d engan berbentuk: antusiasme, harapan dan reprod uksi dan seksualit as. semanga t . Semua yang kita lakukan set iap • • Intensitas pendekatan dan hari senant iasa diba ya ngi oleh adanya pendampingan KD d alam rangka moti vasi. Misalnya, seorang karya wan yang pem enuhan kebutuhannya, bekerja tentu saja memiliki motivasi sepe rti medi a penceg ahan, bekerja, begitu pula seorang atlit memiliki skrin ing, pen gobatan, dl l. motivasi bertandi ng, seorang pelajar

mem iliki motivasi belaja r, d an lain sebagalnya.

Berdasarkan peng ert ia n motivasi tersebu t,dala m ra ngka mendorong KD untuk m encapai kesehatan rep rod uksi dan seksual yang sehat, maka peran PL antara lain dalam hal :

•   Penyediaan informasi tentang akses pelayanan terkait dengan

reproduksi dan seksualitas.

(43)
(44)

REFERENSI

.

...

,

...

,

... .

1.   KPA Provinsi Bali, 2006, KPA Kota Denpasar, BKKBN Denp2sar,

Pedoman dan Modul Kesehatan Seksual Laki-Laki.

2.   ASA-FHI. 2004, Buku Pegangan Mencapai Perubahan Perilaku

Pad a kelompok yang Didampingi untuk Petugas Lapangan.

3.   Peace Corps, 2001, Life Skills Manual.

4.   Departemen Kesehatan Replubik Indonesia, Pusdiknakes

Kerjasama dengan FF dan Studio Driya Media, 1997, AIDS Dan

Penanggulangannya.

5. PCI Bekerjasama dengan HAP Project, 1977, Modul Pelatihan

: Komunikasi Perubahan Perilaku .

(45)
(46)

lAMPIRAN

lEMBAR AKTIV,ITAS 1

DISKUSI KELOMPOK

MASALAH KESEHATAN SEKSUAL

Panduan

Langkah 1: Bagi Peserta sesuai dengan kelompok dampingan yang dijadikan sasaran

jangkauan program. (contoh KD LSL, Waria, PSK, Laki-Iaki Pelanggan Seksual, dll).

Langkah 2: Jelaskan tugas setiap kelompok, mendiskusikan 3 topik di bawah ini

sesuai kelompok dampingan masing-masing:

•   Sebutkan masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual KD. •   Faktor apa saja yang menyebabkan masalah itu terjadi?

a.   Contoh masalah kesehatan reproduksi: kehamilan tidak diinginkan, infeksi saluran reproduksi, dll.

b.   Contoh faktor penyebab: pengetahuan, kondisi ekonomi, dll.

c.  

Contoh masalah kesehatan seksual: disfungsi seksual

d.   Contoh faktor penyebab: pengalaman kena penyakit kelamin , dll •   Perilaku KD yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan

reproduksi dan kesehatan seksual. Bagaimana dampak perilaku tersebut? Apakah ada dampak yang berhubungan dengan risiko penularan IMS dan HIV?

(47)

LAMPIRAN

lEMBAR AKTI VITAS 1

DISKUSI KElOMPOK MASAlAH KESEHATAN SEKSUA l

Oampak

Apakahadahubungandengan Perilaku

risiko IMS dan HIV? Jelaskan.

­

+

,

Contoh perilaku : hubungan seksual tidak pakai kondom.

• Waktu yang tersedia 20 menit.

Langkah 3:   Minta semua kelompok untuk menempelkan hasil diskusinya.

Minta salah satu anggota kelompok tersebut untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Beri kesempatan pada peserta kelompok lain untuk bertanya dan memberi masukan pada hasil kerja kelompok tersebut. Fasilitator menambahkan bila diperlukan.

Lakukan hal yang sama pad a kelompok-kelompok berikutnya.

Langkah 4:   Lanjutkan dengan Langkah-Iangkah Pembelajaran pada modul.

(48)

LEMBAR AKTIVITAS 2

DISKUSI KELOMPOK DAMPAK PERILAKU

Panduan

Langkah 1: Minta peserta kembali membentuk kelompok keeil berdasarkan tipe

kelompok dampingannya.

Langkah 2: Jelaskan tugas kelompok sebagai berikut:

•   Setiap kelompok mengungkapkan kembali perilaku KD yang berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi dan kesehatan seksualnya (gunakan tabel dari hasil kerja kelompok tentang "Perilaku KD yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual").

•   Diskusikan kembali untuk menambah perilaku berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual KD.

•   Jawablah pertanyaan di bawah ini:

Perilaku sehat apa saja yang dapat mengubah perilaku yang berdampak negatiftesebut ?

Gunakan tabel dibawah ini

Perilaku berdampak negatif Perilaku sehat

(49)

lAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS 2

DISKUSI KELOMPOK IDAMPAK PERILAKU

Langkah 3:   Hentikan diskusi kelompok setelah 20 men it. Minta semua kelompok menempelkan hasil kerja kelompok di depan kelas.

Minta salah satu anggota kelompok tersebut untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Beri kesempatan pada peserta kelompok lain untuk bertanya dan memberi masukan pada hasil kerja kelompok tersebut. Fasilitator menambahkan bila diperlukan.

Lakukan hal yang sama pada kelompok-kelompok berikutnya.

Langkah 4:   Berdasarkan hasil yang didapatkan pada bahasan kerja kelompok tersebut, ajak peserta menggali hal-hal penting, sebagai catatan bagi seorang PL dalam membangun kesadaran kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi KD.

(50)

lAMPIRAN

EVALUASI

AKHIR MODUl

Panduan

•   Sampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta secara lisan tentang   Kesehatan reproduksi dan Kesehatan seksual  

•   Sampaikan pertanyaan satu persatu •   Hindari dominasi dari peserta tertentu •   Hindari menunjuk orang tertentu

•   Adanya souvenir atau hadiah atau pujian akan membuat peserta menjadi semangat atau termotivasi.

Pertanyaan

1.   Apa arti sehat ?

2.   Apa arti kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi ?

3.   Sebutkan faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan reprodu:ksi dan seksual KD. 4.   Sebutkan perilaku KD dalam upaya menjaga kesehatan reproduksi dan kesehatan

seksua l

(51)
(52)

LAMPI RAN

SLIDE PRESENTASI

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:

.

Setelah inempelajarJmateri

peserbldlhanpbn memahllml

Kesehatan Reproduksl

dan

(53)

­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

LAMPI RAN  

TUJUAN

PEMBELAJARAN

KHUSUS:  

s.t.t_lMIm...

Jarf...

.,...rta ....

mpu:

• m・セ「iGi penoel1la" セ I"I!!prod&Ibi

.. M.IIjdu....pengllrtiln ImJIIIamn SKIIIIII

• mエエiャLェNォゥiヲャャョャゥゥャャャャhnャ。wャBhィiセョ ャGvsiヲo、オォャャ、mャBセwGi@

IIII!tilBl

• Menjela....H。ャエQdh、エャZZャイセ mftlipengil'llfli....dili IIaehiIIBIt

nrproduksl eLln kueha&lln _blJlll • mNセQゥゥiヲャ@ セmャィャエオBuャォャャmャョj。ァ。セBャィゥBBセBォャャ、ゥュ@

_JeIMtlln HtliLilI

• Mell,jelmbrl hllbul1Qlllft ャ」Xセエ。ョ fl!produbidln li2JelllllaA seb&a1

dengM11MS dMl Kill

• "'.nJttukilfl

WillI PlmemcMiwdl KD diM lI1e",,1;1 MHfIatan

ntpIIQdukJlcS." 1Ia..セャiョ .blM!

MANA PALING BERHARGA OALAM HIDUP AND A ?

(54)

­ ­ ­

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

LAMPI RAN

SLIDE PRESfNTASI

APAKAH SEHAT?

SeNt adaIa'" bagl.n dart mll!nJildlbn drtt Idtl bendl pada

kehJdupan yang

balk.

pada kondlsl dlmana S.hat OptilMl (sehat secara penult):

• Flslk berfungsl dengan aktrf

• Intalaf:tualltls

• Emosi .

• So. .

• Ungkungiln dan spltft yang positff

セ@

MMMMMMMMMMMMMMMMセMMMM

BadIn KeseMtan Dunla, mel"ul Oeld.rlsf kasetlatan WHO T.l'lun

.2003 nwnbIrikAn deflnlsi tentang

keiehilbn seltsual:

Kombfnul dut belgian bg.t.n

.oul'

".ng bersfflt

ftsIk.

emoslonll,fntMMtuIl din IOStII

&ehrngga memi11k1 t.Jbungan seb

)WIG posft/f. yang dapat

mll!ningbtialn IwaUt.s tlidupnya.

(55)

­ ­­­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

lAMPIRAN  

APAKAH KESEHATAN REPnOOUKSI ?

• KeseNtanyang bertcaltln セュ・ョァョNウjャ「ョ@

kemball kMurunan

• t<eseNr..n

reP"Xflukll

meflputl-bldaM't 5et1.t セウュNャョャイ@

pllikologt.dIn mal

yang

berhubtlngandengan :lillarn,

1Ungif din prosesセォウi@

KESEHATAN SEKSUAL  

.

Kombl...

1

dart IMtglan kegiatlln

aebulllpng

benlfatftllk, emallonal,

1nteleltt_ldan .asia',sehlngga

Hb

adalah 'pengalaman

polltif,.,.

dapat

...nlngbtbnlwlliital hldup.

lR.njlldltamllngkunpn

kit.

leblh . .1k

untukdlhunl

(56)

­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

SLIDE PRESENTASI

lAMPIRAN

HAK KESEHATAN REPRODU KSI (1 )

• SltiaPOfIflQ 「・イmォLBBLpャjァiャエQicQョ、QイセョゥB .MlIAII"

repl'Ollktbl Yll'G1I!rblik

•   Peremp&l8f1 dlll'­lcHIIkJ HIIIIpI 'pAllf\GllltSiliIl telMlaaUndtridu beltlu

mempera6eh iflfonr\aslle,..p 12nt111G.setnJIlIW.i&e:sl!!tlltlY'l

n!!prodaib Idan R\ailfaill ser1ll efeksutpmg abet­abar.al'l,o.latd.., tindJIan lI'IediS pngcigalnabnun1lJkmengatasinasailh kRsehabn

"'Pl'Odubi

" H..un... ml!mpen*h ーエャ・セ KB)'lIng ...n.l!frkllf,セイェuQァャキNャN@

d.patditl!rimaJlUu.dBngm piliMn,. . . pUsun

II htempilatt「・イmャエャュZャャャー・イ。Q・ィセ ャ。LNNN セiAiANwi セ diillulUtUn.

セゥQァ ml!rnLlngld"',..,.. seha.ldm Rllmat.w.nIMn"... kel!Mniil"

dinpiセjBQQ。 ....111. . . . .101 t.yi,..ng ..hit

.

セMM

HAK KESEHATAN REPRODUKSI (2)

.

• Hubungan sWlmi Istrf ddasarf pengfwgaan terhadap

jmセョァ。ョ l'nIISIng-mising din dUalwun dlilm dtulsI

Icondlsl Ylng ,dllrl;lnkan bersam •• tanpl セョウオイ pikAl".

artCll'l'lan dan kekerlSln

• fWmI,II fM.1.kJ

ct.n

perampuln borhIk memperoJeh

infolmlli

yq

tepat din benattl!!ntang teprOdululfGMaJa,

sehingga 、。セ berperilalcu setlat dirt ft'Ief'ljIIIlnl bhidupan

セォUオ。Q yang bertilnggung j;swab

• LakS­4akr din pQreI'r1puWl betNk セ rnfDrmast yang

murUh c:lrperaleh. JengIgIp dan illcu'm mer1genar IMS" !­IV

(57)

­ ­ ­ ­

­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­

LAMPI RAN  

HAK KESEHATAN SEKSUAL  

• HIIIt.,mul mempemll=h.-_..n

IlluehamnJe"­'''

• Hilk un...memPlft)lehtlltllebiAnIeIcJ&l.'

• Hlkumukm.mpel'Olilbcrbollomi••bu.t.inlitgrilu ..buaLdin libel. .CUbLfh,a", urNIn

• H..BャiエオエュNュセィーイヲエオゥjBBLLB@

• HIIIt untukmempen*hJleMllllnJelualal

• Hlikuntt*IIIempemiehi&et1batll'l selou..

• HIIIt uMlit me,.ksptesil:al1 st*ilMlilaueCJIra emosionIl

• H....n1:Ut me. . . . .llHebuatl Haltlseau.l

•  HlllAndbtbel 、ャャャQャャャイibセ。ェャキゥ「ュャャヲwョャu「ョ pilihan

reproctulbl

• HilkIA'** ",empenJlillhlnlormMlllbual btrduaria"IIiIIlln11m...

•  Hilt umut m."'. . . .hp'Midibn A1ksllllJMIIIllolllpnlhWlIM

BEBERAPA MASAlAH KESEHATAN

REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL

.

• Disfungsr 51!1csuill  

.. Ketenlcatln

ImOIr

ItMI ctnt.  

• PerI1aIw seksualkompulsif

•  Kon.Uk ldc!ndtujend81'

• Kaker.lln ..aull

,.  Reprodutsl

• Gangguan

SIIblJal

• MItos­mltou.ksu.

•   F'enggUMiin ak5esorisdart Jtlmulan

•  セ cW.m pengatnbilln _putuan ketIra

...IMuUnMgOIf...au.1 dtngan pallngan

(58)

LAMPI RAN  

BEBERAPA MASAL..AH KESEHATAN RE.PRODUKSI DAN   SEKSUAL YANG DIHADAPI KO TERKAIT IMS DAN HI":  

• PerilaiaJ)'iIng menempatkan KD mE!l'1jadi berfsikn

• セセョ ImPrmasl

• Poslsi tawM' yq tfdak seltnbang

• k・エZ・イ Lセj。。ョ dim lwallUS layaiMn ke5ehatan

• Kebljllcln pemerlntah

• Budaya dan sl'stem 5OsI'ili y.1I'1Q tJdak ber'pi1i1k pada

keIompok-kekJmpoktert$1tLl

PERILAKU SEHAT OALAM MENJAGA KESEHATAN DAN SEKSUA L

• I

•   OqfIIIJ -onmg yang mtmIUkllMKlQlNblllilln leuUilI eIIn rwprodukJ.l

• ORnay.ng btu.! bi;lmiIN lJ141nllhlnod.tlnfRtlimamllliluftJ",lIdMl

",enaripenQlCllba1ilnJlka m!t't!o terlletlalnlHta

•  ORngJlng セBwセBiiimョiQqBGqBBMセB QiャNBAiBセ@

BィゥuャャQXBセャiァ Udilullm;Jnki"

•  セョァBGGGiQGGGGNGYQァQQ ヲャャj「オセ アャア[セ アィエセ iエョiオィ[ャセョ 1Il.r.b

エNイーiBBLャ|ャャャBpャimセQュョ PUengl"

• ORflllJJlnll ",.l'Kipr.kin "lIJIblYM'I ..blh tNhaglA eM" ..hit

• KcMnbinuj IM;_" ..gil..n Rbbersqtfisik,..lIlosiaIll1lL ゥセイNエ、Qmャ din

IuatItu INIhIdLlIM" 1dII.IIMInjJdllUn lIMa ann; )III'gIWIMclfblh bilk.

、ャョュセョ Iftelw. ." ャ、BャイnAイiセ IJI!lJ1lMt)'lng セ balk

""rut

dillII"'

$glill" ••IMP.IISlil mlf\lPIGn Plng.alM" POlitWunWil m.,"lMMiIajlij

(59)

LAMPI RAN  

I

PFRAN PI DAI AM MFMOTIVASI KO MFNCAPAI KFSfHATAN RFPROrlUKCoI DAN KHFHATAN SfKSLJAI

mempertahankan perilaku

• Mottvasf adalilh dorongall psJkologfs )'a ng

mengarahkan seseorang

Ice

arah suatu

tujuan

• Motivasl membuat keadaan dalam dlri

イョ、イセゥ、オ@

muncul, terarah, dan

PERAN Pl DAlAM MEMOTIVASI KD MENeAPAI KESEHATI\N REPRODUK)I DAN KESEHATAN SfKSllAL

rango pemenuhan kabutuhannya, seperti media

pencegah.n, penap4san" pengobatan

dan laln-laln

• Penyediaanakses pelayanan terbit dengan

ntprodubi dan se'bualitas

p・ョ、セQイゥ「オウゥ。ョ Infonnasl terbit

dengan

ntprodubi dan seksualitas

(60)

DAFTAR ISTllAH

ABC AIDS ASA BCC BCI BSS CBO CLI CM CST CTJ CTR DIC Disko Disple DP EI FHI GLI GO GRA   . Hc/PI  

HN HO HRM IA IBBS ICPD IOU IE III IMS 10 IPP IRA ISR KD

: KDS

Kesek Kespro Kesrep KL Korlap KPA KPAD KPAN KPAP KPP KTS

: Abstinence, Be Faithful, Condom : Acqui red Immunnodeficlency Syndrome : Aksi Stop AIDS

: Behavior Change Communication : Behavior Change Intervention : Behavioral Surveillance Survey : Community Based Organization : Community Level Intervention : Case Management

: Care Support and Treatment : Ceramah Tanya Jawab

: Counseling, Testing and Referral : Drop In Center

: Diskusi Kelompok : Diskusi Pie no : Direktur Program : Effective Intervention : Family Health International : Group Level Intervention : Gonorrhea (kencing nanah) : Group Risk Assessment

: Health Communication/Public Information : Human Immunodeficiency Syndrome : Handout

: High Risk Men : Implementing Agency

: Integrated Biological Behavioral Surveillance

: International Congress on Population and Development : Injecting Drug User

: Intervensi Efektif

: Individual Level Intervention : Infeksi Menular Seksual : Infeksi Oportunistik

: Intervensi Perubahan Perilaku : Individual Risk Assessment : Infeksi Saluran Reproduksi : Kelompok Dampingan : Kelompok Dukungan Sebaya : Kesehatan Seksual

: Kesehatan Reproduksi : Kesehatan Reproduksi : Koordinator Lapangan : Koordinator lapangan : Komisi Penanggulangan AIDS, : Komisi Penanggulangan AIDS dセ・イ。ィ@

(61)

LA   LSL   LSM   MK   MP   MSM   MSW   NA NAPZA NGO ODHA OHIDHA OR PCM PCRS PO PE Penasun PJ PL PM PMS PO PP PRI PRK PS PSK RNA RTl SA Skrining SOP S1l UN

va

. WHO WPS

: Lembar Aktivitas

: Iaki yang berhubungan Seks dengan Laki-: Lembaga Swadaya Masyarakat

: Manajer Kasus : Manajer Program

: Men who have Sex with Men : Male Sex Worker

: Need Assessment

: Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. : Non Governmental Organization :Orang Dengan HIV/AIDS

: Orang Hidup dengan HIV/AIDS (istri, suami, keluarga ODHA) : Outreach

: Prevention Case Managemeht

: Partner Counseling and Referral Services : Program Director

: Peer Educator

: Pengguna Narkoba Suntik : Penanggung Jawab : PetugasLapangan : Program Manager : Penyakit Menular Seksual : Petugas Outreach : Panduan Pembe·lajaran : Penilaian Risiko Individu : Penilaian Risiko Kelompok : Pekerja Seks

: Pekerja Seks Komersial : Rapid Need Assessment : Rencana TIndak Lanjut

: Sub Agreement (proposal kerja sama) : Penapi.san (screening)

: Standard Operating Procedure : Sexually Transmitted Infection

: United Agency (Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) :Voluntary Counseling and Testing

(62)

DAFTAR PENYUSUN DAN KONTRIBUTOR

·  

· 

·  

·  

·  

·  

Penyusun:

1. Ciptasari Prabawanti, SPsi, MSc 2. Erlian Rista Aditya, SSos

3. Meytha Nurani, SKM 4. Ida Bagus Sutakertya, MSi 5. Henri Puteranto, SSos 6. Tetty Rachmawati, MSW 7. Supriyanto Siamet, SE 8. Drs. Made Eto Suarmiartha

9. Stephanie T. Pirolo, MEd

10. Dr. Tjutjun Maksum, MPH

Kontributor:

1. Ir. Niniek Suharini 2. Drg. Yusra, Mkes

3. Ir. Anis Abdul Muis, Mkes 4. TH Irawati, SKM, Mkes

5. Bayu Aji, SKM, MPPM 6. Intan Endang, SKM, Mkes

7. Drg. Angger Rina Widowati, MKM 8. Drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH 9. Dr. Asik Surya, MPPM

10. Dr. Jeanne Uktolseja, M .Epid 11. Victoria Indrawati, SKM, MSc 12. Dr. Endang Budi Hastuti 13. Dr. Hariadi Wisnu Wardhana 14. Eko Saputro, SKM,M.Epid 15. Eli Winardi, SKM,M.Epid 16. Dimas Budi W,SKM 17. Rachma Febriana, SKM 18. Eva Muzdalifah, SKM 15. Fadia Miralka

16. Zahra Eka Putri, SKM

Desain Grafik: Arifin Fitrianto

PPKMI

Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusat Promkes Depkes Pusdiklat SDM Kesehatan

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

Subdit AIDS & PMS

(63)

I

(64)

.I

KOMISI

PEHAHGGULAHGAH

AIDS

USAID

­

AkSR"

Stop

AIDS

c:\

£hI

Family Health

International The Global Fund UNlTtOJi'AT'IOfiIS

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat waktu terlama dimiliki armada 2 pada hari Kamis, sedangkan tercepat dimiliki armada 4 pada hari yang sama.. Jadual distribusi terlama

Anggota KPPSLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), 2 (dua) orang dipilih dari staf Kantor Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang bertugas

Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan untuk berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya juga didasarkan kesesuaian dengan tujuan

[r]

mengandung garam dengan perubahan tekanan darah pada lansia di Desa. Gembong Kecamatan Bojongsari

Nanda Ririen Prihatini: Analisis laporan Keuangan pada PT.. Sumatratel Indonusa

Bahan organik dalam kompos, pupuk kandang, pupuk hijau dan residu tanaman dapat menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan dan hasil panen, serapan hara, kualitas biji serta

Dari hasil pengujian skenario 3 sebanyak 5 kali pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat membaca kartu NFC Tag A, B dan C sebagai kartu yang sah dan dapat