• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menakar Resolusi Konflik di Dunia Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menakar Resolusi Konflik di Dunia Islam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Menakar

Resolusi

Konflik

di

Dunia

Islam

Sutttandono

onflik antara Amerika Serikat dengan Ira-k rnerupakan sebuah tragedi yang mengawali abad 21 bagi dunia Islam .Amerika Serikatjuga telah menimpakan rragedy di Afghanistan setelah Amerika Serikat mengklaim telah "dizalimi" oleh Osa-mah bin Ladin. Bagaimana tidak, Umat Islam di seluruh dunia harus mengha-dapi dilemma untuk menentukan sikap

antara

memberikan dukungan dan menolak kepada AS yang secara nyata memang menunjukkan aroga n siny a

atau membela

Irak

ataupun

Afghani-stan ketika itu yang tampak "subhat" r.

Karena

se-nyatanya

Mullah

Umar

memberikan pembelaan habis-habisan kepada Osamah, dan AS secara

siste-matis mempropagandakan bahwa

Osa-mai

dibalik aksi terror dengan

iming-SUBWANDoNO, S S0S , l\,l.Sl" StalPengajar Juusan

llnu Hubungan lnlernasi1nal Universilas Muhannadiyah Yogyakala

Ju aHu0uN hrEnMsrcML // Pebruari 2004

imingjanji bantuan ekonomi jika mem-bantu AS. Demilian pula dengan kasus Irak, Trak memang sebelumnya

mcmi-Iiki

senjata pemusnah massal, dalam

bennrk senjata kimia dan biologis yang dikhawadrkan a-kan dial<ses oleh teroris

mengancam

kepentingan AS

yang

dipropagandakan oleh AS dapat me-ngancarn dunia. Pilihan sulit

ini

pada akhirnya hanya melahirkan kata pahit yang berulang-ulang

di

mana hampir

tidak

bermakna

untuk

mengrrrangi arogansi Amerika Serikat.

Ketidakmampuan memberikan

sikap

ini

merupakan cerminan bahwa

dunia

Islam

hampir tidak memiliki

agenda yangjelas untuk menapaki abad

(2)

SunwaNDoNo

Kenyataan ini harusnya mengugah seriap aktor dan elit di dunia Islam

un-tuk

kcluar

dari

kondisi

"subhat" ini

dcngan cara-cara ccr-das dan LreatilJa-nean sampai menjadikan perkara "su-bhat" yzrng rnasih dh:u'ur':rt

ini

diper-panjane yang

akrn

berakibat bany;rk perkara politik tidak tcrsclcs:rikan kare-rra kesenruanya

nrclakukan

politik

'uzlah" atau ignorzrnce yang secara aku-muladf al<an sangat berbahaya. Para elit lshnr harusnt a mcrrlltdari bagaimana pil pahiL yang diderita Islam pasca Ra-sul, karena membiarkan atau

tidal

di-perbincangkan dengan tuntas menjadi-kan perkara politik berkembang

men-jadi

perkara aqidah yang berakibat le-bih sulit terselesailannya masalah.

TEBOBISME AGENDA OUIIIA ISI.AM YANG

PERTAMA

Abad

2l

vang sebelumnya akan disebut sebagai abad kesejahteraan dan ekonomi ternyata berputar haluan

men-jadi

abad kekerasan dan perang. Tesis

Huntington

ternyata

lebih

valid

di-bandingkan dengan tesis Naisbitt.' Bagi dunia Islam abad

2l

mempakan abad lang banyak diyakini sebagai abad tran-sisi kekuasaan material ke kekuasaan moral. Runtuhnya regim komunisme Uni Soviet difahan.ri sebagai awal kerun-tuhan mrrzhab materidisme histories, dan pada akhirnva regim materialisne lainnya scpcrti

Individualisme-Kapita-46

lisme juga akan mengalan.ri gejala

de-klir.rasi.

Namun krisis ckonomi dunia di akhir abad 20 tclah membcrikan :u-ah

perubahan yang signifikan. Negala-legara kapitalis ternyata menriliki daya tahan yang cukup tinggi menghadapi clck kejut dari krisis ckonomi dan mo-neter.

Namul

dunia Islam tanrpaknyir Inengalami elFk lang sangrrt seriu. s, -misal Indonesia dan N{alaysia yang difa-hami sebagai calon eksponen kcbang-kitan Islam. Krisis ekonomi membual agenda kebangkitan Islam di Asia tcng-gara mengalami penurunan yang sig-nifikan.

Krisis ini juga kemudian

menginr-bas eksponen kebangkitan Islam dalam bidang politik, Malaysia harus menelan pil pahit, eksponen Anrvar Ibrahin.r dii-solasikan

dari

politik

setelah dipen-jarakan oleh

l\{ahathir

l,Iuhammad.

UNINO semakin artikulatif dengan na-sionalismenya, dan perlahan terdapat marginalisasi peran politik Islam meski telah hadir partai opisisi partai Keadilan Nasional pimpinan Wan Azizah dan PAS.

Di

Indonesia juga demikian hal-nya, gerak laju ICN{I yang dahulu difa-hami sebagai calon eksponen kebang-kitan Islam

di

Indonesia juga menga-larni pelumhan artikulasi pasca runtuh-nya regim Suharto dan Habibi. t\.Ieski di sisi lain banyak lahil artrkulasi politik Islam dalan partai politik dan
(3)

pok kepentingan yang dinamis.

Di

tingkat global, aktivisme

ke-bangkitan Islam akhirnya

banyak

dijalankan secara

artikulatif

dan

eks-presif oleh kelompok atau organisasi keislaman. Kemandulan negara-negara berbasis Muslim

d

am bargaining posi-hbn de ngan regin adikuzsa memberilan peluang bagi akselerasi organisasi

mili-tan seperti al-Qaedah. Al-Qaeda mem-pakan organisasi bentukan Osamah bin Laden, seorang milyader kebangsaan Arab yang ken.rudian menrbantu proyek Islamisasi

di

Afghanistan yang dilaku-kan regim Taliban. Demikian pula di

tingkrt

nasional, tanrpilnya kelompok Islam

"militan",

yang sebelumnya

re-latif

'ti:rrap"

dcrrgan ruang relormasi memberikan

artikulasi

yang sangat signifikan.

Dari sinilah issue terorisme kemu-dian disen.ratkan kepada banyak orga-nisasi Islam "militan" secara massifoleh Amerika Serikat dan dianggap memiliki jaringan yang

lebih

terorganisir dari

aktor teroris negara seperti Iran, Iraq, Sudan, Afghanistan, dan Libia.

KTT

terorisme yang diprakarsai AS di Me sir tahun 1995 sebelumnya banyak diorien-tasikan untuk mengucilkan negara tero-ris, namun sekarang lebih banyak dio-rientasikan kepada

INGO

"teroris".

Sehingga PBB sampai memberikan

daf-tar

kelompok

"INGO"

yang

harus diwaspadai.

Jun Hururc^ l lER{^srox^r//Pebruan 2004

Menek R€solusiKonllik diounialslam

Dunia Islam yang sebelumnya

su-dah menampakkan hubungan yang

membaik, redanya hubungan konflil<-tual Sunni-Syi'ah, Irak-Iran, Iraq-Su-riah, Arab-Israeal. Fakta yang cukup melegalan adalah diterima Iran sebagai negara yang selama ini dikucilktn oleh komunitas negara

Islam

dan dunia internasional menjadi figure ketua

OKI.

Sikap moderasi ini pada awalnya diha-rapkan akan menjadi embrio penyele-saian konflik

di

dunia Islam. Dengan kemarnpuan resolusi

ini

diharapkan akan bisa mengurangi 'inten'ensi" ne-gara adikuasa yang selanra ini menjadi

" trouble makef' dalzrm proses penyelesai-an konflik.

Namun issue terorisme yang

sede-milian "menyengal" ini membuat inrer-vensi negara adikuasa AS semakin me-nunjukkan semangar

inlerv(nsi

yang arogan. AS tidak mengindahkan

desa-kan internasional ketika melakukan serangan ke Afghanistan. Demikian pu-la ketil<a tanggal 20 Maret 2003 juga menjaAi" doom day' bagi Iraq yang akan dihujani amunisi perang oleh AS dan

sekutunya, ji-ka ultimatum sang "kaisar" arogansi Bush ddah diindah kan.

BESOLUSIKO FLIK: AGEI'IDA KEDUA KEEANG-I(ITAN ISTAM

Dua

pengalaman

pahit

Afghan dan Iraq merupakan stimulus yang ha-rusnya segera menyadarkan para elit
(4)

SUBWANDq,{o

politik

islam. Pertengkaran

politik di

internal dunia islam, bukan saja tidak

produktif

dan sangat bertentangan

dengan semangat muamallah yang

se-nantiasa mengedepankan akhlaqul karimah, seperti karamah Insaniyah, ta'awun insani, huriyryah, fadhilah-3

Per-tengkaran

ini

juga

sekaligus akan mengundang intervensi fihak lain yang bisa mcmperumit

konflik

muamllah, yang sangat mungkin al<an berpotensi menjadi kon{Iik aqidah atau idiologis.a Politik sebagai bagian dari proses mua-mallah harusnya bisa diselesaikan de-ngan mekanisme mu'amllah pula. Ish-lah atau resolusi konflik harus segera didesain

Dari sini bisa diidentihkasi sejauh mana arti penting resolusi konflil<. Per-tama, resolusi konflik akan memung-kinkan setiap persoalan yang terjadi

di

dunia Islam segera dimanajemen

sede-mikian rupa agar konflik hanya berge-rak dalam dataran debates dan maksi-ma1 hanya dalam dataran games saja

tidak sampai ke wars.s Kedua, resolusi konflik akan menempatkan issue

konflil

tetap bergerak dalam dataran

"mua-mallah"

bukan dalam dataran

"aqi-dah".

Ketiga,

resolusi

konflik

akan memungkjn kan upaya eliminasi ter-hadap canput tangan "fihak elsternal" semisal negara adikuasa yang sangat kooptatif. Keempat, resolusi

konflik

akan memungkinkan "energi" yang

di-48

miliki di dunia Islam tidak terkuras da-lam konteks "konflik yang tidak terlalu perlu" sehingga bisa diorientasikan bagi kesejahteraan umat. Negara Islam hen-daknya mengambil contoh bagaimana kemakmuran di Eropa diawali dengan upala serius negara Eropa unnrk "mem-bunuh" nafsu berperang sesama negara Eropa setelah tragedy PD

I

dan

II.

Da.lam literasi hubungan interna-sional konflik menurut John Spanier6 bisa dipilah dalam beberapa hal: Per-tama, konflik dalam area high-politics. Jenis konflik

ini

terjadi lebih

berlan-daskan pada issue-issue keamanan,

idiologi

dan gejala persaingan antar negara yang bersifat prestise-politik baik yang bersifat global, regional maupun nasional, bahkan sub nasional. Ada kecenderungan

konflik

semacam ir ri

alan

menghasilkan pola penyelesaian

ze ro- su m- game. Yakni permainan yang

alan menghasilkan aktor yang menang mudak dan ka-lah mudak, sehingga d-alam tataran issue ini merupakan gejala eittnrandox

Kedua, konflik dalarn area low

poli-acs.7 Kon{lik ini terjadi lebih didasarkan pada issu-issue ekonomi, sosial, budaya, teknologi, lingkungan, dan gejala

per-saingan antar negara cenderung bersifat pragmatisme

politik,

sehingga dalam batas tertentu

ini

merrrpakan perpan-jangan gejala merkantilisme pada masa
(5)

klasik. Ada

kecenderungan

konflik

semacam

ini

a-kan menghasilkan pola penyelesaian non-zero-sum game. Ya.kni permainan yang memungkinlan terjadi

tawar-menawat sehingga akan tercipta formula kompromi antara fihalc yang bersengketa.

Kompromi inilah

yang kemudian akan menjadi resolusinya, sehingga Charles

Tilly

menyatakan konflik semacam ini merupalan gejaia isue mort andless.

Studi yang mencoba mengekspla-nasi tentang penyebab timbulnya keke-rasan dan konflik telah dilahukan secara akumulatif, baik oleh Ted Gurr8 dengan teori deprivasi relatifnla, maupun

Smel-sere dengan aspek yang mendukung

terciptanya konflik. Teori yang lebih mutakhir mencoba menjelaskan konflik dari sisi inherensi dan kontigensinya. Teori ini dikemukakan oleh Henry Eick-steinrn yang mcnyatakan terdapat

seju-mlah konflik yang terjadi lebih

dida-sarkan karena terdapatnya persoalan in-ternal yang kemudian ditansformasil<an ke luar.

Hal serupa juga telah disampaikan oleh Wolter S. Jones yang dinyatakan dalam bentuk lain dengan penciptaan integrasi bersama melalui penciptaan musuh bersama. Dari sisi kontigensi le-bih disebabkan karena terciptanye mi-.[err atau lingkungan yang akan

mem-bentuk

konflik. Jadi konflik

lebih

disebabkan oleh persoalan ekternal

JuflM! Huau ui lillERrasrox,rL // Pebruari 2004

Menakar R.solusi Koflflik di Dunia lslam

yang dalam batas tertentu sebagai hasil rekayasa

dari

fihak

lain,

atau

dikon-dusifkan secara struktural oleh lingku-ngan. Smelser maupun Jones tampak-nya

juga

telah

mengiden tifi ka si nya

dalam literasi sebelumnya.

Literasi yang mencoba menformu-lasilan resolusi konflik pernah dibangun

oleh

Coob dan Elderrryang memeta-kan konflik dari I ) Luasnya konflik,

yak-ni

semakin luas

konflik

maka harus didekati dari banyal sisi.2) Inlensitas konflik, yakni semakin intens konflik maka harus didekati dengan resolusi yangjuga intens. 3) Ketampakan kon-flik, semakin ketampakan tinggijuga ha-rus didekati dengan formmulasi peny-elesaian yang lebih jelas atau maru'fest

Studi ini kemudian dikembangkan oleh William Uryr2 yang mencoba men-ciptalan resolusi konflik dengan mem-berikan barn'er agar ekskalasi konflik berjalan dengan lambat sehingga mu-dah diselesaikan. Setidak terdapat 3

langkah yang bisa dijalankan: l) Secara

proaktif

melakukan aktivitas resolusi konflik untuk menyalurkan ketegangan yang bersifat laten. 2) Segera menye-lesaikan konflik yang muncul dipermu-kaan 3) Upaya pembendungan

terha-dap sega.la macam kekuatan pertahanan yang potensial menyebabkan konflik.

ISTAM DAN RESOLUSI KONFTIK

(6)

SuFwANDot'ro

bahwa "Islam lahir" dalam kondisi

kon-flil

yang sangat akut

di

tingkat local maupun

di

tingkat internasional. De-ngan demildan menjadi teramat penting untuk menggali kembali struktur nilai Islam yang sangat apresiatif dengan semangat "kedamaian, keselamatan, pasrah, tunduk" yang tertera dalam kata Islam itu sendiri. Banyak sekali ayat-ayat al-Qur'an memberikan informasi unn.rk

proses penyelesaian masalah secara da-mai.r3 Bahkan dalam konteks berha-dapan dengan pihak yang zalimpun, Islam memerintah kan untuk senandasa berperilaku adil.ra

Jika dilakukan penelusuran terh-adap sejarah Islam akan banyak dite-mukan banyak peristiwa besar yang menunjukkan bahwa Nabi tera.khir Is-lam, Muhammad SAW telah melalu-kan prinsip non-violence dan sekaligus mengembangkan

tehnologi

resolusi

konflik.

Peristiwa semisal peletaklan kembali hajar Aswad, usaha memper-saudarakan suku Aus dan Khazraj d-alam bai'ah I , mempersaudarakal Mu-hajirin dan Anshor, perjanjian Hudai-biyyah, bahkan tatkala kemenangan Is-lam daIs-lam Futuh Malkah-pun, resolusi

konflil lebih

dikedepanlan.

Dari sinilah kiranya sejarah umat Islam bisa dibangun kembali menjadi

sebuah fakta masa kini. Rasululloh telah memberil<ar n'ans/br of knowledge yarag sedemikian rupa bisa dilemas menjadi

50

sebuah tehnologi masa kini. Ketidak-tersediaan literasi yang membahas

seca-ra

spesifik tentang tehnologi resolusi konflik membuat banyak fihak termasuk para akademisi tidak banyak melirik kepada tehnologi resolusi konflik yang dikembangkan Islam.

Dalam al-Qur'an-pun sudah

sa-ngat tampah ayat yang berbicara secara jelas tentang tehnologi resolusi konflik. Beberapa ayat dalam surat al-Hujurat secara tegas memberikan gambaran

secara berurutan bagaimana

mengha-dapi konflik, dan bagaimana silap yang

harus dijalankan

untuk

mencegah terjadinya konflik. Dari yang berbicara tentang "informasi" yang bias, memper-saudaralan, tidat saling mengolok-olok, mencari-cari kesalahan, dan ditutup de-ngan ayat komunilasi antar kelompok-r5

AGENDA RESOLUSI I(ONFtIK

Berbijak dari perbincangan

sebe-lumnya maka agenda serius yang harus segera dilal<sanakan terbagi ke dalam dua hal. Pertama dalam hal bangunan konseptual dan kedua dalam bangunan praktis. Untuk dataran konseptual yang bisa dila.kukan ada-lah:

l.

Menggali konsep struktur dan teh-nologi resolusi konflik dalam islam dan dipadukan dengan struktur dan teknologi resolusi konflik yang juga telah berkembang di dunia akademis Barat
(7)

2.

Melakukan proses sosialiasi terhadap konsep dan struktur tersebut ke selu-ruh masyarakat islam

Daiam bidang praktis yang dapat dilakukan dengan melakukan proses sebagaimana rasul Muhammad mela-kukan bentuk "mempersaudarakan" kembali antara umat Islam. Sekat-sekat negara bangsa harus dieliminir jika

se-kat tersebut membuat rusaknya persau-daraan antar umat Islam. Proses rncrn-persaudarakan

ini

hams dibuat secara alamiah melalui proses "kontra-k social" dengan melakukan identifikasi konflik

secarajelas dan

fari

Kontrat

social

ini

bukan hanya kepada dunia Islam, tetapi juga bisa dengan

di

luar dunia Islam

seperti halnya Piagam Madinah. Langkah berikutnya yang dilaku-kan adalah "revit-alisasi" konsep nation-state yang selama

ini

kaku, ke dalam konsep raDbn-state yang relatif dinamis sebagai upaya menghindari bentuk-bentuk mobilisasi

politik

yang tidak terlalu relevar. Proses ini sebagai bentuk

awal upaya membangun ' pac*lrg ordel'

di dunia Islam agar konflik kecil tidak berubah menjadi besar.

Dari langkah revitali sasi nation-state

ini

diharapkan mampu menciptakan

kondisi

sinergis

bagi

implementasi prinsip "Ta'awun Insani" yang lebih ardkuladI da n membumi. Sebagaimana

ditunjukkan kalangan

Muhajirin

dan Ashor yang sedemikian impresif,

se-JunMt Husuxo l rEnx^srora // Pebruad 2004

Manakar Resolusi Konflik di Dunia lslam

hingga menjadi masyarakat Madinah menjadi masyarahat yang kompetitif dan demokratis.

FOOTNOTES

' Dalam konte}s fiqh Subhat ctiafahamr sebagai

scsuatu lang mcragukan karena bclum tcrsikapnya

informasi tenurng sesuao s€caiajelas, sehingga ulama

merekomendasikan untuk "menghindarint?

'? Bandingken tesis Clash of Civilization

Hunting-ton dengan Nlcgatrend 2000-nyaJohn Naisbift

3 N{uhammad Abu Zahrah, Hubungan

Internasional Dalam Islam (tcrjcmahan), Jakarta, Bulan Bintaug 1980

r Lihat dalrm Muhammad Abu Zahrah, Aliran

Politik dan Aqidah Dalam Islam (terjematun),Jat<rta,

Logos, 1996

5 Di sili dipcrgunakan tingkat konflik yang

mengambil istilah Graham T Allison yang membagi konllik kc dalam 3 benuk, dcbatcs, gamcs dan wars.

Lihat dalam Mohtar Mas'oed, Ilmu Hubungan Internasional,: Disiplin dan Mctodologi, Jakarta, LP3ES, 1996

6

John Spanier, Gamcs Nations Ptaying, New York, 1992

? Ibid.,

3 Tcd Gurr, \Vhy I,Icn Rcbcl, Ncrv Jcrscy,

princcnton Lrniccrsity Prcss, 1970, hal 24

q

Lihat ctalam Ncil Smclscr, Thcory of Collcctivc

Behaviour, New York. The Free Press, 1971, hal 79 r0 Lihat dalam Harry EicL\rcin, Internat War Problcms a:Td Approachcs, Inndon, Thc Frcc Prcss

ofGlencoe Collier Macmillan, 1964, hal. 142 I Lihat Rogcr Cobb dan Charlcs Eldca

Partici-patron iD American Polirics: The Dynamics of

Agcnda-Buildiug AIln and Bacon, Boston, 1972

r? \\'inirm Ury

Gcfting !o Peace Trausforming ConJlict at Homc, at \!brk and in the World, New York, 1999

(8)

13 (QS. a9;10)

'r (QS. s:8)

'5 Uhat dalam QS- 49:7-13 DAFTAB PUSTAKA

ZabraIl Muhammad Abu , Hubr4an Intenasional

Dalatn Islan (rcnemahan), Jalrarta, Bulan Bintang, 1980

-,

Alinn hlitik dan Aqidah Datatn Islam (terjemalnn),Jarana, Losos, I 996

I{ts'oed, Mohtar, llrnu Hubung an Intemaional" : Di+lin dan Mercdologi,Jalsna" LP3ES, I 9%

Spanier,John, Games Naobns Playin& New Yod!

1992

Gurs Ted lllhyMerlRebe.l, Newlrs€y princenton

Unicersity Prcss, 1970

Smclseq Neil, ?',eDryof &lectr-eBe,arzburi New

York. The Free Press, l97l

Eickstein, Harry lrte.n al War Pmltcms and Ap

pmacles,I-oudon, Thc Frec Press of Glencoe Collier Macmillan, 1964

Cobb, Roger dar Chanes Eldc\ Participation in

AnHi

lditkr TlEItynni'of Ag da.Bui/rl,rtsAldyn and Bacon, Boston, 1972

Ury 1\4}am, C'emrgoftacg Tranfrnming Conllict

at Honq at Wo* and in the I /odd New Yort 1999

Al-Quranur Karim

52 Juiru ]l,rurcrr lxlgxl{a r//Pebruaii2oo4

Referensi

Dokumen terkait

Iduća poglavlja će prikazati kakvo značenje lutka i male lutkarske forme imaju za djecu, koja je uloga odgojitelja u svemu tome, što bi on trebao raditi da

Perancangan Algoritma Distributed Color Selection adalah pembuatan program dan penerapan algoritma pada sistem RFID multi- reader dengan tujuan untuk mengatasi collision

Metode dalam penentuan pohon rentang dengan daun terbanyak dapat ditentukan dengan menggunakan algoritma exact, yaitu dengan membangun suatu pohon bagian T

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul, IDENTIFIKASI JENIS JAMUR KELAS BASIDIOMYCETES PADA LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DI PT AGRO

Dalam bulan Februari 2002 laju inflasi mencapai 1,50% antara lain disebabkan oleh bencana banjir yang melanda beberapa daerah dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dosis kapur dan pupuk kandang kambing dan untuk menentukan dosis kombinasi kapur dan pupuk kandang

Perbedaan tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat tentang PJB, di samping edukasi oleh pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu program dari rumah sakit

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil