• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU MALANG"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN ASTRA

INTERNATIONAL DAIHATSU MALANG

SKRIPSI

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan

Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Sintha Dewi Arini

09610207

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)
(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawahini:

Nama

: SINTHA DEWI ARINI

Nim

: 09610207

Jurusan

: Manajemen

Fakultas

: Ekonomi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar

benarnya bahwa:

1.

Tugas akhir dengan judul :

“Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian

Pemasaran Astra International Daihatsu Malang”

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat

karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh

gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik

sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam

naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2.

Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini terdapat bukti unsur

unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan

GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta

diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3.

Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK

BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Malang, 17 September 2013

Yang Menyatakan

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

i

ABSTRAK

Judul : “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran

Astra International Daihatsu Malang”

.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pemberian kompensasi

dan kinerja karyawan serta pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan dan

yang paling berpengaruh antara kompensasi finansial dan kompensasi non

finansial. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier

berganda. Responden penelitian adalah karyawan bagian pemasaran Astra

International Daihatsu Malang. Teknik pengambilan sampel adalah

total

sampling

, sampel sebanyak 35 karyawan. Hasil penelitian diperoleh bahwa

pemberian kompensasi finansial dan kompensasi non finansial masuk dalam

kategori sangat baik. Kinerja karyawan juga masuk dalam kategori sangat baik.

Kompensasi yang terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi non finansial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Kompensasi

non finansial merupakan kompensasi yang paling berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

(11)

ii

ABSTRACT

Tittle :

The Effect of Compensation on Employee Performance of The Marketing

Depar

tment Astra International Daihatsu Malang”.

The purpose of this study is to describe the compensation and employee

performance as well as the effect of compensation on employee performance and

compensation of the most influential between financial and non-financial

compensation. Analysis tools used in this study is linear regression. The

respondents were employees of marketing Astra International Daihatsu Malang.

The sampling technique is the

total sampling

, sample as many as 35 employees.

The result showed that the provision of financial compensation and non-financial

compensation in the category very well. Employee's performance is also very

good in the category. Compensation consists of compensation of financial and

non-financial compensation has a significant influence on employee performance.

Non-financial compensation is compensation that most affect the performance of

employees.

(12)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahaan hati dan ucapan syukur Alhamdulillah

kehadirat Allah SWT atas nikmat serta karunia yang sudah diberikan kepada

peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran

Astra International Daihatsu Malang

Maksud dan tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah

Malang. Penulisan Skripsi ini tidak akan lancar tanpa adanya bantuan, dukungan

serta bimbingan dari beberapa pihak baik langsung maupun tidak langsung yang

sangat besar artinya. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan rasa hormat

dan terima kasih kepada:

1.

Bapak Drs. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2.

Bapak Dr. H. Nazaruddin M, Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Ibu Dra. Aniek Rumijati, MM. selaku Ketua Program Studi Jurusan

Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

4.

Ibu Dra. Nurul Asfiah, MM. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

(13)

iv

memberikan bimbingan dan pengarahaan kepada peneliti sehingga dapat

terselesaikannya Skripsi ini.

5.

Bapak Drs. A. Mohyi, MM. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu dan tenaga serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan dan pengarahaan kepada peneliti sehingga dapat

terselesaikannya Skripsi ini.

6.

Bapak Drs. Warsono, MM. selaku Dosen Wali kelas D 2009 Jurusan

Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

7.

Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Fakultas Ekonomi khususnya

Manajemen yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama

mengajar di kelas D dan konsentrasi MSDM.

8.

Bapak Agus Mulyadi, selaku Kepala Cabang Astra International Daihatsu

Malang yang telah memberikan ijin pada peneliti untuk melakukan

penelitian di Astra International Daihatsu Malang.

9.

Ibu Nur Hijrati, selaku PGA (Personal General Affair) Astra International

Daihatsu Malang yang telah meluangkan waktu dan membantu peneliti

dalam mengumpulkan data serta informasi dalam penyusunan skripsi ini.

10.

Seluruh Karyawan Astra International Daihatsu Malang khususnya bagian

pemasaran.

11.

Papa dan Mama tercinta, H. Sapomo dan Hj. Asmanizar yang sudah

memberikan dukungan baik materil maupun spiritual, serta segenap kasih

(14)

v

12.

Ketiga Abangku tersayang, Bang Benny, Bang Sandi, dan Bang Rendra

yang selama ini telah membantu dan memberi motivasi pada peneliti untuk

segera menyelesaikan skripsi.

13.

Untuk Yuda yang selalu memberi dukungan dan menemani peneliti selama

beberapa tahun ini.

14.

Cakil, jumik, ratih, om, agung, dian, titik, mbak nung, vavita yang telah

membantu dan menyemangati peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.

Teman-teman seperjuangan Manajemen D angakatan 2009, terima kasih

atas dukungan dan kebersamaan yang telah kalian berikan.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dapat lebih baik lagi. Dalam

penyusunan Skripsi ini, tidak ada kata sempurna yang terucap karena

kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya kritik dan saran yang bisa

memperbaiki penulisan skripsi ini.

Besar harapan peneliti bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

berguna bagi semua pihak dalam meningkatkan keilmuan.

Alhamdullillahi robbil’

alamin

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Malang, September 2013

Peneliti

(15)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I

PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 5

C.

Batasan Masalah ... 6

D.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A.

Penelititan Terdahulu ... 8

B.

Kajian Teori ... 10

1.

Pengertian Kompensasi

...

10

2.

Tujuan Kompensasi ... 12

3.

Fungsi Kompensasi ... 13

4.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

...………

. ... 14

5.

Jenis-jenis Kompensasi

………

... 16

6.

Pengertian Kinerja Karyawan

………

20

7.

Pengertian Penilaian Kinerja ... 21

8.

Manfaat Penilaian Kinerja

………...

... 22

9.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

………

24

10.

Pengukuran Kinerja

………

... 25

11.

Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Karyawan ... 25

C.

Kerangka Pemikiran………

.. 27

D.

Hipotesis ... 28

(16)

vii

A. Lokasi Penelitian ... 30

B. Jenis Penelitian ... 30

C. Definisi Operasional Variabel ... 30

1.

Variabel bebas (X) ... 30

2.

Variable terikat (Y) ... 32

D. Populasi dan Sampel ... 33

1.

Populasi ... 33

2.

Sampel ... 34

E. Data dan Sumber Data ... 34

1.

Data Primer ... 34

2.

Data Sekunder ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1.

Kuesioner ... 35

2.

Wawancara ... 36

3.

Dokumentasi ... 36

G. Teknik Pengukuran Variabel ... 36

H. Pengujian Instrumen ... 37

1.

Uji Validitas ... 37

2.

Uji Reliabilitas ... 38

I. Teknik Analisis Data ... 39

1.

Analisis Rentang Skala ... 39

2.

Analisa Regresi Linier Berganda ... 40

G.

Pengujian Hipotesis ... 41

1.

Uji F (F-test) ... 41

2.

Uji T (T-test) ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 44

1.

Sejarah Perusahaan... 44

2.

Visi dan Misi ... 46

(17)

viii

4.

Stuktur Organisasi ... 47

5.

Pembagian Tugas ... 48

6.

Jumlah Karyawan ... 51

7.

Jam Kerja ... 52

B. Uji Instrumen ... 53

1. Uji Validitas ... 53

2. Uji Reliabilitas ... 55

C. Gambaran Karakteristik Responden ... 56

1.

Karakter Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

2.

Karakter Responden Berdasarkan Usia ... 56

3.

Karakter Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 57

D. Hasil Analisis Data ... 58

1. Hasil Analisis Rentang Skala ... 58

2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

3. Nilai Koefisien Determinasi (R

2

) ... 67

4. Hasil Uji Hipotesis ... 67

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(18)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

: Data Penjualan Astra International Daihatsu Malang ... 3

Tabel 2.1

: Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu ...

9

Tabel 3.1

: Operasional Variabel Penelitian ... 33

Tabel 3.2

: Rentang Skala ... 40

Tabel 4.1

: Jumlah Karyawan (Arjosari) ... 51

Tabel 4.2

: Jumlah Karyawan (Kebonsari) ... 52

Tabel 4.3

: Jam Kerja Astra International Daihatsu Malang ... 52

Tabel 4.4

: Uji Validitas Variabel Kompensasi Finansial (X1) ... 53

Tabel 4.5

: Uji Validitas Variabel Kompensasi NonFinansial (X2) ... 54

Tabel 4.6

: Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan ...

…………...

. 54

Tabel 4.7

: Hasil Uji Reliabilitas ... 55

Tabel 4.8

: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

Tabel 4.9

: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...

57

Tabel 4.10 : Karakteristik Responden berdasarkan Status Pernikahan ...

57

Tabel 4.11 : Deskripsi Kompensasi Finansial (X

1

) ...

58

Tabel 4.12 : Deskripsi Kompensasi Non Finansial (X

2

) ...

61

Tabel 4.13 : Deskripsi Variabel Kinerja (Y) ... 63

Tabel 4.14 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda...

65

Tabel 4.15 : Hasil Uji F

...

………...

68

(19)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

: Kerangka Pikir ... 27

Gambar 3.1

: Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Secara Simultan ...

42

Gambar 3.2

: Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Secara Parsial

...

43

Gambar 4.1 : Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Secara Simultan... 69

Gambar 4.2 : Uji Secara Parsial Variabel Kompensasi Finansial (X

1

)...

71

(20)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Kuesioner ... 81

Lampiran 2

: Skor Jawaban Responden ... 85

Lampiran 3

: Struktur Organisasi ... 88

Lampiran 4

: Hasil Uji Validitas ... 89

Lampiran 5

: Hasil Reliabilitas ... 91

Lampiran 6

: Karekteristik Responden ... 93

Lampiran 7

: Deskripsi Variabel ... 94

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Alka, Ovi Panji. 2011.

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PR

Bayi Kembar Malang

. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah,

Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2006.

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

. Edisi

revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasibuan, Malayu SP. 2000.

Manajemen Sumberdaya Manusia

. Jakarta: Bumi

Aksara.

Ismail, Muhammad Riduan. 2009.

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang

. Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Negeri, Malang.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2004.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan

. Cetakan Kelima. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mangkuprawira, Sjafri. 2002.

Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi

.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Martoyo, Susilo. 2000.

Manajemen Sumberdaya Manusia

. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: BPFE.

Marzuqo, Lailatul Fitriyah. 2012.

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja

Karyawan Di Koperasi BMT (UGT) Sidogiri Cabang Malang

. Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Negeri, Malang

Nawawi, Hadari. 2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang

Kompetitif

. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(22)

Rahmawati, Kartika Tri. 2009.

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Cabang

Pasuruan Kota

. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri, Malang

Umar, H. 2001.

Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi

. Cetakan

Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

(23)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Saat ini tingkat persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat,

mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat

mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk dapat mencapai tujuan yang

diinginkan oleh perusahaan. Persaingan terjadi antara perusahaan-perusahaan

lama dengan perusahaan baru, dan persaingan antara

perusahaan-perusahaan sejenis. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk bisa mengerahkan

sumber daya yang dimiliki semaksimal mungkin.

Salah satu sumber daya penting yang harus dimiliki oleh perusahaan

adalah sumber daya manusia atau karyawan. Perkembangan perusahaan sangatlah

bergantung pada produktivitas tenaga kerja atau karyawan yang ada di

perusahaan. Untuk itu, karyawan dituntut untuk selalu melaksanakan tugas dan

kewajibannya dengan baik. Karyawan layak mendapatkan timbal balik dari

perusahaan sebagai balas jasa atau imbalan atas pekerjaan dan dedikasi yang telah

dilakukannya kepada perusahaan. Faktor pendorong penting yang menyebabkan

manusia bekerja adalah adanya kebutuhan dalam diri manusia yang harus

dipenuhi. Dengan kata lain, dikarenakan dari keinginan untuk memenuhi

kebutuhan hidup, manusia bekerja dengan menjual tenaga, pikiran dan juga waktu

(24)

2

Kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya

kompensasi akan mencerminkan ukuran nilai kerja karyawan di tempat kerja.

Kompensasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kompensasi finansial dan

kompensasi non finansial. Kompensasi finansial merupakan imbalan atau balas

jasa berupa materi kepada karyawan. Sedangkan kompensasi non finansial adalah

imbalan atau balas jasa berupa non materi kepada karyawan. Kompensasi yang

diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sangat mempengaruhi kinerja

karyawan (Simamora,2004). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

apabila kompensasi yang diberikan memadai dan tepat, maka kinerja karyawan

akan meningkat. Akan tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak memadai atau

kurang tepat, maka kinerja karyawan akan menurun.

Seperti halnya perusahaan pada umumnya, Astra International Daihatsu

merekrut karyawan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. Astra

International Daihatsu memperhatikan kesejahteraan karyawannya dengan

memberikan kompensasi finansial berupa gaji, bonus, asuransi, dan tunjangan

pensiun. Sedangkan kompensasi non finansial berupa promosi, tugas-tugas yang

menarik, tantangan, pujian dari pimpinan atas kinerja, hubungan kerja yang

harmonis, persaingan yang sehat dan fasilitas yang diberikan.

Dalam penelitian ini, karyawan bagian pemasaran Astra International

Daihatsu mempunyai andil yang cukup besar dalam mendukung kelangsungan

hidup dan pencapaian tujuan perusahaan sehingga kinerja yang bagus sangatlah

diperlukan. Kompensasi merupakan salah satu upaya yang terus menerus

(25)

3

karyawan bagian pemasaran apabila berhasil mencapai target yang ditentukan

oleh perusahaan. Target penjualan yang ditetapkan perusahaan selalu berubah

setiap bulannya, disesuaikan dengan jumlah produksi dan stok yang ada serta

kemampuan masing-masing karyawan. Berikut ini adalah data penjualan

karyawan bagian pemasaran Astra International Daihatsu:

Tabel 1.1 Data Target Penjualan dan Hasil Penjualan Astra International

Daihatsu Malang

Bulan Target Penjualan

Perusahaan (unit)

Hasil Penjualan (unit)

November 2012 214 217

Desember 2012 225 194

Januari 2013 169 230

Sumber: Astra International Daihatsu Malang

Dari data penjualan Astra International Daihatsu Malang dapat terlihat

bahwa pada bulan Desember perusahaan mengalami penurunan hasil penjualan,

namun pada bulan Januari mengalami peningkatan hasil penjualan yang cukup

besar, dan hasil penjualan tersebut mencapai jauh lebih banyak dari yang

ditargetkan Astra International Daihatsu. Pada tahun 2012 Astra International

Daihatsu Malang juga mampu mencapai penjualan lebih dari 3000 unit mobil.

Semua ini tidak terlepas dari tingginya tingkat kinerja karyawan Astra

International Daihatsu Malang.

Salah satu bentuk kompensasi yang diberikan Astra International Daihatsu

Malang untuk karyawan bagian pemasaran adalah bonus berupa uang jika

karyawan bagian pemasaran mampu menjual produk sesuai target yang diinginkan

(26)

4

pemasaran juga mendapat bonus berupa perjalanan gratis ke luar kota selama

beberapa hari, seperti ke Yogyakarta jika karyawan bagian pemasaran bisa

mencapai target penjualan yang diinginkan perusahaan. Apabila kinerja karyawan

bagian pemasaran lebih baik lagi dengan menjual mobil melebihi target

perusahaan, maka karyawan akan mendapatkan bonus yang lebih besar lagi yaitu

melakukan perjalanan gratis ke negara Asia seperti Korea.

Karyawan juga bisa mendapatkan bonus melakukan perjalanan ke negara

Eropa seperti Perancis, apabila kinerja karyawan bagian pemasaran sangat baik

dengan menjual mobil jauh lebih banyak dari yang ditargetkan perusahaan dan

jauh lebih banyak dari rekan-rekan kerjanya yang sama-sama bekerja di bagian

pemasaran. Bonus berupa traveling ini diberikan pada karyawan hanya setahun

sekali saja. Pada tahun 2012, ada 1 karyawan bagian pemasaran Astra

International Daihatsu Malang yang mendapatkan bonus perjalanan gratis ke

Korea. Selain itu, ada 7 orang karyawan bagian pemasaran yang mendapatkan

bonus perjalanan gratis ke Yogyakarta. Hal ini membuktikan bahwa karyawan

bagian pemasaran memiliki tingkat kinerja yang sangat tinggi.

Meningkatnya kinerja karyawan bagian pemasaran juga didukung oleh

kompensasi lain yang diberikan oleh Astra International Daihatsu, seperti adanya

promosi jabatan menjadi supervisor apabila kinerja karyawan sangat baik. Selain

itu, ada juga penghargaan seperti ”Employee of The Month”. Astra International

Daihatsu akan menilai kinerja setiap karyawan untuk dijadikan karyawan terbaik

pada setiap bulan. Kemudian pada setiap tahun akan diadakan pemilihan

(27)

5

Pesertanya adalah seluruh karyawan terbaik setiap bulan yang ada di semua kantor

cabang. Karyawan yang memenangkan “Employee of The Year” akan mendapat

hadiah berupa uang atau barang atau liburan gratis dan juga kenaikan jabatan.

Hubungan yang harmonis juga tercipta di antara karyawan bagian

pemasaran Astra Inernational Daihatsu Malang. Jika ada masalah anttar karyawan,

maka karyawan akan menyelesaikan masalah tersebut agar tidak terjadi konflik

yang besar. Dalam hal mendapatkan konsumen pun, karyawan selalu melakukan

persaingan yang sehat. Tidak ada karyawan yang saling berebut konsumen, karena

Astra International Daihatsu Malang telah memberlakukan aturan mengenai hal

tersebut.

Banyaknya kompensasi yang diberikan Astra International Daihatsu

Malang ternyata tidak mampu mempertahankan karyawan-karyawan yang ada.

Hal ini dikarenakan selama bulan November 2012 sampai Januari 2013, ada 2

karyawan bagian pemasaran yang keluar. Karyawan beralasan bahwa ada

perusahaan lain yang lebih menjamin kesejahteraan karyawan. Walaupun ada

karyawan yang keluar dari perusahaan, tetapi ada juga karyawan yang masuk ke

dalam perusahaan sebanyak 3 karyawan. Hal ini membuktikan bahwa kompensasi

yang diberikan Astra International Daihatsu Malang dirasa cukup menarik bagi

beberapa orang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kinerja dapat

dipengaruhi oleh kompensasi. Kompensasi memiliki arti yang sangat penting bagi

karyawan agar dapat meningkatkan kinerja mereka dan besar kecilnya pemberian

(28)

6

perusahaan. Untuk itu peneliti mengangkat masalah ini dalam penelitian yang

berjudul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian

Pemasaran Astra International Daihatsu Malang”.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemberian kompensasi finansial dan kompensasi non finansial

pada Astra International Daihatsu Malang?

2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan bagian pemasaran Astra International

Daihatsu Malang?

3. Apakah kompensasi finansial dan kompensasi non finansial berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan bagian pemasaran Astra International

Daihatsu Malang?

4. Variabel kompensasi manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap

kinerja karyawan bagian pemasaran Astra International Daihatsu Malang?

C.Batasan Masalah

Agar permasalah terarah dan maknanya tidak meluas serta menyimpang

dari rumusan masalah, maka pembahasan dititikberatkan pada pengaruh

kompensasi terhadap kinerja karyawan. Pembahasan terbatas pada kompensasi

finansial dan kompensasi non finansial serta terbatas pada karyawan bagian

pemasaran.

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

(29)

7

a. Untuk mendeskripsikan pemberian kompensasi finansial dan non finansial

pada karyawan bagian pemasaran Astra International Daihatsu Malang.

b. Untuk mendeskripsikan tingkat kinerja karyawan bagian pemasaran Astra

International Daihatsu Malang.

c. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi finansial dan kompensasi non

finansial terhadap kinerja karyawan bagian pemasaran Astra International

Daihatsu Malang secara signifikan.

d. Untuk mengetahui variabel kompensasi finansial dan non finansial yang

paling kuat pengaruhnya terhadap kinerja karyawan bagian pemasaran

Astra International Daihatsu Malang.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Pihak Akademisi

Penelitian ini dapat menjadi wadah bagi penerapan ilmu yang selama ini

telah diperoleh selama berada dibangku perkuliahan. Selain itu, dengan

melakukan penelitian yang mendalam, akan diperoleh wawasan yang lebih

luas mengenai kompensasi dan kinerja.

b. Bagi Astra International Daihatsu Malang

Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan saran, pemikiran dan

informasi yang bermanfaat yang berkaitan perencanaan strategi dalam

(30)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Penelitian Terdahulu

Peneliti menggunakan penelitian terdahulu yang disusun oleh M. Ridwan

Ismail (2009) dengan judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang” sebagai perbandingan

dengan penelitian sekarang. Dari hasil analisis dengan menggunakan metode

regresi linier berganda, diperoleh hasil perhitungan bahwa secara simultan

variabel kompensasi finansial langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap

kepuasan kerja. Sedangkan secara parsial variabel kompensasi finansial langsung

dan tidak langsung berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Variabel

kompensasi finansial langsung merupakan variabel yang paling dominan

berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan dengan nilai koefisien regresi

sebesar 0,457.

Penelitian yang dilakukan Ovi Panji Alka (2011) dengan judul “Pengaruh

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran PR. Bayi Kembar

Malang”. Dari hasil analisis rentang skala diperoleh bahwa kompensasi finansial

sangat baik dengan nilai skor variabel 265,4 dan kompensasi non finansial

tergolong baik dengan nilai skor variabel 249,3. Sedangkan kinerja karyawannya

tergolong tinggi dengan nilai rata-rata rentang skala sebesar 250. Berdasarkan

perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil bahwa kompensasi

(31)

9

karyawan dengan nilai (R2) sebesar 0,517. Variabel kompensasi finansial

langsung merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja

[image:31.612.133.514.216.686.2]

karyawan.

Tabel 2.1

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang Nama dan Judul

Penelitian

Variabel Alat Analisis Hasil Penelitian

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan

Koperasi Agro

Niaga (KAN)

Jabung Malang (Muhammad Ridwan Ismail) Variabel Bebas 1. Kompensasi finansial langsung (X1) 2. Kompensasi

finansial tak langsung (X2) Variabel Terikat

Kepuasan kerja

karyawan (Y)

Regresi linier

berganda

1. Kompensasi finansial dan non finansial berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Kompensasi finansial dan

nonfinansial berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan.

3. Kompensasi finansial

langsung berpengaruh

paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan. Pengaruh

Kompensasi

Terhadap Kinerja

Karyawan Bagian

Pemasaran PR.

Bayi Kembar

Malang

(Ovi Panji Alka)

Variabel Bebas

1. Kompensasi

finansial (X1)

2. Kompensasi

non finansial (X2)

Variabel Terikat

Kinerja karyawan

(Y)

1. Regresi linier berganda 2. Analisis

rentang skala

1. Kompensasi finansial dan

non finansial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Variabel kompensasi

langsung paling

berpengaruh terhadap

kinerja karyawan.

3. Kompensasi finansial

masuk kategori sangat

baik, sedangkan

kompensasi non finansial masuk kategori baik.

4. Kinerja karyawan masuk

dalam kategori tinggi. Pengaruh

Kompensasi

Terhadap Kinerja

Karyawan Bagian

Pemasaran Astra

International Daihatsu Malang (Sintha Dewi Arini)

Variabel Bebas

1. Kompensasi

finansial (X1)

2. Kompensasi

non finansial (X2)

Variabel Terikat

Kinerja karyawan

(Y)

1. Regresi linier berganda 2. Analisis

rentang skala

-

(32)

10

Terdapat perbedaan antara penelitian sekarang dengan penelitian

terdahulu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ridwan Ismail,

terdapat perbedaan pada variabel. Penelitian sekarang menggunakan kompensasi

finansial dan non finansial sebagai variabel bebas, dan kinerja karyawan untuk

variabel terikatnya. Sedangkan penelitian terdahulu menggunakan kompensasi

langsung dan tak langsung untuk variabel bebas, dan kepuasan kerja karyawan

sebagai variabel terikatnya. Perbedaan selanjutnya adalah alat analisis yang

digunakan. Penelitian terdahulu hanya menggunakan regresi linier berganda,

sedangkan penelitian sekarang menggunakan regresi linier berganda dan analisis

rentang skala.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ovi Panji Alka juga terdapat

perbedaan, yaitu objeknya. Penelitian terdahulu menggunakan PR Bayi Kembar

Malang sebagai objek, sedangkan penelitian sekarang menggunakan Astra

International Daihatsu Malang sebagai objek. Begitu pula objek Muhammad

Ridwan Ismail pun berbeda dengan objek penelitian sekarang, dimana penelitian

terdahulu menggunakan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung Malang.

B.Kajian Teori

1. Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan.

Perusahaan mengharapkan penegeluaran dan biaya kompensasi ini

memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan supaya

(33)

11

ahli tentang pengertian kompensasi yang dapat diberikan. Simamora

(2002:540) mendefinisikan kompensasi merupakan apa yang diterima oleh

para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi yang bisa

berupa finansial dan non finansial.

Menurut Umar (2001:16) kompensasi dapat diartikan sebagai sesuatu

yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi

dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kompensasi finansial seperti gaji,

upah, tunjangan, bonus, dll. Sedangkan kompensasi non finansial seperti

promosi, penghargaan, dll. Kompensasi juga merupakan penghargaan yang

diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, finansial maupun

non finansial yang adil kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam

mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi sangat

dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja

karyawannya.

Menurut Hasibuan (2000:118) kompensasi adalah semua pendapatan

yang berbentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima

karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pada perusahaan. Dari

beberapa pengertian dari para ahli tersebut dapat dijelaskan bahwa

kompensasi adalah sesuatu yang diberikan perusahaan kepada karyawan

sebagai balas jasa mereka dan kompensasi tersebut dapat dinilai dengan uang

(34)

12

2. Tujuan Kompensasi

Simamora (2004:449) mengemukakan tujuan yang hendak dicapai

melalui kompensasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Memikat karyawan

Meskipun sebagian besar pelamar kerja tidak mengetahui gaji sebenarnya

yang ditawarkan organisasi yang berbeda untuk pekerjaan yang serupa di

pasar tenaga kerja, mereka membandingkan tawaran-tawaran pekerjaan

dan skala-skala gaji. Pelamar kerja yang memperoleh lebih dari satu

tawaran kerja tentu saja membandingkan tawaran-tawaran gaji. Karena

lebih mudah membandingkan jumlah rupiah, pelamar kerja sering

meletakkan bobot lebih pada gaji yang sedang ditawarkan dibandingkan

dengan faktor-faktor kompensasi lainnya seperti tunjangan-tunjangan dan

imbalan-imbalan instrinsik.

b. Menahan karyawan yang berkompeten

Setelah organisasi memikat dan mengangkat karyawan-karyawan baru,

sistem kompensasi haruslah tidak merintangi upaya-upaya untuk menahan

karyawan-karyawan meninggalkan perusahaan, kompensasi yang tidak

memadai adalah penyebab yang sering dari perputaran karyawan. Untuk

mempertahankan karyawan yang baik, maka kompensasi yang ditawarkan

harus sesuai dengan batas kewajaran.

c. Motivasi dan kompensasi

Manajer harus memperhatikan kepuasan kerja para karyawan terutama

(35)

13

memotivasi karyawan yang paling efektif untuk mencapai tujuan

organisasi. Pemberian bonus bagi karyawan akan memotivasi mereka

untuk selalu meningkatkan kinerjanya sehingga produktivitasnya juga

meningkat. Kepuasan juga akan timbul dan memotivasi kerja para

karyawan apabila kompensasi yang diberikana dirasa adil bagi karyawan

yang menerima.

d. Motivasi dan kinerja

Para karyawan mengharapkan bahwa kinerja mereka akan berkorelasi

dengan imbalan yang diperoleh dari organisasi. Para karyawan

menentukan pengharapan-pengharapan ini menentukan tujuan dan tingkat

kinerja di masa yang akan datang.

3. Fungsi Kompensasi

Adapun fungsi pemberian kompensasi menurut Martoyo (2000:128)

antara lain yaitu:

a. Pengalokasian sumber daya manusia secara efisien

Fungsi ini menunjukkan bahwa pemberian kompensasi yang cukup baik

pada karyawan yang berprestasi baik akan mendorong para karyawan

untuk bekerja lebih baik ke arah pekerjaan yang lebih produktif. Dengan

kata lain ada kecenderungan para karyawan dapat bergeser atau berpindah

dari yang kompensasinya rendah ke tempat kerja yang kompensasinya

tinggi dengan cara menunjukkan prestasi kerja yang lebih baik.

(36)

14

Sebagai akibat aplikasi dan penggunaan sumber daya manusia, dalam

organisasi yang bersangkutan secara efisien dan efektif tersebut maka

dapat diharapkan bahwa sistem pemberian kompensasi tersebut secara

langsung dapat memberikan stabilitas organisasi dan secara tidak langsung

ikut andil dalam mendorong stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan.

c. Penggunaan sumber daya manusia secara lebih efisien dan efektif

Dengan pemberian kompensasi yang tinggi kepada karyawan mengandung

implikasi bahwa organisasi akan menggunakan tenaga kerja karyawan

dengan seefisien mungkin. Sebab dengan cara demikian organisasi yang

bersangkutan akan memperoleh manfaat dan keuntungan semaksimal

mungkin. Disinilah produktivitas karyawan sangat menetukan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

Hasibuan (2002:127) mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi besarnya kompensasi antara lain sebagai berikut:

a. Penawaran dan permintaan tenaga kerja

Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak dari lowongan pekerjaan

(permintaan) maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja

sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif besar.

b. Kemampuan kesediaan membayar

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin

(37)

15

kemampuan dari kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka

tingkat kompensasi rellatif kecil.

c. Serikat buruh atau organisasi karyawan

Apabila serikat buruh kuat dan banyak maka kompensasi kan semakin

besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh

maka tingkat kompensasi relatif kecil

d. Produktivitas kerja karyawan

Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi

semakin besar. Sebaliknya jika produktivitas karyawan buruk serta sedikit

maka kompensasinya kecil.

e. Pemerintah dengan Undang-Undang dan Kepres

Pemerintah dengan undang-undang dan Kepres menetapkan besarnya

batas upah atau balas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangat

penting supaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya

balas jasa bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi

masyarakat dari tindakan sewenang-wenang.

f. Biaya hidup

Apabila biaya hidup di daerah tinggi maka tingkat kompensasi atau upah

semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah

maka tingkat kompensasi semakin rendah.

g. Posisi jabatan karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima gaji atau

(38)

16

lebih rendah akan memperoleh gaji atau kompensasi yang kecil. Hal ini

wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab

yang besar harus mendapatkan gaji atau kompensasi yang lebih besar pula.

h. Pendidikan dan pengalaman kerja

Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka gaji

atau balas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta

keterampilannya lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang berpendidikan

rendah dan pengalaman kerja kurang maka tingkat gaji atau

kompensasinya kecil.

i. Kondisi perekonomian nasional

Apabila kondisi perekonomian nasional maju maka tingkat upah atau

kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full

employment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian kurang maju maka

tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penganggur.

j. Jenis dan sifat pekerjaan

Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai resiko (finansial

dan keselamatan) yang besar maka tingkat upah atau balas jasanya

semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk

mengerjakannya. Tetapi jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan resiko

kecil, tingkat upah atau balas jasanya relatif rendah.

5. Jenis-jenis Kompensasi

Menurut Simamora (2004:442) kompensasi diberikan pada karyawan

(39)

17

a. Kompensasi yang bersifat finansial, di antaranya adalah:

1) Kompensasi langsung yang terdiri dari:

- Bayaran pokok, yang terdiri dari gaji dan upah.

- Bayaran prestasi ialah bayaran berdasarkan dari kinerja karyawan.

- Bayaran insentif yang terdiri dari bonus, komisi, pembagian laba,

pembagian keuntungan, opsi saham.

- Bayaran tertangguh yang terdiri program tabungan dan anuitas

pembelian saham.

2) Kompensasi tidak langsung yang terdiri dari:

- Program-program proteksi yang terdiri dari asuransi kesehatan,

asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, tunjangan pensiun.

- Bayaran di luar jam kerja, seperti liburan, hari besar, cuti tahunan,

cuti hamil.

- Fasilitas-fasilitas antara lain kendaraan, ruang kantor, tempat parkir.

b. Kompensasi non finansial

1) Kompensasi yang berhubungan dengan pekerjaan

2) Kompensasi ini berupa pemberian tugas-tugas yang menarik, tanggung

jawab, rasa pencapaian, pengakuan, tantangan.

3) Kompensasi yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan

4) Kompensasi ini meliputi kebijakan-kebijakan yang sehat, supervisi

yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, lingkungan kerja

(40)

18

Macam-macam pemberian kompensasi menurut Martoyo (2000:120) adalah

sebagai berikut:

a. Pemberian kompensasi finansial terdiri dari:

1) Pemberian kompensasi finansial langsung (direct financial

compensation) yang terdiri dari: gaji, upah, bonus dan komisi.

2) Kompensasi finansial tidak langsung (indirect financial compensation)

pemberian kompensasi finansial tidak langsung disebut juga tunjangan

yakni meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam

pemberian kompensasi finansial langsung seperti fasilitas kerja,

asuransi, cuti dan liburan atas dana organisasi.

b. Pemberian kompensasi non finansial (non financial compensation) adalah

pemberian kompensasi yang diterima atas dasar pekerjaan itu sendiri,

seperti tanggung jawab, peluang akan pengakuan, peluang adanya

promosi, lingkungan psikologis dan fisik dimana karyawan tersebut

berada. Seperti rekan kerja yang menyenangkan, kebijakan-kebijakan yang

sehat, adanya kafetaria, sharing pekerjaan dan adanya waktu luang.

Menurut Mondy (2003:442), bentuk dari kompensasi yang diberikan

perusahaan pada karyawan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Financial Compensation (Kompensasi Finansial)

Kompensasi finansial artinya kompensasi yang diwujudkan dengan

sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi

finansial implementasinya dibedakan menjadi dua, yaitu:

(41)

19

Kompensasi finansial langsung adalah pembayaran berbentuk uang

yang karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah,

tunjangan ekonomi, bonus dan komisi.

Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan

tetap serta memiliki jaminan yang pasti, sedangkan upah adalah balas

jasa yang dibayarkan kepada pekerja dengan berpedoman pada

perjanjian yang disepakati pembayarannya.

2) Indirect Financial Compensation (Kompensasi Finansial Tidak

Langsung)

Kompensasi finansial tidak langsung adalah termasuk semua

penghargaan keuangan yang tidak termasuk kompensasi langsung.

Wujud dari kompensasi tidak langsung meliputi program asuransi

tenaga kerja (jamsostek), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit

(berobat), cuti, dan lain-lain.

a. Non-Financial Compensation

Kompensasi non finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan

kepada karyawan bukan berbentuk uang, tapi berwujud fasilitas.

Kompensasi jenis ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Non-Financial The Job (kompensasi berkaitan dengan pekerjaan)

Kompensasi non finansial berkaitan dengan pekerjaan ini dapat berupa

pekerjaan yang menarik, kesempatan untuk berkembang, pelatihan,

(42)

20

bentuk ini merupakan perwujudan dari pemenuhan kebutuhan harga diri

(esteem) dan aktualisasi diri (self actualization).

2) Non-Financial Job Environment (kompensasi berkaitan dengan

lingkungan pekerjaan)

Kompensasi non finansial mengenai lingkungan pekerjaan ini dapat

berupa supervisi kompetensi (competent supervision), kondisi kerja

yang mendukung (comfortable working condition), pembagian kerja

(job sharing).

6. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan

yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau

organisasi, sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja. Menurut

Mangkunegara (2001:67) istilah kinerja berasal dari kata jib performance atau

actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai

oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi) adalah hasil kinerja secara

kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Menurut Wirawan (2009:5) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan

oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi

dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut Simamora (2004:339) kinerja

(43)

21

pekerjaan yang diberikan. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen

penting antara lain:

a. Tujuan

Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana

seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap

personal.

b. Ukuran

Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seorang personel telah

mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif

standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan

penting.

c. Penilaian

Penilaian kinerja reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan

kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel senantiasa

untuk berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah

dengan tujuan yang hendak dicapai.

7. Pengertian Penilaian Kinerja

Nawawi (2008:235) merumuskan penilaian kinerja sebagai kegiatan

Manajemen SDM dalam berbagai versi, antara lain:

a. Penilaian kinerja adalah pendadaran (deskripsi) secara sistematik (teratur)

tentang relevansi antara tugas-tugas yang diberikan dengan

(44)

22

b. Penilaian kinerja adalah usaha mengidentifikasi, mengukur (menilai) dan

mengelola (manajemen) pekerjaan yang dilaksanakan oleh para pekerja

(SDM) di lingkungan suatu organisasi/perusahaan.

c. Penilaian kinerja adalah kegiatan mengidentifikasi pelaksanaan pekerjaan

dengan menilai aspek-aspeknya, yang difokuskan pada pekerjaan yang

berpengaruh pada kesuksesan organisasi/perusahaan.

d. Penilaian kinerja adalah kegiatan pengukuran (measurument) sebagai

usaha menetapkan keputusan tentang sukses atau gagal dalam

melaksanakan pekerjaan oleh seorang pekerja. Untuk itu diperluka

perumusan standar pekerjaan sebagai pembanding (tolok ukur).

8. Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja karyawan memiliki manfaat ditinjau dari beragam

perspektif pengemangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:

a. Perbaikan kinerja

Umpan balik kinerja bermanfaat bagi karyawan, manajer, dan spesialis

personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki kinerja.

b. Penyesuaian kompensasi

Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan menentukan siapa yang

seharusnya menerima peningkatan pembayaran dalam bentuk upah dan

bonus yang didasarkan pada sistem merit.

c. Keputusan Penempatan

Promosi, transfer, dan penurunan jabatan biasanya didasarkan pada kinerja

(45)

23

d. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Kinerja buruk mengindikasikan sebuah kebutuhan untuk melakukan

pelatihan kembali. Setiap karyawan hendaknya selalu mampu

mengembangkan diri.

e. Perencanaan dan pengembangan karier

Umpan balik kinerja membantu proses pengambilan keputusan tentang

karier spesifik karyawan.

f. Defisiensi proses penempatan staf

Baik buruknya kinerja berimplikasikan dalam hal kekuatan dan kelemahan

dalam prosedur penempatan staf di departemen SDM.

g. Ketidakakuratan informasi

Kinerja yang buruk dapat mengindikasikan kesalahan dalam informasi

analisis pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain dari sistem manajemen

personal. Hal demikian akan mengarah pada ketidaktepatan dalam

keputusan menyewa karyawan, pelatihan, dan keputusan konseling.

h. Kesalahan rancangan pekerjaan

Kinerja yang buruk mungkin sebagai sebuah gejala dari rancangan

pekerjaan yang keliru.

i. Kesempatan kerja yang sama

Penilaian kinerja yang akurat secara aktual menghitung kaitannya dengan

kinerja dapat menjamin bahwa keputusan penempatan internal bukanlah

sesuatu yang bersifat diskriminasi.

(46)

24

Kinerja terkadang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan pekerjaan,

seperti keluarga, finansial, kesehatan, atau masalah-masalah lainnya.

k. Umpan balik pada SDM

Kinerja yang baik atau buruk di seluruh organisasi mengindikasikan

bagaimana baiknya fungsi departemen SDM diterapkan. (Mangkuprawira,

2002:224)

9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi kinerja

Gibson dalam Umam (2010:190) menyatakan bahwa terdapat tiga

faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu:

a. Faktor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga,

pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seseorang.

b. Faktor psikologi: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan

kepuasan kerja.

c. Faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan,

sistem penghargaan (reward system).

Menurut Hasibuan (2002:203) kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain:

a. Bals jasa yang adil dan layak

b. Penempatan yang tepat dan sesuai dengan keahlian

c. Berat-ringannya pekerjaan

d. Suasana dan lingkungan pekerjaan

e. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan

(47)

25

g. Sifat pekerjaan monoton atau tidak.

10.Pengukuran Kinerja

Menurut Handoko (2000:135) menyatakan “Evaluasi prestasi kerja

memerlukan standar-standar pelaksanaan kerja, dengan mana prestasi kerja

diukur“. Agar efektif maka hasil-hasil yang diinginkan dalam setiap

pekerjaan haruslah sesuai dengan standar-standar pelaksanaan kerja. Tujuan

utama pembuatan standar kinerja pekerjaan adalah untuk membentuk

dasar-dasar kinerja yang aktual dan dapat diukur. karyawan akan semakin

memahami apa yang diharapkan perusahaan kepada dirinya. Sehingga

karyawan dapat mampu mengerjakan tangggung jawab yang mereka kerjakan

dengan lancar. Mangkunegara (2001:67) mengemukakan bahwa hampir

seluruh cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan.

b. Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan.

c. Ketepatan waktu, sesuai tidaknya pekerjaan yang dilakukan dengan waktu

yang telah ditetapkan.

11.Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Karyawan

Meskipun kompensasi bukan merupakan satu-satunya faktor yang

mempengaruhi kinerja, akan tetapi diakui bahwa kompensasi merupakan

salah satu faktor penentu yang dapat mendorong kinerja karyawan. Jika

karyawan merasa bahwa usahanya dihargai dan organisasi menerapkan sistem

kompensasi yang baik, maka umumnya karyawan akan termotivasi untuk

(48)

26

prestasi, mengurangi perputaran tenaga kerja, mengurangi kemangkiran dan

menarik pencari kerja yang berkualitas ke dalam organisasi. Oleh karenanya

imbalan dapat dipakai sebagai dorongan atau motivasi pada suatu tingkat

perilaku dan prestasi, dan dorongan pemilihan organisasi sebagai tempat

bekerja.

Simamora (2004:446) menyatakan bahwa semakin sering suatu

imbalan dapat diberikan, maka semakin besar potensi daya gunanya sebagai

instrumen yang mempengaruhi kinerja karyawan dan imbalan harus

betul-betul dapat dilhat apabila dikehendaki supaya kalangan karyawan merasakan

adanya hubungan antara kinerja dengan imbalan. Para karyawan berharap

bahwa kinerja mereka akan mempengaruhi kompensasi yang mereka terima.

Oleh karena itu, apabila kompensasi yang diberikan tidak sesuai maka akan

berdampak terhadap kinerja karyawan tersebut dalam perusahaan.

Mangkunegara (2001:84) mengemukakan bahwa kompensasi yang

diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja

dan motivasi kerja serta kinerja. Berdasarkan beberapa pendapat yang

dikemukakan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian

kompensasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja,

sehingga dapat dikatakan bahwa kompensasi yang diberikan oleh perusahaan

(49)

27

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menjelaskan keterkaitan variabel penelitian yang

menggambarkan pola hubungan korelasional atau pengaruh kausalitas dari

variabel bebas dengan variabel terikatnya. Pola kausalitas tersebut ditunjukkan

[image:49.612.140.493.286.469.2]

oleh bagan yang bertanda anak panah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Gambar 2.1 merupakan kompensasi finansial dan non finansial yang

diberikan pada karyawan Astra International Daihatsu. Tidak semua kompensasi

yang diungkapkan oleh Simamora (2004:442) diteliti dalam penelitian ini karena

Astra International Daihatsu hanya menggunakan kompensasi-kompensasi di atas.

Kompensasi finansial diperoleh karyawan dalam bentuk gaji, bonus, asuransi, dan

tunjangan pensiun. Sedangkan kompensasi non finansial bagi karyawan terbagi

menjadi dua yaitu yang berhubungan dengan pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.

meliputi penghargaan, promosi, hubungan kerja yang harmonis, dan persaingan

yang sehat.

Kompensasi Finansial (X1):

X1.1 Pemberian gaji X1.2 Pemberian bonus X1.3 Asuransi

X1.4 Tunjangan pensiun

Kompensasi Non Finansial (X2)

X2.1 Pekerjaan X2.2 Lingkungan kerja

Kinerja Karyawan (Y)

(50)

28

Kinerja karyawan pada gambar 2.1 merupakan pengukuran kinerja yang

diterapkan oleh Astra International Daihatsu. Tidak seperti kompensasi yang

pelaksanaanya hanya diterapkan sebagian saja oleh Astra International Daihatsu,

ketiga pengukuran kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Mangkunegara

(2001:67) diterapkan seluruhnya oleh Astra International Daihatsu untuk

mengukur kinerja karyawan.

Kompensasi bagi karyawan pemasaran Astra International Daihatsu dinilai

penting, sehingga perusahaan sangat memperhatikan aspek kompensasi ini.

Upaya-upaya untuk memberikan kompensasi ini didukung oleh manajemen dan

pimpinan karena dianggap mampu meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini

menarik untuk dikaji karena kinerja karyawan itu sendiri mempengaruhi

kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan tidak akan mencapai tujuannya

dengan baik apabila kinerja karyawannya tidak baik.

D.Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi

kebenarannya melalui penelitian ilmiah (Sugiyono, 2005:35). Hipotesis berfungsi

sebagai pegangan sementara yang masih dibuktikan kebenarannya dan

kenyataannya. Berdasarkan penelitian terdahulu, landasan teori, tujuan penelitian

dan keadaan di lapangan maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi finansial dan

kompensasi non finansial terhadap kinerja karyawan bagian pemasaran Astra

(51)

29

2. Kompensasi finansial mempunyai pengaruh paling kuat terhadap kinerja

Gambar

Tabel 1.1 Data Target Penjualan dan Hasil Penjualan Astra International
Tabel 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Rerata lama persalinan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah dilakukan uji statistik dengan uji Wilcoxon di peroleh nilai p = 0,003 lebih kecil dari 0,05, artinya

“Kalau hambatannya yang pertama, saya tidak tahu bagaimana caranya mengelola limbah industri batik, lalu tidak ada penyuluhan dari pemerintah tentang pengelolaan

Menurut Jannah dkk (2015) bimbingan belajar adalah suatu kegiatan bentuk dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih

Kompilasi Hukum Islam kata murtad disebutkan dalam 2 pasal, terdapat dalam pasal 75 dan pasal 116, yang mana Pasal 75 menjelaskan perbuatan murtad menjadikan

Pengolahan buah kelapa yang tua pada akhir-akhir ini mulai mengarah pada pemanfaatan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil yang mampu meningkatkan nilai jual dari

6) How long asks for information about length of time. In other word, how much is used to ask for information. This includes a mass noun, and how many for information that

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 84,2, nilai terendah sebesar 50,8, rata-rata sebesar 67,51, standar deviasi sebesar 8,6915 dan varian sebesar

Netwatch berfungsi untuk melakukan ping ke sebuah host, dan dari hasil pingnya router akan menjalankan script yang sesuai kita definisikan..