l(otamadya Pematang Siantar Sumatera Utara)
Disusun 0 leh:
M. Rifa'i Fajrin
103044128077
KONSENTRASI PERADILAN AGAMA
PROGRAM STUD I AHW AL SYAKHSIYY AH
FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
Kotamadya Pematang Siantar Sumatera Utara)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah Dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Hukum Islam
Disusun Oleh:
M. Rifa 'i Fa jrin
103044128077
ra. Hj. Halimah Ismail
NIP. 150 075 192
KONSENTRASI PERADILAN AGAMA
PROGRAM STUD I AHW AL SYAKIISIYYAH
FAKULTAS SY ARI' AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAI<ARTA
KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KOTAMADYA PEMATANG SIANTAR SUMA TERA UT ARA) telah cliujikan clalam siclang Muna'qasah Fakultas Syari'ah
clan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pacla Tanggal 4 Juni 2007. Skripsi ini telah cliterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Hukum Islam (SHI) Program Strata I (SI) pada Program
Ke tu a
Sekretaris
Pernbimbing
Penguji I
Penguji ll
Stucli Ahwal Syakhsiyyah Konsentrasi Peraclilan Agama.
Panitia Ujian Munaqasah
: Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma. SH. MA MM 150 210 422
: l(aprnruscliana. S. Ag. MH 150 285 972
: Dra. l·!LJ:Jal in}ah J smai I 150 075 192
: Prof. Dr. H, Achrnacl Sutarmacli 150 031 177
A111puni dosa-dosa Kakak dan Adik ka111i
A111puni dosa-dosa guru-guru kanzi
Matikan
ka111i
dala1n
i11u1n
dan /shun
Matikan ka111i saat tengalz beribadah
Matikan ka111i dala111 syahid
Matikan kanli dala1n khusnul khati111ah
Syukur Al-hamdulillah saya ucapkan kepada Allah swt yang telah memberi
.
rahmat serta jalan yang !urns yang telah diberikan kepada penulis atas nikmat dan
karunia Nya, yang telah menciptakan manusia yang beraneka ragam disertai dengan
kelengkapan aka! pikiran, sehingga menjadi makhluk
. .
ォイ・。エゥjセ@ inovatif dan mampumemahami serta mengamalkan norma ajaran agama (Islam), sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : " PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI
(Studi Di Kantor Dcpartcmcn Agama Kotamadya Pcmatang Siantar Snmatcra Utnrn)".
Shalawnt scrta solnm scmogn sclnlu tcrcurnhknn kcpncln bnginC:n Nabi
Muhammad saw, yang telah membawa pclita kehidupan di alam ini sehingga beliau
mampu mengangkat dan mengantarkan derajat manusia dari lembah kenistaan ke
lembah kemuliaan. Beserta keluarga, para sahabat clan seluruh pengikutnya hingga
akhir zaman. Penulis yakin bahwa dalam penyusunan skr: psi ini tidak akan selesai
tanpa dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, baik materil maupun moril dari
semua pihak.
Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih dan penglu\rgaan yang
setinggi- tingginya kepada pihak- pihak berikut:
1. Bapak Prof'. Dr. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM., selaku Dckan
Al- Akhwal Al- Syaksiyyah.
3. Ibu Dra. Hj. Halimah Ismail, yang telah memberikan bimbingan kepada penulis secara intensif dan efektif sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
4. Kepala Kantor Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar Sumatera
Uturn, 13upuk Ors. H. M. Hunnf1uh Amin. Kcpnlu Sub 13ngiun Tata lJsulm,
Bapak H. M. Suhaimi Rangkuti, S. Ag., Kasi Peny. Zakat dan Wakaf Kantor Departemen Aganla Kotamadya Pematang Siantar Sumatera Utara, Ibu Ratnawati Nst, S. Ag dan jajarannya . .Jazakumullah Khairan Katsiran atas kerjasama dan bantuannya kepada penulis dalam penelitian ini.
5. Pihak perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah memberikan fasilitas serta kemudahan pada penulis untuk mengadakan studi kepustakaan. 6. Seluruh Dosen Jurusan SAS pada Fakultas Syari'ah dan Hukum, yaitu: Bapak
7. Ayahanda M. Sya'im dan Ibunda Ny. Ratini Sya'im, maafkan anaknm yang
tidak bisa juga menyenangkan kalian. Wahai ayahanda dan ibunda, diusiamu
yang bertambah ini, maafkan jika anak-anakmu masih membuatmu res3h.
Terima kasih atas do'a ayahanda dan ibunda yang selalu menyertai anakmu
ini. Peluk cium selalu buat ayahanda dan ibunda. Abang Surya Kumiawan
dan Ka' Suwini, Aa' Sukri Andy dan Ka' Sri Haryati, Mba' Susiati S. Hut.
dan Mas Suyasno, Mba' Sundari As. Apoteker dan Ustad Rizal Siregar, Mba'
Sri Windani dan Bang Richard Junaidi Harahap, jazakumu/lah Khairan
Katsiran. Banyak yang ingin saya tuliskan tentang Mas-mas dan Mba' -mba'
saya sekalian, tentang orang-orang be1jiwa besar, yang pernah sangat-sangat
berjasa dalam kehidupan saya. Pipi ini menghangat bila mengenang masa
silam. Semoga Allah swt mempe1temukan kembali saya dengan kalian semua
dalam suasana yang diridhai, dalani suasana awan yang kembali cerah, dalam
canda dan tawa yang mengema. Semoga Dia mengirimkan salam saya kepada
kalian semua, semoga kedamaian, ketentraman dan ketenangan bersama kita
semua.
8. Mas Ambar S. Komp dan Ka' Nia (Kosambi Tangerang), Mas Yusuf dan Ka'
Erna (Cibubur), jazakumullah Khairan Katsiran dukungan materil maupun
10. Sahabat-sahabat saya ada Mas Tris dan K'Tiva, Budi, Andi, Bobby, Fitri,
Dhani (Pematang Siantar), Lia Kopma, Asef, Aref, Mula, Tagor, Dadun,
Lukman, Meha, Hadziq, lnat "centil".
11. Teman-teman KMF KALACITRA UIN SY ARIF HIDAYATULLAH Jakarta:
Bang Andi, Mas Pur, Bang Rahmat, Bang Mufrod, Bang Cemol, Bang Makki,
Bang Komeng, Sinden, Rifky, Ridho, Zaky, Nadya, Uwoh, Meler, Budi,
Mantek, Emma, Joe, Sifa, Feby, Aci, Vicky, Ghoib, Kartini, Jaka, Agung,
Imam, Gita, Fikri, Vina, Aden, Ima, Ayu, Adi, dan teman-teman yang lain
yang tidak bisa disebut satu persatu. Thanx atas support, pengertian dan
ketj nsmnnn yu.
12. Buat teman-teman Kelas jurusan Ahwal Syakhsiyyah Konsentrasi Peradilan Agama B ( Fery, Pipit, Dewi, Fadilah, Nurifaat, Hasyim, Rinto, Hay, Firman,
Marfudi, Akbar, Daulay, Yunihar "Mamo" dan lain-lainya).
Dan saya ucapkan terima knsih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebut satu persntu namanya. Semogn umul buik kitu scmun ditcrimn olch Allah swt.
A mien.
Jakarta, Juni 2007
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISi ... ... v
DAFT AR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULlJAN ... : ... .
A. La tar Belakang Masalah ... .
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 8
C. T11jun11 dnn Kcgunnnn Pcnuli8nn ... <)
D. Metode Penulisan...
10
E. Sistematika Penulisan ...
11
BAB II SE KIT AR MASALAH ZAKAT.. ... ... ... 13
A.
Pengertian Zakat dan Dasar 1-Iukumnya ...
13
B. Syarat-syarat zakat dan Rukunnya...
19C. Macan1-macam Zakat... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... .. ... .. ... .. ... ... ... . ... 24
KOTAMADYA PEMATANG SIANTAR SUMATERA
UT ARA ... -... 41
A. Latar Belakang Pengelolaan Zakat Profosi di Kantor Departemen Agama Kotamadya. Pematang Siantar Sumatera Utara... 41
B. Pemahaman Para Pegawai Kantor Depmtemen Agama Kotamadya Pematang Siantar Sumatera Utara tentang zakat profesi ... 47
C. Cara-Cara Pengelolaan Zakat Profesi di Kantor Departemen
'
Agama Kotamadya .'ematang Siantar Sumatcra Utara ... 53D. Analisis Pengelolaan Zakat Profesi di Kantor Departemen Agumu Kotumudyu l'cmutung Siunlur Sumult.mt Uturn ... (i()
BAB IV I PENUTUP... 65
A. Kesimpulan ... ... .. ... .. ... ... ... ... 65
.. B. Saran ... 68
DAFT AR PUSTAKA ... :... 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN
4.1 Tabel Responden menurut Agama... ... . . . ... . ... . . ... . . ... . . . ... 48
4.2 Tabel Responden menurut pendidikan terakhir para pegawai
knntor Dcpnrtcmcn Agnmn Kotnmndy.n Pcmntnng Sinnlnr
Sumatera Utara... 48
4.3 Tabel Responden menurut penghasilan.. ... . . 49
4.4 Tabel Responden menurut pemahaman pegawai tentang zakat
J>rol'csi... ... . .. . . .. . . .... . . . .. . .. . . .... 50
4.5 Tabel Responden menurut perkembangan zakat profesi dalam
2 tnhun ini Di Knntor Dcpnrtcmcn Agnmn Kotmnndyn l'cmntnng
A .. Lntnr Bclnlrnng
Islam adalah agama yang bersifat universal dan rahmatan lil 'alamin.
Ajaran Islam mencakup hubungan manusia <lengan Tuhannya yang <likenal
dengan istilah ibadah, dan hubungan mamisia dengan sesamanya yang disebut
dengan muamalah. Salah satu aspek kegiatan muamalah dalam kehidupan
manusia dilaksanakankan dalam bentuk kegiatan ekonomi, yaitu kegiatan yang
bertujuan untuk mcmudahkan manusiu dalam mcmcnuhi bcrbagui bcntuk
kebutuhan dan haj at hidupnya.
Untuk terjaminnya interaksi manusia dalam memenuhi berbagai
kebutuhan dun hujat hidupnyu sekaligus lerciptanya keselamatan, kernakmuran,
dan kesejahteraan di antara sesamanya, maka Islam mcngatur pcrsoalan-pcrsoalan
. muanmlah tersebut dengan suatu sistem ekonomi Islam dilandaskan kepada al-Qur 'an dan as Sunnci/1 clengan penekanan pacla pcrspekti!' keadilan clan keseimbangan. Karena itu, Islam sangat perhatian terhadap kaum yang lemah clan
sang.at tidak menginginkan kekuasaan terhadap harta kekayaan pada genggaman
seseorang atau sekelompok orang tertentu saja.
I
Zakat aclalah salah satu sendi pokok ajaran Islam clan merupakan ibadah
segala isinya adalah milik Allah swt, tidak terkecuali harta benda itu, manusia
hanya menerima titipan sebagai amanah untuk disalurkan dan dibelanjakan sesuai
dengan kehendak pemililmya yakni Allah.swt.
Manusia yang menerima titipan atau sebagai pemegang amanah itu
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi semua ketentuan
yang telah ditetapkan oleh sang pemilik, baik dalam penggunaan harta tersebut
maupun dalam pengembangannya.
Di antara sekian banyak sumber zakat yang diwajibkan oleh Allah swt
kepada hamba-Nya yang berusaha sesuai kemampuan dan kewajiban dan keahlian
yang pada hakekatnya adalah juga nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Finnan Allah swt:
PセZL@
.JJ1:,
セヲZ[N@
セg@
Nセ@
セ@
01
,JJ'1/ ,;},; -: Oy •· .. • ,,!
0 (fl .. ,,. ... ,,,. 0
Nセセ@
y.l5'j
Nセャェ@
J"'-i
:;.
L:ij
.($;,.;u
,
(' • - i :
J
t}JI)
Artinya: "Sesungguhnya usaha kamu, sungguh bermacam-macam, maka adapun
orang yang suka memberi dan l;nrtaqwa membenarkan yang benar, maka akan kami mudahkan jalan' untuk mendapatkan kemudahan, dan siapa bakhil dan merasa kaya dan mendustakan kebenaran, maka kami akan mudahkanjalan untuk mendapatkan kesulitan."(Al-Lail: 4-10)
Ayat di atas bahwa masing-masing hamba Allah mempunyai keahlian
untuk berusaha dalam berbagai bidang profesi seperti: Dokter, Konsultan,
Advokat, Notaris, Seniman, Wartawan, Pegawai atau Karyawan Negeri manpun
Zakat merupakan salah satu sendi pokok ajaran Islam. Bahkan Al-Qur 'an
menjadikan zakat dan sholat sebagai lambang dari keseluruhan ajaran Islam.
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga.1 Allah menyebut kata-kata zakat
dalam Al-Qur 'an sebanyak 30 kali yang selalu bergandengan dengan kata-kata sholat, seperti:
(£
l:o}WI).
セiji@
2
Q⦅[UMセQI@
[エNsMMIQQIQセI@
;Lf.:dl
ャセヲI@
,, ,
Artinya: "Dan dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku '/ah bersama orang-orang yang ruku '." (Al-Baqarah:43)
Zakat pada dasarnya dikategorikan sebagai il>adah yang berhubungan
dengan harta (lbadah Ma/iyah {jtima 'iyyah).2 Karena Allah swt telah mcnjadikan harta benda scbagai sarana kehiclupan untuk umat manusia selurnhnya, maka ia
harus cliarahkan guna kepentingan bersama. Kebersarnaan antara beberapa
•'
indiviclu clnlnm suntu knwnsnn nknn mcmhcnluk ko1m111ilns ynng dischut
masyarakat, karena manusia itu adalah makhluk sosial. Mnnusia sehagai incliviclu
banyak memperoleh kebutuhan clan manfaat clari masyarakat. Seorang petani
clapat berhasil karena ada irigasi, alat pertanian, makanan, stabilitas keamanan
yang kesemunnya itu tidak mungkin diwujudkan tanpa masyarakat. Dcmikian
pula halnya pedagang, produsen, ahli teknik, dokter, pengacara ticlak dapat
memperoleh hasil tanpa masyai akat. Adapun yang produk si manusia sebenarnya
1 Mohd Nor Ngah, Perakaunan Zakat; Teori Dan P1;(1ktis,(Sclangor Pcrcctnkan f)cwan jS。ィ。セ。@
Dan Pustaka, 1995), Cet.ke-1.
adalah mengadakan perubahan, penyesuaian dan perakitan satu badan dengan
bahan lainnya yang merupakan ciptaan dan milik Allah swt. Oleh sebab itu wajar
jika Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengeluarkan sebagian kecil
dari harta yang diamanahkan itu untuk kepentingan orang lain demi kebersamaan,
keadilan dan persaudaraan. Sebagian kecil hmia yang dikeluarkan itu tidak lain
adalah zakat.
Salah satu ha! yang harus menjadi prioritas kaum muslimin tentang harta
yang menjadi objek zakat saat ini adalah penghasilan atau pendapatan yang
diusahakan melalui keahlian (profesi), baik yang dilakukan secara individual
sepe1ii dokter, arsitek, ahli hukum, dan lain sebagainya. Yang dilakukan secara
kolektif misalnya pegawai baik pemerintah maupun swas1a dengan menggunakan
ウゥウエ・ュNセー。ィ@ atau gaji (Menurut Yusuf al-Qardawy).3
Dalam literatur klasik dan zaman pertengahan, pembahasan tentm1g zakat
profesi dan jasa tidak ditemukan tcntang adanya zakat profesi.4 Namun
berdasarkan dalil yang dijadikan dasar oleh jumhur ulama (Syafi'I, Abu Hanafi,
Ahmad dan para pengikut mereka) tentang seseorang yang memiliki penghasilan
yang melebihi nishab clalam kumulasi setiap tahun bold1 mengeluarkan zakat
sebelum haul (setiap saat pacla setiap menclapat penghasilan). Maka contoh yang
3 Syu'aibun, Drs.H. M.Hum., Zakcit Profesi; Menurut Hukum !.>lam Dan Fatwa Mui Suma/era
Utara, (Bandung: Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Sumatera Utara bekerjasama dengan penerbit
Citapustaka Media, 2004), hal.13. ' ·
4
'
paling
up date
adalah penghasilan profesi, baik pedagang maupun profesi lain.5Sedangkan imam Malik dan Sufyai1 Tsuri menyatakan tidak dibenarkan
pembayaran zakat sebelum penghasilan terkumpul clan tersimpan selama satu
tahun
(haul).
Berarti mereka menolak adanya zakat profesi.6Variabel penting dalam pendapatan para profesional berupa honor atau
gaji, upah, insentif, clan bonus kadang kala atau dapat dikatakan pada umumnya
nilai kumulatifnya sering kali lebih tinggi atau melampaui
nisab
berbagaikomoditas sebagaimana ditentukan dalam nash-nash hadits, seperti hasil
pertanian. Hal ini misalnya dapat diamati dari besarnya honor lawyer
sebagaimana pernah dilai1sir oleh salah satu majalah Indonesia, dimana honor
lawyer bervariasi dari mulai 250-270 dollar US perjam atau dihitung dalam rupiah
sebesar Rp. 2.430.000,00- per jamnya. 'Besarnya hunor para profesional itu
sejalan dengan profesionalitas dalam bekerja, dimana mereka bekerja berdasarkan
kualitas yang melampaui sekedar keahlian. 7
Firman Allah swt:
Artinya: "
Hai orang-orang yang beriman, infaqkanlah olehmu sebahagian dari
hasil usaha mu yang baik-baik."
(Al- Baqarah: 267).' Dewan Dakwah Islamlyah Indonesia Pusat, Panduan Zakat, J11Ji111, dan Shadaqah, (Jakarta: DD!, Tanpa tahun), hal.16
6 Ibid .. hal. 16 .
7 Syu'aibun, Drs.H. M.Hum., Zakat pro/es/; menur111 hukum isla111 dan fatwa MUI Suma/era
Utara, (Bandung: Badan Amil Zakat Da "ah (BAZDA) Su.matera Utara bekerjasama dengan penerbit
Zakat profesi di samping sebagai suatu ibadah yang difardukan, juga
merupakan refleksi dan realisasi rasa kemanusiaan dan institusi jaminan
sosial. 8Dengan zakat profesi dapat membantu dalam mengatasi kemiskinan.
Namun pada kenyataanya masih sedikit masyarakat kita yang benar-benar
memahami tentang zakat. Karena umat Islam di Indonesia masih banyak
dipengaruhi oleh budaya dan corak pemahaman teologi tradisional, bahwa masa
depan lebih banyak diserahkan kepada nasib yang telah ditetapkan oleh Allah swt
semata-mata. Menurut Harun Nasution menjelaskan bahwa jabariah yang dianut
sebagian umat Islam memberi implikasi negatif yaitu rendahnya produktivitas dan
semangat membangun serta memikirkan hari depan yang lebih baik.9
' '
Pengaturan zakat profesi harus menentukan jaminan yang cukup secara
tegas, dimana pelaksanaan zakat profesi itu dikelola dengan prudental. Disamping
itu, pengaturannya hams menentukan secara cukup bahwa setiap zakat profesi
yang terkumpul barns dapat dilaksanakan secara efektif.
Skripsi ini akan membahas tentang Pengelolaan Zakat Profesi Di Kantor
Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar Sumatera Utara. Ada beberapa
alasan yang mendorong penulis untuk membahas masalah tersebut yaitu:
1. Dewasa ini banyak jenis haiia benda yang semestinya lebih tepat untuk dikenakan zakat, akan tetapi luput dari kewajiban zakat disebabkan tidak atau
belum dikenal pada zaman Nabi Muhammmad saw dan belum berkembang
8 Abdurrachaman Qadir, Dr, MA, Zakat; Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, (Jakarta: Srigunting, 1997), hal. 216
pada masa ulama-ulama terdahulu. Seorang pegawai pemerintah atau swasta
misalnya, ia mempunyai penghasilan yang tidak seberapa besar dikenakan
kewajiban zakat atas hasil upah atau gajinya. Sementara dizaman sekarang
para profesi yang individu maupun pegawai baik pemerintah maupun swasta
yang penghasilannya mencapai puluhan juta rupiah perbulannya, malah justru
belum jelas eksistensinya dalam hal zakat profesi.
2. Zakat profesi di Kantor Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar
Sumatera Utara adalah salah satu percontohan yang sedang menerapkan dan
mengelola zakat profesi tersebut, padahal zakat profesi sangat menguntungkan
bagi individu maupun penerimanya. Tapi kenyataannya sekarang zakat profesi
masih dianggap atau dipandang sebelah mata. Atas dasar inilah penulis
merasa tertarik sekaligus tergugah untuk mengetahui bagaimana pemahaman
para pegawainya, latar belakangnya serta sistem pengelolaan zakat profesi
tersebut di Kantor Depmiemen Agama Kotamaclya Pematang Siantar
Sumatera Utara.
Dalam undang-undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolam1 zakat.
Dengan keluarnya undang-undang tersebut, tentu saja ha! ini menjadi kekuatan
yang sangat besar bagi lembaga-lembaga zakat sebagai legalitas forn1al dalam
mengumpulkan dan mengelola dana zakat agar tepat ni lai, tepat sasaran, tepat
guna, tepat waktu, dan tepat tempat. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
pada Kantor Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar Sumatera Utara.
Penulis menulisnya dalam sebuah skripsi yang berjudul:
"PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI DI KANTOR DEI'ARTEMEN AGAMA KOTAMADYA PEMATANG SIANTAR SUMATERA UTARA."
B. Perumusan masalah dan pembatasannya
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, yang penulis paparkan
mengenai zakat profesi yang masih sedikit memahami dan menerapkannya di
kantor-kantor pemerintah, perusahaan-perusahaan swasta maupun para
profesional ( Dokter, Pengacara, dan sebagainya ). Zakat profesi salah satu .cara
untuk membantu mcngentaskan kemiskinan dan memiliki bnnynk mnnlhatnya.
Kantor Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar Sumatcra Utara sendiri
sedang menerapkan zakat profesi kepada para pegawainya. Maka pokok masalah
yang menjadi sasaran kajian penulis adalah tentang:
1. Apa latar belakang atau dasar Kantor Departernen Agama Kotamadya
Pematang Siantar Sumatera Utara menerapkan zakat profesi?
2. Bagaimana pemahaman para pegawai tentang zakat profesi dan
pelaksanaanya yang diterapkan di Kantor Departemen Agama Kotamadya
Pematang Siantar Sumatera Utara?
3. Bagaimana aplikasi dalam pengelolaan zakat profesi dari penghimpunan
Dalam ha! ini, penulis akan membatasi permasalahan dalam pengelolaan
zakat profesi pada Kantor Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar
Sumatera Utara. Adapun penulis memilih Kantor Departemen Agama Kotamadya
Pematang Siantar sebagai objek penelitian ini adalah untuk mengembangkan
zakat profesi di kantor-kantor ataupun para profesional di tempat terse but.
C. Tujuan dan Kcgunaan Pcnulisan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
I. Untuk mengetahui apa latar belakang Kantor Departemen Agama Kotamadya
Pematang Siantar Sumatera Utara dalam menerapkan zakat profesi.
2. Mcngctnlrni scbernpn bcsnr pcran nkti f para pcgawai Kantor Dcpartcmcn
Agama Kotamadya Pcmatang Siantar dalam zakat profesi.
3. Mengetahui pengelolaan zakat profesi hingga penyalurannya.
Sedangkan kegunaan dari penclilian 'ini, yang diharapkan olch pcnulis adalah:
I. Kegunaan teoritis: Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis
sendiri, mahasiswa clan akademisi lainnya.
2. Kegunaan praktis: Untuk meningkatkan kesadarnn dalarn rnembayar zakat
profesi bagi para pegawai maupun para profesional.
3. Kegunaan kebijakan: Sebagai sebuah solusi untuk meningkatkan kehidupan
D. Metode Penulisan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif
(berupa data) dan kuantitatif (berupa angka), penelitian ini dinyatakan dalam
bentuk simbolik, seperti pernyataan-pernyataan, tanggapan, data gaji dan
berorientasi pada temuan evaluasi yang baru. Adapun metode yang penulis
gunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut:
I. Library Research ( Penelitian Kepustakaan ), yakni menghimpun buku-buku, dan sumber-sumber lain untuk memperoleh data dalam rangka
mengetengahkan permasalahan dalam penelitian ini. Sumber pengumpulan
data meliputi:
a. Buku-buku yang bersifat primer, yaitu Undang-undang RI No. 38 Tahun
1999 tentang pengelolaan zakat.
b. Buku-buku yang bersifat sekunder, yaitu buku-buku yang menjadi
rujukan berupa buku-buku yang membahas mengenai topik yang dikaji
seperti: Hukum Zakat karangan Yusuf Qardhawi, Zakat Profesi Menurut
Hukum Islan1 dan Fatwa MUI Sumatera Utara karangan H. Syu'aibun,
Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf karangan M. Daud Ali, Zakat
Kajian Berbagai Mazhab karangan Wahbah Zuhaily.
a. Observasi atau pengamatan yaitu dengan cara melibatkan diri ke dalam
pengelolaan zakat profesi pada kantor Departemen Agama Kotamadya
Pematang Siantar Sumatera Utara.
'
b. Interview atau wawancara yaitu dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan meminta penjelasan dari orang yang dianggap perlu untuk
memperoleh data dalam rangka penyusunan skripsi ini.
c. Angket yaitu dengan cara menyebarkannya kepada para pegawai Kantor
Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar Sumatera Utara untuk
mengetahui respon mereka terhadap adanya zakat profesi di kantor
mereka.
Untuk analisa data penulis menggunakan dengan cara:
I. Deduktif: yaitu pengkajian yang diambil dari kaidah-kaidah umum untuk
kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
2. Induktif : yaitu pengkajian yang bertitik tolak dari kaidah-kaidah yang
bersifat khusus untuk kemudian ditarik pada kesimpulan yang bersifat
um um.
Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku pedoman
penulisan skripsi, tesis, dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab yang masing-masing bab
Bahl
Bab II
Pendahuluan. Dikemukakan latar belakang masalah, pemmusan
masalah, tujuan dan kegunaan pembahasan, metodologi penelitian dan
teknik penulisan serta sistematika penulisan.
Pembahasan. Yang dikemukakan dalam pembahasan ini adalah
pengertian zakat, dasar hukum zakat, mkun dan syarat-syarat zakat,
macam-macan1 zakat serta hikmahnya.
Bab III Penerapan dan pengelolaan zakat profesi pada Kantor Departemen Agama Kotamadya Pematang Siantar Sumatera Utara, latar belakang
zakat profesi pada kantor Departemen Agama Kotamadya Pematang
Siantar Sumatera Utara, pemahaman para pegawai tentang zakat
profesi, dan cara-cara pengelolaannya, serta analisa.
Bab IV
Pcnutup yang diikuti dengan kcsimpulun saran kemudian diikutidengan daftar pustaka clan lampiran-lampiran data yang dibutuhkan .
A. Pengertian Zakat dan Dasar hnkumnya
1. Pcngertian Zakat
Dari segi bahasa, kata zakat mempunyai arti, yaitu セi@
ath-thaharatu
(Kesucian), danセwャャ@
al-nama
(pertumbuhan dan perkembangan).1Dan apabila kata zakat itu dihubungkan dengan harta kekayaan, maka
harta yang dizakati itu akan tumbuh dan berkembang, bertambah karena suci,
dan berkah serta membawa kebaikan bagi yang memiliki harta tersebut.2
Menurut terminologi zakat adalah sejumlah harta tertentu yang hams
diberikan kepada kelompok te1ientu dengan berbagai syarat. 3 Ada pun menurut
Asy Syaukani, zakat adalah memberi suatu bagian dari harta yang sudah
san1pai
nisab
kepada orang fakir dan sebagainya, yang tidak bersifat .dengansesuatu halangan syara' yang tidak membolehkan kita memberikan
kepadanya.4
Di samping itu pula ada beberapa ·definisi zakat yang dikemukakan
oleh beberapa Mazhab Fiqih, diantaranya: Mazhab Maliki mendefenisikan
1
Syaikh Zakaria Al-Anshary, Hasyiatul 'A//amati Syaikh Sulaiman Jamali ala Sarh al-Manas,
(Beirut: Darul Fikr, 1989), Juz II, ha!. 217
2
M. Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Waka/, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1988),
Cet Ke-I, ha!. 39 · '
3
Syaikh Zakaria Al-Anshary, Op.Cit., ha!. 217
4
zakat dengan mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula
yang telah mencapai nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat), kepada
orang yang berhak menerimanya (mustahiq)-nya.5 Mazhab Hanafi
mendefinisikan zakat dengan menjadikan sebagian harta yang khusus sebagai
milik orang yang khusus, yang ditentukan oleh syariat karena Allah swt.6
Sedangkan Mazhab syafi' I mendefinisikan zakat adalah sebuah ungkapan
untuk keluarnya harta atau tubuh, sesuai dengan cara khusus. Sementara
Mazhab Hambali memberikan pengertian zakat adalah hak yang wajib
dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula. 7
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan dengan
pe1igertian menurut istilah, sangat nyata clan ernt sclrnli, yaitu bahwa harta
yang dikcluarkan zakatnya akan menjadi berkah, turnbuh, berkembang clan
bertambah suci dan beres (baik). Hal ini sebagaimana clinyatakan dalam
Firman Allah swt:
'Ii ,; セNNN@ ,.,. 0
セII@
セC@
。Zゥセ@
セQ[NQ@
0--
.b:.
,; ,.,.
.
... ...., ,
(\ •
QZセ⦅LjiI@
セ@
Hセ@
セ|I@
セ@
セ@
"' --,,
Artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan meraka, dan mendo 'a /ah untuk mereka. Sesngguhnya do 'a kamu itu menjadi ketentraman jiwa buat mereka. Dan Allah Maha Mendengar Lagi Mengetahui. " (at-tau bah:
103)
'Wahbah Al-Zuhayly, Al-Fiqh Al- /s/ami Adi/latuh, (Damaskus: Dar Al-Fikr, tth), ha!. 83
6 Ibid, ha!. 84
Artinya:"Dan sesuatu Riba (lambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada hart a manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan yang kamu berikan berupa zakat yang kamu 111ak.rndkan 11nt11k 111e11capal kerldhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang me/ipal gandakan hartanya. "
( ar-Ruum : 39)
Jika pengertian zakat dihubungkan dengan harta, maka menurut ajaran
Islam, harta yang dizakati itu akan tumbuh berkembang, bcrtambah karcna
suci dan berkah (membawa kcbaikan bagi hidup dan kehidupan bagi yang
punyu), jiku dirumuskun, nmka zakut adalah bagian dari lrnrla yang wajib
diberikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat kepada orang-orang
tertentu, dengan syarat-syarat tcrtcntu pula. 8
Sedangkan menurut UU RI No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat pasal l ayat (20) yang dimaksu.d dengan zakat adalah harta yang wajib
disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki orang muslim sesuai
dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yaug berhak menerimanya.
"
2. Dasar Hulmm Zakat
Ulama fiqih telah sepakat menyatakan bahwa zakat merupakan salah
satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap orang Islam yang memiliki
harta tertentu. Menurut sejarah, kewajiban zakat dimulai secara tegas pada
tahun ke-2 Hijriah. Dengan demikian, orang yang mengingkari zakat adalah
kafir. Karena itu, khalifah pertama, Abu Bakar memerangi orang yang enggan
membayar zakat.9
Adapun ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang zakat, diantaranya:
0 } ,,,. ,... セ@ } ,;' ,,. ,... ,... ,.. ,... ,... ,,. ,...1, 0 ,...
セ|NAui@
µ:,
0
::u1
セ@ [MウjQyLNセ@
:;IS')J1
QセQ@
.. ) :;\J.:'.',a.11 1;u1) 1}.\3
Pセ@
<'
セ@
:d.:yll).00
i:,il
'
, Artinya: "Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan 111e111111aikan zakat,·, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami me11jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang 111engetahui. "(at-taubah:
I I) '
Artinya:"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah unluk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam pe1jalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (at-taubah: 60)
,... """ 2 } ; 0 / 0
J-
Pセセ@
:7:,
J
jセセ@
0
J/l!
セ@
,.l/_,i
セ@
セセgZ_jQI@
0 )..:?J1)
,., ,., ,... :; ,... ,... ,...
2-W)
ェ⦅[LセI@
JJ1
PセI@
,;\S-')1
0JJ:)
セオZセQ@
PセI@
p1
•
• •
(y'
ZZ|NZ⦅LjiINセ@
)!.j-
all
Pセ@
illi
セZ[NNZLL@
9 Syuaibun,
Zakat Profesi: Menurut Hukum Islam
d;n
Fatwa MUI Sumatera Utara, (Bandung:Artinya: "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma 'ru;; mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta 'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa /agi Maha Bijaksana. "
(At-Taubah: 71)
Artinya: "Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang mis kin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian." (Adz-Dzaariyat: 19)
Artinya: "f'adahal mereka tidak disuruh kecuclii supaya menyemhah Allah dengan memurnikan keta 'at an kepada-Nya da/am (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian ilulah agama yang lurus. " (Al-Bayyinah:5)
Artinya:"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. ·Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Jvfelihat apa-apa yang kamu kerjakan. "{Al-Baqarah: 110)
Selain dari Al-Qur'an, dasar ィオセオュ@ zakat juga bersumber dari
,,.<"•'.·
GL_セセ@ セii@. ,,.
セ@ l),,J "'1 ,, ) ' • J'.J"'"""' ....:,_
;..,
t?)
Pセ@
_j
i.}J;_
セ@
.lli
I
セセ@
vGセ@
J.1 : ;
'
"""' ,.. ,.. "' 2 ,,. ,.. ,.. ID ,- \ ill ,,. ,., ,..
セQI@
;;\5')1)
[[セQ@
セ@
u/t;
:Jw
tL-3
セ@
.Lili
J.:o
セQ@
セNNgM
,,. ,.. ,.. ,.. ,,. ,..
'°(t,?}><-)1 ;;1JJ)· JLl;J13
,
Artinya:" Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku diberitahu oleh Abu Sofaan ra, lalu ia menyebutkan hadits Nabi saw, ia mengatakan:" Nabi saw menyruh kita supaya mendirikan sholat, menunaikan zakat, silaturrahmi (menghubungi keluarga) dan ifiif (menahan diri dari perbuatan buruk) ". (HR. al-Bukhari)
; 'J;"
ZセG
QQ@
.
L_ ' '
iセZZN@
' •'1
.
セ@ セQQ@
J'
,l"
セ
Q
G@
, •'1d1'
'1 ' ,
\.A '-" "..:.;;,. セ@ セ@ セ@
tJ
y:>-
i
セ@&-
セ@ /'.>.-)L!y..
t..s/
セ@,.. ,,. rJl ,.. ,.. ,,. •• ,.. ,..
I::"
セ@ セ@
?J
セ@
)
lii1
¥
j
L.
y
)
1
セ@ セQ@
J
L;3
j
L.
j
11
HGL_スセI|@
ッャIjIᄋセ@
,..jiセ@
,..J;
ls--
JI
lセ@
,..y
J;
セ|[@
)1)
,,.Artinya: " Dari Abu Ayyub r.a, katanya : " Sesorang berkata kepada Nabi saw:" Ajarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan saya ke surga." Ia berkata:" Apakah itu, apakah itu?" Nabi saw bersabda:" Apakah keperluannya? · Kamu menyembah Allah, tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, kamu mendirikan shalat, mengeluarkan zakat dan menyambung keluarga silaturrahmi." (HR. Al-Bukhari)
Dalam al-Qur'an Allah swt telah menyebutkan tentang zakat dan
shalat sejumlah 30 kali. Maka dapat disimpulkan shalat, dan zakat merupakan
rukun Islam terpenting. Shalat dan zakat dalam al-Qur 'an dan al- Hadits
dijadikan sebagai suatu perlambangan dari keseluruhan ajaran Islam.
Pelaksanaan shalat melambangkan kepada hubungan baik kita kepada Allah,
10 Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Mukhtashar Shahih al-Iman al-Bukhari (Beirut: Al
sedangkan zakat adalah lambang harmonisasinya hubungan antar .sesama manusia. Oleh karena itu, shalat dan zakat merupakan pondasi dari ajaran Islam, yang apabila hancur, maka Islam su!it untuk bisa bcrtahan dimuka bumi ini.
B. Syarat-Syarat dan Rulmn-Rukun Zakat
Znknl nduluh ibaduh sosial yang formul, lerikal okh syaral dan rukun tertentu. Dalam upaya pembentukan dana, sesunggulmya zakat tidak sendirian, jiku kcpcrluunnyu udulah pcnyuntunan fokir miskin, scsungguhnya liqih telah mcnetnpknn kcwnjibnn lain atas harln kmnn nrns!im untuk menyantuni mereka. Kewaj.ihan ini jika dikembangknn justru merupnkan polcnsi yang lebih besar
"
..
ketimbang zakat.12
Rukun zakat adalah mengeluarkan sebagian dari nisab, dengan mclcpaskan kepemilikan lcrhadapnya menjadikannya sebagai milik orang fakir, dan menyerahkanya kepadanya atau harta tersebut diserahkan kepada walinya, yakni Imam atau orang yang bertugas memungut zakat. 13
Adapun syarat-syarat zakat secara umum atau kewajiban zakat itu ada sepuluh, yakni: 14
12 Saha! Mahfudh, Nuansa Fiqh Sosial, (Jogyakarta: LKiS Jogyakarta dan Pustaka, Pelajar,
•1994), hal. 152 13
Dr. Wahbah al-Zuhayly, Zakat Kqiian /Jerbagm' Mazhab (Te1i), (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), Cet., Ke-Ill, hal. 97-98
I. Merdeka. Menurut kesepakatan ulama, zakat tidak wajib atas hamba sahaya
karena hamba sahaya tidak mempunyai hak milik.
2. Islam. Menurut ijma', zakat tidak wajib atas orang kafir karena zakat
merupakan ibadah mahdhah yang suci seclangkan kafir bukan orang yang suci.
3. Baliq dan Berakal. Menurut Mazhab Hanafi, zakat tidak wajib cliambil dari
harta anak kecil dan orang gila sebab kecluanya ticlak termasuk clalam
ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibaclah; sepe1ii shalat dan puasa.
4. Harta yang clikeluarkan aclalah harta yang wajib clizakati. Harta yang
mempunyai kriteria ini acla lima jenis, yaitu: a) Uang emas, dan perak, baik
berbentuk uang logam maupun uang kertas; b) Barang tam bang clan barang
tc111un11; c) Burnng dugungnn ; d) I lusil tn11u111u11 dun huuh-huuhnn; dun c)
Menurut jumhur, binatang tcrnak yang merumput sendiri; atau menurut
Mazhab Maliki, binatang yang cliberi makan oleh pemiliknya (ma 'lufah).
5. Hurtu yang dizukati telah mencupai nfsab atuu senilai. clenganyu. Maksudnya
nduluh nisab ynng ditcnluknn olch syara' scbagai Landa kayanya scscorang
clan kadar-kaclar berikut yang mewajibkanya zakat.
6. Harta yang dizakati adalah milik penuh.
7. Kepemilikan harta telah mencapai setahun, menurut hitungan tahun
qumuriyuh.
8. Harta tersebut bukan merupakan harta hasil utang.
9. Harta yang akan clizakati melebihi kebutUhan pokok.
Menurut para ahli hukum Islam, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kewajiban zakat dapat dipenuhi agar kewajiban zakat dapat dibebankan pada harta yang dipunyai oleh seorang muslim. Adapun syarat-syarat itu adalah:
1. Pemilik yang pasti, artinya sepenuhnya berada pada kekuasaan pemanfaatan maupun kekuasaan yang punya (pemilik harta), baik kekuasaan pemanfaata11
\
maupun kekuasaan menikmati hasilnya.
2. Berkembang, artinya harta itu berkemb.ang baik sec:ara alami s111111a1111/ah
maupun bertambah karena ikhtiar atau usaha manusia.
3. Melebihi kebutuhan pokok, artinya harta yang dipunyai oleh seseorang itu
melebihi kebutuhan pokok yang diperlukan oleh diri dan keluarganya untuk hldup wajar sebagai manusia.
4. llersih d11ri hul1111g, 11rli11y11 h11rl11 y1111g di111iliki okh seseornng lersebul terbebas clari ikatan pe1:janjian hutang piutang, baik hutang kepacla Allah swt (nazar, wasiat) maupun hutang pacla sesama manusia.
5. Mencapai nisab, artinya mencapai jumlah minimal yang wajib dikeluarkan zakatnya.
6. Mencapai haul, artinya harus mencapai waktu tertentu pengeluaran zakat, biasanya dua belas bulan atau setiap kali setelah menuai atau panen. 15
Adapun menurut Yusuf Al-Qardawi syarat-syarat harta yang wajib dizakati adalah sebagai berikut: 16
"M. IJaud ali, Op.Cit., hal. 41
16 Dr. Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat; Studi Komperatif Mengenai Status dan Filsafat Zakat
1. Hnrtn it11 milik pcnuh
Yang dimaksud dengan milik penuh adalah bahwa kekayaan itu harus
berada di bawah kontrol atau di bawah kckunsaa11 pemilik. ntnll scpcrti yang
dinyatakan oleh sebagian ahli fiqih, bahwa kekayaan itu harus berada
dilungunnyn, liduk tcrstrngl,ul didnlnmnyn hnk orang lain. Pemilik pcnuh
itulah yang memhunt manllsin dnpat 111engg1111akanya, mennnmn clan
merlgembangkan kekayaanya sendiri atau oleh orang lain. Karena itu wajar
·•
.
apabila Islam mewajibkan pemiliknya berzakat dan menge!tlarkan hak
kekayaanya yang dimilikinya itu.
2. Harta itu berkembang
Kekayaan yang wajib dizakatkan adalah kekayaaan yang
dikcmbangkan atau mempunyai potensi untuk berkembang. l'engertian
berkembang menurut bahasa sekarang adalah bahwa sifat kekayaan itu
memberikan pendapatan, keuntungan investasi atau pemasukan, ataupun
kcknynnn itu bcrkcmbung dcngan scndirinya, artinya bcrtumbah dan
menghasilkan produksi.
3. l Imta itu cukup sc nisab
Islam mewajibkan zakat pada kekayaan yang berkembang dengan
memberikan ketentuan sendiri, yaitu sejurnlah tertentu yang dalam ilmu fiqih
4. Harta itu lebih dari kebutuhan biasa
Yang dimaksud dari kebutuhan biasa di sini adalah lebih dari kebutuhan rntin,
karena kebutuhan manusia sesungguhnya banyak :;ekali dan bisa tidak
terbatas, terutama pada masa kini orang menganggap barang-barang mewah
sebagai kebutuhan dan setiap kebutuhan adalah primer, yang dimaksud
kebutuhan rutin adalah sesuatu yang mesti ada untuk ketahanan hidup seperti
makan, minum, pakaian, perumahan, dal} alat-alat yang diperlukan untuk itu
yaitu buku-buku ilmu pengetahuan dan keterampilan serta alat-alat kerja.
5. Harta itu babas dari hutang
Pemilik sempuma yang dijadikan persyaratan wajib zakat dan harus
lebih dari kebutuhan primer di atas haruslah pula cukup harta yang sudah
babas dari hutang. Bila pemilik mempunyai hutang yang menghabiskan atau
. mengurangi jumlah se nisab itu, maka zakat tidaklah wajib, kecuali bagi sebagian ulama fiqih_terutama yang berkenaan dengan kekayaan tunai.
Mengenai kekayaan yang kelihatan seperti ternak dan hasil pe11anian, maka
sebagian ahli fiqih berpandapat bahwa hutang tidaklah menghalangi,
kekayaan itu wajib dizakati karena hubungan zakat lebih kuat kepada yang
kelihatan dan oleh karena itu Iebih nyata, maka Iebih menggugah perasaan
orang-orang miskin.
6. Harta itu berlaku setahun atau telah sampai haulnya.
Maksudnya adalah bahwa pemilik harta ditangan pemilik telah berlalu
buat ternak, uang dan harta perdagangan, yaitu dapat dimasukan clalam istilah
zakat modal. Tetapi hasil pertanian buah-buahan, madu, logam mulia, harta
karnn dan lain-lain yang sejenisnya, ticlaklah dipersyaratkan satu tahun, clan
semuanya itu dapat dimasukan clalam istilah zakat pendapatan.
C. Macam-Macam Zakat
Zakat menurnt garis besarnya terdiri dari:.
1. Zakat Maal (Jt:.ll
S
l!>J) adalah mengeluarkan sebagian harta menurnt ukuranterte11tu bila harta itu telah sampai
nisab
11ya, kepada delapan macam orangyang berhak menerimanya.17
Aclapun harta yang wajib dizakatkan terdiri atas:
1. Binatang ternak, yaitu sapi (kerbau),. kambing, biri-biri, tanaman-tanaman,
dan buah-buahan yang mengenyangkan, misalnya; pacli, jagung, ganduin, .dan
lain sebagainya.
2. Emas , Perak dan Uang
3. Harta benda perdagangan.
Semua yang tersebut diatas, wajib dikeluarkan zakatnya bila telah mencapai
nisab
nya clan bila telah sampai satu tahun, jika yang akan dizakatkan itu emasdan perak, harta perclagangan atau binatang-binatang te:rnak.18
17 M. Daud Ali,
Op.Cit., ha!. 41 '°, ·
18 Ors, H. Ibnu Mas'ud,
2. Zakat Fithrah Hセi@
o
lS)) adalah zakat pengeluaran yang waj ib dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari nafkah keluarga yang wajarpada malam dan hari raya !du! Fitri.19
Para ulama telah membagi zakat fithrah kepada dua bagian pula:
I. Zakat harta yang nyata (harta yang lahir) yang terang dilihat umum, seperti:
binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan barang logam.
2. Zakat harta yang tidak nyata, dapat dise111bunyikan. Harta -haita yang tidak
nyata itu, sepe1ti: emas,
ー・イセォL@
rikaz, dan barang perniagaan.20Menurut pasal 11 Bab IV (Pengumpulan Zakat) ayat 2 UU RI No. 38
tahun 1999, bahwa harta yang dikenai zakat adalah:
I. Emas, perak dan uang
2. Perdagangan dan perusahaan
<,'t
3. Has ii pe1tanian, hasil perkebunan dan has ii perikanan
4. Hasil pertainbangan
5. Hasil peternakan
6. Hasil pendapatan dan jasa
7. Rikaz (barang temuan)
Kelima jenis haita kekayaan tersebut di atas dikelompokan ke dalam tiga
kategori, yaitu untuk pertanian industri dan perdagangan disebut dengan zakat
19 M. Daud Ali,
Op.Cit., ha!. 49
20 Teuku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: PT. Pustaka Rizki
basil produksi. Emas, perak clan uang serta ternak disebut zakat kekayaan atau pcmilikn11. clan yang tcrakhir aclalah zakat fithrah.
1. Zakat cmas, pcrak dan uang
Zakat tcrsebut clikeluarkan sctelah climiliki secara pasti selama satu tahun Qamariyah (haul). Besar nisab clan jumlah yang wajib clikeluarkan bcrbcda-bcda. Nisab pertama, cmas adalah 20 dinar, lcbih kurang sama clengan 94 gram cmas murni sama clengan clua setengah persen. Nisab kedua, yaitu pcrak adalah 200 dirham, kurang lebih dcngan 700 gram atau 642 gram (mcnurut Jumhur). Nisab ketiga, yaitu uang, baik uang giral maupun uang kartal adalah scnilai 94 gram cmas. Mrlsing-masing clikcluarkan zakatnya sebesar 2.5%.21
2. Zakat barang dagangan
Yang clinamakan hmia dagangan !jdalah harta yang climiliki clengan akacl tukar clengan tujuan untuk menclapatkan laba, clan harta dagangan yang climilikinya harus merupakan hasil usaha. sendiri. Nisab harta dagangtin sama
'
clengan nilai harga cmas. Zakat tersebut clikeluarkan setiap tutup buku, setelah perdagangan berjalan selama satu talrnn lamanya, seluruh uang clan barang
yang acla dari bahan dagangan tersebut dihitung harga dari keseluruhan jumlah tersebut clikeluarkan zakatnya sebesar 2.5% I:ini zakat perclagangan ini
diperluas pacla perusahaan atau badan usaha lainya.
21 Dr. KH. Sjechul Hadi Permono, S.H, MA,· Sumber-Sumber Penggalian Zakat, (J.akarta:
Mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi 'in, generasi-generasi sesudah mereka dan para fuqaha berpendapat bahwa zakat alas barang-barang dagangan ad al ah waj ib hukumnya. Ada pun syarat-syarat zakat enrns dan perak. Disamping itu juga barang-barang tersebut harus diperdagangkan dan dimaksudkan untuk menghasilkan supaya lebih dari modal awal. Nisab zakat perdagangan/perniagaan adalah sama dengan nisab cmas dan perak, yailu ukuran emas 20 misqal (± 94 gram em as atau :I: 96 grarn em as). 22 Olch karena itu apabila dalam setahun barang-barang dagangan itu sudah mencapai nisabnya maka wajib dikcluarkan zakatnya. Sebaliknya apabila kurang dari itu, maka tidak lerkena wajib zakat. Adapun kadar/ukuran zakal ケ。ョセ@ harus dikeluarkan adalah 2.5% dari semua harga barang-barang dagangan tersebut.
..
3. Zakat hasil humi
Zakat hasil bumi, pengeluarannya tidak harus menunggu satu talrnn dimiliki, tetapi harus dilakukan setiap kali panen atau menuai. Nisabnya kurnng kbih sdicsur 1.350 kg gubuh utuu 750 kg bcrus. Adap1111 kudar
0
zakatnya 5% untuk hasil bumi yang diairi atas usaha penanam sendiri dan 10% kalau pengairanya tadah hujan tanpa usaha yang menanam. ·
'
4. Zakat basil pertambangan clan barang temuan
zakat barang tambang (hasil galian sendiri) yang berupa emas dan perak
berbeda dengan ketentuan zakat emas dan perak bukan hasil penambangan
sendiri (hasil penambangan emas atau tempat lainnya), baik berupa batangan
atau perhiasan. Ketentuan zakatnya dikeluarkan dikala mendapatkan barang
itu tanpa ada syarat-syarat waktu (hau[) dan juga syarat besar kecilnya barang.
Adapun kadar zakatnya Y,% secara spontanitas tanpa harus ュセョオョァァオ@ satu
tahun dimiliki.
Mengenai barang temuan (rikaz) yang wajib dizakati itu adalah emas
'
dan perak yang ditemukan dari peninggalan zaman purba atau zaman
jahiliyah, yang ditemukan oleh orang-orang pada zaman sekarang. Maka
baning siapa yang menemukan barang-barang tersebut wajiblah mengeluarkan
zakatnya. Di Indonesia benda-benda temuan yang disebut harta karun atau
benda kuno itu menjadi milik negara, penemunya biasanya mendapat hadiah
dari pemerintah.
Pada perkembangan zaman seperti sekarang mi, banyak bentuk
permasalahan-permasalahan baru dan ticlak clapat clitemukan
hukum-hukumnya dalam kitab-kitab lama. Ini clisebabkan aclanya perkembangan ilmu
pengetahuan, intelektual mz nusia berkembang pula hukum Islam. Oleh karena
itu, sekarang ini telah dikenal istilah zakat profesi, zakat investasi clan lain
Pendapat Yusuf Qardhawi23 dalam kitabnya, hukum zakat membagi
barang yang wajib dizakatkan menjadi sembilan kategori yaitu lima macam
kategori yang telah dikemukan di atas dengan penambahan zakat hasil laut ke
dalam kategori barang tam bang yang tidak hanya terdiri dari ikan, tetapi juga
meliputi mutiara, dan lain-lain yang dieksploatasi dari laut. Juga ditan1bah
dengan empat kategori lainya yang terdiri dari zakat madu dan produksi
hewan, zakat investasi pabrik, gedung, za1cat pencarian,. zakat jasa dan profesi,
serta zakat saham dan obligasi.
5. Zakat madu dan produksi hewan
Madu adalah salah satu pemberian Allah swt kepada harnba-han1ba
Nya yang banyak mengandung zat-zat makanan, obat-obatan dan sari buah.
Dan pernt lebah itu keluar rnadu yang bermacam-macam warnanya di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia .
•
Iman1 Abu Hanafiah beserta pengikutnya dan juga Imam Ahmad binHambal berpendapat, bahwa madu wajib dikeluarkan zakatnya. Adapun
alasan mereka mewajibkan zakat atas madu adalah berdasarkan Hadits, Qiyas,
dan Nash-nash yang bersifat umum.
J "" ,,.. ;: ,,.. ..r" J of' ,,. IP M
セ@
セ@
セヲZNゥ@
L:..)
p
G
··c:;..t;b
0--
1_,..u01
Q⦅[Qセ@
セェェ|@
セセ@
,,. ,,. ... ,. ,,. ...
o 'f. IP . ,,. ,,. .J ,,, o ,,. ,,. ...-o
.w
1;a_JJ 01
\J)
<1<.i:>."4
セI@
Pj。セQ@
セ@
セ[ZjQ@
1;.::r
\J)
jGセui@
... ... ,. ,,. ... ,,.. ,.. ,,.
..
... ... ,,.,.. ,,. ,;!) ff,... ...
('riV:o_AJI)
:i .•
,Zセ@ セZjji@
P|QセQI@
23
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, najkahkan/ah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk /alu kamu najkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya me/ainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. "(Al-Baqarah:267)
Artinya "Ambillah zakat dari sebagian hart a mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo 'alah untuk mereka. Sesungguhnya do 'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(At-Taubah: I 03)
Setiap harta wajib untuk dikeluarkan zakatnya, manakala terpenuhi
persyaratannya, tanpa dibedakan antara satu harta dan harta yang lainnya.
,,. :ft- (P \ ,,, ,,,.. 0 J ,,, ,,.. ;l ,,.J I) ,... ;;; ,,.
\j
.JG.J
J
01
!.ill
I
J
°_?,)
セ@
:8-; ,
J\j
Nセ」ャ@
Io)
t_;,
ls!
id-.... ,,. ,,., ,,
ol
J.J).J
..
,l.,,,
Q
Njセ@
I
Aセi@
J
°_?,
)
4
Zセjゥ@
((
セ|@
セヲII@
:J
Artinya: "Dari Abu Sayyarah Al-Muta 'ii berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah Saw, saya memilki le bah. Rasulullah SAW bersabda : keluarkanlah sepersepuluhnya, aku berkata: Wahai Rasulul/ah SAW, jagalah ha! terse but bagiku (terhadap pemilikanya). Maka Rasulullah SAW menjaganya ha! itu (sehingga tetap) menjadi milikku. " (HR. Jbnu Majah)
24 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah,
Alasan Berupa Qiyas25
Bahwa yang terbentuk dari intisari tanaman dan bunga-bungaan yang
terus rncncrus clitimbun itu wajib dikcluarkan znkatnya, scpcrti halnya bi.ii-bijian dan kurma karena beban tanggung jawab didalamnya tidak berbeda claripada beban tanggung jawab yang terclapat dalam tanam-tanaman clan
buah-buahan.
a. Nisab zakat madu
Nisab zakat madu dianalogikan pada zakat pertanian, maka nisabnya adalah senilai 635 kg padi/gabah atau gandum dan persentase zakatnya sebesar I 0%, dan dikeluarkan pada setiap panen.26
b. Zakat investasi
Kekayaan yang mengalami pertumbuhan yang oleh Islam diwajibkan zakatnya acla dua macam, pertama kekayaan yang dipungut
zakatnya clari pangkal clan pertumbuhannya, yaitu clari modal dan
keuntungan investasi dagang. Oleh karena itu hubungan antara modal dengan keuntungan dari hasil investasi itu sangat jelas. Besar zakatnya adalah 2.5%. dan kedua adalah kekayaan yang dipungut zakatnya dari hasil investasi dan keuntungan itu diperoleh.
Pada zakat investasi adalah 2.5% yang dipungut dari modal dan
keuntungannya setiap tahun. Tetapi, jika investasi ini dipungut dari
investasi dan keuntungannya saja pada saat itu diperoleh tanpa menunggu
masa satu tahun, maka besar zakatnya adalah I 0% atau 15%.
c. Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha yang
halal yang dapat mendatangkan hasil (uang) yang relatif banyak dengan
cara yang mudah, melalui suatu keahlian tertentu. Dari kriteria tersebut
dapat diuraikan jenis-jenis usaha .yang berhubungan dengan profesi
seseorang. Apabila ditiI1jau dari bentuknya, usaha profesi tersebut berupa:
1) U saha fisik, seperti pegawai dan artis
2) Usaha pikiran, seperti konsultan, desainer dan dokter
3) Usaha kedudukan, seperti komisi dan tunjanganjabatan
Sedangkan apabila ditinjau· dari hasil usahanya profesi itu bisa
berupa:
I) Basil yang teratur dan pasti, baik setiap bulan, minggu atau hari,
seperti upah pekerja dan gaji pegawai.
2) Basil yang tidak tetap dan tidak dapat diperkirakan secara pasti, seperti
kontraktor, pengacara, royalti pengarang, konsultan dan artis.
Bentuk-bentuk usaha tersebut jelas tidak ada pada masa pra
industralis. Karena jenis profesi masyarakat pada masa Nabi saw dan
pada masa ulama dalrnlu masih sangat sederhana. Dewasa ini profesi
yang dapat mendatangkan rizki . secara gampang dan melimpah
Mengenai besarnya nisab zakat penghasilan ini, terdapat perbedaan dikalangan ulama, karena tidak adanya dalil yang tegas
tentang zakat profesi, sehingga mereka menggunakan qiyas (analogi)
dengan melihat 'illat (sebab hukum) yang sama kepada aturan zakat
yang sudah ada.
Syaikh Muhammad al-Ghazali mengqiyaskan zakat profesi
dengan zakat pertanian. Sehingga menurutnya, beban zakat setiap
pendapatan sesuai dengan ukuran beban petani dalam mengairi
tanahnya, yaitu yang diperkuat oleh pendapat Abdur Rahman Hasan,
Muhammad Abu Zahrah dan Abdul wahab Khalaf menganalogikan
zakat penghasilan dengan nisab emas, yaitu 85 gram. Hal ini sesuai
dcngan yang pernah dipraktekkan oleh Ibnu Mas'ud, khalifah
Muawiyah dan Umar Abdul Aziz.
Beberapa ulama mempunyai perbedaan pendapat tentang
persyaratan haul atau waktu wajib zakat: a) Menurut Abu Hanifah
Mal mustafad tidak dizakati sebelum sempurna satu tahun
ditangan pemiliknya, kecuali apabila pemilik mempunyai harta
sejenis yang pada permulaan tahun sudah mencapai satu nisab,
maka amal mustafad itu dipungut zakatnya bersamaan dengan
harta yang sudah ada setelah harta yang sudah ada itu mencapai
b) Menurut Imam Malik
Kewajiban zakat atau gaji, upah dan sejenisnya hanya
'
diambil dari pendapatan bersih pengambilan dari pendapatan atau
gaji bersih dimaksudkan supaya hutang bisa dibayar bila ada dan
biaya hidup terendah seseorang dan yang menjadi tanggunganya
bisa dikeluarkan karena biaya terendah kehidupan seseorang
merupakan kebutuhan pokok seseorang, sedangkan zakat
diwajibkan atas jumlah senisab yang sudah melebihi kebutuhan
pokok. Berdasarkan hal itu maka sisa gaji dan pendapatan setahun
wajib zakat bila mencapai nisab uang, sedangkan gaji dan upah
setahun yang tidak mencapai nisab uang setelah biaya-biaya di atas dikeluarkan misalnya gaji pekerja-pekerja dan
pegawai-pegawai kecil, tidak wajib zakat.
d. Zakat Saham dan Obligasi
Pada zaman sekarang ini dikenal satu bentuk kekayaan yang
diciptakan oleh kemajuan dalam bidang industri dan perdagangan di
dunia. Yang disebut "saham clan obligasi".
Saham dan obligasi, bila diperoleh untuk tujuan perdagangan dan
laba, diperlakukan sebagai komod.iti yang terkena pembayaran zakat.
Untuk tujuan ini nilai saham dan obligasi diambil pada awal tahun dan
Pendapat ini mungkin mendapat kecaman karena menggabungkan saham di satu pihak dan obligasi di pihak lain. Saham memberikan dividen yang berbeda dari tahun ketahun dan ini laba yang diperkenankan menurut syari'at. s・、セョァォ。ョᄋ@ obligasi mungkin be1ientangan dengan syari'at karena lebih mirip dengan riba dan laba gelap.27
Muhammad Abu zahrah menyatakan bahwa jika obligasi itu kita bebaskan dari zakat, maka akibatnya orang lebih suka memanfaatkan obligasi dari pada saham. Dengan demikian, orang akan terdorong untuk meninggalkan yang haram dan melakukan yang halal.28
Zakat saham dan obligasi dipungut tiap di penghujung tahun sebesar 2.5% dari nilai saham-saham, sesuai dengan harga pasar pada saat itu dan setelah ditan1bah dengan keuntungan, dengan syarat pokok dan keuntungannya itu cukup
senisab
atau ditambah dengan dari sumber lain cukupsenisab.
e. Zakat hasil peternakan
Binatang ternak yang wajib dikeluarkn za.katnya adalah binatang ternak yang telah dipelihara selama satu tahun penuh di tempat pengembalan dan tidak dipekerjakan serta telah mencapai
nisabnya.
Adapun binatang ternak yang waj ib dizakati untuk di Indonesia adalah27
Prof. M. Abdul Manna, Teori Praktek Ekonomi Jshuit, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti, 1995),
ha!. 262 ·
kambing, sapi dan kerbau. Lebih rincinya nisab masing-masing tersebut
adalah:
I) Nisab kambing
Jumlah kambing yang wajib dizakati sebagai berikut:
a) Seekor sampai
39
ekor tidak wajib zakatb) Setiap
40
ekor sampai120
ekor kambing maka wajibmengeluarkan
1
ekor kambing.c) Setiap
121
ekor sampai200
ekor kambing maka wajibmengeluarkan
2
ekor kambing.d) Setiap
201
ekor sampai399
ekor kambing maka wajibmengeluarkan
3
ekor kambinge) Setiap
400
ekor sampm499
ekor kambing maka wajibmengeluarkan
4
ekor kambingf) Setiap
500
ekor sampai599
ekor kambing maka wajibmengeluarkan
5
ekor kambingg) Selanjutnya Setiap pe1iambahan
100
ekor kambing, zakatnyatambah
1
ekor kambing.292)
Nisab sapiJumlah sapi yang wajib dizakati sebagai berikut:
a)
30
sampai39
ekor sapi maka wajib mengeluarkan1
ekor tabi'ib) 40 sampai 59 ekor sapi maka wajib mengeluarkan 1 ekor
musinnah.
c) 60 sampai 69 ekor sapi maka wajib mengeluarkan 2 ekor tabi'i
d) 70 sampai 79 ekor sapi maka wajib mengeluarkan 1 ekor tabi'i
dan I ekor musannah.
e) 80 sampai 89 ekor sapi maka wajib mengeluarkan 2 ekor musinnah
f) 90 sampai 99 ekor sapi maka wajib mengeluarkan 3 ekor tabi'i
g) 100 sampai 109 ekor sapi maka wajib mengeluarkan 2 ekor tabi'i
dan I ekor musinnah
h) 110 sampai 119 ekor sapi maka wajib mengeluarkan I ekor tabi'i
dan 2 ekor musinnah
i) 120 sampai 129 ekor sapi maka wajib mengeluarkan 4 ekor tabi'i
dan 3 ekor musinnah30
tahi 'i nclalah sapi ynng bcnmrnr snlu lnh1111 pen uh dnn n;nsuk
ke tahun kedua, dan musinnah adalah sapi yang berumur dua tahun.
Sedangkan untuk nisab binatang kerbau disamakan dengan nisab
binatang sapi.
D. Hikmah Pengeluaran Zakat
Zakat adalah ibadah dalam bidang harta, zakat me:nganclung hikmah clan
manfaat yang clemikian besar clan mulia baik yang berkaitan dengan orang yang
30
berzakat (Muzakki), penerimanya (mustahiq), harta yang dikeluarkan zakatnya maupun bagi masyarakat keseluruhan.
Zakat juga memiliki fungsional ekonomi. Diantaranya fungsi sosial
ekonomi zakat adalah untuk melindungi masyarakat dari bahaya kemiskinan dan
kemelaratan, karena kemiskinan akan melahirkan masalah sosial baru di
masyarakat. 31
Zakat dari orang kaya juga akan . mengurangi jumlah orang miskin.
Berkurangnya jumlah masyarakat miskin, akan lebih menguntungkan orang-orang
kaya dalam mengembangkan kekayaannya .. Karena suasana masyarakatnya aman
dan tentram,32 dan hilang pula rasa kebencian dan kecemburuan orang-orang
miskin, bahkan akan memperoleh simpatik dan do'a kebaikan karena mereka
merasa dibantu dalam mengatasi kesulitan hidupnya.33 Dengan demikian, segala
bibit kecemburuan sosial yang melahirkan berbagai gejolak social akan dapat ,.
diredam.
Hasbi Ash Shiddiqy, membagi rahasia dan hikmah zakat atas empat sisi,
yaitu hikmah bagi pihak wajib zakat (Muzakki), pihak penerima zakat (Mustahiq),
gabungan antara keduanya, dan hikmah rahasia yang khusus dari Allah swt. 34
Sedangkan menurut Wahbi Sulaiman Ghauji, membagi hikmah zakat atas
empat sisi, yaitu: dari segi kepentingan orang-orang kaya sebagai Muzakki, dari
31
Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqy, lac. cit., ha!. 9-10
32 Abdurrachman Qadir, Zakat (Dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial), (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2001 ), Ed. I., Cet. Ke-I, hal. 79 33
Ibid, ha!. 79
34
segi eksistensi harta benda itu sendiri dan dari kepentingan kaum fakir miskin
yang berhak alas zakat itu, serta dari pihak masyarakat pada umumnya.
Dari keempat aspek diatas dapat disimpulkan, bahwa hikmah clan rahasia
y_ang terkandung diclalamnya aclalah pemantapan atas hubungan kita sebagai
manusia kepacla Allah (Vertikal) clan hubungan kitn kesesama manusia
(Horizontal) , rnclalui penunaian zakat merupakan suatu kewajiban clibiclang
harta. Kita dituntut untuk rcla dan patuh untuk rncngcluurkan schagian rczcki
yang cliberikan oleh Allah, kepatuhan ini merupakan ibadah untuk mendekatkan
diri kcpada Allah swt. Dan atas kcrclaaan itu akan semangkin membersihkan diri
dad sili1l-sili11 lcrcelu scpcrti llilld1il, sumhung, dnn cgustik, scrla harla kila akan
menjacli bersih.
i\dap1111 hikrnah znkat, nntnrn lain:
I. Sebagai perwujuclan clari keimanan kepiltla Allah swt clan keyakinan akan
kebenaran (\jaran-Nya. (Q.S at-Taubah:5 clan 11 )
2. Dengan 1nc111111aikn11 znknt rncnipnknn rnc11sy11k11ri niknrnt ynnp. tclah
diberikan oleh Allah swt karena dapat membelanjakan hartanya di jalan Allah
swt clan mensucikan harta clari hak orang lain.
3. Meminimalisir sifot kikir, rnalerialislik, cgois yang ada pada diri 111rn1usia.
4. Mc1nhcrik1111, 111c11yucik1111 d1111 1ncnc111111gk1111 .iiwn 1'11nn11si:i. J)enp,nn hcrzaknl
lrnrtnnyn nknn hcrsih dnn tcrhinclnr dnri pcrnhorosan hrn·tn.
5. Mewujudkan kecintaan dan kasih ウ。ケセョァ@ kepada sesama umat yang
6. Terhindar dari azab di akhirat sebagai konsekuensi logis harta benda yang ticlak dikcluarkan 7.akatnya.
7. Manifestasi rasa syukur atas nikmat Allah swt. Karena hmta kekayaan yang dipcrolch adalah alas karunia-Nya. Dcngan bcrsyukur, harla dan nikmal ilu akan bertan1bah berlipat gancla.
8. Mcluksu11uku11 pert1111ggu11gjawuha11 sosial, karc11a liarla kck<1yaa11 yang
diperoleh oleh orang kaya, ticlak terlepas clari adanya andil dan bantuan orang lain baik langsung 111aupun tidak langsung.
9. Bagi orang miskin, dengan clana zakat akan 111enclorong clan 111emberi kesempal