• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Deskriptif Mengenai Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa Dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial

dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :

SHINTA RIZKITA JANUARINI

NIM. 41810052

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Shinta Rizkita Januarini Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 19 Januari 1992 Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 22 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pasir Turi No.10, RT/05 RW/05, Kel. Sukaluyu, Kec. Cibeunying Kaler-Bandung

Telp/HP : 082318168121 Nama Ayah : E. Ramli Karmana Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Perum. Bumi Intan Permai B-23 Sidoarjo Nama Ibu : Rakartini Ary. P

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Perum. BumiIntan Permai B-23 Sidoarjo Email : rizqi.qq@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL :

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 1998-2003 SDN RANGKAH KIDUL SIDOARJO Berijazah

2. 2004-2006 SMPN 1 BUDURAN SIDOARJO Berijazah

(5)

4. 2009-2010 SURABAYA HOTEL SCHOOL - 5. 2010-Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA -

PENGALAMAN ORGANISASI :

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2003 Paduan Suara Siswa -

2. 2003-2004 Anggota Palang Merah Remaja (PMR) - 3. 2006-2007 Bendahara II Majelis Perwakilan Kelas (MPK) - 4. 2010-2011 Bendahara II Himpunan Mahasiswa IK & PR - 5. 2011-2012 Bendahara II Himpunan Mahasiswa IK & PR -

PELANTIKAN DAN SEMINAR

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2010 Peserta “Table Manner Course” di Hotel Santika Surabaya

Bersertifikat

2. 2010 Peserta “Table Manner Course” di Hotel The Amaroossa Bandung

Bersertifikat

3. 2010 Peserta Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan Apresiasi Seni

Bersertifikat

4. 2011 Panitia Seminar “Shutter” Bersertifikat

5. 2011 Peserta Seminar Kajian Spiritual Agama Islam Bersertifikat 6. 2011 Panitia PMB dan Wisuda Universitas Komputer

Indonesia

Bersertifikat

7. 2011 Peserta “One Day Workshop MC & Radio Announcer”

Bersertifikat

8. 2011 Panitia Perayaan Paskah Bersertifikat

(6)

10. 2011 Peserta Orientasi Pelatihan Jurnalistik (OPJ) Bersertifikat 11. 2012 Bendahara II HIMA Ilmu Komunikasi & Public

Relations

Bersertifikat

12. 2012 Panitia Open House & Kampoeng Budaya Ilmu Komunikasi & Public Relations

Bersertifikat

13. 2012 Peserta “One Day Workshop Great Managing Event Master of Ceremony & Event Management”

Bersertifikat

14. 2012 Peserta “Leadership is Foundation of Organization”

Bersertifikat

15. 2012 Peserta “Study Tour Mass Media” Bersertifikat

Saya menyatakan bahwa data di atas benar Bandung, Agustus 2014

(7)

vi

dengan rahmat dan hidayah-Nya lah akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial Dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung)” ini dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa kesempurnaan tidak pernah tercapai secara ideal, penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan tugas selanjutnya.

Penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada keluarga tercinta, khususnya Ibu, Bapak, Mbak Shanty dan Adik Sandy yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan yang tiada henti-hentinya kepada peneliti, serta keluarga besar, yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA., selaku Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

(8)

vii

Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu.

4. Yth. Ibu Kiki Zakiah, M.Si selaku pembimbing yang senantiasa sabar dalam memberikan arahan, bimbingan dan masukan kepada peneliti. 5. Bapak/Ibu dosen program studi Ilmu Komunikasi yang telah mengajar

serta memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh studi hingga saat ini.

6. Yth. Astri Ikawati, A.Md. Kom, selaku Sekertariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perijinan yang berkaitan dengan perkuliahan.

7. Sahabat tercinta, Aradea Yudha, yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti.

8. Muhammad Idris Sandi, terima kasih atas doa, dukungan, kasih, perhatian, dan semangat yang diberikan kepada peneliti.

9. Eva dan Theo, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini.

10.Informan Penelitian Julio, Charles, Feby, Livia dan Maria, atas waktu dan kesempatannya untuk bersedia peneliti wawancarai.

(9)

viii ini.

Bandung, Agustus 2014

(10)

ix

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Pertanyaan Makro ... 10

1.2.2 Pertanyaan Mikro ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

(11)

x

1.4.1 Kegiatan Teoritis ... 12

1.4.2 Kegiatan Praktis ... 13

1.4.2.1 Bagi Peneliti ... 13

1.4.2.2 Bagi Akademik ... 13

1.4.2.3 Bagi Organisasi ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 2.1 Tinjauan Pustaka ... 15

2.1.1 Kajian Penelitian Terdahulu ... 15

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi ... 19

2.1.2.1 Definisi Komunikasi ... 19

2.1.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi ... 21

2.1.2.3 Fungsi Komunikasi ... 23

2.1.2.4 Tujuan Komunikasi ... 24

2.1.2.5 Tataran Komunikasi ... 25

2.1.2.6 Tinjauan Komunikasi Organisasi ... 27

2.1.2.6.1 Definisi Komunikasi Organisasi ... 27

(12)

xi

2.1.2.7.2 Fungsi Komunikasi Massa ... 32

2.1.2.7.3 Proses Komunikasi Massa ... 33

2.1.2.7.4 Komponen Komunikasi Massa ... 34

2.1.2.8 Tinjauan Tentang Konvergensi Media ... 41

2.1.2.8.1 Definisi Konvergensi Media ... 41

2.1.2.9 Tinjauan Tentang Determinasi Media ... 42

2.1.2.10 Tinjauan Tentang Kebutuhan Manusia ... 43

2.1.2.11 Tinjauan Tentang Informasi ... 45

2.1.2.11.1 Pandangan Tentang Informasi... 45

2.1.2.11.2 Fungsi Informasi ... 47

2.1.2.11.3 Penyampaian Informasi ... 48

2.1.2.12 Tinjauan Mengenai Manfaat ... 50

2.1.2.13 Tinjauan Mengenai Forum ... 50

2.1.2.14 Tinjauan Mengenai Facebook ... 50

2.2 Kerangka Pemikiran ... 51

2.2.1 Kerangka Teoritis ... 51

(13)

xii

3.1.1 Forum Facebook IMPETIL ... 60

3.1.2 Sejarah Organisasi IMPETIL ... 61

3.1.3 Visi dan Misi Organisasi IMPETIL ... 62

3.1.4 Tujuan Organisasi IMPETIL... 62

3.1.5 Hak dan Kewajiban Anggota IMPETIL ... 62

3.2 Metode Penelitian ... 65

3.2.1 Pendekatan Penelitian ... 66

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 66

3.2.2.1 Studi Pustaka ... 66

3.2.2.2 Studi Lapangan ... 68

3.3 Teknik Penentuan Informan ... 71

3.3.1 Subjek Penelitian ... 71

3.3.2 Informan Penelitian ... 72

3.4 Teknik Analisis Data ... 75

3.4.1 Uji Keabsahan Data... 76

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 77

(14)

xiii

4.1 Deskripsi Identitas Informan ... 82

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 87

4.2.1 Kebutuhan Kognitif yang diberikan Forum Facebook Ikatan dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung... ... 88

4.2.2 Kebutuhan Afektif yang diberikan Forum Facebook Ikatan dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung... ... 93

4.2.3 Kebutuhan Integratif Personal yang diberikan Forum Facebook Ikatan dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung... ... 95

(15)

xiv

Kota Bandung... ... 101

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 113

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

DAFTAR LAMPIRAN ... 122

(16)

xv

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 58

Gambar 3.1 Forum Facebook IMPETIL Bandung ... 63

Gambar 4.1 Informan Kunci Julio Ricardo ... 82

Gambar 4.2 Informan Pendukung Livia Lopes ... 83

Gambar 4.3 Informan Pendukung Maria Lourdes ... 84

Gambar 4.4 Informan Pendukung Febriana Oliveira ... 85

Gambar 4.5 Informan Kunci Charles Aprilianu. P ... 86

Gambar 4.6 Forum Facebook IMPETIL Bandung ... 103

Gambar 4.7 Kegiatan HUT Kemerdekaan Timor Leste ... 103

Gambar 4.8 Informasi Lain Tentang Timor Leste ... 104

Gambar 4.9 Dokumentasi Pemenang Lomba HUT Kemerdekaan Timor Leste ... 104

(17)

xvi

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 3.2 Informan Kunci (Key Informant) ... 73

Tabel 3.3 Informan Pendukung ... 74

Tabel 3.4 Waktu Penelitian ... 78

Tabel 4.1 Tabel Wawancara Dengan Informan ... 79

(18)

xvii

Lampiran 2 : Surat Permohonan Persetujuan Judul ... 124

Lampiran 3: Surat Rekomendasi Mengikuti Sidang ... 125

Lampiran 4 : Surat Pendaftaran Sidang Skripsi ... 126

Lampiran 5 : Berita Acara Bimbingan ... 127

Lampiran 6 : Lembar Revisi Usulan Penelitian ... 128

Lampiran 7 : Lembar Revisi Skripsi ... 129

Lampiran 8 : Identitas Infroman ... 130

Lampiran 9 : Pedoman Wawancara ... 135

Lampiran 10 : Hasil Wawancara Informan ... 137

Lampiran 11 : Pedoman Observasi ... 145

Lampiran 12 : Draft Observasi ... 147

(19)
(20)

1 1.1LATAR BELAKANG

Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial di dalam internet yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lain. Dari sisi penggunaan, Facebook sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun sejak diluncurkan pada 2004. Facebook memudahkan orang berkomunikasi dengan orang lain dengan cara chatting, menulis di Wall, dan mengirim Pesan/Message. Tanpa disadari, Facebook telah menjadi sumber informasi bagi semua orang di seluruh dunia. (Nurkamid,2010)

(21)

Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, flickr, youtube, myspace. Hingga akhir 2005, friendster dan myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan myspace mulai tergeser dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya. Facebook merupakan komunikasi dunia maya (cyberspace) dengan jumlah pengguna terbesar di dunia. Istilah “dunia maya” memiliki beberapa makna berbeda. Dalam novel William Gibson,

Neuromancer, istilah dunia maya muncul pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunanya disebut dengan console cowboys akan “muncul”, atau koneksi langsung dengan sistem-sistem syaraf mereka. Sebuah definisi lebih formal dikembangkan dari konsep Gibson tetapi memberikan keterkaitan langsung dengan sistem syaraf, yaitu :

“Dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisial atau “virtual”. Dalam realita ini, dimana setiap komputer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek yang bukan bersifat fisik dan buka representasi objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni”. (Benedikt, 1991, hlm.122-123).

(22)

tahun 1995, dan fungsinya mirip bahkan lebih baik dari papan buletin dan milis internet yang sudah ada sejak tahun 1980-an.

Komunitas virtual sering muncul pada forum-forum yang memiliki anggota tetap, salah satunya adalah Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung. Seperti halnya forum organisasi lainnya, Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung pun memiliki manfaat dan tujuan dalam penyebaran informasinya.

(23)

Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung ini dibuat selain untuk mempererat dan menjalin kerjasama antar Mahasiswa Timor Leste yang berada di kota Bandung, juga sebagai wadah untuk menyampaikan berbagai informasi dari Kedutaan Besar Timor-Leste kepada Mahasiswa Timor-Leste di kota Bandung yang tergabung dalam forum tersebut. Informasi yang disampaikan di Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung ini terkait keluarnya surat-surat penting, seperti : Surat Keterangan Dikti, Surat Keterangan Ahli Status, Surat Keterangan Tinggal Izin Sementara (KITAS), dan lain sebagainya. Forum IMPETIL Bandung merupakan forum legal, dimana Kedutaan Besar Timor Leste mengetahui adanya forum ini, serta hanya satu orang yang dipercaya dan diberi tanggung jawab sebagai pengurus dokumen. Forum IMPETIL memuat beragam informasi, seperti informasi terkait acara yang akan diselenggarakan oleh organisasi tersebut, serta informasi lainnya seputar Timor Leste. Informasi yang disampaikan di Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) ini menggunakan bahasa Tetum dan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi mereka. Dari informasi-informasi yang disebarluaskan di forum ini, sebagian besar anggota masih menganggap bahwa informasi yang disebarluaskan di forum ini masih sangat monoton, karena sebagian besar memuat tentang informasi seputar dokumen-dokumen saja.

(24)

karena itu, beragam cara penyampaian informasi dilakukan berbagai pihak untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat.

Kebutuhan akan perolehan informasi mengenai apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar, terutama terkait dengan kepentingan setiap individu, menjadi bukti meningkatnya kebutuhan informasi bagi masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi, manusia tidak pernah terlepas dari interaksi. Manusia melakukan interaksi antara satu dengan lainnya, sehingga dengan komunikasi manusia dapat mengeluarkan pendapat atau menyampaikan keinginannya, serta dapat menerima pendapat orang lain, baik secara langsung (tatap muka) atau melalui saluran media. Dalam hal ini terdapat berbagai macam media, yakni media cetak, media elektronik, hingga media baru. Keberagaman media ini termasuk dalam konteks media massa, dimana media cetak (surat kabar, majalah, maupun tabloid), media elektronik (televisi dan radio), serta media baru (internet dan media sosial lainnya seperti facebook, twitter, friendster, dan lain sebagainya) merupakan media yang tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Pada penelitian ini peneliti akan berfokus pada media baru yaitu internet.

(25)

juga digunakan sebagai media hiburan bahkan media pendidikan yang menyediakan banyak informasi yang dibutuhkan.

Internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna di seluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer. Internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran serta penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, waktu, serta faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi.

Kebutuhan informasi manusia, semakin hari semakin meningkat meski berbeda jenis dan tingkat kebutuhannya. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan informasinya manusia tidak perlu cemas, banyak pilihan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan yang terus menerus bertambah. Media massa kini semakin beraneka ragam dan modern, ini merupakan satu contoh konvergensi teknologi informasi yang memudahkan manusia dalam memperoleh informasi tanpa hambatan ruang dan waktu.

(26)

1. Kebutuhan Kognitif

Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha-usaha untuk memperkuat informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan kognitif juga dapat terpenuhi oleh adanya dorongan-dorongan seperti keingintahuan (curiosity) dan penjelajahan (explanatory) pada diri kita.

2. Kebutuhan Afektif

Yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.

3. Kebutuhan Integratif Personal

Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha yang memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi.

4. Kebutuhan Integratif Sosial

Yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan sebagainya.

5. Kebutuhan Pelepasan Ketegangan

(27)

Media massa menjadi alternatif sebagai sarana penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Meski begitu, kita harus tetap selektif dalam memilih media yang sesuai dengan kebutuhan.

Perkembangan zaman di era globalisasi ini menuntut berbagai perubahan dalam berbagai elemen kehidupan. Salah satunya dalam penyebaran informasi dan dalam mengakses informasi, kini menjadi hal yang cepat, mudah serta efektif. Perubahan ini tentu saja berdampak dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat, baik itu dampak positif ataupun negatif, tergantung masyarakat menggunakan dan memanfaatkannya.

Menelaah manfaat keberadaan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung, maka kita diantarkan pada kenyataan bahwa sebuah bentuk media penyebarluasan informasi dapat menjadi jembatan yang mampu menjembatani kebutuhan informasi anggotanya. Informasi yang disebarluaskan pada sebuah organisasi, memiliki manfaat untuk menjaga kelangsungan hidup organisasi itu sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manfaat diartikan sebagai :

(28)

Dengan demikian, hal tersebut mewakili penggambaran bahwa Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung merupakan suatu forum organisasi yang dikerjakan untuk mendatangkan manfaat atau guna bagi banyak pihak. Manfaat tersebut tersirat dari jumlah, isi, daya tarik, berita terbaru, serta informasi yang terdapat dalam Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung tersebut.

Informasi menurut Krismiaji dalam Zabaer (2005: 15), adalah : “Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan,

dan memiliki manfaat.”

Dalam hal ini, maka peneliti perlu mengkaji secara khusus mengenai bagaimana manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis bagi anggotanya di kota Bandung. Mengingat bagaimana manusia sebagai masyarakat informasi yang menginginkan segala sesuatunya terjadi secara instan. Memandang dari berbagai aspek, dimulai dari kekurangan dan kelebihan, serta proses penyajian informasi, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus.

1.2Rumusan Masalah

(29)

1.2.1 Pertanyaan Makro

Bagaimana Manfaat Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?

1.2.2 Pertanyaan Mikro

1. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Kognitif yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?

2. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Afektif yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?

3. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Integratif Personal yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?

(30)

Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?

5. Bagaimana Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan Ketegangan yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan mengenai Manfaat Forum Facebook IMPETIL Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Kognitif yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.

(31)

Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Integratif Personal yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Integratif Sosial yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.

5. Untuk mengetahui Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan Ketegangan yang diberikan Forum Facebook Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) Bandung Dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya Di Kota Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

(32)

dan pelajar Timor Leste (IMPETIL) dalam pemenuhan kebutuhan kognitif, baik dalam segi informasi, pengetahuan serta pemahaman bagi anggotanya di kota Bandung.

1.4.2 Kegunaan Praktis 1.4.2.1Bagi Peneliti

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman dalam menganalisis suatu permasalahan yang terjadi dalam Ilmu Komunikasi khususnya dengan lingkungan sosial

1.4.2.2Bagi Akademik

Kegunaan penelitian ini bagi akademik, khususnya bagi Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM), yaitu diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan memberikan gambaran yang berguna sebagai referensi.

1.4.2.3Bagi Organisasi

(33)
(34)

15 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Kajian Penelitian Terdahulu

(35)
[image:35.595.94.559.167.759.2]

Tabel 2.1

Tabel Tinjauan Penelitian Terdahulu Judul

Penelitian

Peneliti Lembaga dan Tahun Tujuan Penelitian Persamaan Penelitian Perbedaan Penelitian Manfaat Akun Twitter @infobdg Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Bagi Para Followersnya Di Kota Bandung M. Iqbal Trisanda Universitas Komputer Indonesia, HUMAS, 2012. Untuk mengetahui bagaimana manfaat akun Twitter @infobdg dalam pemenuhan kebutuhan informan bagi para followersnya Penelitian ini terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama terkait dengan pemenuhan kebutuhan informasi.

(36)

Psikologis Bagi

(37)
(38)

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.2.1 Definisi Komunikasi

Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin, communis, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico, yang artinya berbagi (Stuart, 1983). Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, communicate, berarti: 1. Untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan informasi; 2. Untuk membuath tahu; 3. Untuk membuat sama; 4. Untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik. Sedangkan dalam kata benda (noun), communication, berarti: 1. Pertukaran simbol-simbol, pesan-pesan yang sama, dan informasi; 2. Proses pertukaran diantara individu-individu melalui sistem simbol-simbol yang sama; 3. Seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan; 4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).

(39)

antropologi, ilmu politik, ilmu manajemen, linguistik, matematika, ilmu elektronika, dan sebagainya.

Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan,

apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya”.

Lain halnya dengan Steven, justru ia mengajukan sebuah definisi yang luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Misalnya seseorang berlinding pada suatu tempat karena diserang badai, atau kedipan mata sebagai reaksi terhadap sinar lampu, juga adalah peristiwa komunikasi.

Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa :

“Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungan-nya dengan (1) membangun hubungan antarsesama manusia. (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu” (Book, 1980)

(40)

menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.

Definisi-definisi yang dikemukakan tentunya belum mewakili semua definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun sedikit banyaknya kita telah dapat memperoleh gambaran seperti apa yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi adalah manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal , tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.

Oleh karena itu, jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.

2.1.2.2Unsur-Unsur Komunikasi

(41)

1. Komunikator

Komunikator/sender adalah pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan kepada khalayak, karena itu komunikator bisa disebut pengirim, sumber, source, atau encoder. (Cangara,2005: 81)

2. Pesan

Pesan (messange) dalam komunikasi tidak terlepas dari simbol dan kode, karena paesan yang dikirim oleh komunikator kepada penerima terdiri atas rangkaian simbol dan kode, baik secara verbal maupun non verbal. (Cangara,2005: 93)

3. Media

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. (Cangara,2005: 119)

4. Komunikan

(42)

5. Efek

Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan sebelum dan sesudah menerima pesan. (Cangara,2005: 147)

2.1.2.3Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai seni, ilmu, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. (Cangara,2005: 55)

Menurut Harold D. Laswell (Nurudin,2007), secara tererinci fungsi-fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Penjagaan atau pengawasan lingkungan (Surveilence of the environtment), fungsi ini dijalankan oleh para diplomat, atase dan koresponden luar negeri sebagai usaha menjaga lingkungan.

2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakat untuk menanggapi lingkungan (Correlation of the part of the society in respond in to the environtment).

(43)

informal karena terlibat mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.

2.1.2.4 Tujuan Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Perubahan sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat yang tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi yang disampaikan, misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pemilihan pemilu.

2. Perubahan sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya, misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat, tujuannya adalah supaya masyarakat berubah menjadi positif terhadap pola hidup sehat.

(44)

4. Perubahan Perilaku. Kegiatan membberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.

2.1.2.5 Tataran Komunikasi

Komunikasi dapat terjadi dalam bentuk antarpribadi, kelompok kecil/kelompok besar/publik, organisasi dan massa. Penggolongan berdasarkan hal ini disebut tataran komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri komunikator atau lazim disebut komunikasi diri sendiri. Komunikasi intrapribadi merupakan dasar komunikasi antar pribadi.

(45)

spontan, relatif kurang terstruktur , demikian pula halnya dengan umpan balik yang dapat diterima dengan segera.

c. Komunikasi Kelompok apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap komunikasi kelompok kecil atau lazim disebut komunikasi kelompok saja. Sedangkan komunikasi kelompok besar biasa disebut komunikasi publik. Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan, dan demikian juga antar komunikan.

d. Komunikasi Publik disebut juga komunikasi kelompok besar karena melibatkan komunikan khalayak yang relatif besar, dan karenanya sulit saling mengenal dalam satu per satu. Dalam komunikasi publik, proses komunikasi relatif bersifat linear, satu arah. Kedudukan komunikator lebih tinggi dari komunikan. Karenanya, terdapat kecenderungan bahwa umpan balik komunikan hanya persetujuan atau diam. Karenanya pula, komunikasi publik membuka peluang agar pesan lebih ditujukan pada efek afektif, pada emosi dan perasaan komunikannya.

(46)

adalah komunikasi menurut struktur organisasi : komunikasi keatas, kebawah, maupun horizontal. Sedangkan komunikasi informal adalah yang terjadi diluar struktur organisasi. Karenanya, komunikasi organisasi melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi, komunikasi intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul didalamnya. f. Komunikasi Massa melibatkan jumlah komunikan yang

banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat dalam isu yang sama. Karena itu, agar pesan dapat diterima serentak dalam waktu yang sama, maka digunakan media massa seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi. Dalam tataran komuniakasi ini, komunikator dan komunikan serta antar komunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim dan sangat heterogen.

2.1.2.6Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.1.2.6.1 Definisi Komunikasi Organisasi

(47)

melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi, komunikasi intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul didalamnya.

Namun, lain halnya dengan definisi komunikasi organisasi menurut Joseph A. Devito. Ia mendefinisikan bahwa komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi – didalam kelompok formal maupun informal organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorentasi pada organisasi. Isinya berupa cara-cara kerja dalam organisasi, produktifitas dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi : memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri, tetapi lebih pada para anggotanya secara individual. (Joseph A. Devito,1997: 340)

2.1.2.6.2 Fungsi Komunikasi Organisasi

Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah :

∙ Fungsi Informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu

(48)

didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tatanan manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi, sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

∙ Fungsi Regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan

peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu :

▪A. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam

tatanan manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.

▪B. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada

dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan.

∙ Fungsi Persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan

(49)

pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah, sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding jika pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

∙ Fungsi Integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan

saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu :

▪A. Saluran komunikasi formal, seperti penerbitan khusus

dalam organisasi (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.

▪B. Saluran komunikasi informal, seperti perbincangan antar

pribadi selama masa istirahat kerja, ataupun saat kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.1.2.7Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.1.2.7.1 Definisi Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni :

(50)

communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).” (Rakhmat,2003: 188)

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banya, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa.

Lain halnya dengan definisi komunikasi massa menurut Gerbner, yaitu :

Mass communication in the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message in industrial societies.” (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologidan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. (Rakhmat,2003: 188)

(51)

2.1.2.7.2 Fungsi Komunikasi Massa

Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :

1. Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentinganya. Khalayak sebagai mkhluk sosial akan selalu haus akan informasi yang terjadi.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik pada media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel.

3. Fungsi Mempengaruhi

(52)

iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar.

2.1.2.7.3 Proses Komunikasi Massa

Dalam proses komunikasi massa menurut formula Laswell, terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam proses komunikasi, yaitu :

1. Who (Siapa)

Komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol

(control analysis) yaitu analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan.

2. Says What (Apa Yang Dikatakan)

Pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan.

3. In Which Channel (Melalui Saluran Apa)

(53)

4. To Whom (Kepada Siapa)

Komunikan atau audiens yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut di-tujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak (audience analysis).

5. With What Effect (Dengan Efek Apa)

Hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek. Selain komponen-komponen yang telah diuraikan tersebut, tampak masih diperlukan adanya komponen lain yang dapat melengkapi persyaratan untuk berlangsungnya suatu proses komunikasi massa.

2.1.2.7.4 Komponen Komunikasi Massa

(54)

beberapa elemen dalam komunikasi massa, antara lain komunikator, isi, audiens, umpan balik, gangguan (saluran dan semantik), gatekeeper, pengatur, filter dan efek.

A.Komunikator

Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa.

Saat ini kita mengenal konglomerasi pers. Dengan kata lain, sebuah media mempunyai beberapa media lain, tetapi satu manajemen bahkan satu penanam saham, misalnya kompas atau jawa pos. Dalam kasus ini, bisa jadi ada satu orang yang dominan dalam menentukan aliran pesan yang disiarkan. Individu bisa menjadi kekuatan dominan, tetapi tim khusus, sejumlah staf ahli merupakan komunikator dalam komunikasi massa.

(55)

dominan, pada akhirnya ia akan membatasi perannya oleh aturan kumpulan orang. Kumpulan orang itu bisa disebut organisasi, lembaga, institusi, atau jaringan. Jadi, apa yang dikerjakan oleh komunikator dalam komunikasi massa itu “atas nama” lembaga dan bukan atas nama masing-masing individu dalam lembaga tersebut.

B.Isi

(56)

C.Audience

Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut:

1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.

2. Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar keberbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meskipun begitu, ukuran luas ini sifatnya bisa jadi relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, ada yang mencapai jutaan. Baik ribuan maupun jutaan tetap bisa disebut audience meskipun jumlahnya berbeda, tetapi perbedaan ini bukan sesuatu yang prinsip. Jadi tak ada ukuran pasti tentang luasnya audience itu.

(57)

4. \Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain.

5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. D.Umpan Balik

Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung (imediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar persona yang melibatkan dua orang atau komunikasi kelompok. Di dalam komunikasi massa, umpan balik biasanya terjadi tidak secara langsung. Artinya, antara komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkin kan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain. E.Gangguan

(58)

atau langgana majalah yang tidak datang. Kenyataannya, semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya gangguan. Semakin banyak variasi program acara yang disajikan, semakin meningkat munculnya gangguan.

F. Gatekeeper

John R. Bittner 1996 mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-individu atau kelompok orang yang

memantau arus informasi dalam sebuah sebuah saluran komunikasi (massa).” Jika diperluas maknanya, yang

disebut sebagai gatekeeper adalah orang yang berperan penting dalam media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, video tape, compact disc, dan buku. Dengan demikian, mereka yang disebut sebagai gatekeeper antara lain reporter, editor berita, bahkan editor film atau orang lain dalam media massa yang ikut menentukan arus informasi yang disebarkan.

(59)

G.Pengatur

Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut memengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media tersebut, tetapi diluar media. Namun demikian, meskipun diluar media massa, kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan redaksional. Pengatur tersebut antara lain pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi profesional, dan kelompok penekan, termasuk narasumber, dan pengiklan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur.

Sementara itu, aturan untuk mengatur dapat berisi hukum, aturan, pelarangan, dan tekanan informal yang bisa mengontrol isi media atau struktur yang ada dalam media tersebut.

(60)

H.Filter

Filter adalah kerangka pikir memalui mana audience menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter, antara lain fisik, psikologis, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi.

2.1.2.8Tinjauan Tentang Konvergensi Media 2.1.2.8.1 Definisi Konvergensi Media

Konvergensi secara harfiah dapat diartikan sebagai dua benda atau lebih bertemu/bersatu di suatu titik atau pandangan ke suatu tempat yang amat dekat. Konvergensi mau tidak mau telah mengabsorbsi keberadaan kata media yang terwujud ke dalam penyelenggaraan sistem informasi global. Suatu jaringan sistem informasi dan komunikasi yang lahir akibat keterpaduan perkembangan teknologi informasi telah berfungsi sebagaimana layaknya suatu media komunikasi massa.

(61)

melalui media konvergensi, baik itu fasilitas chatroom, komunitas pertemanan, messenger, web, atau blog; orang berkomunikasi tidak didasarkan hubungan diantara komunikasi, apakah hubungannya baik atau tidak. Begitu pula secara psikologis, orang berkomunikasi tidak ditentukan oleh pengetahuan komunikasi tentang kondisi psikologi masing-masing, namun perlakuan komunikasi dilakukan secara acak. Konvergensi komunikasi menggabungkan beberapa bentuk komunikasi dalam bentuk apa yang disebut dengan cybercommunity.

2.1.2.9Tinjauan Tentang Determinasi Media

Kata Determinasi berasal dari bahasa inggris “determination”. Kamus Oxford mendefinisikan kata ini sebagai “Quality that makes you continue trying to do something even when this difficult to do”. Sebuah kualitas yang membuat seseorang secara terus menerus mencoba melakukan sesuatu, bahkan ketika hal tersebut adalah hal yang sulit.

Determinisme teknologi bisa diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang dilakukan manusia, akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Analoginya adalah, manusialah yang menciptakan teknologi, tapi lambat laun teknologilah yang justru mempengaruhi setiap apa yang dilakukan oleh manusia.

(62)

masing-masing penemuan media baru betul-betul dipertimbangkan untuk memperluas beberapa kemampuan dan kecakapan manusia.

Perkembangan internet juga membawa konsekuensi dari media massa lain. Semua media massa saat ini memanfaatkan media internet. Determinisme teknologi media massa karenanya memunculkan dampak. Media massa mampu membentuk seperti apa manusia. Namun demikian, media massa juga memiliki andil dalam memperburuk keberadaan manusia itu sendiri.

2.1.2.10 Tinjauan Tentang Kebutuhan Manusia

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Katz mengklarifikasi kebutuhan manusia apabila dikaitkan dengan media massa yang dihadapinya menjadi :

1. Kebutuhan Kognitif

(63)

2. Kebutuhan Afektif

Kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk memperkuat pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.

3. Kebutuhan Integratif Personal

Yaitu kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha yang memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi. Kebutuhan seperti ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri.

4. Kebutuhan Integratif Sosial

Yaitu kebutuhan yang dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.

5. Kebutuhan Pelepasan Ketegangan

(64)

2.1.2.11 Tinjauan Tentang Informasi

2.1.2.11.1 Pandangan Tentang Informasi

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali orang menggunakan kata informasi. Semua kegiatan manusia membutuhkan informasi yang tepat agar kegiatan dapat dikendalikan dengan baik sesuai dengan tujuan kegiatan yang bersangkutan. Informasi yang dibutuhkan oleh manusia biasanya disesuaikan dengan kegiatan serta minat manusia itu sendiri. Kendatipun semua orang setuju bahwa informasi merupakan unsur dasar dalam komunikasi, tidak seluruhnya sepakat mengenai pengertian informasi itu sendiri.

“Komunikasi adalah suatu tingkah laku perbuatan atau penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung makna atau arti. Penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain, atau suatu pemindahan atau penyampaian informasi mengenai pikiran atau perasaan-perasaan.” (Widjaja,1991: 29)

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (Konsep dan Pengembangannya) mendefinisikan informasi sebagai berikut “Informasi adalah hasil pengolahan data

yang memberikan arti dan manfaat” (Susanto,2007: 40)

(65)

atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah informasi bagi orang tersebut.

Sejalan dengan pengertian diatas, selanjutnya informasi menurut Wiryanto diartikan sebagai :

1. Suatu pesan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal baru diketahuinya.

2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.

3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan, baik secara langsung ataupun melalui media komunikasi, kepada khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa yang baru. (Wiryanto,2005: 17-18)

Onong Uchjana Effendy dalam Kamus Komunikasi, menjelaskan informasi (keterangan, penerangan) adalah :

1. Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui.

2. Data yang telah disampaikan kepada seseorang; sejumlah orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui. 3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan baik

secara langsung maupun melalui media komunikasi khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa.

4. Segala informasi yang harus diketahui oleh publik merupakan masukan untuk menghilangkan keragu-raguan dalam menjalani hidupnya, dengan adanya informasi yang aktual akan mempercepat publik dalam mengambil keputusan dalam hidupnya.

(66)

penyampaian dan proses komunikasi yang benar dan tepat kepada masyarakat. (Effendy,1989: 177-178)

Menurut Shannon dan Weaver seperti yang dikutip oleh Wahyudi, mengemukakan bahwa infrmasi sebagai objek materi ilmu komunikasi yang mempunyai makna sebagai berikut :

Petterned matter energy that the probabilities of alternative available an individual making decision.” (Informasi adalah hal atau energi yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang membuat keputusan dari beberapa kemungkinan alternatif yang ada). (Wahyudi,1986)

Lain halnya dengan Liliweri dalam bukunya Dasar-dasar Periklanan yang mengatakan, bahwa : “Informasi adalah kunci

utama dalam pengambilan keputusan yang efektif.”

(Liliweri,1994: 31)

2.1.2.11.2 Fungsi Informasi

Suatu informasi dapat mempunyai beberapa fungsi, antara lain :

1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

(67)

diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

3. Mengurangi resiko kegagalan. Adanya informasi akan mengurangi adanya resiko kegagalan karena apa yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan. Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, karena keputusan yang diambil lebih terarah.

5. Memberi standar-standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran dan keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.

2.1.2.11.3 Penyampaian Informasi

Informasi dapat disebut pesan. Pesan terjadi karena adanya penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Terjadinya informasi membuat terjalinnya hubungan antara penyampai pesan dan penerima pesan. Berbicara tentang terjalinnya hubungan antara penyampai pesan dan penerima pesan dapat disebutkan tingkat hubungan yang terjadi dari kedua pihak :

1. Tingkat yang paling rendah yang biasa disebut dengan ritual 2. Membicarakan orang lain

(68)

4. Taraf dan tingkat perasaan (Widjaja,2010: 30-32)

“Para penulis lazim mendefinisikan komunikasi sebagai pemindahan (transfer) (Luthans,1973) atau pertukaran (exchange) (Katz dan Kahn,1969) informasi. Dalam konteks ini, informasi merujuk kepada kata-kata (dalam pesan tertulis) dan bunyi (dalam pesan terucap) dalam pertunjukkan kita.” (Pace & Don F. Faules,2005: 28)

Luthans (1973) sebagaimana yang dikutip oleh Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi mengungkapkan, dalam definisi informasiya hal-hal seperti rangsangan indera, semua bentuk bahasa, termasuk statistik, dan akutansi dan perilaku non verbal adalah sebuah informasi.

Untuk memperjelas mengenai informasi, Fisher (1986) dalam Sendjaja megelompokkan berbagai pandangan mengenai konsep informasi kedalam tiga buah variasi, yaitu :

a. Penggunaan istilah informasi untuk menunjukkan fakta atau data yang dapat diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. b. Penggunaan informasi untuk menunjukkan makna data.

Informasi berbeda dari data. Informasi adalah arti, maksud dan makna yang dikandung data.

(69)

Definisi informasi menurut Jalaludin Rakhmad, adalah : “Informasi juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengurangi ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan dalam situasi. Informasi bersumber dari manusia, baik dalam bentuk ide, gagasan, opini/pendapat yang berupa sikap, pendapat, keyakinan serta tingkah laku seseorang. Dengan informasi, manusia memiliki nilai lebih yaitu dapat mengetehui yang telah, sedang dan akan terjadi disekitar lingkungan kehidupannya.” (Rakhmat,1991: 223)

2.1.2.12 Tinjauan Mengenai Manfaat

Menurut Kamus Besar Bahasi Indonesia, manfaat memiliki pengertian sebagai berikut : “Sebagai guna, cara, perbuatan memanfaatkan atau kegunaan yang dilakukan seseorang untuk bersama.” (Kamus Besar

Bahasa Indonesia,2009: 873)

2.1.2.13 Tinjauan Mengenai Forum

Forum adalah sebuah sarana komunikasi bagi penggunanya. Dimana didalam forum tersebut terbagi menjadi sub-sub dari forum itu, maksudnya didalam forum tersebut ada pembagian kategori yang dibuat untuk memudahkan penggunanya dalam berinteraksi.

2.1.2.14 Tinjauan Mengenai Facebook

(70)

Facebook memudahkan orang berkomunikasi dengan orang lain dengan cara chatting, menulis di Wall, dan mengirim Pesan (Message). Tanpa disadari, facebook telah menjadi sumber informasi bagi semua orang di seluruh dunia (Nurkamid,2010).

Dibandingkan dengan website yang lain, Facebook lebih mudah digunakan, lebih cepat, dan lengkap sehingga membuat Facebook lebih bermanfaat dan lebih banyak diminati oleh orang-orang di seluruh dunia. 2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir yang dijadikan sebagai skema pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk memperkuat sub focus yang melatarbelakangi penelitian ini. Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti akan mencoba menjelaskan masalah pokok penelitian. Dalam penelitian ini pula, peneliti mencoba mengulas Manfaat forum Facebook IMPETIL Bandung dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis bagi anggotanya di kota Bandung.

2.2.1 Kerangka Teoritis

(71)

Hal ini membuat informasi lebih mudah untuk diakses oleh siapa saja dan kapan saja, akan tetapi setiap pengguna harus dapat mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya agar informasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integratif personal, integratif sosial, dan pelepasan ketegangan. Hal-hal tersebut merupakan konsep dari judul peneliti yaitu Manfaat Forum Facebook IMPETIL Bandung dalam Pemenuhan Kebutuhan Sosial dan Psikologis Bagi Anggotanya di Kota Bandung. Berikut adalah penjelasan konsep-konsep lebih lanjut.

Menurut Katz, Gurevitch, dan Haas (1973) memandang media massa sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu-individu untuk berhubungan (atau memutuskan hubungan) dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar dari literatur tentang fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa, kemudian menggolongkannya ke dalam lima kategori, yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integratif personal, kebutuhan integratif sosial, dan kebutuhan pelepasan ketegangan.

Kehadiran Forum Facebook IMPETIL sebagai media pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis, tentu sangat mendatangkan banyak manfaat bagi para anggotanya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manfaat diartikan sebagai :

(72)

untuk kehidupan sehari-hari manfaat adalah sesuatu hal yang dilakukan seseorang untuk mendatangkan nilai guna bagi bersama”. (KBBI, 2002: 750)

Manfaat kegiatan komunikasi itu sendiri terbagi menjadi 4 (empat) yaitu, untuk memberikan informasi (to inform), untuk mendidik (to educate), untuk menghibur (to entertaint), dan untuk mempengaruhi (to influence/persuasive)”. (Effendy,2000: 55).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Uses and Gratifications Theory. Teori Uses and Gratifications yaitu dimana teori ini merupakan pengembangan dari teori jarum hipodermik. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif untuk memenuhi kebutuhannya. Studi pada bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu.

Katz, Blumler & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratifications, yaitu :

(73)

b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.

c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.

d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan

sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

Uses and gratifications model meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain (keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan.

(74)

“penemuan kembali manusia” yang terutama terjadi pada sosiolog di

Amerika. Kedua, ada keinginan untuk lepas dari debat yang berkepanjangan tentang selera media massa.

Dalam persoalan ini pendekatan uses and gratifcations model menyajikan alternatif lain dalam memandang hubungan antara isi media dengan komunikan, dan dalam pengkategorian isi media menurut fungsi.

2.2.2 Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menjelaskan tentang Manfaat Forum Facebook IMPETIL Bandung dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan psikologis bagi anggotanya di kota Bandung. Peneliti disini mencoba menyimpulkan dan mengaplikasikannya kedalam lima kategori yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu : kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integratif personal, kebutuhan integratif sosial, dan kebutuhan pelepasan ketegangan.

(75)

kebutuhan ini juga dapat memberikan kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.

Kebutuhan afektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Orang membeli radio, televisi, menonton film, dan membaca buku-buku bacaan ringan dengan tujuan untuk mencari hiburan.

Kebutuhan integratif personal (personal integrative needs). Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.

Kebutuhan integratif sosial (social integrative needs). Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.

(76)
(77)

Berikut ini adalah skema konseptual yang dikembangkan oleh peneliti :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sumber : Pemikiran Peneliti, 2014 Forum Facebook IMPETIL Bandung

Kebutuhan Sosial dan Psikologis

Kognitif Afektif Integratif

Sosial

Pelepasan Ketegangan Integratif

Personal

Memperoleh Informasi

Pengetahuan

Pemahaman

Mempererat hubungan dengan keluarga, teman,dan sebagainya

Pelarian

Pengalihan

Emosional

Pengalaman Menyenangkan

Estetis

Memperkuat Kredibilitas

Rasa Percaya Diri

Stabilitas

Status

Uses and Gratification Theory

Kebutuhan Katz, Gurevitch dan Haas (1973)

(78)

59 BAB III

OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Objek penelitian pada karya ilmiah ini adalah sebuah forum facebook IMPETIL Bandung, dimana forum facebook ini merupakan forum organisasi mahasiswa dan pelajar Timor Leste yang berada di kota Bandung. Pemilihan masalah penelitian ini pun didasarkan pada pertimbangan bahwa setiap data yang peneliti perlukan untuk penyusun penelitian ini akan didapatkan sesuai dengan keperluan penelitian.

Menurut Husen Umar, pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasanya juga ditambahkan dengan hal-hal lain bila perlu”. (Umar,2005: 303)

Sedangkan menurut Sugiyono, pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiyono,2009: 38)

(79)

tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor, dan ukuran yang berbeda.

3.1.1 Forum Facebook IMPETIL

(80)

3.1.2 Sejarah Organisasi IMPETIL

Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Leste (IMPETIL) yang dulu bernama IMPT2 (Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Timor Timur) adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh Mahasiswa Timor-Leste berada di Bandung. didirikan di Bandung pada tanggal 19 Oktober 2000 oleh Julio Ricardo dan kesembilan rekannya. Sejak terbentuknya IMPETIL dan keberadaannya hingga sekarang cukup sarat dengan sejarah yang melatarbelakangi, mewarnai, dan sekaligus dijalaninya. Pergantian nama IMPT2 menjadi IMPETIL, dikarenakan saat itu hubungan Indonesia dengan Timor Timur kurang baik dan sempat di cap sebagai pendukung Timor-Timor saat itu, sehingga perlunya pergantian nama tersebut.

(81)

mencapai 417 orang, sedangkan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi IMPETIL berjumlah 50 orang.

3.1.3 Visi dan Misi Organisasi IMPETIL

Organisasi IMPETIL memiliki visi dan misi yaitu, berperan sebagai suatu media dan inspirator dalam menunjang aspirasi para anggota Impetil sesuai dengan tujuan dan cita-cita anggota IMPETIL.

3.1.4 Tujuan Organisasi IMPETIL

1. Menampung dan memperhatikan aspirasi anggota IMPETIL

2. Menumpuk dan membina rasa persatuan dan kebersamaan dalam kekeluargaan anggota IMPETIL

3. Meningkatkan professionalisme dan kreatifitas anggota IMPETIL

3.1.5 Hak dan Kewajiban Anggota Organisasi IMPETIL

(82)
[image:82.595.50.521.161.489.2]

Gambar 3.1

Struktur Organisasi IMPETIL Bandung

.

Sumber : Arsip Organisasi, 2014. Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Bendahara

Koordinator Basis

Seksi Rohani

Seksi Dokumen Seksi

Dokumentasi Seksi Olah

Raga

(83)
[image:83.595.56.566.177.666.2]

Gambar 3.2

Forum Facebook IMPETIL Bandung

(84)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Pendekatan Penelitian

Pada desain penelitian ini, peneliti melakukan suatu penelitian dengan pendekatan secara Kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif.

Menur

Gambar

Tabel Tinjauan Penelitian Terdahulu
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Tabel 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

In mixed adsorption dryer, zeolite and the seed product such as corn are mixed in a column and fluidized by air as drying medium.. The air will evaporate water from the product,

Peterson (2009: 11-12), memahami budaya sekolah setidaknya akan memudahkan dalam memahami beberapa aspek dari sekolah itu sendiri. Pertama, berkaitan dengan pembentukan

Lampiran 4.Data Pengamatan Parameter Rataan N total tanah pada perlakuan TKKS dan jumlah lubang biopori.. Perlakuan Blok Total

Gambar 1.6 Ligamen kaki kanan sisi lateral Gambar 1.7 Ligamen kaki kanan sisi medial Interosseous membrane Posterior tibiofibular ligament Posterior talofibular ligament

Berdasarkan hasil analisa data didapatkan ada satu diagnosa keperawatan yang mucul yang diangkat berdasarkan diagnosa keperawatanNorth American Nursing Diagnosis Asociation

Alhamdulillahirabbil’alamin , segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufik, Ridho, Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan

Sehubungan dengan telah ditetapkan pemenang seleksi untuk pekerjaan Supervisi Penyelesaian Pembangunan Masjid Raya Kecamatan Sekayu, kami bermaksud melakukan klarifikasi dan