• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan aplikasi e-health dalam bidang kebidanan berbasis web pada klinik bersalin Bidan Maryati Sudiro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan aplikasi e-health dalam bidang kebidanan berbasis web pada klinik bersalin Bidan Maryati Sudiro"

Copied!
216
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Agustus 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Leuwigajah No. 63b RT.04/05 Kel.

Cigugur Tengah Cimindi Kota Cimahi 40522

No.Telp / HP : 085722010699

E-mail : rriev.wibowo@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan

1995 - 1996 TK Bhayangkara Cimahi 1996 - 1997 TK Salman Al-Farisi Bandung 1997 - 2003 SD Kartika III-3 Cimahi 2003 - 2006 SMP Negeri 9 Cimahi 2006 - 2009 SMA Negeri 3 Cimahi

(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ARIEF WIBOWO

10109333

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(6)

iii

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, karena tidak lepas dari kehendak-Nya juga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia dengan judul “PEMBANGUNAN

APLIKASI E-HEALTH DALAM BIDANG KEBIDANAN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BERSALIN BIDAN MARYATI SUDIRO”.

Skripsi ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari tempat penulis melakukan penelitian ditambah dengan penjelasan dari para dosen dan buku-buku yang ada hubungannya dengan tema skripsi.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada kedua orang tua yang tercinta serta keluarga yang tiada pernah putus memberikan kasih sayang, doa dan dukungan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Sehubungan dengan telah selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Ibu Sufa’atin, S.T., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dengan memberikan suatu pengarahan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika.

(7)

iv

5. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia, yang telah banyak membantu selama perkuliahan. 6. Teman – teman di Jurusan Teknik Informatika, khususnya IF-8 2009,

terimakasih untuk kebersamaannya selama ini dalam perjuangan kita untuk menggapai impian sebagai seorang sarjana.

7. Ibu Hj. Maryati Sudiro yang telah banyak membantu memberikan informasi tentang klinik bersalin dan ilmu pengetahuan umum tentang kebidanan. 8. Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun tidak

dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua, terima kasih banyak atas bantuannya selama ini, semoga juga dapat menjadi amal ibadah dihadapannya, Aamiin.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna untuk perbaikan di kemudian hari. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr,Wb.

Bandung, Februari 2014

(8)

v

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR SIMBOL ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xxii

BAB I PENDAHULUAN ...1

I.1 Latar Belakang Masalah ...1

I.2 Rumusan Masalah ...2

I.3 Maksud dan Tujuan ...3

I.3.1 Maksud ...3

I.3.2 Tujuan ...3

I.4 Batasan Masalah ...3

I.5 Metodologi Penelitian ...4

I.5.1 Metode Pengumpulan Data ...4

I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ...5

I.6 Sistematika Penulisan ...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...9

II.1 Profil Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro ...9

II.1.1 Sejarah Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro ...9

II.1.2 Fasilitas dan Pelayanan...9

II.1.3 Fasilitas Penunjang ...10

II.1.4 Struktur Organisasi ...10

II.1.5 Deskrispsi Tugas ...11

II.2 Landasan Teori ...11

II.2.1 E-health ...12

(9)

vi

II.2.3 Basis Data ...17

II.2.4 Database Management System (DBMS) ...18

II.2.5 Alat Bantu Analisis...19

II.2.5.1 Entity Relational Diagram (ERD) ...19

II.2.5.2 Data Flow Diagram (DFD) ...20

II.2.5.3 Kamus Data ...21

II.2.5.4 Flowmap ...22

II.2.6 Perangkat Lunak Pendukung ...23

II.2.6.1 PHP (Personal Home Page) ...23

II.2.6.2 MySQL (My Structure Query Language) ...25

II.2.6.3 HTML ...29

II.2.6.4 Jquery ...29

II.2.7 Kuesioner ...32

II.2.7.1 Skala Likert ...35

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...39

III.1 Analisis Sistem ...39

III.1.1 Analisis Masalah ...39

III.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ...40

III.1.2.1 Prosedur Pendaftaran Pasien Baru ...40

III.1.2.2 Prosedur Pendaftaran Pasien Lama ...42

III.1.2.3 Prosedur Pemeriksaan Pasien ...43

III.1.2.4 Prosedur Persalinan Pasien ...44

III.1.2.5 Prosedur Penukaran Obat ...47

III.1.3 Analisis pengolahan Informasi Kesehatan ...48

III.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ...48

III.1.4.1 Analisis Pengguna ...48

(10)

vii

III.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ...56

III.1.5.1 Diagram Konteks ...56

III.1.5.2 Data Flow Diagram (DFD) ...57

III.1.5.3 Spesifikasi Proses ...76

III.1.5.4 Kamus Data ...93

III.2 Perancangan Sistem ...99

III.2.1 Perancangan Basis Data ...99

III.2.1.1 Skema Relasi ...99

III.2.1.2 Diagram Relasi ...100

III.2.1.3 Struktur Tabel...102

III.2.2 Perancangan Struktur Menu ...108

III.2.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ...112

III.2.4 Perancangan Pesan ...139

III.2.5 Jaringan Semantik ...140

III.2.6 Perancangan Prosedural ...143

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IV.1 Implelemtasi Sistem ...149

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ...149

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ...150

IV.1.3 Implementasi Basis Data ...150

IV.1.4 Implementasi Antarmuka ...162

IV.2 Pengujian ...166

IV.2.1 Pengujian Alpha ...166

IV.2.1.1 Kasus dan Hasil Pengujian...167

IV.2.1.2 Kesimpulang Pengujian Alpha ...193

IV.2.2 Pengujian Beta ...193

(11)

viii

(12)

205

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sommerville, I. 2003. Software Engineering, Jakarta: Erlangga.

[2] Fadilah, Nur. 2010. Rancang Bangun Perangkat Lunak E-Health Laboratorium Medis "Prospek", Universitas Pembangunan Nasional, Surabaya.

[3] Andhini, Reviyanti Sri. 2007. Rancang Bangun Perangkat Lunak E-Health, Institut Teknologi sepuluh November, Surabaya.

[4] Wahyudin. 2009. E-Health Dalam Dunia Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

[5] S., R. A., dan Shalahuddin, M. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek), Bandung: Modula. [6] Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan & Implementasi Database

Relasional, Yogyakarta: Andi Offset.

[7] Fathansyah. 2004. Sistem Basis Data, Bandung: Informatika.

[8] MADCOMS. 2005. Aplikasi Manajemen Database Pendidikan Berbasis Web dengan PHP & MySQL, Yogyakarta: ANDI OFFSET.

[9] Nugroho, B. 2005. Database Relation dengan MySQL, Yogyakarta: Andi Offset.

(13)

1

I.1 Latar Belakang Masalah

Klinik bersalin merupakan lembaga yang bekerja dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat khususnya wanita hamil dan memberikan solusi bagi permasalahan kehamilan, keluarga berencana, persalinan dan hal-hal yang berkaitan dengan kebidanan. Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro merupakan salah satu klinik bersalin yang berada di Kota Cimahi dan sudah dikenal oleh sebagian besar warga Cimahi. Jenis-jenis pelayanan yang tersedia oleh Klinik Bersalin Bidan Maryati ini yaitu ibu hamil, persalinan, neonatus, imunisasi bayi, imunisasi Bumil/Caten/WUS, KB dan ASI ekslusif. Jumlah pasiennya yang terdaftar dari tahun 2005 sampai 2012 sebanyak 4256 pasien dan semenjak klinik dibuka sampai tahun 2012 telah menolong persalinan sebanyak 9327 bayi.

(14)

rekam medis diperlukan waktu yang lama dan data yang dihasilkan pun tidak terlalu lengkap. Data rekam medis juga diperlukan apabila ada pasien persalinan yang harus di rujuk ke rumah sakit, sehingga tidak terjadi pemeriksaan ulang demi menekan anggaran pemeriksaan maupun persalinan. Tidak adanya sarana bagi pasien untuk saling berbagi pengalaman maupun berkonsultasi ketika pasien di rumah, menjadi salah satu faktor tidak di ketahuinya keluhan-keluhan pasien sehingga banyak pasien cenderung menutup-nutupi keluhannya yang mengakibatkan tidak terpantaunya keluhan ataupun gejala pasien tersebut.

E-health merupakan solusi yang diharapkan dapat diterapkan di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan medis. E-health juga diharapkan mengurangi biaya dan waktu pelayanan dan juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan khususnya bidang kebidanan. Karena e-health yang dibangun berbasis web, maka diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mendapatkan informasi kesehatan kapan saja dan dimana saja.

E-health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di industri pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis, praktisi medis, laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian tugas akhir ini diberi judul “Membangun Aplikasi e-health dalam Bidang

Kebidanan Berbasis Web pada Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro”.

I.2 Perumusan Masalah

(15)

I.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang dan identifikasi masalah, maka maksud dan tujuan dari pembangunan e-health ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

I.3.1Maksud

Maksud dari pembuatan skripsi ini adalah membangun Aplikasi e-health dalam bidang kebidanan pada Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro.

I.3.2Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan e-health di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah dalam pengelolaan data untuk menghasilkan rekam medis. 2. Mempermudah pasien dalam melakukan konsultasi dan komunikasi dengan

bidan.

3. Mempermudah Puskesmas dalam memperoleh data laporan kesehatan dari Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro.

4. Mempermudah rumah sakit dalam memperoleh informasi pasien yang dirujuk. 5. Memberikan informasi kesehatan, sehingga pasien mendapat pendidikan

tentang kesehatan khususnya bidang kebidanan.

I.4 Batasan Masalah

Dalam pembahasan dan permasalahan yang terjadi, diperlukan beberapa pembatas sehingga penyajian lebih terarah dan terkait satu sama lain.

Adapun batasan dari permasalahan ini adalah sebagai berikut:

(16)

2. E-health yang dibangun hanya pada bidang yang berkaitan dengan kebidanan khususnya kehamilan, keluarga berencana dan persalinan. 3. Laporan yang diperoleh oleh Dinas Kesehatan/Puskesmas hanya laporan

kunjungan pasien, laporan persalinan dan laporan pelayanan kontrasepsi. 4. Aplikasi ini tidak menyediakan pembayaran secara online.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam pembangunan aplikasi ini adalah metodologi penelitian deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan kejadian atau fenomena yang ada, baik secara alamiah maupun fenomena buatan manusia. Metode deskriptif ini memiliki 2 macam, yaitu Metode Pengumpulan Data dan Metode Pembangunan Perangkat Lunak.

I.5.1Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan terdiri dari 3 jenis tahapan pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan pembuatan website E–health.

2. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil di Klinik Bersalin Bidan Maryati.

3. Wawancara

(17)

I.5.2Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembangunan aplikasi e-health ini adalah metode waterfall. Tahap-tahap utama dari metode waterfall ini memetakan kegiatan – kegiatan sebagai pengembangan dasar, yaitu :

1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukkan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukkan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan – hubungannya.

3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.

(18)

6. Penggambaran model waterfall dapat dilihat pada Gambar I.1 Metode

Waterfall [1].

Analisis dan Definisi persyaratan

Perancangan sistem dan perangkat lunak

Implementasi dan pengujian unit

Integrasi dan pengujian sistem

Operasi dan pemeliharaan

(19)

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan skripsi tentang pembangunan e-health disusun beberapa bab dengan susunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini berisi tentang dasar-dasar pemikiran untuk membuat sistem e-health yang meliputi permasalahan yang melatar belakangi dibuatnya sistem e-health merumuskan masalah-masalah untuk mendukung dibangunnya sistem e-health, maksud dan tujuan yang harus dicapai dari pembangunan sistem ini, batsan-batasan masalah yang bertujuan untuk memfokuskan pembuatan sistem, metode-metode yang digunakan pada saat penelitian dalam pengumpulan data, metode pembangunan perangkat lunak dan sistematika penulisan yang menjelaskan garis besar dari setiap bab-babnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab tinjauan pustaka ini terbagi menjadi dua bagian, bagian yang pertama akan membahas tentang tinjauan objek instansi yang berisi penjelasan tentang sejarah singkat klinik, visi, misi dan struktur organisasi klinik. Bagian kedua akan membahas landasan teori, berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun sistem e-health di Klinik Bersalin Bidan Maryati.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(20)

BAB VI IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem kedalam bentuk bahasa pemograman, serta hasil pengujian sistem yang dilakukan di Klinik Bersalin Bidan Maryati agar diketahui apakah sistem e-health yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan bidan dan pasien serta layak dipakai untuk mempermudah kegiatan pelayanan kesehatan terutama bidang kebidanan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan uraian proses pembangunan sistem e-health

(21)

9

II.1 Profil Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro

Berikut ini adalah profil dari Klinik Bersalin Bidan Maryati yang merupakan tempat penelitian untuk membangun aplikasi e-health.

II.1.1 Sejarah Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro

Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro didirikan sejak tahun 1977 pada saat perkembangan industri di Kotip Cimahi yang sekarang sudah menjadi Kota Cimahi, klinik ini merupakan salah satu perintis klinik bersalin di Kota Cimahi. Pada awalnya klinik bersalin ini memegang empat kelurahan yang dalam sehari bisa mencapai 350 orang perhari.

Selama 2 periode, pemilik Klinik Bersalin yaitu Hj. Maryati Sudiro pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Cimahi hingga sampai sekarang masih menjadi juru petuah atau penasehat IBI cabang Cimahi dan bekerja sama dengan Sari Husada dengan program Srikandi Kesehatan.

Karena telah lama menjadi kepercayaan masyarakat, Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro juga telah menjadi acuan dalam membangun Klinik Bersalin yang baik, hingga tidak sedikit bidan-bidan dari pulau Jawa maupun luar pulau Jawa mengadakan acara kunjungan skala besar ke Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro.

II.1.2 Fasilitas dan Pelayanan

Fasilitas dan pelayanan yang tersedia di Klinik Bersalin Bidan Maryati antara lain adalah:

(22)

7. Pemeriksaan Ibu Hamil

8. Pemeriksaan Bayi 0 sampai 1 tahun 9. Pemeriksaan Anak 1 sampai 5 tahun 10.Imunisasi

11.Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) 12.Menolong Persalinan

II.1.3 Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang guna memperlancar pelayanan di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro yaitu:

1. Dapur Pencegahan Infeksi 2. Tabung Oksigen

3. Ruang Observasi Perawatan 4. Inkubator

5. Pemasangan KB IUD

6. 24 jam buka khusus persalinan

II.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Adapun bagian-bagian pekerjaan yang terdapat di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro adalah sebagai berikut:

1. Penanggung Jawab : Hj. Maryati Sudiro 2. Pelaksana :

a. Wanti Mardiwati, A. Md. Keb., S. Kep. b. Shinta Mardipeni, A. Md. Keb.

(23)

3. Administrasi dan Pelayanan Obat-obatan : a. Nur Hasanah

b. Oneng Rismawati 4. Pembantu Perawatan :

a. Neneng Lela b. Alis

5. Pembantu Pelayanan : Mahasiswi D3 Kebidanan Stikes A. Yani Cimahi

II.1.5 Deskripsi Tugas

Berikut adalah dekripsi tugas dari struktur organisasi Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro :

1. Penanggung Jawab

Bertanggung jawab atas keseluruhan yang ada di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro.

2. Pelaksana

Melaksanakan kegiatan kebidanan mulai dari pemeriksaan kehamilan, KB, persalinan hingga perawatan.

3. Administrasi dan Pelayanan obat-obatan

Melayani pembayaran pemeriksaan dan obat-obatan, membuatkan laporan untuk Dinas Kesehatan.

4. Pembantu Perawatan

Membantu pelaksana dalam merawat pasien. 5. Pembantu Pelayanan

Membantu Klinik dalam melayani pasien, dan bekerja sama dengan Stikes A. Yani Cimahi dalam mendidik mahasiswinya dalam praktek kebidanan.

II.2 Landasan Teori

(24)

bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Peneliti mengutip beberapa teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Dan teori-teori ini merupakan landasan dalam penelitian.

II.2.1 E-health

E-health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di industri pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis (rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis), laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen [2].

II.2.1.1 Arti ‘E’ pada E-health

Menurut Gunter Eysenbach, ‘e’ pada e-health tidak hanya mengandung arti

electronic” melainkan juga meliputi [3]. 1. Eficiency (efisiensi)

2. Enhancing quality of care (menambah kualitas pelayanan kesehatan) 3. Evidence based (berdasarkan fakta)

4. Empowerment of patients (kekuasaan ada di tangan konsumen dan pasien)

5. Encouragement of a new relationship between the patient and health professional (pembangunan hubungan yang lebih kuat antara pasien dan profesional di bidang kesehatan).

6. Educations of physicians and consumers through online source

(pendidikan untuk dokter dan konsumen melalui sumber informasi online)

(25)

8. Extending the scope of healthcare beyond its conventional boundaries

(pemanjangan ruang lingkup pelayanan kesehatan di luar batasan konvensionalnya)

9. Ethics (etika)

10.Equality (persamaan)

II.2.1.2 Produk dan Layanan E-health

Produk dan layanan e-health dikategorikan ke dalam 4 kategori, yang disebut 4C yaitu[3]:

1. Content (Isi)

Content dari e-health adalah informasi kesehatan yang bisa ditransmisikan dan informasi kesehatan ini merupakan content utama yang biasa ditawarkan oleh situs e-health. Untuk memenuhi kebutuhan pasien akan informasi kesehatan, e-health menyediakan berbagai macam informasi tentang kesehatan, seperti: informasi penyakit baru, kamus gejala penyakit, informasi gaya hidup sehat. Informasi ini diusahakan akurat, lengkap, dapat dipercaya, dan berguna bagi kesehatan pasien.

2. Connectivity (Hubungan)

Untuk memudahkan interaksi antar praktisi medis dan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses pelayanan medis, e-health menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan, seperti:

a. E-health menangani pendaftaran online dimana pasien dapat mengetahui jadwal dokter pilihan mereka, sehingga pasien tidak perlu membuang banyak waktu untuk menunggu giliran konsultasi.

(26)

3. Care (Perawatan)

Untuk mendukung penanganan kesehatan pasien, e-health memberikan informasi letak rumah sakit/tempat pengobatan yang paling dekat atau paling tepat bagi pasien. Selain itu, e-health juga selalu mengupdate

medical record pasien. 4. Commerce (Bisnis)

E-health merekapitulasi seluruh biaya medis pasien (sudah termasuk biaya obat, biaya laboratorium, dan biaya administrasi, dipotong dengan biaya yang ditanggung asuransi) dan mengirimkan tagihan terperinci kepada pasien.

II.2.1.3 Kriteria Aplikasi E-health yang baik

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas dari sebuah situs e-health[3]:

1. Security (keamanan)

Situs e-health yang baik harus memiliki tingkat sekuritas tinggi, karena data yang diolah dan ditransmisikan adalah data yang bersifat rahasia (confidential).

2. Privacy (privasi)

Hak akses setiap user harus diatur untuk menjaga privasi setiap user karena data yang disimpan bukan merupakan data umum yang dapat dipublikasikan ke setiap user.

3. Content (isi)

Isi dari situs harus akurat, lengkap, dan menyediakan informasi yang tepat sasaran.

4. Credibility (kredibilitas)

Kredibilitas meliputi sumber dari data, penulis, sponsor, nilai dari informasi, relevansi dan kegunaan dari informasi.

5. Interactivity (forum interaksi)

(27)

6. Disclosure (kejelasan)

Situs e-health harus menginformasikan kepada user tujuan dari situs, fitur yang tersedia, dan manfaat yang dapat diperoleh user dari situs tersebut.

7. Design (desain)

Desain situs harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya: kemudahan dalam mengakses, navigasi yang tidak membingungkan, dan fitur

searching yang memadai.

II.2.1.4 Kelebihan dan Keuntungan E-health

E-health memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu[4]: 1. Kelebihan e-health:

a. Dengan e-health, masyarakat mendapat manfaat dari pendidikan kesehatan untuk mencegah penyakit.

b. E-health memberikan informasi medical record secara akurat sehingga mengurangi medical error.

c. E-health meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mengurangi biaya kesehatan.

2. Kekurangan e-health:

a. Tenaga ahli yang masih jarang b. Memerlukan jaringan yang baik.

c. Masyarakat banyak yang belum mengerti tentang internet.

II.2.2 Internet

Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi (pemerintah maupun swasta). Secara individual, jaringan komponennya dikelola oleh agen-agen pemerintah, universitas, organisasi komersial, maupun sukarelawan.

Internet muncul dari jaringan jarah jauh yang dikemabngkan oleh ARPAnet

(28)

Agen Proyek Riset Lanjutan dari Pemerintahan Amerika Serikat) di akhir tahun 60-an. Sambungan telepon cepat yang bervolume tinggi ternyata dapat diandalkan, sehingga jaringan ini kemudian diperluas selama 10 tahun berikutnya untuk menghubungkan 200 komputer di lembaga-lembaga riset maupun militer di AS dan seluruh dunia. Ini secara jelas membuktikan bahwa hubungan antar jaringan (internetworking) ternyata praktis dn sangat bermanfaat. Beberapa universitas di AS kemudian mengikutinya dengan membangun sistem mereka sendiri. Dalam pertengahan tahun 80-an, mereka bergabung dengan bagian riset dari ARPAnet, sehingga terbentuk Internet. Hal yang penting untuk dicatat disini adalah bahwa Internet tidaklah dibangun untuk usaha komersial. Sehingga masih ada ketentuan

Appropriate Use (Penggunaan Yang Semestinya), yang membatasi pemanfaatan Internet untuk kepentingan mencari keuntungan.

(29)

II.2.3 Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Selain itu pengertian Basai Data menurut Fathansya adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise)[5].

Basis data digunakam karena memiliki keuntungan sebagai berikut : 1. Mengurangi redudansi

2. Data dapat di share antar aplikasi 3. Dapat melakukan standarisasi data 4. Batasan security dapat diterapkan

5. Mengelola integrasi data (akurasinya terjamin)

6. Indepedensi data (objek DBS), basis data dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada sebelumnya.

Secara definitif, basisdata merupakan suatu objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya Nama atau Alamat. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk Nama dan Alamat, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing field. Untuk menentukkan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis data. Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu :

1. File System

2. Hirarchical Database Model

3. Network Database Model

4. Relational Database Model

(30)

1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data

2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

II.2.4 Database Management System (DBMS)

DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut :

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data 2. Mampu menangani integritas data

3. Mampu menangani akses data yang dilakukan 4. Mempu menangani backup data

Karena pentinganya data bagi suatu organisasi atau perusahaan, maka hampir sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS dalam mengelola data yang mereka miliki. Pengelola DBMS sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis menangani DBMS yang disebut sebagai DBA (Database Administrator).

DBMS sudah mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Kemudian sekitar tahun 1970-an mulai berkembang teknologi Relational DBMS yaitu DBMS berbasis relasional model. Relasional model pertama kali dikembangkan oleh Edgar J. Codd pada tahun 1970. Secara sederhana relasional model dapat dipahami sebagai suatu model yang memandang data sebagai sekumpulan tabel yang saling terkait. Hampir semua DBMS komersial dan open source saat ini berbasis Relational DBMS atau RDBMS. Pada tahun 2980-an mulai berkembang Object Oriented DBMS

(31)

Berikut ini adalah 4 macam DBMs versi komersial yang paling banyak digunakan di dunia saat ini :

1. Oracle

2. Microsoft SQL Server

3. IBM DB2

4. Micrisoft Accsess

Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak digunakan saat ini adalah sebagai berikut :

a. MySQL

b. PostgreSQL

c. Firebird

d. SQLite

Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data pada DBMS.

II.2.5 Alat Bantu Analisis

II.2.5.1 Entity Relational Diagram (ERD)

Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antarentitas. Huruf E sendiri menyatakan entitas dan R menyatakan hubungan (dari kata relationship). Model ini menyatakan dalam bentuk diagram. ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD [5].

ERD sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan manfaat sebagai berikut :

1. Memudahkan untu dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat.

(32)

3. Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-R

4. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat diagram itu sendiri.

5. Kamus data bagi para pengembang database.

II.2.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow diagram (DFD) awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson pada tahun 1979 yang termasuk dalam Structured System Analysis and Design Methodology (SSADM) yang ditulis oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Sistem yang dikembangkan ini berbasis pada dekomposisi fungsional dari sebuah sistem.

Edward Yourdon dan Tom DeMarco memperkenalkan metode yang lain pada tahun 1980-an dimana mengubah persegi dengan sudut lengkung (pada DFD Chris Gane dan Trish Sarson) dengan lingkaran untuk menotasikan. DFD Edward Yourdon dan Tom DeMarco populer digunakan sebagai model analisis sistem perangkat lunak untuk sistem perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemograman terstruktur [5].

Informasi yang ada di dalam perangkat lunak dimodifikasi dengan beberapa transformasi yang dibutuhkan. Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output).

(33)

karena pemograman terstruktur membagi-bagi bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur.

DFD tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file, tetapi banyak digunakan oleh pengembang sistem karena kemudahannya untuk dibuat dan dipahami, sehingga DFD sering digunakan sebagai alat penghubung antara perancang dan pemakai. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble diagram, Model proses, Diagram alur kerja atau Model fungsi. Tingkatan-tingkatan pada DFD adalah sebagai berikut:

a. Diagram konteks: Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan system dengan lingkungannya.

b. Diagram level Zero: Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Merupakan diagram yang menggambarkan proses-proses utama system dan alur datanya.

c. Diagram level satu: Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.

d. DFD level dua, dan tiga: Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. [6]

II.2.5.3 Kamus Data

Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) atau keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan). Kamus data biasanya berisi :

1. Nama-nama dari data

2. Digunakan pada – merupakan proses-proses yang terkait data 3. Deskripsi – merupakan deskripsi data

(34)

Jika ada kamus data yang tidak dapat dipetakan pada tabel hasil perancangan basis data berarti hasil perancangan basis data dengan perancangan dengan DFD masih belum sesuai, sehingga harus ada yang diperbaiki baik perancangan basis datanya, perancangan DFD-nya, atau keduanya.

II.2.5.4 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Pedoman-pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam menggabarkan flowmap adalah sebagai berikut, diantaranya :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan juga dari kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara teliti dan pendefinisiannya harus bisa dimengerti oleh pembaca.

3. Mulai dan berakhirnya aktifitas harus ditentukkan secara jelas.

4. Setiap langkah dan aktifitas harus diuraikan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Menggunakan simbol-simbol flowchart yang umum/standart.

(35)

II.2.6 Perangkat Lunak Pendukung

II.2.6.1 PHP (Personal Home Page)

PHP (Personal Home Page) merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemograman script script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dikenal juga sebagai bahasa pemograman server side.

Dengan menggunakan PHP maka maintence suatu situs web menjadi lebih mudah, proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuay dengan menggunakan script PHP.

PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP –Personal Home Page,

FI adalah Form Interface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilesensikan sebagai perangkat lunak Open Source.

Integrasi PHP dengan server web dilakukan dengan teknik CGI, FastCGI, dan modul server web. Teknik CGI dan FastCGI memisahkan antara server web dan PHP, sedangkan modul server web menjadi PHP sebagai bagian dari server web.

PHP adalah kependekan dari HyperText Preprocessor merupakan bahasa utama script server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi dekstop. Setiap program PHP disebut dengan script. Script berupa file teks, yang dapat dibuat dengan menggunakan program editor file teks biasa seperti notepad, edit, vi (dalam lingkungan Unix/Linux), ataupun lainnya.

Editor teks yang digunakan sebaiknya editor teks yang memungkinkan membuat program PHP lebih mudah. Penulis sendiri menggunakan Notepad++, editor teks freeware yang bagus untuk digunakan.

(36)

halaman-halaman web. Cara penulisannya dibedakan menjadi embedded dan

non embedded script yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Embedded Script

Berikut adalah contoh dokumen HTML yang akan dihasilkan dengan menggunakan program atau script PHP dalam embedded script :

Beri nama file : sc_embedded.php <html>

<head>

<title>Contoh Embadded</title> </head>

<body> <?php

echo “Hello World -Unleashed !”; ?>

</body> </html>

Script diatas menunjukkan contoh script PHP sederhana, yang disebut dengan embedded script. Script PHP disisipkan diantara tag-tag HTML. Script PHP digunakan apabila isi dari suatu dokumen HTML diinginkan dari hasil eksekusi suatu script PHP, selama informasi masih tidak membutuhkan program maka pemogram umumnya tidak akan menggunakan program. 2. Non Embadded Script

Script PHP pada cara ini digunaka sebagai murni pembuatan program dengan PHP, tag HTML yang dihasilkan untuk membuat dokumen merupakan bagian dari script PHP.

Beri nama script sc_nonembedded.php : <?php

echo “<html>”; echo “<head>”; echo “ <title>”;

(37)

echo ”</head>”; echo ”<body>”;

echo “<p> Hello World –Unleashed !</p>”; echo “ </body>

echo “</html> ?>

Source dokumen HTML dari tampilan sc_nonembedded.php sebagai berikut: <html><head><title> Contoh Non Embedded Pure On the Fly </title></head><body><p> Teks Dokumen yang dihasilkan dengan

Menggunakan script PHP </p></body></html>

Tampak tag HTML dalam dokumen tersebut tidak beraturan ditampilkan. Tidak menjadi masalah, yang penting adalah browser web dapat menampilkannya, karena dokumen dan tag HTML ini murni dihasilkan oleh script PHP.

II.2.6.2 MySQL (My Structure Query Language)

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan standar SQl (Structured Query LanguageI). MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada di bawah Lisensi GNU/GPL (Generic Public Lisence).

MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali diliris oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain sebagai

(38)

Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relational atau dalam bahasa basisdata sering disebut dengan Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan bernama SQL. MySQL adalah sebuah program database, sedangkan SQL adalah bahasa perintah (Query) dalam program MySQL.

MyQSL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehingga sering disebut database client/server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan dengan baik si OS (Operating System) manapun dengan Platform Windows maupun Linux. Selain itu database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya adalah : 1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)

2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) 3. MySQL adalah sebuah Software database yang OpenSource, artinya

program ini bersufat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini kita dapat menghubungkannya ke media internet sehingga cepat diakses dari jauh.

5. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan Query yang mengakses database pada server. Jadi MySQl dapat juga berperan sebagai Client.

6. MySQl mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

(39)

9. MySQL adalah database menggunkan enkripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

10. MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya database

ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci pertabel, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan field.

12. MySQL mendukung field yang menjadikan sebagai kunci primer dan kunci Unique.

13. MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan perl API, sehingga

Database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada dibawah protokol intenet berupa web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP.

14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel ataupun

peng-update-an tabel.

15. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa databse server seperti Oracle, PostGreSQL dll.

SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa ANSI (American Nasional Standart Input) yang digunakan untuk melakukan query data pada database. Semua pengoperasian data dapat dikerjakan secara mudah dengan menggunakan bahasa ini, terutama dalam pemasukan dan seleksi.

Bahasa SQL memiliki struktur yang mudah dipahami, karena menggunkan perintah-perintah SQL pada database MySQL seperti :

1. Memasukkan atau menambahkan record baru kedalam database 2. Mengeksekusi query database

(40)

Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh pembuatan sebuah database menggunakan perintah-perintah SQL :

a. Create

CREATE TABLE siswa( id int (7)

nama CHAR(20) alamat char(30) );

Perintah diatas akan membuat sebuah tabel dengan nama siswa, yang berisi kolom id dengan tipe integer dengan panjang 7 karakter, nama tipe char dengan panjang 20 karakter dan alamat tipe char dengan panjang 30 karakter. b. Select

SELECT * FROM siswa;

Perintah select akan menampilkan semua data yang ada di tabel siswa. c. Insert

INSERT INTO siswa

VALUES (1234567,’Gita’,’Bandung’);

Perintah tersebut digunakan untuk mengisi tabel siswa dengan banyak value seperti id, nama serta alamat.

d. Update UPDATE siswa SET nama=’Gita’ WHERE id=1234567;

Perintah update dipakai untuk merubah atau mengganti data yang ada pada database

e. Delete

DELETE FROM user WHERE user = ‘Gita’;

(41)

II.2.6.3 HTML

Hypertext Markup Language merupakan kepanjangan dari kata HTML. HTML adalah script dimana kita bisa menampilkan informasi dan daya kreasi kita lewat internet. HTML juga merupakan file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang yaitu yang dikenal sebagai web page atau dokumen yang disajikan dalam web browser. Dokumen ini umumnya berisi informasi atau interface aplikasi didalam internet.

HTML sendiri adalah suatu dokumen teks biasa yang mudah dimengerti dibandingkan bahasa pemograman lainnya, dan karena bentuknya itu maka HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti : windows, Linux, Macintosh. Kata Markup Language pada HTML menunjujjan fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam script HTML sehingga kita bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar dan lain-lain dengan perintah yang telah ditentukkan dalam elemen HTML. Simbol penandaan yang digunakan dalam HTML ditandai dengan tanda awal < dan diakhiri dengan tanda > yang disebut dengan tag. Contohnya :

<html> <body>

<p>Hallo Ini adalah contoh penulisan HTML </p> </body>

</html>

II.2.6.4 jQuery

JQuery merupakan suatu framework (library) Javascript yang menekankan bagaimana interaksi antara Javascript dan HTML. JQuery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig. Pada perkembangannya JQuery tidak sekedar sebagai framework Javascript, namun memiliki kehandalan dan kelebihan yang cukup banyak. Hal tersebut menyebabkan banyak developer web menggunakannya. JQuery memiliki slogan “Write

less, do more” yang kurang lebih maksudnya adalah kesederhanaan dalam

(42)

Library jQuery menyediakan berbagai macam keperluan untuk web scripting. Kemampuannya untuk dapat dikembangkan lebih lanjut, membuat banyaknya web developer untuk mengembangkan plugin tambahan. Fitur utama dari jQuery diantaranya :

a. Dapat mengakses elemen dalam dokumen Tanpa adanya library Javascript khusus, untuk mengakses suatu bagian tertentu dari halaman, harus mengikuti aturan Document Object Model (DOM) dan pengaksesan harus secara spesifik menyesuaikan dengan struktur HTML. Dengan kata lain, pengaksesan bagian tertentu dari halaman sangat tergantung pada struktur dari HTML. Jquery menawarkan cara yang mudah (bahkan sangat mudah) dalam mengakses bagian tertentu dari halaman. Pengaksesan juga tidak terlalu bergantung pada struktur HTML.

b. Mengubah tampilan halaman website CSS (Cascading Style Sheet) menawarkan metode yang cukup handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu beberapa perintah CSS tidak didukung oleh semua browser. Cukup merepotkan jika user harus mendesign halaman web dengan beberapa CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi antara browser dalam

urusan CSS akan tertutup dengan baik.

(43)

d. Merespon interaksi user Website yang baik tidak cukup digambarkan dengan user-interface dan tampilan yang memukau. Namun lebih dari itu, bagaimana pengunjung dapat berinteraksi dengan website dan dapat mengatur tampilannya sendiri. Interaktivitas sangat bergantung bagaimana pemrograman yang dipakai dalam menangani event-handling. Javascript sendiri memiliki beberapa event-handling seperti onclick untuk menangani event saat terjadi click. Namun demikian, event handling pada Javascript terbatas pada object-object tertentu, dan jenisnya pun terbatas. Jquery melengkapi semuanya dengan tambahan penanganan event-handling yang semakin mudah.

e. Animasi pada dokumen Animasi seringkali disertakan dalam suatu halaman web untuk menambah kecantikannya. Saat ini animasi masih cukup digemari oleh para peselancar situs. Animasi dapat dibuat dalam berbagai gaya, ada yang menggunakan Flash, gambar bergerak (GIF), video, dan sebagainya. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. JQuery sendiri menawarkan konsep animasi (walaupun masih sederhana) yang cukup apik namun ramah bandwidth alias ringan. Salah satu animasi yang bisa dibuat dengan JQuery adalah fading jika terdapat suatu bagian dari halaman ditambahkan atau dihilangkan.

f. Mengambil informasi dari server tanpa harus me-refresh halaman Mengambil informasi dari server tanpa refresh halaman merupakan salah satu konsep dasar yang dikenal dengan nama AJAX (Asynchronous Javascript and XML). jQuery akan memberikan kemudahan dalam mengembangkan website menggunakan AJAX, karena user tidak dipusingkan lagi dengan perbedaan karakteristik pada masing-masing browser.

g. Menyederhanakan penulisan sintaks javascript Semboyan JQuery

adalah “Write less, do more” atau dengan kata lain kesederhanaan

(44)

Sebenarnya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri buat para pengembang web untuk menggunakan JQuery.

II.2.7 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan apabila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka pengiriman angket pada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif dan cepat.

Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu : prinsip penulisan pengukuran dan penampilan fisik.

1. Prinsip Penulisan Angket

Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu : isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan. a. Isi dan tujuan Pertanyaan

(45)

pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti

b. Bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner (angket) harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden. Kalau sekiranya responden tidak dapat berbahasa Indonesia, maka angket jangan disusun dengan bahasa Indonesia. Jadi bahasa yang digunakan dalam angket harus memperhatikan jenjang pendidikan responden,

keadaan sosial budaya, dan “frame of reference” dari responden.

c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan

Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup, (kalau dalam wawancara : terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif atau negatif.

Pertanyakan terbuka, adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. Contohnya : bagaimanakah tanggapan anda terhadap iklan-iklan di TV saat ini ? sebaliknya pertanyaan tertutup, adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio, adalah bentuk pertanyaan tertutup.

Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis.

d. Pertanyaan tidak mendua

(46)

e. Tidak menanyakan yang sudah lupa

Setiap pertanyaan dalam instrumen angket, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat.

f. Pertanyaan tidak menggiring

Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak mengigiring ke jawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja.

g. Panjang Pertanyaan

Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi. Bila jumlah variabel banyak, sehingga memerlukan instrument yang banyak, maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya. Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan.

h. Urutan Pertanyaan

Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudak menuju ke hal yang sulit, atau diacak. Hal ini perlu dipertimbangkan karena secara psikologis akan mempengaruhi semangat responden untuk menjawab. Kalau pada awalnya sudah diberikan pertanyaan yang sulit, atau yang spesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket yang telah mereka terima. Urutan pertanyaan yang diacak perlu dibuat bila tingkat kematangan responden terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi.

2. Prinsip Pengukuran

(47)

instrumen angket tersebut diberikan pada responden maka perlu diuji validitas dan realibilitasnya terlebih dulu. Instrumen yang tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.

3. Penampilan Fisik Angket

Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket. Angket yang dibuat dikertas buram, akan mendapatkan respon yang kurang baik bagi responden, bila dibandingkan dengan angket yang dicetak dalam kertas yang bagus dan berwarna. Tetapi angket yang dicetak dikertas yang bagus dan berwarna akan menjadi lebih mahal.

II.2.7.1 Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :

1. Sangat Setuju a. Selalu

2. Setuju b. Sering

3. Ragu-ragu c. Kadang-kadang

4. Tidak setuju d. Tidak pernah

5. Sangat tidak setuju

a. Sangat positif a. Sangat baik

b. Positif b. Baik

(48)

d. Sangat negatif d. Sangat tidak baik

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

1. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5

2. Setuju/sering/positif diberi skor 4

3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3 4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.

a. Contoh Bentuk Checklist

Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan

cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

RG = Ragu-ragu diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

STS = Sangan Tidak setuju diberi skor 1

No Pertanyaan Jawaban

SS S RG TD STS

1 Prosedur kerja yang baru itu

akan segera diterapkan di

perusahaan anda

2 ...

(49)

Kemudian dengan teknik pengumpulan data angket, maka instrumen tersebut misalnya diberikan kepada 100 orang karyawan yang diambil secara random. Dari 100 orang pegawai setelah dilakukan analisis misalnya :

25 orang menjawab SS

20 orang menjawab ST

6 orang menjawab RG

21 orang menjawab TS

11 orang menjawab STS

Berdasarkan data tersebut 65 orang (40+25) atau 65% karyawan menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas karyawan setuju dengan adanya metode kerja baru.

a. Contoh bentuk pilihan ganda

Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.

Prosedur kerja yang akan segera diterapkan di lembaga anda ?

a. Sangat tidak setuju b. Tidak setuju c. Ragu-ragu/netral d. Setuju

e. Sangat setuju

Dengan bentuk pilihan ganda itu maka jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda-beda. Untuk jawaban diatas “sangat tidak setuju” diletakkan pada jawaban nomor pertama. Untuk item selanjutnya jawaban

“sangat tidak setuju” dapat diletakkan pada jawaban nomor terakhir.

(50)

Contoh :

1. Saya mencintai mobil Diesel karena hemat bahan bakar (positif) 2. Mobil Diesel banyak diproduksi di Jepang (netral)

3. Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat dingin (negatif)

(51)

39

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1 Analisis Sistem

Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai model, spesifikasi tentang perangkat lunak yang dibutuhkan oleh pengguna. Pada bagian ini juga akan dilakukan analisis mengenai sistem yang sedang berjalan, dimana hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai permasalahan, diantaranya kelemahan, kebutuhan, hambatan apa saja yang terdapat di dalam sistem secara konvensional yang ada di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro. Hasil analisis yang dilakukan akan menghasilkan beberapa kesimpulan dan saran yang digunakan untuk perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sebuah sistem informasi yang akan dibangun. Analisis sistem ini terbagi kedalam dua bagian, yaitu :

III.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pemilik Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro, dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang terjadi di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro adalah sebagai berikut:

1. Bagian pendaftaran kerepotan dalam proses melayani pendaftaran dan pengolahan data pasien.

2. Dalam proses penukaran dan penebusan obat, pasien membawa resep obat dan diresahkan kepada petugas obat, sehingga resep obat menumpuk dan memakan banyak tempat. Dan petugas apotek menuliskan kembali nota pembelian obat dan pemeriksaan untuk pasien.

3. Karena pengolahannya masih konvensional, dalam membuat laporan untuk Dinas Kesehatan dibutuhkan waktu yang lama.

4. Kurangnya koordinasi dalam pengolahan data kesehatan dari bagian pendaftaran, bidan dan bagian apotek.

(52)

6. Penyajian rekam medis membutuhkan waktu yang lama dan data yang dihasilkan kurang lengkap.

7. Data rekam medis kurang lengkap sehingga apabila ada pasien yang di rujuk ke rumah sakit, pasien harus melakukan pemeriksaan ulang sehingga akan membuang waktu dan biaya.

8. Tidak adanya sarana bagi pasien untuk mengungkapkan keluhan-keluhannya ketika di rumah.

III.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui secara detail proses apa saja yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan di Klinik Bersalin Bidan Maryati, yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur pendaftaran pasien baru 2. Prosedur pendaftaran pasien lama 3. Prosedur pemeriksaan pasien 4. Prosedur persalinan

5. Prosedur penukaran obat

III.1.2.1 Prosedur Pendaftaran Pasien Baru

Prosedur pendaftaran pasien baru yang sedang berjalan di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro adalah sebagai berikut :

1. Pasien memberikan identitas pasien ke petugas pendaftaran.

2. Petugas pendaftaran menuliskan identitas pasien ke dalam buku registrasi. 3. Petugas pendaftaran melakukan pengisian identitas pasien ke dalam kartu

pasien.

4. Petugas pendaftaran menimbang pasien dan mengukur tekanan darah pasien lalu mengisikannya ke dalam kartu pasien dan ke dalam buku kunjungan pasien.

(53)

Flowmap Pendaftaran Pasien Baru

Pasien Petugas Pendaftaran

Identitas Pasien

Buku Kunjungan sudah terisi Buku Registrasi yang

sudah terisi

Identitas Pasien Identitas Pasien

Pengisian Identitas Pasien ke buku registrasi dan duplikasi identitas pasien

Buku Registrasi sudah terisi

Pengisian Identitas Pasien ke dalam

Kartu Pasien

Kartu Pasien Kosong

Kartu Pasien yang sudah terisi identitas

pasien

A2

Pengisian Berat badan dan Tekanan darah ke Kartu Pasien dan Buku

Kunjungan

Kartu Pasien yang sudah diisi Identitas serta Berat dan Tekanan Darah Kartu Pasien yang sudah

diisi Identitas serta Berat dan Tekanan Darah

A3 A1

Gambar III-1 Flowmap Pendaftaran Pasien Baru

Keterangan:

(54)

III.1.2.2 Prosedur Pendaftaran Pasien Lama

Prosedur pendaftaran pasien baru yang sedang berjalan di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro adalah sebagai berikut :

1. Pasien memberikan kartu pasien kepada petugas pendaftaran.

2. Petugas pendaftaran memasukan identitas pasien yang ada di kartu pasien ke dalam buku kunjungan.

3. Petugas pendaftaran menimbang berat badan dan memeriksa tekanan darah pasien lalu hasil dari berat badan dan tekanan darah pasien di tuliskan di kartu pasien.

4. Petugas pendaftaran memberikan kartu pasien yang telah diisi berat badan dan tekanan darah kepada pasien.

Flowmap Pendaftaran Pasien Lama

Pasien Petugas Pendaftaran

Kartu Pasien

Kartu Pasien Kartu Pasien

Pengisian data pendaftaran ke dalam Buku

Kunjungan

Buku Kunjungan yang sudah terisi

Pengisian Berat dan Tekanan Darah pasien ke Kartu

Pasien

Kartu Pasien yang sudah terisi Berat dan Tekanan Darah

A3

Kartu Pasien yang sudah terisi Berat dan Tekanan Darah

Gambar III-2 Flowmap Pendaftaran Pasien Lama

Keterangan:

(55)

III.1.2.3 Prosedur Pemeriksaan Pasien

Prosedur pemeriksaan pasien yang sedang berjalan di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro adalah sebagai berikut :

1. Pasien menyerahkan kartu pasien ke Bidan.

2. Bidan melakukan pemeriksaan dan mengisi kartu pasien dengan hasil pemeriksaan.

3. Bidan membuat resep obat untuk pasien.

(56)

Flowmap Pemeriksaan Pasien

Pasien Bidan

Kartu Pasien Kartu Pasien

Pemeriksaan dan pengisian hasil Pemeriksaan ke kartu

pasien

Kartu Pasien Terisi hasil pemeriksaan

Pengisian Resep

Kartu Pasien Terisi hasil pemeriksaan

Resep Resep

Kartu Pasien Terisi hasil pemeriksaan

Gambar III-3 Flowmap Pemeriksaan Pasien

III.1.2.4 Prosedur Persalinan Pasien

Prosedur persalinan pasien yang sedang berjalan di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro adalah sebagai berikut :

1. Pasien memberikan identitas pasien apabila belum meiliki kartu pasien. 2. Petugas pendaftaran mengisi buku registrasi dengan identitas pasien. 3. Petugas pendaftaran mengisi kartu pasien kosong dengan identitas pasien. 4. Pasien memberikan kartu pasien kepada petugas pendaftaran.

(57)

6. Petugas memberikan form persalinan kosong kepada bidan. 7. Bidan melakukan pengisian form persalinan.

8. Apabila pasien dirujuk bidan mengisi surat rujukan. 9. Bidan memberikan surat rujukan kepada pasien.

10.Bidan memberikan form persalinan yang sudah terisi hasil persalinan ke petugas administrasi.

11.Petugas administrasi membuat nota biaya persalinan.

12.Petugas administrasi memberikan nota biaya persalinan kepada pasien, sedangkan form persalinan yang sudah terisi hasil persalinan diberikan kepada petugas pendaftaran.

(58)

Flowmap Persalinan Pasien

Pasien Petugas Pendaftaran Bidan Petugas

Administrasi

Buku Pendaftaran Persalinan Terisi

Buku Persalinan Terisi hasil persalinan pasien

Buku Registrasi Terisi Identitas Pasien

Pasien ke Kartu Pasien dan Buku Registrasi

Surat Rujukan Nota Biaya

Persalinan persalinan ke buku

persalinan

Gambar III-4 Flowmap Persalinan Pasien

Keterangan:

(59)

III.1.2.5 Prosedur Penukaran Obat

Prosedur pendaftaran pasien baru yang sedang berjalan di Klinik Bersalin Bidan Maryati Sudiro adalah sebagai berikut :

1. Pasien memberikan resep kepada petugas apotek. 2. Petugas apotek mencari obat yang diperlukan,

3. Apabila obat tidak ada, petugas apotek membuat copy resep obat yang dibutuhkan, lalu diberikan kepada pasien.

4. Apabila obat ada, petugas apotek mengisi buku pembelian obat. 5. Petugas apotek mengisi nota pembelian obat.

6. Petugas apotek memberikan nota pembelian obat kepada pasien.

Flowmap Penukaran Obat

Copy Resep Obat yang diperlukan Copy Resep Obat

yang diperlukan

Resep obat pasien terisiBuku Pembelian

A5

(60)

Keterangan:

A5 = Arsip Pembelian Obat B3 = Arsip Resep

III.1.3 Analisis pengolahan Informasi Kesehatan

Layanan pengolahan informasi kesehatan yang akan dibangun terdiri dari

content, connectivity,commerce dan care.

Berikut adalah analisis dari pengolahan informasi kesehatan yang akan dibangun:

1. Content yang digunakan yaitu informasi gejala, informasi kehamilan dan informasi kesehatan.

2. Connectivity yaitu konektivitas antara bagian pendaftaran, bagian apotek, bagian administrasi, bidan dan pasien.

3. Commerce yaitu biaya persalinan, biaya pemeriksaan dan biaya penebusan resep obat.

4. Care yaitu memberikan informasi penanganan gejala kehamilan dan konsultasi antara pasien dengan bidan.

III.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampaik dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis ini juga menentukkan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan.

III.1.4.1 Analisis Pengguna

Gambar

Gambar III-1 Flowmap Pendaftaran Pasien Baru
Gambar III-2 Flowmap Pendaftaran Pasien Lama
Tabel III-1 Analisis Kebutuhan Pengguna di Klinik Bersalin Bidan Maryati
Gambar III-7 ERD e-health
+7

Referensi

Dokumen terkait

anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Oksalat dari Alang-Alang dengan Metode

[r]

F hitung lebih besar dari pada F tabel (54,71&gt; 3,92), maka hipotesis yang peneliti ajukan diterima atau konsep diri guru tentang pembelajaran benar-. benar

Sisi lain adanya sampah yang berasal dari rumah, industri, medis, atau lainnya setelah di pisahkan menurut jenis organis atau sampah non organik, maka hal tersebut dapat dikelola dan

Sebagai contohnya bila seseorang pelanggan tersenyum saat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan dari suatu perusahaan maka seseorang itu telah merasakan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (1) melkukan pra- riset ke MAS Darul Ulum Kabupaten Kubu Raya dengan melakukan observasi dan

Ingat: ketika kita berdoa, kita berbicara kepada Allah yang memahami kita lebih baik dari pada diri kita memahami diri kita sendiri.. Memahami ini hendaknya membuat kita

menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong peserta didiknya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Berbeda dengan penugasan yang