• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Aplikasi Underwriting Dan Percetakan Polis Surety Bond Pada PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Program Aplikasi Underwriting Dan Percetakan Polis Surety Bond Pada PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM APLIKASI UNDERWRITING DAN PENCETAKAN POLIS SURETY BOND

PADA PT. ASEI (ASURANSI EKSPOR INDONESIA) CABANG BANDUNG

Oleh

CINDY ASMARANI 10705051

PT. Asuransi Ekspor Indonesia merupakan perusahaan asuransi yang bergerak dibidang jasa, dalam pengolahan data khususnya data underwriting dan pencetakan polis, masih mengalami masalah seperti pembuatan underwriting dan polis yang masih menggunakan Microsoft word, pengolahan data principal dan obligee yang masih menggunakan cara manual, sehingga mempersulit perusahaan karena harus mengecek satu persatu dokumen yang ada.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, akan dibuat program aplikasi

underwriting dan pencetakan polis surety bond untuk membantu bagian operasional

dalam pembuatan underwriting dan polis surety bond. Metode aliran data yang digunakan adalah metode terstruktur yang terdiri dari DFD (Data Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsional dan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk menggambarkan model data.

Penerapan program aplikasi underwriting dan pencetakan polis surety bond dapat mengatasi permasalahan pada PT. Asuransi Ekspor Indonesia, seperti membantu bagian operasional dalam pengolahan data principal dan obligee melalui sistem komputerisasi, mengurangi kesalahan bagian operasional dalam pembuatan underwriting dan polis

surety bond yang masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft Word pada sistem

yang sedang berjalan, mempercepat bagian operasional dalam pembuatan underwriting

(2)

UNDERWRITING APPLICATION PROGRAM AND POLIS SURETY BOND PRINTING

IN PT. ASEI (ASURANSI EKSPOR INDONESIA) BANDUNG BARNCH

by

CINDY ASMARANI 10705051

PT. Asuransi Ekspor Indonesia is insurance company which service sector handle, in data process especially underwriting data and polis printing, experience still trouble as underwriting and polis process to use Microsoft word, principal and obligee data process to use manual method, so that complicated company because it’s must document checked one to one.

For trouble finished, it will be make underwriting application program and polis surety bond printing for help to operational department in underwriting and polis process. Data flow method to use is data method structure as DFD (Data Flow Diagram) in illustration functional model and ERD (Entity Relationship Diagram) to illustration data model.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

2.1.1 Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan

PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

komitmen pemerintah untuk mengembangkan ekspor non-migas nasional. ASEI

yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh sahamnya

dimiliki pemerintah RI, didirikan pada tanggal 30 November 1985 sebagai

tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 1 Tahun 1982 tentang

pelaksanaan ekspor, impor dan lalu lintas devisa. Melalui PP dimaksud

pemerintah memberikan fasilitas pembiayaan ekspor, jaminan kredit ekspor dan

asuransi ekspor dengan syarat-syarat lunak. Fasilitas pembiayaan ekspor berupa

kredit likuiditas dari Bank Indonesia disalurkan melalui bank-bank pelaksana.

Sedangkan fasilitas jaminan kredit ekspor dan asuransi ekspor oleh PT. Asuransi

Kredit Indonesia (ASKRINDO), selanjutnya dengan Keputusan Mentri

Keuangan No. 12/KMK.011/1986 dialihkan kepada ASEI.

Dalam upaya pemerintah meningkatkan ekspor non-migas pada awalnya

terdapat suatu sistem yang mengikat dan kerjasama yang erat antar Bank

Indonesia, Bank-bank pelaksana dan ASEI. Selanjutnya dengan adanya

deregulasi yaitu Paket januari 1990 (PAKJAN’90) fasilitas kredit dengan syarat

lunak itu dihapuskan. Sementara itu ASEI terus menyediakan fasilitas Jaminan

(4)

dengan fasilitas pembayaran ekspor. Meskipun terjadi perubahan kondisi

eksternal yang sangat mendasar yang memberikan dampak yang sangat

signifikan khususnya terhadap kinerja usaha Jaminan Kredit Ekspor dan

Asuransi Ekspor. ASEI berupaya tetap konsisten dengan misi utamanya: turut

mendukung peningkatan ekspor non migas nasional. Disisi lain ASEI berupaya

meningkatkan kinerja yang terus menurun sejak PAKJAN’90 tersebut dengan

memasuki bisnis Asuransi Kerugian Umum.

Visi dan misi perusahaan senantiasa menjadi pemacu semangat dan penerang

(guiding light) dalam menjalankan semua kebijakan dan kegiatan perusahaan

baik secara internal maupun eksternal. Visi ASEI adalah menjadi perusahaan

Asuransi dan Penjaminan terkemuka berdasrkan Sumber Daya Manusia dan

Produk yang berdaya saing serta memiliki aliansi strategi yang kuat dan jaringan

keahlian global. Sedangkan misi ASEI adalah melaksanakan dan menunjang

kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan

nasional pada umumnya, khususnya membantu mendorong peningkatan ekspor

nonmigas dengan menjalankan kegiatan usaha dibidang Asuransi Ekspor dan

Asuransi Kredit serta dibidang Asuransi Kerugian lainnya.

2.1.2 Struktur Organisasi

Efesiensi dan efektifitas organisasi ASEI senantiasa ditinjau agar mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan likungkungan usaha yang dinamis.

Efesiensi struktur organisasi terlihat dari bentuk struktur organisasi ASEI yang

datar (flat). Hal ini agar memperpendek jalur birokrasi sehingga dapat

(5)

Struktur Organisasi ditetapkan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT.

Asuransi Ekspor Indonesia No. 2/081/KEP.DIR/SHK tanggal 27 November

2006. Didalam struktur organisasi yang baru memiliki 7 (tujuh) posisi Kepala

Divisi atau setingkat Divisi.

Pemegang Saham Direktur Operasional Direktur Keuangan

(6)

2.1.3 Bidang Pekerjaan Perusahaan

Kiprah ASEI sejak 1985 adalah memberikan proteksi asuransi kepada

perbankan dan sektor riil khususnya dalam upaya mendukung pengembangan

ekspor non-migas.

Adapun bidang kerja ASEI meliputi :

1. Asuransi Ekspor

Dengan asuransi ekspor maka eksportir akan mendapatkan perlindungan

terhadap kerugian akibat tidak dilunasinya pembayaran dari importir di

suatu negara atau dari bank pembuka Letter of Credit (L/C).

Risiko yang dijamin oleh ASEI adalah:

Risiko komersial:

1. Importir bangkrut (pailit)

2. Importir tidak membayar (cidera janji)

3. Importir menolak menerima barang

Risiko Politik: 1. Larangan transfer

2. Pembatasan kuota impor

3. Pencabutan izin usaha impor

4. Perang atau tindakan permusuhan lainnya.

2. Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit

Asuransi Kredit

Proteksi yang diberikan asuransi kredit adalah memberikan jaminan

(7)

pinjaman tunai (cash loan) seperti kredit modal kerja dan kredit

perdagangan.

Jenis-jenis Asuransi Kredit:

1. L/C impor atau SKBDN

2. Kredit Modal Kerja

3. Kredit Modal Kerja Transaksional

4. Jaminan Ulang Bank Garansi

5. L/C impor atau Ekspor

Penjaminan Kredit

Proteksi yang diberikan adalah memberikan jaminan kepada bank atas

risiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas pinjaman non-tunai

(non-cash loan) seperti pembukaan L/C atau Surat Kredit Berdokumen

Dalam Negeri (SKBDN) dan penerbitan kontra Garansi Bank.

1. Surety Bond

Jaminan ini diberikan ASEI kepada principal yang memiliki

kewajiban untuk melaksanakan suatu kepentingan bagi obligee.

Jenis-jenis surety bonds adalah jaminan tender, jaminan pelaksanaan,

jaminan pembayaran, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan.

2. Customs Bond

Fasilitas yang disediakan ASEI kepada eksportir untuk dapat

mengeluarkan bahan baku yang diimpor dari pabean tanpa melunasi

pajak bea masuk. Bahan baku ini adalah bahan-bahan yang akan

(8)

3. Asuransi Kerugian Umum

Jenis-jenis asuransi kerugian umum:

1. Asuransi Kebakaran/Properti

2. Asuransi Rekayasa

3. Asuransi Pengangkutan

4. Asuransi Rangka Kapal

5. asuransi Penerbangan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Pada dasarnya setiap kegiatan dalam suatu organisasi mempunyai tujuan

yang hendak dicapai. Suatu kegiatan dapat berjalan karena adanya sistem.

Menurut Jogiyanto pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan

sebuah sistem sebagai berikut:

“Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

kegiatan/menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” [4]

Informasi adalah faktor terpenting dalam sebuah sistem untuk

pengambilan suatu keputusan, informasi dapat berupa data, dokumen, atau suatu

hal yang dibutuhkan untuk menerima informasi tersebut. informasi juga penting

bagi sistem yang sudah berkembang, seperti halnya yang sudah dikemukakan

(9)

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berari bagi penerimanya” [4]

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam

suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggunakan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan. Menurut Martin Merle. P (1991) definisi informasi

antara lain:

“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi

yang menerimanya”[4]

Kualitas dari suatu informasi bergantung dari beberapa hal, yaitu:

1. Akurat, artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, artinya informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat.

3. Relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

4. Dapat dipercaya, informasi yang diberikan dapat dipercaya

kebenarannya dan mempunyai data-data yang lengkap dan jelas

sumber-sumber datanya.

Sistem Informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan IT yang

berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan

(10)

2.2.2 Metodelogi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,

konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan untuk

suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya, sedangkan metode

adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan sistem berarti adalah metode-metode,

prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang

akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Dalam

pengembangan suatu sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi

sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama

pengembangan ini. Dengan mengikuti metode-metode atau prosedur-prosedur

yang diberikan oleh suatu metodologi, maka pengembangan sistem diharapkan

akan dapat diselesaikan dengan berhasil. Urutan-urutan prosedur untuk

pemecahan masalah ini dikenal dengan istilah algoritma (algorithm).

Sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

perancangan sistem ini adalah metode Classical Life Cycle atau yang biasa

disebut dengan waterfall. Disebut waterfall karena proses yang terjadi

didalamnya berurutan dari atas yang mirip dengan air terjun.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada tahap analisis sistem dalam

waterfall model (CLC) adalah:

1. System engineering, pada tahap ini terjadi proses pencarian kebutuhan

untuk sistem yang dibuat, serta pengumpulan data dan menentukan

(11)

2. Analisis, pada tahap ini terjadi kegiatan yang menganalisis hasil

kebutuhan seperti analisis hasil kebutuhan seperti analisis kebutuhan

sistem dan analisis alternatize solusi untuk pemecahan masalah yang

baik.

3. Design, mempresentasikan hasil analisis (requirement) kedalam bentuk

rancangan sistem informasi berupa program/perangkat lunak dengan

menentukan struktur data, arsitektur software, algoritma coding dan

design interface.

4. Coding, mengubah bentuk rancangan kedalam bentuk bahasa

pemrograman.

5. Testing, pengujian baik dilakukan per unit maupun integrasinya.

6. Maintenance dan operation, penerapan secara keseluruhan disertai

pemeliharaan, jika terjadi perubahan struktur baik dari software maupun

hardware.

2.2.3 Konsep Dasar Program Aplikasi

Program adalah ekspresi, pernyataan atau kombinasi yang disusun dan

dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk

menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan,

pekerjaan kedalam suatu masalah atau media yang digunakan untuk menerapkan

atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga menjadi

(12)

permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data

yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data tersebut tidak mengalami

perubahan.

Program Aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur

komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan programer

atau user.

2.2.4 Konsep Dasar Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

Dengan kata lain basis adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait,

menggambarkan suatu organisasi (enterprise). Sedang data adalah representasi

fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan,

peristiwa, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf,

simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk

mengurangi beberapa kebutuhan.

3. Kumpulan file/arsip atau tabel yang saling berhubungan yang disimpan

(13)

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dan tujuan

utamanya adalah kemudahan dan kecepantan dalam pengambilan kembali data

atau arsip.

2.2.5 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah sistem yang mengolah data dan menyediakan

data tersebut apabila dibutuhkan. Secara umum sistem basis data merupakan

sistem yang terdiri dari kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam

sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program DBMS

(Data Base Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai atau

program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.

Komponen utama sistem basis data adalah:

1. Data yang disimpan dalam basis data

2. H/W: Storage, Processor, Memory

3. S/W: DBMS, Report-Writer, Design arts, dll.

4. Pengguna yang terdiri dari: Pengguna awam, pengguna biasa, programer

dan administrator.

Ada tiga bahasa dalam sistem basis data yaitu:

1. DDL (Data Definition Language), merupakan kelompok perintah yang

berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, atribut,

batasan terhadap suatu atribut seperti hubungan antar tabel. DDL juga

digunakan untuk menciptakan, mengubah dan menghapus data dalam

(14)

2. DML (Data Manipulation Language) untuk mengubah, memanipulasi,

mengambil, menghapus data dalam basis data. Perintah yang termasuk

kategori DML yaitu SELECT, INSERT, DELETE, UPDATE

3. DCL (Data Control Language) yaitu mengendalikan pengaksesan data

pengendalian data dilakukan berdasarkan per pengguna, pertabel, per

kolom maupun per operasi yang boleh dilakukan. Perinta-perintah yang

termasuk DCL adalah GRANT, REVOKE, LOCK TABLE.

Pemodelan data dalam sistem basis data terdiri dari:

1. Object based logical model, yaitu menggambarkan relasi suatu objek ke

objek lain menggunakan ER dan object oriented.

2. Record based logical model, untuk mendeskripsikan struktur lojik

keseluruhan basis data.

3. Physical data model, yaitu data fisik yang disimpan kedalam media

penyimpanan sekunder.

Struktur sistem basis data adalah:

1. File Manager, mengelola space dan struktur data.

2. Database Manager, menyediakan antarmuka dengan data fisik

3. Query Processor, menterjemahkan query ke instruksi yang dimengerti

Database Manager.

4. DML Precompiler, mengkonversi perintah DML menjadi calls normal.

(15)

2.2.6 Diagram Konteks

“Diagram Konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk

menggambarkan yang dirancang disuatu objek, diagram konteks ini

menggambarkan secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi

keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar. Kesatuan

luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan

sistem informasi tersebut” [4]

Diagram konteks berfungsi untuk memetakan model lingkungan, yang di

presentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan system.

Diagram konteks menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem antara lain:

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem

melakukan komunikasi.

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus

diproses dengan cara tertentu.

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia

luar.

4. Penyimpanan data, yaitu data yang dihasilkan sistem secara

bersama-sama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem

dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya, dibuat oleh lingkungan

dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data

penyimpanan dalam diagram konteks dibenarkan dengan cara simbol

(16)

5. Batasan antara sistem lingkungan.

2.2.7 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow diagram (DFD) adalah suatu bentuk model yang memungkinkan

sistem analisa menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan proses dan

fungsi yang dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh suatu penghubung.

Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara lojik tanpa

memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.

Penggunaan DFD sebagai alat peraga sistem dipopulerkan oleh Tom De

Marco dan Gane & sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan metode

analisis sistem terstruktur (Structured System Analisis Method). DFD merupakan

alat bantu yang digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang

terstruktur . DFD merupakan alat bantu yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur dan jelas.

2.2.8 Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data,

analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan

lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada

tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis dan

perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara

(17)

yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan

oleh pemakai sistem.

Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input,

merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan

nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari arus

data di DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data harus

dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka

kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data,

penjelasan dan struktur data.

2.2.9 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram dalah sebuah diagram yang menggambarkan

model relasi antara rancangan data tersimpan atau file, model relasi ini

diperlukan untuk menggambarkan struktur data dan relasi data, serta digunakan

pula untuk menentukan hak pemakai (user) serta pemilikan data. Entity

Relationship Diagram dibuat untuk merancang suatu basis data dengan

memperlihatkan asusiasi antara entity atau objek-objek yang terlibat beserta

atributnya.

Komponen – komponen yang digunakan adalah :

1. Entitas/entity

Individu yang memiliki sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari

yang lainnya. Entitas dapat berupa benda, orang, tempat,

(18)

Sekelompok entitas yang sejenis dan berbeda dalam ruang lingkup yang

sama disebut himpunan entitas/entitas set. Sebuah entitas adalah sebuah

obyek yang dapat dibedakan dari obyek-obyek lainnya

2. Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

yang berbeda. Sebuah relasi menggambarkan suatu asosiasi antar

sejumlah entitas. Himpunan relasi adalah kumpulan sejumlah relasi yang

memiliki tipe yang sama.

Jenis-jenis relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat

berupa:

1. Satu ke satu (one to one)

Yang berarti entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada satu himpunan entitas B. Dan begitu

juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

A B

1 1

2. Satu ke banyak (one to many)

Entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas

pada satu himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya setiap entitas pada

himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada

(19)

A B 1

N

3. Banyak ke banyak (many to many)

Entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas

pada satu himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya pada setiap

entitas pada himpunan entitas B berhubungn dengan banyak entitas pada

himpunan entitas A.

A B

N N

3. Kardinalitas / derajat

Kardinalitas digunakan untuk menunjukan jumlah maksimum entitas

yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

2.2.10 Visual Basic 6.0

Visual menunjukan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User

Interface (GUI). Kata Basic merupakan bagian bahasa BASIC ( Beginners

All-Purpose Symbolic Instruction Code), yaitu sebuah bahasa pemrograman yang

dalam sejarahnya sudah banyak digunakan oleh programer untuk menyusun

aplikasi. Visual Basic dikembangkan dari bahasa pemrograman BASIC dan

sekarang berisi banyak statemen, fungsi dan keyword yang beberapa diantaranya

terhubung ke windows GUI. Program Visual Basic 6.0 adalah bahasa

pemrograman berbasis windows yang mutakhir. Visual basic didesain untuk

dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas windows dengan optimal, khususnya 9x,

(20)

2.2.11 Microsoft Access

Microsoft Access dapat mengorganisasikan seluruh informasi yang dimiliki

cukup kedalam file database tunggal. Didalam file tersebut, informasi/data

dipisahkan kedalam ruang-ruang penyimpanan yang disebut tabel. Selanjutnya

dari tabel tersebut data yang diperlukan dapat diambil dan dicari dengan

menetapkan proses query. Proses melihat, menambah dan memperbaharui isi

tabel bisa dipermudah dengan membuat form, sementara analisis atau data

berbentuk cetakan didapat melalui pembuatan report.

1. Tabel

Untuk menyimpan data dan membawa data dari banyak tabel secara

bersama kedalam suatu query, form atau report.

2. Query

Untuk mencari dan menghasilkan data tertentu yang memenuhi syarat

yang diinginkan, termasuk data dari banyak tabel. Sebuah query juga

bisa memperbaharui atau menghapus banyak baris data sekaligus pada

saat bersamaan dan melakukan perhitungan-perhitungan.

3. Form

Untuk lebih mudah dalam melihat, memasukan dan mengubah data

secara langsung kedalam tabel. Microsoft Access mengambil data dari

satu atau lebih tabel serta menampilkannya pada layar menggunakan

desain yang dipilih dari form wizard/disain sendiri.

4. Report

(21)

2.2.12 Underwriting dan Polis Surety Bond

Underwriting adalah proses menganalisa reisiko-risiko baik secara financial

maupun non financial yang timbul akibat ketidak mampuan principal atas

asuransi dalam kontrak. Sedangkan polis adalah surat jaminan atau sertifikat dari

pihak penanggung (surety) kepada tertanggung (obligee) untuk menjamin atau

menanggung risiko yang mungkin terjadi terhadap pihak tertanggung.

Surety bond adalah suatu bentuk penjaminan dimana surety (perusahaan

asuransi) menjamin principal akan melaksanakan kewajiban atas suatu prestasi

/kepentingan kepada obligee sesuai kontrak perjanjian antara principal dan

obligee.

Pihak-pihak pada surety bond:

1.Obligee adalah pihak yang memberikan pekerjaan, dalam hal ini

merupakan pihak yang memegang atau memperoleh sertifikat

bond/jaminan dari principal.

2.Principal adalah pihak yang melaksanakan pekerjaan, dalam hal ini

merupakan pihak yang menyerahkan sertifikat bond/jaminan kepada

obligee.

(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi digital yang telah dipadu dengan telekomunikasi

telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”nya. Pada awal

tahun 1970-an, teknologi PC (Personal Komputer) mulai diperkenalkan sebagai

alternatif pengganti minicomputer. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi

ketika komputer hanya menjadi “milik pribadi” devisi EDP perusahaan, diera

teknologi informasi setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan

kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun

data processing (end user computing). Pada awal tahun 1980 mulai

diperkenalkan era sistem informasi. Sistem informasi adalah sekumpulan

komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu

komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu

informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya

klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan

suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara

lain, fleksibel, efektif dan efisien.

PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) adalah salah satu

pendukung pengembangan ekspor non-migas nasional. Dalam menjalankan

(23)

mendukung semua kegiatan perusahaan, terutama dalam pembuatan

underwriting (proses menganalisa reisiko-risiko baik secara financial maupun

non financial yang timbul akibat ketidak mampuan principal atas asuransi dalam

kontrak) dan pencetakan polis (surat jaminan atau sertifikat dari pihak

penanggung (surety) kepada tertanggung (obligee) untuk menjamin atau

menanggung risiko yang mungkin terjadi terhadap pihak tertanggung).

Kendalanya adalah pembuatan underwriting dan pencetakan polis masih

dilakukan dengan menggunakan Microsoft Word. Begitu juga dengan data

principal dan data obligee (receiver) sendiri yang masih di input dengan cara

manual. Hal ini mempersulit perusahaan karena perusahaan harus mengecek satu

persatu underwriting yang telah dibuat agar tidak terdapat underwriting yang

sama. Dan data-data yang dibutuhkan masih berupa dokumen-dokumen yang

sewaktu-waktu bisa berubah, hilang atau rusak. Sehingga informasi yang

dibutuhkan tidak akurat dan efisien.

Berdasarkan wawancara dengan pihak ASEI, ASEI membutuhkan suatu

sistem informasi yang lebih akurat dan cepat untuk membuat underwriting yang

memerlukan data principal dan obligee dengan tepat. Selain itu waktu yang

dibutuhkan untuk membuat underwriting akan lebih efisien dibanding dengan

menggunakan Microsoft Word. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka

dibuatlah “PROGRAM APLIKASI UNDERWRITING DAN

(24)

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

permasalahan yang dijadikan objek penelitian adalah :

“Bagaimana membangun Program Aplikasi Underwriting dan Pencetakan Polis

Surety Bond Pada PT. ASEI (Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung.”

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun program

aplikasi underwriting dan pencetakan polis surety bond pada PT. ASEI

(Asuransi Ekspor Indonesia) Cabang Bandung.

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Membantu bagian operasional dalam proses pengolahan data principal

dan obligee melalui sistem komputerisasi.

2. Untuk mengurangi kesalahan bagian operasional dalam pembuatan

underwiting dan polis surety bond, yang masih dilakukan dengan

menggunakan microsoft word pada sistem yang sedang berjalan.

3. Mempercepat waktu bagian operasional dalam pembuatan underwriting

dan pencetakan polis.

1.4 Batasan Masalah

Dalam pembuatan aplikasi ini terdapat beberapa batasan-batasan

masalah antara lain :

1. Data yang diolah berupa data jaminan, data nasabah, data pengurus

(25)

2. Keluaran yang dihasilkan berupa underwriting dan polis

3. Software pembangunnya menggunakan Visual Basic 6.0 dengan DBMS

yang digunakan adalah MicrosoftAccess.

4. Hanya mencakup pembuatan underwriting dan polis pada bidang surety

bond (penjaminan).

5. Nasabah yang dijamin ASEI merupakan perusahaan bukan perorangan

6. Model proses yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD) dan

memodelkan data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD)

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah:

1. Interview atau wawancara

Yaitu wawancara langsung dengan karyawan khususnya bagian

operasional yang menangani underwriting dan polis.

2. Pengamatan atau Observasi

Yaitu dengan cara melihat langsung cara pembuatan underwriting

dan pencetakan polis.

3. Study literatur

Yaitu mengumpulkan data-data dengan cara mempelajari buku-buku

yang berhubungan dengan masalah.

4. Adapun metode yang digunakan adalah metode waterfall model CLC

(Classic Life Cycle) yang meliputi :

(26)

Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam pendefinisian

kebutuhan-kebutuhan user yang diperlukan dalam perangkat

lunak.

2. Analisis

Yaitu kegiatan dalam mempelajari secara detail suatu

permasalahan

3. Design

Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam perancangan perangkat

lunak.

4. Coding

Yaitu kegiatan pemrograman perangkat lunak dengan

menggunakan bahasa pemrograman tertentu.

5. Testing

Yaitu kegiatan pengujian dalam perangkat lunak yang siap

digunakan, apakah telah sesuai dengan kebutuhan user serta

untuk mengetahui apabila ada kesalahan program.

6. Maintenance atau Pemeliharaan

Yaitu kegiatan penerapan dan pemeliharaan perangkat lunak

(27)

Gambar 1.1 Model Waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam pembuatan laporan ini disusun dengan sistematika penulisan

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan gambaran secara umum yang melatar belakangi masalah,

identifikasi dan batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi

penelitian serta sistematika penulisannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan company profile perusahaan yang mencakup sejarah

perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Selain itu bab ini

berisikan landasan teori yang mencakup teori-teori yang menunjang

dalam pembuatan dan pembangunan sistem yang digunakan sebagai

acuan dalam pembuatan perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisikan analisis yang dilakukan penulis untuk dapat merealisasikan

(28)

Diagram konteks, DFD dan analisis basis data seperti ERD dan kamus

data.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Berisikan tahapan penerapan perangkat lunak yang telah dirancang

kedalam bahasa pemrograman berupa coding. Bab ini juga berisi

pengujian perangkat lunak yang telah dibuat, sehingga bebas dari

kesalahan program dan sesuai dengan keinginan user.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan yang di dapat dari hasil

pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Sebagai tindak lanjut dari

kesimpulan ini, maka pada bab ini juga dikemukakan saran-saran yang

diharapkan bermanfaat sesuai dengan maksud dan tujuan dari tugas akhir

(29)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasi dan evaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana

prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan yang digambarkan dalam

bentuk flow map, pengkodean dan analisis sistem non fungsional yang meliputi

perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta analisis user yang

terlibat.

3.1.1 Analisis Masalah

Masalah yang dianalisis adalah pembuatan underwriting dan pembuatan

polis yang masih secara manual, yaitu dengan cara menghapus data yang lama

dan menggantikannya dengan data yang baru pada microsoft word. Sehingga

data yang ada tidak valid dan banyak data-data penting yang hilang.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat

ini sedang berjalan, kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diketahui

(30)

mudah dari hasil analisis sistem lama, maka akan ditemukan beberapa data dan

fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisa menuju pengembangan dan

penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.

3.1.2.1Prosedur permohonan underwriting

Prosedur ini melibatkan nasabah dengan bagian operasional. Nasabah

mengajukan permohonan underwriting kepada bagian operasional.

a. Perusahaan atau nasabah memberikan data-data perusahaan, laporan

keuangan dan kontrak kerja kepada bagian operasional PT. ASEI.

b. Bagian operasional melakukan survey ke perusahaan atau nasabah.

c. Setelah itu didapat data-data hasil survey ke perusahaan tersebut.

d. Bagian operasional melakukan pemeriksaan antara data survey dengan

data-data yang diberikan nasabah.

e. Jika data sesuai maka bagian operasional akan menginput data-data

tersebut menjadi data jaminan

f. Jika tidak sesuai maka data-data yang tidak sesuai tersebut dikembalikan

kepada nasabah. Dan nasabah menyesuaikan data-data perusahaan,

setelah itu dapat diberikan kembali kebagian operasional.

g. Setelah data-data diinput maka data disimpan dalam file komputer dan

menghasilkan data jaminan.

h. Data perusahaan, kontrak kerja, laporan keuangan dan data survey

diarsipkan.

(31)

Gambar 3.1 Flowmap Permohonan Underwriting

Keterangan:

A1: Arsip Data Perusahaan, kontrak kerja, laporan keuangan, data survai.

A2: Arsip Data Jaminan

3.1.2.2Prosedur Pembuatan underwriting

Prosedur pembuatan underwriting melibatkan bagian operasional dengan kepala cabang. Dimana bagian operasional membuat underwriting yang

(32)

a. Bagian operasional membuatunderwriting sesuai dengan data jaminan.

b. Setelah underwriting dibuat, maka underwriting disimpan dalam file

komputer.

c. Data jaminan kembali diarsipkan.

d. Setelah itu underwriting dicetak.

e. Underwriting yang telah dicetak ditandatangani oleh bagian operasioanl

(yang membuat).

f. Underwriting yang telah ditandatangani diserahkan kepada kepala

cabang.

g. Kemudian kepala cabang memeriksa kembali underwriting yang telah

dibuat, apakah sudah diisi lengkap oleh bagian operasional.

h. Jika tidak lengkap, maka underwriting dikembalikan kepada bagian

operasional untuk dilengkapi.

i. Jika sudah lengkap, maka kepala cabang menandatangani underwriting

tersebut.

j. Underwriting yang telah ditandatangani kepala cabang, diserahkan

(33)

Gambar 3.2 Flowmap Pembuatan Underwriting

Keterangan :

A2: Arsip Data Jaminan

A3: Arsip Underwriting yang tidak sesuai

3.1.2.3Prosedur Pembuatan Polis

Prosedur pembuatan polis ini melibatkan bagian operasional, dimana bagian

operasional membuat polis. Polis yang dicetak rangkap lima akan diserahkan

(34)

a. Underwriting yang telah ditandatangani oleh kepala cabang, diserahkan

kembali kepada bagian operasional untuk pembuatan polis.

b. Berdasarkan underwriting, maka bagian operasional dapat membuat

polis.

c. Kemudian underwritingnya dapat diarsipkan.

d. Polis yang telah dibuat disimpan sebagai file komputer.

e. Setelah itu, polis dicetak rangkap lima.

f. Polis yang sudah dicetak diserahkan kepada kepala cabang untuk

ditandatangani.

g. Polis yang sudah ditandatangani kepala cabang diserahkan kembali ke

bagian operasional.

h. Kemudian polis yang satu diserahkan untuk bagian keuangan, satu untuk

bagian akuntansi, dua untuk nasabah, dan satu lagi sebagai arsip

(35)

Gambar 3.3 Flowmap Pembuatan Polis

Keterangan :

A4: Arsip Underwriting

A5: Arsip Polis

2, 3, 4, 5: Rangkap polis

3.1.2.4Prosedur Pembuatan Laporan Polis

Prosedur pembuatan laporan polis ini melibatkan bagian operasional dengan

kepala cabang. Polis yang sudah diterbitkan oleh bagian operasional dibuat

(36)

a. Bagian operasional membuat laporan polis yang sudah diterbitkan

berdasarkan arsip polis yang sudah dicetak.

b. Laporan polis yang telah dibuat disimpan dalam file komputer.

c. Kemudian laporan polis yang telah di simpan dapat dicetak bila

dibutuhkan.

d. Laporan yang sudah dicetak diserahkan kepada kepala cabang untuk

diperiksa.

e. Kepala cabang memeriksa laporan.

f. Bila laporan yang diperiksa sudah sesuai maka kepala cabang

menandatangani laporan tersebut.

g. Kemudian laporan diarsipkan.

h. Jika laporan yang diserahkan kepada kepala cabang masih ada yang

salah, maka kepala cabang mengembalikan laporan tersebut kebagian

(37)

Gambar 3.4 Flowmap Pembuatan Laporan Polis

Keterangan :

A5: Arsip polis

A6: Arsip Laporan Polis

3.1.2.5Prosedur Pembuatan laporan Nasabah

Prosedur pembuatan laporan nasabah ini melibatkan bagian operasional

dengan kepala cabang. Data-data nasabah yang telah diinput menjadi data

(38)

a. Bagian operasional membuat laporan nasabah dari data jaminan yang

sudah diinputkan sebelumnya oleh bagian operasional.

b. Laporan nasabah yang telah dibuat disimpan dalam file komputer.

c. Kemudian laporan nasabah yang telah di simpan dapat dicetak bila

dibutuhkan.

d. Laporan yang sudah dicetak diserahkan kepada kepala cabang untuk

diperiksa.

e. Kepala cabang memeriksa laporan.

f. Bila laporan yang diperiksa sudah sesuai maka kepala cabang

menandatangani laporan tersebut.

g. Kemudian laporan diarsipkan.

h. Jika laporan yang diserahkan kepada kepala cabang masih ada yang

salah, maka kepala cabang mengembalikan laporan tersebut kebagian

(39)

Gambar 3.5 Flowmap Pembuatan Laporan Nasabah

Keterangan:

A2 : Arsip Data Jaminan

A7 : Arsip laporan nasabah

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional meliputi analisis kebutuhan hardware

atau perangkat keras, analisis kebutuhan software atau perangkat lunak, analisis

(40)

3.2.1 Analisis Kebutuhan Hardware

Hardware atau perangkat keras yang digunakan perusahaan pada bagian

operasional adalah:

1. Processor dengan kecepatan 2.4 GHz

2. RAM 512MB

3. Harddisk 40 GB

4. VGA Onboard

5. Monitor 15”

Sedangkan perangkat keras minimum untuk program aplikasi yang akan

dibangun adalah:

1. Processor dengan kecepatan 800 MHz

2. Harddisk 20GB

3. RAM 128MB

4. Monitor 12”

5. VGA Onboard

Jadi perangkat keras yang terdapat pada bagian operasional sudah memenuhi

kriteria perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk program aplikasi ini.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Software

Perangkat lunak yang digunakan perusahaan pada bagian operasional adalah:

1. Sistem Operasi berbasis windows

(41)

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun program

aplikasi ini adalah:

1. Sistem Operasi berbasis windows

2. Visual Basic 6.0

3. Microsoft Access

3.2.3 Analisis Kebutuhan User atau Pengguna

User atau pengguna yang terdapat diperusahaan adalah:

1. Nama : Solihin

Jabatan : Staf bagian operasional (Underwriter surety bond)

Pendidikan : Diploma 1 Akuntansi

Keahlian : Mengoperasikan komputer berbasis windows

2. Nama : Rifto Yono

Jabatan : Staf bagian operasional (Underwriter surety bond)

Pendidikan : Diploma III Akuntansi

Keahlian : Mengoperasikan komputer berbasis windows

Dengan melihat kriteria user pada PT. ASEI, karyawan pada PT. ASEI sudah

memenuhi kriteria minimum, untuk itu PT. ASEI tidak membutuhkan karyawan

(42)

3.2.4 ERD (Entity Relationship Diagram)

Diagram ER digunakan untuk menggambarkan keseluruhan basis data.

Dalam Diagram ER, entitas yang dimiliki adalah Nasabah, Jaminan, Obligee,

Polis, Nilai Jaminan, Pengurus dan Capital

Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram

3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis Kebutuhan Fungsional meliputi diagram konteks dan Data Flow

Diagram (DFD).

3.3.1 Diagram Konteks

Merupakan aliran informasi yang berfungsi memetakan model

lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkungan tungggal yang mewakili

keseluruhan sistem. Diagram konteks menyorot sejumlah karakteristik sistem,

(43)

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lainnya dimana sistem

melakukan komunikasi.

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan untuk

diproses.

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem untuk diberikan kepada

lingkungan

4. Penyimpanan data, yaitu tempat yang digunakan oleh sistem dan

lingkungan tempat untuk menyimpan data.

5. Batasan antara sistem dengan lingkungan.

Berikut ini adalah diagram konteks dari sistem yang akan dibangun:

(44)

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara lojik

tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

disimpan.

Berikut adalah DFD level 0 pada sistem yang akan dibangun:

Gambar 3.8 DFD Level 0 Program Aplikasi Underwriting dan Pencetakan Polis

(45)

DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses 2 Pengolahan Data Master

DFD Level 1 Proses 3 Pengolahan Data Asuransi

(46)

DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan User

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan User

DFD Level 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Nasabah

(47)

DFD Level 2 Proses 3.1 Pengolahan Data Obligee

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 3.1 Pengolahan Data Obligee

DFD Level 2 Proses 3.2 Pengolahan Data Underwriting

(48)

DFD Level 3 Proses 2.2.1 Data Identitas dan Legalitas

Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 2.2.1 Data Identitas dan Legalitas

DFD Level 3 Proses 2.2.2 Data Pengurus dan Pemegang saham

(49)

DFD Level 2 Proses Data Keuangan dan Ratio

Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 2.2.3 Data Keuangan dan Ratio

DFD Level 3 Proses 3.2.1 Pengolahan Data Jaminan

(50)

DFD Level 3 Proses 3.2.2 Pengolahan Data Nilai

Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 3.2.2 Pengolahan Data nilai

DFD Level 4 Proses 3.2.1.5 Pengolahan Data Polis

(51)

3.3.3 Spesifikasi Proses

Berikut ini adalah spesifikasi proses yang ada pada Data Flow Diagram

(DFD) diatas:

Tabel 3.1 Spesifikasi Proses Pengolahan Data User

1 No Proses 2.1.1

Nama Proses Tambah User User Source(sumber) Admin

Input Data User yang akan ditambah Output Info login user yang sudah ditambah

(52)

Tabel 3.2 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Nasabah

1 No Proses 2.2.1.1

Nama Proses Tambah Data Identitas dan Legalitas

Source(sumber)

Admin User

Input Data Identitas dan Legalitas yang akan ditambah

Output info Identitas dan Legalitas yang sudah ditambah

Nama Proses Ubah Data Identitas dan legalitas

Source(sumber)

Admin User

Input Data Identitas dan Legalitas yang akan diubah

Output info Identitas dan Legalitas yang sudah diubah

Nama Proses Hapus Data Identitas dan Legalitas

Source(sumber)

Admin User

Input Data Identitas dan Legalitas yang akan dihapus

Output info Identitas dan Legalitas yang sudah dihapus

Nama Proses Tambah Data Pengurus dan pemeganng saham

Source(sumber)

Admin User

Input

Data Pengurus dan pemeganng saham yang akan ditambah

Output

info Pengurus dan pemeganng saham yang sudah ditambah

Destination

(53)

User

Nama Proses Ubah Data Pengurus dan pemeganng saham

Source(sumber)

Admin User

Input Data Pengurus dan pemeganng saham yang akan diubah

Output info Pengurus dan pemeganng saham yang sudah diubah

Nama Proses Hapus Pengurus dan pemeganng saham

Source(sumber)

Admin user

Input

Data Pengurus dan pemeganng saham yang akan dihapus

Output

info Pengurus dan pemeganng saham yang sudah dihapus

Nama Proses Tambah Data Keuangan dan Ratio

Source(sumber)

Admin User

Input Data Keuangan dan Ratio yang akan ditambah

Output info Keuangan dan Ratio yang sudah ditambah

(54)

Input Data Keuangan dan Ratio yang akan diubah

Output info Keuangan dan Ratio yang sudah diubah

Input Data Keuangan dan Ratio yang akan dihapus

Output info Keuangan dan Ratio yang sudah dihapus

-Permintaan data identitas dan legalitas

-Permintaan data pengurus dan pemegang saham -Pemintaan data keuangan dan ratio

Output

- Info permintaan identitas dan legalitas

- Info permintaan pengurus dan pemegang saham - Info permintaan keuangan dan ratio

Tabel 3.3 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Obligee

1 No Proses 3.1.1

Output info obligee yang sudah ditambah

Destination

(Tujuan) admin

(55)

Logika Proses Begin

Output info obligee yang sudah dihapus

Tabel 3.4 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Jaminan

1 No Proses 3.2.1.1

Output info jaminan yang sudah ditambah

(56)

user

Output info jaminan yang sudah dihapus

Nama Proses Cetak Underwriting

Source(sumber)

Admin user

Input Permintaan data jaminan

Output Info permintaan jaminan

Tabel 3.5 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Nilai

(57)

end

Tabel 3.6 Spesifikasi Proses Pengolahan Data Polis

1 No Proses 3.2.1.5.1

(58)

user

3.4 Perancangan Sistem

Tujuan daripada perancangan sistem itu sendiri secara garis besar adalah

untuk menghasilkan bentuk rancangan yang dapat memenuhi kebutuhan akan

penyelesaian rumusan masalah secara cepat dan benar.

3.4.1 Perancangan Basis Data 3.4.1.1Skema Relasi

Skema relasi adalah desain logika dari suatu tabel yang mendeskripsikan

(59)

Gambar 3.21 Skema relasi

3.4.1.2Struktur Tabel

Tabel yang terlibat pada program aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Tabel User

Tabel 3.7 Tabel User

Nama Field Type Size Keterangan

id_user AutoNumber PrimaryKey

nama_user Text 30

password Text 10

2. Tabel Nasabah

Tabel 3.8 Tabel Nasabah

Nama Field Type size keterangan

idnasabah Text 5 PrimaryKey

nama_nasabah Text 50

Alm_nasabah Text 50

kd_pos Text 5

no_tlp Text 12

no_akta_pendirian Text 50

no_akta_perubahan Text 50

tgl_akta_pendirian Date/Time

(60)

notaris_akta_pendirian Text 50

notaris_akta_perubahan Text 50 NPWP Text 50

no_akta_pengurus Text 50

tgl_akta_pengurus Date/Time

notaris_akta_pengurus Text 50

isi_akta_pengurus Text 50

3. Tabel Pengurus

Tabel 3.9 Tabel Pengurus

Nama Fields Type Size Keterangan

idnasbah Text 5 ForeignKey

nama_pengurus Text 50

jabatan Text 50

TypeKepengurusan Text 50

jml_saham Text 50

Prosentase Number

total_prosentase Number

4. Tabel Capital

Tabel 3.10 Tabel Capital

Nama Fields Type Size Keterangan

idnasabah Text 5 ForeignKey

(61)

ROA Number

current_ratio Number

Debt_equity_ratio Number

5. Tabel Obligee

Tabel 3.11 Tabel Obligee

Nama Field Type Size Keterangan

id_obligee AutoNumber PrimaryKey

nama_obligee Text 50

alamat_obligee Text 50

kd_pos Text 5

no_tlp Text 12

6. Tabel Jaminan

Tabel 3.12 Tabel jaminan

Nama Field Type Size Keterangan

kd_underwriting AutoNumber PrimaryKey

idnasabah Text 5 ForeignKey

id_obligee Autonumber ForeignKey

jk_awal Date/Time

jk_akhir Date/Time

tgl_terbit Date/Time

pekerjaan Text 50

dokumen Text 50

jenis_pekerjaan Text 50

jenis_jaminan Text 50

wording Text 50

penerbitan Text 50

fasilitas Text 50

sifat_jaminan Text 50

(62)

7. Tabel Polis

Tabel 3.13 Tabel Polis

Nama_Field Type Size Keterangan

no_polis Text 50 PrimaryKey

jenis_polis Text 50

kd_underwriting AutoNumber ForeignKey

idnasabah Text 5 ForeignKey

id_obligee AutoNumber ForeignKey

8. Tabel Nilai

Tabel 3.14 Tabel Nilai

Nama Field Type Size Keterangan

kd_underwriting AutoNumber ForeignKey

id_MU AutoNumber ForeignKey

nilai_pekerjaan Number

nilai_jaminan Number

3.4.2 Perancangan Antarmuka 3.4.2.1Perancangan Struktur Menu

(63)

3.4.2.2Perancangan Tampilan

3.4.2.2.1 Perancangan Tampilan Form login

Gambar 3.23 Tampilan form login

3.4.2.2.2 Perancangan Tampilan Form Menu Utama

(64)

3.4.2.2.3 Perancangan Tampilan Form User

Gambar 3.25 Tampilan Form Tambah User

3.4.2.2.4 Perancangan Tampilan Form Edit User

(65)

3.4.2.2.5 Perancangan Tampilan form Nasabah Tab Identitas dan Legalitas

Gambar 3.27 Tampilan Form Nasabah Tab Identitas dan Legalitas

3.4.2.2.6 Perancangan Tampial Form Nasabah Tab Pengurus dan Pemegang saham

(66)

3.4.2.2.7 Perancangan Tampilan Form Nasabah Tab Keuangan dan Ratio

Gambar 3.29 Tampilan Form Nasabah Tab Data Keuangan dan Ratio

3.4.2.2.8 Perancangan Tampilan form obligee

(67)

3.4.2.2.9 Perancangan Tampilan Form Jaminan

Gambar 3.31 Tampilan Form Jaminan Tab Data Jaminan

3.4.2.2.10 Perancangan Tampilan Form Jaminan Tab Nilai Jaminan

(68)

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem

yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan

selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah

implementasi maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan

dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk pengembangan

sistem selanjutnya.

4.1 Implementasi

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju

tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem

sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi

modul-modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada

pengembangan sistem.

4.1.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem

adalah sebagai berikut:

1. Processor Intel Centrino Core 2 Duo 1.83 GHz

2. RAM 2 GB

3. Hard Disk 160 GB

4. DVD ROM Drive

5. Mouse

(69)

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem

adalah, sebagai berikut:

1. Sistem operasinya Windows Vista Home Premium

2. Microsoft Visual Basic 6.0

3. Microsoft Access 2003

4.1.3 Implementasi Basisdata

Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi

pemrograman Microssoft Access 2003. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah

pembuatan databatase program aplikasi underwriting :

Wetan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1Generate Tabel User

Nama Tabel Hasil Generate

CREATE TABLE `user` (

`id_user` varchar(15) NULL default '', `nama_user` varchar(15) NULL default '', `Password` varchar(8) NOT NULL default '', `hak` varchar(15) NOT NULL default '',) PRIMARY KEY (`id_user`)

(70)

Nama Tabel Hasil Generate

CREATE TABLE `nasabah` (

`idnasabah` varchar(5) NULL default '', `Nama` varchar(30) NOT NULL default '', `Alm_nasabah` varchar(15) NOT NULL default '',

`no_tlp` varchar(12) NOT NULL default '', `kd_pos` varchar(5) NOT NULL default '', `no_akta_pendirian` varchar(50) NOT NULL default '',

` no_akta_perubahan` varchar(50) NOT NULL default '',

'',

` tgl_akta_pendirian` datetimes(8) NOT NULL default '',

‘tgl_akta_perubahan` datetimes(8) NOT NULL default '',

` notaris_akta_pendirian` varchar(50) NOT NULL default '',

` notaris_akta_perubahan` varchar(50) NOT NULL default '',

`NPWP` varchar(50) NOT NULL default '', `SIUP` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_SIUP` datetimes(8) NOT NULL default '', `SIUJK` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_SIUJK` datetimes(8) NOT NULL default '', `TDP` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_TDP` datetimes(8) NOT NULL default '', `Domisili` varchar(50) NOT NULL default '', `tgl_Domisili` datetimes(8) NOT NULL default '',)

PRIMARY KEY (`idnasabah`) ) TYPE=MyISAM;

Tabel 4.3Generate Tabel Pengurus

Nama Tabel Hasil Generate

CREATE TABLE `pengurus` (

`idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '', `nama` varchar(25)NOT NULL default '', `jabatan` varchar(15) NOT NULL default '', `typekepengurusan` varchar(15) NOT NULL default '',

`jml_saham` varchar(15) NOT NULL default '', `prosentase` integer NOT NULL default '', `total_prosentase` integer NOT NULL default '',)

(71)

Nama Tabel Hasil Generate

CREATE TABLE `capital` (

`tahun` varchar(50) NULL default '', `current` integer NOT NULL default '', `total` integer NOT NULL default '',

`current_liabilities` integer NOT NULL default '',

`net_sale’integer NOT NULL default '', `net_income’integer NOT NULL default '', `ROA’integer NOT NULL default '', `ROE’integer NOT NULL default '',

`current_ratio` integer NOT NULL default '', `debt_equity_ratio` integer NOT NULL default '',

`idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '',) ) TYPE=MyISAM;

Tabel 4.5Generate Tabel Jaminan

Nama Tabel Hasil Generate

CREATE TABLE `jaminan` (

`kd_underwriting` varchar(50) NULL default '', `jk_awal` datetimes(8) NOT NULL default '', `jk_akhir ` datetimes(8) NOT NULL default '', `tgl_terbit` datetimes(8) NOT NULL default '', `pekerjaan` varchar(50) NOT NULL default '', `dokumen` varchar(50) NOT NULL default '', `jenis_pekerjaan` varchar(50) NOT NULL default '',

`Jenis_jaminan` varchar(50) NOT NULL default '',

`wording’varchar(50) NOT NULL default '', `penerbitan` varchar(50) NOT NULL default '', `fasilitas` varchar(50) NOT NULL default '', `sifat_jaminan` varchar(50) NOT NULL default '',

`rate` integer NOT NULL default '', `komisi` integer NOT NULL default '', `cash` varchar(50) NOT NULL default '', `Deposito` varchar(50) NOT NULL default '', `Asset` varchar(50) NOT NULL default '', `piutang` varchar(50) NOT NULL default '', `Risiko` varchar(50) NOT NULL default '', `idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '', `id_obligee` varchar(50) NOT NULL default '',) PRIMARY KEY (`kd_underwriting`)

(72)

Tabel 4.6Generate Tabel Obligee

Nama Tabel Hasil Generate

CREATE TABLE `obligee` (

`id_obligee` varchar(25) NULL default '', `nama` varchar(25) NOT NULL default '', `alamat` varchar(40) NOT NULL default '',) PRIMARY KEY (`id_obligee`)

) TYPE=MyISAM;

Tabel 4.7Generate Tabel Nilai

Nama Tabel Hasil Generate

CREATE TABLE `nilai` (

`kd_underwriting` varchar(50) NOT NULL default '',

`nilai_pekerjaan` integer NOT NULL default '', `Nilai_jaminan` integer NOT NULL default '', `idnasabah` varchar(5) NOT NULL default '',) TYPE=MyISAM;

4.1.4 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap tampilan program yang

dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah

implementasi antarmuka yang dibuat dan dibedakan antara antarmuka untuk

administrator dengan operator .

Antarmuka Administrator

Tabel 4.8 Antarmuka Administrator

Menu Deskripsi Nama File

Login (Ya) − Login sebagai Admin TUser

(73)

− Logout

− Exit

− Untuk kembali ke menu login

− Untuk keluar dari program

TUser

Data Master

− Data Nasabah

− Data User

− Untuk menambah, menghapus

dan menyimpan data identitas dan

legalitas, pengurus dan pemegang

saham, keuangan dan ratio

− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data user

TNasabah

Tpengurus

TCapital

TUser

Data Nasabah

- Data Identitas dan

Legalitas

- Data Pengurus dan

Pemegang saham

- Data Keuangan dan

Ratio

- Laporan Nasabah

− Untuk menambah, mengubah,

menghapus dan menyimpan data

jaminan

− Untuk menambah, menghapus

dan menyimpan data pengurus

dan pemegang saham

− Untuk menambah, menghapus

dan menyimpan data keuangan

dan ratio

- Untuk melihat laporan nasabah

TNasabah

- Untuk menambah user

- Untuk mengubah dan menghapus

user

TUser

(74)

− Data Jaminan

− Data Obligee

− Untuk menambah, mengubah, menghapus dan menyimpan data

jaminan dan nilai jaminan, untuk

mencetak underwriting

− Untuk menambah, mengubah dan

menghapus data obligee

TJaminan

− Untuk menambah, mengubah dan

menghapus jaminan

− Untuk menambah, mengubah dan menghapus nilai jaminan

− Untuk menambah, mengubah dan

menghapus polis

TJaminan

TNilai

TPolis

Antarmuka Operasional

Tabel 4.9 Antarmuka User

Menu Deskripsi Nama File

Login (Ya) − Login sebagai user TUser

Login (Tidak) − Membatalkan login TUser

File

− Logout

− Exit

− Untuk kembali ke menu login

− Untuk Keluar dari program

TUser

(75)

− Data Nasabah − Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data identitas dan

legalitas, pengurus dan

pemeganng saham, keuangan dan

ratio

TNasabah

Tpengurus

TCapital

Data Nasabah

- Data Identitas dan

Legalitas

- Data Pengurus dan

Pemegang saham

- Data Keuangan dan

Ratio

- Laporan Nasabah

− Untuk menambah, mengubah,

menghapus dan menyimpan data

jaminan

− Untuk menambah, menghapus dan

menyimpan data pengurus dan

pemegang saham

− Untuk menambah, menghapus dan menyimpan data keuangan dan

ratio

- Untuk melihat laporan nasabah

TNasabah

− Untuk menambah, mengubah,

menghapus dan menyimpan data

jaminan dan nilai jaminan, untuk

mencetak underwriting

− Untuk menambah, mengubah dan

menghapus data obligee

(76)

− Polis

menghapus nilai jaminan

− Untuk menambah, mengubah dan

menghapus polis

TPolis

4.2 Pengujian

Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode

pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional

perangkat lunak.

4.2.1 Rencana Pengujian

Rencana pengujian yang akan dilakukan dengan menguji sistem secara

alpha dan betha. Pengujian Program Aplikasi underwriting dan pencetakan polis

surety bond pada PT. ASEI Cabang Bandung berikut menggunakan data uji

berdasarkan permintaan pihak perusahaan. Rencana pengujian selengkapnya

terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Rencana Pengujian Program Aplikasi Underwriting

Item Uji Detail Pengujian Jenis Uji

Login Memeriksa data login administrator

dan operator

Black box

Tambah data identitas dan legalitas Black box

Ubah data identitas dan legalitas Black box

Pengolahan data

identitas dan legalitas

Hapus data identitas dan legalitas Black box

Tambah data pengurus dan pemegang

saham

Black box

Pengolahan data

pengurus dan Pemegang

Gambar

Gambar 3.1 Flowmap Permohonan Underwriting
Gambar 3.2 Flowmap Pembuatan Underwriting
Gambar 3.3 Flowmap Pembuatan Polis
Gambar 3.4 Flowmap Pembuatan Laporan Polis
+7

Referensi

Dokumen terkait