• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Sifat Mekanis Pada Beton Self Compacting Concrete Dengan Menggunakan Bahan Tambah Viscocrete 1003 Dan Viscoflow 3211 N.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Sifat Mekanis Pada Beton Self Compacting Concrete Dengan Menggunakan Bahan Tambah Viscocrete 1003 Dan Viscoflow 3211 N."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

A.Latar Belakang

Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang

lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang

membentuk massa padat (SNI-03-2847-2002). Seiring dengan penambahan umur,

beton akan semakin mengeras dan akan mencapai kekuatan rencana (f’c) pada

usia 28 hari.

Kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan

adalah kemampuan beton menerima gaya tekan persatuan luas. Penentuan

kekuatan tekan dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji tekan dan benda uji

berbentuk silinder atau kubus, sedangkan penentuan kuat lentur dapat dilakukan

alat uji yang sama dan benda uji berbentuk balok. Penentuan kekuatan tekan dapat

dilakukan dengan alat uji tekan dan benda uji berbentuk silinder dengan prosedur

uji ASTM C39-02 dan C39-17 atau kubus dengan prosedur BS-1881 Part 115;Part

116 pada umur 28 hari. Kekuatan, keawetan, dan sifat beton lain bergantung pada

sifat-sifat bahan dasar, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara pengadukan

maupun cara pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadatan, dan

cara perawatan selama proses pengerasan. Beton mempunyai kuat tekan yang

tinggi dan dapat diatur, tetapi kuat tariknya sangat rendah (Andi, 2011).

Metode pelaksanaan pengecoran dilakukan secara besar-besaran (mass

concrete) adalah merupakan salah satu pilihan antara melakukan pengecoran

secara besar-besaran dan menerus atau secara bertahap. Pelaksanaan pengecoran

secara besar akan dipengaruhi oleh faktor ekonomis dan faktor teknik diantaranya

masalah yang menyangkut pengadaan material yang mahal maupun proses

pemberhentian sambungan konstruksi yang sulit (Marsiano, 2010).

(2)

Pembuatan beton membutuhkan ketrampilan khusus untuk melakukan

proses pemadatan beton dengan baik. Pelaksanaan pemadatan mungkin tidak

merata, memakan waktu lebih lama, bahkan kadang sulit dilakukan terutama bila

struktur yang dibuat melengkung seperti pada bangunan mercu, pada bangunan

spillway atau jembatan model busur (arch). Pemadatan dengan vibrator

membutuhkan biaya dan resiko kesalahan pengerjaan, memakan banyak waktu

dan tenaga. Kwalitas pekerja akan sangat berpengaruh terhadap kwalitas dan

kekuatan beton. Metode Self Compacting Concrete (SCC) diharapkan dapat

memberikan solusi dari permasalahan ini.

Self Compacting Concrete (SCC) adalah beton performance tinggi yang

dapat mengalami konsolidasi dengan sendirinya (memadat sendiri) tanpa bantuan

alat pemadat seperti penggetar (vibrator) atau sejenisnya. Dengan kemampuan

berkonsolidasi sendiri Self Compacting Concrete (SCC) juga mampu menjangkau

ruang yang banyak tulangannya atau ruang-ruang sempit dan jauh (Afifa,2008).

Pada Self Compacting Concrete (SCC), untuk meningkatkan workability

(kemudahan pengerjaan) diperlukan adanya bahan tambah (admixture). Dalam

penelitian ini menggunakan bahan tambah (admixture) viscocrete 1003 dan

viscoflow 3211 N yang merupakan produk dari PT. Sika. Penggunaan bahan

tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menambah sifat beton sesuai

dengan sifat beton yang diinginkan. Seperti yang tertulis dalam American Society

for Testing and Material (ASTM) C125, bahan tambahan tersebut ditambahkan

dalam campuran beton atau mortar, sebelum pencampuran pada batching plant

atau sesudah pencampuran. Definisi bahan tambahan ini mempunyai arti luas,

yaitu meliputi polimer, fiber, mineral, yang mana dengan adanya bahan tambahan

ini komposisi beton mempunyai sifat yang berbeda dengan beton aslinya atau

beton biasa.

Kelebihan dari Self Compacting Concrete (SCC) diantaranya :

1). Sangat encer, bahkan dengan bahan aditif tertentu bisa menahan slump tinggi

(3)

2). Tidak memerlukan pemadatan manual.

3). Lebih homogen dan stabil.

4). Kuat tekan beton bisa dibuat untuk mutu tinggi atau sangat tinggi.

5). Lebih kedap, porositas lebih kecil.

6). Susut lebih rendah.

7). Dalam jangka panjang struktur lebih awet (durable).

8). Tampilan permukaan beton lebih baik dan halus karena agregatnya biasanya

berukuran kecil sehingga nilai estetis bangunan menjadi lebih tinggi.

9). Tenaga kerja yang dibutuhkan juga lebih sedikit karena beton dapat mengalir

dengan sendirinya sehingga dapat menghemat biaya sekitar 50 % dari upah

buruh.

10).Karena tidak menggunakan penggetaran manual, lebih rendah polusi suara

saat pelaksanaan pengecoran.

Ada beberapa peraturan atau code yang menjelaskan persyaratan

(spesifikasi) dari bahan admixture misalnya British Standard (BS) 5070 part

1:1982 yang mencakup tipe admixture. Hal ini juga ditulis dalam American

Society for Testing and Material (ASTM) C494-82.

Walaupun ada aturan pemakaian yang ditulis pada brosur admixture,

sebaiknya penggunaan admixture ini didahului dengan penelitian yang dilakukan

di laboratorium.

Perlu diperhatikan juga mengenai sifat-sifat mekanis beton, yaitu :

1). Kuat tekan beton

Kuat tekan adalah kemampuan beton menerima gaya tekan persatuan luas.

Walaupun dalam beton terdapat tegangan tarik, diasumsikan bahwa semua

tegangan tekan didukung oleh beton tersebut.

2). Kelecakan atau mudah dikerjakan (workability)

Kemudahan pengerjaan beton merupakan salah satu kinerja utama yang

dibutuhkan. Kemajuan teknologi membawa dampak yang nyata dalam

(4)

3). Ketahanan beton (durability)

Struktur beton dengan durability tinggi yaitu struktur beton yang mampu

menghadapi kondisi sesuai perencanaan, tanpa mengalami kerusakan sebelum

jangka waktu yang direncanakan. Sifat daya tahan beton dapat dibedakan

menjadi beberapa hal, antara lain:

a). Tahan terhadap pengaruh cuaca

Pengaruh cuaca yang dimaksud adalah pengaruh cuaca panas, dingin,

basah dan kering serta polusi udara yang dapat menimbulkan perubahan

warna dan kerusakan-kerusakan pada permukaan beton.

b). Tahan terhadap pengaruh kimia

Daya perusak kimiawi oleh bahan-bahan seperti air laut, air limbah dan

zat-zat kimia industri yang dapat berpengaruh terhadap keawetan beton.

c). Tahan terhadap erosi

Erosi ini disebabkan karena aliran yang sangat cepat seperti aliran air

sungai, hempasan gelombang laut dan sebagainya.

Sifat-sifat lain yang dimiliki beton yang dapat berpengaruh terhadap mutu

beton, yaitu :

1). Segregasi

Kecenderungan butir-butir kasar untuk lepas dari campuran beton dinamakan

segregasi (Mulyono, 2004). Hal ini akan menyebabkan sarang kerikil pada

beton akhirnya akan menyebabkan keropos pada beton. Segregasi terjadi

sebagai akibat dari penuangan atau pemadatan yang salah.

2). Bleeding

Bleeding adalah kecenderungan air untuk naik ke atas (memisahkan diri) pada

beton segar yang baru saja dipadatkan. Sesaat setelah beton dicetak, air yang

(5)

3). Temperatur

Temperatur yang tinggi dapat menambah kecepatan hidrasi semen. Hal ini

dapat berpengaruh pada kekuatan beton yaitu kekuatan awal dan kekuatan

akhir.

4). Penyusutan (shrinkage)

Penyusutan (shrinkage) adalah perubahan volume beton. Perubahan suhu

pada beton selama pengikatan dan proses pengerasan yag disebabkan adanya

hidrasi semen oleh air menyebabkan terjadinya efek pada pemuaian beton.

5). Rangkak (creep)

Rangkak (creep) adalah perubahan bentuk dibawah beban tetap. Pemberian

beban pertama-tama akan menyebabkan deformasi elastis. Pemberian beban

yang diperpanjang durasinya akan menyebabkan deformasi secara lambat

yang disebut rangkak (creep).

B.Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang akan dikaji:

1). Berapakah kadar optimum penggunaan bahan tambah (admixture) viscocrete

1003 dan viscoflow 3211 N untuk mendapatkan kuat tekan dan kuat lentur

maksimal?

2). Bagaimana sifat beton Self Compacting Concrete (SCC) yang menggunakan

bahan tambah (admixture) viscocrete 1003 dan viscoflow 3211 N?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian adalah :

1). Memperoleh kadar optimum penggunaan bahan tambah (admixture)

viscocrete 1003 dan viscoflow 3211 N yang dapat menghasilkan kuat tekan

dan kuat lentur maksimal.

2). Mengetahui sifat beton Self Compacting Concrete (SCC) yang menggunakan

(6)

2. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah

1). Bagi perancang struktur, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

kuat tekan dan kuat lentur beton, serta pengaruh adanya bahan tambah

viscocrete 1003 dan viscoflow 3211 N terhadap sifat beton.

2). Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan keilmuan,

secara khusus di bidang teknik sipil dan terutama pada perkembangan

teknologi ilmu mekanika bahan dan teknik beton.

D.Batasan Penelitian

Penelitian ini perlu adanya suatu batasan masalah agar lebih terkonsentrasi

pada satu permasalahan, sebagai berikut :

1). Beton sampel menggunakan mutu (f’c) menggunakan perbandingan volume.

2). Pengujian kuat lentur menggunakan benda uji balok beton dengan ukuran

lebar 15 cm, tinggi 15 cm, dan panjang 53 cm.

3). Pengujian tekan berupa silinder beton ø15 cm, dan tinggi = 30 cm.

4). Bahan tambah yang digunakan yaitu Viscocrete 1003 dan Viscoflow 3211 N

dalam pembuatan sampel, dengan beberapa perbedaan presentase terhadap

semen yaitu sebesar 0,4%, 0,6%, 0,8%, 1.0% 1,2%.

5). Jumlah benda uji masing-masing 3 buah dan untuk beton normal sebagai

pembanding adalah 3 buah.

6). Pelaksanaan penelitian pembuatan sampel beton dilakukan di Laboratorium

Wijaya Karya dan Nindya Karya KSO pada Proyek Pembangunan

(7)

7). Pelaksanaan pengujian kuat tekan di Laboratorium Varia Usaha Beton pada

Proyek Pembangunan Bendungan Logung Kudus, sedangkan pengujian kuat

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan penelitian mengenai self compacting concrete (SCC) merupakan perkembangan baru dalan teknologi beton, maka ada beberapa hal yang dapat disarankan

Silica Fume Terhadap Beton Mutu Tinggi Self Compacting Concrete (SCC) ” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.Saya tidak melakukan penjiplakan

tekan, serta kuat tarik belah pada beton memadat sendiri (SCC) dan beton normal.. Manfaat

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir dengan judul “ PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA LOKAL (KAWAT BENDRAT) PADA BETON MEMADAT MANDIRI (SELF COMPACTING CONCRETE) ” adalah

Beton memadat mandiri (self compacting concrete, SCC) adalah beton yang mampu mengalir sendiri yang dapat dicetak pada bekisting dengan tingkat penggunaan alat pemadat yang

Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Penggunaan Dan Penerapan Metode Self Compacting Concrete (SCC) Pada Beton Mutu Normal, pengaruh yang ditimbulkan

Solusi dari permasalahan tersebut adalah penggunaan beton yang dapat memadat sendiri atau Self Compacting Concrete (SCC) karena beton segarnya lebih cair jika dibandingkan

Pengaruh agregat kasar terhadap karakteristik beton Self Compacting Concrete, dapat mempengaruhi aliran beton segar Self Compacting Concrete, karena agregat kasar