• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN GURU PPKN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMP SE-KOTA MEDAN YANG MENERAPKAN KURIKULUM 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIAPAN GURU PPKN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMP SE-KOTA MEDAN YANG MENERAPKAN KURIKULUM 2013."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KESIAPAN GURU PPKn DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMP

SE-KOTA MEDAN YANG MENERAPKAN KURIKULUM 2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Maya Indah Damanik NIM. 3113111040

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

▸ Baca selengkapnya: dokumen 1 2 3 kurikulum 2013 smp

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Maya Indah Damanik. NIM. 3113111040. “Kesiapan Guru PPKn dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMP Se-Kota Medan yang Menerapkan Kurikulum 2013”.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan kasih-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

baik dan tepat waktu.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Kesiapan

Guru PPKn dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di SMP se-Kota

Medan yang Menerapkan Kurikulum 2013”.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang

dihadapi. Namun, berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya

penulis dapat menyelesaikannya dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

diberikan. Merupakan suatu kebahagiaan yang amat besar ketika penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, dengan rasa hormat dan ketulusan hati, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M. Hum, selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

(6)

iii

4. Bapak Arief Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan masukan dan membimbing dalam menyelesaikan skripsi

ini.

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH., selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Penguji.

7. Bapak Drs. Liber Siagian, M. Si., selaku Dosen Penguji yang selama

perkulihan selalu memberikan dukungan.

8. Ibu Sri Yunita, S. Pd., M. Pd., selaku Dosen Penguji

9. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang turut

menempa penulis dan selalu memberikan ilmunya.

10.Bapak Syahril Harahap, S. Pd., MM., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1

Medan, Bapak Hery Lokot, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 34

Medan, Ibu Hj. Rohanim, S. Pd., MM., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri

38 Medan, Bapak Drs. L. M. Sitohang, selaku Kepala Sekolah SMP Swasta

Budi Murni 3 Medan, dan Ibu Dra. Hj. Surita, M. Pd., selaku Kepala Sekolah

SMP Swasta Laksamana Martadinata Medan.

11.Kepada Guru-guru PPKn yang sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini Ibu Hj. Rosnani Hutabarat, S. Pd., MM., Ibu

Chresbina Tarigan, S. Pd., Ibu Lyzdamora, S. Pd., Ibu Fatimah Silalahi, S.

Pd., Ibu Popy Wahyuni, S. Pd., Bapak Monang Sinaga, S. Pd., dan Bapak

(7)

iv

12.Bapak Joni selaku Pegawai Administrasi Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

13.Teristimewa untuk Bapak tercinta Kardi Damanik dan Mamak tercinta Menti

Haloho yang tidak putus-putusnya memanjatkan doa, yang sudah

mengorbankan segalanya mulai dari penulis lahir hingga di jenjang

pendidikan saat ini. Tidak kenal lelah untuk mengasuh, memberikan

dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

14.Abangku Sahata Maruli Tua Damanik yang selalu mendukung dan melihat

perkembangan studiku, yang rela memberikan segala sesuatu yang

kuinginkan.

15.Mak Tua tercinta Lastiur Haloho yang selalu bersedia mendengar seluruh

keluh kesahku dan tangisku dalam perkuliahan dan Tanteku tercinta Sedianna

Haloho yang selalu memberikan dukungan dan menghiburku saat aku

mengeluh.

16.My Lovely Friends Melianti Lumbantobing, Rida Novalisa Siregar, Debora

Estina Panjaitan, Adytia Lumbantobing, Rensus Sari Turnip, Rinaldi Sianturi,

dan Mujur Silaban yang menjadi keluargaku, selalu bersama dalam senang

maupun susah, saling mendukung, saling membantu. Meskipun terkadang

dalam persahabatan itu ada gesekan biarlah kita saling mengasihi agar

persahabatan itu menjadi berkat. Sepuluh tahun lagi kita bertemu dengan

(8)

v

17.Teman-teman seperjuangan Reguler B PPKn 2011 dan seluruh abang/kakak

dan adik-adik stambuk. Terkhusus Geng Jajabi (Wahyuni Mutia Sari, Siti

Syahraini Harahap, Rahmi Sarah P Tanjung, Rizki Rahmadani S, Sulistiani

Sulek, Liani, Vini Yovina, Yuspita), Geng Ana (Mardiana, Ana, Rosliana)

dan Geng Khacibank (Damayanti, Dessy, Benedihta, Lisnawati, Julaimah,

Yuni Afni, Tabe Ida).

18.Teman-teman satu kost Kak Desima Ginting, Kak Natalina Silalahi, Juli

Johana Zebua, Sinta Poibe Panjaitan, Januarti Santoso Simatupang, Maria

Hutabarat, Cindy Anggraini Lingga yang selalu memberikan semangat.

19.Seluruh pihak-pihak yang tidak penulis tuliskan satu persatu, yang berada di

sekitar penulis, yang turut membantu penulis dari awal hingga akhir.

Skripsi ini masih memiliki kekurangan dan belum sempurna mengingat

keterbatasan penulis. Untuk itu, penulis memohon masukan yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi

kita dan senantiasa melimpahkan kasih dan karunia-Nya kepada kita semua.

Amin. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2015 Penulis

(9)

vi

A. Latar belakang masalah... 1

B. Identifikasi masalah... 6

C. Pembatasan masalah... 7

D. Perumusan masalah... 8

E. Tujuan penelitian... 8

F. Manfaat penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoritis... 10

1. Pengertian kesiapan... 10

2. Pengertian kurikulum ... 11

3. Kurikulum 2013... 14

a) Landasan kurikulum 2013... 16

b) Pendekatan Saintifik dalam proses pembelajaran ... 18

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 21

4. Mata pelajaran PPKn dalam Kurikulum 2013... 25

B. Kerangka berpikir... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31

A. Metode penelitian... 31

B. Lokasi Penelitian... 31

C. Subjek Penelitian... 32

D. Teknik pengumpulan data ... 33

E. Teknik analisis data... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

(10)

vii

B. Hasil Penelitian... 37

C. Pembahasan... 65

BAB V PENUTUP... 73

A. Kesimpulan... 73

B. Saran... 74

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Langkah kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik ... 19

Tabel 2. 2 Format RPP Kurikulum 2013... 23

Tabel 2. 3 Perubahan mata pelajaran PPKn setelah Kurikulum 2013... 26

Tabel 2. 4 Muatan Pancasila dalam PPKn 2013 ... 27

Tabel 3. 1 Kisi-kisi observasi... 33

Tabel 4. 1 Hasil observasi terhadap Ibu Hj. Rosnani Hutabarat, S. Pd., MM. 37 Tabel 4. 2 Hasil observasi terhadap Ibu Chresbina Tarigan, S. Pd... 41

Tabel 4. 3 Hasil observasi terhadap Ibu Lyzdamora, S. Pd. ... 45

Tabel 4. 4 Hasil observasi terhadap Ibu Fatimah Silalahi, S. Pd. ... 49

Tabel 4. 5 Hasil observasi terhadap Ibu Popy Wahyuni, S. Pd. ... 53

Tabel 4. 6 Hasil observasi terhadap Bapak Monang Sinaga S. Pd... 57

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 4 Nota – Tugas

Lampiran 5 Surat Penerbitan Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 Surat Izin Mengadakan Penelitian

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Medan

Lampiran 8 Surat Balasan dari SMP Negeri 1 Medan

Lampiran 9 Surat Balasan dari SMP Negeri 34 Medan

Lampiran 10 Surat Balasan dari SMP Negeri 38 Medan

Lampiran 11 Surat Balasan dari SMP Swasta Budi Murni 3 Medan

Lampiran 12 Surat Balasan dari SMP Swasta Laksamana Martadinata Medan

Lampiran 13 Surat Keterangan dari Laboratorium Jurusan PPKn

Lampiran 14 Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan

Lampiran 15 Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Unimed

Lampiran 16 Kartu Mengikuti Seminar Proposal Jurusan PPKn

Lampiran 17 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 18 Pernyataan Keaslian Tulisan

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pasal 1 butir (1) UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Karena

itu pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas dan mampu menjadi agen perubahan ke arah yang lebih maju.

Melihat pentingnya pendidikan tersebut, banyak upaya yang dilakukan

oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu cara yang

ditempuh yaitu perubahan kurikulum. Di Indonesia, kurikulum sudah berulang

diganti, dikembangkan, diperbaiki, dan diperbaharui, dengan harapan menemukan

kurikulum yang efektif digunakan di Indonesia. Perubahan kurikulum dilakukan

agar sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan Iptek serta meningkatkan

proses pembelajaran. Di samping itu kurikulum juga harus mampu memandu

upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik. Dalam hal ini,

diperlukan suatu kurikulum baru yang bukan hanya mengajarkan ilmu

pengetahuan tetapi benar-benar mampu membentuk siswa yang berkarakter sejak

sekolah dasar dan bermoral dalam kehidupan bermasyarakat. Kurikulum yang

tidak hanya menekankan aspek kognitif dan mengungkung peserta didik di ruang

(14)

2

disusunlah Kurikulum 2013 yang menekankan keseimbangan antara sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Kurikulum 2013 diberlakukan secara serentak di Indonesia sejak 15 Juli

2013 tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum ini ditujukan membawa harapan yang

besar terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia. Apalagi dilihat dari strateginya,

kurikulum ini tidak hanya mengembangkan potensi peserta didik di bidang

kognitif saja tetapi lebih kepada penerapan nilai-nilai karakter. Pembelajaran

dalam Kurikulum 2013 diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang

dimiliki peserta didik agar memiliki sikap, pengetahuan, dan kerampilan. Selain

itu, melalui kurikulum ini, diharapkan dapat memberikan ruang gerak bagi siswa

untuk berekspresi seluas-luasnya karena pembelajaran bukan lagi terpusat kepada

guru tetapi terpusat kepada siswa dan siswalah yang lebih aktif ketika proses

pembelajaran berlangsung.

Perubahan yang terjadi berimbas pada sistem pendidikan yang turut

berubah baik sebagian maupun keseluruhan. Hal ini membuat sekolah maupun

guru-guru harus siap untuk mempelajari konsep kurikulum 2013. Guru dituntut

agar siap dan mampu memahami Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, pendekatan

yang digunakan, mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

mendesain model pembelajaran yang sesuai, dan sistem penilaian. Karena salah

satu keberhasilan implementasi kurikulum 2013 ditentukan kesiapan guru sebagai

pelaksana kurikulum yang terlibat langsung dengan siswa dalam proses belajar

mengajar.

Masalah-masalah lain juga semakin banyak setelah diterapkannya

(15)

3

maupun dari pihak-pihak yang berada dalam dunia akademik. Selain itu,

penerapan kurikulum 2013 menimbulkan perdebatan sengit dari berbagai pihak

dan kalangan terutama guru-guru yang mengajar. Dalam seminar nasional

“Kesiapan Guru dalam Menghadapi Kurikulum Baru dan Problematika yang

Dihadapinya” yang dilaksanakan di Universitas Negeri Jakarta menemukan

sejumlah masalah dalam Kurikulum 2013. Masalah yang mendasar yaitu:

1. Tidak melalui riset dan evaluasi yang mendalam

2. Menitikberatkan siswa

3. Ketidaksiapan guru karena terkesan mendadak

4. Tematik lebih cocok di kelas dasar

5. Tidak memperhatikan konteks sosiologis keIndonesiaan (didownload dari http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/08/sejumlah-masalah-dalam-kurikulum-2013-549347.html, Senin, 17 Februari 2014, Pukul 19.53).

Saat proses seminar berlangsung, banyak pertanyaan-pertanyaan dan kritik

yang dilontarkan oleh guru-guru terhadap pemberlakuan kurikulum 2013.

Sebagian beranggapan bahwa kurikulum 2013 masih sangat samar, memang ada

penjelasan mengenai kurikulum tersebut namun sulit untuk dimengerti. Ditambah

lagi dengan permasalahan penggabungan mata pelajaran ke dalam

rumpun-rumpun (tematik) dan jumlah mata pelajaran semakin sedikit. Ada berpendapat

bahwa jumlah mata pelajaran yang semakin sedikit ini akan mengakibatkan guru

sulit berinovasi. Meskipun, pada dasarnya, memang benar ada pelatihan khusus

yang diberikan kepada guru-guru agar mengerti pelaksanaan kurikulum dalam

proses belajar mengajar.

Di samping itu, sosialisasi kurikulum 2013 dirasakan terlambat karena

dilaksanakan juli 2013 tetapi disosialisasikan bulan juni 2013. Penerapan juga

dinilai terburu-buru. Sekjen IGI M. Ihsan ketika dilaksanakan bedah kurikulum di

(16)

4

yang didapat dari pertanyaan itu adalah “harus sekarang kalau tidak, tidak sempat

2014, kita sibuk politik. Faktanya kami membuat ini harus diterapkan 2013”.

Selain hal di atas, indikasi – indikasi permasalahan kurikulum 2013 masih

banyak lagi. Seperti belum adanya kajian tentang urgensi perpindahan dari KTSP

kepada Kurikulum 2013, belum dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap uji coba

penerapan Kurikulum 2013, Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan

sehingga menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan

beban administratif berlebihan bagi para guru, metode penilaian sangat kompleks

dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari

memberi perhatian sepenuhnya pada siswa, ketergesa-gesaan penerapan

menyebabkan ketidaksiapan penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga

menyebabkan berbagai permasalahan di ribuan sekolah akibat keterlambatan atau

ketiadaan buku. Namun, sebenarnya permasalahan yang mendasar terletak pada

guru yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Realitanya masih banyak

yang belum siap untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 terutama dalam

mendesain dan pelaksanaan pendekatan saintifik dalam kegiatan inti

pembelajaran. Pembelajaran masih terpusat pada guru padahal Kurikulum 2013

menekankan inovasi siswa dan guru hanya mengendalikan dan mengawasi.

Dalam menyikapi berbagai permasalahan yang telah dijelaskan di atas,

dibutuhkan kebijakan pemerintah yang tepat agar tidak menimbulkan masalah

yang lebih besar lagi, karena yang dipertaruhkan adalah masa depan anak-anak

bangsa. Dengan pertimbangan utama kepentingan anak-anak bangsa dan dengan

(17)

5

dengan berbagai pemangku kepentingan, maka Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, memutuskan:

1. Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang

baru menerapkan satu semester, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2014/2015.

Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan Kurikulum 2006.

2. Tetap menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang telah tiga

semester ini menerapkan, yaitu sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 dan

menjadikan sekolah-sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan

percontohan penerapan Kurikulum 2013. Pada saat Kurikulum 2013 telah

diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah ini (dan

sekolah-sekolah lain yang ditetapkan oleh Pemerintah) dimulai proses penyebaran

penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya.

Meskipun pada dasarnya keputusan ini juga menimbulkan pro dan kontra,

kesimpangsiuran, dan ketidakstabilan di dunia pendidikan. Adanya keputusan ini

bukan berarti kurikulum 2013 dihentikan untuk selamanya. Tetapi dievaluasi agar

lebih baik lagi pelaksanaannya di kemudian hari setelah kurikulum ini kembali

diterapkan di seluruh Indonesia. Dengan dilaksanakannya Kurikulum 2013 di

sekolah yang telah menerapkan selama tiga semester, guru-guru ini diharapkan

mampu menjadi contoh dan dituntut kesiapan yang telah matang dalam

melaksanakan Kurikulum 2013 terutama pendekatan saintifik. Artinya sekolah

tersebut bukan hanya terdaftar sebagai sekolah percontohan Kurikulum 2013

tetapi benar-benar dalam realitanya telah siap dalam menerapkan pendekatan

(18)

6

Muara akhirnya, kunci dari keberhasilan implementasi kurikulum 2013

adalah kesiapan guru. Guru yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Di

atas telah disinggung bahwa kurikulum 2013 tidak hanya menekankan bidang

pengetahuan saja tetapi lebih kepada pendidikan karakter dan moral. Dengan tetap

diberlakukannya kurikulum 2013 ini di sekolah yang telah tiga semester

melaksanakannya, guru PPKn diharapkan siap untuk melaksanakan tanggung

jawabnya secara profesional. Hal ini, mengingat bahwa salah satu mata pelajaran

moral dan karakter yaitu mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraaan (PPKn). Namun, melihat perdebatan panjang, masalah, dan

pro kontra terhadap kurikulum 2013, apakah guru PPKn yang dikatakan memiliki

peran yang sangat urgen dalam pengembangan moral dan karakter telah siap

mengimplementasikan kurikulum 2013?

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Kesiapan Guru PPKn dalam Mengimplementasikan

Kurikulum 2013 di SMP se-Kota Medan”.

B.Identifikasi Masalah

Ketika suatu penelitian sedang direncanakan perlu diidentifikasi masalah

yang akan diteliti. Tujuannya agar penelitian tersebut terarah dan jelas sehingga

tidak terjadi kesamaran/kekaburan dan kesimpangsiuran atas masalah-masalah

yang sedang dibahas atau diteliti.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, penulis dapat

mengindentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pembaharuan kurikulum di Indonesia membawa dampak pada

(19)

7

dan kontra, perdebatan panjang, dan timbulnya masalah-masalah baru

dalam pendidikan.

2. Butuh waktu yang lama untuk mengevaluasi/membuktikan bahwa

kurikulum cocok untuk perkembangan pendidikan saat ini.

3. Pada realitanya penerapan Kurikulum 2013 belum efektif dilaksanakan

oleh guru-guru di dalam kelas ketika proses belajar mengajar.

4. Sebagian besar guru belum siap mengimplementasikan kurikulum

2013 karena kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah.

5. Guru masih memiliki kesulitan untuk mengembangkan kurikulum

2013 karena sosialisasi yang tergesa-gesa.

6. Kesiapan guru-guru PPKn dalam mendesain, mengembangkan dan

melaksanakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran

C.Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam suatu penelitian. Tujuannya

agar penelitian tersebut terarah dan tidak mengambang. Di samping itu supaya

jelas objek yang diteliti dan menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian ini untuk melihat

kesiapan guru-guru PPKn di kota Medan untuk mengimplementasikan kurikulum

2013 khususnya dalam mendesain, mengembangkan dan melaksanakan

pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran.

D.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan

(20)

8

penelitian ini adalah bagaimana kesiapan guru-guru PPKn SMP di kota Medan

dalam menerapkan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013?

E.Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah

mendapatkan gambaran faktual tentang kesiapan guru-guru PPKn dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 dan melihat fakta-fakta yang faktual di

sekolah-sekolah mengenai pelaksanaan pendekatan saintifik dalam proses

pembelajaran di kelas.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian, pasti memiliki manfaat. Penelitian yang baik harus

bermanfaat bagi banyak orang dan dapat dimanfaatkan banyak orang. Adapun

manfaat penelitian ini yaitu:

1. Bagi pembuat kebijakan pendidikan, mampu mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan kurikulum 2013 setelah melihat fakta yang

terjadi di sekolah, sehingga mampu membuat kebijakan pendidikan

yang lebih efektif, serta mampu menyusun kebijakan dengan

pertimbangan yang matang.

2. Bagi sekolah, sekolah mampu mengimplementasikan kurikulum 2013

dengan efektif sehingga tujuan kurikulum 2013 yang lebih

menekankan pendidikan karakter dan moral dapat tercapai.

3. Bagi guru PPKn, sebagai bahan masukan kepada setiap guru

khususnya guru PPKn. PPKn merupakan salah satu mata pelajaran

yang berbasis pada pendidikan karakter dan moral, dengan demikian

(21)

9

keberhasilan untuk menerapkan dan mengembangkan kurikulum

2013.

4. Bagi mahasiswa terkhusus calon guru, untuk menambah wawasan

mengenai kurikulum 2013 sehingga setelah terjun ke dunia pendidikan

yang nyata dapat menerapkan secara efektif dan dapat menggunakan

metode yang cocok dengan kurikulum 2013.

5. Bagi siswa, memperoleh gambaran mengenai kurikulum 2013

sehingga minat belajar siswa dapat meningkat setelah kurikulum 2013

diterapkan dan menganggap bahwa PPKn merupakan salah satu mata

pelajaran yang sangat penting dan tidak membosankan. Dengan

demikian terbentuk siswa-siswa yang berkarakter dan bermoral.

(22)
(23)

73 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

dunia pendidikan karena kurikulum ini digunakan oleh pakar-pakar pendidikan

terutama guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan proses pendidikan

yang lebih inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Sesuai dengan Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan

pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik

merupakan proses belajar yang dirancarang agar anak didik aktif dan inovatif.

Dengan melihat lingkungan sekitarnya siswa diharapkan mampu mengidentifikasi

dan menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan data, memproses

data yang ditemukan, menemukan jawaban, dan mengomunikasikan jawaban

yang ditemukan. Pendekatan saintifik ini dilakukan dengan lima (5) langkah

yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi,

mengomunikasikan.

Berdasarkan hasil pengolahan data hasil observasi dan wawancara untuk

mengetahui kesiapan guru PPKn untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013

terkhusus pelaksanaaan pendekatan saintifik maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa secara keseluruhan guru-guru PPKn di SMP Kota Medan telah siap

melaksanakan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Guru-guru sudah

berupaya untuk mendesain pembelajaran lebih inovatif agar tercipta pembelajaran

(24)

74

B. Saran

Berdasarkan seluruh uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya

dan uraian kesimpulan di atas, maka saran penulis adalah:

1. Kepada pemerintah agar membuat kebijakan di bidang pendidikan yang lebih

matang, sosialisasi yang memadai, dan pelatihan kepada guru dengan baik.

Karena gurulah yang berhadapan langsung dengan siswa.

2. Melaksanakan Kurikulum 2013 karena pada dasarnya Kurikulum 2013 sangat

baik untuk mengembangkan spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

3. Guru-guru diharapkan agar tetap terus berinovasi mengembangkan cara

pengajaran yang lebih efektif dan menyenangkan terutama dalam

menggunakan metode mengajar yang menekankan pendekatan saintifik.

4. Kepada seluruh mahasiswa calon guru untuk lebih berinovasi lagi untuk

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online)

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Paparan Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Implementasi Kurikulum 2013 dan Relevansinya Dengan Kebutuhan Kualifikasi Kompetensi Lulusan. Semarang, 21 September 2013.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

__________________________. 2014. Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP yang Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 2011. Asas-asass Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

Rusman. 2011. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Prkatek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(26)

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Pedoman Umum Pembelajaran

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Sumber Internet:

Kompasiana. Sejumlah Masalah dalam Kurikulum 2013 (online) dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/08/sejumlah-masalah-dalam-kurikulum-2013-549347.html, Senin, 17 Februari 2014, Pukul 19.53.

Winarno Narmoatmojo. Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila Melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah (Analisis Isi Kurikulum PPKn 2013) (online) dalam http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:35

__________________. Membaca “draft” Kurikulum PPKn 2013 (online) dalam

http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id, Selasa, 20 Januari 2015, Pukul 14:15

Referensi

Dokumen terkait

// Wikan / salah satu murid smp negeri 1 sewon bantul ini / dalam dunianya bermain / anak pasangan maryanto dan maryani / bisa dibilang berbakat // sejak duduk di sekolah dasar /

// Kegiatan memancing lebih pada kegiatan melepas penat dari kesibukan sehari-hari dibandingkan mancing sebagai kegiatan berolah raga.// Bahkan, yang terjadi di lapangan,/ tak

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa batang sawit nonpro- duktif memiliki potensi sangat besar sebagai bahan baku bioetanol dan

Pada penulisan ilmiah ini, di bahas tentang cara pembuatan aplikasi jadwal pesawat terbang menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) , PHP dan MySQL dimana J2ME berperan sebagai

Aplikasi untuk Susunan Tata Surya digunakan untuk memberikan informasi tentang angkasa raya yang dapat menarik minat dan bakat di bidang astronomi, karena penyampaian

 SK Tim Pengembang Kurikulum ( Tim pengembang kurikulum satuan pendidikan terdiri atas tenaga pendidik, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dapat

dengan koefisien beta sebesar 0,227, sehingga hipotesis yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja manajerial terbukti. Angka tersebut membuktikan komitmen

Hasil nilai parameter yang sudah dikalibrasi dengan hasil paling mendekati kesalahan data lapangan, kemudian dilanjutkan perhitungan debit andalan keseluruhan dari bulan