PENGEMBANGAN ARSITEKTUR INFORMASI DAN
PROTOTIPE
MASHUP
LAYANAN INFORMASI PUBLIK
PERPUSTAKAAN BPPT
ANNE PARLINA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
RINGKASAN
ANNE PARLINA. Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT. Dibimbing oleh FIRMAN ARDIANSYAH dan HARY BUDIARTO.
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh Perpustakaan BPPT adalah memberikan layanan informasi publik BPPT kepada masyarakat. Menerbitkan informasi publik melalui situs web yang mudah diakses merupakan salah satu cara untuk melaksanakan fungsi tersebut. Permasalahan yang dihadapi adalah tersebarnya informasi publik BPPT dalam beberapa situs web. Penelitian ini membahas tentang mashup, salah satu teknologi teknologi web 2.0 berupa aplikasi atau situs web yang mengumpulkan dan mengombinasikan konten dari sumber-sumber online eksternal. Dengan menggunakan teknologi ini, data-data yang tersebar dalam berbagai situs dapat dikumpulkan, dikombinasikan dan divisualisasikan kembali. Mashup memerlukan perancangan arsitektur informasi yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan rancangan arsitektur informasi dan prototipe mashup layanan informasi publik BPPT.
Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2013 di Perpustakaan BPPT. Dalam penelitian ini dihasilkan dua buah mashup. Mashup pertama adalah berita terkait koleksi local content Perpustakaan BPPT. Mashup ini menampilkan berita mengenai BPPT dari media massa online yang terkait dengan koleksi local content tertentu. Data koleksi local content diambil dari basis data koleksi perpustakaan digital BPPT, sedangkan data berita diambil dari data yang disediakan Google melalui API (Google Custom Search Engine). Mashup kedua adalah kliping berita BPPT online. Mashup ini menggabungkan data berita terbaru mengenai BPPT yang diambil dari mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo melalui RSS.
Prototipe dikembangkan dengan HTML dan CSS. Untuk mengevaluasi desain yang telah dibuat, dilakukan pengujian usabilitas. Hasil pengujian usabilitas menunjukkan bahwa fitur dan fungsi yang tersedia cukup mudah digunakan oleh pengguna. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa perpustakaan dapat menggunakan teknologi mashup untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber online yang tersedia secara bebas guna menciptakan layanan informasi baru.
SUMMARY
ANNE PARLINA. Development of Information Architecture and BPPT Libraries Public Information Services Mashup Prototype. Supervised by FIRMAN ARDIANSYAH and HARY BUDIARTO.
One of BPPT Library functions is to provide public information to the community. Publishing public information using an easy accessible website is one of the methods to perform this function. The problem occurs when BPPT's Public information is widely spread across different websites. The topic of this study is a mashup, one of the web 2.0 technologies that collects and combines content from online external sources. By using this technology, information that scattered in various sites can be collected, combined and visualized as new information. A mashup requires good information architecture design. This research was intended to acquire information architecture design and to develop BPPT's mashup prototype for public information service.
The study was conducted from March 2013 to July 2013 at the BPPT Library. Two mashups were developed during this study. The first mashup is a news related local content collection of BPPT Library. It features news about BPPT related to a certain local content collection. Data about local content collection were taken from the database of BPPTs digital library collections, while the news data is provided by Google Custom Search Engine API. The second mashup is BPPT online news clippings. It combines the latest news about BPPT. Data were taken from data which is provided by news search engine Google, Bing and Yahoo via RSS.
A prototype was developed utilizing HTML and CSS. A usability test was conducted in order to evaluate prototype design that has been developed. According to the usability test, features and functions in this mashup prototype were all perceived easy enough to be used by users. This study has proven that mashup technology can be utilized in a library context in order to gather data from online sources that is freely available.
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional
pada
Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
PENGEMBANGAN ARSITEKTUR INFORMASI DAN
PROTOTIPE
MASHUP
LAYANAN INFORMASI PUBLIK
PERPUSTAKAAN BPPT
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2013
Judul Tesis : Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT
Nama : Anne Parlina
NIM : G652100055
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si. Ketua
Dr. Hary Budiarto, M.Kom Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
Aziz Kustiyo, S.Si., M.Kom.
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Tanggal Ujian: 25 September 2013
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya. Hanya berkat rahmat-Nya saja karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah mashup, dengan judul Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT. Penelitian ini dapat terlaksana atas kesempatan dan beasiswa yang telah diberikan oleh RISTEK kepada penulis.
Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Bapak Firman Ardiansyah, SKom., MSi. dan Bapak Dr. Hary Budiarto MKom. selaku pembimbing, yang dengan kesabarannya telah memberikan banyak bimbingan, arahan, masukan dan dukungan moril sejak pembuatan usulan penelitian hingga diselesaikannya penelitian ini. Secara khusus penulis juga berterima kasih kepada Bapak Aziz Kustiyo, SSi., MKom. selaku Kepala Program Studi atas segala kebaikan dan dukungan fasilitas yang diberikan, serta kepada Bapak Drs. Badollahi Mustafa M.Lib. atas kesediaannya menjadi dosen penguji. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada rekan-rekan Bidang Perpustakaan dan Bidang Data dan Informasi PDIS BPPT yang telah membantu memberikan data, kepada teman-teman MTIP 2010 atas kebersamaannya selama masa kuliah, dan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga tercinta, Ayahanda Ahmad Sabur, Ibunda Nina Purnama, Ibunda Moertina, untuk segala cinta, kasih sayang dan pengorbanannya yang tak pernah putus. Teristimewa untuk suami Tri Budi Setyawan, ananda: Azizah, Afifah dan Muthiah, terima kasih atas segala doa, perhatian, dukungan dan kasih sayangnya yang menyejukkan.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 2
1.5 Ruang Lingkup Penelitian 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Keterbukaan Informasi Publik 2
2.2 Definisi Arsitektur Informasi 3
2.3 Mashup 5
2.4 Profil Perpustakaan BPPT 7
3 METODE 8
3.1 Desain Penelitian 8
3.2 Tahapan Penelitian 8
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 10
4.1 Analisis Konten 10
4.2 Formulasi Query 17
4.3 Analisis Implementasi Query 21
4.4 Desain Antarmuka Pengguna 25
SIMPULAN DAN SARAN 49
Simpulan 49
Saran 50
DAFTAR PUSTAKA 50
RIWAYAT HIDUP 75
DAFTAR TABEL
1 Jenis bahan pustaka 11
2 Koleksi local content Perpustakaan BPPT 12
3 Skema metadata koleksi Perpustakaan BPPT 13
4 Jumlah artikel yang dikliping per bulan (Juli-November 2012) 14
5 Sumber data dalam format RSS 14
6 Skema biaya pemakaian layanan Bing search APIa 15 7 Skema fitur dan biaya layanan Yahoo! BOSS Search APIa 16
8 Operator dalam pencarian Google 18
9 Operator pencarian Bing 19
10 Operator pencarian Yahoo 19
11 Hasil pencarian berita BPPT dengan operator ORa 21 12 Hasil pencarian berita BPPT dengan operator ANDa 22
13 Relevansi hasil pencariana 23
14 Perbandingan antara pengaturan lebar layout fixed dan fluid 37
15 Hasil Pengujian Usabilitas 48
16 Butir uji yang memperoleh nilai sama dari semua penguji 48
DAFTAR GAMBAR
1 Informasi Publik BPPT 3
2 Tahapan penelitian 8
3 GUI Yahoo! Pipes untuk mashup berita BPPT (kliping online) 24 4 Kelompok pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT (2012) 25
5 Diagram alur proses penelusuran informasi 26
6 Diagram alur proses pencarian informasi 27
7 Diagram struktur situs 28
8 Navigasi global 29
14 Menu permohonan informasi 31
15 Navigasi kontekstual 32
16 Pencarian sederhana 32
17 Pencarian canggih 33
18 Pencarian khusus dalam subyek tertentu 33
19 Pencarian khusus dalam jenis dokumen tertentu 33
20 Layout situs 34
DAFTAR GAMBAR (lanjutan)
27 Contoh tampilan pada ketiga jenis perangkat 39
28 Contoh button 40
29 Contoh entry field pada formulir permohonan informasi 40
30 Contoh pemakaian radio button 41
31 Contoh drop down list 41
32 Skema warna 42
33 Beranda 43
34 Tampilan koleksi berdasarkan urutan tahun terbit 43
35 Bibliografi 44
36 Tampilan berita terkait 44
37 Pencarian sederhana dengan kata kunci "e-ktp" 45
38 Hasil pencarian 45
39 Tampilan bibliografi 46
40 Berita terkait 46
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur data hasil pencarian web dan berita menggunakan API
search Google, Bing dan Yahoo 52
2 Pembentukan query untuk mashup 54
3 Hasil implementasi query dalam mesin pencari 57
4 Sumber berita dari media online 60
5 Expert review checkpoints 61
6 Hasil pengujian usabilitas 71
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan UU nomor 14 tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik (KIP), setiap badan publik wajib menyediakan, memberikan dan menerbitkan informasi publik yang berada di bawah kewenangannya kepada pemohon informasi publik. Dalam rangka mendukung pelaksanaan UU KIP tersebut, Perpustakaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat tugas dan wewenang untuk memberikan layanan informasi publik kepada masyarakat. Salah satu caranya adalah melalui situs resmi yang mudah diakses. Menurut hasil polling yang diadakan di situs layanan informasi publik BPPT, implementasi UU KIP di BPPT pada saat ini belum memberikan kualitas layanan yang memadai bagi pengguna. Sebanyak 57,9 % dari 38 responden menyatakan pelayanan informasi publik yang diberikan oleh BPPT kurang membantu. Permasalahan yang dihadapi ialah, informasi publik BPPT yang dapat diakses melalui internet letaknya tersebar dalam beberapa situs web dan kurang terorganisir dengan baik. Akibatnya, pengguna mengalami kesulitan dalam penelusuran informasi publik BPPT.
Penelitian yang dilakukan oleh Chua dan Goh (2010) menunjukkan bahwa kehadiran aplikasi web 2.0 pada situs web perpustakaan akan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Mashup adalah suatu istilah baru di dunia web 2.0 yang merupakan perpanjangan dari bentuk portal yang sudah ada sebelumnya. Mashup dapat berupa situs atau aplikasi web yang mengombinasikan konten atau elemen dari beberapa situs web (Sari dan Wicaksana 2011). Oleh karena itu, mashup bisa digunakan untuk mengumpulkan konten informasi publik BPPT yang tersebar.
Sama seperti situs web yang lain, pengembangan mashup juga memerlukan perancangan arsitektur informasi yang baik. Perancangan arsitektur informasi yang tidak baik dapat menimbulkan banyak biaya dan kerugian. Arsitektur informasi merupakan keselarasan atau irisan antara konteks, konten, dan pengguna (Morville dan Rosenfeld 2006). Dengan demikian, perlu dilakukan analisis terhadap ketiga hal tersebut sebelum dilanjutkan dengan proses desain dan implementasi.
Penelitian mengenai implementasi mashup di bidang perpustakaan diantaranya adalah penelitian oleh Dissauer (2008) tentang penerapan mashup dalam pengembangan jurnal digital, penelitian yang dilakukan oleh Absher et al. (2007) mengenai pengembangan layanan perpustakaan (current awareness services) berbasis mashup untuk kampus virtual, penelitian mengenai otomatisasi inklusi table of content (TOC) dari penerbit ke dalam OPAC perpustakaan oleh Emerald Group Publishing Limited et al. (2006), dan penelitian oleh Hedges et al. (2008) mengenai federated database search mashup.
1.2 Perumusan Masalah
2
a. Bagaimana mengorganisir dan mengemas informasi publik di Perpustakaan BPPT agar pengguna dapat memperoleh manfaat secara maksimal?
b. Bagaimana mashup dapat dimanfaatkan agar informasi yang tersebar dalam berbagai situs web dapat disatukan dalam satu situs?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk:
a. Menghasilkan analisis dan rancangan arsitektur informasi layanan informasi publik Perpustakaan BPPT.
b. Memperoleh prototipe mashup layanan informasi publik Perpustakaan BPPT.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Memudahkan pengguna agar dapat mengakses informasi publik di Perpustakaan BPPT secara cepat, tepat waktu, biaya ringan dan dengan cara yang sederhana.
b. Peningkatan layanan Perpustakaan BPPT
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
a. Penelitian dilaksanakan dalam lingkup Perpustakaan BPPT.
b. Informasi yang ingin ditampilkan adalah informasi publik BPPT yang wajib ditampilkan dan berada dalam koleksi Perpustakaan BPPT. Sumber informasi adalah local content dari perpustakaan digital BPPT dan data berita mengenai BPPT yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo.
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keterbukaan Informasi Publik
3 2.1.1 Informasi Publik di Perpustakaan BPPT
Informasi Publik menurut UU No 14 Tahun 2008 adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UU KIP ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Jenis informasi publik yang ada di BPPT berdasarkan kategori dan prosedur pelayanannya dapat dilihat pada Gambar 1. Informasi publik yang ada di Perpustakaan BPPT termasuk dalam kategori informasi terbuka yang wajib tersedia setiap saat. Koleksi local content Perpustakaan BPPT merupakan bagian dari informasi publik di lingkungan BPPT.
Gambar 1 Informasi Publik BPPT
2.2 Definisi Arsitektur Informasi
Morville dan Rosenfeld (2006) mendefinisikan arsitektur informasi sebagai berikut:
a. Desain struktur dari lingkungan informasi yang dapat dibagi (the structural design of shared information environments).
4
c. Seni dan ilmu dalam membentuk produk informasi dan pengalaman untuk mendukung usability dan findability (The art and science of shaping information products and experiences to support usability and findability).
d. Cabang ilmu dan komunitas praktek yang tumbuh dan difokuskan untuk membawa prinsip-prinsip desain dan arsitektur pada lanskap digital (An emerging discipline and community of practice focused on bringing principles of design and architecture to the digital landscape).
2.2.1 Komponen Arsitektur Informasi
Menurut Morville dan Rosenfeld (2006), arsitektur informasi terdiri dari empat komponen utama:
a. Sistem Organisasi (organization systems)
Sistem organisasi adalah cara mengkategorikan atau mengklasifikasi informasi sehingga mudah ditemukan kembali. Sistem organisasi terdiri dari dua hal, yaitu skema dan struktur organisasi informasi. Skema organisasi menyusun informasi berdasarkan kategori tertentu, seperti alfabetis, kronologis, geografis, berdasarkan topik, berdasarkan pekerjaan (task), berdasarkan audiens, metafora, atau gabungannya. Struktur organisasi informasi membahas tentang taksonomi informasi. Pendekatan yang dipakai seperti: hirarki (top-down approach), model basisdata (bottom-up approach), hiperteks, dan lain-lain.
b. Sistem Pelabelan (labelling systems)
Sistem pelabelan adalah representasi informasi, yaitu menentukan istilah yang tepat agar sekelompok informasi/konsep dapat diwakili. Terdapat empat jenis label yang umum dikenal:
i. Tautan kontekstual (contextual links), yaitu hyperlink ke informasi lain yang terdapat di halaman lain atau halaman yang sama.
ii. Tajuk (headings), yaitu label yang secara tepat dan sederhana mampu mendeskripsikan konten yang mengikutinya.
iii.Sistem navigasi, yaitu label yang merepresentasikan pilihan-pilihan pada sistem navigasi.
iv.Istilah-istilah pengindeksan (index terms), yaitu kata kunci dan tajuk subyek (subject headings) yang merepresentasikan konten untuk keperluan browsing dan searching.
c. Sistem Navigasi (navigation systems)
5 d. Sistem Pencarian (searching systems).
Sistem pencarian membahas tentang pencarian informasi melalui mesin pencari, antara lain: query language, algoritma temu kembali (retrieval algorithms), zona pencarian, dan bagaimana mendesain antarmuka (interface) penelusuran. Sistem pencarian juga membicarakan masalah-masalah dalam temu kembali informasi (information retrieval) seperti: relevansi (relevansi dokumen yang ditemukan) dan presisi (ketepatan dokumen yang ditemukan), dan perangkingan hasil pencarian (ranking). Di samping keempat komponen utama yang telah dipaparkan di atas, arsitektur informasi juga memiliki komponen-komponen yang tak tampak tapi sangat membantu proses pencarian informasi. Contohnya adalah: metadata dan tesaurus. Hasil yang diperoleh dari perancangan arsitektur informasi adalah wireframe, blueprint, dan skema metadata.
2.3Mashup
2.3.1 Definisi Mashup
Istilah mashup pada awalnya berasal dari dunia musik pop, yaitu ketika dua lagu atau lebih digabungkan dan dimainkan bersamaan sehingga tercipta sebuah lagu yang benar-benar baru. Mashup merupakan istilah baru di dunia web 2.0. Istilah mashup muncul pada tahun 2006 dan merupakan paradigma baru yang diharapkan dapat menjadi pemicu kemajuan web 2.0. Tidak seperti kebanyakan standar internet dan protokol, mashup tidak muncul dari proses desain. Mashup muncul ketika standar dan protokol yang ada dikombinasikan dengan cara-cara yang inovatif. Sebagai akibatnya, meskipun banyak orang tahu apa itu mashup ketika mereka melihat atau menciptakannya, definisi mashup yang jelas dan tidak ambigu menjadi sulit dipahami (Feiler 2008).
Menurut Feiler (2008), mashup adalah halaman web yang menggunakan teknologi web 2.0, yang mungkin termasuk javascript, PHP, dan XML, untuk menyajikan informasi dari berbagai sumber atau dalam berbagai cara. Sebuah mashup umumnya ditandai dengan menyajikan informasi spesifik tanpa memaksa pengguna untuk mengklik melalui berbagai layar dan URL. Sintesis data dilakukan secara otomatis oleh mashup, bukan oleh pengguna.
6
2.3.2 Komponen Mashup
Menurut Meza dan Zhu (2008), mashup memiliki 3 (tiga) komponen penting yang terdiri dari:
a. Konten dan sumber data.
Komponen ini adalah pondasi dari semua mashup. Tanpa konten dan data, sebuah mashup tidak ada artinya. Akses ke data diperoleh dengan cara-cara berikut:
i. Menggunakan API, web feeds, atau screen scraping techniques untuk mendapatkan data dari database atau sumber online lain yang tidak berada dalam kontrol. Sekarang ini, banyak penyedia konten telah mengambil langkah untuk membuat konten dan data mereka lebih mudah diakses. Beberapa telah mengembangkan API untuk memberikan akses kepada konten dan data untuk pengembang aplikasi melalui protokol web seperti REST (Representational State Transfer) dan juga melalui Web Services. Yang lain menyediakan web feeds (dokumen XML sederhana untuk content syndication) dalam format populer seperti RSS atau Atom sebagai alat untuk mengakses isi dan data mereka. Tetapi tidak semua sumber data menyediakan tools seperti itu. Untuk mendapatkan data dari penyedia konten semacam ini, perlu dilakukan suatu teknik yang dikenal dengan screen scraping. Screen scraping adalah proses pengekstraksian data dari display output program lain.
ii. Mengambil data dari sumber daya yang dapat dikontrol. Contohnya data bisa didapat dari database, flat file, atau data yang dimasukkan ke dalam mashup dengan hard code. Data dapat dibaca secara langsung atau menggunakan API.
b. Algoritma atau proses mashup.
Dalam komponen ini, konten dan data dari sumber yang berbeda diintegrasikan. Proses mashup dapat berada pada serveratau pada klien atau kombinasi keduanya. Pada sisi server, mashup dapat di-deploy menggunakan teknik server side scripting seperti CGI, PHP, ASP, servlet Java dan lain-lain seperti web aplikasi tradisional pada umumnya. Data dari berbagai sumber dikumpulkan di sisi server dan hasil akhir ditampilkan pada browser klien. Pada sisi klien, mashup dapat dihasilkan langsung dari browser pengguna akhir melalui teknologi scripting seperti JavaScript. Mashup di sisi klien sering juga disebut sebagai Rich Internet Application (RIA). Salah satu keuntungan mashup di sisi klien adalah cepatnya respon karena data dipra-proses pada peramban klien dengan memanfaatkan teknik AJAX. Sebagai contoh, sebuah halaman web dapat diperbarui bagian isinya tanpa harus memperbarui seluruh halaman.
c. Platform presentasi.
7 2.4Profil Perpustakaan BPPT
Perpustakaan BPPT adalah perpustakaan khusus di bawah instansi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka/informasi di lingkungan BPPT dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia.
Perpustakaan BPPT mempunyai visi untuk menjadi institusi terdepan di bidang pelayanan dokumentasi dan informasi ilmiah bidang iptek serta mendukung penyebarluasan dan pemasyarakatan hasil-hasil penelitian BPPT serta menjalankan misi untuk melaksanakan kegiatan pembinaan, penelitian, dan pemberian jasa dokumentasi dan informasi ilmiah bidang iptek. Tugas pokok Perpustakaan BPPT adalah melaksanakan penyediaan, pengolahan, dan pelayanan bahan pustaka, informasi perpustakaan serta pemasyarakatan hasil-hasil perekayasaan BPPT.
Secara organisasi, Perpustakaan BPPT adalah salah satu bidang di bawah Pusat Data Informasi dan Standardisasi (PDIS). Bidang Perpustakaan BPPT merupakan unit kerja setingkat eselon 3, dipimpin oleh Kepala Bidang Perpustakaan yang membawahi 3 Sub Bidang yaitu :
a. Sub Bidang Akuisisi dan Pengolahan Bahan Pustaka, bertugas melakukan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, pengelolaan data bibliografi dan deposit bahan pustaka, serta menerbitkan buku-buku bidang iptek karya peneliti BPPT.
b. Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Otomasi Perpustakaan, bertugas menyiapkan pengembangan sistem informasi dalam rangka mendukung otomasi perpustakaan.
c. Sub Bidang Pelayanan Jasa Perpustakaan, bertugas menyiapkan dan menyajikan bahan pustaka serta pelayanan jasa perpustakaan.
Koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan BPPT sampai dengan tahun 2012 terdiri dari berbagai jenis, antara lain: buku teks (9800 judul), majalah (114 judul), local content (17.850 judul), thesis/disertasi (92 judul), prosiding/ laporan penelitian (1500 judul), referens (2000 judul), dan CD ROM ( IEEE, AST, PROQUEST). Selain itu Perpustakaan BPPT juga memiliki sumber informasi online yang dapat diakses melalui jaringan intranet BPPT, yaitu: Science Direct, EBSCO, KNOVEL.
Perpustakaan BPPT melayani anggota dan pengguna umum sesuai jam buka perpustakaan, yaitu setiap hari kerja (Senin – Jumat) jam 08.30 – 15.00. Perpustakaan BPPT menyediakan fasilitas layanan seperti printer, fotocopy, katalog online serta hotspot. Selain itu, Perpustakaan BPPT juga menyediakan jenis-jenis layanan sebagai berikut:
a. Layanan sirkulasi, yaitu layanan peminjaman dan pengembalian koleksi, khususnya untuk anggota perpustakaan.
b. Layanan referens, yaitu layanan yang diberikan kepada pemakai untuk membantu menjawab berbagai pertanyaan singkat maupun mendalam mengenai berbagai hal.
8
mengenai subjek tertentu maupun berdasarkan judul-judul yang diajukan pemakai.
d. Menfasilitasi penulis BPPT yang akan menerbitkan buku dan jurnal dengan membantu pengurusan KDT/ISBN ke Perpustakaan Nasional serta pengurusan ISSN ke PDII-LIPI
3 METODE
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study), yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus tertentu dengan menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya (Hasibuan 2007). Penelitian ini difokuskan untuk menggali dan mengumpulkan data secara mendalam terhadap pengelolaan informasi layanan publik di Perpustakaan BPPT dan kemungkinan implementasi teknologi mashup untuk menjawab permasalahan yang sedang terjadi, sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ini bersifat deskriptif dan eksploratif.
3.2 Tahapan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam dua tahapan umum, yaitu perancangan mashup dan desain antarmuka. Kedua tahapan umum tersebut kemudian dirinci lebih lanjut seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.
9 Masing-masing tahapan dijelaskan lebih detail dalam bagian berikut.
3.2.1 Perancangan Mashup
a. Analisis Konten
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan dan analisis sumber data yang akan dipakai dalam pembentukan mashup. Sumber data terdiri dari koleksi local content di Perpustakaan BPPT serta data berita mengenai BPPT yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo dan dapat diakses melalui API atau RSS. Pemilihan ketiga mesin pencari tersebut didasarkan pada posisi ketiganya sebagai tiga besar dalam pemeringkatan mesin pencari per Februari 2013 versi situs comScore (2013). ComScore merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengukuran dan analisis digital mengenai perilaku pengguna web, TV dan seluler. Menurut situs tersebut, Google memimpin pasar pencarian di AS secara eksplisit dengan total 67,5% dari seluruh query pencarian yang dilakukan, diikuti oleh Bing (16,7%), dan Yahoo (11,6%).
b. Formulasi Query
Formulasi query adalah proses pembentukan query yang akan diimplementasikan ke dalam mesin pencari Google, Bing dan Yahoo. Masing-masing mesin pencari memiliki karakteristik tersendiri sehingga untuk memperoleh query yang sesuai perlu diketahui perbedaan teknik pencarian antara ketiga mesin pencari tersebut.
c. Analisis Implementasi Query
Query yang dihasilkan dari tahap formulasi query kemudian diujikan ke dalam mesin pencari web dan berita, lokal dan global, dari Google, Bing, dan Yahoo. Analisis dilakukan untuk mengetahui relevansi dan presisi hasil pencarian yang diperoleh.
3.2.2 Desain Antarmuka Pengguna
Dalam tahap desain antarmuka pengguna dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisis pengguna
Analisis dilakukan terhadap pengguna layanan referens dan penelusuran literatur Perpustakaan BPPT sepanjang tahun 2012. Data pengguna diperoleh dari laporan tahunan Subbidang Pelayanan Perpustakaan BPPT. b. Analisis Tugas
Analisis tugas (task) bertujuan memperoleh gambaran prosedur yang perlu dilakukan oleh pengguna dalam upayanya mendapatkan informasi publik di Perpustakaan BPPT dengan memanfaatkan situs layanan informasi publik Perpustakaan BPPT.
c. Desain navigasi
10
d. Desain layout
Desain layout meliputi perancangan tata letak situs layanan informasi publik, penetapan lebar layout dan penentuan teknik pengaturan lebar layout situs web.
e. Pemilihan kontrol berbasis layar
Pemilihan kontrol berbasis layar (widget) yang tepat diperlukan untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan situs layanan informasi publik. f. Pemilihan warna
Setiap warna memiliki karakter dan memberikan dampak psikologis terhadap audiens. Agar dapat memadupadankan warna, seorang perancang situs web perlu mengetahui teori dasar warna. Pembentukan skema warna dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi Color Scheme Designer (http://colorschemedesigner.com/).
g. Pengembangan Prototipe
Prototipe merupakan model atau hasil perancangan sederhana yang belum lengkap dan dibuat sebagai alat untuk eksplorasi, evaluasi dan komunikasi. Prototipe membantu memvisualisasikan hasil desain dan memberikan gambaran bagaimana suatu perangkat lunak bekerja (Galitz 2007). Prototipe dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan HTML dan CSS. Perangkat lunak yang dipakai dalam pengembangan prototipe adalah Dreamweaver MX 2004 dan Paint.
h. Pengujian usabilitas
Pengujian usabilitas dilakukan untuk mengevaluasi desain dan mengidentifikasi masalah-masalah usabilitas yang mungkin akan muncul. Metode pengujian usabilitasyang dipakai pada penelitian ini adalah “expert review”, yaitu memeriksa kecocokan antara desain yang dibuat dengan pedoman konseptual (Quesenbery 2008).
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Konten
4.1.1 Konten Perpustakaan Digital BPPT
11
4.1.2 Local Content
Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat di BPPT antara lain adalah hasil-hasil penelitian yang dilakukan serta informasi mengenai program atau kegiatan yang dilaksanakan di BPPT. Bahan pustaka yang tersedia di Perpustakaan BPPT dan termasuk dalam kategori informasi publik adalah local content, yaitu bahan pustaka yang dihasilkan oleh BPPT dan/atau mengenai BPPT. Koleksi local content dapat berupa literatur kelabu (grey literature) yang meliputi semua karya ilmiah yang dihasilkan atau dipublikasikan oleh BPPT dalam bentuk: makalah seminar/ simposium/konferensi, tesis, disertasi, laporan penelitian, pidato pengukuhan, artikel yang dipublikasikan, publikasi internal, majalah, buletin, buku, dsb.
Menurut KaSubbid Pelayanan Jasa Perpustakaan BPPT, local content merupakan jenis bahan pustaka yang paling banyak dicari oleh pengguna perpustakaan. Koleksi local content dalam basis data perpustakaan digital BPPT (http://digilib.bppt.go.id) terdiri dari sembilan jenis dokumen dan ditunjukkan dalam Tabel 2.
Tabel 1 Jenis bahan pustaka
Kode Jenis Dokumen Hak Akses
IL Intern Laporan Umum
IP Intern Prosiding Umum
IB Intern Buku Umum
IR Intern Referens Umum
IAV Intern Audio Visual Umum
IM Intern Majalah Umum
M Majalah Umum
IA Intern Artikel Khusus
IT Intern Tesis Khusus
IS Intern Standar Khusus
B Buku Khusus
EB Buku Elektronik Khusus
12
Skema Metadata
Dalam lingkungan perpustakaan, metadata biasa dipakai sebagai format deskripsi untuk sumber informasi, baik informasi dalam bentuk digital maupun non-digital. Metadata sangat membantu dalam kegiatan pengelolaan dan temu kembali informasi di perpustakaan. ALA (1999) memberikan definisi metadata sebagai berikut: “Metadata are structured, encoded data that describe characteristics of information bearing entitites to aid in the identification, discovery, assessment and management of the described entities.” Contoh skema metadata yang umum dipakai untuk obyek digital antara lain: DCMES (Dublin Core Metadata Element Set), MARC (Machine Readable Cataloguing), MODS (Metadata Object Description Standard). Perpustakaan BPPT tidak memakai skema metadata yang telah ada, tetapi memiliki skema metadata tersendiri yang dibuat serta disesuaikan dengan kebutuhan lokal di Perpustakaan BPPT. Skema metadata yang dipakai di Perpustakaan BPPT ditunjukkan dalam Tabel 3.
Tabel 2 Koleksi local content Perpustakaan BPPT
Kode Jenis Dokumen Deskripsi
IL Intern Laporan Koleksi Perpustakaan BPPT berupa laporan hasil penelitian pegawai BPPT dan/atau dibiayai oleh BPPT dan atau diterbitkan oleh BPPT
IP Intern Prosiding Koleksi Perpustakaan BPPT berupa prosiding dari kegiatan seminar atau workshop yang
diselenggarakan oleh BPPT
IB Intern Buku Koleksi Perpustakaan BPPT berupa buku dan merupakan hasil karya pegawai BPPT dan/atau diterbitkan oleh BPPT
IR Intern Referens Koleksi Perpustakaan BPPT berupa bahan referensi atau rujukan yang dibuat oleh pegawai BPPT dan/atau diterbitkan oleh BPPT
IA Intern Artikel Koleksi Perpustakaan BPPT berupa artikel yang ditulis oleh pegawai BPPT
IT Intern Tesis Koleksi Perpustakaan BPPT berupa hasil skripsi, tesis atau disertasi pegawai BPPT
IS Intern Standar Koleksi Perpustakaan BPPT berupa standar yang dibuat oleh pegawai BPPT dan/atau diterbitkan oleh BPPT
IAV Intern Audio Visual Koleksi Perpustakaan BPPT berupa multimedia yang diterbitkan dan/atau dibuat oleh BPPT IM Intern Majalah Koleksi Perpustakaan BPPT berupa majalah atau
13
4.1.3 Berita
Berita mengenai BPPT di media massa menunjukkan sejauh mana hasil penelitian dan kegiatan/program di BPPT telah disosialisasikan kepada masyarakat. Artikel mengenai BPPT dari media cetak dan online dikumpulkan dan didokumentasikan oleh Humas BPPT dalam bentuk kliping. Kliping merupakan pemotongan bagian dari surat kabar atau majalah yang kemudian disusun kembali berdasarkan sistem tertentu. Kliping berita BPPT disusun berdasarkan format sumber berita (media cetak atau online) dan urutan waktu dimuatnya berita. Selanjutnya kumpulan berita dalam satu bulan dijilid dan diterbitkan.
Analisis Kliping
Kliping berita mengenai BPPT yang tersimpan di Perpustakaan BPPT pada bulan April 2013 adalah kliping berita terbitan bulan Juli sampai dengan November 2012. Dalam jangka waktu lima bulan tersebut total jumlah artikel berita mengenai BPPT terkumpul sebanyak 215 artikel, 113 berasal dari media cetak dan 102 dari media online. Jumlah artikel terbanyak yaitu 90 artikel ada di bulan September 2012 (Tabel 4). Pada bulan tersebut banyak diselenggarakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT BPPT, antara lain pameran teknologi, pemberian penghargaan Habibie Award dan Perekayasa Utama Kehormatan. Topik terbanyak yang dimuat dalam artikel berita secara berurutan adalah
Tabel 3 Skema metadata koleksi Perpustakaan BPPT
Elemen Deskripsi
Jenis Dokumen Jenis sumber informasi (artikel, buku, laporan, dll) Judul Judul dari sumber informasi
Pengarang Pencipta sumber informasi
Penerbit Badan atau lembaga yang mempublikasikan sumber informasi
Tahun Terbit Tahun dipublikasikannya sumber informasi Tempat Terbit Domisili dari badan atau lembaga yang
mempublikasikan sumber informasi
Nomor ISBN/ISSN Standar internasional penomoran buku atau majalah yang diterbitkan
Jumlah Halaman Jumlah halaman dalam sebuah sumber informasi Format Dokumen Bentuk fisik dari sumber informasi
Abstrak Representasi dari sumber informasi berupa deskripsi isi dan cakupan secara ringkas
Klasifikasi Subyek Pengelompokan sumber informasi berdasarkan standar klasifikasi tertentu. Klasifikasi subyek bahan pustaka di Perpustakaan BPPT mengikuti standar NTIS (National Technical Information Service) Kata Kunci Kata-kata standar yang digunakan untuk mencari
sumber informasi
14
mengenai hujan buatan (39 artikel), penganugerahan penghargaan perekayasa utama kehormatan (20 artikel), e-voting (18 artikel), dan energi (17 artikel).
Mesin Pencari (Search Engine)
Data berita mengenai BPPT di media massa online dapat diambil dari data yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo menggunakan API atau RSS. RSS
Baik Google, Bing dan Yahoo, semuanya menyediakan fitur pencarian berita. Data hasil penelusuran berita oleh mesin pencari tersebut tersedia dalam format RSS (Really Simple Syndication atau Rich Site Summary). Tetapi di antara ketiga mesin pencari tersebut hanya Bing yang menyediakan hasil pencarian web dalam format RSS, sementara Google dan Yahoo tidak menyediakan hasil pencarian web dalam format RSS. Sumber data dan struktur data dalam format RSS dapat dilihat pada Tabel 5 .
API Search
Selain melalui RSS, data dari mesin pencari Google, Bing dan Yahoo juga dapat diambil dengan menggunakan API (application programming interface). API search memungkinkan pengembangan situs web dan program aplikasi untuk
Tabel 4 Jumlah artikel yang dikliping per bulan (Juli-November 2012)
Bulan Media Cetak Media Online Total Artikel
Juli 23 9 32
Tabel 5 Sumber data dalam format RSS
No URL Struktur Data
1. news.google.com <title>, <link>, <pubDate>, <description> 2. news.google.co.id <title>, <link>, <pubDate>, <description> 3. www.bing.com/news <title>, <link>, <description>, <pubDate>,
<News:Source>
15 menampilkan hasil pencarian secara programatik, menambahkan fungsi pencarian ke situs web atau mengembangkan mashup.
Perbandingan antara API search yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo diuraikan lebih detail sebagai berikut:
a. Syarat dan ketentuan
Google Custom Search
Google Custom Search API mensyaratkan penggunaan API key yang dapat diperoleh dari API Google konsol. API ini menyediakan seratus query pencarian per hari secara gratis. Lebih dari itu akan dikenakan biaya, dan harus mendaftar melalui Google konsol untuk penagihan biaya.
Bing Search API
Bing Search API memberikan lima ribu transaksi per bulan secara gratis. Transaksi yang dimaksud di sini adalah satu request yang mengembalikan satu halaman hasil. Pengambilan beberapa halaman akan menyebabkan eksekusi beberapa transaksi. Transaksi di atas lima ribu dikenai biaya sesuai dengan skema biaya yang telah ditetapkan oleh Microsoft seperti ditunjukkan dalam Tabel 6.
Yahoo! BOSS Search API
Yahoo! BOSS Search API memungkinkan pengembang situs web untuk membuat produk pencarian skala web dengan memanfaatkan teknologi pencarian dan data dari Yahoo!. Yahoo! sama sekali tidak memberikan layanan secara gratis, tetapi biaya yang dikenakan berdasarkan jenis query relatif cukup murah. Skema biaya penggunaan layanan dan fitur yang ditawarkan dapat dilihat dalam Tabel 7.
Tabel 6 Skema biaya pemakaian layanan Bing search APIa
Jumlah Transaksi/Bulan Biaya (USD)
16
b. Fitur dan layanan untuk perbaikan hasil pencarian
Google Custom Search
Fitur-fitur yang disediakan oleh Google Custum Search API antara lain: i. Pembuatan search engine khusus untuk melakukan pencarian pada
situs atau halaman web tertentu, atau berfokus pada suatu topik tertentu.
ii. Penyesuaian tampilan hasil pencarian dan penambahan fitur search-as-you-type autocompletion. Fitur ini memberikan saran, memprediksi dan menampilkan permintaan pencarian saat pengguna mengetik query, berdasarkan query yang umum dipakai oleh pengguna lainnya. Saran yang diberikan oleh algoritma Google berubah seiring dengan setiap huruf baru yang diketikkan. Misalnya, ketika pengguna mulai mengetik "Fa ..." algoritma yang dipakai Google akan menebak bahwa pengguna mungkin mencari kata “Facebook”.
Bing Search API
Fitur yang ditawarkan oleh Bing untuk meningkatkan dan memperbaiki hasil pencarian adalah:
i. Pencarian terkait (related search), yaitu saran query yang lebih spesifik kepada pengguna yang diberikan oleh Bing sesuai dengan query yang dimasukkan oleh pengguna.
ii. Saran Ejaan (spelling sugestions), yaitu saran koreksi yang diberikan jika terjadi kesalahan ejaan dalam query yang dimasukkan oleh pengguna.
Tabel 7 Skema fitur dan biaya layanan Yahoo! BOSS Search APIa
Tipe Query Deskripsi Biaya/
1000 Limited Web Hasil pencarian web dari index yang
terbatas dan pembaruan data yang lebih lambat (kira-kira 3 hari)
$0.40 50
Image Terbatas pada pencarian gambar $0.30 35 News Terbatas pada pencarian berita $0.10 50 Ejaan (spelling) Saran ejaan $0.10 1 Pencarian Blog
(versi beta)
Hasil pencarian dari blog $0.10 20
Pencarian terkait (related search)
Hasil pencarian terkait $0.20 10
a
17 Yahoo! BOSS Search API
Fitur-fitur yang dapat ditemukan dalam layanan Yahoo! BOSS Search API adalah:
i. Pencarian terkait (related search), yaitu saran query yang lebih spesifik untuk pengguna.
ii. Saran Ejaan (spelling sugestions), yaitu saran koreksi ejaan yang diberikan jika terjadi kesalahan ejaan dalam query yang dimasukkan oleh pengguna.
c. Kategori Pencarian
Google Custom Search : web dan gambar, tidak memberikan fasilitas pencarian berita.
Bing Search API : web, gambar, video dan berita
Yahoo! BOSS Search API : full web, limited web, gambar, berita, blog
d. Format hasil pencarian
Google Custom Search : JSON, Atom. Tersedia juga format XML khusus untuk pelanggan Google Site Search.
Bing Search API : JSON, XML. Yahoo! BOSS Search API : JSON, XML
e. Struktur data hasil pencarian web dan berita
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data berita mengenai BPPT yang diambil dari hasil pencarian web dan berita. Google Custom Search API menyediakan data hasil pencarian web, tetapi tidak menyediakan data hasil pencarian berita. Data hasil pencarian berita dari Google hanya dapat diakses dan diambil dengan menggunakan RSS. Bing Search API dan Yahoo! BOSS Search API menyediakan akses data hasil pencarian web dan berita. Struktur data hasil pencarian web dan berita yang disediakan masing-masing mesin pencari dapat dilihat dalam Lampiran 1.
4.2 Formulasi Query
4.2.1 Karakteristik Mesin Pencari
18 menambahkan operator dash (-) sebelum sebuah kata atau site untuk mengecualikan semua hasil yang mencakup kata atau situs tersebut. Hal ini sangat berguna dalam pencarian kata yang memiliki sinonim, contohnya seperti Jaguar sebagai merek mobil atau jaguar sebagai nama hewan.
[kecepatan jaguar -mobil] atau [jaguar -site:wikipedia.org]
Tanda plus (+) tidak berarti keharusan penyertaan suatu kata atau term pencarian, tetapi Google dapat mencari tanda (+) tertentu yang berada di belakang kata, seperti C++ atau Google+.
Simbol berikut diabaikan oleh Google: ¶, £, €, ©, ®, ÷, §, %, (), @, ?, !
Penjelasan lebih lanjut mengenai pemakaian simbol atau operator untuk pencarian dengan mesin pencari Google dapat dilihat dalam Tabel 8.
b. Bing
Secara default semua pencarian adalah pencarian AND sehingga tidak perlu mengetikkan AND ke dalam mesin pencari.
Operator NOT dan OR harus ditulis dalam huruf besar, jika tidak akan dianggap sebagai stop word.
Hanya 10 term pertama yang akan dipakai untuk mendapatkan hasil pencarian.
Pengelompokan term dan operator boolean didukung dengan urutan prioritas sebagai berikut:
i. Tanda kurung ( ) ii. Tanda kutip “ “ iii. NOT, +, -
Tabel 8 Operator dalam pencarian Google
Simbol Fungsi
“ “ Menemukan frase yang persis sama dengan frase dalam tanda kutip
AND atau & Menemukan dokumen atau halaman web yang memuat semua term atau frase yang dimasukkan.
- Mengecualikan semua halaman web yang memuat kata atau menghilangkan site tertentu. Dalam penulisannya harus ada spasi sebelum tanda minus dan tidak boleh ada ruang antara tanda minus dan kata yang ingin dihilangkan. Contoh: [tesla -coil] OR atau | atau || Menemukan halaman web yang memuat salah satu atau lebih term
19 iv. AND, &, &&
v. OR, |, ||
OR adalah operator yang memiliki prioritas paling rendah, sehingga perlu diperhatikan untuk menggunakan tanda kurung jika dikombinasikan dengan operator lain dalam pencarian.
Beberapa fitur dan fungsi mungkin tidak tersedia untuk mesin pencari lokal.
Stop word dan tanda baca semua akan diabaikan kecuali dengan pemakaian simbol seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 9, dan jika diapit oleh tanda kutip atau diawali dengan simbol + (plus).
c. Yahoo
Yahoo secara default menggunakan operator AND dalam pencariannya, namun perlu diperhatikan untuk pencarian berita, pencarian dengan atau tanpa operator AND memberikan hasil yang berbeda. Dalam pencarian berita, operator AND dianggap sebagai term pencarian.
Operator OR harus ditulis dengan huruf besar.
Detail pemakaian operator dalam pencarian Yahoo dapat dilihat dalam Tabel 10.
Tabel 9 Operator pencarian Bing
Symbol Fungsi
+ Semua term yang diawali dengan simbol + harus ada dalam dokumen atau halaman web yang dicari. Juga memungkinkan untuk memasukkan term yang biasanya diabaikan (stop word). “ “ Menemukan frase yang persis sama dengan frase dalam tanda
kutip
( ) Mencari atau mengecualikan halaman web yang memuat kumpulan kata tertentu
AND atau & atau && Menemukan halaman web yang memuat semua term atau frase NOT atau - Mengecualikan semua halaman web yang memuat term atau
frase tertentu
OR atau | atau || Menemukan halaman web yang memuat salah satu atau lebih term atau frase
Tabel 10 Operator pencarian Yahoo
Simbol Fungsi
+ Digunakan di depan tiap kata yang harus ada dalam hasil pencarian.
- Digunakan untuk menghilangkan kata atau site yang tidak diinginkan ada dalam hasil pencarian.
“ “ Digunakan untuk mencari frase yang persis sama dengan frase yang ada dalam tanda kutip.
AND Mencari dokumen atau halaman web yang memuat semua term OR Melakukan pencarian beberapa term secara simultan untuk
20
4.2.2 Berita BPPT dalam Mesin Pencari Berita
Query berikut dimasukkan ke dalam mesin pencari berita (news search engine) untuk mendapatkan hasil pencarian berita mengenai BPPT:
bppt OR “badan pengkajian dan penerapan teknologi” -site:bppt.go.id bppt “badan pengkajian dan penerapan teknologi” -site:bppt.go.id
Pencarian dalam mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo hanya akan menampilkan artikel yang muncul dalam sekitar tiga puluh hari terakhir. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap lima mesin pencari berita global dan lokal dari Google, Bing dan Yahoo, yaitu:
a. news.google.com b. news.google.co.id c. www.bing.com/news d. news.search.yahoo.com e. id.news.search.yahoo.com
4.2.3 Formulasi Query untuk Pembentukan Mashup Local Content dan Berita
Teknik mashup dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan berita-berita atau informasi mengenai BPPT dari media massa online serta menggabungkannya dengan informasi koleksi local content dari Perpustakaan BPPT. Langkah-langkah formulasi query untuk pembentukan mashup local content dan pencarian berita dalam fitur mesin pencari adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pencarian dengan memasukkan kata kunci ke dalam mesin pencaripada situs perpustakaan digital BPPT.
b. Memilih salah satu hasil pencarian, kemudian menambahkan metadata (judul, pengarang, dan kata kunci) dari koleksi local content perpustakaan BPPT tersebut ke dalam query. Penambahan metadata dalam query tersebut bertujuan memperbaiki dan meningkatkan relevansi hasil pencarian query Query yang terbentuk selanjutnya diujikan ke dalam mesin pencari Google, Bing, dan Yahoo untuk mencari berita terkait koleksi yang telah terpilih. Formula yang dipakai untuk masing-masing mesin pencari adalah sebagai berikut:
• Google: <judul> OR <pengarang> OR <kata kunci> bppt OR “badanpengkajian dan penerapan teknologi” –site:bppt.go.id
• Yahoo: (<judul> OR <pengarang> OR <kata kunci>) bppt OR “badan pengkajian dan penerapan teknologi” –site:bppt.go.id
• Bing: (<judul> OR <pengarang> OR <kata kunci>) (bppt OR “badan pengkajian dan penerapan teknologi”
21 4.3 Analisis Implementasi Query
4.3.1 Berita BPPT dalam Mesin Pencari Berita (News Search Engine)
A. Query:
bppt OR “badan pengkajian dan penerapan teknologi” -site:bppt.go.id Penggunaan operator OR dalam query dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pencarian berita yang di dalamnya memuat salah satu atau lebih term pencarian yang dimasukkan, yaitu “BPPT” atau “badan pengkajian dan penerapan teknologi”. Hasil pencarian dengan query tersebut pada masing-masing mesin pencari berita ditunjukkan dalam Tabel 11.
Hasil pencarian yang diperoleh dari mesin pencari news.google.com dan news.google.co.id dapat dikatakan hampir sama, hanya urutan tampilan berdasarkan relevansinya yang berbeda. Berbeda dengan Google, mesin pencari global (news.search.yahoo.com) dan lokal (id.news.search.yahoo.com) milik Yahoo memberikan jumlah hasil pencarian yang jauh berbeda. Situs news.search.yahoo.com sama sekali tidak memberikan hasil pencarian, sedangkan situs id.news.search.yahoo.com memberikan hasil pencarian sebanyak 52. Situs global Yahoo hanya menyajikan data berita dalam bahasa Inggris. Hasil pencarian yang ditampilkan oleh situs www.bing.com/news juga relatif sedikit, hanya dua.
Penyebab hasil pencarian berita mengenai BPPT dianggap tidak relevan antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
singkatan BPPT juga dipakai oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu; acara yang tidak relevan dengan BPPT tapi diadakan di gedung BPPT; dan hasil pencarian dalam bahasa asing (Vietnam, Austria, Turki).
B. Query:
bppt “badan pengkajian dan penerapan teknologi” -site:bppt.go.id
Pada query yang kedua digunakan operator AND. Secara default semua mesin pencari akan melakukan pencarian AND sehingga tidak perlu mengetikkan AND ke dalam query, cukup memakai spasi. Operator AND digunakan untuk mendapatkan hasil pencarian yang memuat semua term pencarian yang dimasukkan. Hasil pencarian berita dengan menggunakan operator AND berjumlah lebih sedikit bila dibandingkan dengan pencarian OR, tetapi
Tabel 11 Hasil pencarian berita BPPT dengan operator ORa
Search Engine Σ Hasil
id.news.search.yahoo.com 52 34 65,38 %
a
22
memberikan precision yang lebih tinggi (Tabel 12). Pencarian dalam mesin pencari berita Bing (www.bing.com/news) dan Yahoo global (news.search.yahoo.com) tidak memberikan hasil pencarian sama sekali.
4.3.2 Implementasi Query untuk Mashup Local Content dan Berita
Tahapan formulasi query menghasilkan dua puluh query yang kemudian diimplementasikan ke dalam mesin pencari web dan berita, lokal dan global dari Google, Bing, dan Yahoo sebagai berikut:
a. www.google.com
Langkah selanjutnya adalah memeriksa relevansi dari hasil pencarian masing-masing mesin pencari yang berada pada urutan pertama sampai dengan ketiga. Query yang diujikan berjumlah dua puluh, sehingga maksimal jumlah hasil pencarian dari masing-masing mesin pencari yang diperiksa relevansinya adalah enam puluh. Hasil pemeriksaan relevansi dari masing-masing mesin pencari secara detail dapat dilihat dalam Lampiran 3.
Hasil pencarian web dan berita dari mesin pencari web Google menunjukkan tingkat relevansi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan hasil dari mesin pencari Bing dan Yahoo seperti yang terlihat dalam Tabel 13. Hasil pencarian yang ditampilkan oleh mesin pencari web Bing dan Yahoo kebanyakan berasal dari blog sehingga dianggap tidak relevan. Pencarian dalam mesin pencari berita Bing tidak menampilkan hasil sama sekali. Mesin pencari web dan berita Yahoo global menampilkan hasil tetapi dari semua hasil pencarian tersebut tidak didapatkan hasil yang relevan sama sekali.
Sebanyak 80 % dari query yang dimasukkan menghasilkan daftar hasil pencarian yang sama persis antara www.bing.com dan id.search.yahoo.com. Hal ini disebabkan oleh adanya kerja sama antara Microsoft dan Yahoo berkaitan dengan teknologi pencarian web dan telah diumumkan dalam press release yang dikeluarkan oleh Microsoft pada tahun 2009. Yahoo menggunakan teknologi dari
Tabel 12 Hasil pencarian berita BPPT dengan operator ANDa
Search Engine Σ Hasil
id.news.search.yahoo.com 15 15 100 %
a
23 Microsoft Bing untuk memberikan hasil pencarian bagi penggunanya, tetapi masing-masing perusahaan tetap mengembangkan inovasi teknologi pencariannya. Perjanjian kerja sama ini berlaku selama sepuluh tahun.
Mesin pencari berita (news search engine) menawarkan keterbaruan data berita hasil pencariannya. Apabila query yang dimasukkan mengandung topik terkini maka jumlah hasil pencarian yang ditampilkan oleh mesin pencari berita Google dan lokal Yahoo cukup banyak dan tingkat relevansinya tinggi. Jika topik yang terkandung dalam query bukan topik yang terkini maka mesin pencari berita Google hanya menampilkan satu hasil pencarian saja, sementara mesin pencari berita Yahoo tetap menampilkan hasil pencarian yang cukup banyak tetapi tingkat relevansinya rendah.
4.3.3 Pemanfaatan Fitur Google Custom Search untuk Mashup Local Content dan Berita BPPT
Pencarian web memberikan hasil pencarian yang sangat banyak tetapi tingkat relevansinya rendah, sementara pencarian dalam mesin pencari berita memberikan jumlah hasil pencarian sedikit tetapi relevansinya tinggi. Penyebab hasil yang diberikan oleh pencarian web tidak relevan adalah karena banyak menampilkan hasil dari sumber selain media massa online, seperti dari blog. Salah satu fitur yang disediakan oleh Google Custom Search adalah pembuatan mesin pencari khusus yang membatasi pencarian pada situs-situs atau halaman-halaman web tertentu. Fitur ini dapat digunakan untuk menentukan situs mana saja yang akan disertakan dalam pencarian, sehingga hasil pencarian dapat dibatasi atau diprioritaskan berdasarkan situs yang telah ditentukan. Fitur ini dapat dimanfaatkan untuk membatasi hasil pencarian web hanya dari media massa online.
Query yang sama sejumlah dua puluh query seperti pada pengujian sebelumnya dimasukkan ke dalam mesin pencari khusus yang pencariannya dibatasi pada 33 situs media massa online. Sumber media massa online yang dipakai tersebut diperoleh dari sumber-sumber media massa online kliping berita BPPT bulan Juli-November 2012. Daftar sumber media massa online secara
Tabel 13 Relevansi hasil pencariana
Search Engine Hasil Relevan Precision
20 query x 3 id.news.search.yahoo.com 57 6 10,53%
a
24
lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 4. Hasil pengujian dengan memasukkan dua puluh query menunjukkan bahwa precision tiga hasil pencarian yang berada pada urutan atas dari masing-masing query meningkat menjadi 97%.
4.3.4 Pemanfaatan Yahoo! Pipes untuk Kliping Berita BPPT Online
Yahoo! Pipes (http://pipes.yahoo.com) adalah sebuah aplikasi internet yang dapat dipakai untuk membuat mashup dari sumber yang bervariasi, seperti web feed, RSS feed, CSV, XML, JSON dan sebagainya. Aplikasi ini dikembangkan oleh Yahoo!, tersedia dalam graphical user interface (GUI) dan terdiri dari modul-modul yang dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan aplikasi ini pengguna dapat menggabungkan data dari berbagai sumber kemudian membuat aturan bagaimana data tersebut dimodifikasi untuk kemudian dipublikasikan kembali. Yahoo! Pipes dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis. Penggunanya hanya perlu memiliki Yahoo! ID yang dapat dibuat di situs Yahoo! tanpa dipungut biaya. Format keluaran dari Yahoo! Pipes bisa berupa RSS, JSON, atau berupa script untuk ditanamkan pada situs web.
Yahoo! Pipes dapat dimanfaatkan untuk membuat mashup dari data berita terbaru mengenai BPPT hasil pencarian mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo. RSS feed hasil pencarian berita mengenai BPPT dengan query: bppt “badan pengkajian dan penerapan teknologi” dari mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo digabungkan dengan menggunakan modul Fetch Feed. Selanjutnya modul Unique digunakan untuk memfilter item berita yang tidak unik atau muncul lebih dari sekali. Setelah itu hasil filter disortir berdasarkan waktu terbit item berita dengan menggunakan modul Sort. Keluaran dari pipes yang telah dibuat tersebut adalah daftar berita mengenai BPPT yang diurutkan berdasarkan waktu. GUI dari aplikasi Yahoo! Pipes ditunjukkan dalam Gambar 3.
25
4.4 Desain Antarmuka Pengguna
4.4.1 Analisis Pengguna
Layanan yang akan diberikan kepada pengguna adalah layanan informasi publik dalam bentuk sebuah situs web. Dalam situs tersebut pengguna dapat melakukan penelusuran, pencarian dan mengajukan permohonan informasi publik BPPT berupa koleksi local content (muatan lokal) BPPT melalui Perpustakaan BPPT. Layanan informasi yang ada di Perpustakaan BPPT saat ini meliputi pemberian layanan informasi secara umum oleh pustakawan kepada pengguna perpustakaan berupa bimbingan pemakai, rujukan singkat, rujukan mendalam dan penelusuran literatur. Pada umumnya pengguna layanan informasi meminta informasi berdasarkan topik tertentu, karya pengarang tertentu, judul tertentu, atau keterbaruannya.
Pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT pada tahun 2012 tercatat 209 orang dan dapat dikelompokkan berdasarkan asalnya menjadi lima kelompok (Gambar 4). Pengguna layanan terbanyak berasal dari BPPT sebanyak 101 orang. Pengguna layanan lainnya berasal dari Ristek (6 orang), perguruan tinggi (9 orang), instansi lain (16 orang) dan umum (77 orang). Pengguna dari BPPT dan Ristek merupakan anggota perpustakaan BPPT (51 %), sedangkan pengguna dari kelompok lainnya adalah non anggota (49 %).
Gambar 4 Kelompok pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT (2012) Pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT cenderung homogen, sebagian besar berasal dari instansi pemerintah dan perguruan tinggi dengan rentang usia antara 20-55 tahun. Umumnya pengguna telah terbiasa menggunakan perangkat komputer sebagai alat bantu kerja sehari-hari, memiliki akses internet baik melalui perangkat mobile atau desktop, serta mempunyai kemampuan yang cukup tinggi dalam mengeksplorasi dan mencari informasi di internet.
48%
3% 4% 8%
37% BPPT
RISTEK
Perguruan Tinggi
Instansi Lain
26
4.4.2 Task Analysis
Tujuan pengembangan situs web layanan informasi publik adalah agar pengguna dapat memperoleh informasi publik BPPT tanpa perlu datang secara langsung ke BPPT. Prosedur untuk memperoleh informasi publik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Penelusuran informasi: pengguna dapat menelusuri informasi publik berupa koleksi local content berdasarkan subyek, jenis dokumen, pengarang dan tahun terbit. Selain itu pengguna dapat menelusuri kliping berita yang tersedia di situs layanan informasi publik BPPT.
b. Pencarian informasi: pengguna dapa:t menggunakan fitur pencarian sederhana dan pencarian canggih untuk mencari informasi.
c. Permintaan informasi: pengguna dapat meminta bantuan penelusuran informasi dengan mengisi formulir permintaan penelusuran informasi atau pengguna dapat menghubungi perpustakaan BPPT melalui telpon dan email.
Procedural Task Analysis
a. Diagram alur proses penelusuran informasi dapat dilihat dalam Gambar 5.
27 b. Diagram alur proses pencarian informasi ditunjukkan dalam Gambar 6.
Gambar 6 Diagram alur proses pencarian informasi
c. Prosedur permohonan informasi dapat diuraikan menjadi langkah – langkah berikut:
i. Pengguna memilih menu kontak
ii. Pengguna dapat menghubungi Perpustakaan BPPT langsung melalui telepon atau email pada alamat kontak yang tertera. iii. Pengguna juga dapat memilih menu formulir permintaan
informasi, kemudian mengisi formulir permintaan informasi. Informasi yang perlu diisi adalah sebagai berikut:
identitas diri: nama lengkap, nomor ktp, alamat lengkap, nomor telepon pribadi, alamat email;
identitas pekerjaaan/organisasi: pekerjaan/organisasi, jabatan, alamat organisasi, nomor telepon organisasi; dan permohonan informasi: Rincian informasi yang dibutuhkan, tujuan penggunaan informasi, cara mendapatkan salinan informasi, tanggal permintaan informasi.
28
4.4.3 Diagram Struktur Situs (Site Structure Diagram)
Diagram struktur situs adalah representasi arsitektur dari sebuah situs web berupa dokumen yang digunakan sebagai alat bantu untuk perancangan situs. Diagram struktur situs memiliki beberapa fungsi. Bagi klien, dokumen ini membantu untuk memberikan gambaran tentang skala situs dan untuk pengaturan sumber daya internal. Sementara bagi pengembang, dokumen tersebut adalah alat penting untuk memahami ruang lingkup situs web dan struktur keseluruhan. Diagram struktur situs menunjukkan struktur dan pengorganisasian konten atau informasi dalam suatu situs (helloUX 2013).
Informasi yang akan dimunculkan dalam situs layanan informasi Perpustakaan BPPT dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
a. koleksi local content BPPT; b. kontak Perpustakaan BPPT; c. kliping; dan
d. link menuju website utama BPPT.
Diagram struktur situs layanan informasi Perpustakaan BPPT ditunjukkan dalam Gambar 7.
29 4.4.4 Navigasi dan Menu
Navigasi pada sebuah situs web membantu pengguna untuk berpindah dari satu halaman web ke halaman yang lain tanpa kehilangan orientasi. Morville dan Rosenfeld (2006) membedakan sistem navigasi dalam sebuah situs web menjadi tiga jenis, yaitu: sistem navigasi tertanam (embedded navigation system), sistem navigasi pelengkap (supplemental navigation system), dan pendekatan navigasi canggih (advanced navigation approach). Sistem navigasi yang dirancang untuk situs layanan informasi Perpustakaan BPPT adalah embedded navigation system dan supplemental navigation system.
Sistem navigasi tertanam (embedded navigation system) yang dirancang untuk situs layanan informasi Perpustakaan BPPT dapat diuraikan menjadi:
a. Navigasi global (Global navigation)
Navigasi global selalu muncul pada setiap halaman. Umumnya navigasi global diimplementasikan dalam bentuk panel navigasi dan ditempatkan di bagian atas halaman web (Gambar 8).
Gambar 8 Navigasi global
Navigasi global pada situs layanan informasi Perpustakaan BPPT membawa pengguna pada halaman-halaman berikut:
i. Beranda
Beranda adalah halaman utama situs layanan informasi BPPT. Pada halaman ini ditampilkan daftar koleksi muatan lokal BPPT. Tampilan halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 9.
30
ii. Kliping
Halaman ini memuat kliping berita terbaru mengenai BPPT yang didapat dari mashup hasil pencarian berita Google, Yahoo dan Bing menggunakan Yahoo! Pipes. Tampilan halaman kliping ditunjukkan dalam Gambar 10.
Gambar 10 Kliping iii. Kontak
Halaman ini memuat alamat kontak Perpustakaan BPPT. Tampilan halaman kontak terlihat dalam Gambar 11.
31 iv. BPPT
Menu ini adalah link menuju situs web utama BPPT (http://www.bppt.go.id)
b. Navigasi lokal (Local navigation)
Pada banyak situs web, navigasi global dilengkapi dengan sistem navigasi lokal yang akan membantu pengguna mengeksplorasi area situs yang lebih luas dan dalam. Navigasi lokal pada situs layanan informasi BPPT merupakan pengelompokan menu berdasarkan task yang dilakukan oleh pengguna, yaitu:
i. Pencarian
Kelompok menu pencarian terdiri dari pencarian sederhana dan pencarian canggih. Tampilan menu pencarian ditunjukkan dalam Gambar 12.
Gambar 12 Menu pencarian ii. Penelusuran
Kelompok menu penelusuran menuntun pengguna untuk melakukan penelusuran koleksi local content Perpustakaan BPPT berdasarkan subyek, jenis dokumen, pengarang serta tahun terbit. Tampilan menu penelusuran dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Menu Penelusuran iii. Permohonan Informasi
Kelompok menu permohonan informasi terdiri dari prosedur dan formulir permohonan informasi. Tampilan menu permohonan informasi terlihat pada Gambar 14.