DAFTAR PUSTAKA
Astuti, 1999, History of the Development of Tempe. Di dalam Agranoff, hlm. 2–
13, Andi, Yogyakarta
Syaikul Abid, Tugas Akhir Teknik Elektro Universitas Udayana, Perancangan
Mesin Penetas Telur Berbasis Arduino nano, Elangga, Surabaya, 2006
Hadi, Akses Sensor suhu dan kelembaban DHT22 berbasis Arduino nano,
http://artaelectronic.com/?arta=222&idd=Akses%20Sensor%20suhu%20d
an%20kelembaban%20SHT11%20berbasis%20mikrokontroler
Agustin Widya Gunawan, Cendawan dalam Praktikum Laboratorium, IPB Press,
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1Gambaran Umum
Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah prototype alat pengukur
kelembabab dan suhu dengan menggunakan Arduino nano. Keluaran dari
prototipe berupa tampilan karakter pada LCD. Blok diagram alat yang dirancang
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem
Penjelasan blok sistem adalah sebagai berikut :
• Sensor DHT22 merupakan input yang akan membaca kelembaban dan
suhu tempe
SENSOR DHT22 ARDUINO NANO LCD
DRIVER
• Nilai yang akan diolah oleh Arduino melalui pin Analog untuk
didapatkan nilai kelembaban yang sesuai.
3.2 Flowchart Suhu dan Kelembaban Tempe
TIDAK YA
Gambar 3.2. Flowchart Kelembaban Suhu Tempe
start
Baca
Terbaca
Hitung Suhu
Hitung Kelembaban
Arduino Nano
Suhu
Hidup Kipas Mati Kipas
3.3 Perancangan Perangkat Keras
Pada perancangan perangkat keras, hal yang dilakukan dengan
mengintegrasikan modul perangkat-perangkat dengan Arduino sebagai pemroses
data. Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian keseluruhan prototipe alat yang akan
Gambar 3.3.Rangkaian Keseluruhan
3.3.1 Rangkaian Sensor DHT22
Pada perancangan ini, rangkaian sensor DHT22 dikoneksikan dengan
Arduino sebagai pusat kontrol melalui pin Analog.
3.3.2 Rangkaian LCD
Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display.
Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini,
dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks
ke modul LCD itu sendiri.
Gambar 3.5 Peta Memory LCD character 2x16
Pada peta memori diatas, daerah yang berwarna biru (00 s/d 0F dan 40 s/d
4F) adalah display yang tampak. Jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris
dengan dua baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang
bersesuaian dengan posisi dari layar. Dengan demikian dapat dilihat karakter
pertama yang berada pada posisi baris pertama menempati alamat 00h dan
karakter kedua yang berada pada posisi baris kedua menempati alamat 40h.
Agar dapat menampilkan karakter pada display maka posisi kursor harus
terlebih dahulu diset. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h dengan demikian
untuk menampilkan karakter, nilai yang terdapat pada memory harus ditambahkan
dengan 80h. Sebagai contoh, jika kita ingin menampilkan huruf “A” pada baris
kedua pada posisi kolom ke sepuluh, maka sesuai dengan peta memory, posisi
karakter pada kolom 10 dari baris kedua mempunyai alamat 4Ah, sehingga
sebelum kita menampilkan huruf “A” pada LCD, kita harus mengirim instruksi set
80h + 4Ah = 0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah 0Cah ke LCD, akan
menempatkan kursor pada baris kedua dan kolom ke 10.
3.3.3 LED
Lampu LED adalah dioda pemancar cahaya (LED) produk yang dirakit
menjadi lampu (atau lampu) untuk digunakan dalam perlengkapan pencahayaan.
lampu LED memiliki umur dan efisiensi listrik yang beberapa kali lebih lama dari
lampu pijar, dan secara signifikan lebih efisien daripada kebanyakan lampu neon,
dengan beberapa chip mampu memancarkan lebih dari 300 lumen per watt
(seperti yang diklaim oleh Cree dan beberapa produsen LED lain).
Beberapa lampu LED dibuat untuk menjadi pengganti drop-in langsung
kompatibel untuk lampu pijar atau lampu neon. Sebuah kemasan lampu LED
dapat menunjukkan output lumen, konsumsi daya dalam watt, suhu warna dalam
kelvin atau keterangan (misalnya "hangat putih"), kisaran suhu operasi, dan
kadang-kadang setara watt dari lampu pijar output bercahaya serupa.
Kebanyakan LED tidak memancarkan cahaya ke segala arah, dan
karakteristik directional mereka mempengaruhi desain lampu, meskipun lampu
omnidirectional yang memancarkan cahaya lebih sudut 360 ° menjadi lebih
umum. Output cahaya LED tunggal kurang dari yang pijar dan lampu neon
kompak; di sebagian besar aplikasi beberapa LED digunakan untuk membentuk
sebuah lampu, meskipun versi daya tinggi (lihat di bawah) menjadi tersedia.
3.3.4 Power Supply
Pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC
disearahkan dengan menggunakan rangkaia
akhir ditambahka
DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang.
Gambar 3.6 Rangkaian Power Supply
3.3.5 Papan PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit
komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan
bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema rangkaian
elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak
komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3.3.6 SKEMA LCD
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN & ANALISA
4.1 Pengujian Alat/Perangkat
Pengujian perangkat dilakukan dengan pengecekan pada masing-masing
perangkat yang dirancang serta pengujian komponen penunjang lainnya.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat yang dirancang.
4.1.1 Pengujian Rangkaian arduino
Pengujian ini menggunakan arduini promini
Berikut ini program nya :
/*
Blink
Turns on an LED on for one second, then off for one second, repeatedly.
Most Arduinos have an on-board LED you can control. On the Uno and
Leonardo, it is attached to digital pin 13. If you're unsure what
pin the on-board LED is connected to on your Arduino model, check
This example code is in the public domain.
modified 15 Juli 2016
by Scott Fitzgerald
*/
// the setup function runs once when you press reset or power the board
void setup() {
// initialize digital pin 13 as an output.
pinMode(13, OUTPUT);
}
// the loop function runs over and over again forever
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH); // turn the LED on (HIGH is the voltage level)
delay(1000); // wait for a second
digitalWrite(13, LOW); // turn the LED off by making the voltage LOW
delay(1000); // wait for a second
}
Program ini bertujuan untuk menghidupkan/ mematikan LED pada board arduino
Hasil : arduino dapat menghidupkan/mematikan led selama 1 detik dan terbukti
arduino bisa mengontrol sesuatu, dalam hal ini adalah waktu penyalaan LED.
4.1.2 Pengujian LCD
Pengujian LCD pada proyek ini dimaksudkan untuk mengecek apakah data yang
dibutuhkan dapat diproses dan ditampilkan hasilnya pada LCD sehingga dapat
diketahui jika ada kesalahan pada data yang dihasilkan. Berikut ini merupakan
potongan listing program pengujian LCD :
/*
LiquidCrystal Library - Hello World
Demonstrates the use a 16x2 LCD display. The LiquidCrystal
library works with all LCD displays that are compatible with the
Hitachi HD44780 driver. There are many of them out there, and you
can usually tell them by the 16-pin interface
This sketch prints "Hello World!" to the LCD
and shows the time.
The circuit:
* LCD Enable pin to digital pin 11
* LCD D4 pin to digital pin 5
* LCD D5 pin to digital pin 4
* LCD D6 pin to digital pin 3
* LCD D7 pin to digital pin 2
* LCD R/W pin to ground
* LCD VSS pin to ground
* LCD VCC pin to 5V
* 10K resistor:
* ends to +5V and ground
* wiper to LCD VO pin (pin 3)
Library originally added 18 Apr 2008
by David A. Mellis
library modified 5 Jul 2009
by Limor Fried (http://www.ladyada.net)
example added 9 Jul 2009
by Tom Igoe
by Tom Igoe
This example code is in the public domain.
http://www.arduino.cc/en/Tutorial/LiquidCrystal
*/
// include the library code:
#include <LiquidCrystal.h>
// initialize the library with the numbers of the interface pins
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
void setup() {
// set up the LCD's number of columns and rows:
lcd.begin(16, 2);
// Print a message to the LCD.
lcd.print("hello, world!");
}
void loop() {
// set the cursor to column 0, line 1
// (note: line 1 is the second row, since counting begins with 0):
// print the number of seconds since reset:
lcd.print(millis() / 1000);
}
Hasil pengujian dari program tersebut menempatkan cursor pada awal LCD dan
menampilkan tulisan “HELLO WORLD”
4.1.3 Pengujian Rangkaian Sensor dht22
Pengujian sensor amenggunakan serial monitor sebagai penampil data
#include "DHT.h"
LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7);
lcd.clear();
Serial.println("gagal baca sensor");
return;
}
//panas index
float hi = dht.computeHeatIndex(f, h);
lcd.print(h);
Serial.print("Humidity: ");
Serial.print(h);
Serial.print(" %\t");
Serial.print("Temperature: ");
Serial.print(t);
Serial.print(" *C ");
Serial.print(f);
Serial.print(" *F\t");
Serial.print("Heat index: ");
Serial.print(hi);
Serial.println(" *F");
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7);
void setup()
sensorvalue = analogRead(0); // baca dari A0 pin 0
prevMillis = currentMillis;
Serial.print(rps); Serial.print(" rps "); Serial.print(rpm); Serial.println("
rpm");
Pengujian keseluruhan sistem dilakukan setelah semua rangkaian dan
perangkat lunak diintegrasikan menjadi satu sistem. Pengujian ini bertujuan untuk
menunjukkan bahwa perancangan sesuai dengan target awal pembuatannya. Hasil
pengujian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Sistem dapat mengukur kelembaban dan suhu tempe
2. Sistem dapat mengolah data pada arduino
4.2 Data Percobaan
No SUHU KELEMBABAN BLOWER
1 30.4 58.4 HIDUP
2 30.2 57.6 HIDUP
Gambar 4.1 Tampilan awal
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil ujicoba dalam Pembuatan Sistem Suhu dan kelembaban untuk optimasi
Proses Pembuatan Tempe berbasis arduino nano dapat diambil beberapa
kesimpulan, antara lain:
1. Untuk mendeteksi suhu dan kelembaban didalam inkubator fermentasi
tempe dibutuhkan sebuah alat yang dapat membaca suhu dan kelembaban
yaitu menggunakan sensor Dht22.
2. Dari hasil pengujian sistem yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
suhu dan kelembaban didalam inkubator dapat berubah mengikuti suhu
3. Dari percobaan fermentasi tempe didapatkan Perbedaan untuk hasil
pengujian pembuatan secara otomatis dengan manual adalah terletak pada
faktor suhu maupun kelembaban. Dengan metode On-Off sudah cukup
6°C pada inkubator tidak terlalu mempengaruhi hasil pematangan tempe,
tetapi hanya mempengaruhi lama tidaknya tempe matang.
5.2 Saran
Sebagai saran untuk pengembangan lebih lanjut, pembuatan Sistem Suhu dan
kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe berbasisarduino nano ini
ada beberapa hal antara lain :
1. Agar dapat ditampilkan atau dimonitoring menggunakan pc atau laptop
tambahkan kabel rs232.
2. Tambahkan 1 lubang dan 1 blower lagi untuk mengeluarkan udara panas
dari dalam inkubator fermentasi tempe.
3. Untuk memproduksi tempe dibutukan inkubator yang lebih besar tempe
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SENSOR DHT22
DHT - 22 (juga disebut sebagai AM2302 ) adalah kelembaban dan suhu relatif
sensor digital - output. Menggunakan sensor kelembaban kapasitif dan thermistor
untuk mengukur udara di sekitarnya , dan keluar sinyal digital pada pin
data.Dalam projek ini menggunakan sensor ini dengan Arduino uno . Suhu kamar
& kelembaban akan dicetak ke monitor serial. DHT22 adalah sensor digital yang
dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat
mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang
sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan
dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu,
maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.
DHT22 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari
respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya
yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini
cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan
• Biaya rendah
• untuk daya 5V dan I / O
• 2.5mA penggunaan saat max selama konversi (sementara meminta data) • Baik untuk 0-100 % kelembaban pembacaan dengan akurasi 2-5 %
• Baik untuk -40 sampai 80 ° C pembacaan suhu ± 0,5 ° C akurasi
• Tidak lebih dari 0,5 Hz sampling rate ( sekali setiap 2 detik ) • Tubuh ukuran 27mm x 59mm x 13.5mm ( 1,05 " x 2.32 " x 0.53" )
• 4 pin , 0,1 " jarak
• Berat ( hanya DHT22 ) : 2.4g
2.2 RESISTOR
Resistor adalah komponen listrik yang berfungsi untuk membatasi jumlah arus
listrik mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor adalah komponen listrik yang
Gambar 2. 2 Resistor
Berdasarkan hukum ohm :
dimana,
V = Tegangan (satuan volt)
I = Arus Listrik (satuan ampere)
R = Resistansi / Hambatan (satuan ohm atau Ù)
Berikut simbol resistor :
Gambar 2.3. Simbol Resistor
Nilai ohm pada resistor dapat diukur dengan multimeter atau dapat dilihat pada
gelang warna resistor. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka
akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar
ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi
2.3 Arduino Nano
Arduino Nano adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller
keluaran Arduino. Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan
mikrokontroller Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk
Arduino Nano 2.x. Varian ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis
Arduino Duemilanove, tetapi dengan ukuran dan desain PCB yang berbeda.
Arduino Nano tidak dilengkapi dengan soket catudaya, tetapi terdapat pin untuk
catu daya luar atau dapat menggunakan catu daya dari mini USB port. Arduino
Nano didesain dan diproduksi oleh Gravitech.
Arduino Nano memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Gambar 2. 4 Arduino Nano
2.4 SUMBER DAYA
Setiap papan arduino membutuhkan jalur untuk terhubung ke sumber listrik.
Arduino Nano dapat diaktifkan menggunakan kabel FTDI atau papan breakout
menggunakan catudaya langsung dari mini-USB port atau menggunakan catudaya
luar yang dapat diberikan pada pin30 (+) dan pin29 (-) untuk tegangan kerja 7 –
12 V atau pin 28(+) dan pin 29(-) untuk tegangan 5V.
2.5 Masukan dan Keluaran
Arduino Nano mempunyai 14 pin digital yang dapat digunakan sebagai pin
input atau output. Pin ini akan mengeluarkan tegangan 5V untuk mode HIGH
(logika 1) dan 0V untuk mode LOW (logika 0) jika dikonfigurasikan sebagai pin
output. Jika di konfigurasikan sebagai pin input, maka ke 14 pin ini dapat
menerima tegangan 5V untuk mode HIGH (logika1) dan 0V untuk mode LOW
(logika 0). Besar arus listrik yang diijinkan untuk melewati pin digital I/O adalah
40 mA. Pin digital I/O ini juga sudah dilengkapi dengan resistor pull-up sebesar
20-50 kΩ. Ke 14 pin digital I/O ini selain berfungsi sebagai pin I/O juga
Pin D0 dan pin D1 juga berfungsi sebagai pin TX dan RX untuk komunikasi
data serial. Kedua pin ini terhubung langsung ke pin IC FTDI USB-TTL. Pin D2
dan pin D3 juga berfungsi sebagai pin untuk interupsi eksternal. Kedua pin ini
dapat dikonfigurasikan untuk pemicu interupsi dari sumber eksternal. Interupsi
dapat terjadi ketika timbul kenaikan atau penurunan tegangan pada pin D2 atau pin
D3. Pin D4, pin D5, pin D6, pin D9, pin D10 dan pin D11 dapat digunakan sebagai
pin PWM (pulse width modulator). Pin D10, pin D11, pin D12 dan pin D13, ke
empat pin ini dapat digunakan untuk komunikasi mode SPI. Pin D13 terhubung ke
sebuah LED.
Arduino Nano juga dilengkapi dengan 8 buah pin analog, yaitu pin A0, A1,
A2, A3, A4, A5, A6 dan A7. Pin analog ini terhubung ke ADC (analog to digital
converter) internal yang terdapat di dalam mikrokontroller. Pada kondisi awal, pin
analog ini dapat mengukur variasi tegangan dari 0V sampai 5 V pada arus searah
dengan besar arus maksimum 40 mA. Lebar range ini dapat diubah dengan
memberikan sebuah tegangan referensi dari luar melalui pin Vref. Pin analog selain
dapat digunakan untuk input data analog, juga dapat digunakan sebagai pin digital
I/O, kecuali pin A6 dan A7 yang hanya dpat digunakan untuk input data analog
saja. Fungsi khusus untuk pin analog antara lain : Pin A4 untuk pin SDA, pin A5
untuk pin SCL, pin ini dapat digunakan untuk komunikasi I2C. Pin Aref digunakan
sebagai pin tegangan referensi dari luar untuk mengubah range ADC. Pin reset,
pin ini digunakan untuk mereset board Arduino Nano, yaitu dengan
menghubungkan pin ini ke ground selama beberapa milidetik. Board Arduino
Nano selain dapat direset melalui pin reset, juga dapat direset dengan
2.6 Bahasa Pemrograman Arduino
Arduino Nano dapat dengan mudah diprogram dengan menggunakan
software Arduino (sketch). Pada menu program, pilih tool – board kemudian pilih
jenis board yang akan diprogram. Untuk memprogram board Arduino dapat
memilih tipe board Arduino diecimila atau duemilanove atau langsung memilih
Nano W/atmega168 atau Nano W/atmega328.
Arduino Nano sudah dilengkapi dengan program boatloader, sehingga
programmer dapat langsung meng-up-load kode program langsung ke board
Arduino Nano tanpa melalui board perantara atau hardware lain. Komunikasi ini
menggunakan protokol STK500 keluaran ATMEL.
2.7 LCD
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Pada postingan aplikasi LCD
yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat
berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan
status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah :
• Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
• Mempunyai 192 karakter tersimpan. • Terdapat karakter generator terprogram.
Gambar 2.5 Tampilan fisik LCD 2X16
2.8 KAPASITOR
Merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Gambar 2.6 Kapasitor
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat
berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester ataupun film. Pada umumnya
kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad
(1mF).Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106mF = 109
nF =1012pF. Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada
kapasitor dapat dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang
terdiri dari 3 angka. Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai,
angka ketiga menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang
artinya nilai kapasitas dari kapasitor tersebut adalah 10x103 Pf = 10 x 1000 pF =
10nF = 0,01 mF.
2.9 TRIMPOT
Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada
rangkaian elektronika sebagai alat tuning atau bisa juga sebagai re-kalibrasi.
Seperti potensio juga, Trimpot juga mempunyai 3kaki selain kesamaan tersebut
sistem kerja/cara kerjanya juga meyerupai potensio hanya saja kalau potensio
mempunyai gagang atau handle untuk memutar atau menggeser sedangkan
Trimpot tidak. Lalu bagaimana cara merubah nilai resistansi sebuah Trimpot?,
jawabannya adalah dengan cara mengetrimnya menggunakan obeng pengetriman.
Dalam rangkaian elektronika Trimpot disimbolkan dengan huruf VR
Gambar 2.7 Trimpot
2.10 TRANSISTOR NPN
Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat
dari 2 dioda germanium yang disatukan. Transistor NPN (katoda anoda katoda /
kaki anoda yang disatukan) .Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu
0,6 volt. Transistor memiliki 3 kaki yaitu :
Gambar 2.8 Transistor
2.11 KIPAS
Kipas AC digunakan pada menurunkan temperatur dan Pengering miniaturruang /
inkubator. Untuk kipas yang digunakan bertegangan Kerja 220-240 VAc dan arus
0,09 A.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sekarang ini banyak bahan pangan yang mudah sekali kadaluarsa atau tidak
layak dikonsumsi lagi . Bahan pangan tersebut diantaranya adalah tempe.
Sebagai makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan seringkali
dikonsumsi masyarakat Oleh karena itu banyak sekali ibu rumah tangga atau
masyarakat umum yang membeli tempe dalam jumlah banyak yang
diinginkan dapat dijadikan persediaan makanan di rumahnya. Akan tetapi
ketahanan sebuah tempe tidak bisa lebih dari sepekan . Itu sebabnya
penampilan tempe cepat sekali berubah .Bahkan yang mulanya memiliki
warna seputih susu, berubah menjadi berbintik hitam hingga ditumbuhi jamur.
Karena penampilan tempe berubah seekstrim itu, maka tempe sudah tak layak
konsumsi lagi.Namun ada beberapa pihak yang tidak terlalu memperhatikan
apa yang dimakannya, sehingga pada awal kadaluarsanya tempe. mereka tidak
mengetahui ciri ciri terjadinya pertumbuhan jamur pada tempe yang sudah tak
layak konsumsi lagi. Karena itu mereka seringkali memakan makanan yang
malah mendatangkan banyak penyakit. Hal ini sangat penting untuk
diperhatikan dan juga memprihatinkan.
Peristiwa ini merupakan salah satu masalah yang harus segera diatasi.
Janganlah sampai dibiarkan terus menerus dan kian berlarut. Hingga pada
akhirnya mendatangkan akibat yang menumpuk di kemudian hari. Maka kami
seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini dapat terjadi.Oleh karena itu
dibutuhkan alat untuk mengukur fermentasi kelembaban pada tempe
1.2Rumusan Masalah
Pada laporan project ini membahas tentang kelembaban dan suhu tempe yang
terdiri dari sensor dht22, arduino nano dan pemogramannya , LCD sebagai
display hasil pengukuran
1.3Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :
1. Sensor DHT22 hanya digunakan mengukur kelembaban tempe
2. Perancangan perangkat keras (hardware) yang terdiri sensor DHT22,
arduino nano,dan LCD 16 x 2 karakter
3. Mikrokontroler yang digunakan adalah arduino nano
4. Display atau penampil data menggunakan LCD (liquid crystal display)
1.4Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan proyek ini yaitu :
1. Untuk merancang dan membuat alat yang dapat mengukur kelembaban
tempe
2. Untuk mengetahui prinsip kerja sensor DHT22
1.5Manfaat Proyek
Berdasarkan proyek yang telah dirancang maka manfaat dari proyek ini adalah
Dapat mengukur kelembaban pada tempe sehingga mengetahui kadaluarsa tempe
sehingga tidak terserang penyakit pada sikonsumsi
1.7 SistematikaPenulisan
Untuk mempermudah perancangan dan pembuatan alat maka penulis membuat
sistematika penulisan tugas akhir adalah seperti berikut ini :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latarbelakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan tugas akhir dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi tentang pengertian dan latar belakang sensor DHT22,
mikrokontroller jenis arduino nano dan bahasa pemrograman yang digunakan
yaitu arduino.
BAB III PERANCANGAN ALAT
Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum system dan perangkat keras yang
digunakan dalam rancangan.
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PENGUKURAN
Dalam bab ini berisi tentang hasil analisa dari rangkaian dan system kerja
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengujian dan saran .
ABSTRAK
Sistem pengendalian proses sangat diperlukan didalam dunia industri untuk
menghasilkan produk yangbagus maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang
stabil. Salah satu dasar dari sistem kontrol yang banyak digunakan on-off. Adapun
pada tugas akhir sistem kontrol on-off diaplikasikan pada proses optimasi
pembuatan tempe sebagai pengendali suhu dan kelembaban yang memakai
tekonologi arduino.Dengan kondisi awal yang sudah di setting nilai suhu dan
kelembaban pada programnya, arduino yang juga bertindak sebagai eksekutor
untuk menggearakkan aktuator. Desain alat ini terdiri dari rangkaian power
supply, rangkaian sensor,dan minimum system dariarduino Power supply
berfungsi untuk memberikan tegangan yang dibutuhkan pada masingmasing
rangkaian tersebut. Arduino nano sebagai pusat pengaturan pada rangkaian
sensor, dan rangkaian aktuator.
ABSTRACT
Process control systems are indispensable in the world of industry to produce
yangbagus we need a stable control system . One of the basics of the control
system is widely used on-off . The final project on-off control system applied to
the optimization process of making tempe as controlling temperature and
humidity wear tekonologi arduino.Dengan initial conditions are already in setting
the value of temperature and humidity on the program, arduino which also act as
executor for menggearakkan actuators. This tool design consists of a power
supply circuit , sensor circuit , and a minimum of dariarduino Power supply
system serves to provide the required voltage on each of the circuit . Arduino
nano as a central setting in a series of sensors and actuators circuit .
ALAT UKUR FERMENTASI KELEMBABAN DAN SUHU TEMPE
MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 BERBASIS ARDUINO NANO
TUGAS AKHIR
132411040
MARIA MERIANI SIMANJUNTAK
PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ALAT UKUR FERMENTASI KELEMBABAN DAN SUHU TEMPE
MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 BERBASIS ARDUINO NANO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
132411040
MARIA MERIANI SIMANJUNTAK
PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul : Alat Ukur Fermentasi Kelembaban dan Suhu Tempe Menggunakan Sensor DHT22 berbasis Arduino Nano
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Maria Meriani S
Nomor Induk Mahasiswa : 132411040
Program Studi : D-3 Metrologi dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Medan, 19 Juli 2016
Mengetahui Menyetujui
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
D3 Metrologi Dan Instrumentasi
Dr.Diana Alemin Barus,M.Sc Junedi Ginting,S.Si,M.Si
PERNYATAAN
ALAT UKUR FERMENTASI KELEMBABAN DAN SUHU TEMPE MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 BERBASIS ARDUINO NANO
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa projek akhir 2 ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
Medan, 19 Juli 2016
MARIA MERIANI S
132411040
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah karena rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Projek Akhir II ini dengan
baik.
Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan
Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahua Alam Universitas
Sumatera Utara.
Selama pelaksanaan penyusunan Laporan Projek Akhir II hingga selesainya
laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Kerista Sebayang, M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Marhaposan Situmorang, selaku Ketua Departemen Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
3. Dr. Diana A. Barus M.Sc, selaku Ketua Program Studi D-III Metrologi dan
Instrumentasi FMIPA USU
4. Dr. Diana A. Barus M.Sc, selaku Pembimbing I yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian laporan ini.
5. Orang Tua dan Teman-teman terdekat yang telah memberikan doa dan
dukungannya kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik untuk perbaikan penulisan di kemudian hari.Akhir kata, semoga
laporan Projek Akhir II ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan
maupun pengetahuan kita.
ABSTRAK
Sistem pengendalian proses sangat diperlukan didalam dunia industri untuk
menghasilkan produk yangbagus maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang
stabil. Salah satu dasar dari sistem kontrol yang banyak digunakan on-off. Adapun
pada tugas akhir sistem kontrol on-off diaplikasikan pada proses optimasi
pembuatan tempe sebagai pengendali suhu dan kelembaban yang memakai
tekonologi arduino.Dengan kondisi awal yang sudah di setting nilai suhu dan
kelembaban pada programnya, arduino yang juga bertindak sebagai eksekutor
untuk menggearakkan aktuator. Desain alat ini terdiri dari rangkaian power
supply, rangkaian sensor,dan minimum system dariarduino Power supply
berfungsi untuk memberikan tegangan yang dibutuhkan pada masingmasing
rangkaian tersebut. Arduino nano sebagai pusat pengaturan pada rangkaian
sensor, dan rangkaian aktuator.
ABSTRACT
Process control systems are indispensable in the world of industry to produce
yangbagus we need a stable control system . One of the basics of the control
system is widely used on-off . The final project on-off control system applied to
the optimization process of making tempe as controlling temperature and
humidity wear tekonologi arduino.Dengan initial conditions are already in setting
the value of temperature and humidity on the program, arduino which also act as
executor for menggearakkan actuators. This tool design consists of a power
supply circuit , sensor circuit , and a minimum of dariarduino Power supply
system serves to provide the required voltage on each of the circuit . Arduino
nano as a central setting in a series of sensors and actuators circuit .