Deskripsi
DHT22 is a compound digital temperature and humidity sensor which
outputs calibrated digital signals. Thanks to the dedicated digital module
acquisition technology and temperature and humidity sensing technology
applied to the module, DHT22 comes with very high reliability and
excellent long-term stability. DHT22 includes a capacitive moisture
sensor and a NTC temperature measuring element which is connected to
a high-performance 8-bit microcontroller, resulting an excellent quality,
super fast response time, strong anti-interference ability and extremely
cost-efficient. Compared with SHT10 temperature and humiditiy sensor,
DHT22 enjoys a higher precision and lower price, making it an ideal
choice for mid price range, high performance temperature & humidity
sensors. If used together with Arduino expansion boards, you'll easily get
interactives of correlation between temperature and humidity perception.
Note: DHT22 digital temperature and humidity sensor is designed for
analog sensor interfaces. The analog interface is used as a digital one
which will not occupy other digital interfaces on the Arduino. You can
also use the analog-to-digital-converting cable to connect DHT22 to
digital interfaces.
Spesifikasi
Supply Voltage: 5V
Temperature Range:-40-80
℃
/ resolution0.1
℃
/ error <±0.5
℃
Humidity Range: 0-100%RH / resolution0.1%RH / error±2%RH
Temperature Response Time: condition: 1/e(63%) Min 6s Max 20s
Humidity Response Rime: condition: 1/e(63%)25
℃
, 1m/s in the air
Interface Sequence: VCC,GND,S
Dokumentasi
Product Wiki
Manual
Schematic
Library
Cara menggunakan
Mikrokontroler Arduino Uno
Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.
Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem
elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan
akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler
ini. (http://www.kelas-mikrokontrol)
Arduino
Arduino merupakan rangkaian elektronik yang bersifat open source, serta memiliki perangkat keras dan lunak yang mudah untuk digunakan. Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis aktuator lainnya. Arduino mempunyai banyak jenis, di antaranya Arduino Uno, Arduino Mega 2560, Arduino Fio, dan lainnya. (www.arduino.cc)
Arduino Uno
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB..(FeriDjuandi, 2011)
DAFTAR PUSTAKA
Paulus Andi Nalwan, 2003, ”Teknik Antarmuka dan Pemrograman
MikrokontrolerAT89S51, Cetakan Pertama, Jakarta : PT Gramedia.
Retna Prasetia dan Catur Edi Widodo,Teori dan Praktek Interfacing Port Parallel
& Port Serial Komputer dengan VB 6.0, Penerbit Andi Yogyakarta
Suhata, ST, “VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik”, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005.
Arduino Uno
Diambil dari :
http://dialogsimponi.blogspot.co.id/2014/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Diakses pada tanggal 20 Juli 2016
Rancangan Penyiraman Tanaman
Diambil dari :
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TA-Elektro/article/view/13878
Diakses pada tanggal 18 Juli 2016
Sensor DHT-22
Diambil dari :
http://www.geraicerdas.com/sensor/temperature/dht22-sensor-suhu-dan-kelembaban-pro-detail
BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
3.1. Diagram Blok Sistem Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Arduino uno Sensor DHT22
Power Supply
LCD
Driver Relay Pompa
Gambar 3.1.1 Diagram blok system Alat Penyiram Tanaman Otomatis
3.1.1. Fungsi-fungsi diagram blok
1. Blok Sensor DHT22 sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban
2. Blok Supply sebagai sumber tegangan ke mikrokontroler dan sensor
3. Blok LCD sebagai tampilan suihu dan kelembaban
Start
inisialisasi
Memproses sinyal
Tampil LCD
Selesai Deteksi suhu
dan kelembaban
If suhu > 50
If kelembaban <
35
Pompa mati Pompa
mati
y
y
t
t
5. Blok Driver relay sebagai penggerak relay
6. Blok pompa sebagai penghisap air dan disemprotkan pada tanaman
3.2. Flowchat Sistem Alat Penyiram Tanaman Otomatis
3.3. Program Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Pengujian rangkaian yaitu dengan program sebagai berikut.
#include <DHT22.h>
#include <stdio.h>
#define DHT22_PIN A0
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
DHT22 myDHT22(DHT22_PIN);
void setup(void)
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16, 2);
pinMode(8,OUTPUT);
}
void loop(void)
{
DHT22_ERROR_t errorCode;
errorCode = myDHT22.readData();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("auto watering");
float suhu = myDHT22.getTemperatureC();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("T=");
lcd.print(suhu,1);
lcd.print(" RH=");
lcd.print(RH,1);
if (RH < 35) {digitalWrite(8,HIGH);delay(2000);}
else if (suhu > 50) {digitalWrite(8,HIGH);delay(2000);}
else {digitalWrite(8,LOW);}
3.4. Rangkaian Arduino uno
Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328.
IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM),
6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor,
pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport
mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power
supply adaptor AC ke DC atau juga battery.
Arduino Uno berbeda dari semua board mikrokontrol diawal-awal yang
tidak menggunakan chip khusus driver FTDI USB-to-serial. Sebagai
penggantinya penerapan USB-to-serial adalah ATmega16U2 versi R2 (versi
sebelumnya ATmega8U2). Versi Arduino Uno Rev.2 dilengkapi resistor ke 8U2
ke garis ground yang lebih mudah diberikan ke mode DFU.
3.5. Rangkaian sensor DHT22
Gambar 3.5.1 Rangkaian sensor DHT22
Sensor DHT22 ini memiliki Keluaran sudah berupa sinyal digital dengan
konversi dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. Sensor terkalibrasi
secara akurat dengan kompensasi suhu di ruang penyesuaian dengan nilai
koefisien kalibrasi tersimpan dalam memori OTP terpadu (DHT-22 lebih akurat
dan presisi dibanding DHT-11), Mampu mentransmisikan sinyal keluaran
ditempatkan di mana saja. Catatan: bila menggunakan kabel yang panjang (di atas
2 meter), tambahkan buffer capacitor 0,33µF antara pin#1 (VCC) dengan pin#4
(GND).
3.6. Rangkaian Driver relay dan pompa
Gambar 3.6.1 Rangkaian Driver relay dan pompa
Rangkaian driver relay atau sering disebut dengan penggerak relay atau
saklar elektrik, ini menggunakan transistor BC547 sebagai saklar pada relay.
Ketika basis diberikan supply maka colektor dan emitter dalam keadaan satu rasi.
Sehingga relay hidup dan menutup katupnya. Diode berfungsi sebagai menghidari
arus balik.
Gambar 3.7.1 Rangkaian Power supply
Untuk mempermudah perancangan alat, pada rangkaian saya ini
menggunakan power supply 12 volt yang telah ada dipasaran. Tetapi
mikrokontroler hanya membutuhkan tegangan 5 volt. Jadi untuk menstabilkan
tegangan yaitu menggunakan IC7805 yang berfungsi untuk menjaga tegangan 5
volt.
3.8. Rangkaian LCD
Gambar 3.8.1 rangkaian LCD 26 x 2
Pada rangkaian ini LCD di hubungkan ke PORT arduino, RS LCD – D2 arduino, E LCD –D3 arduino, D4 LCD –D4 arduino, D5 LCD -D5 arduino, D6 LCD –D6 arduino, D7 LCD –D7 arduino. Rangkaian LCD ini disesuaikan dengna kebutuhan LCD dan kebutuhan pada sistem. Semua port LCD juga dapat langsung
3.9. Rangkaian Alat Penyiram Tanaman Otomatis
BAB 4
PENGUJIAN DAN HASIL
4.1. Pengujian rangkaian Arduino uno
Pengujian sistem arduino uno dilakukan dengan memprogram sistem
arduino uno untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang
diulang ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan
diukur dengan avometer.
Pengujian sistem arduino uno ini untuk memastikan bahwa sistem arduino
yang digunakan pada penelitian ini tidak rusak. Sehingga program yang
ditanamkan pada microcontroller mampu untuk mengontrol suhu dan kelembaban
ruang seperti yang diharapkan.
Untuk pengujian arduino dapat digunaka program standar sebagai berikut
void setup() {
pinMode(13, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(13, LOW);
delay(1000);
}
Dan kemudian untuk mengupload program, menggunakan tool upload
pada arduino, akan terlihat led akan hidup dan mati selama 1 detik dan berulang
ulang. Pengujian ini bertujuan untuk mengertahui arduino dapat digunakan
dengan baik atau tidak.
4.2. Pengujian rangkaian sensor DHT22
Pengujian sensor DHT22 dilakukan di beberapa tempat yang berbeda
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat sensitifitas dan respone sensor. Sebelum
melakukan pengujian, sensor sudah terhubung dengan arduino yang akan
membaca keluaran sensor yang sudah terkalibrasi dalam derajat Celcius (°C).
Berikut program untuk pengujian DHT22
#include <DHT22.h>
// Only used for sprintf
#include <stdio.h>
// Data wire is plugged into port 7 on the Arduino
#define DHT22_PIN 7
// Setup a DHT22 instance
DHT22 myDHT22(DHT22_PIN);
void setup(void){
// start serial port
Serial.begin(9600);
Serial.println("DHT22 Library Demo");}
void loop(void){
DHT22_ERROR_t errorCode;
Serial.print("Requestingdata...");
errorCode =myDHT22.readData();
switch(errorCode){
case DHT_ERROR_NONE:
Serial.print("Got Data ");
Serial.print(myDHT22.getTemperatureC());
Serial.print("C ");
Serial.print(myDHT22.getHumidity());
Serial.println("%");
char buf[128];
sprintf(buf, "Integer-only reading: Temperature %hi.%01hi C, Humidity
%i.%01i %% RH",
myDHT22.getTemperatureCInt()/10,abs(myDHT22.getTemperatureCInt()%10),
myDHT22.getHumidityInt()/10,myDHT22.getHumidityInt()%10);
Serial.println(buf);
break;
case DHT_ERROR_CHECKSUM:
Serial.print("check sum error ");
Serial.print(myDHT22.getTemperatureC());
Serial.print("C ");
Serial.print(myDHT22.getHumidity());
Serial.println("%");
break;
Serial.println("BUS Hung ");
break;
case DHT_ERROR_NOT_PRESENT:
Serial.println("Not Present ");
break;
case DHT_ERROR_ACK_TOO_LONG:
Serial.println("ACK time out ");
break;
case DHT_ERROR_SYNC_TIMEOUT:
Serial.println("Sync Timeout ");
break;
case DHT_ERROR_DATA_TIMEOUT:
Serial.println("Data Timeout ");
break;
case DHT_ERROR_TOOQUICK:
Serial.println("Polled to quick ");
break;
}
Tabel 4.2.1 pengujian sensor DHT22
No
alat penelitian pembanding
Suhu Kelembaban Suhu kelembaban
1 30.5 55 31 57
2 31.6 54 32 55
3 32.7 54 33 55
4 33.8 53 34 54
5 34.4 53 35 53
4.3. Pengujian rangkaian relay dan pompa
Untuk pengujian relay yaitu diberikan tegangan pada kaki basis di
transistor, maka transistor BC547 akan aktif (satu rasi) . Hal ini menyebabkan
kumparan pada relay dialiri arus listrik. Dengan demikian, kontak relay akan
terhubung. Dioda berfungsi sebagai komponen pengaman transistor arus balik
yang mungkin timbul akibat dari aktifnya kumparan relay. maka transistor dalam
keadaan tidak aktif, untuk pengujian relay dengan program di bwah ini.
Void main(){
pinMode(8, OUTPUT);
}
void loop(void) {
digitalWrite(8,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(8,LOW);
}
Setelah program di download ke mikrokontroler, Relay Akan Mengalami
Kondisi Terbuka Dan Tertutu Selama 1 Detik.
4.4. Pengujian rangkaian LCD
Pengujian LCD menggunakan arduino uno r3 sebagai alat untuk
memerintahkan LCD menampilkan beberapa karakter. Pada pengujian LCD ini
arduino uno r3 diberi program untuk menampilkan nilai suhu dan kelembaban.
Pengujian LCD bertujuan untuk memastikan LCD nya dapat berjalan
dengan baik. Sehingga pada proses pemantuan suhu dan kelembaban ruang
pengering akan didapatkan data yang baik.
Berikut adalah program untuk pengujian LCD
include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
}
void loop() {
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("hello, world!");
}
4.5. Pengujian keseluruhan
Pengujian rangkaian yaitu dengan program sebagai berikut.
#include <DHT22.h>
#include <stdio.h>
#define DHT22_PIN A0
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
DHT22 myDHT22(DHT22_PIN);
void setup(void)
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16, 2);
pinMode(8,OUTPUT);
}
void loop(void)
{
DHT22_ERROR_t errorCode;
errorCode = myDHT22.readData();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("auto watering");
float suhu = myDHT22.getTemperatureC();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("T=");
lcd.print(suhu,1);
lcd.print(" RH=");
lcd.print(RH,1);
if (RH < 35) {digitalWrite(8,HIGH);delay(2000);}
else if (suhu > 50) {digitalWrite(8,HIGH);delay(2000);}
else {digitalWrite(8,LOW);}
}
Pengujian ini dilakukan dengan mendekatkan solder pada sensor DHT22 maka
didapat data sebagai berikut:
4.5.1 Tabel Percobaan Alat Penyiram Tanaman Otomati
No Suhu Kelembaban Setatus pompa
1 30 55 Off
2 31 53 Off
3 34 51 Off
4 36 45 Off
5 40 42 Off
6 45 39 Off
7 47 38 Off
8 51 37 On
9 52 35 On
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian – uraian terdahulu dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Alat penyiraman tanaman secara otomatis ini berpedoman pada suhu dan
kelembaban dari tanah tanaman tersebut. Alat ini akan mati apabila suhu
berada diatas 50℃ dan akan mati juga apabila kelembaban dibawah nilai
35.
2. Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis
ATmega328. Arduino bekerja dengan pin pin yang terdiri dari pin
masukan dan pin keluaran.
3. Sensor DHT-22 memiliki range pengukuran yang luas yaitu 0 sampai
100% untuk kelembaban dan -40 derajat celcius sampai 125 derajat
celcius untuk suhu.
5.2 Saran
Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat ini
adalah:
1. Supaya rangkaian yang digunakan menghasilkan nilai yang mendekati
nilai aslinya, dan sebaiknya rangkaian alat ini dikemas dalam bentuk
yang lebih rapi.
2. Alat penyiram tanaman ini hanya menggunakan satu sensor saja
sehingga dalam pengembangannya dapat menambahkan satu sensor lagi
BAB 2
LANDASAN TEORI
Di bab ini, akan dijelaskan kegunaan alat sistem penyiram tanaman
otomatis mengacu pada suhu dan kelembaban tanah dengan menggunakan sensor
DHT22.
2.1 Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan
terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh karena itu yang termasuk fluida
hanyalah zat cair dan gas. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang
menekankan pentingnya tekanan dalam mengarakterisasi bentuk fluid. Pada
pembuatan teknologi penyiram tanaman sederhana menggunakan prinsip fluida
yaitu mekanika fluida. Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik dan
fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara,
sedangakan fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Pada fluida statis
terdapat persamaan tekanan, sedangkan pada fluida dinamis terdapat persamaan
debit aliran dan azas bernoulli.
2.2 Fungsi Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Alat penyiraman tanaman otomatis ini berfungsi untuk mempermudah
masyarakat dalam merawat tanaman mereka dengan memperhatikan suhu dan
2.3 Prinsip Kerja Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Inisialisasi awal ketika alat dinyalakan akan membaca tentang tinggi
rendahnya suhu dari tanaman kemudian alat akan membaca kelembaban dari
tanah yang kemudian akan masuk kesensor DHT22. Jika suhu semakin besar
maka alat akan secara otomatis menyiramkan air ketanaman, begitu juga apabila
kelembaban tanah semakin rendah maka alat akan secara otomatis menyiramkan
air. Sistem dapat dilakukan secara berulang sesuai dengan suhu dan kelembaban
yang dihasilkan dri tanaman.
2.4 Fungsi Komponen-Komponen Rangkaian Penyiram Tanaman Otomatis
2.4.1 Arduino Uno
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat
populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan
elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para
hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik
menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler
yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan
pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja
dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan.
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah
pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah
resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah
untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO
memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:
Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan
dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang
memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan
dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok
dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V
dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang
ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk
tujuan kedepannya
Sirkit RESET yang lebih kuat
Atmega 16U2 menggantikan 8U2
“Uno” berarti satu dalam bahasa Italia dan dinamai untuk menandakan
keluaran (produk) Arduino 1.0 selanjutnya. Arduino UNO dan versi 1.0 akan
menjadi referensi untuk versi-versi Arduino selanjutnya. Arduino UNO adalah
sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model referensi untuk papan
Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks dari
Tabel 2.4.1.1 Refrensi Fitur Arduino Uno R3
Mikrokontroler ATmega328
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan input yang
disarankan
7-12V
Batas tegangan input 6-20V
Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM)
Jumlah pin input analog 6
Arus DC tiap pin I/O 40 Ma
Arus DC untuk pin 3.3V 50 Ma
Memori Flash
32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan
oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Referensi desain Arduino dapat menggunakan sebuah Atmega8, 168, atau
328, model saat ini menggunakan Atmega328, tetapi Atmega8 ditampilkan pada
skema sebagai referensi. Konfigurasi pin identik pada semua ketiga prosesor
tersebut. Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah
power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal
(non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor
dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang
dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari
konektor POWER.
Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6
sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya pin 5 Volt
mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa menjadi tidak
stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator
bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO. Range yang
direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt.
Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:
VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang
menggunakan sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB
atau sumber tenaga lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan
melalui pin ini, atau jika penyuplaian tegangan melalui power jack,
aksesnya melalui pin ini.
5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator
pada board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC
power jack 12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board
(7-12). Penyuplaian tegangan melalui pin 5V atau 3,3V membypass
regulator, dan dapat membahayakan board. Hal itu tidak dianjurkan.
3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus
maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
GND. Pin ground.
ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
bootloader). Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan
sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(),digitalWrite(),
dan digitalRead().
Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai
sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu,
beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin
ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2
USB-ke-TTL.
External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu
sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau
penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi
attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi
analogWrite().
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13.
Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,
default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt,
dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan
menggunakan pin AREF dan fungsi analog Reference. Di sisi lain, beberapa pin
mempunyai fungsi spesial:
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi
TWI dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference.
Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara
khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk
melindungi yang memblock sesuatu pada board.
Lihat juga pemetaan antara pin Arduino dengan port Atmega328. Pemetaan untuk
Atmega8, 168, dan 328 adalah identik.
Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan
sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328
menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya
melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver
eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti
dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang
memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan
USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi USB-to-serial pada
pin 0 dan 1).
Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk komunikasi serial
pada beberapa pin digital UNO. Atmega328 juga mensupport komunikasi I2C
(TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk
memudahkan menggunakan bus I2C, lihat dokumentasi untuk lebih jelas. Untuk
komunikasi SPI, gunakanSPI library.
Arduino UNO dapat diprogram dengan software Arduino (download).
Pilih “Arduino Uno dari menu Tools > Board(termasuk mikrokontroler pada
board). Untuk lebih jelas, lihat referensi dan tutorial. ATmega328 pada Arduino
Uno hadir dengan sebuah bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload
kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan pemrogram hardware eksternal.
ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500 asli (referensi, file C
header). Kita juga dapat membypass bootloader dan program mikrokontroler
melalui kepala/header ICSP (In-Circuit Serial Programming); lihat instruksi untuk
lebih jelas. Sumber kode firmware ATmega16U2 (atau 8U2 pada board revisi 1
dan revisi 2) tersedia.
Kita dapat menggunakan software Atmel’s FLIP (Windows) atau
pemrogram DFU (Mac OS X dan Linux) untuk meload sebuah firmware baru.
Atau kita dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram eksternal
(mengoverwrite bootloader DFU). Lihat tutorial user-contributed ini untuk
informasi selengkapnya. Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari
tombol reset sebelum sebuah penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah
pada pada komputer yang sedang terhubung. Salah satu garis kontrol aliran
hardware (DTR) dari ATmega8U2/16U2 sihubungkan ke garis reset dari
ATmega328 melalui sebuah kapasitor 100 nanofarad. Ketika saluran ini
dipaksakan (diambil rendah), garis reset jatuh cukup panjang untuk mereset chip.
Software Arduino menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan kita untuk
mengupload kode dengan mudah menekan tombol upload di software Arduino.
2.4.2 Sensor DHT22
Sensor DHT merupakan sensor suhu dan kelembaban dari Aosong
Electronic yang terdiri dari dua bagian yaitu sensor kelembaban kapasitif dan
thermistor. Sensor ini tidak memerlukan rangkaian pengendali sinyal dan ADC
karena menggunakan cipmikropengendali dengan keluaran sinyal digital (Aosong,
2012). DHT memiliki banyak varian, salah satunya yaitu DHT22 (AM2302)
dengan bagian yang terdiri dari VCC, Data, NC, dan GND.
2.4.3LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai
banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari
penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan
manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih),
maupun yang berwarna. Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan
dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang
digunakan sebelum transistor ditemukan. Beberapa keuntungan LCD
tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor
CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD.
LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai
pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi
piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan
baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane),
yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang
ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan. Dalam keadaan normal, cairan yang
digunakan memiliki warna cerah.
Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam
ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat
pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan. Keunggulan LCD adalah hanya
menarik arus yang kecil (beberapa microampere), sehingga alat atau sistem
menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil.
Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca
dengan mudah di bawah terang sinar matahari. Di bawah sinar cahaya yang
remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang
dibelakang layar tampilan. LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang
menampilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Lapisan film yang
berisis Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah ditanami
elektroda logam transparan. Saat teganga dicatukan pada beberapa pasang
elektroda, molekul – molekul Kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang
penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai
bagian yang di aktifka.
LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular
untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain
seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter
digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan
mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam
satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan
baris secara bersamaan digunakan metode Screening.
2.4.3 Driver Relay
Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di
sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan
oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan
elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam,
logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap
digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam
ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus
listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke
2.4.4 Pompa Air
Pompa merupakan alat mekanis yang dipergunakan untuk memindahkan
air dari suatu tempat ke tempat lain dengan elevasi yang lebih tinggi.Pompa
biasanya didesain dengan dua (2) pengertian yang berbeda.Dengan hidraulik dan
persyaratan dari cairan sebagai pertimbangan. Untuk klasifikasi ini pompa dapat
disebut sebagai centrifugal, rotary, dan reciprocating.
Berdasarkan tipe atau pemakaian tertentu dari pompa, misalnya deep well
pump, pompa air kotor, pompa bahan kimia, dan lain-lain. Pada saat penentuan
suatu jenis pompa yang akan dipakai, maka ada beberapa pertimbangan yang
perlu diperhatikan. Diantaranya adalah : Head, Kapasitas, Sifat dari fluida yang
akan dipindahkan, Perpipaan dan Penggerak.
2.4.5 Power Supplay
Power Supply Unit (PSU) berfungsi untuk mengubah tegangan listrik (AC
220/230/240 V, 110/120 V) agar bisa digunakan oleh computer (DC 3,3 V, 5 V,
12 V). Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh
dayanya dan dihitung dengan satuan Watt. Power Supply adalah sebuah perangkat
yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke
berbagai peralatan computer. Power supply yang berkualitas kurang baik dapat
menghasilkan tegangan DC yang tidak rata dan banyak riaknya (ripple). Jika
digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan kita sehari-hari, suatu sistem dengan perencanaan yang
sangat kompleks sangat dibutuhkan guna mempermudah di dalam membantu
kehidupan manusia. Apalagi jika sistem tersebut bergerak dengan suatu kontrol
yang terpadu, maka hal ini akan membawa dampak kepada manusia untuk bisa
memikirkan dan membuat suatu bentuk kontrol yang sekiranya akan dapat
membantu dengan efisien. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam
mengembangkan budidaya tanaman tersebut, misalnya faktor suhu, kelembaban,
kebutuhan akan penyinaran atau intensitas cahaya yang digunakan, dan lain-lain.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pada perkembangan tanaman yaitu
penyiraman. Penyiraman merupakan suatu hal yang tidak dapat dilepaskan
didalam menjaga serta merawat agar tanaman dapat tumbuh dengan subur.
Kebutuhan air yang cukup merupakan salah satu hal yang sangat penting. Jika hal
ini telah salah digunakan akan berdampak fatal bagi perkembangan tanaman itu
sendiri. Tanaman harus dirawat dengan baik. Merawat tanaman terdiri dari
berbagai proses, mulai dari menyiram, memupuk ,menyiangi gulma, dll. Tetapi se
ringkali pemiliktanaman lupa untuk merawat tanaman yang ia miliki. Dari
masalah diatas, penyusun menyelesaikan pembuatan alat yang bernama "Alat
Penyiram Tanaman Otomatis Mengacu pada Suhu dan Kelembaban Tanah
1.2. Rumusan Masalah
Dalam merancang dan membuat Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Mengacu pada Suhu dan Kelembaban Tanah Dengan Menggunakan Sensor
DHT22 penulis akan membahas dan menganalisa rangkaian tersebut secara blok
per blok. Komponen yang di gunakan dalam perancangan akan di bahas fungsinya
secara umum dan karakteristik tidak di bahas. Perencanaan dan analisa rangkaian,
di jelaskan secara blok perblok. Tidak di bahas bagaimana cara pembuatan
program dan hasil nya hanya sekilas tentang bagaimana program berkerja.
1.3 Batasan Masalah
Agar dapat dilakukan secara lebih terfokus, maka penelitian ini dibatasi pada
hal-hal berikut:
1. Alat yang dibuat masih dalam skala laboratorium belum layak digunakan
untuk skala lebih besar.
2. Komponen pemeroses yang digunakan adalah Sensor DHT22.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penulisan tugas akhir ini sebagai berikut :
1. Mengetahui Prinsip Kerja Dari Alat Tersebut.
2. Mengetahui Prinsip Kerja Dari Arduino Uno.
3. Mengetahui Prinsip Kerja Dari Sensor DHT22.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Untuk menjaga suhu pada tanaman dan kelembaban tanah sesuai dengan
kriteria tanaman yang ditanam.
2. Untuk mempermudah dalam penyiraman tanaman.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Mencari dan mempelajari topik tentang alat penyiram tanaman otomatis
2. Mempelajari teori-teori dasar menunjang pembahasan topik ini
3. Mendesain dan mewujudkan perancangan rangkaian
4. Menguji rangkaian
5. Memprogram sensor DHT22
6. Mengimplementasi rancangan yang telah dibuat
7. Menguji sistem secara keseluruhan untuk dianalisa kekurangannya
ABSTRAK
Penyiram tanaman sering di jumpai di masyarakat baik di rumah tangga
ataupun perkebunan-perkebunan yang melakukan perawatan terhadap tumbuhan
produksi. Penyiraman tanaman di lakukan dengan manual yakni dilakukan oleh
tenaga manusia dan dilakukan terjadwal setiap hari.
Pembuatan alat penyiram tanaman otomatis menggunakan kendali relay
berfungsi mengotomatisasi penyiraman pada tanaman. Penyiraman di dasarkan
pada kebutuhan tanaman akan air melalui suhu tanah dan kelembapan tanah
sehingga penyiraman yang di lakukan akan lebih efisien saat tanah mencapai suhu
dan kelembapan tertentu yang membutuhkan air maka secara otomatis pompa air
akan melakukan penyiraman dan berhenti secara otomatis saat suhu menurun
melewati batas maksimum.
Kata-Kunci : Penyiram Tanaman, Arduino, Sensor DHT22, Relay.
ABSTRACT
Watering frequently encountered in public, both at the household or
plantations are taking care of the production plant. Watering plants is done by
manual, done by human labor and do scheduled every day.
Making sprinklers automatic plant using a relay control functions automate
watering the plants. Watering is based on crop needs for water through the soil
temperature and soil moisture so that watering is done will be more efficient when
the soil reaches a temperature and specific moisture needed water then
automatically pump water will do the watering and stop automatically when the
temperature drops past the maximum limit.
ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS MENGACU PADA
SUHU DAN KELEMBABAN TANAH DENGAN
MENGGUNAKAN SENSOR DHT22
TUGAS AKHIR
RESA SEVTRIA
132411005
PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS MENGACU PADA
SUHU DAN KELEMBABAN TANAH DENGAN
MENGGUNAKAN SENSOR DHT22
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli
Madya
RESA SEVTRIA
132411005
PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul :Alat Penyiram Tanaman Otomatis Mengacu Pada Suhu Dan Kelembaban Tanah Dengan Menggunakan Sensor DHT22
Kategori : Tugas Akhir
Nama : RESA SEVTRIA
NIM : 132411005
Program Studi : D-3 Metrologi Dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
Universitas Sumatera Utara
Diluluskan di
Medan, Juli 2016
Disetujui Oleh
Ketua Program Studi Pembimbing
D3 Metrologi Dan Instrumentasi
Dr. Diana A. Barus, M.Sc. Dr. Diana A. Barus, M.Sc.
PERNYATAAN
ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS MENGACU PADA SUHU
DAN KELEMBABAN TANAH DENGAN MENGGUNKAN SENSOR
DHT22
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2016
RESA SEVTRIA
PENGHARGAAN
Puji dan syukur kepada Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Projek Akhir II ini
dengan baik.
Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan
Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahua Alam Universitas
Sumatera Utara.
Selama pelaksanaan penyusunan Laporan Projek Akhir hingga selesainya
laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, motivasi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Krista Sebayang, M.Si, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Marhaposan Situmorang,selaku Ketua Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara
3. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc,selaku Ketua Program Studi D-III
Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU
4. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc,selaku Pembimbing I yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian laporan ini.
5. Orang Tua yang telah memberikan dukungan moril, keuangan, dan doa
6. Saudara Kandung Selaku saudara Rini Ramadhani, Shandy Taqwa, MHD
Ricky Darmawan yang telah memberi doa dan dukungan.
Akhir kata, semoga laporan projek II ini dapat memberi manfaat dan
menambah wawasan dan pengetahuan kita.
ABSTRAK
Penyiram tanaman sering di jumpai di masyarakat baik di rumah tangga
ataupun perkebunan-perkebunan yang melakukan perawatan terhadap tumbuhan
produksi. Penyiraman tanaman di lakukan dengan manual yakni dilakukan oleh
tenaga manusia dan dilakukan terjadwal setiap hari.
Pembuatan alat penyiram tanaman otomatis menggunakan kendali relay
berfungsi mengotomatisasi penyiraman pada tanaman. Penyiraman di dasarkan
pada kebutuhan tanaman akan air melalui suhu tanah dan kelembapan tanah
sehingga penyiraman yang di lakukan akan lebih efisien saat tanah mencapai suhu
dan kelembapan tertentu yang membutuhkan air maka secara otomatis pompa air
akan melakukan penyiraman dan berhenti secara otomatis saat suhu menurun
melewati batas maksimum.
Kata-Kunci : Penyiram Tanaman, Arduino, Sensor DHT22, Relay.
ABSTRACT
Watering frequently encountered in public, both at the household or
plantations are taking care of the production plant. Watering plants is done by
manual, done by human labor and do scheduled every day.
Making sprinklers automatic plant using a relay control functions automate
watering the plants. Watering is based on crop needs for water through the soil
temperature and soil moisture so that watering is done will be more efficient when
the soil reaches a temperature and specific moisture needed water then
automatically pump water will do the watering and stop automatically when the
temperature drops past the maximum limit.
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK v
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1
1.2Rumusan Masalah 2
1.3Batasan Masalah 2
1.4Tujuan Penelitian 2
1.5Manfaat Penelitian 2
1.6Metodologi Penelitian 3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Fluida 4
2.2 Fungsi Alat Penyiram Tanaman Otomatis 4
2.3 Prinsip Kerja Alat Penyiram Tanaman Otomatis 5
2.4 Fungsi Komponen – Komponen Rangkaian Penyiram Tanaman Otomatis 5
2.4.1 Arduino Uno R3 5
2.4.2 Sensor DHT22 12
2.4.4 Driver Relay 14
2.4.5 Pompa Air 15
2.4.6 Power Supply 15
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Blok Sistem Alat Penyiram Tanaman Otomatis 16
3.1.1 Fungsi-Fungsi Diagram Blok Sistem 16
3.2 Flowchart Sistem Alat Penyiram Tanaman Otomatis 17
3.3 Program Alat Penyiram Tanaman Otomatis 18
3.4 Rangkaian Arduino Uno 19
3.5 Rangkaian Sensor DHT22 20
3.6 Rangkaian Driver Relay Dan Pompa 21
3.7 Rangkaian Power Supply 21
3.8 LCD 22
3.9 Rangkaian Alat Penyiram Tanaman Otomatis 23
BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL 4.1 Pengujian Rangkaian Arduino Uno 24
4.2 Pengujian Rangkaian Sensor DHT22 25
4.3 Pengujian Rangkaian Relay Dan Pompa 28
4.4 Pengujian Rangkaian LCD 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 32
5.2 Saran 32
DAFTAR PUSTAKA 33
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1 Diagram Blok Sistem Alat Penyiram Tanaman Otomatis 16
Gambar 3.2.1 Flowchart Sistem Alat penyiram Tanaman Otomatis 17
Gambar 3.4.1 Rangkaian Arduino Uno 19
Gambar 3.5.1 Rangkaian Sensor DHT22 20
Gambar 3.6.1 Rangkaian Driver Relay Dan Pompa 21
Gambar 3.7.1 Rangkaian Power Supply 21
Gambar 3.8.1 Rangkaian LCD 26 x 2 22
Gambar 3.9.1 Rangkaian Seluruhnya 23
DAFTAR TABEL Tabel 2.4.4.1 Refrensi Fitur Arduino Uno R3 7
Tabel 4.2.1 Tabel Pengujian Sensor DHT22 28