• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KEBUGARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KEBUGARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PROFIL KEBUGARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

Oleh SALBIYAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap serta sekaligus mengetahui profil dan tingkat kebugaran jasmani guru pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar yang berada di Kecamatan Teluk Betung Utara sebagai tanggung jawab terhadap profesionalitas kinerja pendidik.

Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan penyajian data berupa deskriptif dengan subjek penelitian adalah para guru penjaskes se Kecamatan Teluk Betung Utara berjumlah 34 orang, yang terdiri dari 16 pria dan 8 wanita. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan angket serta untuk mengukur kebugaran jasmani menggunakan Bleep test, khususnya VO2 max.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) guru pria lebih banyak dari pada guru wanita dengan perbandingan tingkat usia, berat badan dan tinggi badan bila mengacu pada indeks masa tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) relatif berada pada golongan “kegemukan”, (2) Karena keadaan tubuh relatif kegemukan maka tingkat kebugaran jasmani yang dimilikinya pun relatif kurang atau ada pada tingkat cukup saja, dan (3) Tingkat Kepangkatan atau golongan relatif cukup tinggi.

(2)

PROFIL KEBUGARAN GURU PENJASKES

Se- KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA

BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

(Skripsi)

Oleh

SALBIYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PROFIL KEBUGARAN GURU PENJASKES Se- KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA

BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

Oleh SALBIYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1 .Persentase Usia Guru Penjas Se-Kecamatan Teluk Betung

Utara Bandar Lampung... 19

2 Persentase Berat Badan Guru Penjas Se-Kecamatan Teluk

Betung Utara Bandar Lampung... 20 3 .Persentase Tinggi Badan Guru Penjas Se- Kecamatan Teluk

Betung Utara Bandar Lampung ... 20 4 . Persentase Golongan/Kepangkatan Para Guru Penjas

Se-Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung... 24 5 Persentase Pendidikan Terakhir Guru Penjas Se-Kecamatan

(5)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang……… 1

B. Identifikasi Masalah……… 4

C. Rumusan Masalah……… 5

D. Tujuan Penelitian……… 5

E. Kegunaant Penelitian……… 6

II. TINJAUAN PUSTAKA……….. 7

A. Kebugaran Jasmani……… 7

B. Komponen Kebugaran Jasmani………. 9

C. Latihan Kebugaran……… 11

D. Tes Kebugaran Jasmani……….. 14

III. METODOLOGI PENELITIAN……….. 16

A. Metode Penelitian……… 16

B. Subyek Penelitian……… 16

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian……… 17

D. Teknik Pengambilan Data……… 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……… 18

A. Hasil Penelitian……… 18

B. Pembahasan………. 25

(6)

A. Simpulan……… 29

B. Saran……… 30

DAFTAR PUSTAKA……… 31

LAMPIRAN……… 32

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Surat Izin Peneliitian dari FKIP Universitas Lampung 2 Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 3 Data Hasil Penelitian setiap Siklus... 4 Instrumen Penelitian... 5 Photo Pelaksanaan Penelitian...

\

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 . Hasil Tes Kebugaran Jasmani Para Guru Penjaskes Pria 23

2 Tabel VO2Max Pria... 24

3 Hasil Tes Kebugaran Jasmani Para Guru Penjaskes Wanita 24

(10)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(11)

MOTTO

Semua Kesuksesan di Dapat dari

(12)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SALBIYAH

NPM : 1013118042

Tempat tanggal lahir : Kedondong, 11 Juni 1963

Alamat : Jln. H. Agus Salim

Gg. Melawai No. 37

Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Profil Kebugaran Guru Penjaskes Se-Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2012”adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang

dilaksanakan pada tanggal 1-30 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 2012

(13)

PERSEMBAHAN

Segala puja dan puji hanya milik Allah SWT beserta Junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua dan khususnya kepada penulis yang mana dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT penulis karya tulis ini untuk :

1. Alm. Bapak dan Ibuku yang sudah tenang berada disisi Allah SWT 2. Suamiku Johan yang selalu mendukungku pada setiap kesempatan 3. Keempat anakku : Nila, Silfia, Mutia, dan Syauqi yang selalu memberi

doa dan dorongan serta merupakan sumber inspirasi terhebat dalam mecapai cita-cita dan kebahagiaan yang aku dambakan.

4. Semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung

(14)

Judul Skripsi : PROFIL KEBUGARAN GURU PENJASKES Se- KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

Nama Mahasiswa :

SALBIYAH

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013068042

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Komisi Pembimbing

(15)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis lahir di Kedondong pada tanggal 11 Juni 1963, merupakan anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Alm. Bapak Saromi dan Alm. Ibu Kamsini. Sebelum menyelesaikan pendidikan S1 nya, penulis

menyelesaikan jenjang pendidikan sebagai berikut : 1. SD Negeri Gunung Sari

diselesaikan pada tahun 1976 2. SMP Negeri 1 Kedondong

diselesaikan pada tahun 1980 3. SGO N Tanjung Karang

diselesaikan pada tahun 1983 4. D2 Penjaskes UT Jakarta

diselesaikan pada tahun 2006

(16)

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul ” Profil Kebugaran Guru Penjaskes SD Se-Kecamatan

Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 2012 ” adalah dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulid mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(17)

4. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila telah memberikan Ilmu Pengetahuan dan Keteladanan selama penulis menjalankan studi.

6. Segenap staf dan karyawan FKIP Unila yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

7. Kepala SD Negeri 2 Gulak Galik yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak dan Ibu Guru Penjaskes Se-Kecamatan Teluk Betung Utara yang telah memberikan waktu dan kerjasama

(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.. Fungsi dan tujuan

pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.,

Dengan demikian pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia

(19)

2 berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulum suplemen tahun 1999 tentang Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, social dan emosional yang selaras dan seimbang.

Salah satu hasil pendidikan yang dapat dianggap tinggi mutunya apabila kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan yang dimiliki para lulusan berguna bagi perkembangan selanjutnya, baik di lembaga pendidikan maupun dalam masyarakat. Salah satu aspek yang sangat penting dan berguna bagi siswa maupun setiap orang dalam hidup dan kehidupan di tengah masyarakat adalah memiliki tingkat kebugaran jasmani yang prima. Denngan tingkat kebugaran jasmani yang prima memungkin setiap orang akan nampak ceria dan selalu berpikir positif sehingga dapat mewarnai lingkungannya dengan positif pula.

(20)

3 untuk melakukan kegiatan yang lebih, dibandingkan dengan siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang rendah.

Pendidikan Jasmani identik dengan aktifitas fisik. Oleh sebab itu seorang guru penjas semestinya memiliki kebugaran jasmani yang lebih baik dari guru mata pelajaran yang lain. Energik, disiplin, dan cekatan. Memiliki jiwa sportif, pandai bersosialisasi, serta memiliki rasa tenggang rasa yang tinggi, itulah gambaran seorang guru penjas. Satu hal yang cukup penting yang umumnya dimiliki oleh guru penjas adalah jiwa kepemimpinan. Guru penjas harus memiliki kemampuan yang baik sebagai pemimpin serta terampil dalam memimpin, termasuk mengelola kelas.

Disamping itu, tidak dapat dijadikan alasan ketika guru penjas lebih banyak melakukan aktivitas fisik dari pada mempelajari “teori” kemudian

(21)

4 sumber masalah akibat dari beberapa oknum guru penjas yang tidak profesional, baik dalam pelaksanaan pembelajaran maupun dalam kehidupan sosialnya.

Profil dan tingkat kebugaran guru pendidikan jasmani dan kesehatan sekolah dasar diwilayah Kecamatan Teluk Betung Utara Tahun 2012 diaharapkan menjadi barometer yang dapat dijadikan bagi standar profesional guru yang berkarakter, sehingga dengan memiliki tingkat kebugarann jasmani yang cukup tinggi para guru sekolah dasar yang ada di Teluk Betung Utarta.diharapkan mampu melaksanakan kerja lebih produktif.

Mengingat begitu pentingnya tingkat kebugaran jasmani untuk mencapai prestasi yang baik khususnya bagi guru seoklah dasar di Kecamatan Teluk Betung Utara, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan maksud ingin mengetahui apakah melalui penelitian ini dapat mengetahui tingkat kebugaran dan profil guru pendidikan jasmani dan kesehatan sekolah dasar guna bertujuan

meningkatkan kebugaran guru sekolah dasar yang ada di kecamatan Teluk Betung Utara.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tingkat kebugarann jasmani guru penjas di wilayah Kecamatan Teluk Betung Utara relatif rendah.

(22)

5 3. Kreativitas dan aktivitas dalam kinerja sehari-hari dipandang oleh berbagai

pihak bahwa para guru penjas relatif rendah pula .

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirimuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana profil guru pendidikan jasmani dan

kesehatan sekolah dasar di Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung, ditinjau dari aspek kebugaran yang dapat mendukung produktivitas kerjanya?”

.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui keadaan (profil) tingkat kebugaran jasmani para guru pendidikan jasmani dan kesehatan di Kecamatan Teluk Betung Utara.Kota Bandar Lampung

2. Untuk menelusuri keadaan yang riil tentang aspek-aspek yang menyangkut kinerja guru penjaskes di Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung

(23)

6 E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi

1. Bagi siswa

Sebagai upaya untuk memperlancar proses pembelajaran di sekolah. 2. Bagi guru penjas

Sebagai bahan untuk meningkatkan tingkat kebugaran jasmani para guru melalui berbagai metode yang ada

3. Bagi Program Studi

Sebagai bahan rujukan bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitin yang berkait dengan kebugaran jasmani .

4. Bagi FKIP

(24)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebugaran Jasmani

Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), “Kebugaran Jasmani adalah

kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa meraskan lelah yang berlebihan, serta mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-keperluan mendadak”. Demikian menurutKarpovich dalam (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9) Kebugaran Jasmani didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas khas yang memerlukan kerja muskular dimana kecepatan dan ketahanan merupakan kriteria utama. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang baik akan mampu memenuhi tuntutan fisik tertentu. Kebugaran Jasmani dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah berlebihan dan masih mamiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu luang dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mendadak. Ahli-ahli Pendidikan Jasmani menyatakan bahwa :

Kebugaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukan suatu kerja tertentu dengan hasil baik / memuaskan dan tanpa kelelahan yang berarti. (Sudarno, 1992:9).

(25)

8

efisien. Disadari atau tidak sebenarnya Kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena Kebugaran jasmani senyawa dengan hidup manusia. Kebugaran jasmani dapat memberikan corak kualitas hidup manusia. (Depdiknas, 1995:1). Hal yang sama diungkapkan oleh Adisapoetra, dkk (1999;4) :

“Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih mempunyai simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan”.

Agar kebugaran jasmani dapat terus dipertahankan maka diperlukan latihan yang teratur. Seperti pendapat Cooper (1983;22), yang mengatakan :

“Pengaruh latihan meningkatkan jumlah dan ukuran

pembuluh-pembuluh darah yang menyalurkan darah ke seluruh jaringan tubuh, mengisi penuh seluruh jaringan tubuh dengan oksigen untuk pembentukan energi.”

Dengan terbentuknya energi tersebut maka akan menentukan kesanggupan tubuh dalam melakukan kegiatan fisik apapun bentuknya.

Bucher dalam Abdullah & Manadji (1994 ; 17), berpendapat bahwa tujuan kebugaran jasmani diklasifikasikan dalam lima aspek, yaitu ;

a. Perkembangan kesehatan, jasmani atau organ-organ tubuh menuju kepada

keselarasan antara tubuhnya, badan dan perkembangan jiwa.

b. Perkembangan mental emosional maupun watak disiplin dan sportifitas serta

membangkitkan rasa kebanggaan nasional.

(26)

9

d. Perkembangan sosial adalah upaya peningkatan kwalitas manusia.

e. Perkembangan intelektual adalah kemampuan mengembangkan IPTEK.

Pada hahehatnya kebugaran jasmani lebih menggambarkan kualitas kemampuan organ tubuh dalam menjalankan fungsinya, dan kelangsungan fungsi itu terjadi dalam sebuah sistem. Keseluruhan organ berkerja dalam satu

keterkaitan yang kompleks dan utuh, seperti misalnya sistem peredaran darah, system pernafasan, sistem metabolisme dan lain-lain. Karena itu kebugaran jasmani, secara umum sering diartikan sebagai “derajat kemampuan seseorang

untuk mejalankan tugas tanpa kelelahan yang berlebihan hingga kemudian ia masih mampu manjalankan tugas berikutnya’.Sehingga dengan terbentuknya energi tersebut maka akan menentukan kesanggupan tubuh dalam melakukan kegiatan fisik apapun bentuknya.

B. Komponen Kebugaran Jasmani

Komponen kebugaran jasmani terdiri dari :

a. Daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory), adalah kapasitas

sistem jantung, paru-paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

b. Kekuatan otot.Secara filosofis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban.

(27)

10

d. Daya ledak otot.Daya ledak otot adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan atau pengarahan gaya otot maksimal dengan kecepatan maksimum. e. Kecepatan reaksi.Kecepatan reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara

munculnya stimulus atau rangsangan dengan awal reaksi, kemampuan ini tergantung dari organ perasa dalam mengatur stimulus yang dating dan diterima melalui organ penglihatan, pendengaran, gabungan keduannya dan sentuhan.

f. Fleksibilitas.Fleksibilitas adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi secara maksimal.

g. Keseimbangan.Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat tetap atau pada saat melakukan gerakan.

h. Koordinasi.Koordinasi adalah kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja dengan cepat dan efesien.

i. Kelincahan.Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah gerakan atau arah posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan sercara bersama-sama. j. Ketepatan.aKetepatan adalah sebagai ketrampilan nmotorik merupakan

komponen kesegaran jasmani yang diperlukan dalam kegiatan sehari-hari. k. Reaksi.Reaksi adalah waktu yang dilewatkan stimulus (rangsangan) dan

permulaan dari reaksi atas stimulus tersebut.

(28)

11

 Emosional :adanya rasa tenang dan bebas dari tekanan keluarga maupun lingkungan

 Sosial fitness: kemampuan menyesuaikan, menempatkan diri, dan mengabdikan diri dalam lingkungan keluarga dan masyarakat

C. Latihan Kebugaran

Orang yang lincah adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Jadi, kelincahan bukan hanya menuntut kecepatan, akan tetapi juga fleksibilitas yang baik dari sendi-sendi anggota tubuh. Tanpa memiliki fleksibilitas, orang tidak akan bisa bergerak lincah, selain itu faktor keseimbangan juga penting dalam aktivitas. Bentuk-bentuk latihan untuk mengembangkan kelincahan, tentunya adalah bentuk-bentuk latihan yang mengharuskan orang untuk bergerak dengan cepat dan mengubah arah dengan tangkas. Dalam melakukan aktivitas tersebut, dia juga tidak boleh kehilangan keseimbangan dan harus pula sadar akan posisi tubuhnya. Kelincahan adalah kemampuan seseorang seorang untuk

mengubah arah dalam keadaan bergerak. Orang lincah adalah orang yang mampu mengubah satu posis! ke suatu posisi yang berbeda, dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang baik.

(29)

12

Tanpa memiliki kelentukan dan kecepatan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, unsur keseimbangan juga turut memberikan sumbangan terhadap kelincahan. Kelincahan merupakan salah satu faktor yang sangat panting dalam aktivitas olah raga dan dalam kehidupan.sehari-hari. Hampir semua bentuk permainan memerlukan kelincahan, termasuk permainan sepak bola, hoki, dan basket. Tingkat kelincahan seseorang ditentukan kecepatan dan kelentukan. Tanpa memiliki kelentukan dan kecepatan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, unsur keseimbangan juga turut

memberikan sumbangan terhadap kelincahan. 1. Bentuk-bentuk Latihan Kelincahan

Latihan-latihan untuk meningkatkan kelincahan ada beberapa macam. Sebagai contoh adalah lari melewati beberapa rintangan, lari dengan berubah-ubah arah pada setiap bunyi peluit, dan sebagainya.

a. Lari bolak balik (shuttle run)

(30)

13

Gambar 1 : Lari Shuttle Run

2. Lari berbelok-belok (zig-zag)

Seseorang berlari dengan cepat sebanyak 2 3 kali di antara beberapa titik,

misalnya 4 5 titik. Jarak setiap titik kurang lebih 2 meter.

Gambar 2. : Lari Zigzag

3. Lari Bumerang ( RIGHT BOOMERANG RUN )

Tujuan : untuk mengukur kelincahan lari dan merubah arah Tingkat Umur : 10 tahun hingga–Mahasiswa

Jenis Kelamin : Laki–Laki / Perempuan

(31)

14

Pelaksanaan : testi siap dibelakang garis start, kemudian setelah aba– aba “yak” lari mengikuti anak panah sampai melintasi garis finish.

Penilaian : nilai ditentukan dari waktu yang dicapai sejak aba– aba “yak “ sampai melintsi garis finish, waktu sampai sepersepuluh detik.

Hukuman : waktu akan ditambah sepersepuluh detik setiap menyentuh rintangan.

Gambar 3. Lapangan Boomerang :

D.Tes Kesegaran Jasmani

(32)

15

Fomulir Penghitung Para Tes Bleep

Nama : _________________________ Tanggal Lahir : _________________________ Tingkatan Balikan

ke …….. ke …….. 1 1 2 3 4 5 6 7

2. 1 2 3 4 5 6 7 8 3. 1 2 3 4 5 6 7 8 4. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 6. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 8. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 9. Dst

(33)

16

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei, dengan penyajian data yang bersifat deskriptif. Seperti yang dikemukakan oleh Masri Singarimbun (2003:21), penelitian survei dapat digunakan untuk maksud (1) penjajagan (eksploratif), (2) deskriptif, penjelasan (explanatoryatauconfirmatory), yaitu menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis, (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial.

B. Subyek Penelitian

(34)

17

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Teluk Betung Utara

b. Pelaksanaan Penelitian: lama waktu penel;itian ini adalah satu bulan.

D. Teknik Pengumpulan data

(35)

31

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A.Manadji, A. 1994, Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Erlangga, Jakarta.

Adisapoetra, dkk, 1999, Tes & Latihan Kebugaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta.

.Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Cooper. Kenner H., 1983,Aerobik, PT. Gramedia, Jakarta

Depdikbud, 1995, Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Umur 10-12 Tahun,Jakarta

Depdikbud, 1988. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Senam di Sekolah Dasar Kelas I s/d VI mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Harsono, 1988, Coaching dan aspek aspek psikologis dalam coaching, Tambak Kusuma, Jakarta.

Kartono, Kartini, 1986,Pengantar Metodologi Riset Sosial, Alumni Bandung.

Muhadjir, Noeng, 1997.Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD, Yogyakarta.

Rusli Lutan danSuherman Adang, 2000, Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes, DEPDIKNAS, DIRJEN Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sumodisardjono, sadoso, 1990, Pengetahuan Praktisi Kesehatan dan Olahraga, PT. Gramedia, Jakarta.

(36)

32

Syarifudin, Junusul Hairy, 1999, Konsep Kebugaran Jasmani, Tim-PPPITOR Kantor MENPORA RI, Jakarta.

Tap MPR No. IV Tahun 1998 Tentang Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Singarimbun, Masri (2003).Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.

Gambar

Gambar 2. : Lari Zigzag
Gambar 3.  Lapangan

Referensi

Dokumen terkait

produk dalam negeri, tekstur produk meliputi aroma dan warna, kualitas, efek yang dijanjikan, pengalaman penggunaan sebelumnya, kesesuaian dengan tipe kulit,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga tesis

(NOT OK) Memasang kran pada pertemuan antara selang dengan jerigen yang berfungsi sebagai pengatur aliran oli Teknisi menahan jerigen terlalu lama Tidak ada gantungan

[r]

Hasil observasi selama survei, konsumen yang memiliki selera dan pemahaman tentang batik yang baik serta budget yang tinggi, lebih banyak memilih batik tulis

Endapan hidrotermal merupakan hasil dari proses terakhir diferensi magma, dimana larutan magma sisa yang belum membeku terutama yang terdiri dari larutan yang berair

PRETTY : Kajian sifat fisika dan kimia tanah ultisol pada lahan kelapa sawit tahun tanam 2003 dengan beberapa jenis vegetasi yang tumbuh di kebun PTP.. Nusantara II Pagar

Sekretariat Inspektorat Jenderal sebagai unit yang mendukung terselenggaranya kegiatan pengawasan Inspektorat Jenderal melalui Kegiatan Layanan Manajemen Kinerja Pengawasan dan