RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Waymengaku, Lampung Barat pada tanggal 03 Oktober 1989 dengan nama Fatimah, anak kedua dari tiga bersaudara dari buah cinta Ayahanda Samin dan Ibunda Yeni Kuswari.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 01 Waymengaku, Lampung Barat pada tahun 2002, menyelesaikan pendidikan lanjutan tingkat pertama di MTs N 01 Gunung Sugih, Lampung Barat pada tahun 2005 dan
menyelesaikan pendidikan menengah atas di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri Lampung, Pesawaran pada tahun 2008. Penulis masuk dan terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur PKAB pada tahun 2008.
MOTTO
“Ketiaka kita sendirian dalam gelap, jalan kita akan terungkap ketika kita
mulai bergerak. Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yang
menunggu.”
(Syaiful)
“Kesabaran & Kegigihan Mempunyai Efek Magis yang Menghilangkan Kesulitan & Melenyapkan Hambatan”
(Jhon Quincy Adams)
“Berbuat Meski Sedikit Lebih Baik dari pada Hanya Bicara” (Sandi Racana Putera Saburai)
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan skripsi ini kepada:
Ayahanda dan Ibundaku tercinta,
yang senantiasa mencurahkan doa, cinta dan kasih sayang.
Adikku tersayang,
yang selalu memberikan keceriaan dan motivasi.
Kekasihku,
Yang selalu ada dalam suka dan duka.
Sahabat-sahabat terbaik,
Serta
SANWACANA
Bismillahirohmannirrohim.
Segala puji dan syukurku panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
dan penyusunan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Motivasi tehadap Minat Mahasiswa Akuntasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi: Studi Pada Mahasiswa Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak, dan segala sesuatu dalam penulisan ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan kemampuan dari penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, serta sebagai pembimbing
akademik. Terima kasih atas semua bimbingan, kritik dan saran yang telah
4. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A. dan Ibu Reni Oktavia, S.E., M.Si.
selaku pembimbing utama dan pendamping, yang telah memberikan waktu
untuk memberi bimbingan, masukan, saran, kritik, semangat serta
dukungannya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. selaku penguji utama. Terima
kasih atas kritik dan saran yang membangun dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
6. Kepala Jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi Umitra Lampung, IBI
Darmajaya, Universitas Bandar Lampung, Prasetya Mandiri A2L & STIE
Lampung dan Universitas Lampung, yang telah memberikan izin penelitian.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
Terima kasih untuk semua ilmu, wawasan, serta pelajaran yang telah
diberikan selama ini.
8. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung, terutama jurusan Akuntansi; Pak Sobari, Mbak Sri, Mas Leman,
Mbak Leni, Mas Edi dan Mas Yana. Terima kasih atas semua bantuannya.
9. Ayahanda dan Ibundaku tercinta yang selalu memanjatkan doa kepada Allah
SWT, memberikan dorongan, semangat dan kasih sayang serta memberikan
segala fasilitas yang dibutuhkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar.
10. Adikku Ryan Kosasih Imawan Afiz Cenna yang selalu memberikan keceriaan
11. Kekasihku, Syaiful, S.Pd., yang sangat sabar dan pengertian, terimakasih
telah memberikan motivasi, do’a, kasih sayang yang tiada henti serta
terimakasih karena selalu ada dikala suka dan duka.
12. Sahabat baikku: Meipasari, Agnes, Rina, Vilta, Erni, So’imah, Ida, dan
Milah. Terima kasih atas segala dukungan dan bantuan kalian. Terima kasih
atas arti persahabatan selama ini.
13. Teman-teman seperjuangan di S1 Akuntansi: Eren, Dwi, Alma, Yunita,
Desti, Rima, Niar, Umar, Deni, Jeri, Oco, Dela, Rosi, Mba Lily, Kak Agung, Kak Ade, dan Mba Riska. Terima kasih atas do’a, dukungan dan
kebersamaannya.
14. Teman-teman di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, serta adik-adik Brigade Muda periode 2011/2012 yang telah memberikan banyak pelajaran, pengalaman berharga, kekeluargaan serta kenangan indah yang tak terlupakan.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan, semangat dan doa dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan dan jauh
dari sempurna. Namun, penulis berharap semoga keberadaan skripsi ini dapat
bermanfaat sebagai sumber informasi maupun literatur bagi penulisan karya-karya
ilmiah berikutnya.
Bandar Lampung, Februari 2013
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak
peminat di banyak universitas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
secara umum ilmu akuntansi selalu mengalami banyak perkembangan yang
terus menerus, dimana hal ini menjawab tuntutan dunia profesionalisme
kearah globalisasi. Seiring dengan semakin melesatnya perkembangan dan
tuntunan dunia, hal ini menyebabkan semakin meluasnya profesi akuntan
yang memiliki hubungan yang erat dengan tata nilai dan budaya yang
berkembang bukan hanya dilingkungan bisnis melainkan juga dikalangan
masyarakat. Profesi akuntan tidak terlepas dari lingkungan bisnis yang
terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif
di dunia bisnis dan ekonomi. Menurut Siegel dan Marconi (1989), dalam
Lubis (2010), Akuntansi adalah suatu disiplin jasa yang mampu
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah
keuangan perusahaan guna membantu pemakai internal dan eksternal dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi.
Banyaknya peminat dalam jurusan akuntansi juga dikarenakan sarjana
akuntansi memiliki paling sedikit empat alternatif langkah yang dapat
2
akuntansi, seorang sarjana langsung dapat bekerja. Kedua, setelah
menyelesaikan program sarjana dapat langsung melanjutkan ke jenjang
pendidikan S2. Ketiga, setelah menyelesaikan program sarjana bila tidak
ingin bekerja dilingkungan perkantoran, seorang sarjana dapat
berkecimpung di dunia bisnis yaitu menjadi pengusaha dan menciptakan
lapangan kerja. Dan keempat, setelah menyelesaikan program sarjana,
seorang sarjana dapat melanjutkan Pendidikan Profesi Akuntansi untuk
menjadi seorang akuntan, baik itu akuntan publik, akuntan pendidik,
akuntan pemerintahan, maupun akuntan peusahaan.
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan
tambahan yang dapat diambil bagi lulusan sarjana ekonomi jurusan
akuntansi yang ingin mendapat gelar akuntan. Pendidikan Profesi Akuntansi
ini dahulunya adalah di monopoli oleh Universitas atau Perguruan Tinggi
Negeri tertentu yang diberi hak istimewa oleh Departemen Pendidikan
Nasional yang didasari atas Undang-Undang No. 34 tahun 1954, yang
menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan Perguruan
Tinggi Negeri yang ditunjuk pemerintah dan atau perguruan tinggi negeri
atau swasta yang mempunyai syarat untuk menghasilkan akuntan atas
proses pendidikannya.
Alasan tersebut diatas kemudian menyebabkan organisasi akuntan yaitu
Ikatan Akuntansi Indonesia dan Departemen Pendidikan Nasional melalui
Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk
3
Mendiknas No.179/U/2001 yang menyatakan bahwa lulusan sarjana S1
jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi
di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Derektorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, dan Surat Keputusan Mendiknas No 180/2001 tentang
pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatangani
Nota Kesepahaman (MOU) pada tanggal 28 Maret 2002.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung adalah penyelenggara
pertama PPAk (Pendidikan Profesi Akuntansi) di Provinsi Lampung. Para
sarjana maupun calon sarjana jurusan akuntansi di Provinsi Lampung yang
berminat menempuh atau mengambil Pendidikan Profesi Akuntansi,
tentunya akan memprioritaskan mengambil PPAk tersebut di Universitas
Lampung.
Peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh Motivasi terhadap
Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi, ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah
menyelesaikan program sarjana serta ingin mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan mahasiswa akuntansi berminat untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi, selain Pendidikan Profesi Akuntansi juga menjamin
kemudahan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan finansial yang baik,
pada penelitian ini peneliti menduga motivasi sebagai variabel atau faktor
4
Penelitian ini merepikasi dari beberapa penelitian terdahulu mengenai
pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk. Sebelumnya
Widyastuti, dkk (2004), telah meneliti pengaruh motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti (PPAk) di enam perguruan tinggi
yaitu UPN, STIE YKPN, UII, UAJY, Sanata Dharma, dan UGM. Hasil
penelitian Widyastuti, dkk (2004), ini menunjukkan ada pengaruh motivasi
karir terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi
kualitas dan motivasi ekonomi tidak memiliki pengaruh terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Benny dan Yuskar (2006), meneliti
pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi, di Kota Padang. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Sedangkan motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
R Gultom (2007), telah meneliti pengaruh motivasi kualitas, motivasi
ekonomi dan motivasi karir terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
PPAk di Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa keinginan untuk terjun lebih jauh dalam
bidang akuntansi dengan mengikuti PPAk setidaknya didasari oleh niat
meningkatkan kualitas, memperbaiki keadaan secara finansial dan
5
Lisnasari dan Fitriany (2008), yang melakukan penelitian tentang
faktor-faktor yang mempungaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
PPAk di Universitas Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa motivasi
karir mempengaruhi secara signifikan minat mahasiswa akuntansi FE UI
untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi ekonomi tidak mempengaruhi
secara signifikan minat mahasiswa akuntansi FE UI untuk mengikuti PPAk.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Benny dan
Yuskar (2006).
Mahmud (2008), yang meneliti mengenai pengaruh mahasiswa untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan di perguruan tinggi negeri maupun
swasta di Kota Semarang. Hasilnya adalah bahwa motivasi kualitas,
motivasi ekonomi dan motivasi sosial memiliki koefisien kearah positif
terhadap minat, sedangkan motivasi karir tidak berpengaruh secara
signifikan. Ikbal (2011), yang meneliti mengenai pengaruh motivasi
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk di
Universitas Diponegoro Semarang. Hasilnya menyatakan bahwa motivasi
kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi memiliki pengaruh positif
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk.
Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi:
6
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah mengenai jumlah peserta
PPAk yang memiliki perbandingan yang lebih sedikit dari pada lulusan atau
sarjana akuntansi yang rata-rata lebih dari 100 mahasiswa disetiap angkatan
atau tahunnya. Hal ini dibuktikan dari hanya 23 orang pada tahun 2010 dan
13 orang pada tahun 2011 yang terdaftar sebagai peserta PPAk (data dari
BAAK PPA FE Unila). Fenomena yang terjadi ini mungkin disebabkan
karena kurangnya motivasi. Pada penelitian ini peneliti mencoba menduga,
adakah faktor motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti PPAk?. Motivasi yang akan diteliti terdiri dari motivasi
kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi, yaitu dijabarkan dalam
rumusan pertanyaan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
2. Adakah pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
3. Adakah pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi?
1.3. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memiliki batasan penelitian yaitu pada
mahasiswa akuntansi S1 reguler universitas atau perguruan tinggi baik
7
Universitas Lampung, IBI Darmajaya, Universitas Bandar Lampung,
Perguruan Tinggi Umitra Lampung, dan Prasetya Mandiri A2L & STIE
Lampung, yang masih aktif sampai tahun akademik 2009/2010 atau
sebelumnya.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi
ekonomi terhadap minat atau keinginan mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti Pendidikan Profesi akuntansi.
2. Menganalisis untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai
pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi
terhadap minat atau keinginan mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
Pendidikan Profesi akuntansi.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa akuntansi Universitas Lampung khususnya dan
universitas, institut atau perguruan tinggi swasta di Provinsi Lampung
umumnya, penelitian ini dapat memberikan sedikit wawasan untuk
dapat menentukan pilihan atau mempersiapkan diri apabila hendak
8
2. Bagi Universitas Lampung khususnya yang telah menyelenggarakan
PPAk, agar dapat meningkatkan kualitas, sosialisasi serta promosi
sehingga dapat menghasilkan akuntan-akuntan yang berkualitas dan
profesional.
3. Bagi penulis, akan menambah wawasan, pengetahuan serta sebagai
motivasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
4. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat memberikan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka Pemikiran
2.1.1. Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Teori ini merupakan bagian dari teori motivasi yang dikembangkan oleh
Maslow. Maslow menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka
ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Terdapat lima
hierarki akan kebutuhan manusia oleh Maslow (Lubis, 2010) yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan fisik,
seperti kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar dan haus, kebutuhan
akan perumahan, pakaian, dan sebagainya.
2. Kebutuhan akan keamanan (safety needs), yaitu kebutuhan akan
keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, perampasan, atau
pemecatan.
3. Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan
kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kebutuhan akan
kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok,
rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), yaitu kebutuhan akan
10
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu
kebutuhan pemenuhan diri untuk menggunakan potensi ekspresi diri dan
melakukan apa yang paling sesuai dengan dirinya.
Secara singkat, tingkat kebutuhan yang dijabarkan Maslow dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow
Dari penjelasan dan gambar tersebut dapat dilihat bahwa motivasi dimulai
dari adanya perubahan energi dari diri pribadi seseorang, motivasi ditandai
dengan timbulnya perasaan yang mengarah ke tingkah laku seseorang, dan
motivasi ditandai dengan reaksi untuk mencapai tujuan. Teori kebutuhab
dan kepuasan oleh Maslow ini bila dikaitkan dengan penelitian saat ini yang
termasuk dalam motivasi kualitas adalah kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan sosial dan kebutuhan akan penghargaan, yang termasuk dalam
motivasi karir adalah kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan Kebutuhan akan
aktualisasi diri
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan sosial
Kebutuhan akan keamanan
11
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Sedangkan yang termasuk
dalam motivasi ekonomi adalah kebutuhan fisiologis.
2.1.2. Motivasi
Motivasi (Lubis, 2010) adalah proses yang dimulai dengan defenisi
fisiologis atau psikologis yang mengerakkan perilaku atau dorongan yang
ditunjukkan untuk tujuan insentif. Motivasi juga berkaitan dengan reaksi
subjektif yang terjadi sepanjang proses ini. Motivasi adalah suatu konsep
penting untuk perilaku akuntan karena efektivitas organisasional bergantung
pada orang yang membentuk sebagaimana karyawan mengharapkan untuk
dibentuk. Motivasi adalah sesuatu yang timbul dari dalam diri seseorang
untuk mencapai tujuan yang dia inginkan.
Menurut Schunk, Pintrich, dan Meece (2012), istilah motivasi berasal dari
kata kerja latin movere (menggerakkan). Ide tentang pergerakan ini
tercermin dalam ide-ide common sense mengenai motivasi, seperti sebagai
sesuatu yang membuat diri kita memulai pengerjaan tugas, menjaga diri kita
tetap mengerjakannya, dan membantu diri kita menyelesaikannya. Motivasi
adalah suatu proses diinisiasikannya dan dipertahankannya aktivitas yang
diarahkan pada pencapaian tujuan.
Manullang dikutip Marbawi (2002), dalam R Gultom (2007), menyatakan
bahwa motivasi dibagi menjadi dua, yakni motivasi internal dan motivasi
eksternal. Motivasi internal adalah tenaga pendorong yang mendorong
manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang
12
dorong yang timbul dari luar diri seseorang dan umumnya bertujuan sebagai
motivasi kerja.
Menurut Hasiban (2003), dalam Ikbal (2011), motivasi berasal dari kata
latin movere yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini
hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau
pengikut. Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi harus dilakukan pimpinan terhadap
bawahannya karena adanya dimensi tentang pembagian pekerjaan untuk
dilakukan dengan sebaik-baiknya, bawahan sebetulnya mampu akan tetapi
malas mengerjakannya, memberikan penghargaan dan kepuasan kerja.
Sastrohadiwityo (2002), dalam Widyastuti, dkk (2004), Motivasi adalah
sebagai suatu keadaan kejiwaan dan sikap mental seseorang yang
membebankan energi, mendorong kegiatan atau menggerakkan dan
mengendalikan atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan
yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidak seimbangan.
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak
sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu , atau
Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya
13
Sukanto (1990), dikutip Simarmata (2002), dalam Mahmud (2008),
menyatakan bahwa motivasi dibagi menjadi dua: Pertama, motivasi internal,
yakni kebutuhan/keinginan yang ada dalam diri seseorang akan mendorong
dan mengarahkan seseorang untuk melakukan perbuatan, artinya sesuatu
yang mendorong seseorang tersebut adalah faktor dari dalam diri sendiri.
Ke-dua motivasi eksternal, yaitu menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada
dalam diri individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor luar yang dapat
mendorong seseorang tersebut adalah faktor dari luar dirinya.
Selanjutnya Widyastuti, dkk (2004), menyatakan bahwa motivasi seringkali
diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak
jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga
yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya
yang mempunyai tujuan tertentu.
Dimensi motivasi terdiri atas beberapa hal, tergantung pada tujuannya.
Widyaswati, dkk (2004), menjabarkan dimensi motivasi menjadi empat
macam, yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, dan
motivasi sosial. Dimana bila dijabarkan motivasi kualitas adalah dorongan
yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan
kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik
dan benar. Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
14
Dan motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk
mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Sedangkan dengan
peneliti yang sama juga yaitu Widyastuti, dkk (2004), terdapat variabel
motivasi sosial yang diartikan sebagai suatu dorongan seseorang untuk
melakukan perbuatan dengan tujuan/bernilai sosial, memperoleh pengakuan
maupun penghargaan dari lingkungan dimana seseorang berada. Motivasi
sosial berhubungan dengan keinginan seseorang untuk diakui eksistensinya.
Pada penelitian saat ini tidak menggunakan variabel sosial seperti yang telah
di teliti oleh Mahmud (2008), namun disini lebih disederhanakan yaitu
dengan tiga variabel saja yaitu motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi
ekonomi.
2.1.3 Minat
Minat adalah keinginan seseorang yang didorong kemauan yang kuat untuk
melakukan sesuatu. Menurut Sandjaja (2006), dalam Ikbal (2011), minat
merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha
untuk mencari ataupun mencoba aktivitasaktivitas dalam bidang tertentu.
Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan.
Selain itu, minat juga merupakan kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang.
Minat menurut R Gultom (2007), adalah keinginan yang didorong oleh
suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta
15
Minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada suatu hal atau
aktitivitas, tanpa ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba atau
spontan, melaikan timbul akibat partisipasi, pengetahuan dan kebiasaan,
Slameto (2001), dalam Mahmud (2008). Minat menunjukkan seberapa keras
seseorang berani mencoba, dan minat menunjukkan seberapa banyak upaya
yang direncanakan seseorang untuk dilakukan (Widyastuti, dkk, 2004).
Menurut Widyastuti, dkk (2004), minat adalah keinginan yang didorong
oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada minat ini, yaitu:
Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Pada penelitian ini minat mengikuti Pendidikan profesi akuntansi
seharusnya adalah keinginan responden yang didorong karena perasaan
tertarik, partisipasi, bukan karena paksaan namun mempunyai tujuan
16
2.1.4 Pendidikan Profesi Akuntansi
Pendidikan profesi akuntansi ini merupakan pendidikan yang dapat
ditempuh setelah seseorang menyelesaikan pendidikan program S1 jurusan
akuntansi. Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti
suatu kegiatan atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji
yang bersifat religius, sehingga ada ikatan batin bagi seseorang yang
memiliki profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian
profesinya, menurut International Federation of Accountants dalam Benny
dan Yuskar (2006).
Profesi akuntansi ini terdiri dari akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan
perususahaan, dan akuntan pemerintahan. Dengan demikian profesi
akuntansi memiliki peranan yang sangat penting dan stategis dalam dunia
bisni, pendidikan maupun pemerintahan. Sebagai contoh akuntan publik,
akuntan publik memiliki peranan yang sangat strategis karena hanya
akuntan publik yang dapat memberikan opini atau pendapat dari laporan
keuangan manajemen. Menurut Boyton et.al (2002), dalam Widyawati, dkk
(2004), kebutuhan akan opini auditor atas laporan keuangan disebabkan oleh
empat faktor, yaitu : 1) conflict of interest antara pengguna laporan
keuangan dan manajemen, 2) consequences, dimana laporan keuangan
dianggap sebagai sumber utama, 3) complexity, bahwa laporan keuangan
merupakan sesuatu yang kompleks, 4) remoteness, yakni adanya
keterbatasan jarak, waktu dan biaya yang tidak praktis jika pemakai
17
Pendidikan profesi akuntansi ini dapat diselenggarakan oleh universitas,
institusi dan sekolah tinggi setelah mendapat rekomendasi dari IAI untuk
membuka PPAk yang memiliki landasan hukum penyelenggaraan
pendidikan profesi akuntansi.
Dengan diberlakukannya pendidikan profesi akuntansi, tidak ada lagi
diskriminasi dalam pemberian gelar dan register akuntan bagi perguruan
tinggi baik nergeri maupun swasta, karena bila sarjana akuntansi ingin
memiliki gelar akuntan dan nomor register maka wajib mengikuti PPAk.
Setelah mendapat gelar akuntan mahasiswa dapat mengikuti USAP (Ujian
Sertifikasi Akuntan Publik). Setiap Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan PPAk memiliki kewajiban memperhatikan standar mutu
kelulusan, oleh karenanya sangat dibutuhkan monitoring atas kualitas
lulusan PPAk.
2.1.4.1 PPA di Universitas Lampung
Berdasarkan SK Mendiknas No.179/U/2001, sarjana S1 Jurusan
Akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di
perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Dirjen DIKTI. Mereka yang
telah mengikuti pendidikan profesi ini berhak memperoleh sebutan
profesi Akuntan (Ak.) sehingga lebih memantapkan diri dalam meniti
karir sebagai auditor pemerintah, auditor internal, akuntan sektor publik,
akuntan keuangan daerah, akuntan manajemen, akuntan pendidik,
18
Sebutan Akuntan ini juga merupakan syarat mengikuti Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP).
Di Provinsi Lampung, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
adalah baru satu-satunya universitas yang menyelenggarakan PPAk ini.
Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi Universitas Lampung ini diarahkan
untuk memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan
profesi dibidang akuntansi. PPA Universitas Lampung memiliki visi dan
misi (Sumber: http://fe-akuntansi.unila.ac.id/ppafe/htm/) yaitu:Visi dari
PPA Universitas Lampung ini adalah Menjadi lembaga yang dapat
menghasilkan akuntan-akuntan yang memiliki keahlian teknis di dunia
praktik akuntansi.
Selanjutnya Misi dari PPA Universitas Lampung ini terdiri dari:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan proses
pengauditan;
2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyelesaikan
kasus-kasus perpajakan;
3. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang
tepat bagi perusahaan.
Kurikulum dan silabus PPA sebagian besar berisikan materi yang tidak
atau belum diberikan pada jenjang strata satu atau berupa aplikasi suatu
konsep atau teori. Penyusunan kurikulum dan silabus PPA juga
19
Kurikulum dan silabus PPA diharapkan tidak statis, namun dapat terus
berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan.
Kurikulum dan silabus PPA telah dimutakhirkan sesuai dengan surat
keputusan KERPPA Nomor : KEP-003/SK/KERPPA/IAI/II/2006
tanggal 14 Februari 2006 tentang penetapan pemutakhiran silabus dan
kurikulum PPA tahun 2006. Mata kuliah paling sedikit 21 sks dan
paling banyak 40 sks yang ditempuh selama 2 sampai dengan 6
semester.
Peserta yang terdaftar sebagai peserta Pendidikan Profesi Akuntansi
Universitas Lampung terdiri dari 23 orang pada tahun 2010 dan 13
orang pada tahun 2011 (data dari BAAK PPA FE Unila).
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi adalah pada tabel
20
Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu
JUDUL DAN NAMA PENELITI
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN PERSAMAAN DENGAN
PENELITIAN motivasi karir, motivasi ekonomi, dan tingkat pendidikan
Populasi:
Mahasiswa Akuntansi di Yogyakarta
Metode pengumpulan data: kuesioner Metode analisis data: analisis deskriptif, uji beda t-test dan analisis regresi ganda
1. Variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan
mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk
2. Ada perbedaan minat antara mahasisiwa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir
Variabel dependen: minat mengikuti PPAk Variabel independen: motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi
Metode pengumpulan data: kuesioner
Widyastuti, dkk (2004)
Metode analisis data: analisis deskriptif
1. Tidak melibatkan variabel tingkat pendidikan sebagai variabel independen.
2. Populasi penelitian saat ini adalah Mahasiswa akuntansi S1 reguler universitas atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Bandar Lampung.
3. Tidak menggunakan teknik analisis uji beda t-test.
4. Metode Analisis data:
Structural Equation
21
Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu Pengaruh Motivasi (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi di Padang)
Ellya Benny dan Yuskar (2006).
Variabel Penelitian : Dependen : minat mahasiswa akuntasi untuk mengikuti PPAk Independen : Motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi.
Populasi :
Mahasiswa jurusan akuntansi pada perguruan tinggi di padang
(Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, Universitas Purta Indonesia, dan Universitas Ekasakti) Metode pengumpulan data: kuesioner Metode analisis data: analisis deskriptif dan analisis regresi ganda
Motivasi kualitas dan motivasi karir
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa
mengikiti PPAk. Sedangkan motivasi ekonomi tidak signifikan terhadap minat
mahasiswa mengikiti PPAk.
Untuk hipotesis ke-4 dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiwa yang belum mengambil mata kuliah auditing terhadap minat mengikuti PPAk.
Variabel Penelitan : Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk Independen : motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Metode Pengumpulan Data : kuesioner
Widyastuti, dkk (2004)
Metode Analisis Data : Analisis deskriptif
Peneltian ini tidak melibatkan hipotesis mengenai perbedaan minat mahasiswa yang belum atau sudah mengikuti mata kuliah auditing.
Populasi penelitian saat ini adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler universitas atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Bandar Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM).
Pengaruh Motivasi Kualitas, Motivasi Ekonomi dan Motivasi Karir
Variabel Penelitan : Dependen : minat mengikuti PPAk Independen : motivasi
Variabel motivasi kualitas, motivasi ekonomi, dan motivasi karir berpengaruh positif
Variabel Penelitan : Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk Independen : motivasi
Populasi penelitian saat ini adalah Mahasiswa
22
Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu Terhadap Minat
Mahasiswa Peserta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Atahasi R Gultom (2007).
kualitas, motivasi ekonomi, dan motivasi karir.
Populasi :
Mahasiswa peserta PPAk di Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada.
Metode Pengumpulan Data : kuesioner Suryaningsum, 2004.
Metode Analisis Data : Analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda.
dan signifikan terhadap peserta untuk mengikuti PPAk.
kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Metode Pengumpulan Data : kuesioner
Widyastuti, dkk (2004).
Metode Analisis Data : Analisis deskriptif
tinggi baik negeri mapun swasta di Kota Bandar Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM).
Variabel Penelitian : Minat untuk mengikuti PPA
Independen : Motivasi kualitas,motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi sosial.
Motivasi
kualitas,motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi sosial memiliki koefisien kearah positif terhadap minat.
Variabel Penelitan : Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk Independen : motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Metode Pengumpulan Data : kuesioner
Penelitian saat ini tidak melibatkan variabel motivasi sosial
Populasi penelitian saat ini adalah Mahasiswa
23
Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu Populasi :
Seluruh mahasiswa akuntansi di Perguruan Tinggi negeri dan swasta di Kota Semarang.
Metode pengumpulan data: kuesioner
Widyastuti, dkk., 2004 Metode analisis data: analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.
Widyastuti, dkk (2004).
Metode Analisis Data : Analisis deskriptif
swasta di Kota Bandar Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM). Studi Empiris di UI
Riani Nurainiah Lisnasari dan Fitriany (2008).
Variabel Penelitan : Dependen: minat mengikuti PPAk Independen:
motivasi karir, motivasi mencari ilmu, motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti USAP, biaya pendidikan PPAk dan lama
pendidikan PPAk Populasi:
Mahasiswa Akuntansi di FEUI program S1 dan PPAk.
Pada akuntansi ekstension, faktor yang
mempengaruhi minat mengikuti PPAk adalah motivasi gelar, masa pendidikan, dan motivasi karier Pada mahasiswa akuntansi regular tidak ada satu pun faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PPAk Pada mahasiswa PPAk, faktor yang
Variabel Penelitan : Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk Independen : motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Metode Analisis Data : Analisis deskriptif
Variabel independen: Tidak melibatkan variabel-variabel berikut ini ; motivasi mencari ilmu, motivasi gelar, motivasi mengikuti USAP, biaya pendidikan PPAk dan lama pendidikan PPAk.
Populasi penelitian saat ini adalah Mahasiswa
24
Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu
Sumber : Data diolah, 2012
Metode pengumpulan data: kuesioner
Metode analisis data: analisis deskriptif dan analisis regresi ganda.
mempengaruhi minat mengikuti PPAk adalah motivasi karier dan
USAP mahasiswa.
Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
(SEM). Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi
Variabel Penelitan : Dependen : minat mengikuti PPAk Independen : motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Populasi :
Mahasiswa Akuntansi UNDIP Semarang.
Metode Pengumpulan Data : kuesioner Widyastuti, dkk (2004).
Metode Analisis Data : Analisis deskriptif dan analisis regresi.
Terdapat pengaruh positif dari motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi sehingga ke-3 hipotesis diterima.
Variabel Penelitan : Dependen : minat
mahasiswa mengikuti PPAk Independen : motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Metode Pengumpulan Data : kuesioner
Widyastuti, dkk (2004).
Metode Analisis Data : Analisis deskriptif
Populasi penelitian saat ini adalah Mahasiswa
akuntansi S1 reguler universitas atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Bandar Lampung.
Metode Analisis data:
Structural Equation Model
25
2.3 Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
Kualitas dianggap suatu hal yang paling penting ketika seseorang akan
memilih atau memutuskan suatu hal, bahkan kualitas akan menjadi
pertimbangan urutan pertama, agar pilihan yang diambil tidak salah.
Kualitas akan menggambarkan keahlian yang dimiliki seseorang dalam hal
kinerja, ilmu pengetahuan, dan hasil akhir dari kinerja yang telah
dilakukannya. Motivasi kualitas merupakan dorongan yang timbul dalam
diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan
kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Dengan seseorang mempunyai
motivasi kualitas yang tinggi maka akan timbul minat untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga sumber daya
manusia akan meningkat sesuai dengan kualitas yang diinginkan (Mahmud,
2008).
Munawir (1999), dalam Widyastuti, dkk (2004), menyatakan bahwa
kompetensi auditor ditentukan oleh tiga faktor berikut: (1) pendidikan
formal tingkat universitas, yaitu dengan menjadi Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi. Namun saat ini diharuskan bagi lulusan Sarjana Ekonomi
jurusan Akuntansi baik itu dari perguruan tinggi negeri maupun swasta
untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sebab PPAk dapat
26
(2) pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, antara lain
memiliki pengalaman kerja di Kantor Akuntan Publik minimal 3 tahun, dan
(3) pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karir
sebagai auditor, dengan mengikuti seminar, lokakarya dan Simposium
Nasional Akuntansi (SNA).
Agoes (2004), menyatakan dalam standar umum auditing menegaskan
bahwa betapapun tingginya kemampuan seseorang dalam bidang-bidang
lain, termasuk dalam bidang bisnis dan keuangan, ia tidak dapat memenuhi
persayaratan yang dimaksud dalam standar auditing ini, jika tidak memiliki
pendidikan serta pengalaman memadai dalam bidang auditing. Hal ini
berarti bahwa seorang akuntan dalam melaksanakan pemeriksaan sampai
pada tahap pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai
seorang ahli dalam bidang auditing atau pun akuntansi. Munawir (1999),
dalam Samiaji (2004), dalam Ikbal (2008), menyatakan bahwa kompetensi
auditor oleh tiga faktor berikut: (1) pendidikan formal tingkat universitas,
(2) pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, dan (3)
pendidikan profesional yang berkelanjutan (continuing professional
education) selama menjalani karir sebagai auditor.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas
adalah merupakan keinginan dari dalam diri seseorang untuk melakukan
yang terbaik agar lebih dipercaya dan dihargai orang lain karena setiap
27
memilih atau menetapkan suatu hal. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
diajukan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Ada pengaruh positif dari motivasi kualitas terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
2.3.2 Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
Memiliki karir yang cemerlang adalah impian setiap orang. Untuk memiliki
karir yang cemerlang tersebut seseorang harus memiliki keinginan yang
kuat atau motivasi agar dapat mewujudkan keinginan itu. Motivasi karir
dapat diartikan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai kedudukan,
jabatan, atau karir yang lebih baik dari sebelumnya. Apabila seseorang
mempunyai motivasi yang tinggi untuk meningkatkan karir, maka dari
dirinya akan timbul minat untuk mewujudkan keinginannya (Mahmud,
2008). Motivasi karir juga dapat diartikan sebagai keinginan yang kuat dari
seseorang (ambisi) untuk mencapai karir yang baik dan sesuai dengan
harapan dan keinginan.
Profesi akuntan publik merupakan salah satu pilihan karir yang banyak
diminati oleh mahasiswa akuntansi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian
Wijayanti (2000), dalam Ariani (2004), dalam Benny dan Yuskar (2006),
yang menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai
28
kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang
lain serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih.
Berdasarkan uraian diatas mengenai motivasi karir, yang dapat memicu
seseorang agar bertindak dengan kesungguhan agar dapat mencapai karir
yang terbaik, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Ada pengaruh positif dari motivasi karir terhadap minat mahasiswa
akuntansi untuk mengikuti PPAk.
2.3.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi
Penghasilan finansial yang baik merupakan harapan semua orang ketika
berkarir, untuk mencapai penghasilan finansial tersebut seseorang
membutuhkan pekerjaan yang baik misalnya bekerja sebagai akuntan.
Seperti menurut penelitan Stole (1976), dikutip Fitria (2004), dalam Benny
dan Yuskar (2006), menyatakan bahwa berkarir di Kantor Akuntan Publik
(KAP) merupakan suatu karir yang memberikan penghargaan secara
finansial dan pengalaman bekerja yang bervariasi. Berkarir di Kantor
Akuntan Publik dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar
dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari karir yang lain.
Pendapatan yang tinggi dan berkecukupan adalah dambaan setiap orang bila
didapat dengan pekerjaan yang diinginkan pula.
Berkarir di Kantor Akuntan Publik , agar mendapatkan penghasilan
29
ekonomi dapat menjadikan seseorang dapat mewujukan impian tersebut,
karena motivasi ekonomi merupakan keinginan yang kuat dari seseorang
untuk mencapai penghasilan finansial yang lebih baik. Menurut (Mahmud,
2008) Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk
mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Apabila seseorang
mempunyai motivasi ekonomi yang tinggi dalam rangka mencapai
penghargaan finansial, maka seseorang dengan sendirinya akan timbul
minat untuk mencapai keinginannya. Secara umum penghargaan finansial
terdiri atas penghargan langsung dan tidak langsung.
Hal ini juga dibuktikan oleh penulisan Wijayanti (2000), dalam Ariani
(2004), dalam Benny dan Yuskar ( 2006), yang menyatakan bahwa salah
satu harapan mahasiswa akuntansi yang memilih karier sebagai akuntan
publik yaitu gaji awal yang tinggi.
Lubis (2010), menyatakan ada dua kategori imbalan, yaitu imbalan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan usaha individual dan kinerja dengan
imbalan sistem yang menurut pandangan individual sesuai dengan
keanggotaan mereka dalam sebuah sistem. Kategori pertama ini termasuk
bagian intensif, promosi atas kinerja yang ada, atau beberapa pengakuan
khusus terhadap kontribusi yang berbeda bagi fungsi organisasional. Dalam
kategori kedua, imbalan sistem akan mengarah pada tunjangan, fasilitas
rekreasional, biaya perawatan hidup, keamanan kerja, dan kondisi kerja
30
(2004), dalam Ikbal (2011), melakukan penelitian untuk mengetahui kriteria
mahasiswa jurusan akuntansi pada tingkat akhir di Pennsylvania State
University dalam memilih karir. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa sifat pekerjaan, kesempatan promosi, dan gaji awal merupakan tiga
karakter terpenting dalam pemilihan karir diantara 11 faktor pekerjaan.
Dari uraian mengenai motivasi ekonom tersebut, yang dapat memicu
seseorang bertindak dengan baik agar mendapatkan penghasilan finansial
yang baik, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Ada pengaruh positif dari motivasi ekonomi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
Dari uraian diatas maka dapat disusun skema dari kerangka pemikiran
teoritis sebagai berikut:
H1
H2
H3
Gambar 2.2.
Skema Kerangka Pemikiran Teoritis
Motivasi
Motivasi Kualitas
Motivasi Karir
Motivasi Ekonomi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler
universitas atau perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Bandar
Lampung yang masih aktif sampai tahun akademik 2009/2010 atau
sebelumnya.
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler sebanyak
200 responden. Dengan ini diharapkan bahwa sampel yang dijumpai peneliti
dapat mewakili pendapat dari mahasiswa yang lainnya.
Selanjutnya agar sampel yang diambil refresentatif populasi maka sampel
diperoleh dengan menggunakan teknik sampling yang sesuai. Pada
penelitian ini di gunakan teknik sampling insidental yang merupakan bagian
dari teknik nonprobability sampling, yang memberikan kelebihan dalam hal
kemudahan dan kepraktisan dalam memperoleh data sehingga membuat
peneliti dapat dengan cepat bergerak dan efisien. Sampling insidental adalah
teknik penentuan sampel kerdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
32
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli dan tidak melalui media perantara (Indrianto dan Supomo,
2002). Data primer secara khusus dikelompokkan oleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dalam penelitian ini
merupakan tanggapan dari responden secara langsung untuk mengukur
mengenai motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi dan minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Data primer ini diperoleh melalui
kuesioner.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden. Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 142).
Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau
internet (Sugiyono, 2011 ; 142). Kuesioner cocok digunakan bila jumlah
33
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.4.1 Variabel Penelitian
Menurut Kerlinger (1973), dalam Sugiyono (2011) menyatakan bahwa
variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan di pelajari. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat mahasiswa
mengikuti PPAk. Sedangkan variabel independennya adalah Motivasi
kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi defenisi operasional variabel adalah
meliputi:
1. Minat mahasiswa mengikuti PPAk
Minat dalam penelitian ini merupakan variabel dependen atau variabel
terikat. Minat adalah hal yang didorong oleh suatu keinginan setelah
melihat, mangamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan
kebutuhan yang diinginkannya berkaitan dengan Pendidikan Prefesi
Akuntansi (Widyastuti, dkk., 2004). Minat merupakan keinginan yang
bersumber dari hati seseorang terhadap sesuatu. Minat juga merupakan
faktor yang menunjukkan upaya seseorang untuk melakukan atau
menginginkan sesuatu. Indikator dari minat mengikuti PPAk (Widyastuti,
34
1. Pendidikan profesi akuntansi dapat membantu perkembangan profesi
akuntansi.
2. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA dapat meningkatkan
kualitas calon akuntan.
3. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA dapat membantu
kesuksesan karir dalam profesi akuntansi.
4. Tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPA merupakan sarana untuk
mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran finansial yang
besar.
5. Akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah studi selesai.
2. Motivasi
Motivasi adalah proses yang dimulai dengan defenisi fisiologis atau
psikologis yang mengerakkan perilaku atau dorongan yang ditunjukkan
untuk tujuan insentif, menurut Lubis (2010). Motivasi merupakan sesuatu
yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan yang dia
inginkan dan harapkan.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel bebas
adalah motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi.
a. Motivasi kualitas
Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang
untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam
melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar (Widyastuti, dkk., 2004).
35
1. Mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan
akuntansi terkini.
2. Meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya tentang
keputusan keuangan dan manajerial.
3. Meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis.
4. Meningkatkan kemampuan analitis,decision making, dan program
solving.
5. Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi
dapat memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari.
6. Meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti kemampuan bekerja
sama dalam kelompok.
7. Meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan.
8. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis.
9. Meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen seperti
penganggaran, penilaian kerja, dan sebagainya.
10. Meningkatkan keahlian dalam praktek audit.
b. Motivasi karir
Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang
lebih baik dari sebelumnya (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari motivasi
karir (Widyastuti, dkk., 2004) adalah:
1. Meningkatkan kesempatan promosi jabatan.
2. Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan.
36
4. Mendapatkan prilaku profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di
lingkungan pekerjaan.
5. Meningkatkan kemampuan berprestasi dalam pekerjaan.
6. Meningkatkan profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi
akuntansi.
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab pekerjaan dalam kaitannya dengan
klien, rekan seprofesi, dan masyarakat secara umum.
8. Memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja.
9. Mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan isu-isu di dunia kerja
di profesi akuntansi yang terkait.
10. Mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan peran dan tanggung
jawab yang akan dimiliki ketika berada di tengah masyarakat.
c. Motivasi ekonomi
Motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang
untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai
penghargaan finansial yang diinginkan (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator
dari motivasi ekonomi (Widyastuti, dkk., 2004) adalah:
1. Memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar.
2. Memperoleh pekerjaan dengan fasilitas memadai, seperti mobil dan
rumah dinas.
3. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga.
4. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan ( diluar gaji
37
5. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji pada periode
tertentu.
6. Mendapatkan pekerjaan dengan starting salary atau gaji awal yang
tinggi.
7. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan fasilitas opsi saham.
8. Mendapatkan pekerjaan yang memiliki kebijakan yang jelas dalam
pemberian gaji lembur.
9. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan program dana pensiun.
10. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan bonus akhir tahun yang
besar.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Menurut Sugiyono (2011), skala liket digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala ordinal
berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu. Data ordinal adalah data
yang berbentuk rangking atau peringkat dan jarak antara satu dengan yang
lain tidak sama.
Untuk memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi dalam
lima tingkat alternatif jawaban yaitu:
a. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
b. Tidak Setuju diberi skor 2
38
d. Setuju diberi skor 4
e. Sangat Setuju diberi skor 5
3.6 Pengujian Kualitas Data
3.6.1 Uji Validitas
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyanto,
2011: 267). Menurut (Ghozali, 2006) Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika nilai
signifikasi item lebih daripada probabilitasnya, maka item tersebut tidak
valid dengan demikian item pertanyaan dalam kuesioner yang tidak
signifikan akan didrop dari instrument pertanyaan.
Menurut Rigdon dan Ferguson (1991), dan Doll, Xia, Torkzadeh (1994),
dalam Wijanto (2008), suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang
baik terhadap konstuk atau variabel latennya, jika:
Nilai t muatan faktornya (loading factors) lebih besar dari nilai kritis
(atau ≥1,96 atau untuk praktisnya ≥2), dan
Muatan faktor standarnya (standardized loading factors) ≥0,70.
3.6.2Uji Reliabilitas
Menurut (Ghozali, 2006) Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk
39
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Repeated Measure pengukuran ulang: Disini seseorang akan disodori
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha
(a`). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0.60.
Menurut (Wijanto, 2008), Reliabilitas adalah konsistensi suatu pengukuran.
Untuk mengukur reliabilitas dalam SEM akan digunakan: composite
reliability measure (ukuran reliabilitas komposit) dan variance extracted
measure (ukuran ekstrak varian). Reliabilitas komposit suatu konstruk
dihitung sebagai:
Construct Reliability = (∑std.loading)2
∑std.loading2+ ∑ej
Ekstrak varian mencerminkan jumlah varian keseluruhan dalam
indikator-indikator (variabel-variabel teramati) yang dijelaskan oleh variabel laten.
Ukuran Ekstrak varian dapat dihitung sebagai berikut (Fornel dan Larker,
40
Variance Extracted = ∑std.loading2
∑std.loading2+ ∑ej
atau (Hair, dkk., 2007):
Variance Extracted = ∑std.loading2
N
Dimana N adalah banyaknya variabel teramati dari model pengukuran
yang menyatakan bahwa sebuah konstruk variabel mempunyai reliabilitas
yang baik adalah jika:
Nilai Construct Reliability (CR)-nya ≥0,70, dan
Nilai Variance Extracted (VE)-nya ≥0,η0.
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data adalah cara yang digunakan dalam mengolah data yang
diperoleh sehingga didapatkan suatu hasil analisis atau hasil uji Suryabrata
(2000), dalam Ikbal (2011). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami dan diinterpretasikan (Indrianto dan Supomo, 2002). Menurut
Ghozali (2006), Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
41
distibusi). Analisis deskiptif digunakan untuk menggambarkan tingkat
motivasi dan minat mahasiswa akuntansi.
3.7.2 Structural Equation Model (SEM)
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equtation Model (SEM). Perangkat lunak yang digunakan untuk analisis struktural adalah Lisrel dan analisis deskriptif menggunakan SPSS 19.
Model persamaan structural (SEM) adalah generasi kedua teknik alnalisis
multivarieate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara
variabel yang kompleks baik recursive maupun non recursive untuk
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model (Ghozali, 2005).
Menurut Bollen dan Long (1993), dalam Wijanto (2008), prosedur SEM
secara umum akan mengandung tahap-tahap sebagai berikut:
1. Spesifikasi model (model specification)
Tahapan ini berkaitan dengan pembentukan model awal persamaan
srtuktural , sebelum dilakukan estimasi . Model awal ini diformulasikan
berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya.
2. Identifikasi (identification)
Tahap ini berkaitan dengan pengkajian tentang kemungkinan
diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter yang ada di dalam
42
3. Estimasi (estimation)
Tahap ini berkaitan dengan estimasi terhadap model untuk
menghasilkan nilai-nilai parameter dengan menggunakan salah satu
metode estimasi yang tersedia. Pemilihan metode estimasi yang
digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik dari
variabel-variabel yang dianalisis.
4. Uji kecocokan (testing fit)
Tahap ini berkaitan dengan pengujian kecocokan antara model dengan
data. Beberapa kriteria ukuran kecocokan atau Goodness Of Fit (GOF)
dapat digunakan untuk melaksanakan langkah ini.
5. Respesifikasi (respecification)
Tahap ini berkaitan dengan respesifikasi model berdasarkan atas hasil
uji kecocokan tahap sebelumnya.
Menurut (Wijanto, 2008) analisis data dengan menggunakan paket program
Lisrel dapat disajikan dalam dua persamaan yaitu persamaan pengukuran
dan persamaan struktural, yaitu:
1. Persamaan Pengukuran (Measurement Equations)
Persamaan pengukuran yang paling umum dalam aplikasi SEM ialah model
pengukuran kon-generik, dimana setiap ukuran atau variabel teramati hanya
berhubungan dengan satu variabel laten, dan semua kovariasi di antara
variabel-variabel teramati adalah sebagai akibat dari hubungan antara
43
Persamaan pengukuran pada penelitian ini adalah:
Persamaan pengukuran untuk Y
Y = λy +
Persamaan pengukuran untuk X
X = λxξ +
2. Pesamaan Struktural (Structural Equations)
Persamaan struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada
diantara variabel-variabel laten . Model struktural penelitian ini adalah:
= β + Ґξ +
Keterangan seluruh persamaan:
(eta) = m x 1 laten endogenous variables
ξ (ksi) = n x 1 latent exogenous variables
(zeta) = m x 1 latent errors in equations
Y = p x 1 observed indicator of X = q x 1 observed indicator ofξ
(epsilon) = p x 1 measurement errors for Y
(delta) = q x 1 measurement errors for X
β (beta) = m x m coefficient matrix for latent endogenous
Ґ (gamma) = m x n coefficient matrix for latent exogenous
λy (lamda y) = p x m coefficient matrix relating y to
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini yang merupakan bagian akhir dari skripsi ini, penulis
menyajikan simpulan dan saran dimana simpulan dan saran ini disampaikan
berdasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti.
Adapun simpulan dan saran sebagai berikut:
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Motivasi
terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik
beberapa simpulan:
1. Berdasarkan hasil dari pengujian dengan menggunakan Structural
Equation Model (SEM) diketahui secara statistik ada pengaruh positif
dan signifikan dari motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Dengan nilai signifikasinya adalah sebesar 3,51 yang berarti nilai t muatan faktornya lebih besar dari nilai
kritis (≥1,96 atau untuk praktisnya ≥ 2). Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Benny dan Yuskar (2006), R
Gultom (2007), Mahmud (2008), dan Ikbal (2011), yang menyatakan
71
minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Widyastuti, dkk (2004),
yang menyatakan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
2. Berdasarkan hasil dari pengujian dengan menggunakan Structural
Equation Model (SEM) diketahui secara statistik ada pengaruh positif
dan signifikan dari motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Dengan nilai signifikasinya adalah sebesar 4,09 yang berarti nilai t muatan faktornya lebih besar dari nilai kritis (≥1,96
atau untuk praktisnya ≥ 2). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Widyastuti, dkk (2004), Benny dan Yuskar (2006),
Lisnasari dan Fitriany (2008), R Gultom (2007), dan Ikbal (2011), yang
menyatakan bahwa motivasi karir memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Mahmud
(2008), yang menyatakan bahwa motivasi karir tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPA.
3. Berdasarkan hasil dari pengujian dengan menggunakan Structural
Equation Model (SEM) diketahui secara statistik tidak ada pengaruh
positif dan signifikan dari motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Dengan nilai signifikasinya adalah sebesar 1,62 yang berarti nilai t muatan faktornya lebih kecil dari nilai
kritis (≥1,96 atau untuk praktisnya ≥ 2). Hasil penelitian ini sesuai
72
dan Yuskar (2006), dan Lisnasari dan Fitriany (2008), yang menyatakan
bahwa motivasi ekonomi tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Hasil
penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh R
Gultom (2007), Mahmud (2008), dan Ikbal (2011), yang menyatakan
bahwa motivasi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti PPA.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat memengaruhi hasil
penelitian, yaitu:
1. Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori kebutuhan
dan kepuasan oleh Maslow masih sangat lemah untuk dijadikan sebagai
landasan teori atau dasar logika, dikarenakan masih belum cukup untuk
mendukung dan menggambarkan hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen.
2. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini memiliki kelemahan
yaitu dikarenakan teknik sampling yang digunakan adalah teknik
sampling insidental atau secara kebetulan sehingga dapat menyebabkan
sampel yang digunakan menjadi bias.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran untuk perbaikan
73
1. Penelitian selanjutnya diharapkan mencari atau menggunakan landasan
teori yang tepat agar landasan teori yang digunakan lebih kuat dan
akurat.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan teknik sampling yang
tepat agar sampel yang digunakan tidak terjadi bias.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah populasi atau