• Tidak ada hasil yang ditemukan

Quality Assurance Laboratorium Pengujian Di Kota Medan Propinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Quality Assurance Laboratorium Pengujian Di Kota Medan Propinsi Sumatera Utara"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

: Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Juduf Penelitian :

QUAUTY ASSURANCE LABORATORIUM PENGUJIAN

01 KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA

: HIDAYATI

: 002104034IPSl

Nama

NomorPokok

Program Studi

Menyetujui

Komisi Pembimbing,

Prof.Dr.Harlem Marpaung

Ketua

Dr.lr.Chairul Mulu

Anggota

エオセエ

ッァ

。。

Studi

.:>:

セ ~

I,

,

P

'.Or.Jazanul Anwar

I

Tanggal Lulus :

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

RINGKASAN

HIDAYATI.

Telah dilakukan penelitian

Quality Assurance laboratorium

pengujian di Kota Medan Propinsi Sumatera Utara, dibawah bimbingan

Prof.Dr.Harlem Marpaung sebagai Ketua, Dr.Ir.Zahari Zein, MSc., dan

Dr.lr.Khairul MUluk, masing-masing sebagai anggota.

QA laboratorium adalah seluruh kegiatan yang sistematis dan terencana yang

diterapkan dalam sistem mutu laboratorium yang terdiri dari persyaratan

manajemen dan persyaratan teknis untuk memberikan suatu keyakinan

terhadap data hasil uji dengan presisi dan akurasi yang baik.

Persyaratan teknis dalam sistem mutu laboratorium antara lain adalah

melaksanakan uji profisiensi. Dalam hal ini uji profisiensi dilakukan terhadap 6

_(enam) laboratorium di Kota Medan· Propinsi Sumatera Utara, yaitu

Laboratorium

PPKS,

Laboratorium

Sucofindo,

Laboratorium

BPPI,

Laboratorium BTKL, Laboratorium BLK dan Laboratorium Hiperkes.

Persyaratan manajemen diidentifikasi dengan melaksanakan kuesioner

terhadap laboratorium-laboratorium tersebut. Masing-masing laboratorium

melakukan pengujian terhadap COD dengan contoh uji yang terdiri dari

larutan standar, air Sungai Deli dan

spike. Contoh uji tersebut diberikan

kepada laboratorium tersebut dengan status sebagai contoh uji

"blind"

(tidak

diketahui konsentrasinya oleh masing-masing laboratorium).

Pengujian dilaksanakan dengan 7 (tujuh) kali replikasi sebagai salah satu

syarat di dalarn validasi metode, dan dilanjutkan dengan perhitungan secara

statistik untuk mengetahui nilai variabel-variabel

akurasi, repitabilitas,

reprodusibilitas dan ketidakpastian.

Dalam penefitian ini diperoleh hasil perbandingan kinerja laboratorium (diberi

kode A, B, C,

0,

E, dan F) baik ditinjau dari persyaratan teknis (empat

laboratorium yang melaksanakan persyaratan teknis) maupun persyaratan

manajemen yang tercakup di dalam sistem mutu laboratorium standar (SNI

19-17025 : 2000),

maka akurasi dari pengujian larutan standar

laboratorium-laboratorium tersebut ada 1 (satu) laboratoriurn yang memiliki keakuratan

dalarn nilai pengujiannya mendekati nilai yang sudan diketahui sebelumnya

(Iarutan standar, COD

=

200

mg 02/L) yaitu dengan hasil pengujian COD

=

227,4

mg 02/L (penjelasan dari control grafik shewhart).

x

(15)

Varia bel presisi yang dilaksanakan dengan pengujian contoh uji air Sungai

Deli dan larutan

spike oleh keempat laboratorium, maka repitabilitas dari

laboratorium sebesar 0,01 berarti perbedaan hasil analisa yang disebabkan

karena replikasi pengujian oleh laboratorium masing-masing sangat keeil

sekali. Tetapi perbedaan hasil yang disebabkan oleh operator

(analis)

sangat

mempengaruhi hasil pengujian antar laboratorium (Standar Deviasi ;:; 136,8

mg 02/L).

Persyaratan manajemen dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara

kuisioner terhadap laboratorium peserta uji profisiensl, yang fungsinya

hanyafah untuk meninjau sejauhmana manajemen laboratorium-Iaboratorium

tersebut mengaeu kepada SNI 19-17025 : 2000, hasilnya menunjukkan :

50,82% untuk laboratorium A, 50,82% untuk laboratorium B, 54,10% untuk

laboratorium C, 32,79% untuk laboratorium D, 34,96% untuk laboratorium E,

dan untuk labortorium F 42,62%.

Dengan diketahui kinerja laboratorium-Iaboratorium di Kota Medan melalui uj;

profisiensi ini, diharapkan dapat meningkatkan QA laboratorium-laboratorium

tersebut untuk menghasilkan data dengan akurat dan presisi yang baik.

Xl

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya penelitian pada tahun kedua ini adalah suatu upaya yang bersifat peningkatan kualitas program yang telah dirintis pada tahun pertama dengan titik fokus pada

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaran Ujian Nasional, dan Penyelenggaran Ujian

Ni Ketut Rini Astuti, S.Sn., M.Sn Eldiana Tri Narulita, S.Sn., M.Sn Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum Eldiana Tri Narulita, S.Sn., M.Sn Alit Kumala Dewi, S.Sn., M.Ds I Made

Teknik & Metoda Peramalan, edisi satu.. Jakarta : Fakultas Ekonomi

faktor-faktor situasional terhadap pengambilan keputusan etis konsultan pajak dilakukan oleh.. Killian dan Doyle (2004), yang meneliti 15 faktor yang mempengaruhi

Learning aoutonomy does not as simply as teacher center learning which the teacher is more dominant in learning, the students take appluse to the teacher’s

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah apakah perilaku ketidakpatuhan pajak wajib pajak orang pribadi dapat dijelaskan melalui TPB,

Sejalan dengan perkembangan waktu dan dinamika yang berkembang dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini, keberadaan lembaga-lembaga pendidikan Islam kini mendapatkan pengakuan