BEBERAPA PROSES YAN G TERD APAT D ALAM KOM UN I KASI
I D A YUSTI N A
Ba gia n Adm in ist r a si Ke se h a t a n M a sy a r a k a t Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sy r a k a t
Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a
Kom unikasi t elah m enj adi suat u bidang yang am at luas cakupannya. Ham pir sem ua akt ivit as m anusia t idak t er lepas dar i kom unikasi dalam berbagai cara apakah it u secara verbal, t ulisan, gest ural, dan bent uk kom unikasi lainnya.
Sebagai suat u pr oses, kom unikasi m em punyai asum si dasar bahw a dengan ber kom unikasi, seseor ang depat dit ingkat kan kem am puan dasar nya unt uk kem udia dapat m engat asi segala per soalan kom unikasi yang dihadapinya.
Arist ot le m endefinisik an bahw a t uj uan rhet oric ( k om unikasi) adalah persuasi. Perk em bangan ilm u psik ologi pada ak hir abad 18 m em pengaruhi t uj uan rhet oric ini m enj adi t iga, y akni : 1) I nform at if, 2) persuasif, dan 3) ent ert ainm ent .
Nam un k onsep ini dik rit ik oleh k elom pok behav iorist s y ang m engat ak an bahw a sem ua penggunaan bahasa m engandung unsur per suasif. Mer eka j uga pendapat bahw a t uj uan kom unikasl bukan ber or ient asi pada behavior , t et api pada m essage pesan.
Dalam k ait an ini Ber lo m eny usun em pat k rit eria y ang m enj adi t uj uan kom unikasi, yait u : 1) t idak ada per t ent angan, 2) ber or ient asi pada t ingk ah lak u m anusia 3) . dapat dihubungkan dengan dengan per ilaku kom unikasi yang ada dalam m asyar akat dan 4) konsist en dengan car a- cara ber kom unikasi m asyar akat . Menur ut Ber lo ada uk ur an t uj uan kom unikasi ( Dim ension of Purpose) , yakni:
A. Kepada " Siapa" Seseorang Melak ukan Kom unikasi.
Dalam hal ini har us dibedakan ant ar a sasar an yang dit uj u ( I nt ended r eceiv er ) dengan sasar an yang bukan dit uj u ( unit ended r eceiv er ) . Dalam ber kom unikasi paling sedikit t er dapat dua keinginan ber eaksi : 1) oleh si pem buat pesan ( sour ce) dan 2) oleh si pener im a pesan ( r eceiver ) .
B. Bagaim ana Seseor ang Melakukan Kom unikasi.
Tuj uan kom unikasi dapat dilet akan di sepanj ang ukuran cont inum , yang m enunj uk kan apakah t uj uan it u seger a diper oleh ( consum st or y pur pose) at au t er t unda ( I nst rum ent al pur pose) . Schr am m m enyebut nya sebagai " lm m ediat e r ew ar d" dan " delayed r ew ar d" .
Kom u n ik a si Se ba ga i Pr ose s
Pr oses adalah " segala gej ala yang m engalam i per ubahan secara t er us- m ener us" at au " segala kej adian yang ber langsung t er us- m ener us" .
Dalam m enganalisa k om unik asi sebagai suat u proses, harus dilihat t erlebih dahulu unsur - unsur yang m enyebabkan t er j adinya sebuah kom unikasi, seper t i siapa yang ber kom unikasi, m engapa dia ber kom unikasi, dan kepada siapa kom unikasi it u dit uj ukan. Kit a j uga har us m elihat per ilaku kom unikasi yang t er j adi: pesan yang dihasilk an, apa y ang cara dilak ukan orang unt uk ber kom unikasi, bagaim ana orang m engkem as pesan- pesannya, salur an yang diper gunakan unt uk m enyam paik an pesan kepada pendengar at au pem bacanya.
1) .sum ber , 2) penghubung, 3) sinyal, 4) pener im a dengan t uj uan. Model- m odel pr oses kom unikasi lainnya dikem bangkan oleh Schr am M.West leg dan Mac Lean, Fear ing, Johnson dan lainya.
M ode l Kom u n ik a si
Serlo m em buat m odel kom unikasl m elalui unsur- unsur : 1) . sum ber kom unikasi, 2) alat penyam pai pesan, 3) pesan, 4) m edia at au salur an yang digunakan, 5) alat pener im a pesan dan 6) pener im a kom unikasi.
Unsur - unsur di alas sangat pent ing dalam kom unikasi, t er lepas apak ah kit a ber bicar a t ent ang kom unikasi seseor ang, dua or ang at au sebuah ker j asam a I nt ernat ional. Unsur- unsur t ersebut t idak dapat berdir i sendiri k ar ena m erupak an sebuah pr oses. Sem ua unsur it u m em pengar uhi sat u dengan yang lainnya.
Dalam kom unikasl, sum ber dan pener im a har us dalam sist em yang sam a. Jika t idak, kom unikasi t idak akan t er j adi.
Ke t e pa t a n Kom u n ik a si
Dalam m em bahas ket epat an kom unikasi elet r onik, Shannon den Weaver m em per kenalk an konsep " noise" yang diart ikan m er eka sebagai fakt or - fekt or yang m engganggu kualit as sebuah signal. Meruj uk k onsep t ersebut , Berlo m endefinisik an " noise" dalam pr oses kom unikasi sebagai fakt or - fakt or dalam unsur- unsur kom unikasi yang dapat m engur angi keefekt ifan kom unikasi. Menurut Ber lo, " noise" dan " fidelt y" m er upakan dua sisi dar i m at a uang yang sam a. Mengur angl " noise" ( ker ibut an) ber ar t i m eningkat kan " fidelit y" ( ket epat an) , dem ikian sebaliknya. Adapun fakt or –fakt or yang m enent ukan efekt if t idak nya k om unik asi t er sebut m eliput i :
1 . Th e Sou r ce - En code r .
Dalam hal ini t erdapat em pat fakt or y ang m elek et dalam diri sum ber, y ang dapat m eningkat k an ket epat an kom unikasi, yakni a) . ket er am pilan ber kom unikasi b) . sikap m ent al c) . t ingkat penget ahuan dan d) . posisinya dalam sist em sosial kult ur al.
Tingkat ket er am pilan ber kom unikasi sum ber m enent ukan ket epat an kom unikasi dalam dua car a. Per t am a, m em pengar uhi kem am puan dalam ber bicar a, dan yang kedua m em pengar uhi kem am puan m enyam paikan pessn seper t i yang kit a m aksudkan. Mengenai sikap m ent al, ada t iga t ipe sikap sum ber yang dapat m em pengar uhi pr oses kom unikasi, yakni t er hadap: a) . dir i sum ber sendiri b) .Subj ect m at t er dan d) t er hadap pener im a pesan ( r eceiver ) . Tingkat penget ahuan sum ber j uga akan m enent ukan seber apa j auh dia m em aham i sikap m ent alnya sendir i, ker akt er ist ik r eceiv er , dengan cara bagaim ana dia m enyam paikan pesannya, j enis-j enis saluran y ang dipilihny a, dan sebagainy a. Fak t or yang k eem pat adalah sist em sosial buday a y ang m elat ar belak angi sum ber. Fak t or ini sangat m em pengaruhi per ilaku kom unikail sum ber .
2 . Th e D e code r - Re ce iv e r .
Pada pr insipnya, fakt or- fakt or yang m elekat dalam dir i pener im a pesan sam a dengan sum ber. Dengan k at a lain, receiv er j uga harus m em puny ai k et eram pilan ber kom unikasi, sehingga dapat m ener im a pesan. Begit u pula dengan sikap m ent al, t ingkat penget ahuan dan sist em sosial budaya r eceiver , m em pengar uhinya dalam m ener im a pesan yang disam paikan sum ber .
3 . Pe sa n .
yang dapat disusun sedem ikian r upa, yang m em punyai ar t i bagi sebagian or ang. I si pesan dapat didefinisikan sebagai m et er i yang dipilih sum ber unt uk m enyam paik an t uj uannya. Sedangkan per lakuan t er hadap pesan adalah keput usan- keput usan yang diam bil sum ber dalam m em ilih dan m enyusun kode isi pesan.
4 . Sa lu r a n
Fakt or ini m enyangkut car a- car a penyam paian dan pener im aan pesan, pem baw a pesan ( vehicle car r ier s) yang m em pengar uhi efisiensi dan efekt ifny a kom unikasi.
Kom u n ik a si Se ba ga i Pr ose s Be la j a r
Ber bicar a t ent ang kom unikasi dalam kont eks per or angan pada dasar nya berbicara t ent ang bagaim ana orang belaj ar . Dalam hal ini belaj ar m enggunakan ist ilah " st im ulus" den " respon" .
St im ulus diar t ikan sebagai segala kej adian yang dapat dir asakan oleh seseorang, dengan k at a lain segala sesuat u yang dapat dit er im a orang m elalui salah sat u alat penginder aannya ( penglihat an, pendengar an dan lainnya) . Sedangkan r espon diar t ikan sebagai r eaksi seseor ang t er hadap st im ulus, at au per ilaku yang t im bul kar ena adanya st im ulus.
Respon dapat dibedakan at as: r espon yang t er buka ( over t r esponses) yakni yang dapat diam at i, dir asakan, diet eksi, den r espon yang t er t ut up ( cover t r esponses) . yakni r espon yang t er dapat di dalam dir i seseor ang; t idak dapat diam at i, bersifat pribadi.
Belaj ar didefinisikan sebagai suat u per ubahan dalam hubungan yang st abil ant ar a: a) . suat u st im ulus yang dir asakan seseor ang dan b) . r espon yang dilakukan, baik t er t ut up m aupun t er buka. Suat u pr oses belaj ar t erj adi j ika seseorang: 1) . Melakukan r espon yang sam a secar a t er us m ener us t er hadap st im ulus yang ber beda, 2) . Melakukan r espon yang ber beda t er hadap st im ulus yang sam a.
Pr oses belaj ar m eliput i adanya st im ulus ( segala sesuat u yang dapat dir asakan oleh or ganism e) . Selanj ut nya, or ganism e har us m er asakan obj ek yang m enj adi st im ulus, m engint er pr et asikannya, unt uk selanj ut nya m elahir kan r espon.
Meskipun dem ikian, seseor ang belum bisa dikat akan belaj ar hanya disebabkan dia m em buat sekali at au duakan r espon. Belaj ar t er j adi j ika m er espon st im ulus t ersebut m enj adi k ebiasaan ( habit ) . Unt uk m em bent uk k ebiasaan ini, belasan at as r espon ( rew ar d) m er upakan fakt or yang m em pengar uhi. Seseor ang akan m engulangi r esponnya j ika m edapat balasan.
Ber lo m enyebut lim a fakt or yang dapat m em per kuat kebiasaan. Per t am a, fr ekuensi pengulangan balasan: adanya st im ulus m enim bulkan r espon, dan j ika r espon ini m endapat balasan, akan m em per kuat kebiasaan. Kedua, m engisolasi hubungan S ( st im ulus) R ( Respon) : or ganism e t ldak m em ber ik an r espon yang sam a t er hadap st im ulus yang ber beda. Ket iga, banyaknya balasan : lebih banyak balasan, akan lebih m em per kuat kebiasaan. Keem pat , selang w akt u ant ar a r espon- balasan: lebih cepat sseseor ang m er asakan balasan r esponnya, lebih besar kem ungkinan dir inya m em per t ahankan r espon. Kelim a, usaha yang diper lukan unt uk m er espon: r espon yang dapat dilakukan dengan m udah akan lebih bert ahan dibanding respon y ang sulit unt uk dilak uk an.
Kom u n ik a si da n be la j a r : Pr ose s y a n g M e m ilik i Ke sa m a a n .
I n t e r a k si
Dalam sem ua sit uasi kom unikasi, sum ber dan pener im a pesan m em punyai ket er gant ungan sat u sam a lain. Tingkat ket er gant ungan yang paling t inggi t er dapat dalam konsep dyadic, yang m em per lihat kan adanya hubungan ant ar a ber bagai kej adian yang t idak dapat ber dir i sendir i.
Ber lo m em bedakan em pat t ingkat ket er gant ungan kom unikasi, yakni: Ket er gant ungan: fisik, 2) . Ket er gant ungan aksi- r eaksi, 3) . Em pat hy dan, 4) . I nt er aksi.
1. Ke t e r ga n t u n ga n fisik ( D e fin it ion a l- Ph y sica l in t e r de pe n de n ce ) . Pada t ingkat an ini, sum ber dan penerim aan ber ada dalam ket er gant ungan yang bersifat fisik . Mesk ipun t erj adi k om unikasi, nam un ant ar a sum ber dan pener im aan t idak ber eaksi t er hadap m asing- m asing pesan.
2. Ke t e r ga n t u n ga n Ak si- Re a k si ( Act ion - Re a ct ion I n t e r de pe n de n ce ) . Kom unikasi um um nya m eliput i t ingkat ket er gant ungan ini. Aksi dar i sum ber m em pengar uhi r eaksi pener im a; r eaksi dari penerim a kem udian m em pengar uhi r eaksi sum ber lagi dan set er usnya. Dalam hal ini ant ar a sum ber dan pener im a dapat m enggunakan r eaksi m asing- m asing. Reaksi yang m er upakan um pan balik t er sebut digunakan sum ber at aupun pener im a unt uk m em er iksa, m enent ukan bagaim ana sebaik nya m er eka m enyem purnakan t uj uannya. Jika um pan balik dim aksud m endapat balasan dengan balk, m aka sum ber / pener im a akan m ener uskan car a- car anya yang sam a. Nam un j ika t idak, sum ber/ penerim a akan m enggant i pesan m ereka dengan car a- car a yang lain.
3. Em pa t h y . Kom unikasi ur num nya m eliput i gam bar an t ent ang t anggapan at as pesan yang disam paikan. Dalam hal ini t er dapat har apan yang digunakan dalam m engkode, m ener im a code, dan m er espon pesan. Har apan yang diber ikan pihak- pihak yang ber kom unikasi dipengar uhi oleh ket er am pilan kom unikasi, sikap, penget ahuan dan sist em sosial k ult ural. Unt uk m enget ahui har apan pener im a pesan, kit a har us m em punyai ket eram pilan yang dalam ilm u psikologi disebut em pat hy, yakni kem am puan unt uk m em pr oyeksik an dir i kit a k epada kepr ibadian or ang lain. Sehubungan ini ada dua t eor i em pat hy: 1) . I nfer ence Theor y of Em pat hy dan 2) .Role- Taking Theor y of Em pat hy.
4. I n t e r a k si. Tingkat t er akhir dar i ket er gant ungan yang kom plek s adalah int erak si, y ang m erupak an ist ilah dari proses saling berperan, perw uj udan dar i per ilaku yang em pat hic. Jika dua individu m em buat kesim pulan t ent ang m asing- m asing per an m er eka pada saat yang sam a, dan j ika t ingkah laku kom unikasi m er eka t er gant ung pada saling m em ber i per an, m aka m er eka ber kom unikasi dengan ber int er aksi sat u dengan yang lain. Konsep I nt er aksi m er upakan int i unt uk m em aham i konsep pr oses kom unikasi.
Dalam kom unikasi, kit a har us m em pr edikasi bagaim ana or ang lain berperilaku. Sepert i diket ahui bahw a saling m em ber i per an ( r ole t aking) , em pat hy, dan int er aksi digunakan sebagai alat unt uk m eningk at k an k om unik asi y ang efek t if, Nam un ket iga aspek t er sebut paling t idak m em illki dua kelem ahan: 1) r ole t aking dan int eraksi dalam pr osesny a m em er luk an ener gi yang cukup besar , 2) pr ediksi yang em phat ic m em er lukan beber apa pr asyar at yang t er kadang t idak dapat dit em ukan.
Kom u n ik a si da n Sist e m Sosia l
Sist em sosial adalah kum pulan dar i per an- per an ket er gant ungan. Dalam m em bicar akan sist em sosial, kit a m em bent uk per ilaku per an ( r ole behavior ) yang m enem pat i suat u kedudukan ( r ole posit ion) dalam st r ukt ur sosial.
Role behavior dapat dibagi at as dua kelom pok: t he m ust 's ( yang sehar usnya) dan t he m ay 's ( y ang boleh) . Perilak u seseor ang yang m enem pat i per an apapun dapat dianalisa dengan konsep " t he m ust 's" den " t he m ay's" I ni. Kit a dapat m enent uk an keselur uhan sist em per ilaku peran secara ek splisit . Dalam set iap kelom pok, t er dapat t ekanan gr oup unt uk m eyakinkan bahw a anggot a gr oup m enyesuaik an per an- per an m er eka. Jika anggot a m erespon t ekanan ini, yak ni m elakukan t he m ust 's, anggot a t er sebut diber i sesuat u ( r ew ar d) . Nam un j ika m ereka m enyim pang dar i per ilaku yang t elah dit ent ukan, m er eka dihukum , bahk an boleh j adi dikeluar kan dar i group. Tekanan gr oup inilah yang disebut nor m a.
Dalam m em bicar akan t uj uan gr oup, per lu dibedakan ant ar a pr odukt ivit as at au t ugas unt uk m enyem pur nakan t uj uan, dengan upah at au pencapaian kepuasan anggot a. Kom unikasi dengan organisasi sosial paling t idak ber hubungan dalam t iga car a. Per t am a, slst em sosial dipr oduksi m elalui kom unik asi. Kedua, pem bangunan sebuah sist em sosial dit ent ukan oleh kom unikasi anggot anya. Ket iga, kom unikasi m em pengar uhi sosial sist em dan sebaliknya, sist em sosial m em pengar uhi kom unikasi.
Penget ahuan t ent ang suat u sist em sosial dapat m em bant u kit a unt uk m em buat r am alan yang akur at t ent ang orang, t anpa m em er lukan em phat y at au int er aksi, t anpa m enget ahui segala sesuat u t ent ang or ang t er sebut , kecuali hanya per an- per an yang m ereka m iliki dalam sist em .
Kegagalan kom unlkasi dapat disebabkan kesalahan dalam : per am alan r ole behav ior, role posit ion, m ult iple r oles, konflik per an dan nor m a, dan kom unikasi lint as sist em sosial.
M a k n a da la m Kom u n ik a si
Makna ( m eaning) adalah int i dar i kom unikasi. Dalam kom unikasi, sum ber m aupun pener im aan ber usaha m em ilih kat a- kat a yang m enj elaskan penger t ian m asing- m asing. Kat a- kat a t er sebut m er upakan pesan ( m essage) , I de yang diekspr esik an dengan car a- car a t er t ent u ( perlak uan) m elalui penggunaan k ode.
Dalam art ik elny a " The Origins of Language" , Thor ndike m enyat akan ada em pat hipot esa t ent ang dasar kegunaan suara- suar a m anusia yang m engekspresikan m aksudny a. Em pat kelom pok it u adalah " ding- dong" , " bow - bow " , " pooh- pooh, dan " yum - yum " .
Teor i " Ding- dong" m enyat akan bahw a suar a m em beri ar t i pada sesuat u di m ana set iap or ang m em ber ikan arj t i yang sam a. Menurut t eor i " Bow - Bow " , m anusia m enir u bunyi- bunyi ( suar a) yang dihasilk an binat ang. Teor i " Pooh- Pooh" m enyebut kan, m anusia m em buat suar a- suara inst inct iv e t er t ent u dan kit a t elah m em punyai ar t i unt uk suar a ini kar ena kit a m em buat nya. Sedangkan t eor i " Yum Yum " m engat akan m anusia m em ber i r espon fisik pada set iap st im ulus. Sebagian dar i r espon fisik ini dilak uk an m ulut .
Fungsi bahasa adalah unt uk m engekspr esikan m akna. Makna it u sendiri m elekat pada sem ua definisi bahasa. Makna t idak t er dapat di dalam pesan ( m essage) , t et api ber ada pada or ang. Makna pr ibadi sifat nya, yang ber beda dar i sat u or ang dengan or ang lainnya. Makna adalah sesuat u yang dipelaj ar i.
Meruj uk pada Teori Pav lov , m ak na dapat dipelaj ari m elalui k eadaan ( learning by condifioning) , dengan r asangan yang m enghasilk an respon t ert ent u dalarn sit uasi yang bagaim anapun ( uncondit ioned st im ulus) dan r angsangan yang t idak m endat angkan r espon t er t ent u ( condit ioned st im ulus) .
Seper t i t elah disebut kan bahw a sem ua m akna ( m eaning) t er dapat pada orang, y ang dipelaj ar i dan oleh k arenany a bersifat pribadi. Dalam k ait an ini Ber lo m em bagi m akna dalam em pat dim ensi: denot at ive, st r ukt ur a, cont ext ual dan connot at ive.
D e n ot a t ive M e a n in g
Denot at ive m eaning t er dir i at as hubungan ant ar a suat u t anda kat a dan suat u t uj uan yang ada dalam dunia fisika. Bila kit a m enggunakan kat a- k at a dengan t anda-t anda, ber ar anda-t i kianda-t a m encoba m enam il sesuaanda-t u yang ada di dunia fisik.
St r u ct u r a l M e a n in g
Makna st r ukt ur t er dapat dalam hubungan suat u t anda dengan t anda lainnya. Dengan dem ikian m ak na ini t erdapat dalam kenyat aan for m al. Kit a m endapat m akna dalam st r ukt ur ket ika sat u t anda m em bant u kit a m em per klr akan t anda lainnya.
Con t e x t u a l/ M e a n in g
Seseor ang har us selalu m em per t im bangkan m akna dar i kont eks. I ni m ungkin m er upakan car a yang paling baik unt uk m em bant u pener im a pesan dalam m engar t ikan kat a- kat a bar u.
Con ot a t lve M e a n in g
Makna ar t i diar t ikan sebagai hubungan ant ara t anda, t uj uan dan seseor ang. Mak na ini berorient asi pribadi, m em beri per hat ian pada kenyat aan sosial. Makna ini berasal dari pengalam an pribadi seseor ang yang m enggunakan kat a dan ber hubungan dekat dengan siapa dan apa yang dia per ankan. Makna denot at if dan ar t i t idak ber beda dalam j enis; keduanya berbeda dalam t ingkat an.
Obse r va si da n Pe n ila ia n
Obser vasl ( pengam at an) adalah suat u kalim at yang dapat dinam akan sebagai sesuat u yang benar at au salah. Jika kit a t idak dapat m enent ukan ( sekar ang at au nant i) suat u kalim at it u benar at au salah, m aka kalim at it u bukan per nyat aan suat u fakt a.
Konsep " benar " oleh Arist ot eles dikat akan : " m engat akan sesuat u secar a apa adanya, at au t idak m engat akan yang t idak ada adalah sesuat u yang benar ; m engat akan yang t idak ada, at au t idak m engat akan sesuat u yang ada, adalah sesuat u yang salah" .
Dalam ist ilah lain, dapat dik at ak an bahw a suat u k alim at it u benar apabila: a) . Mengat akan sesuat u t ent ang kej adian yang ada dalam dunia fisik ( obser vasi) , dan b) . Ur aian kej adian yang ada di dunia adalah apa yang t er t er a dalam kalim at . Ver ifikasl m er upakan car a m enguj i obser vasi.
kalim at fakt a, 3) obser vasi dapat disebut benar at au salah, 4) obser vasi sulit dilak uk an.
Sulit ny a observ asi dilak uk an disebabkan: a) ket er bat asan kem am puan kit a unt uk m elihat dan m engingat , b) m em percayakan pada obser vasi or ang lain, dan hasilnya salah, c) m em buat obser vasi hanya dengan penger t ian kit a dan d) kit a cenderung unt uk m engint erpret asi dan m engev aluasi apa y ang dilihat , daripada m elapor kannya.
Pe n da pa t .
Pendapat m er upakan kalim at yang m enekankan m akna konot at if. Pendapat m em ber it ahukan kit a t ent ang kenyat aan sosial, khususny a or ang yang m em bent uk kehldupan sosial. Kem am puan m ener im a m er upakan kr it er ia unt uk m enguj i pendapat . Pendapat t idak m er upakan obser vasi. Pendapat ber m aksud unt uk m endapat kan pener im aan sebuah ide, m elahir kan per ubahan per ilaku, dan sebagainya.
Obse r va si da n Pe n da pa t : Pe r sa m a a n da n Pe r be da a n .
Tuj uan obser vesi adalah m elapor kan; sedangkan t uj uan pendapat unt uk m em buj uk. Keduanya digunakan unt uk m em pengar uhi. Seper t i halnya denot at ion dan connot at ion yang t idak saling ber gant ung, obser vasi dan pendapat j uga t idak t er gant ung sat u dengan lainnya.
Ter dapat dim ensi pendapat dalam sem ua obser vasi, dalam m enent ukan persepsi yang ingin dibent uk dan bagaim ana m engor ganisir per sepsi agar ber hubungan dengan per sepsi lainnya.
Per nyat aan fakt a t er dapat dalam t uj uan per suasif per nyat aan t er sebut m engar ahkan per hat ian, m em bangun per sepsi, dan m enyar ankan suat u car a yang khusus dalam m em andang r ealit as fisik. Sem ua bahasa yang diucapkan m em punyai dim ensi per suasif.
Dalam m ew uj udk an keinginannya unt uk m enafsirkan dunia fisik, m anusia m engint er pr et asi kej adian- kej adian. Ber bicar a t ent ang im plikasi sat u kej adian t erhadap kej adian lainnya, m encoba m em buat kesim pulan t ent ang sesuat u yang belum diket ahui m em buat gener alisasl t ent ang kej adian dan m em per hat ikan kej adian- kej adian yang akan dat ang.
Ket ika m em buat kesim pulan t er sebut , m anusia m enyusun kalim at - kalim at yang belum diket ahui ber dasar kan kej adian lain yang sudah diket ahui. Kesim pulan adalah hasil analisis hubungan st rukt ur al di ant ar a kalim at . Ber lo m enyebut ada car a unt uk m em buat kesim pulan: deduksi dan induksi.
Deduksi adalah m em buat kesim pulan secar a um um unt uk kem udian dit er apkan secar a khusus, sedangkan induksi m em buat kesim pulan dar i hal- hal yang khusus, unt uk selanj ut nya m em buat kesim pulan secar a ur num .
Pada m et ode deduksi ada sat u car a unt uk m enguj i kesim pulan yang disebut dengan sy logism e. Car a ini m em buat dua prem is unt uk kem udian dihubungk an, selanj ut nya m elahir kan kesim pulan.
Cont oh :
Sem ua m ahasisw a adalah m anusia ( Pr em is) Sem ua m anusia dapat ber buat salah ( Pr em is)
Sem ua m ahasisw a dapat ber buat salah ( Kesim pulan)
I n du k si: pe n ge m ba n ga n Ge n e r a lisa si St r u k t u r .
Pada t ingkat analisis ini, dat a dasar nya adalah per nyat aan yang benar t ent ang fakt a : pengam at an yang t elah diuj i kebenar annya. Asum si dar i pr oses I nduksi ini adalah : 1) bahw a kej adian di dunia ini ber langsung secar a kont inue 2) kelangsungan alam m em ungkinkan unt uk m engganggu st rukt ur kej adian- kej adian fisik yang t er at ur , dan 3) ber dasar kan adanya kont inuit as dan st r ukt ur , dapat dipr ediksikan bahw a kej adian m endat ang akan sam a dengan yang t elah t er j adi.
Gener alisasi adalah per nyat aan t ent ang keselur uhan, berdasar kan pengam at an pada suat u bagian. Dalam m em buat kesim pulan sem acam ini, sedikit nya diper lukan t iga per t anyaan : 1) apakah j um lah sam pel yang diam at i m ew akili, 2) apakah bukt i- bukt i yang ada r epr esent at if, dan 3) adakah t er j adi konflik dalam pem bukt ian fakt a.