BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan oleh peneliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil uji percobaan menunjukkan bahwa pendinginan biji kemiri dalam freezer dapat meningkatkan tingkat keutuhan hasil pemecahan kemiri.
b. Hasil uji performansi menunjukkan bahwa Mesin Pemecah Kemiri dengan Mekanisme Spinner bertingkat mampu meningkatkan kapasitas produksi menjadi 127 kg/jam dengan persentase keutuhan kemiri 40%
c. Keunggulan Mesin pemecah kemiri ini adalah adanya inovasi mekanisme penyortiran kemiri yang dapat meningkatkan persentase keutuhan kemiri serta kapasitas produksinya yang mencapai 1010 kg/jam
6.2. Saran
Desain mesin pemecah kemiri dengan mekanisme bertingkat ini telah mampu menghasilkan hasil pecahan kemiri yang baik, namun untuk meningkatkan efektifitas perlu dilakukan:
a. Memperpanjang frame housing, Spinner, dan sorter untuk menambah tingkat kepresisian penyortiran serta kapasitas pemecahan.
D AFT AR PUSTAK A
Adi, J.S. (2013). Analisis Kapasitas Efektif Mesin Pemecah Kemiri dengan Kapasitas 93,6 Kg/Jam. (Skripsi). Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Andi,L. (2009). Perancangan Mesin Pemecah Kemiri dengan Kapasitas 20 jam. (Skripsi). Program Studi Teknologi Mekanik Industri Program Diploma – IV Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan.
Asrita, Y.S. (2012). Pemecahan Cangkang Kemiri dengan Menggunakan Sistem Ripple Mill dengan berbagai Suhu Perendaman. (Skripsi). Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Burkill, I.H. (1935). A Dictionary of The Economic Product of The Malay Peninsula Vol I (A-H).
Cross,N. (1994). Engineering Design Methods. Chicester : John Wiley & Sons
Duggal, Vijay (2000). Cadd Primer: A General Guide to Computer Aided Design and Drafting-Cadd, CAD. Mailmax Pub. ISBN 978-0962916595.
Fatimah, S. (2010). Pengaruh Suhu Pengeringan dan Suhu Pembekuan terhadap Mutu Kemiri yang Dipecah Secara Mekanis. (Skripsi). Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, jilid 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.
Nando, F.(2002). Pengaruh Lama Pemanasan dan Pendinginan terhadap Mutu Kemiri yang Dipecah oleh Alat Pemecah mekanis. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara Medan.
Karl T. Ulrich dan Steven D. Eppinger. (2011). Product Design and Development. Fifth Edition. Mc GrawHill
Narayan, K. Lalit (2008). Computer Aided Design and Manufacturing. New Delhi: Prentice Hall of India. ISBN 812033342X.
Paimin, F.R. (1997). Kemiri Budidaya dan Prospek Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sudibyo,B.(2007).Bantalan Gelinding (Rolling Bearing). Surakarta, ATMI Press.
Sudibyo,B.(2007).Poros Penyangga dan Poros Transmisi. Surakarta, ATMI Press.
Sudibyo, B.(2007)Transmisi Sabuk (Belt Drive). Surakarta, ATMI Press.
Sumardi (2013). Rancang Bangun Mesin Pemecah Kemiri dengan Sistem BenturUniversity Press Oxford. London. (Skripsi). Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Sunanto, H. (1994). Budidaya Kemiri Komoditas Ekspor. Kanisius. Yogyakarta.
Tan Lay Hing.(2007).Gas Welding. Surakarta, ATMI Press
Vossen, H.A.M. dan Umali, B.E.(2002).Plant resources of South-East Asia No 14. Prosea Foundation Bogor,Indonesia.