• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Isolasi Senyawa Alkaloid Cyanobacteria, Oscliatoria sp. yang Berasosiasi dengan Sponga, Theonella sp. di Perairan Teluk Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Isolasi Senyawa Alkaloid Cyanobacteria, Oscliatoria sp. yang Berasosiasi dengan Sponga, Theonella sp. di Perairan Teluk Lampung"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Studi Isolasi Senyawa Alkaloid Cyanobacteria,Oscliatoria sp. yang Berasosiasi dengan Sponga,Theonella sp. di Perairan Teluk Lampung

Randi Riki Adtia

(2)

ABSTRACT

Studi Isolasi Senyawa Alkaloid Cyanobacteria,Oscliatoria sp. yang Berasosiasi dengan Sponga,Theonella sp. di Perairan Teluk Lampung

Randi Riki Adtia

This study was conducted as an attempt to isolate alkaloids from cyanobacteria, Oscilatoria sp., taking broodstock cyanobacteria done on sponga, Theonella sp. in Teluk Lampung. Cyanobacteria was cultured in liquid media SN under lighting fluorescent lamps (40 Watt), dark-light cycle of 9:15 hours and continuous aeration system. Isolation of alkaloid was carried out from 500 mL culture with two-phase extraction. The first extraction performed on dry biomass, producing no alkaloids. The second extraction was carried out on the filtrate stage two performed on the filtrate (compound excreted by cyanobacteria), the extraction of the filtrate using adsorbent resin Amberlite XAD-16. From extraction was obtained 5.1 mg of compound alkaloids (which is 0.34 % by mass of the dry Oscilatoria sp.), and then performed analysis by TLC test with eluen methanol-dicloromethane (8:2), the results identified alkaloid content at Rf 0.8. Next the result from TLC test were characterized using FT-IR spectrophotometer, obtained by absorption at 1299.47 and 1251.84 cm-1which is

(3)

44

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh informasi sebagai berikut :

1. Hasil isolatOscilatoria sp.yang berasosiasi dengan spongaTheonella sp.

memiliki kandungan senyawa alkaloid sebesar 0,34% dari berat kering

biomassaOscilatoria sp.

2. Hasil identifikasi senyawa alkaloid secara Spektrofotometri Infra Merah,

fraksi B (ekstrak DCM-MeOH 3:1) dari ekstraksi ekstraselular

menggunakan Amberlite XAD-16, memperlihatkan karakteristik senyawa

alkaloid alifatik dengan gugus amina tertier, berdasarkan serapan pada

daerah bilangan gelombang 1299,47 dan 1251,84 cm-1.

(4)

45

Berdasarkan dari hasil yang diperoleh pada penelitian ini, untuk penelitian

selanjutnya disarankan :

1. Untuk memastikan strain Oscilatoria sp dan beberapa strain lainnya

diperlukan identifikasi strain secara genotip menggunakan metode PCR

untuk menambah informasi mengenai spesifikasi strainOscilatoria sp.

2. Memperbesar kultur pengkayaan untuk memperbanyak hasil ekstrak

alkaloid, guna mencukupi keperluan elusidasi struktur, seperti analisis

spektrofotometri massa dan spektrofotometri serapan magnetik inti

(NMR).

3. Melakukan uji bioaktifitas dari senyawa yang diperoleh, seperti

anti-bakteri, anti-jamur dan beberapa uji lain mengenai aktivitas fisiologis serta

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sekitar 70 persen wilayahnya

adalah laut dengan luas mencapai lebih kurang 5,8 juta km2. Laut Indonesia memiliki potensi

sumberdaya kelautan yang melimpah, terutama keanekaragaman hayati dimana terdapat lebih dari

300 jenis karang, ratusan jenis ikan dan berpuluh-puluh jenis moluska, sponga, algae, dan biota

lainnya. (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2005).

Potensi sektor kelautan yang dimiliki Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya dapat

dimanfaatkan seperti, budidaya dan industri perikanan terpadu, pengembangan pulau-pulau kecil,

keindahan bawah laut, dan senyawa bahan alam laut. Berdasarkan data Departemen Perikanan

dan Kelautan tahun 2005, sektor kelautan Indonesia 56,46 % pendapatannya berasal dari

produk-produk perikanan tangkap dan wisata bahari 25,54 % sedangkan untuk produk-produk-produk-produk yang

berbasis teknologi intensif (technology intensive) dan ilmu pengetahuan (knowledge based)

seperti budidaya perikanan dan bioteknologi, hanya menyumbang 18% dari seluruh pendapatan

sektor kelautan. Sampai saat ini, pemanfaatan sumberdaya hayati kelautan Indonesia sampai

pada tingkat eksploitasi (Suratman, 2007).

Sektor kelautan menjadi semakin penting, jika membandingkan kesuksesan beberapa negara

dalam pengembangan bioteknologi kelautan seperti Islandia, Norwegia, dan Korea Selatan.

(6)

pendapatan negaranya (Resntra DKP, 2005). Potensi bioteknologi kelautan Indonesia dapat

dijadikan suatu keunggulan komparatif bangsa, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan suatu

negara kepulauan terbesar yang kaya akan keanekaragaman hayatinya.

Sasaran utama dari bioteknologi kelautan adalah pemanfaatan mikro dan makroorganisme laut

untuk menghasilkan produk bahan alam laut (Marine natural product). Produk bahan alam

merupakan suatu senyawa dari metabolisme suatu organisme, yang memilki fungsi dan peran

fisiologis tertentu untuk pertumbuhan dan pertahanan dirinya dan interaksi terhadap organisme

lain (Haygoodet al.,1999).

Menurut Yoel Kashman (2007) berdasarkan atas kebutuhannya, produk bahan alam laut

dikelompokkan ke dalam 2 hal utama, yaitu; (1) produk bahan alam laut yang didapatkan dalam

jumlah besar dan dapat diubah menjadi bahan-bahan yang lebih berharga; (2) senyawa bioaktif,

senyawa yang memiliki aktivitas fisiologi dan senyawa aktif secara farmakologi seperti:

sitotoksik, anti-tumor (Kobayashi dan Rachmaniar, 1999)dan anti-virus (Munroet al.,1989).

Berdasarkan kebutuhan akan produk bahan alam laut dalam jumlah yang besar, mikroorganisme

laut menjadi fokus utama dunia sebagai penghasil senyawa bahan alam laut. Mikrorganisme laut

menjadi prioritas karena penanganannya di laboratorium lebih praktis dan siklus hidupnya lebih

singkat dibandingkan makroorganisme yang berasal dari laut. Beberapa mikoorganisme yang

sudah cukup umum dikenal sebagai penghasil senyawa bahan alam laut, seperti; aktinomisetes,

(7)

Cyanobacteria merupakan salah satu mikroorganisme yang sangat berpotensial sebagai penghasil

utama senyawa bahan alam laut (Attaway dan Zaborsky, 1993). Cyanobacteria menyumbang

35% dari 2517 senyawa bahan alam laut di antaranya; kurasin, barbamin, dan karbamin, serta

telah ditemukan 414 senyawa baru dari mikrooganisme ini yang sebagian besar senyawanya

mengandung atom nitrogen. Sebagian besar senyawa bahan alam tersebut dihasilkan oleh

cyanobacteria sebagai bentuk adaptasinya terhadap lingkungan (Burja, 2001).

Suatu ciri khas senyawa bahan alam yang dihasilkan Cyanobacteria adalah senyawa-senyawa

yang kaya akan nitrogen seperti alkaloida dan peptida (Tan, 2006). Senyawa alkaloida dan

peptida menyumbangkan 68% senyawa metabolit yang telah diisolasi dari 424 senyawa

metabolit sekunder yang berhasil diisolasi. Menurut Faulkneret al. (2001), ciri khas senyawa

bahan alam yang dihasilkan oleh Cyanobacteria sangat dipengaruhi kemampuannya menambat

nitrogen dari atmosfer serta bentuk interaksi dengan organisme lain di habitatnya.

Bentuk interaksi antara Cyanobacteria dengan organisme lain berperan penting dari

senyawa-senyawa alkaloid yang dihasilkan oleh Cyanobacteria. Beberapa makrooganisme menyediakan

senyawa awal yang kemudian masuk dalam jalur metabolisme Cyanobacteria, yang kemudian

terbentuk suatu senyawa alkaloid yang baru (Faulkner, 1991). Sebagai contoh adalah senyawa

dysidenin, senyawa ini diisolasi dari sponga,Dysidea herbaceae. Senyawa dysidenin memiliki

kemiripan struktur dengan senyawa barbamine, senyawa yang di isolasi dari Cyanobacteria

Oscilatoria sp

Pada penelitian ini dilakukan studi isolasi dan karakterisasi senyawa alkaloida Cyannobacteria,

Oscilatoria sp.yang berasosiasi dengan sponga dari kelompok Theonelimidea .

(8)

senyawa alkaloid dari Cyanobacteria, khususnya untuk strainOscilatoria sp. yang berasosiasi

denganTheonella sp.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah melakukan studi kandungan senyawa alkaloid yang

berasal dari Cyanobacteria,Oscilatoria sp. yang berasosiasi dengan sponga,Theonella sp. di

perairan Teluk Lampung.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kandungan senyawa alkaloid

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan puji syukur alkhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Politeknik Harapan Bersama Tegal adalah Perguruan Tinggi Swasta yang terdapat di Tegal yang selalu berupaya dalam peningkatan mutu internal secara berkelanjutan agar dapat

I ndonesian Essential Oils Council (DAI ), Fragrance and Flavour Association of I ndia (FAFAI ),.. Essential Oil Association of I ndia (EOAI ) and The Spice Council of Sri Lanka

In addition, reductions in renal blood flow (RBF) and glomerular filtration rate (GFR) are often associated with many pathophysiological conditions including hypertension,

Sehubungan dengan partisipasi Bapak dalam Asian Aromatherapy Conference (AAC) dan Asian Aroma Ingredients Congress (AAIC) 2016 di Delhi, India yang diselenggarakan pada

This leads the stu- dents into a general discussion of the isovolumic contraction phase of the cardiac cycle.. Finally, students are directed to continue squeezing

Sehubungan dengan partisipasi Ibu dalam Asian Aromatherapy Conference (AAC) dan Asian Aroma Ingredients Congress (AAIC) 2016 di Delhi, India yang diselenggarakan pada tanggal

Increasing the concentration of xylanase, affect the increasing of the reaction rate, so that the amount of xylanase adsorbed into the higher amount of matrix, but the