i
Holistic Dental Clinic Specialist adalah proses pencatatan pengadaan masih dilakukan
secara manual dan sering terjadi kesalahan dalam jumlah stok. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui sistem pengadaan barang di Holistic, untuk membuat
perancangan sistem pengadaan barang di Holistic, untuk mengetahui analisis dan
pengujian sistem pengadaan barang di Holistic, dan untuk mengimplementasikan
sistem pengadaan barang di Holistic. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai referensi
bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama, dan untuk pengembangan ilmu
terkait dengan sistem informasi pengadaan barang.
Peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif, jenis metode penelitian
menggunakan metode survei, sumber data primer dan sekunder. Adapun metode yang
digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi
ini yaitu metode prototype, dengan menggunakan program aplikasi Visual basic 6.0
dan SQL Server 2000.
Dari hasil pengembangan sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan,
obat – obatan, dan alat – alat kedokteran gigi yang dikomputerisasikan, maka akan
memudahkan proses permintaan, penerimaan, dan pengeluaran barang – barang
tersebut. Dan juga akan lebih mudah dan lebih tepat dalam mengetahui jumlah stok
barang – barang tersebut.
▸ Baca selengkapnya: contoh proposal permohonan bantuan alat kesehatan dan obat obatan
(2)ii
Holistic Dental Clinic Specialist is a corporation which move in medical service
especially tooth problems. The problem than happened in Holistic Dental Clinic
Specialist is process record keeping of levying still manually and often mistake in
stock. Intention of this research is to know system levying of goods in Holistic, to
make scheme of system levying of goods in Holistic, to know analysis and
examination of system levying of goods in Holistic, and for the system implementation
of levying of goods in Holistic. Usefulness of this research is to reference to other
researcher wishing check same thing, and for development of science related to
information system levying of goods.
Researcher use descriptive research desain, method research type use survey
method, source of primary and secondary data. As for method which used in
development of software to build this information system that is prototype method,
using Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 applications.
From result of information system levying of supply materials, medicines, and
appliances dentist computerized, then will facilitate request process, acceptance, and
outflow. As well as will be more easy and more precise in knowing the amount of
stocks.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perkembangan
informasi yang kini memegang peranan yang sangat penting dalam setiap kegiatan
suatu perusahaan, industri, maupun instansi pemerintahan. Informasi tersebut
digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan maupun dalam
penyelesaian pekerjaan yang bersifat rutinitas. Karena adanya fungsi dan peranan
informasi tersebut, maka dibutuhkan informasi yang cepat, tepat, akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Salah satu turunan dari teknologi adalah dengan semakin berkembangnya
teknologi informasi. Teknologi informasi memiliki peranan sangat penting dalam
menjadwalkan aktivitas manusia, baik dalam dunia sosial maupun dunia
pekerjaan. Dengan adanya teknologi dibidang infromasi (Teknologi Informasi)
maka setiap pekerajaan manusia yang berhubungan dengan informasi akan
mengalami lompatan kualitas baik dilihat dari segi kecepatan pengolahan maupun
penyebaraannya.
Salah satu sistem informasi yang digunakan oleh sebuah perusahaan adalah
sistem informasi pengadaan barang. Penerapan sistem informasi pengadaan
barang untuk persediaan barang pada perusahaan jasa itu sangat penting, yang
mana pengadaan barang yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan tersebut dapat
dipisahkan menjadi dua bagian besar. Pertama, pengadaan barang yang
dalam perusahaan tersebut dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kedua,
pengadaan barang yang dilaksanakan suatu perusahaan adalah bahan baku,
dimana itu merupakan kebutuhan rutin untuk pelaksanaan kegiatan dalam
perusahaan tersebut.
Komputer merupakan salah satu alat bantu yang berperan dalam hal
penyedia informasi, sehingga banyak perusahaan ataupun instansi pemerintahan
yang mulai membudayakan penggunaan komputer untuk membantu pekerjaan
dalam segala bidang termasuk pengadaan infrastruktur dalam sebuah klinik.
Holistic Dental Clinic Specialist merupakan sebuah klinik yang bergerak
dalam bidang pengobatan dan perawatan gigi. Salah satu hal penting yang harus
diperhatikan dalam sebuah klinik gigi adalah pengadaan bahan perlengkapan,
obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi yang harus selalu tersedia.
Sampai saat ini pengelolaan data pengadaan bahan perlengkapan,
obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic Specialist masih
dilakukan secara manual. Sehingga masih sering terjadi ketidak akuratan data
dengan laporan dan suka ada beberapa arsip yang sulit untuk ditemukan, maka
akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyajikan informasi tentang
persediaan bahan perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di
klinik tersebut.
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin membantu meminimalkan terjadinya
kelemahan tersebut dengan membuat suatu perancangan aplikasi pengadaan bahan
perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi yang berbasis komputer
informasi yang akurat dan mengurangi kesalahan dalam pencatatan laporan.
Apalagi jenis bahan perlengkapan, obat – obatan, dan alat – alat kedokteran gigi di
Holistic Dental Clinic Specialist yang cukup banyak yaitu antara lain, bahan
perlengkapan sekitar 87 jenis, obat sekitar 68 jenis, dan alat sekitar 74 jenis,
sehingga memerlukan sebuah aplikasi untuk dapat menyajikan informasi yang
lebih cepat dan lebih tepat tentang barang – barang tersebut. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “SISTEM INFORMASI PENGADAAN BAHAN PERLENGKAPAN, OBAT-OBATAN, DAN
ALAT-ALAT KEDOKTERAN GIGI DI HOLISTIC DENTAL CLINIC
SPECIALIST”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Proses pencatatan data pengadaan bahan perlengkapan, obat-obatan, dan
alat-alat kedokteran gigi kurang efisien karena masih dilakukan secara
manual.
2. Sering terjadinya kesalahan dalam jumlah stok, hal ini dapat
mengakibatkan kelebihan atau kekurangan pada stok persediaan bahan
Adapun rumusan masalahnya antara lain adalah :
1. Bagaimana sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan, obat-obatan,
dan alat-alat kedokteran gigi yang sedang berjalan di Holistic Dental
Clinic Specialist.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan,
obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic
Specialist.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan,
obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic
Specialist.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan,
obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic
Specialist.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian a. Maksud Penelitian
Maksud dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengembangkan
sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat
kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic Specialist, supaya dapat membantu
kelancaran aktifitas perusahaan dalam proses pengadaan bahan perlengkapan,
b. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan,
obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic Specialist.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengadaan bahan
perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental
Clinic Specialist.
3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian sistem informasi pengadaan
bahan perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic
Dental Clinic Specialist.
4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pengadaan bahan
perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental
Clinic Specialist.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis berharap agar penelitian ini dapat
berguna bagi berbagai pihak, diantaranya adalah :
1.4.1 Kegunaan Praktis
Hasil akhir dari penelitian ini dapat menjadi suatu pertimbangan, masukan,
atau informasi bagi Holistic Dental Clinic Specialist, dalam bidang pencatatan
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Pengembangan ilmu dalam bidang manajemen informatika, terkait dengan
sistem informasi pengadaan barang.
b. Dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti dalam
masalah yang sama.
1.5 Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah dalam pembuatan penelitian ini, antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Hanya membahas proses pengadaan bahan perlengkapan, obat-obatan, dan
alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic Specialist, tanpa ada
proses pembeliannya.
2. Perancangan sistem informasi didasarkan pada pengadaan data bahan
perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi.
3. Sistem yang dibangun hanya dapat digunakan pada pengadaan bahan
perlengkapan, obat-obatan, dan alat-alat kedokteran gigi di Holistic Dental
Clinic Specialist.
4. Obat-obatan yang dimaksud adalah obat-obatan yang digunakan oleh
dokter, bukan resep untuk pasien.
5. Perangkat lunak yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0
dengan menggunakan DBMS SQL Server 2000.
6. Aplikasi yang akan dibuat bersifat no client server, artinya aplikasi ini
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis melaksanakan penelitian di
Holistic Dental Clinic Specialist yang beralamat di Jl. Tikukur No.4
Bandung.
b. Waktu Penelitian
Tabel 1.1. Waktu Penelitian
No Aktivitas
2010
Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, persyaratan umum tersebut adalah bahwa sistem harus mempunyai unsur lingkungan, interaksi unsur dengan suatu tujuan yang akan dicapai.
Menurut Raymond McLeod (2004 : 9) yang dimaksud dengan sistem adalah sekelompok elemen–elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurt Jogiyanto (2001 : 1) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Dan definisi lainnya yang dimaksud dengan sistem adalah kumpulan dari elemen–elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem mempunyai elemen–elemen penyusunan diantaranya adalah : 1. Tujuan
Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan yang akan dihasilkan sistem, karena suatu sistem akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran dan tujuan.
2. Batasan
3. Kontrol
Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukkan data, jenis pemasukkan dan lain–lain.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang meliputi : 1. Komponen Sistem
Segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa hal atau kejadian yang terlibat didalam sistem. 2. Batasan Sistem
Batasan sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem, batas sistem akan memberikan scope tinjauan terhadap sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem
Adanya apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem
5. Masukan Sistem
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.
6. Keluaran Sistem
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
7. Pengolahan Sistem
Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.
8. Sasaran sistem
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran.
9. Kendali Sistem
Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing – masing.
10.Umpan Balik Sistem
Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukkan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukkan yang akan diproses dan akan menghasilkan suatu keluaran.
Gambar 2.1 Bentuk Dasar Sistem ( Sumber: Jogiyanto, 2001)
2.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh dan berakhir.
Menurut Jogiyanto (2001 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
2.2.1. Siklus Informasi
Gambar 2.2 Transformasi data menjadi informasi (Sumber : Edhy Sutanta, 2003)
2.2.2. Kualitas dan Nilai Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Menurut Jogiyanto (2001 : 10)
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan–kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Input Unit Pengolah
Unit Penyimpanan
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2001 : 11) yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain : a. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.
b. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi
c. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. Data : data yang tersimpan dalam jangka waktu
tertentu.
Suatu sistem informasi dapat digerakkan oleh elemen–elemen berikut : 1. Perangkat keras ( hardware ) yaitu komputer yang berperan sebagai media
masukan, proses dan keluaran.
2. Perangkat lunak ( software ) yaitu alat yang digunakan untuk menjalankan perangkat keras yang dapat berupa sistem operasi atau program aplikasi. 3. Data yaitu fakta–fakta dari suatu kejadian yang dapat diolah untuk
menghasilkan suatu informasi.
4. Prosedur yaitu urutan kerja secara sistematis agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur sesuai dengan rencana.
2.4. Pengertian Kedokteran Gigi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 338) yang dimaksud Kedokteran adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan dokter atau pengobatan penyakit.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 451) yang dimaksud Gigi adalah tulang keras dan kecil-kecil berwarna putih yang tumbuh tersusun berakar didalam gusi dan kegunaannya untuk mengunyah atau menggigit.
Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kedokteran gigi adalah segala sesuatu tentang gigi yang berhubungan dengan dokter gigi atau pengobatan penyakit yang terdapat didalam gigi.
2.5. Pengertian Obat
Obat adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.
(http://www.effendi.googlepages.com/NarkobaIII.pdf/ 13 Maret 2010) 2.6. Pengertian Pengadaan
Laporan pengadaan adalah laporan yang didalamnya terdapat data - data tentang barang yang masuk, barang yang keluar, dan stok barang yang terdapat pada perusahaan tersebut. Laporan ini sangat penting karena untuk mempermudah pengecekan data barang dan mengetahui jumlah barang yang ada.
Ada beberapa istilah dalam proses pengadaan ini, diantaranya adalah : 1. Penyedia barang/jasa, adalah badan usaha atau perseorangan yang
2. Barang, adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, bahan setengah jadi, barang jadi/peralatan yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang/jasa.
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Adapun perangkat lunak yang dipakai penulis dalam perencanaan perancangan sistem adalah dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.
2.7.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Menurut Drs. Daryanto (2003 : 13) yang dimaksud Visual Basic adalah salah satu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan windows.
Bahasa Basic adalah bahasa pemograman yang paling banyak digunakan karena bahasa pemograman ini tidak rumit dan tidak banyak ketentuan-ketentuan
mengikat, dibanding bahasa Procedural seperti bahasa C atau Pascal. Karena alasan ini maka telah dikembangkan suatu kompiler Bahasa basic untuk pemograman Windows, dimana pada awalnya didominasi oleh kompiler yang
mudah dan beberapa keuntungan lainnya. Dalam pembuatan program–program melalui sistem Windows terdapat perbedaan, hal tersebut diantaranya program digerakkan oleh pesan, tampilan grafik, dan lainnya yang berhubungan dengan pemakai.
Pada bahasa basic konvensional, perancangan program dimulai dari perencanaan dan mendefinisikan tujuan program, menuliskan kode dan langkah terakhir merancang keluaran dari program, beserta hubungan dengan pemakai. Pada Visual Basic 6.0, setelah perencanaan dan mendefinisikan tujuan program, langkah berikutnya adalah merancang keluaran, dan media hubungan dengan pemakai, dan langkah terakhir adalah menuliskan kode program tersebut.
Microsoft visual basic 6.0 selain disebut sebagai sebuah bahasa pemograman, juga sering disebut sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows.
Beberapa kemampuan dari visual basic antara lain sebagai berikut : 1. Membuat program aplikasi bebasis windows.
2. membuat objek-objek pembantu program, misalnya file help ,control ActiveX dan sebagainya.
3. Menguji program dan menghasilkan program akhir berekstensi EXE yang langsung dijalankan.
lain dan tidak mempunyai database sendiri. Didalam visual basic terdapat objek-objek yang digunakan untuk membantu penggunanya dalam membuat suatu program Aplikasi. Objek-objek tersebut diantaranya adalah :
1. Form
Merupakan sebuah objek didalam aplikasi visual basic. Form disebut juga objek ayah karena form merupakan tempat untuk meletakan objek-objek lainnya didalam aplikasi. Form inilah yang nantinya akan menjadi latar belakang dari program aplikasi yang dibuat pemrogram.
2. Label
Berfungsi untuk menampilkan text, bias juga untuk menampilkan judul,text, penjelasan disebuah kotak text (textbox) keterangan dan sebagainya.
3. Textbox
Adalah suatu objek kontrol yang menerima input dari pengguna dalam bentuk text yang diketik dalam kotak text. Biasanya objek ini digunakan untuk memasukkan informasi-informasi tertulis seperti nama, alamat, nilai, numeric, dan lain sebagainya.
4. Common Button
5. Menu editorMenu
Adalah kontrol yang membuat serangkaian piihan yang dapat dipilih atau di klik untuk melakukan tugas tertentu. Menu ini biasanya terdapat dibagian atas suatu program aplikasi yang dibuat.
6. Frame
Frame berupa bingkai segi empat yang berfungsi mengkomodasikan kontrol-kontrol yang lain. Semua kontrol-kontrol yang diletakkan di dalam frame ini dianggap sebagai satu kelompok.
2.7.2. SQL Server 2000
SQL Server 2000 dikomersilkan pada tahun 2000 dan mempunyai desain yang sudah modern. SQL Server 2000 adalah sebuah mesin database client/server yang berbeda dengan database komputer tunggal tradisional yang memakai sistem pemakaian file secara bersama-sama (misalnya Dbase, Microsoft Jet, MicrosoftVisual FoxPro). Database sistem memakai file secara bersama-sama bergantung pada sebuah proses tunggal per user untuk memanipulasi data pada file yang dipakai bersama pada server jaringan.
SQL Server mempunyai fungsi utama untuk memproses query dan transaksi database yang diberikan oleh aplikasi client dengan kinerja yang baik. SQL Server akan menentukan cara yang paling baik dan efisien untuk memproses perintah-perintah tersebut dengan sebuah teknik yang dinamakan Cost Based Query Optimization.
Basic, Visual C++, Power Builder, Delphi, Visual FoxPro dan sebagainya. Database SQL Server dapat diakses dengan menggunakan Microsoft Jet Engine dan Data Access Object (DAO), Remote Data Object (RDO), ActiveX Data Object (ADO), OLEDB, ODBC, SQL Server built-in Library dan interface dari third party lainnya.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek - objek yang terlibat dalam
perancangan sistem yang akan diteliti penulis. Objek penelitian dilakukan pada
Holistic Dental Clinic Specialist, yang meliputi sejarah singkat perusahaan, visi
dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan deskripsi tugas.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Holistic Dental Clinic Specialist adalah sebuah klinik yang khusus melayani
perawatan kesehatan gigi dan mulut. Klinik ini pertama kali berdiri pada bulan
Oktober 2004, yang berbadan hokum dengan nama PT. Holistic Prima Persada.
Holistic Dental Clinic Specialist menawarkan beberapa jenis pelayanan dan
perawatan gigi dan mulut, diantaranya adalah :
1. Bedah Mulut, meliputi pencabutan gigi, dental implant, operasi gigi
terpendam, dan jaringan rongga mulut lainnya.
2. Prostodonti, meliputi pembuatan berbagai jenis gigi tiruan dengan
berbagai kualitas.
3. Pedodonsia, perawatan khusus gigi sulung dan gigi permanen dalam
masa pertumbuhan pada anak sampai dengan usia 12 tahun.
4. Periodonsia, meliputi pembersihan karang gigi (scaling dan root
5. Ortodonti, perawatan yang bertujuan untuk merapikan susunan gigi
geligi untuk mendapatkan wajah yang ideal.
6. Promotive dan Preventive Dentistri, meliputi penyuluhan mengenai cara
- cara menjaga dan mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut.
7. Oral Medicine, meliputi pengobatan infeksi dan kelainan patologis
rongga mulut.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi
Visi dari Holistic Dental Clinic Specialist adalah menjadi One Stop Dental
Treatment Clinic terbaik di Bandung. Dengan memberikan pelayanan semua jenis
perawatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh beberapa dokter gigi spesialis serta
dokter - dokter gigi yang berpengalaman.
Misi
Misi dari Holistic Dental Clinic Specialist adalah memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang bermutu, merata, dan terjangkau. Serta
memberikan edukasi pada seluruh masyarakat Bandung khususnya akan
kesadaran kesehatan gigi dan mulut.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan kerangka dasar dalam manajemen sebuah
instansi pemerintah atau perusahaan. Dengan mempelajari struktur oganisasi akan
otomatis, wewenang hubungan antara anggota atau tanggung jawab masing
– masing. Struktur organisasi diperlukan bagi perusahaan atau instansi
pemerintah, agar tercipta situasi kerja yang teratur dan lancar.
Dibawah ini adalah gambar dari struktur organisasi di Holistic Dental Clinic
Specialist :
Gambar 3.1.Struktur Organisasi Holistic Dental Clinic Specialist
(Sumber : Holistic Dental Clinic Specialist)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Berikut ini adalah tugas – tugas dari masing – masing bagian :
1. Direktur Utama : bertugas memimpin, mengawasi dan mengendalikan
2. Manager Operasional : Mengurus segala keperluan operasional klinik
dan menjadi pengatur atau penanggung jawab di bagian logistik atau
umum dan bagian keuangan klinik
3. Manager Medis dan Pelayanan : Mengurus segala hal yang
berhubungan dengan pelayanan klinik dan menjadi pengaturnya.
4. Logistik atau Umum : Mengurus segala keperluan klinik, seperti
pembelian keperluan yang dibutuhkan oleh klinik dan lain – lainnya.
5. Keuangan dan Akuntan : Mengurus segala keuangan klinik. Seperti
biaya operasional, pemasukkan klinik, gaji karyawan, dan lain – lain.
6. Dokter : Melakukan kegiatan pengobatan kepada pasien.
7. Perawat : Membantu dokter dalam kegiatan pengobatan pasien.
3.2. Metode Penelitian
Untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah yang baik dan dapat
dipertanggung jawabkan secara akademis maupun praktis, maka harus ada
kejelasan metode penelitian yang akan digunakan.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif,
yang artinya penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai suatu masalah yang ada pada tempat atau lokasi dilakukannya
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data ada dua, yaitu data primer dan data
sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Adapun sumber data primer yang didapat oleh penulis melalui cara :
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data melalui tanya
jawab langsung dengan responden tentang objek yang sedang diteliti.
Dalam hal ini peneliti mewawancarai bagian pengadaan di Holistic
Dental Clinic Specialist.
2. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara
datang langsung ketempat dilakukannya penelitian. Dalam hal ini
peneliti datang ke Holistic Dental Clinik Specialist.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder biasanya didapat dari dokumen-dokumen yang
bersangkutan dengan objek yang diteliti yang ada di tempat dilakukannya
penelitian.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan lebih
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah metode
pendekatan analisis dan perancangan terstruktur. Dalam metode ini terdapat :
• Flow Map
• Diagram Konteks
• Data Flow Diagram (DFD)
• Entity Relationship Diagram (ERD)
• Kamus Data
• Normalisasi File
• Tabel Relasi
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat
dikelompokkan menjadi beberapa tahapan yang dapat membantu kita dalam
mengembangkan sebuah sistem.
Metode pengembangan sistem yang dipakai penulis adalah dengan
menggunakan metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode
dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk suatu program
dengan cepat dan bertahap. Metode Prototype juga membuat suatu proses
pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah.
Berikut ini adalah tahapan – tahapan yang harus dilaksanakan apabila
1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai. Analis sistem mewawancarai
pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan
pemakai terhadap sistem.
2. Mengembangkan prototype. Analis sistem mungkin bekerjasama
dengan spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatan
prototyping untuk mengembangkan sebuah prototype.
3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. Analis mendidik
pemakai dalam penggunaan prototype dan memberikan kesempatan
kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem. Pemakai
memberikan masukan bagi analis apakah prototype memuaskan. Jika
ya, langkah 4 akan diambil, jika tidak prototype direvisi dengan
mengulangi langkah 1, 2, dan 3 dengan pengertian yang lebih baik
mengenai kebutuhan pemakai.
Berikut ini adalah gambar dari tahapan pendekatan Prototype :
1.
2.
3.
4.
Gambar 3.2Pengembangan Prototype Jenis I
(Sumber : Raymond McLeod, Jr, Sistem Informasi Manajemen)
Beberapa kelebihan dari model Prototype :
1. Komunikasi antara analis sistem dan pemakai membaik.
2. Analis dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
3. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
4. Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih sedikit waktu dan
usaha dalam mengembangkan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah.
Beberapa kelemahan dari model Prototype :
1. Prototype hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh – sungguh
2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembangan lebih
berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototype.
3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang
dibuat tidak lengkap atau bahkan sistem kurang teruji.
4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan prototype,
ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang
negatif.
5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototype menjadi tidak pernah
berakhir. Hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu
mudah untuk dipenuhi.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis yang digunakan penulis dalam menyelesaikan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Flow Map
Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
2. Diagram Kontek
Diagram Konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang
menggambarkan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem. Posisi
diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan
3. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur, dan dapat menggambarkan aliran
data didalam sistem yang jelas. DFD merupakan penurunan dari diagram
konteks. Pembuatan DFD bertujuan untuk menggambarkan sistem sebagai
jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain dengan aliran
data yang ada didalam sistem.
4. Kamus Data
Kamus data adalah data directory atau disebut juga dengan istilah system
Data Directory adalah katalog kata fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data ini memuat
tentang :
• Nama. Adalah nama database atau tabelnya.
• Deskripsi. Adalah uraian singkat dari database atau tabel tersebut.
• Struktur data. Adalah daftar fields (komponen data) yang ada
didalam database atau tabel tersebut.
• Tipe data field. Adalah tipe data dalam representasi komputer
untuk masing-masing data.
5. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang
disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan
a. Normalisasi
Normalisasi merupakan cara atau proses untuk mengidentifikasi tabel
kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi
antara satu atribut dengan atribut lainnya.
Bentuk-bentuk dari proses normalisasi adalah sebagai berikut :
1. Bentuk Tidak Normal
Tabel dalam bentuk tidak normal atau yang belum ternormalisasi
adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.
2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen
yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di
antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus
mempunyai nilai data.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Pada tahap normal kedua haruslah sudah ditentukan primary
keynya. Primary key tersebut haruslah lebih sederhana, lebih unik,
dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya, dan lebih
sering digunakan pada tabel / relasi tersebut.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Aturan normalisasi ketiga berbunyi bahwa relasi haruslah dalam
bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara
field-field non-kunci (ketergantungan transitif). Dengan kata lain,
b. Tabel Relasi
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronik.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian software dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian black
box / black box testing. Pengujian Black box adalah pengujian aspek fundamental
sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini
digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
Pengujian Black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan
pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangkat lunak dan
kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang
diharapkan.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analalisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
kedalam bagian – bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi, dengan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Tahap analisa merupakan tahap penting, karena kesalahan ditahap ini akan
menyebabkan juga kesalahan pada tahap perancangan. Analisis sistem
diperlakukan untuk memenuhi kebutuhan akan data dan prosedur suatu sistem
yang sedang berjalan.
4.1.1. Analisis Dokumen
Hal - hal yang harus diperhatikan dalam menguraikan dokumen yang
dipakai dalam sistem adalah nama yang digunakan, fungsi – fungsi dan penjelasan
dari dokumen tersebut. Penggunaan dokumen secara lengkap dilakukan untuk
mengetahui jalur distribusi, fungsi dan frekuensi kedatangan dari dokumen yang
terlibat di dalam sistem pengolahan data. Dokumen yang berjalan antara lain :
1. Nama Dokumen : Form permintaan barang
Fungsi : untuk permintaan barang baru
Sumber : Perawat
Rangkap : Satu
2. Nama Dokumen : Form penerimaan barang
Fungsi : Sebagai catatan apabila terdapat barang baru yang
masuk
Sumber : Perawat
Rangkap : Satu
Aliran Data : Perawat ke manager medis & pelayanan
3. Nama Dokumen : Form pengeluaran barang
Fungsi : Sebagai catatan untuk pemakaian barang
Sumber : Perawat
Rangkap : Satu
Aliran Data : Perawat ke manager medis & pelayanan
4. Nama Dokumen : Laporan permintaan barang
Fungsi : Sebagai bukti bahwa telah meminta barang baru
Sumber : Perawat
Rangkap : Satu
Aliran Data : Perawat ke manager medis & pelayanan
5. Nama Dokumen : Laporan penerimaan barang
Fungsi : Sebagai bukti bahwa telah menerima barang baru
Sumber : Perawat
Rangkap : Satu
6. Nama Dokumen : Laporan pengeluaran barang
Fungsi : Sebagai bukti untuk pemakaian barang
Sumber : Perawat
Rangkap : Satu
Aliran Data : Perawat ke manager medis & pelayanan
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Dokter memberikan daftar permintaan bahan perlengkapan, obat – obatan,
dan alat – alat kedokteran kepada perawat.
2. Perawat mengecek stok barang. Apabila barang yang diminta ada, maka
perawat langsung membuat form pengeluaran BOA dan laporannya. Apabila
barang yang diminta tidak ada dalam stok, maka perawat membuat form
permintaan BOA beserta dengan laporannya. Form permintaan diserahkan
kepada dokter untuk ditanda tangani, dan laporannya diserahkan kepada
manager medis & pelayanan.
3. Dokter menandatangani form permintaan BOA, kemudian menyerahkannya
kepada manager medis & pelayanan.
4. Manager medis & pelayanan mengacc form permintaan BOA, dan kemudian
memesan barang kepada supplier.
5. Supplier mengirim barang pesanan, dan kemudian menyerahkan faktur
6. Perawat membuat form penerimaan bahan perlengkapan, obat – obatan, dan
alat – alat kedokteran beserta laporannya berdasarkan faktur pembelian
sebagai bukti bahwa telah menerima barang yang dipesan. Dan laporannya
diserahkan kepada manager medis & pelayanan.
7. perawat merubah stok berdasarkan dengan masuknya barang baru dan form
penerimaan.
8. perawat membuat form pengeluaran BOA untuk pemakaian beserta
laporannya. Form pengeluarannya diarsipkan, dan laporannya diserahkan
kepada manager medis & pelayanan.
4.1.2.1. Flow Map
Flow Map pengadaan bahan perlengkapan, obat – obatan, dan alat – alat
kedokteran di Holistic Dental Clinic Specialist yang sedang berjalan adalah
! "
#
#
$
!
Gambar 4.1 Flow Map yang sedang berjalan
Keterangan :
4.1.2.2. Diagram Kontek
Diagram kontek pengadaan bahan perlengkapan, obat – obatan, dan alat –
alat kedokteran di Holistic Dental Clinic Specialist yang sedang berjalan adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.2 Diagram Kontek yang sedang berjalan
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram dapat dikatakan sebagai suatu model grafis pada suatu
sistem yang menunjukan aliran data atau informasi dari sumber ketujuan dengan
proses pengolahannya dan juga menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja
antara hirarki atau tingkatan pada DFD. Berikut ini adalah DFD pengadaan bahan
perlengkapan, obat- obatan, dan alat – alat kedokteran yang sedang berjalan di
#%#
Gambar 4.3 Data Flow Diagram yang sedang berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan, peneliti dapat
mengevaluasikan bahwa masih ada kelemahan – kelemahan dari sistem yang
sedang berjalan, diantaranya adalah :
1. Proses penginputan data masih secara manual, sehingga kurang
efisien dan akan sering terjadi kesalahan.
2. Belum adanya tenaga kerja yang mengurus bagian pengadaan
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah tahap untuk memperbaiki system yang sudah
ada, karena sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil
perencanaan sistem yang diperoleh. Tahap perencanaan sistem dapat digambarkan
sebagai perencanaan untuk membangun suatu sistem yang baru akan diajukan
kepada perusahaan dan mengkonfigurasikan komponen - komponen perangkat
lunak dan perangkat kerasnya sehingga menghasilkan sistem yang baik.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem yang peneliti buat adalah :
1. Memperbaiki sistem yang sudah ada supaya bisa lebih baik dan lebih
efisien dari sistem sebelumnya.
2. Membantu perusahaan tempat penelitian dilaksanakan dengan
membuatkan sebuah aplikasi berbasis komputerisasi supaya proses
pengolahan data bisa lebih cepat dan mengurangi kesalahan – kesalahan
yang sering terjadi.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem yang diusulkan yaitu sistem pengadaan yang menggunakan proses
komputerisasi dengan menggunakan software visual basic 6.0 dan databasenya
menggunakan SQL server 2000, yang sebelumnya proses pengadaan tersebut
hanya dilakukan secara manual.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
1. Dokter memberikan data barang baru kepada bag.pengadaan.
3. Dokter memberikan daftar permintaan bahan perlengkapan, obat – obatan,
dan alat – alat kedokteran kepada Bag.gudang.
4. Bag.gudang mengecek stok barang kedalam database, apabila stok masih
ada maka menginput pengeluaran BOA, apabila stok tidak ada maka
menginput permintaan BOA kedalam database kemudian dicetak. Form
permintaan BOA diserahkan kepada dokter untuk di tanda tangan.
5. Dokter menanda tangani form permintaan BOA, kemudian
menyerahkannya kepada manager medis & pelayanan.
6. Manager medis & pelayanan mengacc form permintaan bahan
perlengkapan, obat – obatan, dan alat – alat kedokteran, kemudian
memesan barang kepada supplier.
7. Supplier mengirim barang pesanan, kemudian menyerahkan faktur
pembelian kepada Bag.gudang.
8. Berdasarkan faktur pembelian, Bag.gudang menginputkan data
penerimaan BOA kedalam database.
9. Berdasarkan form penerimaan BOA dan barang baru yang sudah tersedia,
maka terjadi perubahan stok secara otomatis, kemudian bag.gudang
menginputkan pengeluaran BOA kedalam database, kemudian mencetak
form pengeluaran BOA.
10.Bag.gudang mencetak laporan permintaan BOA, laporan penerimaan
BOA, dan laporan pengeluaran BOA, kemudian menyerahkannya kepada
4.2.3.1. Flow Map
Flow Map pengadaan bahan perlengkapan, obat – obatan, dan alat – alat
kedokteran di Holistic Dental Clinic Specialist yang diusulkan adalah sebagai
berikut :
-%. !
!
/
/ #
#
/
/
!
Gambar 4.4 Flow Map yang Diusulkan
Keterangan :
4.2.3.2. Diagram Kontek
Diagram kontek pengadaan bahan perlengkapan, obat – obatan, dan alat –
alat kedokteran di Holistic Dental Clinic Specialist yang diusulkan adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.5 Diagram Kontek yang Diusulkan
4.2.3.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat menggambarkan arus data
didalam sistem yang terstruktur. DFD yang diusulkan dapat dilihat pada gambar
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 0 yang Diusulkan
a. DFD Level 1 untuk proses 1 ( pengadaan barang)
#%#
#%, !
"
#%* / #%+
#%( /
#%) #%0
/ #%#1
#%&
#%'
!
b. DFD Level 1 untuk Proses 2 (Cetak Laporan)
#%1
! "
*%1
Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 yang Diusulkan
4.2.3.4. Kamus Data
Nama Arus Data Daftar Permintaan BOA
Alias -
Bentuk Data Dokumen
Arus Data Dokter – proses 1.1 (Cek stok)
Proses 1.1 (Cek stok) – Proses 1.2 (Tersedia ?)
Proses 1.2 (Tersedia ?) – Proses 1.3 (Input Permintaan BOA)
Proses 1.3 (input Permintaan BOA) – Proses 1.4 (Cetak F.
Permintaan BOA)
Proses 1.4 (Cetak Form Permintaan BOA) – F. Permintaan
BOA
Nama Arus Data Form Permintaan BOA
Alias -
Bentuk Data Dokumen
Arus Data F. Permintaan BOA – Dokter
Dokter – proses 1.5 ( ttd form permintaan BOA)
Atribut Kode_minta, kode_barang, nama_barang, supplier, satuan,
tanggal_minta, jumlah_minta.
Nama Arus Data Form Permintaan BOA ttd
Alias -
Bentuk Data Dokumen
Arus Data Proses 1.5 (ttd form permintaan BOA) – manager medis &
pelayanan
Manager medis & pelayanan – proses 1.6 (acc form
permintaan BOA ttd)
Atribut Kode_minta, kode_barang, nama_barang, supplier, satuan,
tanggal_minta, jumlah_minta, mengetahui_peminta.
Nama Arus Data Form Permintaan BOA acc
Alias -
Arus Data Proses 1.6 (acc form permintaan BOA – proses 1.7 (input
penerimaan BOA)
Atribut Kode_minta, kode_barang, nama_barang, supplier, satuan,
tanggal_minta, jumlah_minta, mengetahui_peminta,
mengetahui_penyetuju.
Nama Arus Data Laporan Permintaan BOA
Alias -
Bentuk Data Dokumen
Arus Data Proses 4 (Cetak F. permintaan BOA) – Pemimpin Klinik
Atribut Kode_minta, kode_barang, nama_barang, supplier, satuan,
tanggal_minta, jumlah_minta, mengetahui_peminta,
mengetahui_penyetuju.
Nama Arus Data Laporan Penerimaan BOA
Alias -
Bentuk Data Dokumen
Arus Data Proses 8 (Cetak F. penerimaan BOA) – Pemimpin Klinik
Atribut Kode_terima, kode_barang, nama_barang, satuan,
tanggal_terima, jumlah_terima.
Nama Arus Data Laporan Pengeluaran BOA
Bentuk Data Dokumen
Arus Data Proses 11 (cetak F. pengeluaran BOA) – Pemimpin Klinik
Atribut Kode_keluar, kode_barang, nama_barang, satuan,
tanggal_keluar, jumlah_keluar.
4.2.4. Perancangan Basis Data
Sebagai penunjang sistem pengolahan data, maka harus ditentukan
bagaimana bentuk rancangan database yang digunakan. Perancangan database ini
dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan file – file basis data yang
diperlukan sistem. Dalam perancangan basis data ini akan dibahas tentang
normalisasi, Entity Relationship Diagram (ERD), table relasi, struktur file, dan
kodifikasi.
4.2.4.1. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang
berulang - ulang yang perlu diorganisasikan kembali. Pada proses normalisasi
selalu diuji pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat
menambah/insert, menghapus/retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan
pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa table lagi
atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapatkan basis data yang
optimal.
Tidak
Normal
Kode_barang, nama_barang, jenis, satuan, jumlah, Kode_minta,
kode_barang, nama_barang, supplier, satuan, tanggal_minta,
jumlah_minta, Kode_minta, kode_barang, nama_barang, supplier,
Kode_minta, kode_barang, nama_barang, supplier satuan,
tanggal_minta, jumlah_minta, mengetahui_peminta,
mengetahui_penyetuju, Kode_minta, kode_barang, nama_barang,
supplier, satuan, tanggal_minta, jumlah_minta,
mengetahui_peminta, mengetahui_penyetuju, Kode_terima,
kode_barang, nama_barang, satuan, tanggal_terima,
jumlah_terima, Kode_keluar, kode_barang, nama_barang, satuan,
tanggal_keluar, jumlah_keluar.
Normal ke 1 kode_barang, nama_barang, jenis, satuan, jumlah, kode_minta,
supplier, tanggal_minta, jumlah_minta, mengetahui_peminta,
mengetahui_penyetuju, kode_terima, tanggal_terima,
jumlah_terima, kode_keluar, tanggal_keluar, jumlah_keluar.
Normal ke 2 Tabel data BOA : kode_barang, nama_barang, jenis,
supplier, satuan, jumlah.
Tabel permintaan BOA : kode_minta, nama_barang,
tanggal_minta, jumlah_minta, mengetahui_peminta,
mengetahui_penyetuju, kode_barang.
Tabel penerimaan BOA : kode_terima, nama_barang, satuan,
tanggal_terima, jumlah_terima, kode_barang, kode_minta.
Tabel pengeluaran BOA : kode_keluar, nama_barang, satuan,
4.2.4.2. Relasi Tabel
Tabel relasi merupakan gambaran dari kelompok penyimpanan data yang
ada pada suatu sistem informasi yang menunjukkan hubungan antar kelompok
beserta atribut yang dimilikinya setelah proses normalisasi. Dibawah ini adalah
gambar dari relasi tabel :
!
! !
Gambar 4.9 Tabel Relasi
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram
Entitas adalah objek yang ada dan dapat dibedakan dari objek yang lain.
Sedangkan relasi adalah asosiasi antar entitas, jadi suatu model relasi dan data
relasi digambarkan dengan sekumpulan table yang memiliki kolom dengan nama
yang unik. Jadi Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan salah satu cara
untuk mengolah database sehingga data tersebut dapat diketahui hubungan antar
Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram
4.2.4.4. Struktur File
Tujuan dari perancangan strutur file ini yaitu untuk menentukan nama filed,
type field, lebar field, dan keterangan dari field tersebut yang ada pada setiap file.
Struktur file yang akan digunakan dalam perancangan sistem ini akan menentukan
struktur fisik database yang menunjukkan struktur dari elemen – elemen yang
menyatakan panjang data dan tipe datanya. Struktur file yang akan diuraikan
adalah sebagai berikut :
1. Tabel Data BOA
Nama file : tbarang
Media Penyimpanan : Harddisk
Tabel 4.1 Data BOA
2. Tabel Permintaan BOA
Nama File : tpermintaan
Media Penyimpanan : Harddisk
Primary Key : kode_minta
Tabel 4.2 Permintaan BOA
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Kode_minta Varchar 6 Kode permintaan BOA
2 Kode_barang Varchar 6 Kode BOA
3 Nama_barang Varchar 50 Nama BOA
4 Satuan Varchar 15 Satuan BOA
5 Jumlah_minta Int 4 Jumlah permintaan BOA
3. Tabel Penerimaan BOA
Nama File : tpenerimaan
Media Penyimpanan : Harddisk
Primary Key : kode_terima
Tabel 4.3 Penerimaan BOA
No Nama Field Type Size Keterangan
1 Kode_terima Varchar 6 Kode penerimaan BOA
2 Kode_minta Varchar 6 Kode permintaan BOA
3 Kode_barang Varchar 6 Kode BOA
4 Nama_barang Varchar 50 Nama BOA
5 Satuan Varchar 15 Satuan BOA
6 Jumlah_terima Int 4 Jumlah penerimaan BOA
7 Tanggal_terima Datetime 8 Tanggal penerimaan BOA
4. Tabel Pengeluaran BOA
Nama File : tpengeluaran
Media Penyimpanan : Harddisk
Primary Key : kode_keluar
Tabel 4.4 Pengeluaran BOA
No Nama Field Type Size keterangan
1 Kode_keluar Varchar 6 Kode pengeluaran BOA
2 Kode_barang varchar 6 Kode BOA
4 Satuan Varchar 15 Satuan BOA
5 Jumlah_keluar Int 4 Jumlah pengeluaran BOA
6 Tanggal_keluar Datetime 8 Tanggal pengeluaran BOA
4.2.4.5. Kodifikasi
Kodifikasi dibuat untuk memudahkan dalam membuat kode untuk primary
key yang digunakan agar tidak terjadi redudansi data. Adapun kode – kode yang
terdapat dalam sistem informasi pengadaan bahan perlengkapan, obat – obatan,
dan alat – alat kedokteran gigi di Holistic Dental Clinic Specialist adalah sebagai
berikut :
1. Kode barang
Contoh : OB0001
Keterangan : Jenis barang terdapat 3 macam, yaitu :
B = Bahan perlengkapan
O = Obat
A = Alat
2. Kode minta
Keterangan : M untuk kode minta, dan keempat digit menunjukkan no
urut permintaan BOA.
3. Kode terima
Contoh : T-0001
Keterangan : T untuk kode terima, dan keempat digit menunjukkan no
urut penerimaan BOA.
4. Kode keluar
Contoh : K-0001
Keterangan : K untuk kode keluar, dan keempat digit menunjukkan no
urut pengeluaran BOA.
4.2.5. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka merupakan suatu langkah dalam membuat sebuah
program aplikasi. Program dirancang sesuai dengan kebutuhannya. Perancangan
program dibuat meliputi beberapa perancangan diantaranya perancangan struktur
4.2.5.1. Struktur Menu
Struktur menu merupakan suatu bentuk yang terdapat pada form utama yang
dibuat untuk memudahkan user untuk memilih menu yang dikehendakinya.
Berikut ini gambar rancangan struktur menu :
! !
23
Gambar 4.11 Struktur Menu
4.2.5.2. Perancangan Input
Perancangan input merupakan awal dimulainya proses informasi, desain ini
dirancang untuk memenuhi kebutuhan pemakai sesuai dengan jumlah banyaknya
data yang dimasukkan kedalam sistem pengolahan data tersebut. Berikut ini
1. Tampilan Form Login
Form login merupakan form untuk mengisi user name dan password sebelum
masuk ke dalam aplikasi. Berikut ini adalah rancangan form login.
Gambar 4.12 Form Login
2. Tampilan Form Data Barang
Form data barang merupakan form untuk menginputkan data barang. Berikut
ini adalah rancangan form data barang.
" #
4 5
!
5
6 !
7 899 99 :: ::;
5
5
< !
3. Tampilan Form Permintaan
Form permintaan merupakan form untuk menginputkan permintaan BOA.
Berikut ini adalah rancangan form permintaan BOA.
4. Tampilan Form Penerimaan
Form penerimaan merupakan form untuk menginputkan penerimaan BOA.
Berikut ini adalah rancangan form penerimaan BOA.
5. Tampilan Form Pengeluaran
Form pengeluaran merupakan form untuk menginputkan pengeluaran BOA.
Berikut ini adalah rancangan form pengeluaran BOA.
$ #$%& " " #
5
7 %%%
Gambar 4.16 Form Pengeluaran BOA
4.2.5.3. Perancangan Output
Perancangan keluaran merupakan unit keluaran yang berupa format tampilan
atau laporan dari proses input data dan proses pengolahan data. Berikut ini gambar
1. Perancangan Form Permintaan
Rancangan output form permintaan adalah sebagai berikut :
2. Perancangan Form Pengeluaran
Rancangan output form pengeluaran adalah sebagai berikut :
'
3. Perancangan Laporan Data Barang
Rancangan laporan data barang adalah sebagai berikut :
4. Perancangan Laporan Data Barang Minimum
Rancangan laporan data barang habis adalah sebagai berikut :
Gambar 4.20Laporan Data Barang Minimum
5. Rancangan Laporan Permintaan
Rancangan laporan permintaan adalah sebagai berikut :
6. Rancangan Laporan Penerimaan
Rancangan laporan penerimaan adalah sebagai berikut :
%
Gambar 4.22Laporan Penerimaan
7. Rancangan Laporan Pengeluaran
Racangan laporan pengeluaran adalah sebagai berikut :
BAB V
PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
5.1. Pengujian
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian black box.
Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang
dibuat.
5.1.1. Rencana Pengujian
Pengujian aplikasi pengolahan data pengadaan berikut menggunakan data uji berupa pengolahan data, pengolahan proses dan pengolahan laporan serta
informasi kelengkapannya.
Tabel 5.1 Rencana Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan
Kelas uji Butir uji Jenis Pengujian
Login Pengecekan user name dan password
yang sudah ada
Black Box
Pengisian Data Pengisian data barang Black Box
Pengolahan Data
Pengolahan permintaan barang Black Box
Pengolahan penerimaan barang Pengolahan pengeluaran barang Pengujian
Laporan
Laporan data barang Black Box
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian
Dalam melakukan pengujian, Tentu saja ada objek yang harus diuji dimana setelah itu akan didapat hasil dari pengujian tersebut.
1. Pengujian Login
Pengujian login adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2 Pengujian Login
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal)
Data Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
UserName:
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal)
Data Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
2. Pengujian pengisian data barang
Pengujian pengisian data barang adalah sebagai berikut : Tabel 5.3 Pengujian Data Barang
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Penambahan Data
Data masuk ke dalam database
Perubahan Data Data dapat diubah
hingga data lama
Pencarian Data Data yang dicari
dapat ditemukan berdasarkan kode barang dan nama barang
Data ditemukan Diterima
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pencarian data barang berdasarkan kode barang dan nama barang jika tidak sesuai dengan data yang telah ada
Muncul pesan bahwa data tidak ditemukan
3. Pengujian pengolahan data
• Pengujian pengolahan permintaan barang
Tabel 5.4 Pengujian pengolahan permintaan barang
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memilih kode
• Pengujian pengolahan penerimaan barang
Tabel 5.5 Pengujian pengolahan penerimaan barang
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukkan
• Pengujian pengolahan pengeluaran barang
Tabel 5.6 Pengujian pengolahan pengeluaran barang
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memasukkan
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan
lebih dari stok kurang
4. Pengujian laporan
• Pengujian laporan data barang
Tabel 5.7 Pengujian laporan data barang
Kasus dan Hasil Uji (Data normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pada combo box pilih seluruh
Muncul laporan data barang
Laporan muncul Diterima
• Pengujian laporan data barang habis
Tabel 5.8 Pengujian laporan data barang habis
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pada combo box pilih barang habis
Muncul laporan data barang yang stoknya habis
Laporan muncul Diterima
• Pengujian laporan permintaan
Tabel 5.9 Pengujian laporan permintaan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pilih laporan pertanggal atau per periode
Muncul laporan permintaan barang
• Pengujian laporan penerimaan
Tabel 5.10 Pengujian laporan penerimaan
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pilih laporan pertanggal atau per periode
Muncul laporan penerimaan barang
Laporan muncul Diterima
• Pengujian laporan pengeluaran
Tabel 5.11 Pengujian laporan pengeluaran
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Pilih laporan pertanggal atau per periode
Muncul laporan pengeluaran barang
Laporan muncul Diterima
5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus Black box dapat ditarik
kesimpulan bahwa perangkat lunak dapat mengetahui fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi, kesalahan terminasi dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
5.2. Implementasi
dioperasikan dan dapat dipandang sebagai usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah – langkah dalam tahap implementasi ini adalah urutan kegiatan dari kegiatan awal sampai akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem - sistem yang telah diarancang. Adapun hasil dari tahap
implementasi ini adalah suatu sistem pengolahan data yang dapat berjalan dengan baik.
5.2.1. Batasan Implementasi
Pembuatan aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Bahan Perlengkapan, Obat – obatan, dan Alat – alat Kedokteran Gigi di Holistic Dental Clinic Specialist ini dibatasi pada Perangkat Lunak (software) dan Perangkat Keras (hardware) yang
digunakan.
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak digunakan untuk mendukung kinerja sistem operasi dan
aplikasi database. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Sistem operasi Microsoft Windows XP.
2. Program Microsoft Visual Basic 6.0.
3. Microsoft SQL Server 2000.
5.2.3. Implementasi Perangkat Keras
sesuai dengan sistem informasi yang diusulkan. Adapun dari perangkat keras tersebut adalah sebagai berikut :
1. Minimal Processor Intel Pentium IV atau AMD Athlon 64.
2. Minimal Harddisk 20 GB.
3. Minimal RAM 515 MB.
4. Printer.
5. Monitor, Keyboard, dan Mouse sebagai peralatan antar muka.
5.2.4. Implementasi Basis Data ( Sintaks SQL)
Implementasi basis data dilakukan dengan mengunakan bahasa SQL, dimana DBMS yang digunakan adalah SQL Server. Adapun implementasi basis datanya dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[Tbarang]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[Tbarang] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id =
object_id(N'[dbo].[Tpenerimaan]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[Tpenerimaan] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id =
drop table [dbo].[Tpengeluaran] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id =
object_id(N'[dbo].[Tpermintaan]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable')
= 1)
drop table [dbo].[Tpermintaan] GO
CREATE TABLE [dbo].[Tbarang] (
[Kode_Barang] [varchar] (7) COLLATE
SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[Jenis_Barang] [varchar] (15) COLLATE
SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Nama_Barang] [varchar] (50) COLLATE
SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Supplier] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Satuan] [varchar] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Stok] [numeric](18, 0) NULL ) ON [PRIMARY]
GO