1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Diera globalisasi saat ini secara ideal perusahaan dalam bentuk apapun membutuhkan tenaga profesional yang berkaitan dengan informatika dikarenakan pertumbuhan informasi saat ini, tenaga informasi dibutuhkan untuk mengimbangi arus informasi yang berjalan semakin modern yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam penyajian informasi tersebut.
Sejalan dengan perkembangan tersebut kebutuhan akan data dan informasi oleh pengguna baik secara individual, organisasi atau lembaga tertentu perlu diimbangi dengan sosialisasi yang baik serta diberikan pelatihan agar dapat memahami bagaimana kualitas sistem dapat dihasilkan tentunya dengan menggunakan media perangkat lunak maupun perangkat keras yaitu komputer, karena dalam pengolahannya sistem informasi juga dapat diatur bagaimana informasi yang dihasilkan dapat didistribusikan dengan cepat dan tepat sehingga mempunyai nilai dan arti yang tinggi. Dari permasalahan tersebut Kecamatan Ujungberung berupaya untuk meningkatkan sistem informasi sesuai dengan perkembangan teknologi yang sedang berjalan.
dilakukan masih mengalami kendala, sehingga untuk pencarian data lebih lama karena belum maksimalnya sistem penyimpanan data yang ada. Selain itu terbatasnya sumber daya manusia (user) yang ikut membantu dalam proses pendaftaran pemohon Akta jual beli tanah, terkait dengan banyaknya data yang harus diproses sehingga berpengaruh terhadap lamanya proses pendaftaran dan pengolahan itu sendiri. Untuk menanggulangi hal tersebut maka sangat perlu diadakan pengembangan sistem sehingga diharapakan dapat mengurangi bahkan maniadakan kesulitan yang ada sehingga sistem akan bekerja secara optimal baik dalam pelayanan maupun penyajian data dan informasi.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil sebuah topik tugas akhir dengan judul “SISTEM INFORMASI PENINGKATAN PELAYANAN PENDAFTARAN AKTA JUAL BELI TANAH DI KECAMATAN UJUNG BERUNG BANDUNG”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
3
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengindentifikasi masalah-masalah terkait dengan pelayanan pembuatan akta tanah sebagai berikut :
1. Sistem penyimpanan data masih belum maksimal, akibatnya data terkadang salah atau bahkan tidak ada, karena arsip yang menumpuk. 2. Kecepatan dan ketepatan pendaftaran akta jual beli tanah masih
belum maksimal, sehingga berpengaruh terhadap lamanya proses pembuatan akta tanah.
3. Proses pembuatan laporan data akta tanah masih membutuhkan waktu yang lama dan data laporan pun masih kurang akurat.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis sistem yang ada maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, diantaranya:
1. Bagaimana sistem informasi pelayanan pendaftaran akta tanah yang saat ini sedang berjalan di Kecamatan Ujung berung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan pendaftaran akta jual beli tanah di Kecamatan Ujungberung agar proses pendaftaran akta tanah dapat berjalan dengan cepat dan tepat.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini terdapat maksud dan tujuan yang hendak di capai dan sesuai dengan yang diharapkan.
1.3.1. Maksud Peneliti
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi pendaftaran akta jual beli tanah di kecamatan Ujungberung berdasarkan program yang sesuai dengan kebutuhan.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Agar sistem penyimpanan data dapat dimaksimalkan, karena sistem database mengunakan komputer.
2.Untuk membantu pihak Kecamatan khususnya seksi pembangunan yang sedang melakukan penelitian dan pengembangan terhadap sistem yang sedang berjalan dengan program yang sesuai, sehingga proses pendaftaran akta tanah dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
5
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang penulis lakukan adalah:
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Memberikan masukan atau pendapat untuk pengolahan data sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam pengembangan cara-cara yang telah ada sebelumnya.
2. Membantu proses pendaftaran akta tanah di Kecamatan Ujungberung.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Sebagai pengembangan ilmu hasil dari penelitian ini menjadi pembanding antara ilmu secara teori dengan lapangan atau praktek. Sehingga dengan adanya pembandingan itu dapat memajukan ilmu manajemen informatika yang sudah ada dan dapat mengunungkan berbagai pihak.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para kademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus referensi dalam penulisan.
1.5. Pembatasan Masalah
Batasan-batasan masalah yang disajikan oleh penulis pada penelitian ini mencangkup beberapa hal yaitu :
1. Aplikasi yang dibuat hanya mencangkup pendaftaran akta tanah.
2. Dalam penulisan system informasi ini penulis menggunakan Aplikasi pemograman Visual Basic SQL Server 2000 sebagai database dan untuk Sistem operasi menggunakan system operasi yang biasa digunakan, yaitu Window.
3. Ruanglingkup daerah pendaftaran akta jual beli tanah.
1.6. Lokasi dan Waktu/Jadwal Penelitian
Adapun tempat penelitian yang dilakukan yaitu di Kecamatan Ujungberung jln Alun-alun Utara no.211 Telp. (022) 7800003 Bandung 40616
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
N
o Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 1 Mengidentifikasi
Kebutuhan Pemakai
2 Mengembangkan Prototype 3 Mengadakan Sistem
Operasional 4 Menguji Sistem 5 Menggunakan Sisitem
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ada juga beberapa pengertian definisi sistem yaitu :
Menurut Hall dalam buku Abdul Kadir (2003 : 11) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
Dari beberapa kutipan diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pihak tertentu dalam pengambilan keputusan.
2.2. Konsep Dasar Sistem
2.2.1. Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya. Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) ”Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
2.2.2. Karakteristik Sistem
Menyangkut Pemahaman tentang karakteristik sistem, Menurut Jogiyanto (2004 : 684) berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu :
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain atau lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
9
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap di jaga dan dipelihara.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer ”Program” adalah maintenance input dan ”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (output)
Adalah hasil dari energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada super sistem.
7. Pengolah Sistem (process)
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem dapat mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.2.3. Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahannya, kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. 2.3. Konsep Dasar Informasi
Menurut davis dalam buku Abdul Kadir (2003 : 31) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Menyangkut tentang pengertian informasi ini, Jogiyanto (2004 : 692) berpendapat bahwa :
”Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.
11
pengolahan tersebut bisa menjadi informasi jika tidak dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Menurut Jogiyanto (2004 : 696), kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjadi dan selain itu harus jelas maksud dan tujuannya, sehingga output (keluaran) bisa di pertangung jawabkan.
2. Tepat waktu
Informasi pada saat diperlukan tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi dalam pengambilan suatu keputusan.
3. Relevan
Informasi harus bermanfaat dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pemakai.
2.3.1. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data tersebut harus melalui beberapa pengolahan dengan menggunakan suatu model tertentu agar dihasilkan suatu informasi yang berguna.
tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input.
Gambar 2.1 Siklus Informasi Sumber : Abdul Kadir (2003 : 32) 2.3.2. Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti: 1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
13
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4. Perancangan Sistem
Tahapan perancangan sistem mempunyai dua maksud, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangunan yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
2.4.1. Perancangan Proses
Perancangan proses merupakan tahapan yang sangat menentukan terciptanya sistem informasi yang baik. Untuk mendukung proses pembentukan database tersebut ada beberapa peralatan, yaitu:
1. Diagram Alir Dokumen (Flowchart)
Diagram alir data atau flowchart merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevakuasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
2.Diagram Konteks (Context Diagram)
Context Diagram adalah bagian dari DFD yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Context Diagram menyoroti jumlah karakteristik sistem, yaitu:
15
b. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.
c. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
d. Penyimpanan data (Storage), yaitu digunakan secara bersamaan antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol penyimpanan dalam Context Diagram dibenarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari luar sistem.
e. Batasan antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan dalam Context Diagram antara lain:
1. Persegi panjang (terminator)
Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data.
2. Lingkaran
Untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem. 3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam Data Flow Diagram, dan mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.
2.4.2. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data ini terdiri dari Normalisasi, ERD (Entity Relasi Diagram), Tabel Relasi, Struktur File. Berikut penjelasan perancangan basisdata tersebut:
1. Normalisasi
Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi table-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi dalam tiga tahap, yaitu Bentuk tidak normal (unnormal), Bentuk Normal Pertama, Bentuk Normal Kedua (2NF), Bentuk Normal Ketiga (3NF). Pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal. Berikut penjelasan tahap-tahap pembentukan normalisasi.
a. Bentuk tidak normal (unnormal)
17
b. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama. Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dalam satu tabel yang berulang.
c. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Pada tahap ini dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key. d. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar table, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada table-tabel tertentu.Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika sebuah table semua atribut yang tidak termasuk primary key memiliki ketergantungan pada kunci penentu.
2. ERD (Entity Relationship Diagram)
Model ERD diagram dibentuk dari komponen dasar yaitu: a. Entitas
Entitas adalah segala sesuatu yang ada dan dapat dibedakan berupa orang, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.
Setiap entitas mempunyai atribut atau elemen data yang mencirikan entitas tersebut.
c. Relasi
Hubungan antara entitas atau beberapa entitas. 3. Relasi Tabel
Relasi table secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat table-tabel yang saling berelasi satu sama lain. relasi antar table dengan table yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.
4. Struktur File
Struktur file merupakan struktur dari file-file dalam basis data, baik itu file tipe data maupun deskripsi lain file-file tersebut.
2.5. Metode Pengembangan Sistem
Untuk membangun sebuah sistem informasi diperlukan suatu metodologi pengembangan sistem. Prototype adalah suatu metode dalam pengembangn sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Yang dimaksud disini adalah suatu proses standar yang dipakai oleh pengembangan sistem, melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, hingga sampai pada implementasi.
Penyusun lebih memilih menggunakan metode pengembangan sistem
19
penyusun merasa lebih cocok menggunakan metode prototype dalam penelitian yang penyusun lakukan.
Kelebihan:
Prototype Waterfall
Metode ini cukup efektif sebagai
paradigma dalam rekayasa perangkat
lunak. Kuncinya adalah mendapatkan
kebutuhan dan aturan yang jelas yang
disetujui pelanggan dan pembuat
perangkat lunak. Walaupun pada
umumnya prototype akan dihilangkan
dan dibuat perangkat yang sebenarnya.
Metode ini lebih baik jika kebutuhan
sudah diketahui dengan baik
Kekurangan:
Prototype Waterfall
1. Pelanggan kadang tidak menyadari
bahwa mungkin saja prototype dibuat
terburu-buru dan rancangan tidak
tersusun dengan rapi.
2. Pengembang kadang-kadang membuat
implementasi sembarang karena ingin
selesai dengan cepat.
1. Pada kenyataanya, jarang mengikuti
urutan sekuensial seperti pada teori,
interasi sering terjadi menyebabkan
masalah yang baru.
2. Pelanggan harus sabar, karena
pembuatan perangkat lunak akan
dimulai ketika tahap desain sudah
2.6. Sekilas tentang Visual Basic versi 6.0
Visual Basic merupakan bahasa pemograman tercepat dan termudah untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft Windows. Dengan menggunakan metode
graphical user interface (GUI), VB memudahkan pemograman untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen untuk setiap bentuk pemograman.
Visual Besic dibuat sebagai langkah pengembangan untuk menyesuaikan basic yang berbasis DOS yang tidak mempunyai kemampuan menggunakan metode GUI dalam window.
Sebagai program yang berbasis window, vb mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan seluruh aplikasi window, seperti ms word, ms excel, ms access, dan sebagainya. Dengan kemampuannya yang hampir tidak terbatas, vb dapat digunakan untuk semua jenis aplikasi pemograman.
2.6.1. Sekilas tentang SQL server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relation database manajement sistem (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan barbagai fasilitas.
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut : 1. Database
Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data.
2. Tabel
21
3. Data Diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL.
4. Ideks
Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat menimggalkan kecepatan akses baris tabel
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.
6. Stored Prosedure
Stored procedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.
7. Fungsi
Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skala maupun tabular (Berbentuk tabel).
8. Trigger
2.7. Pengertian Pejabat Penbuat Akta Tanah (PPAT). Pejabat Pembuat Akta Tanah/PPAT
PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu.
(Ps.1 ayat 1 Ps.2 ayat 1 Peraturan Pemerintah No.37 Th. 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah), pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik atas Satuan Rumah Susun.
Akta-akta yang boleh di buat oleh PPAT : 1. Jual Beli (Tanah & Bangunan).
2. Tukar Menukar. 3. Hibah.
4. Pemasukan kedalam perusahaan inbreng. 5. Pembagian Hak Bersama.
6. Pemberian Hak Tanggungan.
7. Pemberian Kuasa Membebankan Hak Tanggungan. 8. Dan lain-lain selama tidak dikecualikan kepada pejabat
23 BAB III
OBJEK PENELITIAN DAN METODE
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu permasalah yang dijadikan sebagai topik penulis dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.
3.1.1 Sejarah Singkat Kecamatan Ujung Berung
Kecamatan Ujungberung dibentuk berdasarkan PP No. 16 Tahun 1987 tentang perubahan batas wilayah Kota Madya daerah tingkat II Bandung dan Kabupaten daerah tingkat II Bandung dan peraturan daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2001 tentang pembentukan dan susunan organisasi kecamatan di lingkungan pemerintah Kota Bandung. Secara geografis wilayah kecamatan Ujungberung berada di ketinggian 668 m diatas permukaan laut, secara geografis kecamatan Ujungberung berbatasan dengan :
perempuan, secara administrative terbagi ke dalam 7 (tujuh) kelurahan,71 RW dan 330 RT yaitu :
1. Kelurahan Pasir Endah 2. Kelurahan Cigending 3. Kelurahan Pasir Wangi 4. Kelurahan Pasir Jati 5. Kelurahan Pasanggrahan 6. Kelurahan Ujungberung 7. Kelurahan Cisaranten Wetan.
3.1.2 Visi dan Misi Kecamatan Ujungberung Visi Kecamatan Ujungberung :
“Menjadikan Kecamatan Ujungberung Menjadi Mitra Utama pengembangan kawasan Bandung Timur Tahun 2008 Melalui Pelayanan Prima”.
Misi Kecamatan ujungberung adalah :
1. Mewujudkan kinerja pemerintah kecamatan Ujungberung yang berjalan lebih efektif, efisien, transparan dan akuntable.
2. Mewujudkan Ujungberung yang tertib, bersih, dan tertata, berlandaskan kesadaran dan partisipasi seluruh warga masyarakat Ujungberung.
25
4. Mengembangkan perekonomian kecamatan yang dinamis dan berpihak pada keadilan ekonomi.
3.1.3. Struktur Organisasi
Dalam organisai formal haruslah terdapat beberapa hal yang diperhatikan yaitu tujuan yang sama dan searah. Faktor manusia dan struktur pembinaan tugas dan wewenang, hubungan jaringan kerja serta koordinasi diantara sekelompok manusia tersebut.
Tujuan merupakan suatu dasar atau motifasi dari searah kegiatan organisasi tanpa adanya suatu tujuan, organisasi akan berjalan tanpa arah, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar individu-individu organisasi.
Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relative mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi, fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut.
STRUKTUR ORGANISASI
KECAMATAN UJUNGBERUNG BANDUNG
27
3.1.4 Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas-pokok dan fungsi dari masing-masing Pejabat Strutural yang ada di Kecamatan Ujungberung, adalah sebagai bertikut :
1. Camat
(1) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagai urusan otonomi daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Camat mempunyai fungsi : a. mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;
b. mengkoordinasikan ketentraman dan ketrertiban umum;
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang- undangan;
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. membina pemerintahan kelurahan diwilayah kerjanya.
2. Sekretariat Kecamatan
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagain tugas kecamatan di bidang kesekretariatan
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan penyusunan rencana program kecamatan ;
c. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi, dan laporan kegiatan kecamatan dang fungsi kecamatan ;
d. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi ;
e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan kecamatan dan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan ;
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administratif kegiatan kesekretariatan dan kecamatan ; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawain mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian ;
b. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan kecamatan, penyelengaraan kerumah tanggaan kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian ; dan
29
4. Sub Bagian Keuangan dan Program
(1) Sub Bagioan Keungan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat kecamatan dibidang keungan dan program
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok serbagaimana dimaksud Sub Bagian Keungan dan Program mempunyai fungsi ;
a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja kecamatan ;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan kecamatan;
c. peleksanan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bhan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan;
d. pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja kecamatan.
5. Seksi Pemerintahan
(1) Seksi pemerintahan mempunyai tugas pokok meleksdanakan sebagian tugas kecamatan di bidang pemerintahan.
(2) Untuk melakasakan tugas pokok sebagaimana di maksud seksi pemerintahan mempunyai fungsi;
b. pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetanga; c. pelayanan adminiostrasi pertahanan;
d. pembinaan administrasi pemerintahan kelurahan;
e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan instansi terkait; dan
f. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan 6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
(1) Seksi ketentraman dan Ketertriban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok senagaimana di maksud pada Ayat (1), seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban; b. pembinaan ketentraman dan ketertiban;
c. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;
d. pemberdayaan masyarakat dalam Pencegahan dan penaggulangan bencana;
e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan instansi terkait;
f. pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban. 7. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan
31
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di maksud pada ayat (1), seksi pendidikan dan kemasyarakatan mempunyai fungsi:
a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan;
b. inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan; c. investarisasi potensi di bidang pendidikan formal dan informal;
d. pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kecamatan dan kelurahan;
e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;
f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan instansi terkait;
g. pelaporan pelksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan. 8. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup
(1) Seksi ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas kecamatan di bidang ekonomi,pembangunan dan lingkungan hidup.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di maksud pada ayat (1), seksi ekonomi, pembangnan dan lingkungan hidup mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup;
d. fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitasi umum dan fasilitasi sosial;
e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup;
f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan,pembangunan,serta lingkungan hidup dengan instansi terkait;
g. pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.
9. Seksi Pelayanan
(1) Seksi pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas camat di bidang pelayanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seksi pelayanan mempunyai fungsi:
a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b. pelayanan data dan informasi kecamatan;
c. pelayanan administrasi kependudukan; d. pelayanan admministrasi umum lainnya;
33
3.2 Metode Penalitian 3.2.1. Desain Penelitian
Dalam menentukan desain penelitian, penulis malakukannya di Kecamatan Ujungberung jln Alun-alun Utara no.211 Telp. (022) 7800003 Bandung 40616. Maka penulis akan melakukan penelitian di kecamatan ini untuk membangun sebuah Program pembuatan akta tanah. Dengan metode deskriptif pada pendekatan kasus di Kecamatan Ujungberung, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di Kecamatan Ujungberung.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang lengkap berhubungan dengan penelitian ini dilakukan dengan survey. Data yang diperlukan adalah data primer dan data
sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Obesvasi di lakukan pengamatan lapangan yang dapat memudahkan dalam proses pengumpulan data sehingga data yang di dapat lebih terjamin ke aslian dan keakuratannya. Dengan cara melihat dan memantau langsung ke bagian pengurus/pembuat akta tanah untuk mencatat data yang di butuhkan sesuai fakta yang ada di lapangan.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan data yang tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan memepelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada pengurus/pembuat akta tanah, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya penulis mengambil contoh dokumen pembuatan akta tanah.
3.2.3. Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem
35
Menurut jogianto( 2002 :7), metodologi yang digunakan adalah paradigma prototyping. Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis sistem akan melakukan studi kelayakan terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedur maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
b. Merancang prototype. Pada tahap ini analisis sistem bekerja sama dengan pemograman mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan model sistem yang akan dibangunnya.
c. Menetukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemogram berdasarkan model
sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.
e. Menguji sistem opersional. Pada tahap ini pemogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.
f. Menetukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya mulai dari awal lagi.
Mengidentifikasi kebutuhan
Gambar 3.2 Model Prototype Menurut jogianto (2002 : 7)
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan analisis dan pemograman terstruktur. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah
37
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang akan digunakan adalah model Prototype. Karena model tersebut lebih memperhatikan kebutuhan sistem pemakai, Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, proses menghasilkan sebuah prototype
disebut prototyping.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Analisis dan perancangan sistem terstruktur adalah analisis sistem yang menggunakan pendekatan terstruktur dalam pengembangan sistem. Sedangkan pendekatan terstruktur adalah pendekatan dalam pengembangan sistem yang dilengkapi oleh alat dan teknik yang memadai. Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses perancangan sistem, alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri diagram alir dokumen /flow map, diagram konteks/context diagram, diagram arus data/data flow diagram dan kamus data.
1) Diagram Alir Dokumen (Flowmap)
2) Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input kesistem atau output dari sistem yang akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.
3) Data Flow Diagram
Diagram aliran data atau data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan di kerjakan.
4) Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Kamus data ikut berperan dalam dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi karena peralatan ini berfungsi untuk :
39
5) Perancangan Basis Data
Basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
A . Normalisasi
Normalisasi adalah suatu tekhnik untuk mengorgainisasi data ke dalam tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam suatu organisasi.
Tujuan normalisasi :
1. Untuk menghilangkan kerangkapan data 2. Untuk mengurangi komplektisitas
3. Untuk mempermudah pemodifikasian data.
Ada beberapa urutsan dalam melakukan normalisasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bentuk normal ke satu (1 Nf)
Menghilangkan beberapa perulangan group data pada tabel dan mengidentifikasikan tabel dengan memberikan primarykey pada tabel.
2. Bentuk normal kedua (2Nf)
Buat tabel baru dimana semua field-fieldnya sudah bergantung penuh pada
primary key dan ciptakan hubungan anta tabel dengan menggunakan foreign key.
3. Bentuk Normal ketiga (3Nf)
B Tabel Relasi
Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan enttas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One to Many).
3.2.4. Pengujian Sotfware
Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah Metode Pengujian
Black-Box. Metode ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian balck box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal 4. Kesalahan kinerja.
71
BAB V
PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian di lakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuannya dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang memiliki kualitas yang baik yaitu mampu untuk mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
5.1.1 Rencana Pengujian
Pengujian software dalam penelitian ini dilaksanakan oleh pihak user atau pengguna, untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian yang didasarkan pada sepesifikasi perangkat lunak yang dibuat. Adapun hal – hal yang akan diujikan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1
Rencana Pengujian Sofware Sistem Informasi pelayanan pembuatan akta tanah
Requirement Yang Diuji Butir Uji
Login Melakukan Login
File Menginputkan Data Petugas
5.1.2 Kasus Dan Hasil Pengujian 1. Pengujian Login
Berikut ini adalah hasil pengujian sistem menggunakan metode black box berdasarkan requitment pada rencana pengujian :
Tabel 5.2 Pengujian Form Login
2. Pengujian Penginputan Data Pemohon Tabel 5.3
Pengujian form data pemohon
Data Masukan
Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Tombol
Kkode pemohon dan Tanggal bertambah simpan di klik
Akan
Klik Rubah Data diperbaharui Tombol “Rubah” berfungsi sesuai yang diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak Klik Hapus Data Terhapus Tombol “Hapus”
berfungsi sesuai yang diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
User name dan password : terisi dengan benar atau user name atau password salah
73
Klik “Cari “ Masukan pencarian ‘ketemu’
Tombol “Cari” dapat berfungsi sesuai yang diharapkan
[√] diterima [ ] ditolak Klik Keluar Keluar dari form
data
3. Pengujian Penginputan Data Petugas/ Staf Tabel 5.4
Pengujian form data petugas
Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan
Kode Pemohon PH-001
Data bisa masuk ke database
Data pencarian Kode pemohon ada
[ X ] diterima [ ] ditolak
5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara fungsional perangkat lunak sudah sesuai dengan yang diharapkan bahwa tidak ada redudansi pada sistem. Data , data pemohon, data Tanah tidak akan ada yang sama karena sistem tidak akan memperoses jika data tersebut sudah terdaftar dalam database sistem.
5.2 Implementasi
kegiatan awal sampai akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem yang telah dirancang.
5.2.1 Batasan Implementasi (optimal)
Dalam mengimplementasikan perangkat lunak pemantauan dan pengendalian aplikasi Sistem Informasi Peningkatan Pelayanan Pembuatan Akta tanah Di Kecamatan ujungberung ini terdapat beberapa hal yang menjadi batasan implementasi, yaitu :
1. Aplikasi ini hanya sebatas sistem pelayanan pembuatan akta tanah 2. Basis data yang digunakan dalam pengimplementasian ini adalah
SQL Server 2000.
3. Tampilan pada aplikasi menggunakan bahasa Indonesia. 5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak
Untuk sistem ini perangkat lunak sistem informasi ini fasilitas komputer, tersebut hanya dapat dimanfaatkan bila dilengkapi dengan software, sedangkan aspek penunjang dari software ini diharapkan dapat menghasilkan informasi baik melalui layar monitor maupun printer sebagai otak laporan.
Perangkat lunak ini terdiri dari sistem oprasi dan aplikasi database, adapun spesifikasi perangkat lunak tersebut adalah :
a. Sistem Oprasi Windows Xp SP2
75
5.2.3 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus dipenuhi server maupun client adalah sebagai berikut :
1. Proccesor Intel Pentium IV atau setara 2. Hardisk 7300 Rpm
3. VGA 128 MB
4. Mouse, Keyboard, dan Monitor
5. Monitor display 800 x 600 16 bit (resolusinya dianjurkan 1024 x 768 ) 5.2.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)
Implementtasi basis data digunakan untuk membuat struktur database dan tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data - data pemohon berikut sintak Sql yang digunakan :
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[T_pemohon1]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[T_pemohon1] GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[T_Petugas]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
GO
if exists (select * from dbo.sysobjects where id = object_id(N'[dbo].[T_tanah]') and OBJECTPROPERTY(id, N'IsUserTable') = 1)
drop table [dbo].[T_tanah] GO
CREATE TABLE [dbo].[T_pemohon1] (
[Kode_pemohon] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[Tanggal] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[No_KTP] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Jenis_kelamin] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Nama_pemohon] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Tgl_lahir] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
77
[Status] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Agama] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Alamat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[RT/RW] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Pekerjaan] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Kota] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL
) ON [PRIMARY] GO
CREATE TABLE [dbo].[T_Petugas] (
[NIP] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[Tanggal] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Jabatan] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Golongan] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL
) ON [PRIMARY] GO
CREATE TABLE [dbo].[T_tanah] (
[Kode_pemohon] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[No_Akta_Tanah] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Desa] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Kelurahan] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Kecamatan] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Luas_Tanah] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
79
[B_Timur] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[B_Utara] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[B_Selatan] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[NIP] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Nama_Camat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Saksi_1] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[Saksi_2] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL
) ON [PRIMARY] GO
5.2.5 Implementasi Antar muka
5.2.5.1 Form Login
Berikut adalah form Login yang merupakan langkah pertama dalam mengimplementasikan program untuk memanggil program utama yang telah dibuat dengan catatan password yang dimasukan benar.
Gambar 5.1 Login
5.2.5.2. Form Menu Utama
81
Gambar 5.2 Menu Utama
Untuk menjelaskan form menu utama utama adalah sebagai berikut : Tabel 5.5
Implementasi Antarmuka Struktur menu
Menu Deskripsi
File Data petugas, keluar
Input Data Untuk memanggil menu input data pemohon, input data tanah
Cetak Laporan Untuk memanggil mencetak laporan data pemohon ,laporan data tanah
Tentang about Untuk memanggil form tentang pembuat program
5.2.5.3 Form Input Petugas
Adapun tampilan dari form petugas adalah sebagai berikut:
Gambar 5.3 Data petugas Tabel 5.6
Fungsi Tombol – Tombol Form Input Data petugas
No TOMBOL KETERANGAN
1 Tambah Untuk menambah data baru
2 Simpan Untuk menyimpan data yang telah ada 3 Ubah Untuk mengubah data yang ada
4 Batal Untuk membatalkan data petugas yang mau di input
5 Hapus Untuk menghapus data petugas yang mau di input
83
5.2.5.4 Form Input Data pemohon
Pada form pemohon ini di buat untuk menginputkan data pemohon yanh akan membuat akta tanah.
Gambar 5.4 Data pemohon
Jika ingin menbahkan data pemohon, clik tombol tambah maka akan keluar kode pemohon secara otomatis dan tanggal pembuatan secara otomatis.
Gambar 5.5 Pencarian Data
Setelah di tekan “Enter” maka akan muncul cetak Laporan Data Pemohon seperti di bawah ini :
Gambar 5.6 Cetak Laporan Data Pemohon
5.2.5.5 Form Input Data Tanah
85
Gambar 5.7 input data tanah
5.2.5.6 Form Membuat laporan
Gambar 5.8 Membuat laporan
Setelah di clik cetak laporan maka akan tampil gambar seperti di bawah ini :
87
5.2.5.7 Form Laporan akhir
Dalam form Laporan akhir ini petugas akan mrmbuat laporan keseluruhan tentang data pembuatan akta tanah dan gambarnya sebagai berikut :
Gambar 5.10 Form Laporan Akhir
Setelah semuanya telah di tentukan maka clik tombol cetak laporan maka akan tampil laporan akhirnya seperti di gambar tersebut:
Gambar 5.11 Laporan Akhir Data Akta Tanah
5.2.5.8 Form About
Form About adalah form yang berisi tentang biodata pembuat aplikasi sistem informasi peningkatan pelayanan pembuatan akta jual beli tanah, seperti berikut :
89
5.2.5.9 Menu Keluar
Apabila akan keluar dari program, maka muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini, jika menekan tombol yes maka akan keluar dari program dan apabila menekan tombol no maka akan kembali ke menu utama.
Gambar 5.13 Form Keluar Program
5.2.6. Implementasi Instalasi Program
Sebelum menjalankan program aplikasi pembuatan akta tanah di kecamatan ujung berung bandung, diharuskan untuk melakukan instalasi program terlebih dahulu. Berikut ini tahapan-tahapan instalasi program pembuatan akta tanah di kecamatan ujung berung. Sebagai berikut :
1. Dobel klik file setup.exe.
2. Jika muncul gambar di atas, klik OK.
Gambar 5.15 Mulai Penginstalan
3. Klik gambar komputer jika setuju tujuan direktori instalasinya.
91
4. Klik tombol Continue.
Gambar 5.17 Program Group
5. Tunggu proses instalasi (gambar di bawah) sampai selesai.
6. Klik OK untuk mengakhiri instalasi
Gambar 5.19 Finishing OK
Selelah proses instalasi selesai, program siap digunakan dengan klik Start - Program – Sistem Informasi Pembuatan Akta Jual Beli tanah. Tampilan program awal adalah langsung menampilkan form password.
Gambar 5.20 Form Login 5.2.7 Penggunaan Program
93 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan
Berdasarkan sistem informasi yang telah dibuat mengenai Sistem Informasi peningkatan pelayanan pembuatan akta jual beli tanah di kecamatan ujungberung, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan diintegrasikannya sistem dengan database, maka memudahkan proses penyimpanan data pemohon, dan penyimpanan datanya tidak akan menupuk atau hilang.
2. Dengan adanya sistem aplikasi pembuatan akta tanah di Kecamatan Ujungberung dapat memudahkan Staf dalam pembuatan akta tanah. 3. Dan dengan adanya aplikasi ini, proses pembuatan laporan akan lebih
baik lagi, sehingga data laporan akta tanah tidak ada yang kurang.
6.2 Saran
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis akan memberikan saran kepada Kecamatan Ujungberung yang mudah-mudahan bersifat membangun dalam proses pembangunan system Informasi yang baru yaitu sebagai berikut :
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Zainal Arifin Nama Panggilan : Zae
Nim : 10905034
Tempat / Tanggal Lahir : Subang 02 feb 1987 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jl. Cibogo Atas No 18b Rt o5/o4
No_Hp : 085723653305
Pendidikan :
1993-1999 : SDN Sukawarna
1999-2002 : SMP Angkasa Lanud Husain Bandung 2002-2005 : SMA Angkasa Lanud Husain Bandung 2005-2010 : Diplomat III Manajemen Informatika
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi Manajemen Informatika jenjang Diploma tiga Fakultas Teknik & Ilmu Komputer.
Zainal Arifin 10905034
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
xii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 12
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 26
Gambar 3.2 Model Prototype ... 36
Gambar 4.1 FlowMap Yang Berjalan... 44
Gambar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan ... 45
Gambar 4.3 DFD Yang Berjalan ... 46
Gambar 4.4 FlowMap yang Diusulkan... 49
Gambar 4.5 Diagram Konteks yang Diusulkan ... 50
Gambar 4.6 DFD yang Diusulkan ... 51
Gambar 4.7 Relasi Tabel ... 57
Gambar 4.8 ERD yang Diusulkan ... 58
Gambar 4.9 Struktur Menu ... 62
Gambar 4.10 Perancangan Input Login ... 63
Gambar 4.11 Perancangan Input Data Petugas ... 64
Gambar 4.12 Perancangan Input Data pemohon ... 65
Gambar 4.13 Perancangan Input Data Tanah ... 66
Gambar 4.14 Perancangan Output Laporan Data Pemohon ... 68
Gambar 4.15 Output Laporan Data Tanah ... 69
xiii
Gambar 5.5 pencarian data ... 84
Gambar 5.6 Cetak Laporan Data Pemohon ... 84
Gambar 5.7 Input Data Tanah ... 85
Gambar 5.8 Membuat Laporan ... 86
Gambar 5.9 Laporan Akta Tanah ... 86
Gambar 5.10 Form Laporan Akhir ... 87
Gambar 5.11 Laporan Akhir Data Akta Tanah ... 88
Gambar 5.12 Form About ... 88
Gambar 5.13 Menu Keluar ... 89
Gambar 5.14 Setup Program ... 89
Gambar 5.15 Mulai Penginstalan ... 90
Gambar 5.16 Change Directory ... 90
Gambar 5.17 Program Group ... 91
Gambar 5.18 Proses Penginstalan ... 91
Gambar 5.19 Finishing OK ... 92
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khodir , 2003 Buku teks ilmu Komputer basis data, Informatika, Bandung,2003.
Jogianto,MBa, Ph D, 2004. Analisis dan desain sistem informasi. Andi. Yogyakarta, 2004.
Jogiyanto, HM, MBA, Akt, Ph.D. 2005. Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan, Andi, Yogyakarta,2005.
xv Dokumen
Menunjukkan dokumen sebagai masukan atau keluaran baik secara manual atau secara komputerisasi.
Operasi Manual
Menunjukkan proses yang dikerjakan secara manual.
Operasi Komputer
Menunjukkan proses yang dikerjakan komputer.
Offline Storage
Digunakan untuk menyimpan data sebagai arsip secara manual.
File Hardisk
Menunjukkan kegiatan input output menggunakan hardisk.
Arus / Alir
Menunjukkan aliran antar proses. Penginputan Data
xvi
Daftar Simbol Untuk Data Flow Diagram ( DFD )
Simbol Keterangan
Proses
Menunjukkan pemrosesan data / informasi yang terjadi didalam sistem.
Ex.ternal Enity
Menunjukkan bagian diluir sistem yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.
Arah Aliran
Menunjukkan arus data antar simbol / proses.
Data Store
Menunjukkan simpanan data.
Daftar Simbol Untuk Entity Relationship Diagram ( ERD )
Simbol Keterangan
Ex.ternal Enity
Menunjukkan bagian diluir sistem yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.
Relasi
Hubungan diantara sejumlah entitas yang beasal dari himpunan entitas yang berbeda.
Garis
xiv
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian ... 6
Tabel 4.1 Struktur File Pemohon... 59
Tabel 4.2 Struktur File Petugas ... 60
Tabel 4.3 Struktur FileTanah ... 60
Tabel 4.4 Keterangan Tombol ... 66
Tabel 5.1 Rencana Pengujian ... 71
Tabel 5.2 Pengujian Forn Login ... 72
Tabel 5.3 Pengujian Forn Data pemohon ... 72
Tabel 5.4 Pengujian Forn Data petugas ... 73
Tabel 5.5 Implementasi Antar Muka Struktur Menu ... 81
III
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR. WB.
Alhamdulillah karena puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya berkat rahmat dan izin – Nya, penulis dapat mnyeleseikan Laporan Tugas Akhir ini. dan tidak lupa shalawat serta salam kepada jungjungan Nabi Besar Muhammad SWT yang selalu memberikan teladan, dan menerangi langkah menuju kebenaran, meninggalkan kebodohan serta bagi para sahabat, dan para keluarga yang selalu membantu perjuangan beliau.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir pada hakikatnya menguraikan judul laporan yang disusun, yaitu “SISTEM INFORMASI PENINGKATAN PELAYANAN PEMBUATAN AKTA JUAL BELI TANAH DI KECAMATAN UJUNG BERUNG”. dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 (VB) sebagai akhir dari hasil penelitian di Kecamatan Ujungberung.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, namun penulis mencoba untuk menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis, laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
IV
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M. Sc. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M. Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
3. Dadang Munandar, SE. M.Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu R. Fenny syafariani, S. Si. Selaku Dosen Wali Kelas MI-9 dan
5. Ibu Wartika.S. Kom.MT selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, bantuan, dukungan serta kesabarannya membimbing penulis dalam penyusunan tugas akhir ini dari awal sampai akhir.
6. Ibu Citra S.Si.MT selaku dosen penguji.
7. Semua staf Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia yang tidak dapat di sebutkan satu persatu, Terima kasih atas semua bantuannya. 8. H. Maman Sukman selaku camat di kecamatan ujungberung yang telah
membantu untuk mnyelesaikan Tugas Akhir ini.
V
10.Semua staf kecamatan ujungberung kami ucapkan banyak-banyak terima kasih atas kerja sama dan bantuannya.
11.Mamah, Papah, adikku dan kekasihku yang selalu memberikan dukungan doa di setiapnya kepada penulis selama ini.
12.Serta semua teman-teman kampus dan teman-teman band yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya.
Tiada manusia yang sempurna, karenanya penulis menyadari adanya keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki, sehingga dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak terdapat kekurangan.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, terutama teman-teman MI-9 angkatan 05’. Trima kasih atas bantuannya.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan, mohon maaf atas segala kekurangannya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan segala Rahmat – Nya kepada kita semua.
Penulis doakan semoga segala bantuan yang di berikan kepada penulis hingga Laporan Tugas Akhir ini selesai dibalas oleh Allah SWT, Amin.
Bandung, Juni 2010
PENDAFTARAN AKTA JUAL BELI TANAH DI
KECAMATAN UJUNG BERUNG BANDUNG
ZAINAL ARIFIN 10905034
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir Pada Tanggal :
Mengetahui, Pembimbing
Wartika S.Kom.MT NIP. 4127.7026.002
Dekan Fakultas Ketua Program Studi
Teknik dan Ilmu Komputer manajemen informatika