Budaya dalam perusahaan adalah budaya yang terdapat dalam perusahaan yang
merupakan satu perangkat nilai –nilai kebaikan, norma-norma, penuntun
kepercayaan, pengertian dan bagaimana cara bertindak dan berpikir itu perlu dibakukan
dan dipertemukan oleh setiap anggota organisasi mulai dari lapisan pimpinan
Keyakinan dan kepercayaan para anggotanya Nilai-nilai yang dianut oleh organisasi yang
bersangkutan
Lingkungan bisnis yang akan dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan
Sistem nilai-nilai yang dianut
Figur personil sebagai tokoh panutan bagi bawahannya
Tata cara dan ritual yang dipakai dalam sistem rekruitmen, penghargaan, dll
Budaya macho
Budaya perusahaan ini menghadapi bisnis penuh resiko, tantangan yang kuat, serta
umpan balik serba keras, cepat, dinamis dan kompetisis yang tajam
Kelemahan :
- Lebih memperhatikan umpan balik serba
cepat
- Daya tahan lama hampir tidak ada
- Secara internal lebih mengarah kepada
Budaya ini lebih bersifat atau mengarah
kepada pola kerja yang hiperaktif dan agresif Kelemahannya :
- Lebih mengutamakan prestasi kuantitas pada
volume penjualan
- Terlena akan sukses sesaat
- Perspektif hanya bersifat jangka pendek - Turn over atau tingkat keluar-masuknya
Pada budaya ini, resiko akan ditekan agar jangan terlalu tinggi, tetapi umpan baliknya yang lamban
Kelemahannya :
- mengambil/mengadakan perubahan harus
melalui penilaian tim
- Sangat rentan terhadap fluktuasi ekonomi
jangka pendek
- Semua manajemen akan menghadapi risiko
budaya ini hampir sama dengan atau pelengkap dari budaya petaruh
Kelemahannya :
Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas
Hubungan Masyarkat (Humas) yang terdapat diintansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya
unsur komersial walaupun Humas Pemerintah juga melakukan hal yang sama dengan
kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public service atau demi meningkatkan
Mengamati dan mempelajari tentang hasrat,
keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desire and aspiration).
Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk
menanggapi apa sebaiknya dilakukan oleh
intansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh publiknya (advising public about what is should desire).
Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan
memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintah (ensuring satisfactory contact between public and government official).
Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang
Upaya memberikan penerangan atau informasi
kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.
Mampu untuk menanamkan kenyakinan dan
kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam
partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program pembangunan di berbagai bidang, sosial, budaya, ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dan
keamanan nasional.
Kejujuran dalam pelayanan dn pengabdian dari
aparatur pemerintah yang bersangkutan perlu
Mengamankan kebijaksanaan pemerintah
Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan
atau informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada
masyarakat.
Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai sebagai
mediator yang proaktif dalam menjembatani
kepentingan intansi pemerintah disatu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan
keinginan-keinginan publiknya dilain pihak.
Berperan serta dalam menciptakan iklim yang
Public relations (PR/Humas) pada sebuah
lembaga atau organisasi non-komersial dan intansi pemerintah ayaitu terdapat pada
bidang-bidang atau profesi antara lain: Ahli hukum
Profesi kedokteran Bidang keagamaan
Bidang seni dan budaya Yayasan pendidikan
Mengembangkan awareness dan persepsi masyarakat terhadap misi organisasi
Menciptakan salurankomunikasi yang tepat dengan public yang dilayaninya
Menciptakan dan mengembangkan iklim dan budaya untuk fundraising
Memformulasikan kebijakan public yang berkaitan dengan misi organisasi
Memotivasi etos kerja public internal baik manajemen, karyawan, sukarelawan, dan
Membantu Menteri Penerangan RI dalam
menetapkan kebijaksanaan pembinaan hubungan yang lancar dan harmonis antara masyarakat
dan pemerintah.
Mengadakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
dan kerja sama antara PR/Humas Departemen dan Lembaga Pemerintah/Negara.
Merencanakan dan melaksanakan
Mengetahui kegiatan pada masing-masing
intansi/lembaga pemerintahan, kemudian saling
tukar-menukar informasi, dan lembaga Bakohumas diharapkan dapat berperan sebagai forum konsultasi, komunikasi dan hingga pertemuan rutin bagi para
pejabat PR/Humas.
Mengadakan kontak pribadi antara pejabat
PR/Humas, sehingga akan mempermudah koordinasi hubungan kedinasan dan kerja PR/Humas pada
masing-masing intansi/lembaga pemerintah.
Upaya untuk meningkatkan profesionalis bagi staf
Kedudukan humas adalah menilai sikap masyarakat (public) agar terciptanya
keserasian anatar masyarakat dan kebijaksanaan organisasi/instansi
Pada prinsipnya, secara struktural fungsi
Kedudukan humas dalam organisasi dan kewenangan petugasnya tidak selalu dapat dinyatakan dengan tegas. Menurut John
Tondowijojo (2004:9), bila humas diakui
Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unt/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam
Membina hubungan keluar (publik eksternal)
- Membina hubungan keluar (publik eksternal
Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang
diwakilinya.Dengan demikian peran PR /Humas tersebut bersifat 2 arah, yaitu
berorientasi ke dalam
(inward looking)
dan ke luar(outward looking)
Membangun identitas dan citra perusahaan
(building corporate identity and image).
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
Menghadapi krisis
(Facing of Crisis).
Menangani keluhan
(complaint)
dalam menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis danPR
Recovery of Image
yang bertugas Memiliki kemampuan mengamati dan
menganalisa suatu persoalana berdasarkan fakta di lapangan
Kemampuan menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan
Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum
Kemampuan humas menjalin suasanan saling percaya, saling menghargai, good wiill
Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi kepada pihak publiknya.
Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar pelaksanaan public policynya
Pihak humas harus memiliki kemampuan
Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu suatu sistem manajemen modern.
Jabatan pimpinan dalam manajemen/PR biasanya disebut
manajer humas dan berfungsi sebagai pemimpin sekelompok karyawan. Manajer humas sebagai pimpinan puncak (top
manajer) cukup melakukan komunikasi dengan para penanggungjawab atau ketua unitnya masing-masing.
Komunikasi manajemen adalah yhal yang paling pokok atau nomor satu, hal ini sesuai dengan pendapat GR Terry
“Management is a communication”, yaitu dalam hal penyampaian
instruksi di astu pihak, dan pelaksanaan kewajiban di lain pihak. Dengan kata lain manajemen komunikasi adalah alat, bukan
Yakni, komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan secara timbal balik. Dalam komuniksi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan dan lain-lain kepada bawahannya. Sementara bawahan memberikan
laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan kepada pemimpin. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau suatu
kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi yang lancar, terbuka dan
saling mengisi merupakan mencerminkan sikap kepemimpinan yang demokratis.
Komunikasi dalam organisasi dapat ditijau dari dua aspek, yakni aspek manajemen komunikasi dan aspek hubungan antar
Komunikasi secara mendatar antara anggota staff dengan anggota staff, karyawan sesama karyawan dan sebagainya. Komunikasi ini
seringkali berlangsung tidak formal, mereka
berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu mereka sedang bekerja, melainkan pada saat
Terbuka.
Untuk mendorong tiap pihak untuk saling terbuka, seorang pimpinan hendaknya tidak menghukum orang yang menyampaikan
pendapat, masalah, atau perasaannya.
Keterbukaan bisa juga dibuatkan wadahnya, yaitu melalui bulletin board, kotak saran, atau media antarkaryawan. Karyawan yang menyampaikan pendapat atau ide yang bisa dimanfaatkan
perusahaan, bisa diberikan hadiah, atau
penghargaan. Demikian juga dengan karyawan yang bisa mengidentifikasi atau mengantisipasi masalah serta mengusulkan alternatif
Komunikasi dua arah sering terhambat karena
adanya perbedaan persepsi terhadap suatu masalah. Dengan demikian, dalam
berkomunikasi, ada baiknya disampaikan juga latar belakang pemikiran dari ide yang
disampaikan, sehingga orang lain juga bisa memiliki persepsi yang sama, berangkat dari
persepsi yang sama, atau paling tidak memahami persepsi orang yang menyampaikan informasi
Setelah memahami berbagai kendala yang menghambat
terjadinya komunikasi dua arah, kita akan lebih mudah untuk menyusun strategi guna membangun komunikasi dua arah tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dicoba. Mendengar. Dalam komunikasi dua arah, ada yang berbicara,
dan ada yang mendengar. Yang sering terjadi adalah tiap pihak saling menunggu kesempatan untuk berbicara tanpa
meluangkan waktu untuk mendengar apa yang disampaikan pihak lain (karena ia sibuk menyiapkan apa yang akan
disampaikan). Seringkali, banyak permasalahan dapat
terselesaikan justru bukan karena seseorang menjadi pembicara yang handal, melainkan karena ia bersedia memahami orang lain dengan cara mendengarkan dengan saksama apa yang
disampaikan (keluhan, masalah, keinginan, harapan). Informasi yang didengar inilah yang bisa dijadikan dasar untuk
Komunikasi empat mata. Banyak juga karyawan yang
enggan menyampaikan pendapat karena sungkan
berbicara di hadapan banyak orang, padahal mungkin saja karyawan tersebut memiliki ide yang brilian.
Seorang pimpinan bisa mencoba melakukan
Komunikasi antara pimpinan organisasi
dengan khalayak di luar organisasi, seperti instansi-instansi pemerintah, Departemen-departemen, jawatan-jawatan, perusahan-perusahan, dan lain-lain.
Pola strategi komunikasi dan pelaksanaan fungsi manajemen dalam suatu organisasi
Mendapat perhatian dari publik sasaran Menstimulasi minat dalam isi pesan.
membangun keinginan dan niat untuk bertindak berdasarkan pesan
Menginformasikan Menerangkan
Penelitian dan mendengarkan (research-listening)
Perencanaan dan mengambil keputusan (planning-decision)
Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (communication-action)
Dalam prakteknya profesi ini hanya
memberikan jasa keahlian khusus bidang
Tidak memenuhi prestasi dan kewjibannya Terlambat memenuhi prestasi atau
kewajibannya
Kesalahan dalam melaksanakan untuk
Praktik konsultan PR adalah memberikan pelayanan ‘kreatif dan teknik khusus’ baik individual maupun lembaga yang berhak melakukannya berdasarkan pengalaman, kemampuan, kepemilikan identitas atau
Dalam prakteknya di lapangan, secara umum sifat-sifat suatu pelayanan jasa konsultan PR yaitu :
Bersifat tertentu Bersifat layanan
Dapat juga berupa gabungan dari jasa
Merupakan penasehat lepas
Team work-nya terdiri para parktisi dan keahlian tinggi dibidangnya.
Sering menggindari tanggungjawab apabila terjadi kegagalan
Bersifat konsultatif
Sering mengajukan fee atau tarif konsultasi yag relatif lebih mahal dan progresif
Pengulangan program kerja
Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata manage (bahasa
latinnya: manus) yang berarti : memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing.
George R.Terry (1972) mendefinisikan manajemen
Fungsi Manajemen
Fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam
manajemen merupakan suatu proses yang meliputi
hal-hal sebagai berikut :
Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing)
Penyusunan Formasi (staffing)
Memimpin (leading)
Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of
work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang
menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan
bawahan dalam suatu suatu sistem manajemen modern. Jabatan pimpinan dalam manajemen/PR biasanya
disebut manajer humas dan berfungsi sebagai pemimpin sekelompok karyawan. Manajer humas sebagai pimpinan puncak (top manajer) cukup
Komunikasi manajemen adalah yhal yang paling
pokok atau nomor satu, hal ini sesuai dengan
pendapat GR Terry “Management is a
communication”, yaitu dalam hal penyampaian
instruksi di astu pihak, dan pelaksanaan kewajiban
di lain pihak. Dengan kata lain manajemen
komunikasi dalam sebuah organisasi
dapat dilihat dalam 2 bentuk yaitu :
2 Unsur komunikasi dalam suatu organisasi yaitu :
unsur komunikasi manajemen (management
communication) atau sering disebut juga komunikasi
organisasional (organizational communication).
Komunikasi antarmanusia (human relations
Peran PR/Humas dalam konteks ilmu komunikasi sebagai
suatu metode dan teknik komunikasi.
Komunikasi bahasa lisan sebagai media penyampaian
pesan dan informasi sehingga terdapat arus instruksi
dari atas ke bawah (top and down) atau dari bawah ke atas (bottom up).
Ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam
Mempengaruhi pihak lain melalui komunisuasif
(communication and persuasive) atau dikenal
dalam istilah komunikasi manajemen (management
communication) dan komunikasi antarmanusia
Hambatan yang dapat mengganggu
dalam sistem komunikasi :
Hambatan dalam proses penyampaian (process
barriers)
Hambatan secara fisik (physical barriers)
Hambatan semantik (semantik barriers)
Lima Bentuk Komunikasi Dalam Manajemen
Komunikasi formal
Komunikasi non-formal
Komunikasi informal
Komunikasi teknis
Komunikasi prosedural
Keahlian yang harus dimiliki humas
Sebagai creator
Conceptor
Mediator
Model praktik humas
Model agensi pers atau model propanganda
Model informasi public
Dalam hubunganya dengan karyawan, komunikasi memberikan informasi dan membujuk karyawan. Jadi dilakukan dengan memberikan motivasi. 5 cara komunikasi dengan karyawan :
Atas ke bawah, seringkali ini hanya merupakan
komunikasi satu arah
Menggunakan umpan balik untuk memastikan bahwa
pengarahan mereka dimengerti dan dilaksankana
Membawa saran/keluhan dari karyawan ke atas
Seharusnya merupakan proses umpan balik juga, yaitu
manajer hendaknya memberitahu karyawan bahwa
komunikasinya telah dim,engerti dan menjawab keluhan atau sarannya
Fungsi utama manajemen PR
Dalam menunjang manajemen perusahaan,
peran pr dilakukan dengan pendekatan
Pendekatan manipulatif
Pendekatan kuratif
Pendekatan preventif
Fungsi dan tanggungjawab manajemen PR
Untuk membangun suatu yang menguntungkan bagi
terciptanya hubungan baik antara
organiasai/perusahaan dengan public sasarannya
dan melalui tanggung jawabtersebut merupakan
akuntabilitas bagi fungsi PR terhadap
Tiga prinsip fungsi manajemen PR
Tujuan aktivitas fungsi PR adalah untuk
memeliharahubungan sosial dan lingkungan hidup
yang baik
Public relation yang baik menciptakan penilaian
hasil kinerja, pengakuan dan penghargaan
Eksistensi perusahaan dapat disesuaikan dengan
Marketing public relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevalusian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui
pengkomunikasian yang kredibel dan kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan,
Public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik)
Power (kekuatan) sebagai penyandang, push strategy (untuk mendorong) dalam hal
pemasaran
Pass strategy sebagi upaya mempengaruhi atau meciptakan opini public yang
Product Price
Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan
yang diperoleh dan keterbatasan tempat Persaingan yang ketat dalam promosi dan
publikasi
Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif pendek Makin menurunnya perhatian atau minat
Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program kerjanya.
MEMBINA HUBUNGAN HUMAS
DENGAN PERS
Media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses
publikasi berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik
Hubungan pers : suatu kegiatan untuk mencapai
publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin, sedangkan informasi yang disebarkan melalui humas adalah untuk menciptakan pengenalan dan
Bentuk hubungan pers :
Pribadi
Pelayanan informasi atau berita
Membina Hubungan pers yang
positif
Sikap saling menghargai anatar kedua belah pihak
Saling pengertia tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing
Saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak
Kiat kerjasama dengan pers
Kontak secara formal pada event-event (acara) tertentu yang sengaja dirancang
Kontak informal atau kontak resmi biasanya
Jenis dan media public relations
Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan
yang terbitannya secara berkal mingguan dan bulanan tersebar luas da n dibaca oleh masyarakat umum
Media elektronik seperti radio dan TV, baik milik milik pemerintah maupun stasiun TV swasta
Media internal perusahaan
The sales bulletin
The newsletter
The magazine
The tabloid newspaper
Fungsi media internal
Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal
Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan
Sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan
Pengertian opini public
Opini public berasal dari bahasan latin opinari dan publicus
Opinari : berpikir/menduga
Publik adalah kelompok atau orang-orang yang
Opini Publik adalah sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubngan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan
Tipe publik
Empat tipe publik menurut Grunig & Repper
(1992:139 dalam bukunya Strategic Management, public and issues
1.All issue publics – bersikap aktif dalam berbagai isu. 2.Apathetic publics-tidak memperhatikan atau tidak
aktif terhadap semua isu
3.single issue publics- aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas
Opini untuk menjadi opini public
melewati dimensi
Waktu
Cakupan
Pengalaman
Media
Akar opini
Latar belakang budaya
Pengalaman masa lalu
Nilai-nilai yang dianut
Batas-batas tolok ukur opini public
tergantung pada :
Pengetahuan dan tingkat pendidikan masing-masing pihak
Kebijaksanaan tergantung dari penilaian dan seleksi public
Kenyataan bahwa persoalan berkaitan dengan berbagai aspek
JENIS CITRA DALAM AKTIVITAS
HUMAS
Citra cermin
Citra kini
Citra keinginan
Citra serbaneka
• Periode I
Tahun 1700-1800, peride dimana public
relations muncul dalam bentuk ativitas yang tidak terorganisasi dengan baik. Periode ini disebut dengan public of independence. Sebutan tersebut bersumber dari kegiatan humas yang berkaitan dengan :
- Penyatuan pendapat umum untuk
kemerdekaan
- Public relations drives
• Perioded II
Tahun 1801-1865, aktivitas public relation mulai terorganisasi dengan baiksejalan dengan adanya peningkatan hubungan baik secara lokal,
nasional maupun internasional
• Periode III
Tahun 1866-1900 aktivitas public relations berubah bentuk menjadi suatu kegiatan
profesional. Hal tersebut dikarenakan adanya
perkembangan kemajuan teknologi industri dan semakin meluasnya penggunaan listrik dan
• Periode IV
Tahun 1901-1919 disebut public be
informed periode. Aktivitas PR atau pers pada saat itu melakukan investigative
reporting
• Periode V
Tahun 1920 –sampai sekarang disebut the PR and mutual understanding periode. Bahkan
• Periode I
Tahun 1962, cikal bakalpembentukan humas di indonesia resmi lahir melalui presidium PM Juanda
• Periode II
Tahun 1967-1971, disebut dengan periode humas kedinasan pemerintah. Hal tersebut dimulai dengan terbentuknya organisasi
berbentuk “Badan Koordinasi Kehumasan
• Periode III
Tahun 1972 dan 1003. periode ini ditandai dengan munculnya public relations (purel) kalangan profesional pada lembaga swasta umum
• Periode IV
Tahun 1995 sampai sekarang, public
Pada perkembangannya konsep Public
Relations di Amerika dimulai sekitar tahun
1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee
dianggap sebagai " the father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu,
Untuk memecahkan masalah tersebut Ivy Lee
mengajukan beberapa usulan atau persyaratan yang bersifat revolusioner dan merupakan terobosan besar dalam peranan PR/humas untuk mampu mengatasi masalah besar pada waktu itu melalui suatu konsepsi prinsip-prinsip dasar yaitu:
Pertama :
a.Membentuk manajemen humas untuk mengatur arus informasi/berita secara terbuka.
b.Bekerjasama dengan pihak pers
c.Duduk sebagai top pimpinan perusahaan dan
langsung sebagai pengambil keputusan tertinggi
Kedua :
Memiliki wewenang penuh dalam melaksanakan fungsi dan peranan sebagai pejabat humas untuk mengelola manajemen humas?PR.
Ketiga :
Manajemen humas yang notabene terkait dengan manajemen perusahaan industri pertambangan batubara tersebut, harus bersifat informasi
terbuka (open communication), baik kepada khalayak/publik, pekerja, maupun pihak pers,
Management backup
Menunjang kegiatan departemen lain dalam
perusahaan seperti bagian pemasaran,
operasional, teknik, keuangan , personalia demi terciptanya tujuan bersama
4. Good image maker
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas
positif
Dalam dua dekade terakhir, publik mencermati
nama - nama pejabat PR yang kerap muncul
Communicator
Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar pesona ( interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan,
komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.
Relationship
Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan public yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Contoh: penanganan kasus Lumpur panas PT. Lapindo terus menerus
Istilah social marketing (pemasaran sosial) ditampilkan pertamakali pada tahun 1971, adalah suatu konsep dan upaya stategi pihak
Strategi komunikasi penyampaian pesan atau
informasi dalam social marketing dapat dilakukan dengan mengadakan kombinasi pendekatan tradisional dalam suatu langkah strategi dari manajemen PR. Strategi tersebut
dimulai dari perencanaan (planning), pelaksanaan kegiatannya (action planning), serta komunikasi (communication) yang terintegrasi dengan
memanfaatkan “teknologi komunikasi canggoh” seperti media elektronik (saluran televisi dan
Pemasaran sosial adalah strategi untuk
mengubah perilaku yang mengkombinasikan elemen-elemen terbaik pendekatan
tradisional dan perubahan sosial dalam sebuahkerangka karya perencanaan dan
pelaksanaan terintegrasi serta memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan
Dapat diambil kesimpulan bahwa social
marketing adalah “suatu penerapan dari konsep pemasaran pada aktivitas non komersial yang berhubungan dengan
Beberapa elemen tolak ukur keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan pemasaran sosial dalam suatu kampanye Public Relations
(Kotler & Roberto, 1989:17)
Cause
Change agent Target adapters Channels
Konsep mutakhir dalam social marketing PR
menyatakan tugas organisasi atau
perusahaan adalah memadukan konsep-konsep pemasaran murni (marketing mix, Product, price, place, and promotion)
kedalam bentuk falsafah atau budaya perusahaan ( corporate culture) serta
Strategi persuasive
Strategi persuasive memiliki ciri-ciri :
Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan
pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya
membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi.
mendorong public untuk berperan serta dalam aktifitas
perusahaan/organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
perubahan sikap dan penilaian dari public dapat terjadi
Menyampaikan fakta dan opini yang ada
didalam maupun diluar perusahaan.
menelusuri dokumen resmi perusahaan dan
mempelajari perubahan yang terjadi secara historis
1. Komponen sasaran
Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stake holder yang dipersempit menjadi
public sasaran (target public) 2. Komponen sarana,
Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu :
Conservation
(mengukuhkan) Change
(mengubah) Tahap stakeholder Tahap publik
Tahap isu
Apabila dilihat dari konteks manajemen terbagi kedalam beberapa strategi antara lain :
strategi komunikasi bisnis
Strategi sumber daya manusia
Secara makro, lingkungan perusahaan
dipengaruhi oleh unsur-unsur : kebijakan umum, budaya, sistem perekonomian dan teknologiyang dikuasi oleh organisasi yang bersangkutan
Secara mikro tergantung dari misis
Memberikan pengetahuan yan jelas dan rinci
mengenai suatu sistem terpadu, pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang diambil, visi dan arah
tujuan organisasi bersangkutan
Agar aktivitas humas dalam mewakili
lembaga/organisasi tersebut dapat dipertegas berkenaan dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab dalam memberikan keterangan
Mengetahui secara langsung degan tepat tentang
latar belakang suatu perencanaan, kebijaksanaan, arah dan tujuan organisasi
Berhubungan secara langsung dan segera dengan
Strategi operasional
Pendekatan persuasif dan edukatif Pendekatan tanggung jawab sosial
humaspendekatan koordinatif da integratif
Tujuan adalah ”membentuk goodwill,
toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling
menghargai (mutual appreciation) serta memperoleh opini public yang favorable,
image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang haronis baik hubungan
kedalam (internal relations) maupun
Public understanding (pengertian publik) Public confidence ( kepercayaan publik) Public support (dukungan publik)
To ascertain and evaluate public opinion as
relates to his organization (mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat
umum yang berkaitan dengan organisasinya)
To counsel executive on ways of dealing with
public opinion as it exists (menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul)
To use communication to influence public
Menjalankan program terencana dan
berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen organisasi
Berurusan dengan hubungan antara
organisasi dengan publiknya
Memantau pengetahuan, pendapat, sikap dan
prilaku didalam dan diluar organisasi.
Menganalisis pengaruh kebijakan, prosedur
Menyesuaikan kebijakan, aturan dan tindakan yang
dipandang menimbulkan konflik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan
Memberikan saran dan masukan kepada manajemen
dalam pembuatan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konplik dengan
kepentingan publik dan keberadaan perusahaan.
Membangun dan memelihara hubungan komunikasi 2
arah antara organisasi dengan publiknya
Menghasilkan perubahan yang khusus dalam
pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.
Menciptakan hubungan baru dan atau memelihara