UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
QUIZ PADA KOMPETENSI DASAR TEKNIK PENGGUNAAN ALAT UKUR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR
SMK NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
WAHYU WIJANARKO 5121121005
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Wahyu Wijanarko. NIM 5121121005. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz pada mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur di kelas X TSM SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TSM2 SMKN 4 Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi Alat Ukur. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan post-tes dan lembar pengamatan siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh Persentase hasil belajar siswa secara klasikal 73,33% dengan persentase aktivitas belajar siswa 73,3%. Serta Nilai rata-rata hasil belajar siswa 74,83 dan persentase aktivitas guru 72%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, persentase hasil belajar siswa secara klasikal meningkat yaitu 86,67%. dengan persentase aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 86,8% dengan Nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 85,00 dan persentase aktivitas guru 86,36%. dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur pada siswa kelas X TSM SMK Negeri 4 Medan tahun ajaran 2016/2017.
.
ii ABSTRACT
Wahyu Wijanarko. NIM 5121121005. The effort in improving the student learning outcomes by using Cooperative Learning Model Team Quiz in the Basic Competence of Measuring Instruments usage in Class X TSM SMK Negeri 4 2016/2017 Academic Year. Thesis, Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.
The problem in this research is the low of learning outcomes in the Basic Competence of Measuring Instruments usage. The purpose of this study was to determine the learning outcome using cooperative learning model Team Quiz on subjects Basic Works of Automotive Engineering in Basic Competence of Measuring Instruments usage in class X SMKN 4 TSM 2016/2017 Academic Year. The research was conducted in class X TSM2 SMKN 4 Medan. This research is a classroom action research using cooperative learning model Team Quiz. The object of this study is the teaching and learning process in the material of Measurement. The data collection technique using post-tests and student observation sheet. The results showed that activity and student learning outcomes is increased. Based on the analysis of learning outcomes in the first cycle obtained Percentage of student learning outcomes in classical 73.33% with a percentage of 73.3% of student learning activities. As well as the average value of student learning outcomes 74.83 and the percentage of teacher’s activity 72%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, the percentage of student learning outcomes in classical increase is 86.67%. the percentage of student activity increased to 86.8% with the average value of student learning outcomes increased to 85.00 and 86.36% percentage of the teacher's activity. it can be concluded that the cooperative learning model Team Quiz can improve student learning outcomes in basic competencies of Measuring Instruments usage in class X TSM SMK Negeri 4 2016/2017 academic year.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul :
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017 dengan baik.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami kendala dan
beberapa hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman
penulis. Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait seluruh kendala dan
hambatan tersebut dapat ditanggulangi, sehingga skripsi ini dapat dirampungkan
dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Muslim,ST, M.Pd selaku selaku Dosen pembimbing Skripsi saya
yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian Skripsi.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Janter P. Simanjuntak., ST. MT. Ph.D selaku Ketua Program Studi
iv
5. Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6.
Bapak Drs. Gustini Raya, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 4Medan. Bapak Drs. Ibnu Hazam, MT selaku Waka Bidang
Program/Kurikulum SMK Negeri 4 Medan. Bapak Suherry, S.Pd., M.Pd.T
Selaku guru pendamping didalam melaksanakan penelitian di SMK Negeri
4 Medan. yang telah memberi masukan dan motivasi demi kebaikan
penulisan skripsi ini.
7.
Kepada teman-teman seperjuangan Team 007 terimakasih yang sangatbesar kepada kalian sahabat atas kerja sama, persaudaraan dan
kebersamaannya selama ini.
8. Kepada teman-teman seperjuangan Comed’12 (Pendidikaan Teknik Mesin
Reg’2012), terimakasih yang sangat besar kepada kalian atas kerja sama
dan kebersamaannya selama ini, dan juga kepada Keluarga Besar Teknik
Mesin Unimed.
Dan, paling akhir adalah kepada kedua Orang Tua saya yang selalu
mendukung dengan doa, moril, dan material selama penulis menyelesaikan studi.
Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.
Medan, Januari 2017
v DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori... 9
1. Hakikat Model Pembelajaran ... 9
2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 11
a. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 12
b. Unsur-Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif ... 12
c. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 15
3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz... 15
vi
B. Penelitian yang Relevan ... 22
C. Kerangka Berpikir ... 24
D. Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
B. Objek dan Subjek Penelitian ... 26
C. Defenisi Operasional ... 26
D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 30
F. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37
1. Tes Awal ... 37
B. Pelaksanaan Siklus I ... 39
1. Tahap Perencanaan ... 39
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 39
3. Tahap Pengamatan (Observasi) ... 41
4. Tahap Evaluasi ... 42
5. Tahap Refleksi ... 44
C. Pelaksanaan Siklus II ... 45
1. Tahap Perencanaan ... 45
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 45
3. Tahap Pengamatan (Observasi) ... 47
vii
5. Tahap Refleksi ... 49
D. Pembahasan ... 51
1. Data Aktivitas Guru Pada Siklus I Dan Siklus II ... 52
2. Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II ... 53
3. Data Hasil Belajar Siswa Postest Siklus I Dan Siklus II ... 54
4. Pembahasan ... 56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 61
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perolehan Nilai Persentase Hasil Belajar Mata Pelajaran PDTO ... 4
Tabel 2. Langkah Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Team Quiz ... 18
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Pretest Mata Pelajaran PDTO ... 32
Tabel 4. Kisi-Kisi Soal Post-Test Siklus I Mata Pelajaran PDTO ... 32
Tabel 5. Kisi-Kisi Soal Post-Test Siklus II Mata Pelajaran PDTO ... 33
Tabel 6. Hasil Test Awal (Pretest) ... 38
Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 41
Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 42
Tabel 9. Hasil Belajar Post Test Siklus I ... 42
Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 47
Tabel 11. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 48
Tabel 12. Hasil Belajar Post Test Siklus II ... 4
Tabel 13. Data Perbandingan Aktivitas Guru ... 53
Tabel 14. Data Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ... 54
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas Model Arikunto ... 27
Gambar 2. Histogram Hasil Test Awal (Pretest) ... 39
Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 44
Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 50
Gambar 5. Histogram Perbandingan Aktivitas Guru ... 54
Gambar 6. Histogram Perbandingan Aktivitas Siswa ... 55
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 65
Lampiran 2. Program Semester ... 75
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 77
Lampiran 4. Materi Pembelajaran ... 85
Lampiran 5. Lembar Evaluasi Pembelajaran ... 111
Lampiran 6. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 123
Lampiran 7. Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 125
Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Belajar Pretest dan Post-Test ... 131
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional pada hakekatnya diarahkan pada pembangunan
Indonesia seutuhnya yang menyeluruh baik lahir maupun batin. Salah satu usaha
untuk menciptakan manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan, karena
pendidikan dapat membantu dalam penyelesaian masalah pembangunan yang ada.
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan pembangunan adalah
pelaksanaan pendidikan formal disekolah. Pendidikan formal yang dilaksanakan
disekolah secara berjenjang dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dimana tiap jenjang pendidikan
mempunyai peranan sendiri terhadap siswa yaitu mempersiapkan diri dan
memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan kemampuan
yang berupa ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar siap terjun didalam
kehidupan bermasyarakat.
Menurut Trianto (2011:1) Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
2
didik agar, menjadi manusia yang beriman, dan bartaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.
Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memang didirikan dengan tujuan
mempersiapkan siswa – siswi yang siap untuk bersaing di dunia kerja. Hal ini
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 3 yang menyatakan bahwa
tujuan dari pada pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Berbagai cara dilakukan dalam usaha untuk memajukan pendidikan baik
dalam hal kualitas guru, penyediaan fasilitas sekolah, kurikulum serta tidak kalah
pentingnya adalah model-model pembelajaran yang dipakai di dalam kelas.
Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu yang terus mengalami
perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan
berganti dengan model yang lebih modern. salah satu model pembelajaran yang
kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif atau
cooperative learning.
Pada model cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas
3
dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil
pembelajarannya.
Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli
pembelajaran telah menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran
konstruktivistik untuk kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dengan perubahan
paradigma belajar tersebut terjadi perubahan pusat (fokus) pembelajaran dari
belajar berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Dengan kata lain,
ketika mengajar di kelas, guru harus berupaya menciptakan kondisi lingkungan
belajar yang dapat membelajarkan siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau
memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruksi
konsep-konsep yang dipelajarinya.
Kondisi belajar di mana siswa hanya menerima materi dari guru, mencatat,
dan menghafalkannya harus diubah menjadi sharing pengetahuan, mencari
(inkuiri), menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi peningkatan
pemahaman (bukan ingatan). Untuk mencapai tujuan tersebut, Guru dapat
menggunakan pendekatan, model atau metode pembelajaran inovatif.
Ada banyak model pembelajaran yang dapat di gunakan salah satunya
adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, Proses pembelajaran
dengan tipe Team Quiz melibatkan siswa melakukan diskusi, bertanya, menjawab
pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan pendapat, dan menyampaikan
informasi dengan cara bekerjasama bersama timnya. Dengan demikian siswa akan
4
Proses pembelajaran dalam tipe Team Quiz ini mengarah pada
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), sehingga
memungkinkan siswa lebih terlibat dan aktif dalam pembelajaran di kelas. Model
belajar yang kurang tepat dan kurang bervariasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaanya, Guru pekerjaan dasar
teknik sepeda motor telah menerapkan perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan acuan penggunaan kurikulum 2013, Akan tetapi dalam pelaksanaanya
terjadi ketidak sesuaian antara proses pembelajaran dengan hasil belajar yang
diperoleh pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif khusus nya pada
kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur.
Hal ini diketahui berdasarkan observasi yang dilakukan penulis terhadap
hasil belajar pekerjaan dasar teknik otomotif pada kompetensi dasar teknik
menggunakan alat ukur pada kelas X TSM 2 tahun ajaran 2015/2016 dimana
pada semester I yang memenuhi KKM (nilai 75) adalah 50% atau 15 orang dari
30 siswa dan pada semester II yang memenuhi KKM (nilai 75) adalah 63% atau
19 orang dari 30 siswa. Perolehan nilai persentase hasil belajar pekerjaan dasar
teknik otomotif dapat dilihat pada Tabel 1 berikut
5
Dari perolehan nilai persentase hasil belajar pekerjaan dasar teknik
otomotif pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur di atas menunjukan
masih rendahnya kemampuan siswa untuk menyerap materi pelajaran yang
berlangsung selama proses belajar mengajar, mengingat standar ketuntasan untuk
mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif pada siswa SMK Negeri 4 Medan
Program Keahlian Teknik Sepeda Motor adalah 75.
Untuk mengatasi agar hasil belajar siswa yang belum memenuhi standar
ketuntasan seperti pada tahun sebelumnya maka diperlukan upaya dari guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan suatu inovasi dan pembaharuan
tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa
untuk lebih aktif, Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan model Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning).
Ada banyak alasan mengapa cooperative learning mampu memasuki
mainstream (kelaziman) praktek pendidikan. Selain bukti-bukti nyata tentang
keberhasilan pendekatan ini, pada masa sekarang masyarakat pendidikan semakin
menyadari pentingnya para siswa berlatih berfikir, memecahkan masalah, serta
menggabungkan kemampuan dan keahlian. Walaupun memang pendekatan ini
akan berjalan baik di kelas yang kemampuannya merata, namun sebenarnya kelas
dengan kemampuan siswa yang bervariasi lebih membutuhkan pendekatan ini.
Karena dengan mencampurkan para siswa dengan kemampuan yang beragam
tersebut, maka siswa yang kurang akan sangat terbantu dan termotivasi siswa
yang lebih. Demikian juga siswa yang lebih akan semakin terasah
6
Alasan penulis memilih model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
untuk diterapkan pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur karena
model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melatih siswa untuk
belajar dengan cara bekerjasama sehingga meningkatkan kemampuan tanggung
jawab siswa terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan,
Silberman (2007).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Pada Kompetensi Dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur Kelas X Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah penelitian ini adalah:
1. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran teknik penggunaan
alat ukur.
2. Kurangnya keberanian untuk megutarakan pendapat sendiri pada teman
sekelas.
3. Kurangnya rasa kepedulian terhadap keberhasilan belajar teman sekelas.
4. Sebagian besar hasil belajar siswa pada kompetensi dasar penggunaan alat ukur
7
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah terhadap penelitian
tindakan kelas ini, maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :
a. Penelitian ini dibatasi pada penerapan model Pembelajaran kooperatif Tipe
Team Quiz pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur.
b. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM 2 pada kompetensi dasar
teknik penggunaan alat ukur di SMK Negeri 4 Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetensi
dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur pada siswa kelas X Teknik Sepeda Motor
SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2016/2017?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa pada pada kompetensi dasar Teknik Penggunaan Alat Ukur
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz di kelas X
TSM 2 Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 4 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep
pembelajaran pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif yang
8
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam berbicara dan
mengungkapkan pendapatnya serta menjadikan siswa yang memiliki aktivitas
tinggi dalam belajar.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam pemilihan model pembelajaran yang
sesuai, agar dapat membantu siswa dalam menciptakan aktivitas belajar yang
baik, menarik dan menyenangkan sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai.
3. Untuk menambah pengetahuan atau wawasan mengenai upaya peningkatan
aktifitas dan hasil belajar siswa.
4. Sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran, dan referensi ilmiah bagi jurusan,
Fakultas, Perpustakaan Universitas Negeri Medan serta pihak-pihak lain yang
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian indakan kelas dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, maka didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, pada siklus
I dengan nilai rata-rata 74,83 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar
73,33%, kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai
rata-rata 85,00 dengan persentase ketuntasan secara klasikal sebesar 86,67%.
Peningkatan nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 10,17 dan peningkatan
persentase siswa yang lulus yaitu sebesar 13,34%.
2. Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz
dapat meningkatkan persentase keaktifan belajar siswa secara keseluruhan
didalam proses pembelajaran. Yaitu dari siklus I sebesar 73,3% mengalami
peningkatan sebanyak 13,5% menjadi 86,8% dan pada siklus II keaktifan
siswa dinyatakan dalam kategori sangat aktif.
3. Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz telah meningkatkan hasil
belajar pada Kompetensi Dasar Teknik Pengunaan Alat Ukur pada siswa
61
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz kepada siswa
dengan lebih jelas.
2. Saat pertandingan akademis dimulai guru harus lebih aktif membimbing
dan mengarahkan setiap kelompok sehingga pembelajaran berjalan secara
kondusif .
3. Lebih memotivasi dan mengarahkan siswa bertanya ataupun memberikan
tanggapan kepada kelompok lain.
4. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menjadikan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz sebagai suatu alternatif dalam
mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif khusus nya pada
kompetensi dasar teknik penggunaan alat ukur dalam upaya peningkatan
hasil belajar siswa.
5. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus
membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan baik dalam
kelompok maupun secara individu dalam menyelesaikan permasalahan
materi pembelajaran.
6. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik dan permasalahan yang
sama, sebaiknya memperhatikan strategi, model, metode dan media
pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan
62
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakart:. PT Pustaka Pelajar.
Arif rohman. (2009). Memahami Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama
Arikunto (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Dalvi. (2006). Upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran agama dengan menggunakan metode belajar aktif tipe tim kuis. Sumatra Barat: Jurnal Guru
Girsang, Hendra. (2012). Pengaruh penggunaan metode pembelajaran Quiz team terhadap hasil belajar pada standar kompetensi pada siswa tingkat II Program keahlian taknik mekanik otomotif di smk swasta pemda kisaran tahun ajaran 2011/2012. Skripsi. Medan: Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan
Isjoni. (2009). Cooperatif learning efektivitas pembelajaran kelompok. Bandung: Alfabeta.
Komarudin Hidayat. (2001). Active Learning. Yogyakarta: Yapendis.
Krisnawati, Umi. (2011) penerapan pembelajaran kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun ajaran 2010/2011. Skripsi. Medan: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Panjaitan, Keysar. (2010). Merancang Butir Soal dan Istrumen Untuk Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Ygyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sardiman. (2005). Interaksi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Silberman.Melvin L. (2013). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendikia.
63
Slavin, Robet E. (2005). Cooperatif Learning: Theory, Research And Practice (N. Yusron. Terjemahan). London : Allymand Bacon. Buku Asli Diterbitkan Tahun 2005.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta
Surya, Rahmad. (2012) implementasi metode pembelaran aktif Tipe Quiz Team untuk meningkatkan hasil belajar teknik digital di smk negeri 2 langsa. Skripsi. Medan: Fakultas Teknik. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.