PEMURNIAN CLA (Conjugated Linoleic Acid) HASIL SINTESIS RISINOLEAT MINYAK JARAK DENGAN KROMATOGRAFI
KOLOM FASA DIAM ALUMINA YANG DIIMPREGNASI DENGAN PERAK NITRAT DAN FASA GERAK
PERB ANDI NGAN HEKSANA DAN ASETONITRIL
Oleh:
Fransnando Kurniawan 4113210009 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PEMURNIAN CLA (Conjugated Linoleic Acid) HASIL SINTESIS RISINOLEAT MINYAK JARAK DENGAN KROMATOGRAFI KOLOM FASA DIAM ALUMINA YANG DIIMPREGNASI
DE NG AN PE RAK NI T RAT DAN FAS A G E RAK PERBANDINGAN HEKSANA DAN ASETONITRIL
Fransnando Kurniawan (4113210009)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pemurnian CLA (Conjugated Linoleic Acid) hasil sintesis dari risinoleat minyak jarak dengan kromatografi kolom fasa diam alumina yang diimpregnasi AgNO3 dengan pemanfaatan ikatan koordinasi yang reversible antara ion perak dengan ikatan rangkap pada setiap komponen yang terdapat pada sampel DCO yang mempengaruhi waktu elusi setiap komponennya. Selain itu waktu elusi komponen menentukan eluen yang digunakan yakni berdasarkan kepolaran dari setiap pelarutnya. Dimana penggunaan n-heksana sebagai pelarut non polar, aseton sebagai pelarut semipolar dan asetonitril sebagai pelarut polar. Dengan variasi campuran eluen diperoleh pemurnian CLA yang optimal. Pada pemurnian dengan eluen yang memanipulasi 3 pencampuran eluen didapat noda dan pola KLT yang optimal pada penggunaan n-heksana : aseton : asetonitril (25 : 12,5 : 12,5) dengan noda dan pola yang spesifik terlihat dengan bantuan lampu UV. Pada manipulasi 2 campuran eluen n-heksana : asetonitril yang digunakan diperoleh penggunaan eluen yang optimal pada perbandingan 42 : 8 dengan kadar total CLA sebesar 41 %. Bila dibandingkan dengan CLA standar dengan hasil analisis GC diperoleh pencapaian hasil pemurnian sebesar 70 % sehingga diketahui kadar pemurnian CLA sebanding dengan kenaikan penggunaan asetonitril dan berbanding terbalik dengan penggunaan n-heksana.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan anugerah-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Adapun judul penelitian yang penulis teliti adalah “Pemurnian CLA
(Conjugated Linoleic Acid) Hasil Sintesis Risinoleat Minyak Jarak Dengan
Kromatografi Kolom Fasa Diam Alumina Yang Diimpregnasi Dengan Perak
Nitrat Dan Fasa Gerak Perbandingan Antara Heksana Dan Asetonitril ”. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, mulai dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian sampai
penyusunan skripsi, antara lain: Bapak Drs. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen
pembimbing skripsi yang penuh dengan kesabaran memberikan bimbingan dan
motivasi serta kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. ZainuddinMuhtar,
M.Si, serta Bapak Drs. Eddyanto, Ph.D selaku dosen-dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan yang sangat mendukung dalam penelitian
penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Jasmidi, M. Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Secara khusus penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibunda N. Butar-butar dan Ayahanda J. Sitorus
serta abang dan adik (Bang Krismas Ganda Sitorus serta adik-adik Yemima Putri
Sitorus dan Golden Boy Sitorus) yang dengan setia selalu mendoakan,
memberikan semangat, dukungan dan motivasi kepada penulis.
Kepada seluruh saudara/i anggota IKBKK dan rekan-rekan Kimia
Nondik 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu kalian telah memberi
v
yang selalu setia mendukung, memberikan semangat, membantu dan mendoakan
penulis mulai dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat luas dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih kepada peneliti
berikutnya dalam melakukan pengembangan penelitian secara ilmiah. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2016
Fransnando Kurniawan
vi
2.1. Deskripsi Tanaman Jarak 5
2.2. Pengolahan Biji Jarak 7
2.3. Minyak Jarak 8
2.3.1. Risinoleat 9
2.3.2. Asam Linoleat dan Asam Linoleat Terkonjugasi (CLA) 10
2.4. Perak Nitrat 11
2.5. Aseton 12
2.6. Heksana 13
2.7. Asetonitril 13
2.8. Kromatografi Kolom 14
2.8.1. Kromatografi Kolom Alumina Impregnasi Perak Nitrat 17
2.9. Identifikasi dan Karakterisasi Senyawa Hasil Pemurnian 20
2.9.1. Spektroskopi Gas Cromatografy (GC) dan Gas 20
vii
2.9.1.1. Pengertian Gas Cromatografy (GC) dan Gas 20
Cromatografy Mass Spectrometry (GC-MS)
2.9.1.2. Prisip Kerja Gas Cromatografy(GC) dan Gas 21
Cromatografy Mass Spectrometry(GCMS)
2.9.2. Kromatografi Lapis Tipis 23
2.9.2.1. Pengertian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 23
3.3.1. Peralatan yang digunakan 25
3.3.2. Bahan yang digunakan 26
3.4. Prosedur Penelitian 26
3.4.1. Esterifikasi Minyak Jarak 26
3.4.2. Dehidrasi Minyak Jarak 26
3.4.3. Impregnasi Alumina 27
3.5.1. Esterifikasi MInyak Jarak 29
3.5.2. Dehidrasi Minyak Jarak 30
3.5.3. Impregnasi Alumina 31
3.5.4. Alir Preparasi Eluen 31
3.5.6. Preparasi Kolom 32
3.5.7. Perlakuan dan Pembacaan Hasil Pemurnian 33
viii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik dan Komposisi Komponen Minyak Jarak 35
4.2. Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak 38
4.2.1. Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak Dengan P2O5 Pada 39 Kondisi Optimal
4.2.2. Analisis Hasil Dehidrasi Risinoleat MInyak Jarak Dengan 40 Dehidrator P2O5 Pada Kondisi Optimal Dengan GC-MS
4.3. Pemurnian CLA Hasil Dehidrasi Minyak Jarak 42
4.3.1. Analisis CLA Hasil Pemurnian Dengan Kromatografi 44 Kolom Fasa Diam Alumina Terimpregnasi Perak NItrat Dengan GC
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Persamaan Reaksi Dehidrasi Risinoleat 9
Gambar 2.2. Peralatan Kromatografi Kolom 15
Gambar 2.3. Prinsip Kerja Kromatografi Kolom 16
Gambar 2.4. Reaksi Reversible Ag+ Dengan Ikatan Rangkap 19
Gambar 3.1. Bagan Esterifikasi Minyak Jarak 29
Gambar 3.2. Bagan Dehidrasi Minyak Jarak 30
Gambar 3.3. Bagan Impregnasi Alumina 31
Gambar 3.4. Bagan Preparasi Eluen 31
Gambar 3.5. Bagan Preparasi Kolom 32
Gambar 3.6. Bagan Perlakuan dan Pembacaan Hasil Pemurnian 33
Gambar 3.7. Bagan Alur Kerja Penelitian 34
Gambar 4.1. Kromatogram GC-MS Minyak Jarak 36
Gambar 4.2. Spectra MS Metil Ester Risinoleat 37
Gambar 4.3. Spectra MS Metil Ester Linoleat 37
Gambar 4.4. Reaksi Esterifikasi Asam Lemak Menjadi Metil Ester 38
Gambar 4.5. Persamaan Reaksi Dehidrasi Risinoleat Minyak Jarak 39 MenjadiAsam Linoleat Terkonjugasi.
Gambar 4.6. Kromatografi GC-MS [a]. Hasil Dehidrasi Risinoleat 40 Minyak Jarak Pada Kondisi Optimal dan [b]. Standar CLA
Gambar 4.7. Noda dan Pola KLT Pada Fraksi Pemurnian 43 Tiap Variasi Eluen
Gambar 4.8. Struktur Kimia Asam Risinoleat 43
Gambar 4.9. Kromatogram Hasil Pemurnian CLA paling Optimal 45 Eluen Heksana : Asetonitril 42: 8 (v/v)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kadar Unsur Hara Dalam Bungkil Jarak 6
Tabel 2.2. Sifat dan Komposisi Minyak Jarak 7
Tabel 3.1. Sifat Kepolaran Eluen 27
Tabel 3.2. Perbandingan Variasi 3 Pelarut 28
Tabel 3.3. Perbandingan Variasi 2 Pelarut 28
Tabel 4.1. Karakteristik Fisika Dan Kimia Minyak Jarak 35
Tabel 4.2. Komposisi Minyak Jarak Yang Digunakan Untuk Bahan 36 Dasar Dehidrasi Risinoleat
Tabel 4.3. Komposisi Komponen Penyusun CLA Standar 41
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kromatografi GC-MS Dehidrasi Minyak Jarak 51
Lampiran 2. Hasil Pengukuran GC Pemurnian CLA Dengan 55 2 Variasi Eluen
Lampiran 3. Plat Kromatografi Lapis Tipis Eluen 3 Variasi 58
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Linoleat (omega-6) dan linoleat terkonjugasi (Conjugated Linoleic Acid =
CLA) sangat terbatas sebarannya di alam sebagai nabati dan hewani padahal
keduanya merupakan lemak esensial (Mawarni 2006). Sebagai nabati linoleat
terdapat dalam biji bunga matahari, kedelai , kemiri (Barus, 2007) dan beberapa
tumbuhan khas Turki (Ozgul–Yucel, 2005). CLA secara biosintesa dihasilkan dari
linoleat oleh enzim isomerase yang pada usus ternak ruminansia dikatalisis oleh
enzim linoleat isomerasi dari bakteri Butyrivibrio fibrisolvens. Senyawa CLA
(Conjugated Linoleic Acid) hasil sintesis dari risinoleat minyak jarak masih
tercampur dengan komponen lain sesuai dengan komposisi minyak jarak dari hasil
samping reaksi dehidrasi dan isomerasi. Berbagai hasil penelitian menunjukkan
bahwa CLA dapat dipisahkan dengan resolusi yang tinggi bila dianalisa dengan
GC dan GC-MS dengan kolom kapiler baik fasa normal maupun fasa terbalik
(Cristie et al, 2000, Dobson, 1998, Ozgul 2005 dan Sehat et al, 1998). Resolusi
juga relative baik bila dianalisis dengan Ag+ HPLC dengan fasa normal atau
terbalik dengan merangkai minimal tiga buah kolom (Yuruwecs dan Morehouse,
2001, Adolft et al, 2002, Vereshhchagin dan Pchelkin, 2003 dan Cristie et al,
2007).
Analisis dengan GC dan GC-MS tidak Preparatif dan harus melalui
derivatisasi sehingga pemisahan CLA tidak cocok dilakukan dengan cara tersebut.
Selanjutnya walaupun HPLC adalah Preparatif namun hanya dalam skala kecil
dan harga peralatannya pun sangat mahal. Pemisahan dengan fraksi urea akan
menghasilkan CLA dengan kemurnian yang tinggi (Vellenueve et al, 1995),
namun dalam bentuk asam lemak sehingga esensialiatasnya berubah bila
dibandingkan dengan dalam bentuk trigliserida. Pemisahan isomer CLA juga
dilakukan dengan teknik fraksinasi solven dengan hasil yang cukup baik, namun
pelarut dan desain reaktornya sangat mahal (Hidetaka et al, 2006 dan Uehara et
2
alumina tidak optimal karena komponen pengotor dan CLA mempunyai sifat fisik
dan kimia yang berdekatan (Cristie et al, 2007), padahal kedua sifat ini adalah
sebagai dasar pemisahan dengan kromatografi kolom.
Senyawa CLA berkhasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai macam
penyakit (Fernie, 2003, Saebo, 2003, dan Wisnu, 2003). Beberapa bioaktivitas
CLA yang dipublikasikan adalah untuk mencegah dan mengobati hipertensi
(Nagao et al., 2003), Kanker dan Tumor (Field et al., 2004), Antioksidan
(Paterson, 2000, Liangli, 2001 dan Liangli et al. 2002), Anti osteoarthritis (Shen
et al., 2004), Anti peradangan (Inflamantori) (Bangsaganya et al., 2002),
Antibodi dan serum (Petridou et al, 2003), Anti atheroskeloresis (Mc Leod et al.,
2004), dan mencegah obesitas (Malpuegch et al., 2004 dan Mawarni,, 2006).
Selanjutnya CLA diyakini dapat juga berfungsi seperti PUFA (Poly Unsututated
Fatty Acid) seperti DHA (Decosa Heksanoat Acid) dan EPA (Eicosa Pentanoic
Acid) yang berperan dalam perkembangan otak balita dan kesehatan indera mata
(Brahmana, 1989).
Pemurnian dilakukan agar identifikasi dan pelacakan (eludasi struktur)
hasil dapat dilakukan dengan akurat. Sintesa senyawa CLA dari risinoleat telah
dilakukan dan telah dicoba dimurnikan dengan kromatografi kolom yang
dimodifikasi yaitu dengan mengimpregnasi fasa diam Silika gel dengan perak
nitrat. Dasar terjadinya pemisahan adalah fenomena dimana ikatan rangkap
komponen lemak hasil CLA dapat membentuk ikatan koordinasi antara orbital
kosong dari ion perak (Ag+) dengan ikatan rangkap sebagai ligan yang reversibel
dengan ion perak.
Pada penelitian yang sudah dilakukan eluen yang diuji cobakan adalah
memanipulasi kepolaran dengan memvariasikan dua pelarut yaitu heksana dan
aseton dengan fasa diam silika gel yang diimpregnasi perak nitrat. Diperkirakan
kepolaran pelarut belum sesuai, maka dalam penelitian ini akan dicobakan
pemurnian dengan memanipulasi pelarut dengan variasi 3 pelarut yaitu heksana,
aseton dan asetonitril dan variasi 2 pelarut yaitu heksana dan asetonitril. Fasa
3
perak nitrat. Diharapkan akan didapatkan kemurnian CLA yang setara dengan
standar dengan deviasi ± 5%.
Dalam penelitian ini direncakan pemisahan CLA dengan kromatografi
kolom yang dimodifikasi yaitu dengan mengimpregnasi satu jenis fasa diam yaitu
alumina dengan perak nitrat (argentonated). Dasar terjadinya pemisahan adalah
fenomena dimana ikatan rangkap komponen lemak dalam DCO (Dehydrated
Castor Oil) dapat membentuk ikatan koordinasi yang reversible dengan ion perak
melalui kompleks EDA (electron donor acceptor) yang analog dengan dasar yang
digunakan dengan analisis pada Ag+ HPLC. Sifat reversibel ikatan rangkap
dengan ion perak dipengaruhi oleh jumlah ikatan rangkap dengan geometri trans
dari komponen penyusunnya (Damyonova, 2006, Neff et al, 1999 dan Cristie et
al, 2007), sehingga waktu elusi setiap komponen akan berbeda. Cara elusi yang
dilakukan adalah elusi bergradien dengan memvariasikan campuran pelarut
heksana, asetonitril dan aseton. Kondisi ini telah dicobakan untuk memisahkan
trigliserida GLA (Gamma Linoleic Acid) suatu trigliserida dengan tiga ketidak
jenuhan (Linoleat) dari Evening Primrose Oil (EPO) dan berbagai bijian
tumbuhan dengan hasil yang baik (Guel – Guerro, 2000 dan Rincon et al., 2009).
Kajian perbandingan pelarut dilakukan secara elusi bergradien berdasarkan
kenaikan kepolaran dengan memvariasikan dua dan tiga campuran eluen heksana,
asetonitril dan aseton. Pemisahan dipandu dengan KLT dan deteksi noda dengan
lampu UV. Analisis dilakukan dengan gabungan GC sedangkan penentuan
komposisi dengan GC-MS yang dibandingkan dengan standar.
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pemurnian CLA hasil sintesis dari risinoleat
minyak jarak dengan kromatografi kolom fasa diam alumina yang diimpregnasi
dengan perak nitrat berdasarkan perbandingan fasa gerak / eluen dengan 3 variasi
antara aseton, heksana dan asetonitril dan fasa gerak/eluen dengan 2 variasi
4
1.3. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Berapa perbandingan eluen dengan variasi 3 pelarut antara heksana, aseton,
dan asetonitril serta eluen dengan variasi 2 pelarut antara heksana dan
asetonitril yang paling optimal untuk pemurnian CLA hasil sintesis dari
risinoleat minyak jarak.
2. Berapa tingkat kemurnian CLA hasil dari metode pemurnian dengan
kromatografi kolom fasa diam alumina yang diimpregnasi dengan perak
nitrat dengan fase gerak perbandingan 3 pelarut yaitu aseton, heksana dan
asetonitril dan variasi 2 pelarut yaitu heksana dan asetonitril.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perbandingan paling optimal antara eluen dengan variasi 3
pelarut dan variasi 2 pelarut untuk pemurnian CLA hasil sintesis dari
risinoleat minyak jarak
2. Mengetahui permurnian CLA hasil sintesis dari risinoleat minyak jarak
dengan kromatografi kolom fasa diam alumina yang diimpregnasi dengan
perak nitrat.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Mendapatkan perbandingan eluen dengan 3 variasi pelarut dan eluen
dengan 2 variasi pelarut yang paling optimal untuk pemurnian CLA hasil
sintesis dari risinoleat minyak jarak.
2. Memperoleh metode pemurnian yang optimal untuk memurnikan CLA baik
hasil sintesa dari bahan baku lain maupun hasil isolasi.
3. Memberikan informasi mengenai pemurnian CLA hasil sintesis dari
risinoleat minyak jarak dengan kromatografi kolom fasa diam alumina yang
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada paparan hasil penelitian dan pembahasan, maka
dikemukakan keseimpulan sebagai berikut.
1. Pada pemurnian CLA dengan eluen yang terdiri dari variasi antara Heksana :
Aseton : Asetonitril diketahui hasil terbaik pada perbandingan 25 : 12,5 : 12,5
dengan pola noda KLT yang lebih spesifik dibandingkan noda KLT pada
perbandingan lainnya, sedangkan untuk perbandingan eluen Heksana :
Asetonitril diperoleh hasil terbaik pada perbandingan 42 : 8 (v/v) dalam vial
ke-7.
2. Komposisi CLA standar adalah 59,18 %, sementara itu hasil pemurnian CLA
yang diperoleh adalah sebesar 41%. Dengan demikian tingkat pencapaian
hasil pemurnian CLA dibandingkan standar adalah (41 / 59,18) x 100% =70 %
5.2. Saran
Untuk lebih mengoptimalkan hasil pemurnian CLA hasil sintesis dengan
kromatografi kolom alumina yang diimpregnasi perak nitrat maka disarankan
untuk mengkaji variasi campuran eluen serta tinggi dan diameter kolom yang
47
DAFTAR PUSTAKA
Adolf, R. O, A. Menzel, and V. D. Taran, 2002, Analysis of Conjugated Linolec
Acid Enriched Triacylglycerol Mixture by Isocratic Silver – Ion High Performance Liquid Chromatography, J. Chrom. A, 953, 293 – 297.
Albers, R, Van der Wielen, R.P.J., Brink, E.J., Hendriks, H.F.J., Taran, V.N.D., and Mohede, I.C.M., 2003,Effect of Cis-9, Trans-11 and Trans-10,
Cis-12 Conjugated Linoleic Acid (CLA) Isomers on Immune Fungtion in Health Men. Eur. L. Clin. Nutr; 57, 595–6003.
Allonso.L; E. P. Guesta and S. E. Gillilang, 2003.Production of Free Conjugated
Linoleic Acid Isomers by Lactobacillus acidophilus casei of Human Intestinal Origin; J. Dairy Sci 86: 1941 – 1946.
Bernas, A., N. Kumar, P. Maki-Arvela, N. V. Kulko’va, B. Holmbom, T. Salmi, and D. Y. Murzin, 2003, Isomerization of Linoleic Acid over
Supported Metal Catalyst, Appl. Catal., 245, 257-275.
Blankson, H., Stakkestad, J.A., Fagertun, H., Thorn, E., Wadstein, J., and Gudmundsen, O., 2002, J. Nutr., 130, 2943–2948.
Clark J. 2002. The Effect of Temperature on Reaction Rate.
http://www.chemgude.co.uk/ physical/basicrate. [5 Agustus 2010]
Cristie WW, Dopson G & Adlof RO. 2007. A Practical Guide to The Isolation,
Analysis and Identification of Conjugated Linoleic Acid. Lipids 42:
1073 – 1025.
Cristie WW.1998.Gas Chromatography–Mass Spectrometry Methods for Structural Analysis of Fatty Acid. Lipids 33: 343 – 353.
Damyanova, B. N, 2010, Silver Ion Chromatografi And Lipids,
http//lipidlibrary.aocs.org/ Silver/bnd_rev/index1.htm, 1, 1 – 7.
David, W. L, A. A. Wierzbicki, and C. J. Field, 1999, Preparation of Conjugated
48
Terdapat Dalam Minyak Jarak (Ricinus Comunis L) Menggunakan Molekuler Sieve Secara Refluks Dalam beberapa Pelarut Organik,
Lembaga Penelitian USU, Medan.
Guil Gurero, J. L, P. C. Madrid, and E. El – Hassan, 2000, γ - Linoleic Acid Purification from Seed Oil Sources by Argentonated Silikagel Chromatograpy Colomn , J. Chrom. A, 694, 381 – 389.
Handayani, T.I. and Ariono, D., 2005, Pembuatan Drying Oil Dari Minyak Jarak; Lembaga Penelitian ITB, Bandung.
Hidekata, U, T. Suganuma, S. Negishi, S. Ueno, and K. Sato, 2006, A Novel
Method for Solvent Fractination of Two CLA Isomers, JAOCS, 83,
261 -268.
Ketaren, S. 1986, Minyak dan Lemak Pangan, Universitas Indonesia, Jakarta.
Kusumaningsih. T, Pranoto, Saryoso .R. 2006. Bioteknologi 3 (1): 20-26, Mei
2006, ISSN: 0216-6887. Jurusan Kimia Fmipa Universitas Sebelas
Maret (UNS). Surakarta 57126.
Mawarni, R; 2006, Asam Linoleat Terkonjugasi Penurun Timbunan Lemak, Pusat
Kajian Makanan Dan Obat Tradisional; Lembaga Penelitian UNDIP,
Semarang.
Muller. J, and J. E. Delahoy, 2009, CLA Implications for Animal Production and
Human Health: www.das.psu.edu/temdairy, 04, 1-4.
Neff, W. E, R. O. Adlof, and M. El-Agaimy, 1999, Silver Ion High – Performance Chromatography of The Triacylglycerols of Crepis alpina Seed Oil,
49
O’Shea, A.M, Devery, R., Lawless, F., Koegh, K., and Stanton, T., 2000, Int. Dairy J., 10, 289–294.
Ozgul YS. 2005. Determination of Conjugated Linoleic Acid Conten of Selected
Oil Seeds Grown in Turkey. JAOCS 82: 893 – 898.
Parodi, P.W.,1997, J. Dairy Sci., 60, 1550–1553.
Peterson, H. P, J. H. Bryan, and T. A. Keevel, 1993, A Kinetics Study of The Izomerisation of Eugenol, J. Chem. Edu., 70:4, A96 – A98.
Priest, W.G., and Von Mikusch, J.D., 1997, Composition and Analysis of
Dehydrated Castor Oil, Woburn Degreasing Company of NewJessey,
New York.
Conjugated Linoleic Acid Isomers in Cheese by Gas Chromatography , Silver Ion High Performance Liquid Chromatography and Mass Spectral Reconstructed Ion Profiles Camparison of Chromatographic Elution Sequences, Lipids, 33, 963 - 971.
Sitorus M, Ibrahim S, Nurdin H & Darwis D. 2009. Transformation of Ricinoleic
of Castor Oil into Linoleic Acid (Omega-6) and Conjugated Linoleic Acid. Indonesian Journal of Chemistry 9 (2) : 278 – 284).
Sitorus, M. and Purba, J., 2006, Dehidrasi Risinoleat Minyak jarak (Castor Oil)
Dan Karakterisasinya Sebagai Usaha Pengolahan Minyak Jarak Untuk Konsumsi, Laporan Penelitian Dosen Muda Lembaga Penelitian
UNIMED, Medan ; JurnalRiset Kimia; 3 (2): 139 – 144.
Villeneuve P, Lago R, Barouh N & Barea B. 2005. Production of Conjugated
50
Wisnu, A.Y., 2003, Asam Linoleat Terkonjugasi, Nutrien ”Ajaib” Yang Sarat
Manfaat, Departemen Teknologi Pangan Universitas Wangsa
Manggala, Yogyakarta.
Yuruwecz, M. P, K. M. Morehouse, 2001, Silver-Ion HPLC of Conjugated