• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA

BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

PRETTI TM AMBARITA NIM. 8146175027

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

M E D A N

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

PRETTI TM AMBARITA. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah dan menganalisis apakah perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian pengembangan ini dilakukan pada uji terbatas dengan memakai satu kelas dengan menggunakan metode penelitian pengembangan Analysis Design Development Implementation and Evaluation (ADDIE). Metode ADDIE ini digunakan sebagai metode untuk mendesain perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah. Tiga tahapan pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS seperti pada tim ahli, kelompok kecil, dan uji lapangan. Penilaian tim ahli didasarkan pada aspek format, isi, dan bahasa. Pada kelompok kecil dan uji lapangan berdasarkan respon siswa. Khusus pada penilaian perangkat pembelajaran RPP respon siswa berisi penilaian siswa terhadap kemampuan guru mengajar. Penilaian perangkat pembelajaran LKS berdasarkan aspek format, isi, dan bahasa. Penilaian hasil belajar siswa berdasarkan pretes dan postes dianalisis dengan uji n-gain. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang divalidasi oleh tim ahli pada aspek format, isi, dan bahasa. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS pada kelompok kecil dan uji lapangan dengan kategori baik. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari pertemuan I hingga ke pertemuan III dari kategori rendah ke sedang.

(5)

ii

ABSTRACT

PRETTI TM AMBARITA. Development of Physics Learning Instruments Problem Based to Improve Student Learning Outcomes. Post Graduate Program State University of Medan. 2016

The objective of this research were to produce a lesson plans and worksheets learning instrument design that corresponded to problem based learning models and analyze whether it was can improve student learning outcomes. This research development was done in classroom by using development research methods of Analysis Design Development Implementation and Evaluation (ADDIE). ADDIE method was used as a method for designing a lesson plans and worksheets that corresponded to it. Three stages of development of lesson plans and worksheets such as an assessment by a team of experts, small group, and a field test. Assessment by a team of experts based on theree aspects such as format, content, and language. In small group and field test based on a response of students sheet. The student response sheet contains of teacher's ability to teach. Worksheet assessment based on aspects of the format, content, and language. Assessment of student learning outcomes based on pretest and posttest were analyzed by n-gain. The results of development of lesson plans and worksheets were validated by a team of experts on aspects of format, content, and language. The result both of development of lesson plans and worksheets in small group and field test produced good categories. There was an increased student learning outcomes of first to third meeting with categories of low to moderate.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Pada penulisan tesis ini penulis memilih judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana UNIMED;

2. Terkhusus kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed sekaligus sebagai pembimbing I tesis, yang telah mendampingi, membimbing serta memotivasi penulis sejak awal penulisan tesis hingga selesai dengan baik sesuai yang diharapkan;

3. Terkhusus kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku dosen pembimbing II tesis, yang telah mendampingi, membimbing serta memotivasi penulis sejak awalpenulisan tesis hingga selesai dengan baik sesuai yang diharapkan;

(7)

iv

5. Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, M.Si dan Fazli Mirwan, S.Pd., M.Si sebagai tim ahli yang telah memberikan saran dan banyak masukan yang membangun demi penyempurnaan tesis ini;

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika PPs Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan berlangsung;

7. Ibu Nurhalimah Purba, S.Ag selaku Kepala Sekolah SMAN 13 Medan, Ibu Maria Magdalena Sinulingga, S.Pd selaku guru fisika SMAN 13 Medan, beserta seluruh dewan guru dan staf pegawai yang telah memberikan waktu, kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

8. Teristimewa penulis sampaikan dan persembahkan kepada Ayahanda tersayang Drs. J.Ambarita, M.Pd dan Ibunda tercinta Dra. B. Siagian, yang telah mendidik dan membesarkan penulis dan secara terus menerus memberikan doa yang tulus, kasih sayang yang tak pernah henti, serta sumbangsih yang besar dari segi materil, spritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada abangda saya: Samuel Ambarita, S.H, Martin Ambarita, S.Pd, dan Yoseph Ambarita yang senantiasa selalu memberikan motivasidan doa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan hingga selesainya tesis ini;

10. Kakanda dan abangda penulis, yaitu Rouli Pakpahan,M.Pd, Rameyanti Tampubolon, M.Pd, Febriani Hastini Nasution, M.Pd, dan Berkat Panjaitan, S.Si., M.Pd yang selalu memberikan motivasi, informasi, pengetahuan apa yang belum diketahui oleh penulis selama penyusunan tesis ini;

(8)

v

12. Semua pihak serta rekan-rekan satu angkatan dari Program Studi Pendidikan Fisika yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian tesis ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih belum sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta bermanfaat dalam menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Medan, 10 Maret 2015 Penulis,

Pretti Tiur Merryanti Ambarita

(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR PRODUK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN………... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... .... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Definisi Operasional ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 9

2.1.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 9

2.1.2.1 Karakteristik PBM ... 12

2.1.2.2 Langkah-Langkah PBM ……… 13

2.1.2.3 Kelebihan dan Kendala pada saat menggunakan Model PBM………. ... 14

2.1.3 Hasil Belajar……….. 15

2.1.3.1 Pengertian Belajar……….. 15

2.1.3.2 Hasil Belajar ……….. 17

2.1.4 Perangkat Pembelajaran ... 21

2.1.4.1 Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS……… 23

2.1.4.1.1 Perangkat Pembelajaran RPP……… 24

2.1.4.1.2 Perangkat Pembelajaran LKS……… 27

2.1.4.1.3 Perangkat Pembelajaran RPP Berbasis Masalah ... 30

2.1.4.1.4 Perangkat Pembelajaran LKS Berbasis Masalah ... 31

2.1.4.2 Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS……… ... 33

2.1.5 Pengembangan Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS ... 34

2.1.5.1 Model Pengembangan ADDIE………. . 35

2.1.5.2 Langkah-Langkah Model Pengembangan ADDIE …….. . 36

2.1.6 Penelitian yang Relevan……… 43

(10)

vii

2.3 Hipotesis Penelitian………. . 52

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 53

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

3.3 Jenis Penelitian ... 53

3.4 Prosedur Penelitian ... 54

3.4.1 Persiapan Penelitian ... 54

3.4.2 Pengembangan Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS ... 55

3.4.3 Uji Coba Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS yang Dikembangkan ... 55

3.5 Instrumen Penelitian ... 57

3.5.1 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS ... 57

3.5.1.1 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran RPP ... 57

3.5.1.2 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran LKS ... 58

3.5.1.3 Lembar Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Pada Kelompok Kecil dan uji Lapangan ... 58

3.6 Teknik Pengumpulan Data Perangkat Pembelajaran ... 59

3.6.1 Data Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS.. 59

3.6.1.1 Data Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran RPP ... 59

3.6.1.2 Data Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran LKS ... 59

3.6.2 Data Hasil Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Pada Kelompok Kecil dan uji Lapangan ... 60

3.6.3 Data Hasil Belajar Siswa……… .. 60

3.7 Teknik Analisis Data………. .. 61

3.7.1 Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS ... 61

3.7.2 Analisis Data Hasil Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Pada Kelompok Kecil dan uji Lapangan ... 63

3.7.3 Analisis Data Hasil Belajar Siswa………. .. 64

3.7.4 Perhitungan Indeks Gain……….. .... 64

3.8 Hipotesis Statistik ………. ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………. ... 66

4.1.1 Format Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS secara umum 66 4.1.1.1 Format Perangkat Pembelajaran RPP secara umum ... 66

4.1.1.2 Format Perangkat Pembelajaran LKS secara umum ... 67

4.1.2 Format Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS yang Ditawarkan ... 67

4.1.2.1 Format Perangkat Pembelajaran RPP yang Ditawarkan ... 67

4.1.2.2 Format Perangkat Pembelajaran LKS yang Ditawarkan .. 69

(11)

viii

tim ahli ... 71

4.1.4.1 Perangkat Pembelajaran RPP yang divalidasi oleh tim ahli 72 4.1.4.1.1 Perangkat Pembelajaran RPP yang divalidasi oleh Ahli I 72 4.1.4.1.2 Perangkat Pembelajaran RPP yang divalidasi oleh Ahli II 74 4.1.4.2 Perangkat Pembelajaran LKS yang divalidasi oleh tim ahli 76 4.1.4.2.1 Perangkat Pembelajaran LKS yang divalidasi oleh Ahli I 76 4.1.4.2.2 Perangkat Pembelajaran LKS yang divalidasi oleh Ahli II 77 4.1.5 Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS yang Divalidasi Pada Kelompok Kecil ... 78

4.1.5.1 Perangkat Pembelajaran RPP yang Divalidasi Pada Kelompok Keci ... 78

4.1.5.2 Perangkat Pembelajaran LKS yang Divalidasi Pada Kelompok Kecil ... 81

4.1.6 Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS yang Digunakan Di Lapangan ... 83

4.1.6.1Perangkat Pembelajaran RPP yang Digunakan Di Lapangan 83 4.1.6.2 Perangkat Pembelajaran LKS yang Digunakan Di Lapangan 85 4.1.7 Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS yang Direvisi Setelah digunakan di Lapangan ... 87

4.1.8 Hasil Perbandingan Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Sebelum dan Sesudah Dikembangkan ... 88

4.1.8.1 Hasil Perbandingan Perangkat Pembelajaran RPP Sebelum dan Sesudah Dikembangkan ... 88

4.1.8.2 Hasil Perbandingan Perangkat Pembelajaran LKS Sebelum dan Sesudah Dikembangkan ... 89

4.1.9 Hasil Belajar Siswa ... 90

4.1.10 Hasil Perhitungan Indeks N-Gain ... 93

4.2 Pembahasan ... 94

4.2.1 Perbaikan yang Dilakukan Setelah Dari Tim Ahli ... 94

4.2.2 Perbaikan yang Dilakukan Setelah Dari Kelompok Kecil ... 95

4.2.3 Perbaikan yang Dilakukan Setelah di Lapangan ... 97

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 99

5.2 Saran-saran ... 99

5.2.1 Saran Untuk Praktis ... 100

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Lanjut ... 100

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah PBM ... 13

Tabel 2.2 Dimensi Proses Kognitif ... 19

Tabel 2.3 Penyebaran Kisi-kisi Soal berdasarkan Dimensi Kognitif ... 21

Tabel 2.4 Penelitian Yang Relevan ... 43

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kevalidan ... 62

Tabel 3.2 Kriteria Respon Siswa... 64

Tabel 3.3 Interpretasi Indeks Gain ... 64

Tabel 4.1 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran RPP ... 72

Tabel 4.2 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran RPP ... 74

Tabel 4.3 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran LKS ... 76

Tabel 4.4 Saran Perbaikan Perangkat Pembelajaran LKS ... 77

Tabel 4.5 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah I ... 78

Tabel 4.6 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah II ... 79

Tabel 4.7 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah III ... 79

Tabel 4.8 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah IV ... 79

Tabel 4.9 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah V ... 80

Tabel 4.10 Tabel Respon Siswa ... 80

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Pengembangan Perangkat Pembelajaran RPP .... 81

Tabel 4.12 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Bagian Format ... 81

Tabel 4.13 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Bagian Isi ... 81

Tabel 4.14 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Bagian Bahasa ... 82

Tabel 4.15 Tabel Respon Siswa ... 82

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Pengembangan Perangkat Pembelajaran LKS ... 83

Tabel 4.17 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah I ... 83

Tabel 4.18 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah II ... 83

Tabel 4.19 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah III ... 84

Tabel 4.20 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah IV ... 84

Tabel 4.21 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Langkah V ... 84

Tabel 4.22 Tabel Respon Siswa ... 85

Tabel 4.23 Hasil Penilaian Pengembangan Perangkat Pembelajaran RPP .... 85

Tabel 4.24 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Bagian Format ... 86

Tabel 4.25 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Bagian Isi ... 86

Tabel 4.26 Rerata Hasil Respon Siswa Pada Bagian Bahasa ... 86

Tabel 4.27 Tabel Respon Siswa ... 87

Tabel 4.28 Hasil Penilaian Pengembangan Perangkat Pembelajaran LKS ... 87

Tabel 4.29 Hasil Perbandingan Perangkat Pembelajaran RPP sebelum dan sesudah dikembangkan ... 88

Tabel 4.30 Hasil Perbandingan Perangkat Pembelajaran LKS sebelum dan sesudah dikembangkan ... 89

Tabel 4.31 Hasil Belajar Siswa ... 91

Tabel 4.32 Hasil Analisis Gain Ternormalisasi Hasil Belajar Siswa ... 93

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ADDIE menurut Reisser ... 36 Gambar 2.2 ADDIE menurut Molenda ... 36 Gambar 3. 1 Prosedur dan tahapan penelitian dan pengembangan

(14)

xi

DAFTAR PRODUK

Produk 1 Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Hasil Validasi Ahli ... 1 Produk 2 Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Hasil Respon Siswa

Pada Kelompok Kecil ... 31 Produk 3 Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Hasil Respon Siswa

(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP yang digunakan ... 112

Lampiran 2 LKS yang digunakan ... 134

Lampiran 3 Lembar Observasi Awal Siswa ... 144

Lampiran 4 Rubrik Penilaian Laporan Praktikum ... 146

Lampiran 5 Laporan Hasil Praktikum Fisika ... 148

Lampiran 6 Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa ... 159

Lampiran 7 Lembar Tes Hasil Belajar Siswa ... 166

Lampiran 8 Lembar Hasil Belajar Siswa ... 170

Lampiran 9 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran RPP ... 179

Lampiran 10 Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran LKS ... 181

Lanpiran 11 Lembar Respon Siswa Pada Perangkat Pembelajaran RPP ... 183

Lanpiran 12 Lembar Respon Siswa Pada Perangkat Pembelajaran LKS ... 184

Lampiran 13 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Dari Peneliti ... 185

Lampiran 14 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Dari Ahli I ... 192

Lampiran 15 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran RPP dan LKS Dari Ahli II ... 203

Lampiran 16 Hasil Respon Siswa Pada Kelompok Kecil ... 215

Lampiran 17 Hasil Respon Siswa Di Lapangan ... 216

Lampiran 18 Hasil Belajar Siswa Indeks Gain ... 217

Lampiran 19 Hasil Perhitungan Indeks N- Gain Setiap Pertemuan... 219

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan, masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan pendidikan nasional adalah

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab

(Dediknas, 2005). Maka dalam kegiatan belajar mengajar perlu mengembangkan

proses pembelajaran yang baik sehingga tercipta suasana yang menarik dan

membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Kualitas pendidikan sering dijadikan sebagai barometer perkembangan

suatu negara. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika,

sains, dan membaca beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dijadikan

sebagai gambaran baik atau tidaknya kualitas pendidikan, khusus untuk siswa usia

wajib belajar (SD sampai kelas 3 SMP). Saat ini terdapat dua asesmen utama

berskala internasional yang menilai kemampuan matematika dan sains siswa,

yaitu PISA (Program for International Student Assessment) dan TIMSS (Trend in

(17)

2

Pada tahun 2000, Indonesia menempati peringkat 38 dari 41 negara untuk

mata pelajaran sains. Tahun 2003, peringkat 38 dari 40 negara, peringkat 50 dari

57 negara untuk tahun 2006, peringkat 60 dari 65 negara pada tahun 2009, dan

pada tahun 2012, Indonesia peringkat 64 dari 65 negara untuk mata pelajaran

sains (Tim PISA Indonesia, 2011 & Pristiyanto, 2013).

Tampak jelas bahwa dari tahun ke tahun terjadi penurunan peringkat

Indonesia di ajang PISA dalam bidang sains. Skor rata-rata Indonesia pun tidak

pernah di atas skor rata-rata Internasional. Hal tersebut menandakan bahwa siswa

Indonesia masih lemah dalam menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi

dan kemampuan pemecahan masalah.

Selain mengikuti PISA, Indonesia juga mengikuti ajang TIMSS. Hampir

sama dengan hasil PISA, Indonesia hampir menjadi ‘juru kunci’ di ajang TIMSS.

Skor rata-rata Indonesia juga tidak pernah di atas skor rata-rata Internasional baik

untuk mata pelajaran matematika maupun sains. Berdasarkan hasil PISA dan

TIMSS tampaklah jelas bahwa kemampuan sains dan matematika siswa di

Indonesia masih rendah. Padahal sains dan matematika merupakan modal dasar

bagi siswa untuk menghadapi era globalisasi.

Berdasarkan pemaparan di atas, tentu sangat disayangkan jika apa yang

diharapkan serta apa yang menjadi fokus PISA dan TIMSS tidak dapat dicapai

dengan sempurna oleh Indonesia. Selain itu, menurut Kessell (Suraya, et al.,

2006) kurangnya dasar keterampilan memecahkan masalah siswa adalah keluhan

(18)

3

keterampilan pemecahan masalah yang diharapkan PBB agar terbentuk manusia

yang berpengetahuan tidak sejalan dengan hasil PISA dan TIMSS.

Adanya kesenjangan antara harapan dan fakta di lapangan, tentunya akan

menimbulkan suatu masalah, yaitu ketidakmampuan Indonesia untuk bersaing

dengan negara lain di dunia khususnya dalam bidang pendidikan. Masalah

tersebut diduga disebabkan karena guru kurang tepat menentukan strategi dan

metode dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, walaupun terdapat

berbagai model-model ataupun strategi pembelajaran yang lebih baik (Yasa,

2007).

Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 13 Medan

menunjukkan nilai rata-rata semester I untuk mata pelajaran fisika masih rendah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi fisika di sekolah tersebut

nilai rata-rata fisika untuk semester I yaitu ≤ 75 dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) di sekolah tersebut adalah 75, sementara nilai yang diperoleh

siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu penilaian guru terhadap tugas

pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan disiplin siswa.

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti terhadap perangkat pembelajaran

yang digunakan SMAN 13 Medan, terdapat beberapa kekurangan yang perlu

diperbaiki. Kelemahan pertama terdapat pada deskripsi kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan pendahuluan, seharusnya guru menyampaikan manfaat materi yang

dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, lingkup dan teknik penilaian yang akan

digunakan. Akan tetapi pada RPP yang ada, guru tidak menyampaikan ketiga hal

(19)

4

Rincian kegiatan yang ada juga belum sesuai dengan sintaks model pembelajaran

yang digunakan, misalnya pada RPP Fluida Statik pada pertemuan pertama. RPP

ini dirancang menggunakan model PBM yang memiliki lima langkah, akan tetapi

langkah membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan

menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah belum terlihat di rincian kegiatan pembelajaran. Artinya, penerapan

model pembelajaran yang dipilih belum dilakukan dengan tepat.

Kelemahan kedua adalah kurang berjalannya kegiatan praktikum secara

efektif dan efesien selama proses belajar mengajar berlangsung yang terdapat

pada lembar kerja siswa (LKS). Ketersediaan LKS ini sangat membantu siswa

melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah di samping juga pemenuhan

sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan praktikum siswa seperti alat-alat

praktikum yang digunakan oleh siswa. Pada bahasan ini ketika praktikum akan

dilakukan siswa dan guru harus melakukan persiapan terlebih dahulu baik dari

alat-alat praktikum yang akan digunakan, peminjaman alat dari laboratorium

sampai pengembalian alat-alat tersebut. Sebab laboratorium pada sekolah tersebut

belum secara efektif digunakan sebagai tempat melakukan praktikum. LKS dapat

berupa panduan untuk pengambangan aspek kognitif maupun pengembangan

semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen. Dengan adanya

LKS, diharapkan pemahaman siswa akan materi yang diajarkan akan lebih

maksimal.

Kelemahan ketiga terkait dengan soal yang diberikan guru kepada siswa. Soal

(20)

5

Tujuan pembelajaran yang ditetapkan di awal adalah menjelaskan pengertian

massa jenis, tekanan pada suatu kejadian, menyimpulkan benda yang mengalami

prinsip archimedes, menilai ketinggian suatu benda pada tekanan hidrostatik,

meghitung besar gaya pada prinsip hukum Pascal, dan menyimpulkan kejadian

pada peristiwa yang berhubungan dengan tekanan atmosfer. Soal yang diberikan

itu hanya menghitung soal-soal yang ada pada buku teks yang digunakan di

sekolah tersebut. Selain itu, soal tersebut tidak menuntut siswa untuk berpikir

memecahkan masalah yang berhubungan erat antara konsep fisika mengenai

fluida statis terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan

sekitar siswa. Sementara tuntutan abad-21 menginginkan siswa memiliki

peningkatan hasil belajar siswa di dalam pembelajarannya.

Berdasarkan uraian masalah tersebut dan melihat beberapa hasil penelitian

yang berkaitan dengan model pembelajaran berbasis masalah serta melihat potensi

guru dan siswa yang ada di sekolah SMA Negeri 13 Medan, peneliti tertarik untuk

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Penerapan model ini

diharapkan dapat mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui

pengembangan perangkat pembelajaran yang dikhususkan pada pengembangan

perangkat pembelajaran RPP dan LKS fisika.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka masalah-masalah

yang teridentifikasi antara lain:

(21)

6

2. Masih lemahnya penilaian pembelajaran yang digunakan guru selama ini

3. Hasil belajar siswa masih di bawah KKM

4. Model pembelajaran berbasis masalah belum pernah diterapkan

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan di atas,

maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Soal-soal yang ada pada perangkat pembelajaran RPP dan LKS masih soal

hafalan

2. Hasil belajar siswa masih di bawah KKM

3. Model pembelajaran berbasis masalah belum pernah diterapkan

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana mengembangkan desain perangkat pembelajaran RPP dan

LKS yang sesuai dengan model PBM ?

2. Bagaimana perangkat pembelajaran RPP dan LKS dapat meningkatkan

(22)

7

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menghasilkan desain perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang

sesuai dengan model PBM.

2. Untuk menganalisis apakah perangkat pembelajaran RPP dan LKS yang

dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa akan memperoleh pengalaman belajar dengan menggunakan model

PBM yang difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa

2. Hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dan dosen

dalam mengembangkan perangkat pembelajaran RPP dan LKS fisika

3. Menjadi acuan bagi peneliti dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran RPP dan LKS fisika dengan model PBM lebih lanjut.

4. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengembangkan perangkat

pembelajaran RPP dan LKS fisika

1.7Defenisi Operasional

1. Teori Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan adalah penelitian dan pengembangan yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

(23)

8

penggunaan penelitian dan pengembangan: (1) analysis, (2) Design, (3)

Development, (4) Implementation, (5) Evaluation.

2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Arends (2007: 43) menyatakan bahwa esensinya PBL menyuguhkan

berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang

dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan.

3 Hasil Belajar

Hamalik (2008) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan proses

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan

diukur bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

4 Perangkat pembelajaran RPP dan LKS

Trianto (2010), perangkat pembelajaran adalah suatu perangkat yang

digunakan untuk mengelola proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran ini

dapat berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

kegiatan siswa (LKS), instrumen evaluasi atau tes hasil belajar (THB), media

pembelajaran, serta buku ajar siswa. Menurut Nazarudin (2007), perangkat

pembelajaran adalah suatu atau beberapa persiapan yang disusun oleh guru

baik selaku individu maupun kelompok agar pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh hasil seperti

(24)
(25)

99 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di SMAN 13 Medan antara lain :

1. a. Desain perangkat pembelajaran RPP yang dikembangkan oleh peneliti, tim ahli, kelompok kecil, dan uji lapangan seperti pada aspek format, bahasa, dan isi.

b. Desain perangkat pembelajaran LKS yang dikembangkan oleh peniliti, tim ahli, kelompok kecil, dan uji lapangan seperti pada aspek format, bahasa, dan isi.

2. Perangkat pembelajaran RPP dan LKS berbasis masalah yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada pertemuan I, II, III yaitu hasil belajar rata-rata pada pertemuan pertama sebesar 0,16. Pada pertemuan kedua sebesar 0,24 dan pada pertemuan ketiga 0,3.

5.2 Saran-saran

(26)

100

5.2.1 Saran Untuk Praktis

1. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS berbasis masalah dalam lingkup yang kecil maupun luas dalam kegiatan belajar rmengajar hendaknya melakukan pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang beragam yang disesuaikan dnegan analisis siswa dan kebutuhan siswa selama pembelajaran berlangsung dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah.

2. Bagi guru yang ingin menerapkan pengembangan perangkat pembelajaran RPP dan LKS berbasis masalah dalam lingkup yang kecil maupun besar seyogianya terlebih dahulu melakukan analisis dan observasi kepada siswa dengan menggunakan lembar kerja siswa misalnya sehingga siswa mampu terlihat lebih aktif dan bisa bekerja sama di dalam tim dan terbentuk proses pembentukan kognitif yang merangsang siswa tersebut lebih memahami materi fisika yang diajarkan oleh guru.

5.2.2 Saran Untuk Peneliti Lanjut

(27)

101

DAFTAR PUSTAKA

Aedy, H. H. (2009). Karya agung sang guru sejati. Bandung: Alfabeta.

Ahmad Rohani Tarmizi and Sahar Bayat. (2010). Effects of Problem-based Learning Approach in Learning of Statistics among University Students. International Conference on Mathematics Education Research, 12(5),384-392.

Ahmad Rohani Tarmizi, Mohd Ariff Ahmad Tarmizi, Nur Izzati Lojinin,Mohd Zin Mokhtar. (2010). Problem-based learning: engaging students in

acquisition of mathematical competency. Procedia-Social and Behavioral

Sciences , 3(7), 4683-4688.

Aishah Nor Buang, Lilia Halim, and Subhan T Meerah. (2010). Improving lecturers’ facilitative approach in the problem-based learning method of GR6223 course through action research: The case of Malaysia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 3(5), 2325-2329.

Anderson, L.W. and Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing. A Revision of Bloom’s Taxonomy of education Objectives. New York: Addisin Wesley.

Ann Bygholm and Lillian Buus. 2009.Managing the Gap between Curriculum Based and Problem Based Learning: Deployment of Multiple Learning Strategies in Design and Delivery of Online Courses in Computer Science. 5(1),

Arends, R. I. (2004). Learning to Teach. 5th Ed. Boston: McGraw Hill.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ates, Ozlem and Ali Eryilmaz. (2010). Factors affecting performance of tutors

during problem-based learning implementations. Procedia-Social and

Behavioral Sciences, 3(3), 2325-2329.

Ayuni Nur Shamsul Bahri, Naziha Ahmad Azli, and Narina Abu Samah. 2012. Problem based Learning Laboratory (PBLab): Facilitators’ Perspective on Rubric Assessment. 9(6), 88-95.

(28)

102

Bayat, Sahar and Rohani Ahmad Tarmizi. (2012). Effects of problem-based learning approach on cognitive variables of university student. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 6(2), 3146-3151.

Benli, Esra and Mustafa Sarikaya. (2012).The investigation of the effect of problem based learning to the academic achievement and the permanence of knowledge of prospective science teacher: the problem of the boiler stone. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 6(2),4317-4322.

Brooks J.G and Martin G.B. (1993). In Search of Understanding; The Case for

Contructivist Classroom .Alexandria Virginia.

Budi Nugroho Nanang. (2014). Pengembangan RPP dan LKS Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Himpunan Untuk Siswa SMP Kelas VII. Skripsi. Yogyakarta: UNY

Celik Pinar, Fatih Onder,and Ilhan Silay. (2011).The effects of problem-based learning on the students’ success in physics course. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 11(1), 656-660.

Cennamo. K., Brandt. C., Scott. B., Douglas. S., McGrath.M., Reimer.Y & Vernon. M. 2011. Managing the Complexity of Design Problems through Studiobased Learning.The Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning.5 (2):1-8.

Chilkoti. G, M. Mohta, R. Wadhwa and A. K. Saxena. (2014). Problem-Based Learning Research in Anesthesia Teaching: Current Status and Future Perspective. International Journal Of Reconfigurable Computing, 14, 1-8

Collette, A.T. and Chappetta, E.L. (1994). Science Instruction in the Middle School. USA: Allyn and Bacon.

Dasna, I Wayan. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based-Learning), pdf.

Darmayanti. (2012). Pengembangan Buku Siswa Berbasis Inkuiri Pada Pokok Bahasan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N MAESAN BONDOWOSO. Universitas Jember.

De Linda Wet and Sue Walker. (2013). Student Perceptions of Problem-Based Learning: A Case Study of Undergraduate Applied Agrometeorology. International Journal Of Reconfigurable Computing, 13(10), 1-10.

Depdiknas. (2005). Rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional

(29)

103

Depdiknas. (2008a). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008b). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 tahun 2008 Tentang Buku. Jakarta: Depdiknas.

Devi Anita K , Pathak R, Chai JW, Noor H, Rohaini M, Samiah Yasmin AK and Atiya AS.(2012). Early Introduction of Problem – Based Learning into the Integrated Curriculum of a Newly Established Medical School in Malaysia. Community Med Health Edu, 2(10), 1-3.

Dewi, A. R., Widjianto and Haryoto, D. (2012). Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Inti Berbasis Multimedia Dengan Swishmax Sebagai

Media Belajar Mandiri Mahasiswa Fisika Fmipa Um. Universitas Negeri

Malang.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta. Depdiknas

Erdogan, Tolga and Nuray Senemoglu. (2014). Problem-Based Learning in Teacher Education: Its Promises and Challenges. Procedia-Social and Behavioral Sciences ,1(4), 459-463.

Erik De Graaff and Anette Kolmos. (2003). Characteristics of Problem-Based Learning.

Fabiani, Erwan.(2009). Experiencing a Problem-Based Learning Approach for

Teaching Reconfigurable Architecture Design. International Journal Of

Reconfigurable Computing, 9(10), 1-12.

Fauziah Sulaiman and Elnetthra Folly Eldy. (2014). A Comparison of Integrated Problem-Based Learning Approach in Theoretical and Mathematical Courses in Physics towards Students’ Critical Thinking A Case Study in

University Malaysia Sabah. International Journal of Education and

Research, 2(1), .

Fauziah Sulaiman. (2011). Students' Consideration on Implementing Problem-Based Learning Online in a Physics Course. International Malaysian Educational Technology Convention, 2(3), 1-10.

(30)

104

Fitri, L. A., Kurniawan, E. S. and Ngazizah. N .(2013). Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Berbasis Domain Pengetahuan Sains untuk Mengoptimalkan Minds-On Siswa SMA Negeri 2 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Muhammadiyah Purworejo

Gibbon, Carolyn and Caroline, M. 2012. A PBL Evaluation Toolkit: building the

evidence-base to understand effective practices. Procedia-Social and

Behavioral Sciences, 6(8), 1686-1691.

Gürsul, Fatih and Hafize Keser. (2009). The effects of online and face to face problem based learning environments in mathematics education on

student’s academic achievement. Procedia-Social and Behavioral

Sciences, 1(5), 2817-2824.

Halliday, R. J. W. (2010). Fundamentals Of Physics,pdf. New York : Pearson Addison Wesley

Hanafi Atan, Fauziah Sulaiman, and Rozhan M Idrus. (2005). The effectiveness of problem-based learning in the web-based environment for the delivery of an undergraduate physics course. International Education Journal,, 6(4), 430-437

Hande,S. C.A. Mohammed and R. Komattil, MD. (2014). Acquisition of knowledge, generic skills and attitudes through problem-based learning:

Student perspectives in a hybrid curriculum. Journal of Taibah University

Medical Sciences,1(8),1-5.

Haratua, Fitria Tomo. (2013). Penggunaaan Model Pembelajaran Based Learning Dengan Usaha Multirepresenrasi Pada Usaha Dan Energi di SMA. Jurnal Nasional Pendidikan Fisika.3(1), 1-7.

Harlen,W,. Elgesst, J. (1992). UNESCO, Sourcebook for Science in the Primary School. France. Imprimarie de la Manuta

Haryadi, Bambang.( 2009). Fisika 2 Untuk SMA/MA Kelas XI-bse. Jakarta: Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional

Hasibuan, Yusnita. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A 2009/2010.Skripsi.

(31)

105

Heller, P., Keith, R., and Anderson, S. (1991). Teaching Problem Solving

Through Cooperative Grouping. American Journal of Physics, 60(7):

627-636.

Herman. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran

Langsung Untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar. Jurnal

Sains dan Pendidikan Fisika, 8(1), 1 – 11.

Hewitt, P. G. (2006). Conceptual Physics tenth edition, pdf. USA: Pearson Addison Weslwey

Hidayanto, T.and Irawan, E. B. (2013). Pengembangan Bahan Ajar

BerbasisRealistic Mathematic Education Untuk Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp Kelas VIII Pada Materi Fungsi. Universitas Nergeri Malang.

Hosseini, M. Bidokht and A. Assareh. (2011). Life-long learners through

problem-based and self directed learning. Procedia-Social and

Behavioral Sciences, 1(2), 1446-1453.

Hudoyo, H. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdiknas.

Ibrahim Bilgin, Erdal Senocak, and Mustafa Sozbilir. (2008). The Effects of Problem Based Learning Instruction on University Students’ Performance

of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia

Journal of Mathematics, Science, and Technology Education, 153-162.

Ibrahim, M. dan Nur., M. (2000). Pembelajaran Berdasarkan Masalah.

Surabaya:UNESA University Press.

Jaya, S. P. S. (2012). Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X Semester 2 di SMK Negeri Singaraja.,Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesa.

Jakpar. M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Siswa Untuk Membelajarkan Materi Fisika Kelas X SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa. Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Johnson,E.B. (2007). Contextual Teaching and Learning. . San Fransisco: Corwin Press, Inc.

(32)

106

Kanginan, M., (2004), Buku Fisika SMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga

Kazemi, Farhad and Masoud Ghoraishi. (2012). Comparison of Problem-based Learning Approach and traditional teaching on attitude, misconceptions and

mathematics performance of University Students. Procedia-Social and

Behavioral Sciences, 6(1), 3852-3856.

Ketut, I Tika. (2007). Penerapan Problem Based Learning Berorientasi Penilaian Kinerja Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kompetensi Kerja Ilmiah Siswa. Undiksha ,3( 3), 56-63.

Koçakoglu Melih, Lütfullah Türkmen and Kemal Solak. (2010). Motivational

styles in problem-based learning. Procedia-Social and Behavioral

Sciences, 3(7), 615-619.

Koray, Ozlem and Abdullah Koray. (2013).The effectiveness of problem-based learning suppoted with computer simulations on reasoning ability. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 12(3), 2746-2753.

Lone Dirckinck-Holmfeld. (2009). Guest Editorial for Special Issue on Problem Based Learning and ICT. International Journal of Education and Development using Information and Communication Technology (IJEDICT), 9(5), 3-12.

Lúcio, José Martins Machado, Valéria Menezes Peixeiro Machado,Waldir Grec, Valdes Roberto Bollela and Joaquim Edson Vieira. (2008). Self- and peer assessment may not be an accurate measure of PBL tutorial process. Journal Of BioMedCentral, 8(55), 1-6.

Mahmudi, Kendid. (2013). Penerapan Lesson Study Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Dalam Pembelajaran Fisika Di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika.

Mairisiska Titin, Sutrisno, dan Asrial. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Edu sains, 3(1):28-37.

Maribe, Robert Branch. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach.

Springer: New York

Mardana, I Gede. (2008). Penggunan Multimedia Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kompetensi Dasar Fisika Siswa. Jurnal Nasional Pendidikan Fisika.

(33)

107

using systems approach. Procedia-Social and Behavioral Sciences,

10(10), 541-545.

Matlin, M.E. (2009). Cognitive Psychology Seventh Edition. International Student Version. John Wiley & Sons, Inc.

Maulida,Rizki. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Fisika SMA Berbasis

Investigasi Pada Materi Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar.Tesis. Medan: Unimed

Mei Dwi Asri Wulandari. (2012). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Bercirikn Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Pemahaman Fungsi Ekponen Pada Siswa Kelas XI ATPH. Skripsi. Malang: Univerisitas Negeri Malang,

Meltzer,D.E. (2002). The Relationship netween Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : a Possible variable in diagnostic pretest score. Journal Of Phys,70(2), 1259-1267.

Mihaela Luminiţa Drăghicescu, Ana-Maria Petrescu, Gabriela Cătălina Cristea, LauraMonica Gorghiu and Gabriel Gorghiu. (2014). Application of Problem-Based Learning Strategy in Science lessons - Examples of Good Practice. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 8(2), 297-301.

Mustofa, Muhammad. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis

Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Di SMP. Skripsi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Nasution, S. (2005), Pengembangan Soft Skills Mahasiswa Program Kelas International Melalui Pembelajaran Berbasis Konteks Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Mekanika. Jurnal Unnes, 3(1).

Ni Nyoman Sri Lestari. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi siswa Kleas VII SMP. Jurnal Nasional Pendidikan Fisika,

Panjaitan, Berkat. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Pada Materi Suhu Dan

Kalor Berbasis Inkuiri Di Sma Primbana Medan. Tesis. Medan: Unimed.

(34)

108

Prayekti, Novi. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah

Untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTS. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.

P.S. Mariati. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Dan Pemahaman Konsep Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika, 8(2),1-8.

P.S. Mariati. (2013). Peningkatan Metakognisi Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Berbasis Video Pada Mata Kuliah Fisika Umum I T.A 2013/2014. Jurnal Pendidikan Fisika, 8(3), 1-9.

Prawiradilaga, D.S. (2004). Prinsip Desain Pembelajaran, Universitas Negeri

Jakarta

Rahayu, P., Sriyono. and Ngazizah. N. (2013). Pengembangan Worksheet Dengan Pendekatan Guided InquiryPada Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor Untuk Mengoptimalkan Domain Proses Sains Siswa Kelas X Sma N 11

Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Program Study Pendidikan

Fisika:Universitas Muhammadiah Purworejo

Rahmaniyah, A., Arief, M. and Afandy. D. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis E-Learning Pada Materi Hidrokarbon Dan Minyak Bumi Kelas X Semester 2. Universitas Negeri Malang

Rambe, Yanti. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemandirian Belajar Siswa MAN 2 Medan. Tesis. Medan: PPs Unimed

Reznick, Christopher B and Elizabeth W. (2004). Facilitators' influence on student PBL small group session online information resource use: a survey. Journal Of BioMedCentral, 4(9), 1-5.

Rianto, Y. (2010). Paradigma baru pembelajaran.sebagai referensi bagi

guru/pendidik dalam implementasi pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jakarta: KencanaMedia Group.

Riyanto, Yatim. (2008). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Perdana Media Group.

Rosane. (2013). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII-6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Learning

(PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengkulu. Jurnal

(35)

109

Sabani. (2012). Pengembangan Dan Implementasi Perangkat Penilaian Portofolio Melalui Evaluasi Diri Dan Umpan Balik Dalam Pembelajaran Fisika Umum I. Program Studi Pendidikan Fisika. Unimed

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Seizgin Gamze Selcuk, Serap Caliskan, and Mehmet Şahin. (2013). A Comparison Of Achievement In Problem-Based, Strategic And Traditional Learning Classes In Physics. International Journal on New Trends in Education and Their Implications, 4(1) 1309-6249.

Setiono, Fahrizal Eko. (2010). Penggunaan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Fisika Melalui Metode Demonstrasi dan Diskusi Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA. Skripsi

Sholihah, M., Purwaningsih, E. and Winarto. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Konstruktivisme Dengan Mengoptimalkan Kecerdasan Majemuk Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Siswa Smp Bab Bunyi. Universitas Negeri Malang

Sinaga, B. (2007). Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan

Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3). Disertasi. Surabaya: PPs

Unesa

Sitepu, B. P. (2008). Buku Teks Pelajaran Berbasis Aneka Sumber, JurnalPendidikan Penabur ,10,95-102.

Stewart Marshall and Wal Taylor. (2009). Editorial: Special Issue on Problem

Based Learning and ICT. International Journal of Education and

Development using Information and Communication

Technology(IJEDICT),5(1), 1-9.

Suci Ike Pariska, Sri Elniati,dan Syafriandi. (2012). Pengembangan Lember Kerja

Siswa Matematika Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika,

1(1):75-80

Sugiyanto. (2013). Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing Disertai Multimedia pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup Di Smpn 1 Kendal Kabupaten Ngawi. Jurnal Pendidikan, 6(1), 1693-2654.

(36)

110

Sulaiman, Fauziah. (2010). Students' Perceptions of Implementing Problem-Based Learning in a Physics Course. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 10(4), 355-362.

Suparno, P.(1997). Filsafat konstruktivisma dalam pendidikan. Yogyakarta:

Suparno,P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisus

Suriyana, Rif’at , Zubaidah. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Di SMP. Jurnal Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Syaiful, S. (2008). Konsep dan makna pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Syaiful, Sagala. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Tampubolon, Rameyanti. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Inkuiri Pada Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Tesis. Medan: Unimed

Tarigan, H. G.(1990).Pengajaran Keterampilan Membaca, Bandung, Angkasa. Teachers of Exceptional Children.A Sourse Book. Blomington: Central For Innovat ion onTeaching The Handicapped.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Turan Sevgi, Melih Elcin, Orhan Odabas, Kirsten Wardand Iskender Sayek. (2009). Evaluating the role of tutors in problem-based learning sessions. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 1(9), 5-8.

Umar, Medriati dan Masri Kudrat. (2011). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Riset Di Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Gorontolo.

Üzel, Devrim and Emine Özdemir.The Effects of Problem-Based E-Learning on Prospective Teachers' Achievements and Attitudes towards Learning

Mathematics. International Conference On New Horizins In

Education,9(6), 1154-1158.

(37)

111

Wahyudi, B.S., Haryadi. S. and Hariani. S. A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri Grujugan Bondowoso. Universitas Jember

Wibowo, H. A. C., Purwaningsih, E. and Yudiyanto. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis REACT (Relating, Experiencing, Applying Cooperating, Transferring) Pada Pokok Bahasan Fluida Untuk Siswa SMA Kelas XI. Universitas Negeri Malang

Winarni. (2012). Pengembangan Modul Berbasis Iinkuiri Terbimbing Pada Pokok

Bahasan Kalor Untuk SMA/MA Kelas X. Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Yi Tham Chuan, Nadiah Binti Rosly, Mohd Zaid Bin Zolkipli, Ng Wei Wei, Mohd Azlan Bin Basheer Ahamed, Nur Afney Binti Mustapha, Abdul Salam, Zaiton Zakaria. (2011). Problem-Based Learning: With or Without Facilitator? Procedia-Social and Behavioral Sciences, 5(5), 394-399.

Zeki Ahmet Saka and Ahmet Kuma. (2009). Implementation of problem based

learning in cooperative learning groups: An example of movement of

vertical shooting. Procedia-Social and Behavioral Sciences,

1(1),1327-1336.

http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/definisi-perangkat-pembelajaran.html https://anrusmath.wordpress.com/2008/09/29/perangkat-pembelajaran/

http://www.pendidikandasar.net/2014/11/pengertian-perangkat pembelajaran.html

http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/definisi-perangkat-pembelajaran.html

Gambar

Gambar 2.1 ADDIE menurut Reisser  ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Antara persamaannya adalah hubungan antara media tradisional dan kerajaan, kredibiliti media arus perdana yang dipersoalkan, golongan penyokong kewartawanan rakyat

Dalam rangka memberikan pelayanan dan jasa yang terbaik untuk konsumen, Indihome tidak bisa hanya berfokus untuk mengembangkan produknya saja tetapi perusahaan juga harus

Mangkunegara (2004:67) mengungkapkan pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

Hal ini sejalan dengan penelitian Nurniawati (2016) pada brownies tepung kulit pisang yang disuplementasi tepung torbangun menyatakan kadar lemak yang tinggi pada

Hasil penelitian inaktivasi in situ memberikan fakta empiris mengenai efektivitas ameliorasi bahan organik dan dolomit serta pemupukan NPK pada dosis rasional untuk budidaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisi pengaruh ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhaan aktiva, dan profitabilitas terhadap struktur modal pada

Merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi.Kegiatan ekonomi kecil yang berpengaruh besar dalam industri rumahan dan kegiatan ekonomi yang memiliki