PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
MARTINA EFRIKA BANUREA 5113111024
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Martina Efrika Banurea, NIM : 5113111024. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang.
Hasil uji coba instrumen pada 4 September 2015 terhadap angket aktivitas siswa diperoleh 36 soal valid dari 40 soal menggunakan Teknik Korelasi Product Momen dan uji reliabilitas 0,907 (sangat tinggi) menggunakan Rumus Alpha. Hasil uji coba instrumen terhadap hasil belajar siklus I diperoleh 27 soal valid dari 35 soal menggunakan Rumus Koefisien Point Biseral, uji reliabilitas 0,920 (sangat tinggi) menggunakan Rumus K-R 20, indeks kesukaran diperoleh 2 soal mudah, 32 soal sedang dan 1 soal sulit, dan daya pembeda diperolah 21 soal baik, 9 soal cukup, dan 5 soal jelek sedangkan pada siklus II diperoleh 28 soal valid dari 32 soal, uji reliabilitas 0,828 (sangat tinggi), indeks kesukaran diperoleh 10 soal mudah dan 22 soal sedang dan daya pembeda 5 soal baik, 16 soal cukup, dan 11 soal jelek.
Berdasarkan hasil evaluasi dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini ditemukan siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat yaitu 68,01 ketercapaian kelas 50 % menjadi 85,19 ketercapaian kelas 100 % pada siklus II. Hasil Uji T menunjukkan peningkatan signifikan terhadap
aktivitas belajar yakni thitung (5.842) > ttabel (2,048). Sedangkan nilai rata-rata hasil
belajar siswa siklus I meningkat yaitu 69,38 ketercapaian kelas 77 % menjadi 87,74 ketercapaian kelas 100 % pada siklus II. Hasil Uji T menunjukkan
peningkatan signifikan terhadap aktivitas belajar yakni thitung (5.929) > ttabel
(2.048).
Hasil penelitian menunjukkan penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat 1) meningkatkan aktivitas belajar siswa dan 2) meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan.
ABSTRACT
Martina Efrika Banurea, NIM: 5113111024. Application Type Jigsaw Cooperative Learning Strategies To Increase Activity and Learning Outcomes On Science Subjects Statics and Voltage Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 5 Medan. Essay. Faculty of Engineering, State University of Medan, 2016.
This research aims to improve the activity and learning outcomes in subjects Statics Science and Voltage Grade X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 5 field by applying the Cooperative Learning Strategies Jigsaw mode. This research is a classroom action research conducted in the first semester of academic year 2015/2016 the number of students 30 people.
Results of the test instrument on 4 September 2015 to the questionnaire about the activities of the students obtained 36 valid from 40 about using Product Moment Correlation Technique and reliability testing 0.907 (very high) using the formula Alpha. Results of the test instrument on learning outcomes of the first cycle obtained 27 about valid from 35 about using the formula coefficient Point Biseral, reliability testing 0.920 (very high) using the formula KR 20, the index of difficulty obtained 2 about an easy, 32 about medium and one difficult problem, and distinguishing obtained 21 about either, 9 about enough, and 5 about the ugly while in the second cycle obtained 28 about valid from 32 questions, test reliability 0.828 (very high), the index of difficulty obtained 10 questions easily and 22 about the medium and distinguishing 5 questions well, enough about the 16 and 11 about the ugly.
Based on the evaluation and success criteria that have been established in this study found the first cycle of the average value increased student learning activities that classroom achievement 68.01 85.19 50% to 100% achievement of the class in the second cycle. T test results showed a significant improvement on learning activities that thitung (5842)> t table (2.048). While the average value of the results of the first cycle increased student learning achievement of class 77, namely 69.38% to 87.74 achievement of grade 100% in the second cycle. T test results showed a significant improvement on learning activities that thitung (5929)> t table (2,048).
The results showed the application of Cooperative Learning Strategy Jigsaw mode can 1) improve student learning activities and 2) improving student learning outcomes in subjects Statics Science and Voltage.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan hikmat sehingga skripsi
yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan
Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 5 Medan” dapat diselesaikan dengan sebagaimana adanya.
Skripsi ini adalah wujud kerja keras dan bimbingan dari berbagai pihak
yang dengan tulus telah memberikan ilmu dan menyertai selama penyusunannya
sampai selesai. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Drs. Parlaungan Hutagaol., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta ilmu
yang bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
2. Dra. Rosnelli, MPd selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan..
5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, sebagai Pembimbing akademik dan juga
sebagai narasumber yang telah banyak memberikan nasehat.
7. Drs. Kristian, ST., M.Pd sebagai narasumber yang telah banyak memberikan
saran dan nasehat untuk perbaikan Skripsi ini.
8. Drs. Edim Sinuraya, ST., M.Pd sebagai narasumber yang telah banyak
memberikan saran dan nasehat untuk perbaikan Skripsi ini.
ii
10. Bapak/Ibu dosen serta asisten dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan,
khususnya di Fakultas Teknik.
11. Pihak SMK Negeri 5 Medan khususnya bapak Drs. Robert Manurung selaku
guru mata pelajaran yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
12. Teristimewa kepada Ayahandaku tersayang J. Banurea, SE dan Ibundaku
tercinta R. Br Simangunsong yang telah membina, mendidik, memberikan
dukungan dan semangat kepada penulis sampai sekarang, tanpa adanya cinta
dan kasih sayang kalian penulis tak akan bisa seperti sekarang ini, semoga
ayah dan ibu diberikan umur yang panjang dan selalu diberkati Tuhan, serta
kakak Marasi Elikauli Fransiska Banurea, Amd, Julia Roli Sennang Banurea,
S.Pd, dan adik Siktus Juventus Banurea dan Elisabet Banurea yang
memberikan motivasi dalam meraih cita dan harapan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat khususnya bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih.
Medan, Januari 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Lembar Judul/Cover
Surat Pernyataan
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Lembar Persembahan
Abstrak
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi... iii
Daftar Gambar ... vi
Daftar Tabel ... vii
Daftar Lampiran ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 11
A. Kerangka Teori... 11
1. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ... 11
2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 27
3. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 30
B. Penelitian yang Relevan ... 36
C. Kerangka Berpikir ... 37
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 41
C. Defenisi Operasional ... 41
D. Rancangan Penelitian ... 43
E. Prosedur Penelitian... 44
F. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ... 50
1. Angket Aktivitas Belajar Siswa ... 50
2. Tes Hasil Belajar ... 52
G. Uji Coba Istrumen Angket Aktivitas Belajar Siswa dan Tes Hasil Belajar Siswa ... 54
a. Angket Aktivitas Belajar ... 54
1. Validitas Angket ... 54
2. Uji Realibilitas Angket ... 55
b. Tes Hasil Belajar ... 56
1. Validitas Tes ... 56
2. Uji Realibilitas Tes ... 57
3. Uji Taraf Kesukaran Tes ... 58
4. Uji Daya Pembeda Tes ... 59
H. Teknik Analisa Data ... 61
1. Aktivitas Belajar Siswa ... 61
2. Analisa Hasil Belajar ... 61
I. Indikator Keberhasilan ... 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 65
A. Deskripsi Setting Penelitian ... 65
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 70
C. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 79
D. Temuan Penelitian ... 87
v
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 95
B. Implikasi ... 97
C. Saran ... 99
Daftar Pustaka ... 100
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw ... 20
Gambar 2. Penelitian Tindakan Kelas ... 43
Gambar 3. Histogram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 75
Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 77
Gambar 5. Histogram Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 81
Gambar 6. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 83
Gambar 7. Histogram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 85
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Ilmu Statika dan Tegangan ... 102
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 105
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 113
Lampiran 4. Naskah Pembelajaran ... 120
Lampiran 5. Lembar Angket Aktivitas Belajar Siswa ... 135
Lampiran 6. Tes Kemampuan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 138
Lampiran 7. Tes Kemampuan Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ... 142
Lampiran 8. Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan 2 ... 147
Lampiran 9. Perhitungan Validitas Angket ... 148
Lampiran 10. Perhitungan Realibiltas Angket ... 150
Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes Siklus I ... 151
Lampiran 12. Perhitungan Realibiltas Tes Siklus I ... 153
Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Siklus I ... 154
Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda Tes Siklus I ... 156
Lampiran 15. Perhitungan Validitas Tes Siklus II ... 159
Lampiran 16. Perhitungan Realibiltas Tes Siklus II ... 161
Lampiran 17. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Siklus II ... 162
Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Tes Siklus II ... 164
Lampiran 19. Sebarab data Angket Aktivitas ... 170
Lampiran 20. Sebaran data Tes Hasil Belajar Siklus I... 171
Lampiran 21. Sebaran data Tes Hasil Belajar Siklus II ... 172
Lampiran 22. Uji T Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ... 173
Lampiran 23. Tabel Nilai r Product Momen ... 176
Lampiran 24. Tabel Nilai Distribusi T ... 177
Lampiran 25. Tes Penentuan Kelompok ... 178
Lampiran 26. Foto Dokumentasi... 180
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 3
Tabel 2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 48
Tabel 3. Kisi – kisi Angket Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Uji Coba ... 51
Tabel 4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Ilmu Statika Sebelum Uji Coba ... 53
Tabel 5. Kisi – kisi Angket Aktivitas Belajar Siswa Setelah Uji Coba ... 56
Tabel 6. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Ilmu Statika Setelah Uji Coba ... 60
Tabel 7. Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 65
Tabel 8. Daftar Nilai Tes Penentuan Kelompok ... 67
Tabel 9. Kelompok Asal ... 68
Tabel 10. Kelompok Ahli ... 69
Tabel 11. Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Siklus I ... 74
Tabel 12. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 76
Tabel 13. Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Siklus II ... 80
Tabel 14. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 82
Tabel 15. Perolehan Aktivitas Siklus I dan II ... 84
Tabel 16. Perolehan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 86
Tabel 17. Perbandingan Aktivitas Belajar Siklus I dan II ... 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No.20 Tahun 2003) .
Dalam rangka pengembangan potensi peserta didik, pendidikan di Indonesia
dilaksanakan melalui pendidikan formal, informal dan non formal. Sekolah
menengah kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang dirancang
untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan
mampu mengembangkan sikap professional dibidang kejuruan. Lulusan pendidikan
kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif mampu bekerja menjadi
tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaningan
kerja.
Tujuan SMK sebagai bagian dari pendidikan nasional bertujuan untuk : (1)
Menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri; (2) Menyiapkan siswa untuk
memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan siskap professional; (3)
Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan
2
agar menjadi warga yang produktif, adaftif dan kreatif (Garis Besar Program
Pendidikan dan Pelatihan/GBPP Tahun 2004).
Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
khususnya di bidang industri telah membawa iklim yang semakin terbuka untuk
saling bekerja sama, saling mengisi dan saling melengkapi. Namun disisi lain,
kondisi ini juga membawa kepada persaingan yang sangat kompetitif. Sehubungan
dengan kondisi ini, banyak lapangan kerja saat ini menuntut tenaga kerja yang siap
pakai dengan arti tenaga kerja harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
baik sesuai bidangnya.
Permendiknas No. 22 tahun 2006 menjelaskan standar kompetensi lulusan
SMK sebagai berikut:
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memamfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya.
3. Mewujudkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya.
4. Menunjukkan kemampuan.
5. Berpikir logis, kritis, kretif, dan inovatif dalam mengambil keputusan
6. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
7. Mengusai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi
sesuai dengan kejuruannya.
SMK Negeri 5 Medan merupakan salah satu SMK yang memberi bekal
pengetahuan, teknologi, keterampilan, dan disiplin serta etos kerja yang terampil
3
taraf menengah yang sesuai dengan bidangnya. Salah satu program pendidikan
kejuruan teknik yang dimiliki SMK ini adalah Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan. Salah satu mata pelajaran siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan adalah
Ilmu Statika dan Tegangan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 5 Medan,
diperoleh data nilai ujian harian sebagai berikut :
Tabel 1. Persentasi Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam waktu 2 tahun terakhir
Tahun
( Sumber : Kumpulan Nilai Ujian Harian Siswa Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan SMK Negeri 5 Medan)
Dengan standar kelulusan minimal untuk mata pelajaran Ilmu Statika dan
Tegangan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
5 Medan adalah 70. Dari hasil yang dilakukan oleh penulis, diperoleh data hasil
belajar Ilmu Statika dan Tegangan masih kurang memuaskan dimana masih
terdapat siswa yang belum mencapai standar kelulusan.
Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu
Statika dan Tegangan bahwa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung
4
dalam mengungkapkan ide atau pendapatnya. Hal ini disebabkan karena minat
siswa untuk belajar kurang dan strategi pembelajaran yang digunakan cenderung
masih mengarah kepada konvensional yaitu ceramah dan demonstrasi saja tidak
bervariasi. Padahal strategi ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar
mengajar dalam kelas sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah.
Menurut Sudjana (2005) bahwa strategi pembelajaran konvesional merupakan suatu
penyampaian dengan lisan kepada sejumlah pendengar. Kegiatan ini berpusat pada
penceramahan dan komunikasi yang terjadi searah. Dalam pembelajaran
konvensional dipandang sebagai yang belum mengetahui satu apapun dan hanya
menerima bahan-bahan yang diberikan oleh guru.
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Menurut Slameto (2003:54) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu: (1) Faktor Internal adalah faktor dari dalam
diri siswa terdiri dari tiga bagian yaitu faktor jasmani (mencakup kesehatan dan
cacat tubuh) , faktor fsikologis (mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan),dan faktor kelelahan ; (2) Faktor Eksternal adalah
faktor dari luar diri siswa terdiri dari tiga bagian yaitu faktor keluarga (mencakup
cara orangtua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latarbelakang kebudayaan), faktor
sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
5
faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat).
Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh
pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit
karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai
kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang
lebih baik.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling
berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara guru dan siswa
pada saat proses pembelajaran berlangsung memegang peranan penting untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam
menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan saat proses pembelajaran guru
kurang membangkitkan perhatian dan minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang kurang tepat dan kurang bervariasi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa. Sejumlah
guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional dalam proses
pembelajaran. Hal senada juga diungkapkan oleh Slameto (2003) yaitu:
“Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah faktor sekolah
yang mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, yang kurang
menarik sehingga kegiatan pembelajarannya bersifat monoton”
Penulis berpendapat bahwa strategi yang dilaksanakan diatas perlu diubah
6
optimal Hamdani (2011 : 18) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan strategi
adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif
kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru
sebaiknya memlilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan strategi pembelajaran
yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan
siswa. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi
pembelajaran kelompok yakni siswa belajar dalam kelompok, bertanggung jawab
atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya, kemudian mengajarkan
bagian tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
Rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok
dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tujuan
yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan
bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama. Adanya kerja sama inilah
yang menjadi ciri khas dari strategi pembelajaran kooperatif ini.
Penulis menganggap penting melakukan penelitian dengan strategi
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas menggunakan Strategi
Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi
pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan untuk mencapai prestasi yang maksimal.
7
menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada
Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa di kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan masih rendah dan belum
maksimal mencapai kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan disekolah.
2. Aktivitas siswa pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 masih kurang.
3. Minat siswa untuk belajar Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan masih kurang.
4. Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan yang digunakan di kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan masih berorientasi
8
5. Kurangnya keberanian siswa untuk mengungkapkan ide atau pendapat pada
saat belajar Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.
6. Strategi Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan yang digunakan di kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan kurang
bervariasi.
7. Penggunaan media belajar pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di
kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan
kurang.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis hanya membatasi masalah agar
lebih fokus dan terarah. Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta
mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Aktivitas siswa pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.
2. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa di kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka disusun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat
9
siswa di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5
Medan ?
2. Apakah Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan
siswa di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5
Medan ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran
Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 5 Medan setelah penerapan Strategi pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Statika dan Tegangan di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 5 Medan setelah penerapan Strategi pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw.
F. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa :
a. Dapat menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa, meningkatkan
motivasi dan menciptakan daya tarik serta rasa senang belajar Ilmu Statika
10
b. Siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
2. Bagi guru :
a. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk memilih alternatif strategi
pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan.
b. Guru menjadi lebih terampil dalam memilih strategi pembelajaran yang
sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di kelas.
3. Bagi Kepala sekolah :
a. Bahan masukan bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
b. Sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di
sekolah.
4. Bagi peneliti :
a. Sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan Penelitian
Tindakan Kelas
95
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Persentase aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw adalah mengalami peningkatan. Aktivitas belajar
siswa pada siklus I dan II terjadinya penurunan pada kategori rendah, siklus I
terdapat 5 orang siswa dengan persentase 16,67 % pada kategori rendah
sedangkan pada siklus II menjadi 0 % siswa dengan kategori rendah, artinya
terjadi peningkatan aktivitas siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I
terdapat 8 orang siswa dengan persentase 26,67 % pada kategori kurang
sedangkan pada siklus II menjadi 0 % siswa dengan kategori rendah, artinya
terjadi peningkatan aktivitas siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I
terdapat 7 orang siswa dengan persentase 23,33 % pada kategori cukup
sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 11 orang siswa dengan
persentase 36,67 % dengan kategori cukup. Pada siklus I terdapat 10 orang
siswa dengan persentase 33,33 % pada kategori tinggi sedangkan pada siklus
II terjadi peningkatan menjadi 19 orang siswa dengan persentase 63,33 %
pada kategori tinggi. Rata-rata aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw juga mengalami peningkatan,
96
siklus II. Hasil Uji T menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan
terhadap aktivitas belajar yakni diperoleh t hitung (5.842) > t tabel (2.048).
Oleh karena itu, penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika
dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 5 Medan.
2. Persentase hasil belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw adalah mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa
pada siklus I dan II terjadinya penurunan pada kategori tidak kompeten,
siklus I terdapat 7 orang siswa dengan persentase 23,33 % pada kategori
rendah sedangkan pada siklus II menjadi 0 % siswa dengan kategori tidak
kompeten, artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kategori
selanjutnya. Pada siklus I terdapat 10 orang siswa dengan persentase 33,33 %
pada kategori cukup kompeten sedangkan pada siklus II mengalami
penurunan menjadi 4 orang siswa dengan persentase 13,33 % pada kategori
cukup kompeten, artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kategori
selanjutnya. Pada siklus I terdapat 11 orang siswa dengan persentase 36,67 %
pada kategori kompeten sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi
14 orang siswa dengan persentase 46,67 % dengan kategori kompeten. Pada
siklus I terdapat 2 orang siswa dengan persentase 6,67 % pada kategori sangat
kompeten sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 12 orang
siswa dengan persentase 40,00 % pada kategori sangat kompeten. Rata-rata
97
Tipe Jigsaw juga mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata
69,38 meningkat menjadi 87,74 pada siklus II. Hasil Uji T menunjukkan
terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas belajar yakni
diperoleh t hitung (5.929) > t tabel (2.048). Oleh karena itu, penerapan
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.
B. Implikasi
Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu strategi pembelajaran
kooperatif dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-7 orang
secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan
bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi yang harus dipelajari dan
menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
Pada strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat “kelompok asal
dan kelompok ahli”. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang
beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Sedangkan
kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu
dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk
kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Cara pembagian kelompok
98
dibentuk kelompok siswa berdasarkan karakteristik strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw yaitu setiap kelompok terdiri atas siswa berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan, serta memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda
yakni tinggi dan rendah. Pengelompokkan kemampuan kognitif siswa tersebut
dibedakan berdasarkan nilai tertinggi sampai nilai terendah dari tes yang
dilaksanakan.
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan memberikan salam,
memeriksa kehadiran siswa, memberikan motivasi kepada siswa, bertanya tentang
kesiapan belajar, menjelaskan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw, serta tugas – tugas siswa.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat. Guru
bisa menuliskan judul materi dipapan tulis dan menanyakan apa yang siswa
ketahui mengenai materi tersebut. Langkah selanjutnya guru membagikan lembar
tes untuk menentukan kelompok belajar Jigsaw. Jumlah kelompok Asal
menyesuaikan dengan jumlah bagian materi yang akan dipelajari siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap
siswa diberi tugas mempelajari satu bagian materi. Semua siswa dengan materi
yang sama belajar dalam satu kelompok yang disebut Kelompok Ahli. Dalam
kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi yang sama, serta menyusun
rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok
asal. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal,
99
diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi
pada materi pelajaran.
Pada kegiatan akhir guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi
dengan kata-kata sendiri kemudian menyimpulkan materi pelajaran hari itu. Agar
siswa lebih menguasai materi pelajaran maka diberi tugas untuk dikerjakan
dirumah.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Diharapkan pada guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan agar dapat
menerapkan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Statika dan Tegangan.
2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan Strategi
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ini menggunakan standar kompetensi
yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar
100
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. : Asdi Mahasatya.
Bloom. Taxomyof edocation Objective. London :Logman Grup,Ltd.
Dimyati & Mudjiono (2009), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Frick, Heinz. 1979. Mekanika Teknik 1. Yogyakarta : Kanisius.
GBPP, Kurikulum, Spektrum. 2004. Tujuan Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
Hamalik .2011. Metode Belajar Dan kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-isu
Metodisdan Paragmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Irwandi, Ahmad. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statika pada Siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.
Skripsi FT. UNIMED, Medan.
Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.
Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning.. Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Oemar, Hamalik. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
101 PERMENDIKNAS N0 22 THN 2006
http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20130729141205.Permendiknas_No_22_ Th_2006.pdf TGL AKSES 11 JULI 2015 11:19 AM
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Siregar, Ramadhan. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Koopertif tipe Jigsaw
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statika Pada Siswa kelas X SMK Negeri 2 Padangsidimpuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Skripsi FT. UNIMED, Medan.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Slavin. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.
Sudjana, Nana. 2009. Metode Statika. Tarsinto. Bandung.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Sugyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Sukardi, H.M. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi
dan Pengembangannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN). 2003 Manajeman Pendidikan: PT. Rineka Cipta.
UU N0 20 THN 2003