• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN PERILAKU

AGRESIF PADA REMAJA

SKRIPSI

DEDI ARIFIANTO NIM :09810240

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN PERILAKU

AGRESIF PADA REMAJA

SKRIPSI

DiajukanKepadaUniversitasMuhammadiyah Malang Sebagai Salah SatuPersyaratanUntukMemperolehGelarSarjanaPsikologi

DEDI ARIFIANTO NIM :09810240

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirarat Allah SWT atas segala Rahamat dan Karunianya, yang telah memberikan segala kekuatan, kemampuan dan kelancaran kepada penulis untuk melakukan dan menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Penerimaan Diri Dengan Perilaku Agresif Pada Remaja. Maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis dapat banyak bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasihyang sebesar – besarnya kepada :

1. Ibu Dra.Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Zakarija Achmat,M.Si.selaku dosen pembimbing I dan dosen wali yang telah memberikan arahan, pelajaran dan pengetahuan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu susanti Prasetyaningrum M.Psi selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak mengajarkan saya tentang bagaimana menyelesaikan tugas skripsi ini dengan baik.

4. SMK Negri 2 Kota Probolinggo, SMK Ahmad Yani Kota Probolinggo, SMK Taman Siswa 1 Kota probolinggo yang telah bersedia untuk dijadikan tempat pengambilan data

5. Bapak Yudi Sudarsono, S.Psi.,M.Si. dan Bapak Ari Firmanto S.Psi.,M.Si dan seluruh dosen PSIKOLOGI beserta stafnya yang tidak bosan-bosannya untuk memotifasi anak didiknya

6. Ibundaku Astutik, yang selalu memberikan kasih sayang, dan mendoakan tiada henti, sehingga penulis memiliki motivasi untuk menyelasikan skripsi ini.

7. Ayahandaku Bapak Sugiono, yang selalu memberikan dukungan baik materi, arahan dan kasih sayang dan memberikan motivasi untuk sukses dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

8. Saudaraku, kakaku Sumiani yang selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi 9. Keponakan tersayang Reyhan Ardi Firmansyah dan Alfin Nuril Bachtiar yang

selalu mengingatkan saya tentang kelulusan

(6)

ii

Malang, 29 Desember 2015 Penulis,

(7)
(8)

iv

DAFTAR PUSTAKA...14

(9)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian... 10

Tabel 2.Nilai t-score agresifitas... 11

Tabel 3.Nilai t-score Penerimaan Diri... 11

(10)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar lampiran skala……… 16

Daftar lampiran uji validitas dan reabilitas instrumen……….. 23

Data kasar penelitian………. 29

(11)

1 telah mulai memudar. Hal ini terjadi akibat tumbuh suburnya sikap individualistis di kalangan remaja. Remaja yang tidak mampu berinteraksi sosial dengan baik dan tidak mampu memperluas hubungan sosialnya disebabkan oleh kompetensi sosial yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan perilaku agresif pada remaja. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan skala penerimaan diri dan agresifitas terhadap 300 siswa yang berusia antara 16 – 18 tahun. Peneliti menggunakan tehnik purposive sampling untuk menentukan kriteria subyek. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil terdapat hubungan bahwa agresifitas berkorelasi dengan penerimaan diri dengan nilai korelasi -0,380. Nilai negatif pada korelasi menunjukan nilai yang berbanding terbalik, bahwa semakin tinggi tingkat agresi maka semakin rendah tingkat penerimaan diri dan sebaliknya. Sumbangan efektif penerimaan diri terhadap agresifitas sebesar 14,4%.

Kata kunci : remaja, penerimaan diri, perilaku agresifitas

Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. Nowadays, mutual help and help others among teenagers has fade. This happens because of individualistic attitude among adolescents. Teenagers who can not good social interaction and expand his social relations caused by a poor social competence. The purpose of this research is to know the relation between self-acceptance with aggressive behavior in teenagers. This type of research is quantitative korelasional. The research was done by spreading the scale of self-acceptance and aggression against 300 students between 16 – 18 years old. Researchers using a purposive sampling technique to determine the criteria of the subject. From the research, there is a result aggression correlate with self-acceptence on -0,380 coretion value. The negative values showed that invervely correlated more higher level of aggression more lower level of self acceptance. The donations of self-acceptence to aggressions is 14,4%.

(12)

2

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.Masa ini terjadi hanya satu kali dalam setiap kehidupan individu di dunia ini. Pada masa ini juga menentukan bagaimana kehidupan dan kualitas seorang individu pada masa dewasanya nanti, karena sesuatu yang dilakukan dan dibiasakan pada masa ini akan terus membekas hingga masa dewasanya kelak. Ketika terjadi transisi yang terus menerus baik itu dari lingkungan sosial maupun fisik maka dapat mengakibatkan remaja sulit untuk menyesuaikan diri sehingga remaja mengalami berbagai konflik baik di dalam diri sendiri, lingkungan, keluarga, teman maupun lingkungan sosialnya. Selanjutnya akan muncul perasaan bingung, tidak menentu, putus asa, cemas, teralienasi, depresi, kacau, mudah terombang-ambing dan tidak mempunyai pegangan.

Elliott (dalam Tremblay & Cairns, 2000) menyatakan remaja sangat rentan dengan perilaku agresi. Perilaku agresi dinyatakan sebagai tindakan yang dimaksudkan untuk melukai atau menyakiti orang lain, baik fisik maupun psikis yang menimbulkan kerugian atau bahaya bagi orang lain atau merusak milik orang lain (Myers, 2002). Buss dan Perry (1992) mengelompokkan agresivitas ke dalam empat bentuk agresi, yaitu : agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan, agresi kebencian.Seperti yang dimuatsolopos.com pada 25 Mei 2015 tentang seorang remaja yang nekat mencuri 5 buah pakaian wanita dan diselipkan dalam sarungnya. Menurut saksi mata yang juga penjaga toko mengatakan bahwa pelaku menyelipkan lima buah pakaian dalam wanita kedalam sarungnya, sedangkan tiga orang teman pelaku mengawasi situasi dari luar. Ia lalu melaporkan tindakan itu kepada pihak keamanan. Saat diringkus, pelaku merengek agar dibebaskan. Pelaku juga mengaku bahwa tindakan mereka didasarkan karena mereka kehabisan uang, rencananya uang hasil penjualan akan dipakai untuk membeli makan dan bensin.

Sedangkan yang dimuat dalam suaraindonesia-news.com pada 9 Juni 2015 menyatakan terjadi tawuran antara dua kelompok remaja yang mengakibatkan satu orang kritis.Korban bernama Slamet (17) mengalami luka robek sekitar 4-5 cm di perut sebelah kananya akibat terkena tusukan pisau dari pihak lawan.Menurut rekan korban, pada senin malam sekitar pukul 10 malam korban bersama keempat rekannya keluar rumah dengan tujuan membeli bensin di SPBU Jalan Raya Bromo.Setelah membeli bensin mereka tidak langsung pulang dan memutuskan untuk berhenti di Taman Maramis.Tidak lama kemudian mereka berpapasan dengan puluhan pengguna motor. Salah satu pelaku pengroyokan membleyer sepeda motor yang dikendarainya, kemudian korban membalas hal tersebut dengan ikut membleyer sepeda motornya. Para pelaku yang tidak terima kemudian langsung berputar arah dan mengejar korban.Mereka memukuli korban dan rekannya, kemudian banyak warga yang datang untuk menolong menyebabkan para pelaku kabur.Terkait dengan tawuran ini, pihak kepolisian masih melakukan penyidikan dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

(13)

3

Dewasa ini, sikap saling menolong dan membantu orang lain di kalangan remaja telah mulai memudar. Hal ini terjadi akibat tumbuh suburnya sikap individualistis di kalangan remaja. Remaja juga banyak yang menganut gaya hidup hedonis, yang membuat mereka hanya berfikir tentang kesenangan diri sendiri tanpa mau memikirkan keadaan orang lain. Bentuk perilaku agresivitas yang dilakukan remaja semakin beragam seolah-olah mengambarkan mulai pudarnya nilai-nilai moral dikalangan remaja.Mereka berusaha memperoleh manfaat dengan melakukan tindakan yang menguntungkan atau menyenangkan, tapi dalam kenyataan sering merugikan dan menganggu keamanan masyarakat dengan berbagai perilaku yang menyimpang. Remaja tidak lagi hanya mencoret-coret tembok, membolos, kebut-kebutan di jalan raya atau pun berkelahi.Demikian pula, angka kriminalitas yang terjadi di kalangan remaja juga semakin meningka tseperti pencurian, pencopetan,pemerasan, pemerkosaan, pembunuhan atau penyalahgunaan obat terlarang(Susilowati, 2001).Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa kecenderungan untuk melakukan perilaku agresivitas diantara remaja semakin meningkat.Seperti yang diterbitkan oleh tempo.co bahwa menurut catatan KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia) sepanjang tahun 2014, laporan kejahatan yang dilakukan anak-anak ada sekitar 1.851 pengaduan. Angka itu meningkat dibanding pada tahun 2013 yang hanya 730 kasus.Hampir 52 persen dari angka itu adalah kasus pencurian yang diikuti dengan kasus kekerasan, perkosaan, narkoba, judi, serta penganiayaan. Dari fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa kriminalitas merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresi yang dilakukan oleh remaja.

Menurut Koeswara (dalam Ikawati (1998) faktor-faktor pencetus agresivitas adalah sebagai berikut : frustasi, stress, penghilangan identitas diri, pengaruh alkohol dan obat-obatan, suhu udara, serangan dari luar, kromosom yang tidak normal, kelainan pada otak.Remaja yang tidak mampu berinteraksi sosial dengan baik dan tidak mampu memperluas hubungan sosialnya disebabkan oleh kompetensi sosial yang buruk (Hurlock, 1973). Remaja yang dinilai tidak memiliki kompetensi sosial yang baik cenderung kesulitan dalam menjalin hubungan sosial dengan orang lain dan menjadikan salah satu penyebab perilaku agresif. Salah satu faktor yang mendukung untuk memiliki kompetensi sosial yang baik adalah dengan adanya penerimaan diri yang baik pada seorang individu.

Penerimaan diri merupakan suatu tingkatan kesadaran individu tentang karakteristik kepribadiannya, akan kemauan untuk hidup dengan keadaan tersebut (Hurlock, 1994). Dijelaskan lebih lanjut bahwa penerimaan diri adalah sikap yang pada dasamya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-bakat sendiri serta pengakuan akan keterbatasan-keterbatasan sendiri (Caplin, 2006).

(14)

4

dalam menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu penerimaan diri pada remaja adalah salah satu faktor dapat menekan perilaku agresivitas.

Cooper (2003) menyatakan bahwa ketika seseorang memahami perilakunya maka ia akan menyukai dirinya dan merasa orang lain juga menyukai kualitas yang ada pada dirinya. Individu tersebut akan menerima dirinya, menyenangi dirinya, dan puas akan dirinya sendiri sehingga ia akan menganggap dirinya berharga dan mampu membina hubungan positif dengan orang lain. Sedangkan jika seseorang kurang dapat memahami perilakunya maka ia akan menunjukan perilaku yang hanya benar menurutnya saja tanpa mempedulikan masyarakat yang berada di sekitarnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran hubungan antara penerimaan diri dengan perilaku agresi dan diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan kepada khalayak umum.

Remaja

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak- kanak kemasa dewasa yang meliputi perubahan biologik, psikologi dan perubahan social. Word healt organisasion (WHO) mendefinisikan remaja dalam (Sarwono, 2006 :7 ) adalah suatu masa ketika :

a. individu berkembang saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

b. individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa

c. terjadi peralihan dari ketergantungan social ekonomi yang penuh keadaan yang relative mandiri

Batasan Usia Remaja

Terdapat batasan usia pada masa remaja yang difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak kanakan untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa. Menurut Kartono (1995) dibagi tiga yaitu :

1. Remaja Awal ( 12-15 Tahun ) 2. Remaja Pertengahan ( 15-18 Tahun ) 3. Remaja akhir ( 18-21 Tahun )

Agresi

Atkinson (1999) mendefinisikan agresisebagai perilaku yang secarasengaja bermaksud melukai orang lainsecara langsung baik fisik maupun verbal, serta menghancurkan harta benda yang mereka miliki.

(15)

5

tidak menginginkan datangnya perilaku tersebut yang mencakup empat faktor tingkah laku, yaitu : (1) merupakan suatu tingkah laku; (2) bertujuan melukai atau mencelakakan individu lain; (3) ada individu yang menjadi pelaku agresi; dan (4) ada individu yang menjadikorban dan ketidakinginan si korban menerima tingkah laku si pelaku.

Dimensi Perilaku Agresif

Buss ( dalam morgan, 1989 ) menyatakan bahwa perilaku agresif dapat digolongkan menjadi tiga dimensi, yaitu : fisik-herbal, aktif-pasif dan secara langsung-tidak langsung. Perbedaan dimensi fisik-herbal terletak pada perbedaan antara menyakiti fisik (tubuh) orang lain dan menyerang dengan kata-kata, perbedaan dimensi aktif- pasif adalah pada pada perbedaan antara tindakan nyata dan kegagalan untuk bertindak, sedangkan agresi langsung berarti kontak face to face dengan orang yang diserang dan agresi tidak langsung terjadi tampak kontak dengan orang yang diserang. Kombinasi darei tiga dimensi ini menghasilkan suatu framework untuk mengkatagorikan berbagai bentuk perilaku agresi, yaitu : medinus dan jonson (1976) mengelompokkan agresi menjadi empat kategori, yaitu :

1. Menyerang fisik, seperti memukul, mendorong, meludahi, meninju, menendang. 2. Menyerang suatu objek, seperti menyerang benda mati atau bintang.

3. Secara verbal atau simbolis, seperti mengancam secara verbal, memburukkan orang lain, mengancam, dan menuntut.

4. Pelanggaran terhadapmilik hak orang lain atau menyerang daerah orang lain.

Jenis Perilaku Agresi

Buss (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2006) membagi agresi manusia terbagi menjadi 8 jenis, yaitu :

Berikut ini aspek-aspek perilaku agresi menurut Buss dan Perry (1992) : a. Agresi fisik

Merupakan komponen perilaku motorik, seperti melukai dan menyakitiorang lain secara fisik. Misalnya menyerang atau memukul.

b. Agresi verbal

Merupakan komponen motorik, seperti melukai dan menyakiti orang lainmelalui verbalis. Misalnya berdebat, menunjukkan ketidaksukaan atauketidaksetujuan, menyebarkan gosip dan kadang bersikap sarkastis.

(16)

6

Merupakan emosi atau afektif, seperti munculnya kesiapan psikologis untukbersikap agresif.Misalnya kesal, hilang kesabaran dan tidak mampumengontrol rasa marah.

d. Sikap permusuhan

Yang juga meliputi komponen kognitif, seperti benci dan curiga pada oranglain, iri hati dan merasa tidak adil dalam kehidupan.

Penerimaan Diri

Allport (dalam Hjelle, dkk., 1992), penerimaan diri adalah toleransi individu atas peristiwa-peristiwa yang membuat frustrasi atau menyakitkan sejalan dengan menyadari kekuatan-kekuatan pribadinya. Allport mengkaitkan definisi ini dengan

emotional security sebagai salah satu dari beberapa bagian positif kesehatan mental, dimana penerimaan diri merupakan bagian lain dari kepribadian yang matang. Hal ini terjadi ketika individu menerima diri sebagai seorang manusia, dan ini membuatnya mampu mengatasi keadaan emosionalnya sendiri tanpa mengganggu orang lain. Maslow (dalam Hjelle, dkk., 1992) menjelaskan menempatkan penerimaan akan diri, penerimaan akan orang lain dan alam pada urutan kedua dalam daftar karakteristik orang yang dirinya teraktualisasi, atau disebut dengan self actualizing person. Individu yang sehat akan menunjukkan rasa hormat terhadap dirinya dan orang lain, menerima dirinya dengan keterbatasan, kelemahan, kerapuhannya individu ini bebas dari rasa bersalah, malu, dan rendah diri, juga dari kecemasan akan penilaian orang lain terhadap dirinya.

Faktor – faktor dalam penerimaan diri

Faktor-faktor yang berperan penting dalam penerimaan diri Hurlock (1974) menjelaskan tentang faktor-faktor yang berperan dalam penerimaan diri yang positif,

Walaupun seseorang sudah memiliki harapan yang realistik, tetapi jika lingkungan disekitarnya tidak memberikan kesempatan atau bahkan menghalangi, maka harapan individu tersebut tentu akan sulit tercapai.

d. Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan.

Tidak menimbulkan prasangka, karena adanya penghargaan terhadap kemampuan sosial orang lain dan kesediaan individu mengikuti kebiasaan lingkungan.

e. Tidak adanya gangguan emosional yang berat.

Akan terciptanya individu yang dapat bekerja sebaik mungkin dan merasa bahagia

(17)

7

Keberhasilan yang dialami individu akan dapat menimbulkan penerimaan diri dan sebaliknya jika kegagalan yang dialaminya individu akan dapat mengakibatkan adanya penolakan diri.

g. Identifikasi dan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik.

Individu yang mengidentifikasikan dengan individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan dapat membangun sikap-sikap yang positif terhadap diri sendiri dan bertingkah laku dengan baik yang dapat menimbulkan penilaian diri yang baik.

h. Adanya perspektif diri yang luas.

Yaitu memperhatikan pandangan orang lain tentang diri. Perspektif yang luas ini diperoleh melalui pengalaman dan belajar.

i. Pola asuh di masa kecil yang baik.

Seorang anak yang di asuh secara demokratis akan cenderung berkembang sebagai individu yang dapat menghargai dirinya sendiri.

j. Konsep diri yang stabil.

Individu yang tidak memiliki konsep diri yang stabil, akan sulit menunjukkan pada orang lain siapa ia sebenarnya, sebab ia sendiri ambivalen terhadap dirinya.

Aspek-aspek Penerimaan Diri

Sheerer (Cronbach, 1963) menjabarkan aspek-aspekpenerimaan diri, berikut ini karakteristik seseorang yangdapat menerima dirinya, yaitu:

a. Seseorang mempunyai keyakinan akankemampuannya untuk menghadapi persoalan.

Seseorang tersebutmemiliki percaya diri dan lebih memusatkan perhatian kepada keberhasilan akankemampuan dirinya menyelesaikan masalah.

b. Sesorang menganggap dirinya berharga sebagai seorang manusia dan sederajat denganorang lain.

Seseorang mempunyai keyakinan bahwa ia dapat berarti atau berguna bagiorang lain dan tidak memiliki rasa rendah diri karena merasa sama dengan orang lain yangmasing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

c. Seseorang tidak menganggap dirinya aneh atau abnormal dan tidak ada harapan ditolakorang lain.

Ini berarti seseorang tersebut tidak merasa sebagai orang yang menyimpang danberbeda dengan orang lain, sehingga mampu menyesuikan dirinya dengan baik dan tidakmerasa bahwa ia akan ditolak oleh orang lain.

d. Seseorang tidak malu atau hanya memperhatikan dirinya sendiri.

Seseorang ini lebihmempunyai orientasi keluar dirinya sehingga mampu menuntun langkahnya untuk dapatbersosialisasi dan menolong sesamanya tanpa melihat atau mengutamakan dirinya sendiri.

e. Seseorang berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya.

Seseorang memilikikeberanian untuk menghadapi dan menyelesaikan segala resiko yang timbul akibatperilakunya.

f. Seseorang dapat menerima pujian atau celaan secara objektif.

Sifat ini tampak dari perilakuseseorang yang mau menerima pujian, saran dan kritikan dari orang lain untukpengembangan kepribadiannya lebih lanjut.

(18)

8

Seseorang yang memiliki sifat ini memandang diri mereka apa adanya dan bukan sepertiyang diinginkan. Individu juga dapat mengkompensasikan keterbatasannya denganmemperbaiki dan meningkatkan karakter dirinya yang dianggap kuat, sehinggapengelolaan potensi dan keterbatasan dirinya dapat berjalan dengan baik tanpa harusmelarikan diri dari kenyataan yang ada.

Penerimaan diri dengan Perilaku Agresif pada Remaja

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, individu, dan berketuhanan. Sebagai makhluk sosial, individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu lain. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari lingkungannya.Lingkungan dalam hal ini baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikis.Lingkungan fisik, yaitu alam benda-benda yang konkret, sedangkan lingkungan psikis adalah jiwa raga individu-individu dalam lingkungan, ataupun lingkungan rohaniah (Walgito, 2003). Lingkungan sosial mempunyai peranan besar terhadap perkembangan remaja.Lingkungan sosial sebagai bagian dari komunitas sosial memegang peranan yang strategis bagi kehidupan sosial masyarakat. Pada masa remaja lingkungan sosial yang dominan antara lain dengan teman sebaya. Menurut Mappiare (dalam Mudjiran, 2007) kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama dimana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Lingkungan teman sebaya merupakan suatu kelompok baru yang memiliki ciri, norma, kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada di lingkungan rumah. Bahkan apabila kelompok tersebut melakukan penyimpangan, maka remaja juga akan menyesuaikan dirinya dengan norma kelompok. Remaja tidak peduli dianggap nakal karena bagi mereka penerimaan kelompok lebih penting, mereka tidak ingin kehilangan dukungan kelompok dan tidak ingin dikucilkan dari pergaulan.Sebagian dari remaja mengambil jalan pintas untuk menghindarkan diri dari masalah sehingga cenderung untuk keluyuran dan melakukan tindakan pergaulan yang salah dengan teman-temannya.Akibatnya banyak yang terjerumus dalam tindak kenakalan seperti menipu, berkelahi, mencuri dan sebagainya.

Penerimaan dan penolakan teman sepergaulan serta akibat-akibat yang ditimbulkannya dapat mempengaruhi perilaku dan bentuk-bentuk tingkah laku sosial yang menyimpang yang bercirikhaskan cenderung merusak, melanggar peraturan-peraturan dan menyerang.Diantara sebab umum tingkah laku itu adalah karena remaja yang bersangkutan tidak memiliki sikap, perasaan dan ketrampilan tertentu sebagaimana dituntut dalam tugas-tugas perkembanganya sehingga remaja tersebut mengabaikan norma-norma masyarakat.Pengabaian karena tidak tahu dan tidak mau tahu terhadap peraturan yang ada, menimbulkan pelanggaran-pelanggaran tersebut. Santrock (2003) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang memunculkan perilaku agresi pada remaja adalah adanya identitas negatif pada dirinya. Hal ini muncul karena remaja tidak dapat menemukan suatu identitas peran dalam hidupnya. Remaja yang gagal dalam menemukan identitas peran disebabkan karena ia tidak bisa menerima semua yang ada pada dirinya, ia merasa kurang dengan apa yang telah ia dapatkan.

(19)

9

menginginkan tingkahlaku tersebut.Bila individu cenderung agresif, maka individu tersebut cenderung untuk melukai individu yang tidak menginginkan tingkah laku tersebut.

Hubungan penerimaan diri erat kaitannya dengan perilaku agresi, hal ini dikarenakan perilaku remaja yang masih labil. Agresi yang muncul pada remaja menurut beberapa gabungan teori diatas menjelaskan bahwa remja akan melakukan tidakan agresi demi mendapatkan penghargaan didalam kelompok teman sebaya yang diinginkannya. Dengan demikian penerimaan diri pada remaja sangat penting untuk mencegah perilaku agresifitas.

Hipotesis

Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara penerimaan diri dengan perilaku agresif pada remaja.Artinya jika penerimaan diri tinggi maka perilaku agresif pada remaja semakin rendah.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri dengan perilaku agresif pada remaja, yang juga menekankan analisisnya pada data dan angka (numerical) yang diolah dengan metode statistika.Serta menggunakan pendekatan penelitian korelasi.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalahremaja akhir yang dikategorikan oleh Kartini Kartono (1995) mempunyai usia kisaran antara 18-21 tahun. Pengambilan subjek dilakukan dengan teknikpurposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria tertentu yang sesuai dengan penelitian.Kriteria subyek dalam penelitian ini adalah remaja sekolah yang berusia antara 17-19 yaitu meliputi remaja yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.Kemudian subyek dalam penelitiajn ini berjumlah 300 remaja sekolah.Penelitian dilakukan di beberapa SMK yang ada diprobolinggo.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabelyaitu penerimaan diri sebagai variabel bebas, penerimaan diri adalah toleransi individu atas peristiwa-peristiwa yang membuat frustrasi atau menyakitkan sejalan dengan menyadari kekuatan-kekuatan pribadinya sedangkan perilaku agresifsebagai variabel terikat, perilaku agresif adalah perilaku yang dijalankan individu dengan maksud melukaiatau mencelakakan individu lain tanpa tujuan tertentu.

(20)

10

persoalan, (2) adanya anggapan berharga terhadap diri sendiri sebagai manusia dan sederajad denganorang lain, (3) tidak ada anggapan aneh/ abnormal terhadap diri sendiri dan tidak ada harapan ditolakoleh orang lain, (4) tidak adanya rasa malu atau tidak memperhatikan diri sendiri, (5) adanya keberanian memikul tangguang jawab atas perilaku sendiri, (6) adanya objektivitas dalam penerimaan pujian atau celaan, (7) tidak ada penyalahan atas keterbatasan yang ada ataupun pengingkaran kelebihan.(b) skala perilaku agresif, untuk mengetahui perilaku agresif pada subjek yang diadaptasi dari penelitian Nurfaujiyanti (2010), sejumlah 27 item dengan beberapa aspek di dalamnya, yaitu (1) agresi fisik, (2) agresi verbal, (3) rasa marah, (4) sikap permusuhan.

Validitas instrument

Validitas alat ukur menggunakan metode try out, dimana skala yang diadaptasi oleh peneliti disebarkan terlebih dahulu untuk validasi alat ukur atau instrument yang akan digunakan. Selanjutnya item yang dinyatakan tidak valid tidak diikut sertakan dalam pengambilan data.

Berdasarkan hasil try outterhadap 2 (dua) skala yang telah disebarkan kepada 100 orang subjek, untuk skala penerimaan diri dari 40 item yang diujikan diperoleh 12 item yang gugur, sedangkan pada skala agresivitas dari 27 item yang diujikan terdapat 6 item yang dinyatakan gugur sehingga kedua alat ukur atau instrument ini dapat digunakan dalam penelitian. Adapun detail nilai validitas dapat dilihat pada tabel 1.

Table 1. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur Item Diujikan Item Valid Indeks Validitas Indeks reliabilitas

Penerimaan Diri 40 28 0.197 - 0.684 0,898

Agresivitas 27 21 0.189– 0.634 0,853

berdasarkan table 1 diperoleh hasil dari 40 item skala Penerimaan Diri yang diujikan terdapat 28 item yang dinyatakan valid setelah diuji statistic. Kemudian indeks validitas skala Penerimaan diri yang diujikan berkisar antara 0,197 – 0,684.Sedangkan pada skala agresifitas yang terdapat 27 item yang diujikan menghasilkan 21 item yang dinyatakan valid setelah diuji statistik.Validitas skala Agresifitas yang diujikan berkisar antara 0,189 – 0,634.

Prosedur dan Analisis Data Penelitian

(21)

11

Kedua skala yang sudah diujikan ini adalah skala likert yang berisikan pernyataan-pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu ; (SS) sangat setuju, (S) setuju, (TS) tidak setuju dan (TST) sangat tidak setuju. Item pernyataan berupa favourable dan unfavourable, dimana item-item yang mendukung aspek sebuah pernyataan yang diungkap adalah item favourable, sedangkan item-item yang tidak mendukung dari aspek pernyataan adalah item unfavourable

HASIL PENELITIAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil seperti yang terdapat pada tabel-tabel di bawah ini : sebesar 56,3 %.lebih banyak dibandingkan dengan subjek yang memiliki agresifita tinggi sebesar 43,7 %.

(22)

12

Berdasarkan skor koefisien korelasi yang dihasilkan dari perhitungan SPSS maka dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri berhubungan dengan agresifitas pada tingkat signifikasi 1%. Korelasi yang ditunjukkan sebesar -0.380. Nilai yang negatif dari korelasi yang dihasilkan menunjukkan bahwa hubungan penerimaan diri dengan agresifitas bernilai terbalik , yaitu semakin tinggi tingkat penerimaan dirinya maka semakin rendah tingkatagresivitas. Nilai signifikasi yang ditunjukkan yaitu 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi yang digunakan yaitu 0,01(0.000<0.01) sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan penerimaan diri dengan agresifitas sangat signifikan.

Koefisien determinan (r²) variabel penerimaan diri berdasarkan hasil analisa data diatas adalah 0.144 yang berarti hubungan penerimaan diri dengan agresifitas sebesar 14.4%, sedangkan pengaruh factor lain sebesar 86.6%.

DISKUSI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa agresivitas berkorelasi dengan penerimaan diri dengan nilai korelasi -0,380.Nilai negatif pada korelasi menunjukan nilai yang berbanding terbalik, bahwa semakin tinggi tingkat agresi maka semakin rendah tingkat penerimaan diri dan sebaliknya. Semakin rendah tingkat agresi maka akan semakin tinggi tingkat penerimaan diri. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Yusuf (2005) bahwa penerimaan diri adalah dimana individu mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapi, dan ketika mengalami kegagalan individu tidak mereaksinya dengan frustrasi tetapi dengan sikap optimisme (penuh harapan).Sedangkan salah satu faktor penyebab munculnya perilaku agresi adalah frustasi, perilaku agresi muncul karena terhalangnya seseorang dalam mencapai tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan atau tindakan tertentu (Hanurawan, 2005). Jika seorang individu mengalami masalah dalam kehidupannya dan ia gagal untuk menghadapi masalah tersebut maka akan timbul rasa frustasi yang menimbulkan perilaku agresi. Disinilah pentingnya penerimaan diri untuk mengontrol perilaku agresi. Sedangkan definisi dari agresi menurut Baron (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2006) adalah perilaku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan orang lain yang tidak menginginkan datangnya perilaku tersebut yang mencakup empat faktor tingkah laku, yaitu : (1) merupakan suatu tingkah laku; (2) bertujuan melukai atau mencelakakan individu lain; (3) ada individu yang menjadi pelaku agresi; dan (4) ada individu yang menjadi korban dan ketidak inginan si korban menerima tingkah laku si pelaku.

(23)

13

membentuk penerimaan diri yang positif, yaitu : (a). adanya pemahaman tentang diri sendiri, (b). adanya harapan yang realistic, (c). tidak adanya hambatan didalam lingkungan, (d). sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan, (e). tidak adanya gangguan emosional yang berat, (f). pengaruh keberhasilan yang dialaminya, (g). baik secara kualitatif atau kuantitatif, (h). identifikasi dan orang yang memiliki penyesuaian diri yang baik, (j). adanya perspektif diri yang luas, (k). pola asuh di masa kecil yang baik, (l). konsep diri yang stabil.

Menurut Hurlock (2005) ada 5 faktor yang dapat meningkatkan penerimaan diri, yaitu: (1). aspirasi realistis, (2). keberhasilan, (3). wawasan diri, (4). wawasan sosial, dan (5). konsep diri yang stabil. Seorang individu harus dapat meningkatkan penerimaan dirinya karena penerimaan diri dapat mengontrol perilaku agresi.

Selain itu, dari hasil penelitian didapatkan juga bahwa sumbangan efektif penerimaan diri terhadap perilaku agresi adalah sebesar 14,4 %, sedangkan 85,6 % adalah faktor lain yang mempengaruhi perilaku agresi. Sedangkan menurut Koeswara (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi agresi, antara lain : frustasi, stress, usia, jenis kelamin, pendidikan, alcohol dan obat-obatan, dan tempat tinggal.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri mempunyai hubungan yang negatif dengan perilaku agresi.Nilai negatif, semakin tinggi penerimaan diri maka semakin rendah perilaku agresi yang dimunculkan dan sebaliknya. Selain itu sumbangan efektif penerimaan diri terhadap perilaku agresi adalah sebesar 14,4 %, sedangkan 85,6 % sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Implikasi dari penelitian ini meliputi :

(24)

14

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson.(1999).Pengantar Psikologi.Jakarta: Penerbit Erlangga

Buss, Arnold H., dan Perry, Mark. (1992). The Aggression questionnaire.american psychological association, Journal of Personality and SocialPsychology Volume 63.

Caplin, J.P. (2006).Kamus lengkap psikologi.penerjemah: kartini kartono. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Dayakisni, Tri dan Hudaniah.(2006). Psikologi sosial.Yogyakarta : UMM Press. Hanurawan, Fattah. (2005). Psikologi sosial terapan dan masalah-masalah

social.Yogyakarta : UAD Press.

Hjelle. L. A. & Ziegler, D. J. (1997). Personality theoris. Basic assumtion, research, and applications (third ed.). New York : McGrow-Hill International Editions. Hurlock, E. B. (1973) Adolescent development.Tokyo : McGraw-Hill.

Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.

Koeswara,E. (1988).Agresi Manusia.Bandung: PT Aresco

Morgan, C. T. 1989. Introduction to psychology.3rd Edition.United Stated of America: Mc Graw Hill Companies.

Masyitah, D. (2012). Hubungan dukungan social dan penerimaan diri pada penderita paska stroke.Surabaya :Institut Agama Islam Negeri Surabaya. Mudjiran.(2007). Buku Ajar.Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press. Myers, D.G. (2002). Social psychology.7th edition. New York. McGraw Hill.

Nurfaujiyanti.(2010). Hubungan pengendalian diri (self-control) dengan agresivitas anak jalanan.Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

(25)

15 Santrock.(2003). Adolescence. Jakarta: Erlangga

Singgih.(2015). Antisipasi kenakalan remaja dan peredaran gelap narkoba, polisi sweeping siswa. Suaraindonesia-news.com. Diakses pada 21 September 2015 http://suaraindonesia-news.com/antisipasi-kenakalan-remaja-dan-peredaran-gelap-narkoba-polisi-sweeping-siswa/

(2015).Dua kelompok remaja tawuran, 1 orang kritis setelah ditusuk perutnya.Suaraindonesia-news.com. Diakses pada 21 September

Susanto, A. (2015). Remaja ini ngutil baju wanita diselipkan di dalam sarung yang dipakai, buat apakah ?.Harianjogja.com. Diakses pada 21 September

2015.http://jogja.solopos.com/baca/2015/05/25/pencurian-probolinggo- remaja-ini-ngutil-baju-wanita-diselipkan-di-dalam-sarung-yang-dipakai-buat-apakah-607711

Susilowati.(2001). Profil kepribadian 16 pf pelaku dan korbanbullying. Publikasi Ilmiah. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tremblay, R.E., & Cairns, R.B. (2000).The development of aggressive behavior during childhood: What have we learned in the past century?

InternationalJournal of Behavioral Development,24 (2), 129‐141.

Vika, T. (2009).Hubungan antara penerimaan diri dengan kecenderungan perilaku agresif pada remaja penyandang cacat tubuh.Yogyakarta : UII. Diakses pada 20 Desember 2015.

Walgito, Bimo.(2003). Psikologi sosial. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

(26)

16

DAFTAR LAMPIRAN SKALA

(27)

17

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS PSIKOLOGI

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318 Pes. 134 Fax. (0341) 460782 Malang 65144

Pengantar

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir, saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang akan mengadakan penelitian untuk memenuhi salah satu persyaratan wajib dalam menyelesaikan program sarjana. Oleh karena itu saya mengharapkan bantuan dari Saudara/i untuk membantu memberikan informasi sebagai data penelitian dalam bentuk mengisi skala.

Perlu diketahui bahwa dalam pengisian skala ini hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ilmiah dan tidak digunakan untuk maksud tertentu. Oleh karena itu, Saudara/i tidak perlu ragu-ragu untuk memberikan informasi melalui jawaban atas pernyataan yang disediakan. Jawablah dengan jujur dan sesuai kenyataan yang sebenarnya. Sebagai peneliti saya memegang etika penelitian guna menjamin kerahasiaan jawaban yang Saudara/i berikan. Atas partisipasi dan bantuannya saya ucapkan terima kasih. pada kolom alternatif jawaban, jawablah yang menurut Saudara/i tepat. Berikan tanda lingkar pada jawaban yang salah, kemudian beri tanda silang pada jawaban penggantinya

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

(28)

18

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya merasa hebat di hadapan teman-teman jika saya dapat memukul teman yang lebih kecil untuk mengajarkan disiplin padanya.

2 Saya tidak akan segan-segan untuk memberi pelajaran berupa tendangan/pukulan terhadap teman yang menghina saya.

3 Saya menuduh teman mengambil uang milik saya karena hilang saat dia ada di dekat saya.

4 Saya dan teman saya tidak akan bergaul dengan orang kaya karena mereka sombong.

5 Hati saya langsung gondok ketika ada teman yang memukul saya.

6 Saya tidak merasa lebih rendah dari teman saya.

7 Saya akan memukul teman yang lebih kecil dari saya jika saya kesal padanya.

8 Saya tidak memperdulikan teman-teman yang sedang membicarakan kejelekan salah satu teman kami.

9 Saya akan ikut bergabung dengan teman-teman yang sedang membicarakan teman saya.

10 Jika teman saya sedang mengerjai teman saya yang lebih kecil, saya akan ikut bergabung karena itu menyenangkan.

11 Saya tidak akan membalas ketika ada teman yang menghina saya.

12 Menurut saya, bergaul dengan siapapun tidak masalah karena semua manusia sama.

13 Saya suka mencibirkan bibir kepada teman yang lebih kecil dari saya.

14 Saya rasa tidak wajar bertingkah aneh/bersikap buruk kepada teman.

15 Berkelahi adalah bukan solusi terbaik untuk memecahkan masalah dalam bergaul.

16 Saya akan mencubit adik saya ketika dia bandel.

17 Saya akan membujuk teman-teman untuk tidak bergaul dengan salah satu teman yang tidak saya sukai.

18 Menurut saya, meminta uang kepada teman yang lebih kecil adalah perbuatan tidak baik.

19 Saya berusaha mengalah terhadap adik saya dengan hanya mengusap-usap dada.

20 Melirikkan mata penuh kebencian untuk merendahkan orang lain adalah hal yang tidak baik.

21 Menurut saya, tidak ada gunanya bercanda dengan teman dengan sangat keterlaluan.

No. Pernyataan STS TS S SS

(29)

19

2 Saya mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. 3 Saya merasa percaya diri dalam menghadapi hidup ini.

4 Apa yang saya lakukan merupakan tanggungjawab saya sendiri.

5 Saya tidak pernah menutupi kekurangan yang ada pada diri saya. 6 Saya yakin orang lain mengkritik saya untuk kebaikan saya. 7 Saya mengabaikan saran-saran dari keluarga.

8 Saya berani mengakui kesalahan-kesalahan yang saya buat. 9 Saya merasa putus asa atas kritik yang diberikan oleh orang lain. 10 Saya merasa percaya diri.

11 Saya cenderung menghindar jika ketahuan bersalah.

12 Saya menerima setiap masukan yang baik atau yang buruk bagi diri saya. 13 Saya merasa bangga terhadap diri saya.

14 Dalam suatu pembicaraan saya tegas memberikan pendapat. 15 Saya merasa berat hati katika meminta maaf kepada orang lain.

16 Saya menyerah dalam menghadapi semua permasalahan pada diri saya.

17 Jika seseorang mengkritik saya secara langsung, saya merasa direndahkan. 18 Saya merasa malu jika bertemu dengan orang lain.

19 Saya gemar menolong orang lain.

20 Saya bangga dengan kelebihan yang saya miliki. 21 Saya menerima kekurangan yang saya miliki. 22 Pujian dari keluarga adalah semangat bagi saya.

23 Saya bertanggung jawab atas keputusan yang saya buat. 24 Keadaan yang saya miliki menghambat saya dalam berkarya. 25 Saran dari teman saya abaikan.

26 Saya merasa terganggu atas kekurangan saya.

(30)

20

(31)

21

RELIABILITY

Scale: ALL VARIABLES

(32)

22

(33)
(34)
(35)
(36)

26

(37)

27

PENERIMAAN DIRI

(38)

28

(39)

29

(40)

30

(41)

31

(42)

32

(43)

33

(44)

34

(45)

35

(46)

36

(47)

37

(48)

38

(49)

39

(50)

40 AGRESIF

3 2 4 1 2 4 4 2 4 3 3 2 1 2 3 3 3 1 1 3 4 55 tinggi

2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 35 rendah

4 1 1 1 1 1 4 1 4 4 1 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 52 tinggi

1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 4 2 1 1 2 1 1 31 rendah

2 2 2 2 3 1 3 2 3 1 2 2 2 1 3 3 2 1 2 3 3 45 rendah

2 2 2 2 2 4 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 4 2 2 3 41 Rendah

1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 34 Rendah

2 2 1 1 3 3 4 3 3 1 2 1 3 2 1 3 3 1 2 2 2 45 Rendah

2 3 1 1 3 2 3 4 2 2 4 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 46 Rendah

1 3 2 1 3 2 1 2 2 1 3 1 3 2 1 2 2 1 1 2 1 37 Rendah

1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 2 2 2 1 34 Rendah

2 3 2 2 3 2 1 2 3 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 37 Rendah

1 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 59 Tinggi

1 1 2 3 2 1 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 3 35 Rendah

2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 1 2 2 1 3 2 1 1 2 2 44 Rendah

1 1 1 1 3 2 1 3 1 1 2 1 2 4 1 3 2 1 1 1 1 34 Rendah

1 1 1 2 3 2 1 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 33 Rendah

3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 62 Tinggi

2 2 1 2 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 53 Tinggi

2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 3 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 34 Rendah

1 2 2 2 1 3 1 2 1 1 3 3 2 2 1 1 2 1 3 1 3 38 Rendah

3 4 2 3 4 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 54 Tinggi

2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 1 1 44 Rendah

1 1 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 1 4 4 2 2 2 2 3 1 42 Rendah

(51)

41

1 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 35 Rendah

1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 1 46 Rendah

2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 4 1 3 1 4 1 1 1 37 Rendah

2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 4 3 4 1 3 3 3 1 52 Tinggi

2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 4 3 3 1 2 47 Rendah

1 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 44 Rendah

1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 42 Rendah

2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 3 1 1 37 Rendah

2 2 2 1 2 4 1 2 2 1 2 1 1 4 4 2 2 1 2 2 2 42 Rendah

3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 50 Rendah

2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 2 56 Tinggi

2 3 2 2 3 2 2 4 1 2 3 1 1 4 1 2 1 1 2 1 1 41 Rendah

1 2 1 2 1 3 1 3 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 35 Rendah

2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 55 Tinggi

1 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 1 2 3 1 3 2 1 2 1 2 43 Rendah

1 1 1 2 3 2 1 3 1 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 3 34 Rendah

2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 51 Rendah

3 3 2 3 4 1 3 1 2 3 1 3 1 2 2 3 2 1 2 1 1 44 Rendah

1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 51 Rendah

1 2 1 1 2 2 2 3 1 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 39 Rendah

1 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 3 2 1 2 57 Tinggi

3 4 3 2 3 1 3 3 3 3 4 2 3 3 1 4 2 2 2 1 2 54 Tinggi

2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 43 Rendah

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 3 1 2 2 42 Rendah

3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 3 2 1 2 41 Rendah

(52)

42

3 4 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 54 Tinggi

2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 4 3 3 2 2 2 58 Tinggi

2 1 1 2 3 1 2 4 2 3 2 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 39 Rendah

1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 45 Rendah

1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2 2 3 34 Rendah

2 1 1 3 3 1 2 4 2 3 2 1 1 2 1 3 1 3 2 1 1 40 Rendah

1 1 1 1 1 4 1 4 1 3 2 2 1 4 4 1 1 4 2 4 4 47 rendah

1 2 1 2 1 3 1 3 1 2 2 1 3 1 2 4 3 1 2 1 2 39 rendah

2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 1 51 rendah

2 2 3 4 2 2 3 4 2 2 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 1 56 tinggi

3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 1 2 3 2 2 3 4 2 1 2 1 55 tinggi

1 1 1 1 2 4 1 3 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 3 34 rendah

1 1 1 1 1 4 1 3 2 3 3 1 1 3 1 2 1 1 1 4 2 38 rendah

1 1 2 1 3 4 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1 38 rendah

1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 41 rendah

1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51 rendah

2 2 3 4 1 3 3 1 3 2 4 3 2 2 3 4 2 4 2 4 3 57 tinggi

2 2 2 2 2 3 2 4 1 2 3 1 1 2 2 1 1 4 4 4 4 49 rendah

1 1 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1 2 3 1 3 1 2 2 1 2 41 rendah

1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 4 1 4 1 4 1 1 3 1 1 37 rendah

1 2 1 2 1 3 2 4 2 1 3 4 2 4 3 1 2 4 3 4 4 53 tinggi

2 1 2 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 54 tinggi

2 1 2 2 2 2 1 3 1 1 3 1 1 2 4 3 2 1 2 1 1 38 rendah

2 1 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 63 tinggi

3 4 4 2 1 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 4 4 59 tinggi

(53)

43

4 4 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 69 tinggi

2 4 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 65 tinggi

3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 62 tinggi

4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 2 4 57 tinggi

4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 68 tinggi

3 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 2 4 3 2 2 4 2 4 67 tinggi

2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 70 tinggi

1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 4 2 4 2 4 1 2 2 1 2 3 43 rendah

4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 72 tinggi

4 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 66 tinggi

4 3 2 4 2 2 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 66 tinggi

4 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 4 57 tinggi

2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 61 tinggi

4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 4 4 64 tinggi

2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2 61 tinggi

2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 2 2 2 2 2 51 rendah

2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 2 4 3 2 4 2 4 2 57 tinggi

2 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 61 tinggi

2 3 4 2 2 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 3 2 4 55 tinggi

4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 69 tinggi

1 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 1 50 rendah

1 2 3 2 3 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 3 1 1 3 2 1 37 rendah

2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 53 tinggi

2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 46 rendah

3 4 3 4 2 3 2 3 3 1 2 4 2 3 2 3 2 2 3 1 2 54 tinggi

(54)

44

2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 50 rendah

2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 2 3 4 2 2 2 2 3 4 55 tinggi

1 1 2 1 2 3 2 2 2 1 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 49 rendah

2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 54 tinggi

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 2 1 1 2 3 4 1 4 48 rendah

1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 41 rendah

2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 44 rendah

1 1 1 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 39 rendah

1 1 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 2 37 rendah

1 1 1 2 3 3 2 2 2 4 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 52 tinggi

4 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47 rendah

3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 1 3 4 1 3 2 1 1 2 2 47 rendah

2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 55 tinggi

2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 4 2 2 4 2 2 4 2 4 4 53 tinggi

1 2 1 3 4 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 31 rendah

3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 4 2 4 2 56 tinggi

2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 37 rendah

2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 48 rendah

1 3 2 2 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 66 tinggi

1 3 2 2 3 1 4 2 2 1 1 1 2 4 4 4 4 2 4 3 4 54 tinggi

2 4 4 2 3 2 1 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 62 tinggi

2 2 4 2 2 3 2 3 4 4 4 2 2 2 4 2 2 3 4 4 2 59 tinggi

1 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 41 rendah

1 1 1 2 3 3 1 2 2 1 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 37 rendah

(55)

45

2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 46 rendah

1 1 2 2 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 4 4 2 4 4 55 tinggi

1 1 1 2 4 3 4 2 2 4 3 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 53 tinggi

1 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 4 4 4 66 tinggi

2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 4 63 tinggi

1 1 2 2 3 3 2 2 2 4 4 4 2 4 4 3 2 4 2 3 4 58 tinggi

1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 3 4 3 58 tinggi

2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 67 tinggi

2 2 4 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 3 4 4 2 3 59 tinggi

2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 2 3 1 1 3 45 rendah

1 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 31 rendah

1 1 1 3 2 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 51 rendah

1 1 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 2 1 1 2 1 3 36 rendah

2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 3 2 2 2 1 2 44 rendah

1 1 3 2 2 3 3 3 1 1 2 2 1 4 2 2 1 1 1 2 2 40 rendah

1 1 1 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 1 2 2 1 1 2 3 4 49 rendah

1 1 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 1 35 rendah

3 3 2 2 2 4 2 1 2 2 3 1 2 2 1 3 2 3 2 2 2 46 rendah

2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 4 2 40 rendah

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 4 3 2 4 3 4 2 53 tinggi

1 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 1 2 46 rendah

1 1 2 3 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 2 3 4 2 2 54 tinggi

4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 64 tinggi

2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 2 3 4 2 51 rendah

2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 4 4 2 2 3 2 2 49 rendah

(56)

46

2 1 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 1 1 2 1 2 42 rendah

3 4 3 3 2 3 3 1 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 54 tinggi

2 1 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 1 33 rendah

1 3 2 3 4 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 3 2 2 45 rendah

2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 48 rendah

2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 1 2 52 tinggi

1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 4 1 2 3 1 3 40 rendah

1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 4 1 1 2 35 rendah

1 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 33 rendah

1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 36 rendah

1 1 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 2 3 1 3 4 1 2 3 41 rendah

1 3 2 1 1 2 3 2 2 4 1 1 2 2 1 4 1 2 2 1 2 40 rendah

1 1 1 1 1 3 1 4 1 1 4 1 4 4 4 1 1 4 2 4 2 46 rendah

1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 1 2 1 2 35 rendah

1 1 2 1 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 30 rendah

2 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 57 tinggi

4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 3 1 2 2 3 2 62 tinggi

1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 40 rendah

2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 1 4 2 1 3 2 4 1 2 2 45 rendah

1 1 1 1 4 2 1 2 1 1 2 4 4 4 4 4 3 1 4 2 4 51 rendah

1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 4 2 35 rendah

4 2 2 4 2 3 1 4 4 3 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 2 65 tinggi

1 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 2 4 2 64 tinggi

2 2 2 1 1 1 1 3 1 1 2 4 1 4 3 2 1 4 2 1 2 41 rendah

2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 30 rendah

(57)

47

2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 46 rendah

3 4 3 4 2 3 2 3 3 1 2 4 2 3 2 3 2 2 3 1 2 54 tinggi

2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 1 1 3 2 2 3 1 2 41 rendah

2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 50 rendah

2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 2 3 4 2 2 2 2 3 4 55 tinggi

1 1 2 1 2 3 2 2 2 1 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3 49 rendah

2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 54 tinggi

2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 4 2 1 1 2 3 4 1 4 48 rendah

1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 41 rendah

2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 44 rendah

1 1 1 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 39 rendah

1 1 1 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 2 37 rendah

1 1 1 2 3 3 2 2 2 4 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 52 tinggi

4 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47 rendah

3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 1 3 4 1 3 2 1 1 2 2 47 rendah

2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 55 tinggi

2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 4 2 2 4 2 2 4 2 4 4 53 tinggi

1 2 1 3 4 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 31 rendah

3 2 3 3 1 2 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 49 rendah

2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 57 tinggi

4 4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 53 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 56 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 58 tinggi

3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 66 tinggi

(58)

48

4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 59 tinggi

3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 1 1 4 1 4 1 4 4 4 57 tinggi

2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 53 tinggi

2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 1 4 3 2 2 3 2 3 54 tinggi

2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 4 1 2 4 3 3 4 4 2 58 tinggi

2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 57 tinggi

2 3 2 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 66 tinggi

2 3 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 55 tinggi

2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 1 1 4 4 3 3 4 2 61 tinggi

3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 1 2 3 3 4 3 4 3 67 tinggi

3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 67 tinggi

2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 57 tinggi

4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 64 tinggi

4 3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 59 tinggi

3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 1 4 4 2 2 1 2 2 2 3 1 49 rendah

4 4 2 3 3 4 2 3 4 1 4 4 1 1 1 3 3 2 3 4 4 60 tinggi

2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 56 tinggi

3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 51 rendah

3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 67 tinggi

4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 65 tinggi

3 2 2 4 3 2 2 4 4 1 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 60 tinggi

2 3 4 2 4 1 4 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 64 tinggi

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 58 tinggi

(59)

49

3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 51 rendah

3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 64 tinggi

3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 1 2 4 3 4 3 4 3 67 tinggi

3 3 2 1 2 2 4 3 1 4 1 1 2 3 2 3 3 1 1 1 1 44 rendah

4 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 1 1 3 3 4 3 4 4 62 tinggi

2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 60 tinggi

3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 1 4 1 2 2 2 3 4 3 1 57 tinggi

2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 52 tinggi

3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 51 rendah

3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 67 tinggi

4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 65 tinggi

3 2 2 4 3 2 2 4 4 1 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 60 tinggi

2 3 4 2 4 1 4 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 64 tinggi

3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 64 tinggi

3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 1 2 4 3 4 3 4 3 67 tinggi

3 3 2 1 2 2 4 3 1 4 1 1 2 3 2 3 3 1 1 1 1 44 rendah

4 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 1 1 3 3 4 3 4 4 62 tinggi

2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 60 tinggi

3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 1 4 1 2 2 2 3 4 3 1 57 tinggi

4 4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 53 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 56 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 58 tinggi

3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 66 tinggi

3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 53 tinggi

4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 59 tinggi

(60)

50

3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 56 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 58 tinggi

3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 66 tinggi

3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 53 tinggi

4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 59 tinggi

3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 66 tinggi

3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 53 tinggi

4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 59 tinggi

4 4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 53 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 56 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 58 tinggi

4 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 2 3 1 1 3 3 4 3 4 4 62 tinggi

2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 3 60 tinggi

3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 1 4 1 2 2 2 3 4 3 1 57 tinggi

4 4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 53 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 56 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 58 tinggi

2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 53 tinggi

2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 1 4 3 2 2 3 2 3 54 tinggi

2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 4 1 2 4 3 3 4 4 2 58 tinggi

2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 57 tinggi

2 3 2 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 66 tinggi

3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 58 tinggi

(61)

51

2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 1 4 3 2 2 3 2 3 54 tinggi

2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 4 1 2 4 3 3 4 4 2 58 tinggi

3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 1 1 4 1 4 1 4 4 4 57 tinggi

2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 53 tinggi

2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 1 4 3 2 2 3 2 3 54 tinggi

2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 4 1 2 4 3 3 4 4 2 58 tinggi

2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 58 tinggi

3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 57 tinggi

4 4 2 3 3 4 2 3 4 1 4 4 1 1 1 3 3 2 3 4 4 60 tinggi

2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 56 tinggi

3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 51 rendah

3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 67 tinggi

4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 65 tinggi

(62)

52

(63)

53

OUTPUT UJI KORELASI PENERIMAAN DIRI DENGAN AGRESIVITAS

Corelations

Correlations

agresif penerimaan_diri

agresif

Pearson Correlation 1 -.380**

Sig. (2-tailed) .000

N 300 300

penerimaan_diri

Pearson Correlation -.380** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 300 300

(64)
(65)
(66)

Gambar

Tabel 4.Korelas Penerimaan Diri dengan Agresifitas..............................................
Tabel 3. Nilai t-score Agresifitas

Referensi

Dokumen terkait

Sifat penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri selain dipengaruhi oleh muatan positif dari logam Ag juga dipengaruhi oleh gugus amonium kuarterner dari kitosan yang

Jumlah Kampung KB percontohan yang mendapat fasilitasi dan pembinaan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga 17 3331.FBA.003 Pemerintah daerah yang menerima fasilitas pembinaan

Maka dari itu apabila saat pembelajaran drama menggunakan teknik ganti tokoh ini maka harus lebih difokuskan pada aspek pelafalan agar hasil yang diperoleh menunjukkan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka permasalahan yang akan diteliti yaitu Bagaimana struktur koreografi tari Eksotika Borneo

Pada tracer tahun 2014 lulusan Prodi Ekonomi Pembangunan yang mendapatkan pelayanan akademik dalam komponen keterlaksanaan ujian yang memuaskan (baik dan

digunakan untuk menyalin file, bedanya dengan xcopy, perintah xcopy dapat menyalin seluruh direktori beserta isinya. Format perintah copy

Pengiriman pesan dengan SMS masih memiliki permasalahan di antaranya adalah ukuran pesan yang akan dikirim sering berukuran besar sehingga memakan waktu yang cukup lama

pada penelitian ini terdapat pengaruh antara work life balance terhadap