• Tidak ada hasil yang ditemukan

Netralitas TNI Masih Diragukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Netralitas TNI Masih Diragukan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Malang

www.umm.ac.id

Netralitas TNI Masih Diragukan

Koran Jakarta : Kamis, 2009-06-04 | 10:17 WIB

JAKARTA -- Langkah Panglima TNI Djoko Santoso yang menginstruksikan tentara masuk barak dua atau tiga hari sebelum pilpres tidak menjamin konsistensi penerapan netralitas TNI akan berjalan seperti yang diharapkan. Kendati secara institusional TNI menyatakan netral, namun tersisa celah subjektivitas sehingga netralitas masih dipertanyakan.

Keraguan ini disampaikan pengamat militer Universitas Muhammadiyah Malang, Muhadjir Effendi saat dihubungi Selasa 2 Juni. Celah subjektivitas yang dimaksudkan Muhadjir adalah sistem pengangkatan panglima TNI dan Polri yang merupakan hak prerogatif presiden.

"Sangat mungkin terjadi bias netralitas," tegas Muhadjir. Menurutnya, presiden mengangkat panglima TNI tentu didasari preferensi dan subjektivitas. Preferensi dan subjektivitas ini tergambar dalam keputusan setiap presiden yang memimpin. Biasanya, loyalitas menjadi salah satu pertimbangan utama mengangkat panglima TNI dan Polri.

"Setiap presiden punya pilihan berbeda. Punya preferensi, bukan hanya objektivitas dan meritokratik," tambahnya. Saat sang presiden berasal dari sipil, preferensi bisa tak berdampak besar. namun, lain halnya jika sang presiden adalah mantan perwira TNI. Preferensi akan sangat terasa mengingat di tubuh TNI masih sangat kental dengan sentimen senior dan junior.

"tentu lahir tanya, seberapa besar subjektivitas dan preferensi tak berpengaruh hingga ke bawah?" tanya Muhadjir. Muhadjir pun menjelaskan, keinginan cawapres Golkar-hanura yang juga mantan panglima TNI Wiranto agar TNI tak mempengaruhi publik cukup ideal dan masuk akal.

Muhadjir menilai, tak ada jaminan bahwa anggota TNI tak akan mendorong anggota keluarganya yang memiliki hak pilih agar menjatuhkan pilihan kepada salah satu calon presiden sesuai preferensi tertentu.

Sebelumnya, Wiranto mengatakan kebijakan masuk asrama atau barak pada 2 atau 3 hari menjelang pilpres belum cukup menjamin netralitas TNI berjalan. Wiranto mengaku, dibutuhkan jaminan minimum agar netralitas TNI terjaga dan prajurit tak ikut campur.

"Percuma saja diasramakan kalau aktivitasnya tetap mengarah untuk tidak netral, termasuk dari pihak-pihak yang memanfaatkan TNI," kata Wiranto. Muhadjir Effendi menambahkan, untuk mengetahui apakah TNI telah menegakkan netralitas dalam pilpres nanti atau tidak, mudah disusuri.

Jika hasil pemungutan suara di sejumlah TPS di seluruh Indonesia yang didominasi pemilih dari keluarga TNI

menunjukkan hasil dan pola yang memenangkan salah satu calon tertentu, maka TNI bisa dikatakan tidak netral. (ysd)

Referensi

Dokumen terkait

Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered Variables Removed Method 1 RETA, TATO, GPM, CR, FLM,

Bahwa berdasarkan Pasal 74 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Fungsi Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil Negara Pada Bagian Humas dan Protokol

Dalam proses belajar mengajar yang berhubungan dengan kerja sama ilmiah yaitu inquiri, yang menjadi dasar dalam pengamatan atau percobaa, dan merupakan kesempatan

Pertimbangan penggunaan obat di luar formularium bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adanya permintaan khusus dari dokter karena obat yang diperlukan belum tersedia di

Dari hasil penelitian ini penerapan model pembelajaran PAKEM itu sama dengan pendapat diatas karena sudah pasti pada saat proses model pembelajaran ini di awali dengan

Berdasarkan hasil diskusi mengenai paparan data tentang aktifitas komunikasi masyarakat melalui pemanfaatan TIK pada bagian pembahasan sebelumnya, penelitian ini

The building blocks of the communication are grammatical points which make the structure of a language (Kianiparsa & Vali, 2010: 8). Before starting to speak,