• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa Komunikasi UMM Telanjangi Infotainment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mahasiswa Komunikasi UMM Telanjangi Infotainment"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Mahasiswa Komunikasi UMM Telanjangi

Infotainment

Minggu, 27 June 2010

MALANG, Okezone- Acara infotainment yang marak di stasiun televisi kita dewasa ini sangat membodohi masyarakat. Bahkan, media yang getol menyiarkan bisa dianggap telah ikut

membunuh masyarakat.

Itulah di antara pendapat yang muncul dalam launching buku Menelanjangi Infotainment dan Media-Media Pembunuh Masyarakat karya mahasiswa Jurnalistik dan Studi Media Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Coffee Time, Malang, Sabtu (26/6/2010).

Hadir sebagai pembicara dalam acara itu Abdi Purnomo (Ketua AJI Malang) dan Nurudin (dosen pembina penulisan dari UMM). Acara dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan orang tua wali mahasiswa.

Berkaitan dengan buku dan praktik infotainment, Abdi Purnomo, ketua AJI Malang dalam acara launching mengungkapkan, “Infotainment disuka dan dibenci. Infotainment pemberitaanya suka lebay dalam menyiarkan isu yang tidak faktual. Persepsi galak mengenai infotainment dapat dibaca dalam buku ini. Buku Menelanjangi Infotainment menegaskan tayangan infotainment harus ditingkatkan sesuai undang-undang dan kode etik”.

Secara singkat buku Menelanjangi Infotainment mengupas bahwa acara infotaiment di televisi swasta Indonesia sudah jauh dari ideal. Bahkan menyebarkan berita-berita bohong. Buku ini juga mengatakan bahwa infotainment itu bukan jurnalisme. Akibat kenyataan itu, buku-buku yang ditulis mahasiswa tepat kehadirannya. “Kekuatan media televisi harus dilawan dengan kekritisan audiens. Para audiens mencoba bersikap kritis pada ketidakadilan itu. Mahasiswa bagian dari audiens tersebut, “kata Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UMM, Frida Kusumastuti menanggapi terbitnya buku-buku mahasiswa itu.

Sebenarnya, tidak saja infotainment yang membodohi masyarakat, media-media lain juga bisa menjadi pembunuh masyarakat. Nurudin, dosen pembina penulisan dari Ilmu Komunikasi UMM, mengambil contoh buku Media-Media Pembunuh Masyarakat. “Media yang yang tidak memberitakan secara seimbang, menutupi fakta yang sebenarnya layak diketahui masyarakat, sarat dengan kepentingan sepihak adalah fakta-fakta pembunuhan masyarakat. Bahkan pembunuhan itu dirayakan besar-besaran dan dengan gegap gempita."

(2)

Masih kata Nurudin, buku itu akan menjadi daya dobrak kebekuan penulisan di kalangan sivitas akademika. Bahkan buku karya mahasiswa itu menyindir dosen-dosen yang selama ini tidak punya karya. “Buku ini juga menjadi kritikan pedas pada tayangan infotainment yang selama ini tidak lagi mendidik karena hanya menyiarkan informasi 'sampah', “tandas dosen yang juga telah menulis puluhan buku itu.

Ketika dimintai tanggapannya soal terbitnya buku itu, Ditalia I Mufrida, salah seorang mahasiswa penulis buku Menelanjangi Infotainment mengatakan, “Saya sangat termotivasi dengan terbitnya buku ini. Saya juga tidak membayangkan bisa mempunyai karya yang bisa diterbitkan. Sebagai wujud semangat itu, saya akan mempelopori pendirian Jurnalistik Club di jurusan komunikasi bersama teman-teman."

Hal senada diungkapkan mahasiswa bernama Tri Sulistiowati yang mengatakan bahwa dia terbakar dengan motto dosennya yang berbunyi "Publikasikan atau Menyingkirlah." “Itu sangat menohok saya tentunya. Dan saya mencoba membuktikannya,” tandasnya.

Buku ini melengkapi 3 karya buku sebelumnya yakni Kutu-kutu Media Massa, Seksualitas dalam Globalisasi Media, Kuda Troya Media Massa dan Jejak Pers, Tapak-tapak Kaki Para Kuli Tinta Mencari Jati Diri, Antara Idealisme Vs Komersialisasi.(mbs)

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi massa merupakan komunikasi yang mencakup pada tingkat masyarakat luas, dilakukan dengan menggunakan media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan

Di laboratorium Komunikasi, kedua asesor memperhatikan beberapa karya mahasiswa serta peralatan yang tersedia. Kepala Lab Komunikasi, Jamroji, M.Comm, memberi penjelasan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL MELALUI BUKU INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI SOSIAL PARA KORBAN BENCANA ALAM..

Oleh karena itu dalam makalah kali ini penulis ingin memberikan analisis pemberitaan dari segi praktek jurnalistik televisi dari kedua media komunikasi massa yang

Teori-teori yang digunakan antara lain adalah buku sebagai media massa cetak, karya sastra sebagai suatu proses komunikasi, karya sastra novel sebagai media komunikasi massa,

Untuk keperluan itulah, peneliti menggunakan kajian etnografi komunikasi dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi komunikasi mahasiswa penutur asing bahasa

Berdasarkan pendapat para teoritikus, bisa dikemukakan bahwa komunikasi antar pribadi adalah dimana orang-orang yang terlibat dalam komunikasi menganggap orang lain

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akun Instagram @ilmu_komunikasi_unh sebagai media informasi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nurdin Hamzah Jambi yakni sebagai sumber informasi