• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KOMPENSASI FINANSIAL LANGSUNG SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYAWAN SPBU 63.762.01 TANAH GROGOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KOMPENSASI FINANSIAL LANGSUNG SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYAWAN SPBU 63.762.01 TANAH GROGOT"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KOMPENSASI FINANSIAL LANGSUNG SEBAGAI VARIABEL MODERASI

KARYAWAN SPBU 63.762.01 TANAH GROGOT

SKRIPSI

Oleh:

Faris Dzulfiqar NIM : 201210160311013

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION DENGAN KOMPENSASI FINANSIAL LANGSUNG SEBAGAI VARIABEL MODERASI

KARYAWAN SPBU 63.762.01 TANAH GROGOT

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Faris Dzulfiqar NIM : 201210160311013

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyeleseikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention

Dengan Variabel Kompensasi Finansial Langsung Sebagai Variabel Moderasi” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini tidak akan terseleseikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Fauzan M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Marsudi, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

v

5. Dra. Sri Nastiti Andharini, M.M., selaku dosen wali kelas A 2012 jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus dosen pembimbing kedua yang penuh kesabaran yang telah meluangkan waktunya serta dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga seleseinya penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta staff pengajar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. 7. Bapak Ichwan Nus Sofan dan Ibu Rusmini yang selama ini telah

membesarkan dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang tanpa lelah bekerja dan berdoa demi keberhasilan anak – anaknya. Menjadi pahlawan sekaligus inspirator terhebat yang selalu mendidik saya menjadi individu yang mandiri dalam mengarungi hidup.

8. Eka Sari Oktaviani yang selalu mendukung dan memberi motivasi serta selalu memberikan doa, semangat dan dukungan.

9. Ami Nirmala sebagai pendamping terhebat yang selalu sabar menghadapi saya dalam meraih berbagai prestasi dan pencapain selama ini, terima kasih.

10.Sahabat – sahabat se-perantauan yang telah memberikan candaan dan cacian yang dijadikan saya sebagai motivasi,

(7)

vi

12.Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam penyeleseian skripsi ini yang tidak bisa saya tuliskan sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas bantuannya.

Saya berterima kasih atas semua yang mereka berikan semoga mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT. Saya menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata kesempurnaan. Hal ini karena keterbatasn kemampuan penulis sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang , 25 April 2016

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... i

ABSTRAK ... ii

a. Pengertian Turnover Intention ... 14

b. Faktor Penyebab Turnover Intnetion ... 15

c. Indikasi Terjadinya Turnover Intnetion ... 17

2. Kepuasan Kerja ... 19

a. Pengertian Kompensasi Finansial Langsung ... 26

b. Indikasi Kompensasi Finansial Langsung . ... 28

(9)

viii

a. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kompensasi ... 30

b. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Turnover Intention ... 31

c. Hubungan Kompensasi dengan turnover intention ... 31

C. Kerangka Pikir ... 32

4. Definisi Operasional Variabel ... 35

5. Populasi dan Sampel ... 37

F. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 84

G. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 86

H. Hasil MRA ... 89

(10)

ix

J. Pembahasan Hail Penelitian ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 112

A. Kesimpulan ... 112

B. Saran ... 112

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabulaasi Penelitian Terdahulu ... 12

Tabel 3.1 Uji Coba Validitas ... 43

Tabel 3.2 Ujia Coba Reliabilitas ... 43

Tabel 3.3 Rentang Skala ... 3.3 Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia ... 63

Tebel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

Tebel 4.3 Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 64

Tebel 4.4 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 65

Tabel 4.5 Uji Validitas... 67

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas ... 68

Tabel 4.7 Hasil Rentang Skala Variabel Kepuasan Kerja ... 69

Tabel 4.8 Hasil Rentang Skala Variabel Kompensasi Finansial Langsung ... 74

Tabel 4.9 Hasil Rentang Skala Variabel Turnover Intention ... 79

Tabel 4.10 Hasil Regresi Linier Sederhana ... 84

Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Berganda ... 87

Tabel 4.12 Hasil MRA... 90

Tabel 4.13 Perbandingan Koefisien Determinasi ... 92

(12)

xi

Tabel 4.15 Uji F Regresi Linier Berganda ... 95

Tabel 4.16 Uji t Rgeresi Linier Berganda... 96

Tabel 4.17 Uji F MRA ... 98

Tabel 4.18 Uji t MRA ... 99

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Uji Coba Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ... 118

LAMPIRAN Hasil Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ... 121

LAMPIRAN Hasil Rentang Skala ... 125

LAMPIRAN Analisis Regresi Linier Sederhana ... 130

LAMPIRAN Analisis Regresi Linier Berganda ... 131

LAMPIRAN MRA ... 132

(15)

115 Daftar Pustaka

Arikunto Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cascio, W.F, 1995, Managing Human Resources Productivity, Quality of Work Life Profit. McGraw-Hill Book Co, Singapore.

Dessler, Gary, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke-10 Jilid 1 Indeks, Klaten.

Ghozali, Imam. 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, T. H. 2008, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Harnoto. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Jakarta: PT. Prehallindo.

Hasibuan, Malayu S.P. 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Husein Umar. 2001, Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Keempat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Husein Umar, 2003, Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

(16)

116

Jimad, Habibullah. 2011. Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Dan Intensi Turnover, Jurnal Bisnis & Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, Bandarlampung Volume 7 No.2 155-16

Mathis, Robert L. & Jackson, John H. 2004, Human Resource Management. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mobley, W. H. 1996, Pergantian Karyawan: Sebab Akibat dan Pengendaliannya. Terjemahan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia

Robbins, S., 1996, Organization Behavior. International Edition. Concept,

Controversies, Application. Eight Edition. Prentice-Hall.

Robbins, S., 2001, Perilaku Organisasi. Versi bahasa Indonesia, Jilid 1, edisi ke

delapan, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh, PT Indeks :

Kelompok Gramedia.

Robbins, Stephen P, and Timothy A. Judge., 2008, Organizational Behavior. 13th Edition, Pearson Prentice Hall.

(17)

117

Sekaran, U. 2003. Reaserch Methodhs for Buisness. USA: John Willey and Sons Inc.

Simamora, Henry., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua STIE YKPN, Yogyakarta.

Singarimbun. 2006. Metodologi Peneletian Survey, LP3ES, Jakarta.

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta

(18)

1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia senantiasa melekat pada setiap perusahaan

sebagai faktor penentu keberadaan dan berperan dalam memberikan

konstribusi ke arah pencapaian tujuan perusahaan secara efektif dan efesien.

Menyadari hal itu, maka perusahaan membutuhkan sumber daya manusia

yang handal dan berkualitas. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat

mengelola dan memperhatikan sumber daya manusia dengan sebaik

mungkin.

Manajemen sumber daya manusia adalah aktivitas yang penting

disebuah organisasi. Organisasi perlu mengatur sumber daya manusia untuk

mencapai tujuannya secara efektif, dengan senantiasa melakukan investasi

untuk penerimaan, penyeleksian dan mempertahankan sumber daya

manusia yang potensial agar tidak berdampak pada perpindahan karyawan.

Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia (MSDM) menjadi peranan

penting dalam sebuah bisnis.

Saat ini turnover intention telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan. Dampak negatif yang dirasakan akibat terjadinya turnover

(19)

2

perusahaan, sehingga butuh waktu serta biaya baru dalam merekrut

karyawan baru.

Harnoto (2002) menyatakan, turnover intention adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan. Karyawan yang

memiliki intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan biasanya

secara langsung ataupun tak langsung akan melakukan tindakan-tindakan

yang dapat merugikan perusahaan yaitu, absensi yang meningkat, mulai

malas bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib kerja,

peningkatan protes terhadap atasan dan perilaku positif yang berbeda dari

biasanya (Harnoto, 2002).

Fenomena terjadinya turnover intention dialami oleh SPBU 63.762.01 Tanah Grogot. SPBU 63.762.01 Tanah Grogot beralamatkan di

Jl. Kusuma Bangsa KM.7 Desa Janju Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten

Paser. Berdasarkan Hasil wawancara yang dilakukan dengan Siti Fauziyah

Asghary, S.IKom manajer SPBU 63.762.01 Tanah Grogot, indikasi

turnover intention sedang dialami oleh perusahaannya. Keadaan ini ditujukan oleh perilaku karyawan yang masih memiliki absensi kerja di

masa bekerjanya. Dalam satu bulan kerja, selalu ditemukan karyawan absen

atau membolos dan meminta ijin bekerja.

Perusahaan menggunakan fingerprint dalam proses absensi guna mempermudah pekerjaan. Berdasarkan data absensi SPBU 63.762.01,

setiap bulan tingkat absensi selalu berubah-ubah. Berikut grafik tingkat

(20)

3

Gambar 1.1

Absensi Karyawan Bulan Januari-Mei 2016

Sumber: SPBU 63.762.01

Tingkat absensi merupakan indikasi terjadinya turnover intention, absensi yang tinggi akan merugikan produktivitas peruasahaan. Dari

gambar 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat keterlambatan terus meningkat

dalam 4 bulan terakhir dari febuari hinga mei. Dan selalu ditemukan

karyawan yang alpha setiap bulannya.

Kejadian malas bekerja juga dilakukan oleh beberapa karyawan.

Karyawan menunjukan sikap malas bekerja dengan tindakan pelayanan

konsumen yang bisa dikatakan kurang maksimal. Menurut manajer SPBU

63.762.01 operator SPBU tidak melakukan pekerjaannya dengan penuh

semangat, karena para operataror seharusnya selalu siap sedia berada di

masing-masing fuel dispenser agar jika ada konsumen yang datang dapat segera dilayanani. Namun karyawan tidak selalu siap sedia berada di fuel

(21)

4

dispenser, sebagian karyawan beristirahat dan sebagiannya berada di fuel dispenser menunggu karyawan, dan hal ini dilakukan secara bergantian dengan karyawan lainnya agar dapat beristirahat saat bekerja.

Informasi lebih lanjut yang diperoleh dari manajer SPBU 63.762.01

adalah kurang disiplinnya karyawan. Adanya beberapa karyawan yang

melanggar peraturan kerja seperti bercanda dan bahkan pergi keluar SPBU

tanpa ijin dari manajer untuk sekedar membeli ringan, minuman dan

melakukan aktifitas merokok di luar SPBU. Melakukan tindakan protes

terhadap peraturan shift kerja pun dilakukan oleh karyawan SPBU 63.762.10, contohnya adalah meminta kelonggaran perpindahan dan

pertukaran shift, yang sebenarnya peraturan perpindahan dan pertukaran

shift telah ada berdasarkan kebijakan menejer SPBU.

Tidak hanya melanggar peraturan perusahaan, beberapa

karyawanpun menunjukan sikap positif yang berlebihan yaitu melakukan

lembur 2 hingga 6 jam dalam seminggu. Lembur dilakukan untuk

menggantikan pertukaran shift atau mengisi jam keterlambatan rekan kerja.

Para karyawan yang lembur dengan senang hati melakukan lembur karena

menggantikan karyawan yang terlambat, dimana seharusnya lembur dapat

dilakukan jika ada karyawan yang sakit dan ijin bekerja karena alasan yang

sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan sesuai dengan pertauran yang

telah dibuat oleh menejer.

Karyawan melakukan pelanggaran perturan kerja dan pelanggaran

(22)

5

oleh perusahaan. Karyawan merasa perusahaan memberikan gaji yang

sangat minimum dari peraturan upah minimum kabupaten Paser yaitu

sebesar Rp. 2.025.000,00.

Kurang puas terhadap rekan kerja juga ditunjukan dengan kecilnya

rasa sosial yang ditunjukan karyawan, yaitu adanya sikap kurang mau saling

membantu saat bekerja contohnya, sebagian karyawan melakukan

pekerjaannya sesuai dengan jam kerja yang ditentukan, dan sebagian

lainnya bersantai karena merasa sedang tidak ada konsumen yang harus

dilayani. Dalam peraturan kerja yang ditetapkan oleh menejer, seharusnya

dalam satu fuel dispenser dijaga oleh 2 operator agar mempermudah pekerjaan mereka dalam melayani konsumen.

Beberapa karyawan lain yang berlatar belakang diploma satu (D1)

merasa seharusnya bisa mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi

yaitu sebagai pengawas SPBU dikarenakan usia bekerja yang lebih lama

dan berlatar belakang lebih tinggi. Namun hal ini tidak dapat diwujudkan

karena perusahaan memiliki syarat dan kriteria minimum yang peneliti tidak

dapat mendapatkan informasinya untuk promosi kenaikan jabatan sebagai

pengawas SPBU. Menejer SPBU 63.762.01 tidak dapat membuat atau

merubah perutaran kerja dan kriteria khusus dalam kenaikan jabatan para

karyawannya. Karena hal tegas yang dilakukan oleh manajer SPBU

63.762.01 ini membuat karyawan merasa kurang puas terhadap keputusan

(23)

6

Kurang puasnya karyawan terhadap promosi yang ada dalam SPBU

itupun juga menyebabkan karyawan merasa seharusnya dapat berkerja

dengan porsi yang lebih dari sekedar hanya menjadi operator fuel dispenser.

Hal ini menujukan sikap kurang puas dalam pekerjaannya, kepuasan kerja

mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya, ini nampak dalam

sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi

di lingkungan kerjanya. Departemen personalia atau manajemen harus

senantiasa memonitor kepuasan kerja, karena hal itu mempengaruhi tingkat

absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan dan

masalah personalia vital lainya (Handoko,2008:193).

Menanggapi hal ini manajer SPBU 63.762.01 Tanah Grogot tidak

tinggal diam mengenai fenomena yang sedang dialami perusahaannya.

Manajer memenuhi kebutuhan karyawan secara finansial langsung dengan

standar gaji yang ditetapkan oleh perda setempat, dan berupaya

mengadakan lembur dan meberikan upah lembur kepada karyawannya agar

karyawannya dapat merasa lebih produktif lagi sesuai dengan waktu lembur

yang dikerjakan karyawan. Insentif berupa bonus diberikan kepada

karyawan jika karyawan jam kerjanya melebihi 10 jam kerja atau lebih dari

2 jam lembur. Karyawan yang melebihi 10 jam kerja pada karyawan

operator SPBU 63.762.01 adalah karyawan yang menggantikan rekan kerja

yang absen bekeja. Hal ini dilakukan manajer SPBU 63.762.01 Tanah

Grogot untuk menambah semangat dan kepuasan kerja karyawannya dan

(24)

7

akan memotong gaji karywannya jika jam kerja karyawan tidak sesuai

dengan peraturan perusahaan. gaji yang dipotong sesuai dengan berapa jam

lamanya karyawan meninggalakan pekerjaannya.

Kebutuhan finansial berupa gaji, upah dan bonus yang diberikan

SPBU 63.762.01 Tanah Grogot diharapkan juga dapat mengurangi tingkat

turnover intention. Kajian terhadap hubungan antara kompensasi dengan labor turnover intention telah dilakukan oleh Ologunde et. al. (2003). Mengungkap bahwa penerapan sistem kompensasi yang adil dan layak akan

mencegah terjadinya labor turnover intention. Tidak terpenuhinya kompensasi menjadi pemicu terjadinya turnover intention. Lawer (dalam

Winarsunu, 1999) menyimpulkan bahwa upah merupakan karakteristik

pekerja yang menjadi paling mungkin terhadap ketidakpuasan. Pernyataan

tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Widodo (2004) yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh antara kompensasi finansial terhadap kepuasan

kerja. Jika kompensasi finansial semakin tinggi maka meningkatkan

kepuasan kerja karyawan dalam perusahaan. Hasil penelitian Amrullah

(2012) menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara kompensasi

finansial dan kompensasi non finansial terhadap kepuasan kerja.

Kompensasi karyawan mempengaruhi kinerja karyawan untuk tetap

bersama perusahaan atau mencari pekerjaan lain. Hal ini diperkuat Mathis

dan Jackson (2006:118) yang menyatakan bahwa, “kompensasi adalah

faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang

(25)

8

berharap karyawan yang dipenuhi kebutuhan finansialnya dan dapat

memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Sehingga jika karyawan memiliki

kepuasan kerja yang tinggi maka dorongan karyawan menimbulkan

turnover intention akan berkurang.

Menurut Ramlall (2003), pertimbangan intensi karyawan untuk

pindah kerja ditentukan oleh faktor kompensasi (59%) yang terdiri dari

sejumlah uang yang dibayarkan dan manfaat lain seperti pemeliharaan

kesehatan dan gigi, dan pengembangan karir (41%). Kompensasi

berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dan labor turnover intention. Menurut Ivancevich & Matteson (1989) : job satisfaction is an

attitude that individuals haveabout their job. It result from their perception of their jobs. Dari penjabaran tersebut apakah kompensasi finansial dapat memoderasi pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan

SPBU 63.762.01 Tanah Grogot.

Berdasar hasil pemikiran yang telah dijabarkan, penelitian ini akan

meguji seberapa besar pengaruh kepuasan kerja dan kompensasi finansial

terhadap turnover intention dan menulisnya dalam skriipsi yang berjudul

“Pengaruh kepuasan Kerja Terhadap Turnover Itention Dengan Kompensasi Finansial Langsung Sebagai Variabel Moderasi Studi

Pada Karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini mengankat masalah tentang bagaimana

(26)

9

sebagai variabel pemoderasi. Berdasarkan latar belakang masalah yang

telah dikemukakan diatas, maka dapat disajikan beberapa masalah pokok :

1. Bagaimana kepuasan kerja, turnover intention, dan kompensasi finansial

langsung karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot?

2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap turnover

intention karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot?

3. Apakah kepuasan kerja dan kompensasi finansial langsung berpengaruh

signifikan terhadap turnover intention karyawan SPBU 63.762.01 Tanah

Grogot?

4. Apakah kompensasi finansial langsung memoderasi signifikan pengaruh

kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah digunakan untuk membatasi seberapa luas

jangkauan penelitian yang akan dilakukan sehingga objek yang diteliti

menjadi lebih fokus dan jelas. Dalam penelitian ini membatasi teori

kepuasan kerja yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian.

Teori kepuasan yang digunakan adalah Teori Perbandingan Intrapersonal

(Intrapersonal Comparison Proce) dikenal juga dengan Discrepancy Theory, yaitu kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan hasil dari suatu perbandingan yang dilakukan oleh dirinya

sendiri terhadap berbagai macam hal yang mudah diperolehnya dari

(27)

10

pemilihan sampel, dimana seluruh sampel yang akan diteliti adalah operator

fuel dispenser yang berstatus sebagai karyawan kontrak.

D. Tujuan penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini berdasarkan dari

rumusan masalah yang telah dibuat yaitu:

1. Mendeskripsikan kepuasan kerja, kompensasi finansial langsung, dan

turnover intention karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot.

2. Menguji dan menganalisis signifikan pengaruh kepuasan kerja terhadap

turnover intention karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot.

3. Menguji dan menganalisis signifikan pengaruh kepuasan kerja dan

kompensasi finansial langsung terhadap turnover intention karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot.

4. Menguji dan menganalisis kompensasi finansial langsung dalam

memoderasi signifikan pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover

intention karyawan SPBU 63.762.01 Tanah Grogot. E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi antara

lain :

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pengetahuan

akademik dan dapat dijadikan sebagai landasan acuan dalam penelitian

(28)

11

terhadap turnover intention dengan kompensasi sebagai variabel moderasi.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian dapat berguna sebagai bahan masukan dan pertimbangan

strategi kepada manajer umum SPBU 63.762.01 Tanah Grogot dalam

mengelola sumber daya dalam mempertimbangkan kepuasan dan

Gambar

Tabel 4.19
Gambar 2.1  .................................................................................................
gambar 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat keterlambatan terus meningkat

Referensi

Dokumen terkait

Desa Tanah Toa Kec. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa proposisi-proposisi dari hasil penelitian.. sebagai berikut: a) Eksistensi

Dan yang menjadi elemen kunci dalam model kelembagaan pengelolaan pemanfaatan situ Kedaung di kota Tangerang Selatan adalah: Pemerintah Pusat, Pemerintah kota

scan asli Surat Lamaran yang ditulis tangan dengan tinta hitam atau diketik dan ditandatangani sendiri oleh pelamar di atas meterai Rp 10.000,- (sepuluh

Setengah dari keseluruah sampel yang didapatkan yaitu 18 sampel memiliki kadar mikroalbumin urin berkisar antara 30 mg / L - 300 mg / L atau yang disebut sebagai

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah ketekunan, ketaatan, kegiatan, sikap yang sangat hormat yang nampak sesuai dengan tata

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa definisi operasional yang dimaksud adalah yang operasionalisasi pemanfaatan koleksi buku yang telah disepakati dengan

Indeks keandalan transformator daya adalah laju kegagalan atau fungsi Hazardous λ(t) dan MTTF (Mean Time To Failure), adapun metode statistik yang digunakan untuk

Sebuah Investasi pada anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan dilaporkan dalam Laporan Keuangan perusahaan induk dengan menggunakan metode biaya atau metode ekuitas