• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto) JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto) JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan

Untuk Mendapatkan Gelar Serjana (S-1)

Oleh:

Moch. Leo Arthur Bintoro NIM: 09230055

STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI

(Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Moch. Leo Arthur Bintoro Nim : 09230055

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul : STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto).

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skeripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I

( Drs. H. Jainuri, M.Si )

Dosen Pembimbing II

( Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov ) Mengetahui,

Dekan Fisip

( Dr. Asep Nurjaman, M.Si )

Kajur Ilmu Pemerintahan

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah

Dipertahankan

Dihadapan Sid

a

ng Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Univesitas Muhammadiyah Malang Pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 04 Februari 2015 Jam : 14.00-Selesai

Tempat : Ruang Baca Ilmu Pemerintahan (Meja 2)

Dewan Penguji

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si. (………)

2. Krishno Hadi, MA. (………)

3. Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov. (………)

4. Drs.H. Jainuri, M.Si. (………)

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

SURAT PERNYATAAN

Nama

: Moch. Leo Arthur Bintoto

Nim : 09230055

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya ilmiah/ skripsi saya yang berjudul:

“STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto)”.

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagai mana berlaku.

Malang, 28 Januari 2015 Yang Menyatakan

(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Moch. Leo Arthur Bintoro Nim : 09230055

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul : STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto).

Pembimbing : 1. Drs. H. Jainuri, M.Si

2. Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov

15/01-23/01/2015 ACC BAB V &Abstraksi

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi: Selasa, 26 Januari 2015

Dosen Pembimbing I

( Drs. H. Jainuri, M.Si )

Dosen Pembimbing II

( Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov ) Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(6)

MOTTO

"Neng Arcopodo Mung Ngapiki Akhlak Jejeg, Jujur,

Sabar, Ikhlas, Lan Sepiro Gedhene Sengsoro Yen

Tinompo Amung Dhadi Cubo Marang Gusti Kang

(7)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan kasih sayang telah

memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta kemudahan yang

engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad

SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang Tua.

Ayah Dan Ibu

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya ini kepada Ayah dan Ibu yang telah memberikan kasih

sayang, segala dukungan, dan hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan

kata-kata. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ayah dan Ibu

bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan

Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang,

selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,

Adek ku

Untuk Adekku (Johan Aria Bimantoro), tiada yang paling mengharukan saat

kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi

warna yang tak akan bisa tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuanmu

selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa

menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik untuk mu

(8)

KATA PENGANTAR

Seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya, siang berganti malam,

malam berganti pagi. Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang, yang telah menciptakan bulan diwaktu malam, dan matahari

diwaktu pagi dan siang, yang selalu memancarkan cahaya tenang bagi kami

semua yang berada dalam kehidupan bumi ini. Tidak lupa shalawat serta salam

semoga tetap terlimpahkan pada Nabi Muhammad SAW. yang membawa

cahaya kebenaran, sehingga mengeluarkan umat manusia dari zaman jahiliah ke

masa yang serba modern.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk

mendapatkan gelar serjana, adapun judul dari skripsi ini adalah : “Strategi

Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Dan

Kedisiplinan Pegawai”.Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak yang telah memberi informasi dan inspirasi, sehingga dapat

menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penyusun

mengucapkan banyak terima kasih pada:

1. Ayahku Kastur dan Ibuku Rukmiati.

2. Drs. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik.

3. Hevi Kurnia hardini, S.IP., MA.Gov selaku ketua jurusan Ilmu Pemerintahan.

4. Bapak Drs. H. Jainuri, M.Si, dan Ibu Hevi Kurnia hardini, S.IP., MA.Gov

(9)

mengarahkan dan memotivasi saya selama penyusunan skripsi sampai

terselesaikannya skripsi ini.

5. Semua Sahabat-sahabat yang senasib dan seperjuangan, sebagai teman

hari-hari ku: Hapipi, Juhdi, Pardi, Iron, Rahmad, Danang, Reza, Fikar, Tomi,

Hafit, Rafi, Lombok,`Dendi dan semua keluarga besar Himalaya Kos.

6. Unduk adek kecil Adhwa Adenaya Fajriana Hapipi dan Ilham yang selalu

menghibur dan menghilangkan kepenatan disaat aku sedang merasa

terbelenggu atas beban tanggungan dalam penyusunan tugas akhir ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

ini yang tidak bisa saya sebutkan namanya secara keseluruhan. Atas jasa-jasa

beliau. Penulis hanya bisa berdoa semoga amal kebaikannya mendapat

balasan yang setimpal disisi-Nya.

Kami sebagai manusia biasa, sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini

banyak kekhilafan dan kekurangan, walaupun kami sudah berusaha

mengantisipasi kekurangan itu. Karena itu sangat berharap saran dan kritik guna

membangun selanjutnya. Harapan kami semoga penulisan ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak. Amin Ya Robbal Alamin.

Malang, 28 Januari 2015 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

F. Definisi Operasional ... 15

G.Metode Penelitian ... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 25

A.Tinjauan Umum tentang Strategi ... 25

1. Pengertian Strategi ... 25

2. Macam-Macam Strategi ... 28

B.Kepemimpinan ... 31

1. Pengertian Kepemimpinan ... 31

2. Syarat-Syarat Kepemimpinan ... 32

3. Tugas Kepemimpinan ... 34

4. Fungsi Kepemimpinan ... 35

(11)

C.Tinjauan tentang Pemerintahan Kecamatan ... 38

1. Pengertian Pemerintahan Kecamatan ... 38

2. Tugas dan Fungsi Pemerintahan Kecamatan ... 39

3. Pembinaan Administrasi Desa Oleh Pemerintahan Kecamatan ... 42

4. Tinjauan tentang Pengawasan Desa oleh Pemerintahan Kecamatan ... 47

D.Tinjauan Umum tentang Disiplin Pegawai ... 51

1. Pengertian Disiplin Pegawai ... 51

2. Pengaturan Hukum Pelaksananan Disiplin Pegawai Negeri Sipil ... 55

3. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil ... 57

4. Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil ... 58

E.Tinjauan Umum tentang Evektifitas Kinerja ... 63

BAB III DISKRIPSI WILAYAH ... 69

A.Sejarah Kabupaten Mojokerto ... 69

B. Visi dan M I S I Kabupaten Mojokerto ... 73

C. Demografi ... 75

D.Kondisi Geografis Daerah ... 76

E. Ketinggian Lahan ... 79

F. Lambang Kabupaten Mojokerto ... 80

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISI DATA ... 87

A.Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Dan Kedisiplinan Pegawai Di Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto ... 1. Pendekatan Motivasi ... 91

2. Strategi Camat Gondang Kabupaten Mojokerto Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai ... 115

a. Partisipasi Pengambilan Keputusan ... 115

b. Pendelegasian wewenang ... 115

(12)

d. Komunikasi Yang Dilakukan Camat Terhadap Bawahanya

Dalam Peranya Sebagai Pemimpin ... 117

3. Kinerja pegawai Kecamtan Gondang Kabupaten Mojokerto ... 118

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto ... 120

1. Internal ... 120

2. Eksternal ... 120

BAB V PENUTUP ... 121

A.Kesimpulan ... 121

B. Saran... 124

(13)

ABSRTAKSI

Moch. Leo Arthur Bintoro (2015), Nim: 09230055, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Dan Kedisiplinan Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto). Pembimbing I. drs. Jainuri, m. Si, pembimbing II: Hevi kurnia hardani, MA. Gov.

Pelaksanaan otonomi daerah akan sangat bergantung pada kesiapan pemerintah daerah dalam menata sistim pemerintahannya agar tercipta pelayanan publik yang efektif, efisiensi, transparansi dan akuntabel serta mendapat partisipasi dari masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahannya. Untuk mencapai efektivitas kinerja yang diinginkan, Camat Gondang Kabupaten Mojokerto, seorang camat harus memiliki sebuah strategi yang dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan baik. Diharapkan adanya hubungan komunikasi yang baik antara pemimpin dengan bawahannya sehingga para pegawai dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Peneliti ingin melihat secara langsung tanpa memberikan perlakuan berkaitan dengan hubungan fungsi kepemimpinan camat dengan efektivitas kinerja pegawai pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti kondisi yang sebenarnya yang berkaitan dengan perilaku, persepsi, motivasi dan lain-lain secara nyata dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.

Strategi yang digunakan dalam meningkatan motivasi kerja aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu: 1) Camat Gondang dalam penerapan strategi mengacu kepada peraturan perundang undangan, lebih khusus mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 2) Camat Gondang dalam strategi peningkatan motivasi aparatur di Kantor Camat Gondang melakukan tindakan preventif, korektif dan progresif. Pendisiplinan Aparatur di Kantor Camat telah sejalan dengan prinsip penyelenggaraan negara dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap tindakan harus berdasar pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dalam peningkatan disiplin Aparatur di mulai dari pemberitahuan/peringatan, penggunaan strategi dan pendekatan bersama prosesnya, evaluasi, dan sampai tindakan atas pelanggaran disiplin harus benar-benar sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau peraturan perundang-undangan lainnya.

(14)

Aparatur Kecamatan agar memiliki motivasi yang tinggi, mengoreksi tindakan agar tidak terjadi pelanggaran yang besar dan pemberian hukuman. Sarana dan prasarana yang diadakan akan menciptakan suasana kerja yang lebih segar dan menciptakan iklim yang mendukung kinerja pegawai. Salah satu cara yang dapat juga dilakukan adalah dengan pemberian penghargaan kepada pegawai yang menjadi teladan, tindakan yang tegas dan mengarahkan pegwai sesuai kerjanya.

Malang, 23 Januari 2015

( Moch. Leo Arthur Bintoro ) Mengesahkan

Dosen Pembimbing I

( Drs. H. Jainuri, M.Si )

Dosen Pembimbing II

(15)

ABSTRACT

Moch. Leo Arthur Bintoro (2015), Nim: 09230055, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Science, Government Science Department, Subdistrict Leadership Strategies to Improve Performance Effectiveness and Employee Discipline (Studies in Mojokerto regency Gondang Head Office). Advisor I. Drs. Jainuri, M. Si, Advisor II: Hevi Hardani Kurnia, S. IP, MA. Gov.

Implementation of regional autonomy will depend on the readiness of local authorities in managing the system of government in order to create an effective public service, efficiency, transparency and accountability as well as receive public participation in the administration of government. To achieve the desired performance effectiveness, Head Gondang Mojokerto, a district head must have a strategy that can perform the role and duties well. It is expected that a good communication relationship between the leader and his subordinates so that the employees can work with the best.

The research approach used in this study is a qualitative approach. Researchers want to see directly without treatment with regard to the leadership of a district head function relationship with the effectiveness of employee performance at Head Office Gondang Mojokerto regency. A qualitative approach is a research approach that is intended to examine the actual conditions relating to behavior, perception, motivation and more significantly by way of description in the form of words and language.

The strategy used in improving the motivation of personnel working in governance, namely: 1) Subdistrict Gondang in the implementation of the strategy refers to laws and regulations, more specifically refers to the Government Regulation No. 53 of 2010 on Discipline of Civil Servants; 2) Subdistrict Gondang in motivational enhancement strategies apparatus at Head Office Gondang preventive action, corrective and progressive. Apparatus discipline at Head Office has been in line with the principle of state governance based on the laws and regulations in force. Every action must be based on the laws and regulations applicable to the discipline Apparatus increase at the start of the notification / warning, the use of strategies and approaches along the process, evaluation, and to act on breaches of discipline must be strictly in accordance with Government Regulation No. 53 Year 2010 on Civil Service Discipline or other legislation.

(16)

who become exemplary, decisive action and direct the appropriate employee works.

Malang, 23 January 2015

( Moch. Leo Arthur Bintoro ) Approved by

Advisor I

( Drs. H. Jainuri, M.Si )

Advisor II

(17)

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: PT Refika Aditama, 2006).

Aini Nurul dan Ng. Philipus. Sosiologi dan Politik. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006).

A.S. Moenir, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta, 1983.

Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bina Aksara, Jakarta, 1974.

Alex S. Nitisemito, Menegemen Sumber Saya Manusia, Sasmito Bross, Jakarta, 1980.

Budiman. Sastra dan Ideologi. Sebuah Tinjauan Teoritis, (Yogyakarta, BASIS, 1999).

Bennis, Warren.,Burt Nanus. Leaders,Strategi untuk Mengemban Tanggung Jawab. (Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer Kleompok Gramedia, 2006).

Basu Swastha DH, Saluran Pemasaran, BPFE Yogyakarta: 1999).

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998).

George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003).

Jayadi Hapipi., Strategi Kebijakan Kesehatan: Studi Tentang Pelaksanaan JamkesmasDiKabupatenLombokTengah, Skripsi-FISIP, 2013.

Hadari Nawawi., Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2005.

..., Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,

(18)

Hunger J. David, Diterjemahkan Oleh Agung Julianto, Manajemen Strategis, (Yogyakarta, Andi, 2003).

Hicks dan Gullet, Organisasi Teori dan Tingkah Laku, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996).

Henry Pratt Fairchild, Dictionary of Sociology and Related Sciences, Littefield Adam & Co, Peterson, (New Jersey, 1960).

I.G. Wursanto, Managemen Kepegawaian. Kenisisus, Yogyakarta, 1989.

I.S. Livine Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh Iral Ilyas.Y. Kinerja Teori Penilaian & Penelitian. Depok, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI, 2001.

Joewono, Heri., Pokok-Pokok Kepemimpinan Abad 21, Jakarta, Bumi Aksara, 2002.

Kartini Kartono., Pemimpin dan kepemimpinan apakah kepemimpinan abnormal itu ?, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2005.

Kusnaka Adinihardjo., Metode Penelitian Sosial Suatau Teknik Penelitian Bidang Kesejahtraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008.

Lexy J. Moeleong., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2005, Cet ke-22.

Maxwell, J. C. Mengembangkan Kepemimpinan di Dalam Diri Anda, Alih Bahasa oleh Anton Adiwiyoto, (Jakarta: Binarupa Aksara. 1995).

Mansoer, K. Hamdan. Pengantar Manajemen. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1989).

Nurcholis, Hanif. 2007. Toeri dan Praktik: Pemerintahan dan Otonomi Daerah. (Jakarta. Grasindo).

Nurlita Witarsa, Dasar-Dasar Produksi, Karunika, Jakarta, 1988.

Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik. (Bandung: CV Alfabeta, 2008).

(19)

Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2004.

Sondang P. Siagian., Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Haji Masagung, 1991.

………., Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta, Penerbit Bumi Aksara.

………., Teori dan Prakek Kepemimpinan, Jakarta, Rineka Cipta, 1994. ………., Bunga rampai managemen modern, Jakarta, Gunung Agung,

1982.

Srimindarti, 2006. Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja, Semarang: STIE Stikubank. www.duniaesai.com. Diakses Pada Tanggal 4 Mei 2014.

Soehartono, Irawan., Metode Penelitian Sosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002.

Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatiif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2008.

………., Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2008, Cet Ke-13.

Yosef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia, (Jakarta: PT. Gravindo Persada, 1997).

Yuli, Sri Budi Cantika., Manajemen Sumber Daya Manusia, Malang, UMM Press, 2005.

Wirjo Surachmad, Wawasan Kerja Aparatur Negara, Pustaka Jaya, Jakarta, 1993.

Sumber Lain

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mojokerto 7 Januari 2015 jam 21.20 http://www.mojokertokab.go.id/ 7 Januari 2015 jam 22.18

http://mojokertokab.bps.go.id 8 Januari 2015 jam 17.05

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan sangat bergantung

pada kesiapan pemerintah daerah dalam menata sistim pemerintahannya agar

tercipta pelayanan publik yang efektif, efisiensi, transparansi dan akuntabel

serta mendapat partisipasi dari masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahannya.

Sesuai dengan amanat undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan daerah, bahwa dalam penyelenggaraan otonomi daerah

dipandang perlu untuk menekankan pada prinsip-prinsip pemerintahan yang

baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Governance)

dalam mewujudkan pembangunan daerah yang desentralistik dan demokratis.

Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena

kepemimpinan sebagai penggerak roda pemerintahan, yang dilakukan dengan

meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan adalah kemampuan dan ketrampilan seseorang yang

menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi

perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berfikir, bertindak

(21)

sumbangsih nyata dalam mencapai tujuannya.1 Sedangkan menurut Terry dan

Frankin mendefinisikan bahwa: 2

Kepemimpinan dengan hubungannya dimana seorang

pemimpin mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama

melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai

tujuan yang diinginkan pemimpin dan bawahannya. Cara pemimpin

mempengaruhi bawahannya dapat bermacam-macam antara lain

dengan memberikan tanggung jawab, memberikan perintah,

melimpahkan wewenang, mempercayakan bawahan, memberikan

penghargaan, memberikan kedudukan, memberikan tugas dan

Iain-lain.

Keberhasilan dan kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya

bersikap dan bertindak. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari cara

melakukan sesuatu pekerjaan, salah satunya adalah dengan cara mendorong

para pegawai agar dapat bekerja dengan efektif sehingga tercapainya tujuan

yang diinginkan.

Pemimpin disetiap organisasi memerlukan dan mengharapkan

sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya, sebagai

seorang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi

beban kerja unit masing-masing. Dalam arti seorang pemimpin menginginkan

sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan pekerjaannya. Dengan

demikian dibutuhkan sebuah strategi dan kerja sama yang baik antar

pemimpin dan para pegawainya.

1

. Sondang P. Siagian., Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Haji

Masagung, 1991, Hlm. 24 2

(22)

Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu

memenuhi fungsinya. Maksud fungsi di sini adalah jabatan yang dilakukan

atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian.3 Untuk itu setiap

pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial kelompok atau

organisasinya, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi

kepemimpinan dengan kerja sama dan bantuan orang-orang yang

dipimpinnya. Fungsi kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan situasi

sosial dalam kehidupan organisasinya masing-masing, yang mengisyaratkan

bahwa setiap pemimpin berada di dalam bukan di luar situasi itu. Pemimpin

harus berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi kelompok atau

organisasinya. 4

Pemimpin yang membuat keputusan dengan memberikan situasi

kelompok atau organisasi akan dirasakan sebagai keputusan bersama yang

menjadi tanggung jawab bersama pula dalam melaksanakannya. Dengan

demikian akan terbuka peluang bagi pemimpin untuk mewujudkan

fungsi-fungsi kepemimpinan sejalan dengan situasi sosial yang dikembangkannya.

Oleh karena itu fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus

diwujudkan dalam interaksi antar individu di dalam situasi sosial suatu

kelompok/organisasi. Dilain pihak, seorang pemimpin harus berani dan

mampu mengambil tindakan terhadap para pegawainya yang malas dan

berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberikan

3

. Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2004, Hlm. 53

4

(23)

teguran dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk

melaksanakan fungsi-fungsi ini sebaiknya seorang pemimpin perlu

menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai

sehingga tercatat semua hadiah dan hukuman yang telah diberikan kepada

mereka.

Fungsi kepemimpinan adalah menggerakkan orang yang dipimpin

menuju tercapainya tujuan organisasi. Agar dapat menanamkan kepercayaan

pada orang yang dipimpinnya dan menyadarkan bahwa mereka mampu

berbuat sesuatu dengan baik. Disamping itu, pemimpin harus memiliki

pikiran, tenaga dan kepribadian yang dapat menimbulkan kegiatan dalam

hubungan antar manusia. Selanjutnya menurut Yuki (1998), fungsi

kepemimpinan adalah usaha untuk mempengaruhi dan mengarahkan para

pegawainya untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi

tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Fungsi kepemimpinan adalah usaha

untuk memandu, menuntun, membimbing, memberi atau membangunkan

motivasi-motivasi kerja, menjalin hubungan komunikasi yang baik dalam

memberikan pengawasan yang efisien dan membawa para bawahannya

kepada sasaran yang ingin di tuju sesuai dengan kriteria dan waktu yang telah

ditetapkan.5

Selain itu, fungsi kepemimpinan adalah mempengaruhi dan

mengarahkan individu atau kelompok yang bertujuan untuk membantu

organisasi bergerak kearah pencapaian tujuan. Dengan demikian inti

5

(24)

kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya dalam

organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai

pemimpin. Setiap organisasi selalu dihadapkan pada persoalan keterbatasan

sumber daya manusia dalam mencapai tujuannya. Interaksi antara berbagai

sumber daya tersebut hams dikelola dengan baik agar dapat mencapai

sasarannya secara efektif. Efektivitas kerja dapat didefenisikan sebagai

kemampuan melakukan sesuatu secara benar dan sebagai kemampuan

melakukan sesuatu tepat pada sasaran.

Efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas organisasi dalam

mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Bila dilihat

dari aspek keberhasilan pencapaian tujuan, maka efektivitas adalah

memfokuskan pada tingkat pencapaian terhadap tujuan organisasi.

Selanjutnya ditinjau dari aspek ketepatan waktu, maka efektivitas adalah

tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya

dengan menggunakan sumber-sumber terkait yang telah dialokasikan untuk

melakukan berbagai kegiatan. Efektivitas kinerja adalah penyelesaian

pekerjaan tepat waktu yang telah ditetapkan.6 Artinya apakah pelaksanaan

tugas dinilai baik atau tidak, sangat tergantung bila tugas itu diselesaikan atau

tidak, terutama menjawab pertanyaan dan bagaiman cara melaksanakan dan

berapa biaya anggaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa efektivitas kinerja adalah kemampuan

kerja bagi pegawai untuk dapat bekerja secara maksimal dengan membawa

6

(25)

keuntungan bagi organisasi dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi, apabila kepemimpinan camat mampu meningkatkan efektivitas kinerja

para pegawainya maka, organisasi tersebut akan mendapatkan keuntungan

terhadap pencapaian tujuan dengan waktu yang singkat dalam bekerja dan

perolehan hasil kerja yang singkat. Apabila usaha-usaha positif tersebut untuk

meningkatkan efektivitas kinerja pegawai telah dilakukan, maka hal itu akan

memberikan nilai tambah terhadap kepemimpinan camat itu sendiri.

Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto adalah salah satu

instansi pemerintahan. Camat adalah perangkat pemerintahan wilayah

kecamatan yang menyelenggarakan pelaksanaan tugas pemerintahan

diwilayah kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto yang bekerja untuk

masyarakat sudah seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi

masyarakat. Untuk mendapatkan pelayanan yang baik, pegawai Kantor

Camat Gondang Kabupaten Mojokerto harus dapat bekerja seefektif mungkin

dalam menjalankan tugasnya. Namun, yang sering terjadi sering sekali para

pegawai datang terlambat ke kantor pada jam yang telah ditentukan, bahkan

mereka tidak mengikuti acara apel pagi sesuai dengan setandar kedisiplinan

pegawai bahkan mereka juga meninggalkan kantor sebelum jam kerja

berakhir. Disinilah dituntut peran dan fungsi kepemimpinan Camat dalam

mengelola para pegawainya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab

agar dapat bekerja dengan efektif dan disiplin demi terwujudnya tujuan

(26)

Untuk mencapai efektivitas kerja yang diinginkan, camat Gondang

Kabupaten Mojokerto maka seorang camat harus memiliki sebuah strategi

yang dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan baik dalam

melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin di Kecamatan Gondang

Kabupaten Mojokerto. Dan diharapkan adanya hubungan komunikasi yang

baik antara pemimpin dengan bawahannya sehingga para pegawai dapat

bekerja dengan sebaik-baiknya. Camat dan para pegawainya harus saling

bekerja sama dalam usaha pencapaian tujuan tesebut.

Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengupayakan suatu

kajian ilmiah dalam judul penelitian sebagai berikut "STRATEGI

KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS

KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat

Gondang Kabupaten Mojokerto)".

B.Perumusan Masalah

Untuk dapat mempermudah penelitian ini nantinya dan agar

penelitian ini memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan

data kedalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan

permasalahan yang akan diteliti.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan

diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi kepemimpinan camat dalam meningkatkan

efektivitas kinerja dan kedisiplinan pegawai di kantor camat Gondang

(27)

2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan strategi

kepemimpinan camat dalam meningkatkan efektivitas kinerja pegawai

di kantor camat Gondang Kabupaten Mojokerto ?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis dan mendiskripsikan strategi kepemimpinan camat dalam

meningkatkan efektivitas kinerja dan kedisiplinan pegawai di kantor

camat Gondang Kabupaten Mojokerto.

3. Menganalisis dan mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat

pelaksanaan strategi kepemimpinan camat dalam meningkatkan

efektivitas kinerja pegawai di kantor camat Gondang Kabupaten

Mojokerto.

D.Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang

sebesar-sebesarnya kepada masayarakat dan peneliti khususnya dengan tujuan

memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih terhadap hubungan fungsi

kepemimpinan camat dengan efektivitas kinerja pegawai dikantor Camat

Gondang Kabupaten Mojokerto.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada

pengembangan ilmu pengetahuan sebagai bahan rujukan penelitian

(28)

b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan literatur

dalam dunia kepustakaan tentang strategi kepemimpinan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran, pola

pikir dinamis dan untuk mengetahui kemampuan penulis dalam

menerapkan strategi kepemimpinan yang diperoleh selama dibangku

kuliah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan tambahan,

masukan, dan pengetahuan kepada pihak-pihak terkait dengan

masalah yang sedang diteliti, juga kepada berbagai pihak yang

berminat pada permasalahan yang sama.

c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang

relepan terhadap pemerintah Kecamatan Gondang Kabupaten

Mojokerto terhadap permaslahan yang kan diteliti.

E.Definisi Konsep

Definisi konseptual adalah abtraksi mengenai suatu fenomena yang

dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,

keadaan, kelompok atau individu tertentu. Devinisi mengenai konseptual

yang ada dengan memperhatikan tema (objek) penelitian, maka dapat

ditemukan beberapa konsep yang perlu didefinisikan dengan tujuan agar

peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang mana. Maka

peneliti memberikan definisi konseptual sebagai berikut diantaranya sebagai

(29)

1. Pengertian Strategi

Pengertian strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan

berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis pemerintah dengan

tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan

utamanya dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut7:

a. Pengertian Umum

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan

suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

b. Pengertian Khusus

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa

depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang

dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen

memerlukan kompetensi inti (core competencies).

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah

ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi pemerintah,

menetapkan tujuan strategis dan keuangan, serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

7

(30)

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi,

yaitu:8 Pertama, Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan

menentukan misi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan

tersebut. Kedua, Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk

mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan

dihadapi dalam menjalankan misinya. Ketiga, Merumuskan faktor-faktor

ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang

berdasarkan analisis sebelumnya. Keempat Menentukan tujuan dan target

terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan

sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. Kelima,

Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek

dan jangka panjang.

2. Kepemimpinan Camat

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai teknik atau cara yang

digunakan yang telah melekat pada diri seorang pemimpin yang digunakan

untuk mengarahkan dan mempengaruhi keseluruhan aktifitas seseorang untuk

bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social,

sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan

manfaat bagi kesejahteraan manusia.9

8

. Hadari Nawawi., Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2005, Hlm.175

9

(31)

Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk

mengukur dan menilai gaya kepemimpinan apa yang digunakan Camat dalam

menjalankan tugasnya yang diukur melalui empat indikator sebagai berikut:10

a) Komunikasi Camat Yang Efektif

Dalam hal ini sejaumana seorang camat menjalin komunikasi yang efektif

menyangkut faktor kerja sama antara seorang camat dengan bawahannya

dalam menjalankan tugas, memberi perhatian serta menciptakan kondisi

kerja yang nyaman, aman, dan menarik.

b) Pengambilan Keputusan

Dalam hal ini sejauhmana kepemimpinan seorang camat mampu

mempengaruhi dan merekrut bawahannya untuk ikut serta dalam setiap

pertemuan/rapat maupun kegiatan di luar rapat, khususnya yang berkaitan

dengan tugas. Transparansi/ terbuka dalam menerima saran atau ide dari

bawahan berdasarkan musyawarah dan mufakat. Bagaimana cara yang

diterapkan oleh pimpinan dalam pengambilan suatu keputusan dapat

menentukan gaya kepemimpinan apa yang diterapkannya

c) Menegakkan Peraturan Peran Pungsi Pegawai Kecamatan

Pemimpin diharapkan mampu mempengaruhi bawahan untuk mentaati

peraturan yang ada, memberikan peringatan baik lisan maupun tulisan

kepada bawahan yang melanggar peraturan, serta pemberian sanksi kepada

bawahan sesuai dengan ketentuan yang ada atau yang berlaku. Bagaimana

sikap pimpinan dalam hal penegakan peraturan dapat menunjukkan tingkat

10

(32)

otoritas seorang pemimpin, misalnya apabila seorang pimpinan

memberikan hukuman kepada bawahan yang melanggar dengan

semau-maunya saja.

d) Camat Sebagai Pemberi Teladan

Kemampuan pimpinan mempengaruhi bawahan melalui keteladanan

meliputi ketepatan waktu hadir dan pulang kantor, keberadaan dikantor

selama jam dinas (kecuali dinas tugas/tugas kantor), penggunaan pakaian

dinas dan atributnya sesuai ketentuan. Keteladanan seorang pemimpin

dapat mencerminkan bagaimana sikap pimpinan.

3. Efektivitas Kinerja

Efektivitas berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang

telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan tugas dinilai baik atau tidak

sangat tergantung pada bila mana cara melaksanakannnya dan berapa biaya

yang dikeluarkan untuk itu.11 Kinerja adalah penentuan secara periodik

efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.12

Menurut Mangkunegara (2001), kinerja adalah: hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

11

. Sondang P. Siagian., Bunga rampai managemen modern, Jakarta, Gunung Agung, 1982, Hlm. 151

12

(33)

Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas

maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan

penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil

karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional

maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam

organisasi (Ilyas, 2001).13

Berdasarkan pada pengertian efektivitas dan kinerja tersebut maka

peneliti akan menarik kesimpulan bahwa pengertian efektivitas kinerja ialah

tercapainya usaha atau pekerjaan dengan baik sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas kinerja berarti penyelesaian

pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya apakah

pelaksanaan tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bila mana

cara melaksanakannnya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.14

Berdasarkan dari uraian diatas, tercapai atau tidaknya suatu tujuan

organisasi, terutama ditentukan oleh cara-cara bekerja yang efektif dan efisien

oleh karena itu dan juga semua pekerjaan perlulah mengembangkan dan

memelihara jiwa efektivitas dan efisiensi dalam dirinya. Ini merupakan

perubahan sikap mental, kebiasaan bertindak dan cara bekerja yang selama ini

dianut.

13

. Ilyas.Y. Kinerja Teori Penilaian & Penelitian. Depok, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI, 2001, Hlm. 32

14

(34)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi

Operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan

atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.Dengan demikian

definisi Operasional merupakan penetapan dari indikator-indikator yang akan

dipelejari dan dianalisa, sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang

jelas, diantaranya sebagai berikut:

1. Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas

Kinerja Dan Kedisiplinan Pegawai Di Kantor Camat Gondang

Kabupaten Mojokerto.

a. Pendekatan Motivasi

1) Metode Motivasi

2) Model Motivasi

3) Keahlian Kepemimpinan dalam motivasi

b. Strategi Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

1) Partisipasi Pengambilan Keputusan

2) Pendelegasian wewenang

3) Pengawasan kerja

4) Komunikasi yang dilakukan camat terhadap bawahanya dalam

peranya sebagai pemimpin

c. Kinerja pegawai

(35)

2) Tingkat Kehadiran Pegawai

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi Kepemimpinan Camat

Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Di Kantor Camat

Gondang Kabupaten Mojokerto.

a. Internal

b. Eksternal

G.Metode Penelitian

Metodologi penelitian Ilmu Pemerintahan adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan dan dibuktikan

suatu pengetahuan tertentu, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk

memahami dan memecahkan masalah. Demi terwujudnya tujuan tersebut

maka metode penelitian yang peneliti gunakan dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Peneliti ingin melihat secara langsung tanpa

memberikan perlakuan berkaitan dengan hubungan fungsi kepemimpinan

camat dengan efektivitas kinerja pegawai pada Kantor Camat Gondang

Kabupaten Mojokerto. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian

(36)

dengan perilaku, persepsi, motivasi dan lain-lain secara nyata dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.15

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau

uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap

obyek yang diteliti.16 Dalam hal ini pelaksanaan penelitian dan kajiannya

didasarkan pada proses pencarian data secara lengkap. Selanjutnya data

tersebut disajikan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata. Jadi penelitian

deskriptif dalam bidang Ilmu Pemerintahan merupakan hal yang cukup

penting.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini adapun jenis data yang digunakan peneliti demi

kesempurnaan penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari lapangan dan hasil penelitian

wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara bertanya secara

langsung kepada pemerintah dan masyarakat.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan study kepustakaan serta

mengumpulkan beberapa keterangan atau fakta secara langsung melalui

referensi buku-buku, perundang-undangan, surat kabar, hasil penelitian,

15

. Soehartono, Irawan., MetodePenelitianSosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002, Hlm. 35 16

(37)

jurnal-jurnal, artikel, inetrnet, bahan kuliah dan bahan-bahan yang

lainnya yang mempunyai relevansi kongkrit dengan objek penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki, dalam arti yang luas observasi

sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik

secara langsung atau tidak langsung.17 Observasi dapat dilakukan sesaat atau

dapat diulang, oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang

tepat, dalam observasi melibatkan dua komponen yaitu pelaku observasi yang

lebih dikenal sebagai observer dan objek yang di observasi yang dikenal

sebagai observee. Jenis-jenis teknik observasi terdiri dari:18

1) Observasi Partisipan

Secara luar, observasi berati setiap kegiatan untuk melakukan

pengukuran.19 Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta

dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan subyek yang diamati. Pelaku

peneliti seolah-olah merupakan bagian dari mereka. Selama peneliti

terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek, ia harus

17

. Kusnaka Adinihardjo., Metode Penelitian Sosial Suatau Teknik Penelitian Bidang Kesejahtraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, Hlm. 69

18

(38)

tetap waspada untuk tetap mengamati kemunculan tingkah laku

tertentu.

2) Obsevasi Nonpartisipan

Dalam hal ini peneliti berada di luar subyek yang diamati dan tidak ikut

dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian

peneliti akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku

tersebut.

3) Observasi Sistematik ( Observasi Berkerangka )

Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah

diatur terlebih dahulu.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada

responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat

perekam (tape recorder). Tentu saja kreatifitaspewawancara sangat

diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih

tergantung dari pewawancara20. Adapun keuntungan dalam wawancara

adalah21:

1) Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca

dan menulis.

20

. Soehartono, Irawan., Metode Penelitian Sosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, , 2002, Hlm. 67 21

(39)

2) Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, wawancara dapat segera

menjelaskannya.

3) Wawancara dapat mengecek jawaban responden dengan mengajukan

pertanyaan pembanding, dengan melihat wajah atau gerak-gerak

responden.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dukomuentasi ini merupakan suatu metode yang dilakukan

untuk mengumpulkan data dari bahan yang bersifat tertulis yang berhubungan

dengan data perkantoran atau adminisi dan data inventaris. Teknik

dokumentasi ini dipakai dengan alasan bahwa, dokumen merupakan sumber

yang stabil dan mendorong serta sesuai dengan penelitian kualitatif karena

bersifat alamiah sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.22

H.Subjek Penelitian

Subjek penelitan adalah benda, hal atau orang tempat variabel

peneltianmelekat, oleh karena itu subjek adalah seseorang atau lebih yang

dipilih dengan sengaja sebagai nara sumber data yang dikumpulkan, karena

diangngap menguasai bidang yang berhubungan dengan sasaran penelitian.

Adapun Subjek yang dijadikan nara sumber dalam penelitian ini

adalah:

1. Camat gondang Kabupaten Mojokerto

2. Staf-Staf kantor Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto

22

(40)

I. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang akan dijadikan penelitian dari skripsi ini ialah di

Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.

J. Teknik Analisa Data

Pada tahapan ini data dan dokumen-dokumen yang berhasil

didapatkan yang kemudian akan dianalisa serta disusun secara berurutan

(sistematis) sehingga dari datayang diperoleh dan akan dianalisis dengan

menggunakan metode kulitatif, dengan cara menggambarkan hasil dari pada

studi lapangan, hasil dokumentasi dan hasil pustaka, kemudian dari data yang

diperoleh akan dianalisa untuk menjawab dari permasalahan. Penelitian

kualitatif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan penegasan

suatu konsep serta gejala-gejala dengan menjawab pertanyaan yang

berkenaan dengan obyek dari penelitian.23

Analisa data dapat diartikan sebagai proses pengorganisasian dan

pengururtan data yang diperoleh secara sistematis baik untuk menafsirkan dan

menginterpretasikan data-data yang dapat dari penelitian. Proses analisa data

ini dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagi sumber data baik

data primer maupun data sekunder. Dalam hal ini peneliti menggunakan

analisa kualitatif dengan jenis deskriptif dimana lebih menitikberatkan pada

penggambaran penguraian objek yang nantinya akan menghasilkan

kesimpulan.

23

(41)

Menurut Bogdan mengartikan analisis data sebagai proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga temuannya dapat dipahami

orang lain.24 Analisis data menurut Sugiyono meliputi:25

1. Periode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan empat cara yaitu content analysis,

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

2. Reduksi Data

Reduksi data berarti pengurangan data yang jumlahnya cukup banyak

dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang

tidak perlu.

3. Display Data

Display data dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan

mengelompokkan data sesuai dengan tema-tema yang telah ditentukan

berdasarkan rumusan masalah penelitian Dalam penelitian kualitatif

penyajian data dilakukan dengan teks yang bersifat naratif.

4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Dalam penelitian kualitatif penarikan kesimpulan didapat dari hasil

pengumpulan data, reduksi data, dan display data. Penarikan

24

. Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatiif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2008, Hlm. 314

25

(42)

kesimpulan/ verifikasi juga perlu dukungan bukti-bukti yang kuat

supaya kesimpulan dari penelitian dapat dipercaya (valid).

Gambar 1.1 Komponen-Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif

Sumber: Miles dan Haberman (Sugiyono, 2008:183)

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penggambaran

konfigurasi yang utuh dari objek penelitian. Proses pengambilan kesimpulan

ini merupakan proses pengambilan inti dri penelitian yang kemudian disjikan

dalam bentuk pernyataan atau kalimat.

Penulis menggunakan triangulasi dengan cara membandingkan

informasi yang diperoleh dari data yang absah. dalam hal ini penulis

menggunakan dua langkah, yaitu membandingkan data hasil pengamatan

dengan data hasil wawancara dan bandingkan keadaan perspektif seseorang

dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.26 Hal ini

26

. Lexy J. Moeleong., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2005, Cet ke-22. Hlm. 330

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan Penyajian

(43)

mempertimbangkan bahwa kedua langkah tersebut lebih praktis dan bersifat

objektif. Berdasarkan analisis data di atas, peneliti menggunakan pola

berpikir induktif, yaitu metode berpikir yang berangkat dari fakta-fakta

khusus kemudian ditari generalisasi yang memiliki sifat umum.27

Kesimpulan disini merupakan hasil dari observasi, wawancara dan

dokumentasi terhadap strategi kepemimpinan camat dalam meningkatkan

efektivitas kinerja pegawai di Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto,

baik itu dari proses pelaksanaannya. Inti dari kesimpulan tersebut merupakan

hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan di Kantor Camat Gondang

Kabupaten Mojokerto, khususnya pada strategi kepemimpinan camat dalam

meningkatkan efektivitas kinerja pegawai, dan hasil perbandingan antara hasil

observasi dan hasil wawancara dari berbagai pihak yang bersangkutan dalam

penelitian ini.

27

Gambar

Gambar 1.1 Komponen-Komponen dalam Analisis Data Model

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang sama juga terjadi pada perusahaan Sekar Bumi Tbk (SKBM) yaitu terjadi penurunan laba bersih di tahun 2015 & 2017 dimana pada tahun 2015 diikuti dengan turunnya modal

Evaluasi penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) Hasil evaluasi penilaian kualitas laporan keuangan Dinas X dengan menggunakan aplikasi SIMDA

Arine, 2020, 201510050311033, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Pelayanan Birokrat Garis Depan (Street

Faisol Amir, 2019, 201410050311037, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Gaya Kepemimpinan

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Kalesang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) dapat menurunkan motilitas,

LUKMAN WAHYUDI, 2019, 201410050311118, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Peran Dinas Kebudayaan dan

Konsep dasar just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu