SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan
Untuk Mendapatkan Gelar Serjana (S-1)
Oleh:
Moch. Leo Arthur Bintoro NIM: 09230055
STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI
(Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto)
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Moch. Leo Arthur Bintoro Nim : 09230055
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Judul : STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto).
Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skeripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Dosen Pembimbing I
( Drs. H. Jainuri, M.Si )
Dosen Pembimbing II
( Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov ) Mengetahui,
Dekan Fisip
( Dr. Asep Nurjaman, M.Si )
Kajur Ilmu Pemerintahan
LEMBAR PENGESAHAN
Telah
Dipertahankan
Dihadapan Sida
ng Dewan Penguji SkripsiJurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Univesitas Muhammadiyah Malang Pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 04 Februari 2015 Jam : 14.00-Selesai
Tempat : Ruang Baca Ilmu Pemerintahan (Meja 2)
Dewan Penguji
1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si. (………)
2. Krishno Hadi, MA. (………)
3. Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov. (………)
4. Drs.H. Jainuri, M.Si. (………)
Mengesahkan Dekan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
SURAT PERNYATAAN
Nama
: Moch. Leo Arthur BintotoNim : 09230055
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Menyatakan bahwa karya ilmiah/ skripsi saya yang berjudul:
“STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto)”.
Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagai mana berlaku.
Malang, 28 Januari 2015 Yang Menyatakan
BERITA ACARA BIMBINGAN
Nama : Moch. Leo Arthur Bintoro Nim : 09230055
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Judul : STRATEGI KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto).
Pembimbing : 1. Drs. H. Jainuri, M.Si
2. Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov
15/01-23/01/2015 ACC BAB V &Abstraksi
Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi: Selasa, 26 Januari 2015
Dosen Pembimbing I
( Drs. H. Jainuri, M.Si )
Dosen Pembimbing II
( Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov ) Mengetahui
Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
MOTTO
"Neng Arcopodo Mung Ngapiki Akhlak Jejeg, Jujur,
Sabar, Ikhlas, Lan Sepiro Gedhene Sengsoro Yen
Tinompo Amung Dhadi Cubo Marang Gusti Kang
LEMBAR PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan kasih sayang telah
memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta kemudahan yang
engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad
SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang Tua.
Ayah Dan Ibu
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya ini kepada Ayah dan Ibu yang telah memberikan kasih
sayang, segala dukungan, dan hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan
kata-kata. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ayah dan Ibu
bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan
Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang,
selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,
Adek ku
Untuk Adekku (Johan Aria Bimantoro), tiada yang paling mengharukan saat
kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi
warna yang tak akan bisa tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuanmu
selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa
menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik untuk mu
KATA PENGANTAR
Seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya, siang berganti malam,
malam berganti pagi. Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, yang telah menciptakan bulan diwaktu malam, dan matahari
diwaktu pagi dan siang, yang selalu memancarkan cahaya tenang bagi kami
semua yang berada dalam kehidupan bumi ini. Tidak lupa shalawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan pada Nabi Muhammad SAW. yang membawa
cahaya kebenaran, sehingga mengeluarkan umat manusia dari zaman jahiliah ke
masa yang serba modern.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk
mendapatkan gelar serjana, adapun judul dari skripsi ini adalah : “Strategi
Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Dan
Kedisiplinan Pegawai”.Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah memberi informasi dan inspirasi, sehingga dapat
menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan banyak terima kasih pada:
1. Ayahku Kastur dan Ibuku Rukmiati.
2. Drs. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik.
3. Hevi Kurnia hardini, S.IP., MA.Gov selaku ketua jurusan Ilmu Pemerintahan.
4. Bapak Drs. H. Jainuri, M.Si, dan Ibu Hevi Kurnia hardini, S.IP., MA.Gov
mengarahkan dan memotivasi saya selama penyusunan skripsi sampai
terselesaikannya skripsi ini.
5. Semua Sahabat-sahabat yang senasib dan seperjuangan, sebagai teman
hari-hari ku: Hapipi, Juhdi, Pardi, Iron, Rahmad, Danang, Reza, Fikar, Tomi,
Hafit, Rafi, Lombok,`Dendi dan semua keluarga besar Himalaya Kos.
6. Unduk adek kecil Adhwa Adenaya Fajriana Hapipi dan Ilham yang selalu
menghibur dan menghilangkan kepenatan disaat aku sedang merasa
terbelenggu atas beban tanggungan dalam penyusunan tugas akhir ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
ini yang tidak bisa saya sebutkan namanya secara keseluruhan. Atas jasa-jasa
beliau. Penulis hanya bisa berdoa semoga amal kebaikannya mendapat
balasan yang setimpal disisi-Nya.
Kami sebagai manusia biasa, sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini
banyak kekhilafan dan kekurangan, walaupun kami sudah berusaha
mengantisipasi kekurangan itu. Karena itu sangat berharap saran dan kritik guna
membangun selanjutnya. Harapan kami semoga penulisan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Amin Ya Robbal Alamin.
Malang, 28 Januari 2015 Penulis
DAFTAR ISI
F. Definisi Operasional ... 15
G.Metode Penelitian ... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 25
A.Tinjauan Umum tentang Strategi ... 25
1. Pengertian Strategi ... 25
2. Macam-Macam Strategi ... 28
B.Kepemimpinan ... 31
1. Pengertian Kepemimpinan ... 31
2. Syarat-Syarat Kepemimpinan ... 32
3. Tugas Kepemimpinan ... 34
4. Fungsi Kepemimpinan ... 35
C.Tinjauan tentang Pemerintahan Kecamatan ... 38
1. Pengertian Pemerintahan Kecamatan ... 38
2. Tugas dan Fungsi Pemerintahan Kecamatan ... 39
3. Pembinaan Administrasi Desa Oleh Pemerintahan Kecamatan ... 42
4. Tinjauan tentang Pengawasan Desa oleh Pemerintahan Kecamatan ... 47
D.Tinjauan Umum tentang Disiplin Pegawai ... 51
1. Pengertian Disiplin Pegawai ... 51
2. Pengaturan Hukum Pelaksananan Disiplin Pegawai Negeri Sipil ... 55
3. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil ... 57
4. Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil ... 58
E.Tinjauan Umum tentang Evektifitas Kinerja ... 63
BAB III DISKRIPSI WILAYAH ... 69
A.Sejarah Kabupaten Mojokerto ... 69
B. Visi dan M I S I Kabupaten Mojokerto ... 73
C. Demografi ... 75
D.Kondisi Geografis Daerah ... 76
E. Ketinggian Lahan ... 79
F. Lambang Kabupaten Mojokerto ... 80
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISI DATA ... 87
A.Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Dan Kedisiplinan Pegawai Di Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto ... 1. Pendekatan Motivasi ... 91
2. Strategi Camat Gondang Kabupaten Mojokerto Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai ... 115
a. Partisipasi Pengambilan Keputusan ... 115
b. Pendelegasian wewenang ... 115
d. Komunikasi Yang Dilakukan Camat Terhadap Bawahanya
Dalam Peranya Sebagai Pemimpin ... 117
3. Kinerja pegawai Kecamtan Gondang Kabupaten Mojokerto ... 118
B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Di Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto ... 120
1. Internal ... 120
2. Eksternal ... 120
BAB V PENUTUP ... 121
A.Kesimpulan ... 121
B. Saran... 124
ABSRTAKSI
Moch. Leo Arthur Bintoro (2015), Nim: 09230055, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Dan Kedisiplinan Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto). Pembimbing I. drs. Jainuri, m. Si, pembimbing II: Hevi kurnia hardani, MA. Gov.
Pelaksanaan otonomi daerah akan sangat bergantung pada kesiapan pemerintah daerah dalam menata sistim pemerintahannya agar tercipta pelayanan publik yang efektif, efisiensi, transparansi dan akuntabel serta mendapat partisipasi dari masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahannya. Untuk mencapai efektivitas kinerja yang diinginkan, Camat Gondang Kabupaten Mojokerto, seorang camat harus memiliki sebuah strategi yang dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan baik. Diharapkan adanya hubungan komunikasi yang baik antara pemimpin dengan bawahannya sehingga para pegawai dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Peneliti ingin melihat secara langsung tanpa memberikan perlakuan berkaitan dengan hubungan fungsi kepemimpinan camat dengan efektivitas kinerja pegawai pada Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang dimaksudkan untuk meneliti kondisi yang sebenarnya yang berkaitan dengan perilaku, persepsi, motivasi dan lain-lain secara nyata dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.
Strategi yang digunakan dalam meningkatan motivasi kerja aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu: 1) Camat Gondang dalam penerapan strategi mengacu kepada peraturan perundang undangan, lebih khusus mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 2) Camat Gondang dalam strategi peningkatan motivasi aparatur di Kantor Camat Gondang melakukan tindakan preventif, korektif dan progresif. Pendisiplinan Aparatur di Kantor Camat telah sejalan dengan prinsip penyelenggaraan negara dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap tindakan harus berdasar pada peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dalam peningkatan disiplin Aparatur di mulai dari pemberitahuan/peringatan, penggunaan strategi dan pendekatan bersama prosesnya, evaluasi, dan sampai tindakan atas pelanggaran disiplin harus benar-benar sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau peraturan perundang-undangan lainnya.
Aparatur Kecamatan agar memiliki motivasi yang tinggi, mengoreksi tindakan agar tidak terjadi pelanggaran yang besar dan pemberian hukuman. Sarana dan prasarana yang diadakan akan menciptakan suasana kerja yang lebih segar dan menciptakan iklim yang mendukung kinerja pegawai. Salah satu cara yang dapat juga dilakukan adalah dengan pemberian penghargaan kepada pegawai yang menjadi teladan, tindakan yang tegas dan mengarahkan pegwai sesuai kerjanya.
Malang, 23 Januari 2015
( Moch. Leo Arthur Bintoro ) Mengesahkan
Dosen Pembimbing I
( Drs. H. Jainuri, M.Si )
Dosen Pembimbing II
ABSTRACT
Moch. Leo Arthur Bintoro (2015), Nim: 09230055, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Science, Government Science Department, Subdistrict Leadership Strategies to Improve Performance Effectiveness and Employee Discipline (Studies in Mojokerto regency Gondang Head Office). Advisor I. Drs. Jainuri, M. Si, Advisor II: Hevi Hardani Kurnia, S. IP, MA. Gov.
Implementation of regional autonomy will depend on the readiness of local authorities in managing the system of government in order to create an effective public service, efficiency, transparency and accountability as well as receive public participation in the administration of government. To achieve the desired performance effectiveness, Head Gondang Mojokerto, a district head must have a strategy that can perform the role and duties well. It is expected that a good communication relationship between the leader and his subordinates so that the employees can work with the best.
The research approach used in this study is a qualitative approach. Researchers want to see directly without treatment with regard to the leadership of a district head function relationship with the effectiveness of employee performance at Head Office Gondang Mojokerto regency. A qualitative approach is a research approach that is intended to examine the actual conditions relating to behavior, perception, motivation and more significantly by way of description in the form of words and language.
The strategy used in improving the motivation of personnel working in governance, namely: 1) Subdistrict Gondang in the implementation of the strategy refers to laws and regulations, more specifically refers to the Government Regulation No. 53 of 2010 on Discipline of Civil Servants; 2) Subdistrict Gondang in motivational enhancement strategies apparatus at Head Office Gondang preventive action, corrective and progressive. Apparatus discipline at Head Office has been in line with the principle of state governance based on the laws and regulations in force. Every action must be based on the laws and regulations applicable to the discipline Apparatus increase at the start of the notification / warning, the use of strategies and approaches along the process, evaluation, and to act on breaches of discipline must be strictly in accordance with Government Regulation No. 53 Year 2010 on Civil Service Discipline or other legislation.
who become exemplary, decisive action and direct the appropriate employee works.
Malang, 23 January 2015
( Moch. Leo Arthur Bintoro ) Approved by
Advisor I
( Drs. H. Jainuri, M.Si )
Advisor II
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: PT Refika Aditama, 2006).
Aini Nurul dan Ng. Philipus. Sosiologi dan Politik. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006).
A.S. Moenir, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta, 1983.
Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bina Aksara, Jakarta, 1974.
Alex S. Nitisemito, Menegemen Sumber Saya Manusia, Sasmito Bross, Jakarta, 1980.
Budiman. Sastra dan Ideologi. Sebuah Tinjauan Teoritis, (Yogyakarta, BASIS, 1999).
Bennis, Warren.,Burt Nanus. Leaders,Strategi untuk Mengemban Tanggung Jawab. (Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer Kleompok Gramedia, 2006).
Basu Swastha DH, Saluran Pemasaran, BPFE Yogyakarta: 1999).
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998).
George R. Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003).
Jayadi Hapipi., Strategi Kebijakan Kesehatan: Studi Tentang Pelaksanaan JamkesmasDiKabupatenLombokTengah, Skripsi-FISIP, 2013.
Hadari Nawawi., Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2005.
..., Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,
Hunger J. David, Diterjemahkan Oleh Agung Julianto, Manajemen Strategis, (Yogyakarta, Andi, 2003).
Hicks dan Gullet, Organisasi Teori dan Tingkah Laku, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996).
Henry Pratt Fairchild, Dictionary of Sociology and Related Sciences, Littefield Adam & Co, Peterson, (New Jersey, 1960).
I.G. Wursanto, Managemen Kepegawaian. Kenisisus, Yogyakarta, 1989.
I.S. Livine Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan oleh Iral Ilyas.Y. Kinerja Teori Penilaian & Penelitian. Depok, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI, 2001.
Joewono, Heri., Pokok-Pokok Kepemimpinan Abad 21, Jakarta, Bumi Aksara, 2002.
Kartini Kartono., Pemimpin dan kepemimpinan apakah kepemimpinan abnormal itu ?, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2005.
Kusnaka Adinihardjo., Metode Penelitian Sosial Suatau Teknik Penelitian Bidang Kesejahtraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008.
Lexy J. Moeleong., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2005, Cet ke-22.
Maxwell, J. C. Mengembangkan Kepemimpinan di Dalam Diri Anda, Alih Bahasa oleh Anton Adiwiyoto, (Jakarta: Binarupa Aksara. 1995).
Mansoer, K. Hamdan. Pengantar Manajemen. (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1989).
Nurcholis, Hanif. 2007. Toeri dan Praktik: Pemerintahan dan Otonomi Daerah. (Jakarta. Grasindo).
Nurlita Witarsa, Dasar-Dasar Produksi, Karunika, Jakarta, 1988.
Pasolong, Harbani. Teori Administrasi Publik. (Bandung: CV Alfabeta, 2008).
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2004.
Sondang P. Siagian., Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Haji Masagung, 1991.
………., Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta, Penerbit Bumi Aksara.
………., Teori dan Prakek Kepemimpinan, Jakarta, Rineka Cipta, 1994. ………., Bunga rampai managemen modern, Jakarta, Gunung Agung,
1982.
Srimindarti, 2006. Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja, Semarang: STIE Stikubank. www.duniaesai.com. Diakses Pada Tanggal 4 Mei 2014.
Soehartono, Irawan., Metode Penelitian Sosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002.
Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatiif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2008.
………., Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, 2008, Cet Ke-13.
Yosef Riwu Kaho, Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia, (Jakarta: PT. Gravindo Persada, 1997).
Yuli, Sri Budi Cantika., Manajemen Sumber Daya Manusia, Malang, UMM Press, 2005.
Wirjo Surachmad, Wawasan Kerja Aparatur Negara, Pustaka Jaya, Jakarta, 1993.
Sumber Lain
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mojokerto 7 Januari 2015 jam 21.20 http://www.mojokertokab.go.id/ 7 Januari 2015 jam 22.18
http://mojokertokab.bps.go.id 8 Januari 2015 jam 17.05
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah akan sangat bergantung
pada kesiapan pemerintah daerah dalam menata sistim pemerintahannya agar
tercipta pelayanan publik yang efektif, efisiensi, transparansi dan akuntabel
serta mendapat partisipasi dari masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahannya.
Sesuai dengan amanat undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah, bahwa dalam penyelenggaraan otonomi daerah
dipandang perlu untuk menekankan pada prinsip-prinsip pemerintahan yang
baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Governance)
dalam mewujudkan pembangunan daerah yang desentralistik dan demokratis.
Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena
kepemimpinan sebagai penggerak roda pemerintahan, yang dilakukan dengan
meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah kemampuan dan ketrampilan seseorang yang
menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja untuk mempengaruhi
perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berfikir, bertindak
sumbangsih nyata dalam mencapai tujuannya.1 Sedangkan menurut Terry dan
Frankin mendefinisikan bahwa: 2
Kepemimpinan dengan hubungannya dimana seorang
pemimpin mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama
melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai
tujuan yang diinginkan pemimpin dan bawahannya. Cara pemimpin
mempengaruhi bawahannya dapat bermacam-macam antara lain
dengan memberikan tanggung jawab, memberikan perintah,
melimpahkan wewenang, mempercayakan bawahan, memberikan
penghargaan, memberikan kedudukan, memberikan tugas dan
Iain-lain.
Keberhasilan dan kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya
bersikap dan bertindak. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari cara
melakukan sesuatu pekerjaan, salah satunya adalah dengan cara mendorong
para pegawai agar dapat bekerja dengan efektif sehingga tercapainya tujuan
yang diinginkan.
Pemimpin disetiap organisasi memerlukan dan mengharapkan
sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya, sebagai
seorang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
beban kerja unit masing-masing. Dalam arti seorang pemimpin menginginkan
sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan pekerjaannya. Dengan
demikian dibutuhkan sebuah strategi dan kerja sama yang baik antar
pemimpin dan para pegawainya.
1
. Sondang P. Siagian., Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Haji
Masagung, 1991, Hlm. 24 2
Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu
memenuhi fungsinya. Maksud fungsi di sini adalah jabatan yang dilakukan
atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian.3 Untuk itu setiap
pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial kelompok atau
organisasinya, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi
kepemimpinan dengan kerja sama dan bantuan orang-orang yang
dipimpinnya. Fungsi kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan situasi
sosial dalam kehidupan organisasinya masing-masing, yang mengisyaratkan
bahwa setiap pemimpin berada di dalam bukan di luar situasi itu. Pemimpin
harus berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi kelompok atau
organisasinya. 4
Pemimpin yang membuat keputusan dengan memberikan situasi
kelompok atau organisasi akan dirasakan sebagai keputusan bersama yang
menjadi tanggung jawab bersama pula dalam melaksanakannya. Dengan
demikian akan terbuka peluang bagi pemimpin untuk mewujudkan
fungsi-fungsi kepemimpinan sejalan dengan situasi sosial yang dikembangkannya.
Oleh karena itu fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus
diwujudkan dalam interaksi antar individu di dalam situasi sosial suatu
kelompok/organisasi. Dilain pihak, seorang pemimpin harus berani dan
mampu mengambil tindakan terhadap para pegawainya yang malas dan
berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberikan
3
. Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2004, Hlm. 53
4
teguran dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk
melaksanakan fungsi-fungsi ini sebaiknya seorang pemimpin perlu
menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai
sehingga tercatat semua hadiah dan hukuman yang telah diberikan kepada
mereka.
Fungsi kepemimpinan adalah menggerakkan orang yang dipimpin
menuju tercapainya tujuan organisasi. Agar dapat menanamkan kepercayaan
pada orang yang dipimpinnya dan menyadarkan bahwa mereka mampu
berbuat sesuatu dengan baik. Disamping itu, pemimpin harus memiliki
pikiran, tenaga dan kepribadian yang dapat menimbulkan kegiatan dalam
hubungan antar manusia. Selanjutnya menurut Yuki (1998), fungsi
kepemimpinan adalah usaha untuk mempengaruhi dan mengarahkan para
pegawainya untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi
tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Fungsi kepemimpinan adalah usaha
untuk memandu, menuntun, membimbing, memberi atau membangunkan
motivasi-motivasi kerja, menjalin hubungan komunikasi yang baik dalam
memberikan pengawasan yang efisien dan membawa para bawahannya
kepada sasaran yang ingin di tuju sesuai dengan kriteria dan waktu yang telah
ditetapkan.5
Selain itu, fungsi kepemimpinan adalah mempengaruhi dan
mengarahkan individu atau kelompok yang bertujuan untuk membantu
organisasi bergerak kearah pencapaian tujuan. Dengan demikian inti
5
kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya dalam
organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai
pemimpin. Setiap organisasi selalu dihadapkan pada persoalan keterbatasan
sumber daya manusia dalam mencapai tujuannya. Interaksi antara berbagai
sumber daya tersebut hams dikelola dengan baik agar dapat mencapai
sasarannya secara efektif. Efektivitas kerja dapat didefenisikan sebagai
kemampuan melakukan sesuatu secara benar dan sebagai kemampuan
melakukan sesuatu tepat pada sasaran.
Efektivitas merupakan unsur pokok aktivitas organisasi dalam
mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Bila dilihat
dari aspek keberhasilan pencapaian tujuan, maka efektivitas adalah
memfokuskan pada tingkat pencapaian terhadap tujuan organisasi.
Selanjutnya ditinjau dari aspek ketepatan waktu, maka efektivitas adalah
tercapainya berbagai sasaran yang telah ditentukan tepat pada waktunya
dengan menggunakan sumber-sumber terkait yang telah dialokasikan untuk
melakukan berbagai kegiatan. Efektivitas kinerja adalah penyelesaian
pekerjaan tepat waktu yang telah ditetapkan.6 Artinya apakah pelaksanaan
tugas dinilai baik atau tidak, sangat tergantung bila tugas itu diselesaikan atau
tidak, terutama menjawab pertanyaan dan bagaiman cara melaksanakan dan
berapa biaya anggaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa efektivitas kinerja adalah kemampuan
kerja bagi pegawai untuk dapat bekerja secara maksimal dengan membawa
6
keuntungan bagi organisasi dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, apabila kepemimpinan camat mampu meningkatkan efektivitas kinerja
para pegawainya maka, organisasi tersebut akan mendapatkan keuntungan
terhadap pencapaian tujuan dengan waktu yang singkat dalam bekerja dan
perolehan hasil kerja yang singkat. Apabila usaha-usaha positif tersebut untuk
meningkatkan efektivitas kinerja pegawai telah dilakukan, maka hal itu akan
memberikan nilai tambah terhadap kepemimpinan camat itu sendiri.
Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto adalah salah satu
instansi pemerintahan. Camat adalah perangkat pemerintahan wilayah
kecamatan yang menyelenggarakan pelaksanaan tugas pemerintahan
diwilayah kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto yang bekerja untuk
masyarakat sudah seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat. Untuk mendapatkan pelayanan yang baik, pegawai Kantor
Camat Gondang Kabupaten Mojokerto harus dapat bekerja seefektif mungkin
dalam menjalankan tugasnya. Namun, yang sering terjadi sering sekali para
pegawai datang terlambat ke kantor pada jam yang telah ditentukan, bahkan
mereka tidak mengikuti acara apel pagi sesuai dengan setandar kedisiplinan
pegawai bahkan mereka juga meninggalkan kantor sebelum jam kerja
berakhir. Disinilah dituntut peran dan fungsi kepemimpinan Camat dalam
mengelola para pegawainya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
agar dapat bekerja dengan efektif dan disiplin demi terwujudnya tujuan
Untuk mencapai efektivitas kerja yang diinginkan, camat Gondang
Kabupaten Mojokerto maka seorang camat harus memiliki sebuah strategi
yang dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan baik dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin di Kecamatan Gondang
Kabupaten Mojokerto. Dan diharapkan adanya hubungan komunikasi yang
baik antara pemimpin dengan bawahannya sehingga para pegawai dapat
bekerja dengan sebaik-baiknya. Camat dan para pegawainya harus saling
bekerja sama dalam usaha pencapaian tujuan tesebut.
Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengupayakan suatu
kajian ilmiah dalam judul penelitian sebagai berikut "STRATEGI
KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
KINERJA DAN KEDISIPLINAN PEGAWAI (Studi Pada Kantor Camat
Gondang Kabupaten Mojokerto)".
B.Perumusan Masalah
Untuk dapat mempermudah penelitian ini nantinya dan agar
penelitian ini memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan
data kedalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan
permasalahan yang akan diteliti.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan
diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi kepemimpinan camat dalam meningkatkan
efektivitas kinerja dan kedisiplinan pegawai di kantor camat Gondang
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan strategi
kepemimpinan camat dalam meningkatkan efektivitas kinerja pegawai
di kantor camat Gondang Kabupaten Mojokerto ?
C.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis dan mendiskripsikan strategi kepemimpinan camat dalam
meningkatkan efektivitas kinerja dan kedisiplinan pegawai di kantor
camat Gondang Kabupaten Mojokerto.
3. Menganalisis dan mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan strategi kepemimpinan camat dalam meningkatkan
efektivitas kinerja pegawai di kantor camat Gondang Kabupaten
Mojokerto.
D.Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang
sebesar-sebesarnya kepada masayarakat dan peneliti khususnya dengan tujuan
memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih terhadap hubungan fungsi
kepemimpinan camat dengan efektivitas kinerja pegawai dikantor Camat
Gondang Kabupaten Mojokerto.
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada
pengembangan ilmu pengetahuan sebagai bahan rujukan penelitian
b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan literatur
dalam dunia kepustakaan tentang strategi kepemimpinan.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran, pola
pikir dinamis dan untuk mengetahui kemampuan penulis dalam
menerapkan strategi kepemimpinan yang diperoleh selama dibangku
kuliah.
b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan tambahan,
masukan, dan pengetahuan kepada pihak-pihak terkait dengan
masalah yang sedang diteliti, juga kepada berbagai pihak yang
berminat pada permasalahan yang sama.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang
relepan terhadap pemerintah Kecamatan Gondang Kabupaten
Mojokerto terhadap permaslahan yang kan diteliti.
E.Definisi Konsep
Definisi konseptual adalah abtraksi mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian,
keadaan, kelompok atau individu tertentu. Devinisi mengenai konseptual
yang ada dengan memperhatikan tema (objek) penelitian, maka dapat
ditemukan beberapa konsep yang perlu didefinisikan dengan tujuan agar
peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang mana. Maka
peneliti memberikan definisi konseptual sebagai berikut diantaranya sebagai
1. Pengertian Strategi
Pengertian strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan
berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis pemerintah dengan
tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utamanya dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut7:
a. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
b. Pengertian Khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa
depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah
ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi pemerintah,
menetapkan tujuan strategis dan keuangan, serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
7
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi,
yaitu:8 Pertama, Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki dan
menentukan misi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut. Kedua, Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk
mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi dalam menjalankan misinya. Ketiga, Merumuskan faktor-faktor
ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan analisis sebelumnya. Keempat Menentukan tujuan dan target
terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan
sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. Kelima,
Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek
dan jangka panjang.
2. Kepemimpinan Camat
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai teknik atau cara yang
digunakan yang telah melekat pada diri seorang pemimpin yang digunakan
untuk mengarahkan dan mempengaruhi keseluruhan aktifitas seseorang untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social,
sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan
manfaat bagi kesejahteraan manusia.9
8
. Hadari Nawawi., Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2005, Hlm.175
9
Adapun indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur dan menilai gaya kepemimpinan apa yang digunakan Camat dalam
menjalankan tugasnya yang diukur melalui empat indikator sebagai berikut:10
a) Komunikasi Camat Yang Efektif
Dalam hal ini sejaumana seorang camat menjalin komunikasi yang efektif
menyangkut faktor kerja sama antara seorang camat dengan bawahannya
dalam menjalankan tugas, memberi perhatian serta menciptakan kondisi
kerja yang nyaman, aman, dan menarik.
b) Pengambilan Keputusan
Dalam hal ini sejauhmana kepemimpinan seorang camat mampu
mempengaruhi dan merekrut bawahannya untuk ikut serta dalam setiap
pertemuan/rapat maupun kegiatan di luar rapat, khususnya yang berkaitan
dengan tugas. Transparansi/ terbuka dalam menerima saran atau ide dari
bawahan berdasarkan musyawarah dan mufakat. Bagaimana cara yang
diterapkan oleh pimpinan dalam pengambilan suatu keputusan dapat
menentukan gaya kepemimpinan apa yang diterapkannya
c) Menegakkan Peraturan Peran Pungsi Pegawai Kecamatan
Pemimpin diharapkan mampu mempengaruhi bawahan untuk mentaati
peraturan yang ada, memberikan peringatan baik lisan maupun tulisan
kepada bawahan yang melanggar peraturan, serta pemberian sanksi kepada
bawahan sesuai dengan ketentuan yang ada atau yang berlaku. Bagaimana
sikap pimpinan dalam hal penegakan peraturan dapat menunjukkan tingkat
10
otoritas seorang pemimpin, misalnya apabila seorang pimpinan
memberikan hukuman kepada bawahan yang melanggar dengan
semau-maunya saja.
d) Camat Sebagai Pemberi Teladan
Kemampuan pimpinan mempengaruhi bawahan melalui keteladanan
meliputi ketepatan waktu hadir dan pulang kantor, keberadaan dikantor
selama jam dinas (kecuali dinas tugas/tugas kantor), penggunaan pakaian
dinas dan atributnya sesuai ketentuan. Keteladanan seorang pemimpin
dapat mencerminkan bagaimana sikap pimpinan.
3. Efektivitas Kinerja
Efektivitas berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang
telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan tugas dinilai baik atau tidak
sangat tergantung pada bila mana cara melaksanakannnya dan berapa biaya
yang dikeluarkan untuk itu.11 Kinerja adalah penentuan secara periodik
efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.12
Menurut Mangkunegara (2001), kinerja adalah: hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
11
. Sondang P. Siagian., Bunga rampai managemen modern, Jakarta, Gunung Agung, 1982, Hlm. 151
12
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas
maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan
penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil
karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional
maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam
organisasi (Ilyas, 2001).13
Berdasarkan pada pengertian efektivitas dan kinerja tersebut maka
peneliti akan menarik kesimpulan bahwa pengertian efektivitas kinerja ialah
tercapainya usaha atau pekerjaan dengan baik sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas kinerja berarti penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya apakah
pelaksanaan tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bila mana
cara melaksanakannnya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.14
Berdasarkan dari uraian diatas, tercapai atau tidaknya suatu tujuan
organisasi, terutama ditentukan oleh cara-cara bekerja yang efektif dan efisien
oleh karena itu dan juga semua pekerjaan perlulah mengembangkan dan
memelihara jiwa efektivitas dan efisiensi dalam dirinya. Ini merupakan
perubahan sikap mental, kebiasaan bertindak dan cara bekerja yang selama ini
dianut.
13
. Ilyas.Y. Kinerja Teori Penilaian & Penelitian. Depok, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI, 2001, Hlm. 32
14
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat
hal yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi
Operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan
atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.Dengan demikian
definisi Operasional merupakan penetapan dari indikator-indikator yang akan
dipelejari dan dianalisa, sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang
jelas, diantaranya sebagai berikut:
1. Strategi Kepemimpinan Camat Dalam Meningkatkan Efektivitas
Kinerja Dan Kedisiplinan Pegawai Di Kantor Camat Gondang
Kabupaten Mojokerto.
a. Pendekatan Motivasi
1) Metode Motivasi
2) Model Motivasi
3) Keahlian Kepemimpinan dalam motivasi
b. Strategi Camat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
1) Partisipasi Pengambilan Keputusan
2) Pendelegasian wewenang
3) Pengawasan kerja
4) Komunikasi yang dilakukan camat terhadap bawahanya dalam
peranya sebagai pemimpin
c. Kinerja pegawai
2) Tingkat Kehadiran Pegawai
2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Strategi Kepemimpinan Camat
Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai Di Kantor Camat
Gondang Kabupaten Mojokerto.
a. Internal
b. Eksternal
G.Metode Penelitian
Metodologi penelitian Ilmu Pemerintahan adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan dan dibuktikan
suatu pengetahuan tertentu, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk
memahami dan memecahkan masalah. Demi terwujudnya tujuan tersebut
maka metode penelitian yang peneliti gunakan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Peneliti ingin melihat secara langsung tanpa
memberikan perlakuan berkaitan dengan hubungan fungsi kepemimpinan
camat dengan efektivitas kinerja pegawai pada Kantor Camat Gondang
Kabupaten Mojokerto. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian
dengan perilaku, persepsi, motivasi dan lain-lain secara nyata dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.15
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau
uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap
obyek yang diteliti.16 Dalam hal ini pelaksanaan penelitian dan kajiannya
didasarkan pada proses pencarian data secara lengkap. Selanjutnya data
tersebut disajikan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata. Jadi penelitian
deskriptif dalam bidang Ilmu Pemerintahan merupakan hal yang cukup
penting.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini adapun jenis data yang digunakan peneliti demi
kesempurnaan penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari lapangan dan hasil penelitian
wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara bertanya secara
langsung kepada pemerintah dan masyarakat.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan study kepustakaan serta
mengumpulkan beberapa keterangan atau fakta secara langsung melalui
referensi buku-buku, perundang-undangan, surat kabar, hasil penelitian,
15
. Soehartono, Irawan., MetodePenelitianSosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002, Hlm. 35 16
jurnal-jurnal, artikel, inetrnet, bahan kuliah dan bahan-bahan yang
lainnya yang mempunyai relevansi kongkrit dengan objek penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan
sistematika fenomena yang diselidiki, dalam arti yang luas observasi
sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik
secara langsung atau tidak langsung.17 Observasi dapat dilakukan sesaat atau
dapat diulang, oleh sebab itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang
tepat, dalam observasi melibatkan dua komponen yaitu pelaku observasi yang
lebih dikenal sebagai observer dan objek yang di observasi yang dikenal
sebagai observee. Jenis-jenis teknik observasi terdiri dari:18
1) Observasi Partisipan
Secara luar, observasi berati setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran.19 Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan subyek yang diamati. Pelaku
peneliti seolah-olah merupakan bagian dari mereka. Selama peneliti
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek, ia harus
17
. Kusnaka Adinihardjo., Metode Penelitian Sosial Suatau Teknik Penelitian Bidang Kesejahtraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, Hlm. 69
18
tetap waspada untuk tetap mengamati kemunculan tingkah laku
tertentu.
2) Obsevasi Nonpartisipan
Dalam hal ini peneliti berada di luar subyek yang diamati dan tidak ikut
dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian
peneliti akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku
tersebut.
3) Observasi Sistematik ( Observasi Berkerangka )
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah
diatur terlebih dahulu.
b. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada
responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat
perekam (tape recorder). Tentu saja kreatifitaspewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih
tergantung dari pewawancara20. Adapun keuntungan dalam wawancara
adalah21:
1) Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca
dan menulis.
20
. Soehartono, Irawan., Metode Penelitian Sosial, Bandung, Remaja Rosdakarya, , 2002, Hlm. 67 21
2) Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, wawancara dapat segera
menjelaskannya.
3) Wawancara dapat mengecek jawaban responden dengan mengajukan
pertanyaan pembanding, dengan melihat wajah atau gerak-gerak
responden.
c. Teknik Dokumentasi
Teknik dukomuentasi ini merupakan suatu metode yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dari bahan yang bersifat tertulis yang berhubungan
dengan data perkantoran atau adminisi dan data inventaris. Teknik
dokumentasi ini dipakai dengan alasan bahwa, dokumen merupakan sumber
yang stabil dan mendorong serta sesuai dengan penelitian kualitatif karena
bersifat alamiah sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.22
H.Subjek Penelitian
Subjek penelitan adalah benda, hal atau orang tempat variabel
peneltianmelekat, oleh karena itu subjek adalah seseorang atau lebih yang
dipilih dengan sengaja sebagai nara sumber data yang dikumpulkan, karena
diangngap menguasai bidang yang berhubungan dengan sasaran penelitian.
Adapun Subjek yang dijadikan nara sumber dalam penelitian ini
adalah:
1. Camat gondang Kabupaten Mojokerto
2. Staf-Staf kantor Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto
22
I. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang akan dijadikan penelitian dari skripsi ini ialah di
Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto.
J. Teknik Analisa Data
Pada tahapan ini data dan dokumen-dokumen yang berhasil
didapatkan yang kemudian akan dianalisa serta disusun secara berurutan
(sistematis) sehingga dari datayang diperoleh dan akan dianalisis dengan
menggunakan metode kulitatif, dengan cara menggambarkan hasil dari pada
studi lapangan, hasil dokumentasi dan hasil pustaka, kemudian dari data yang
diperoleh akan dianalisa untuk menjawab dari permasalahan. Penelitian
kualitatif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan penegasan
suatu konsep serta gejala-gejala dengan menjawab pertanyaan yang
berkenaan dengan obyek dari penelitian.23
Analisa data dapat diartikan sebagai proses pengorganisasian dan
pengururtan data yang diperoleh secara sistematis baik untuk menafsirkan dan
menginterpretasikan data-data yang dapat dari penelitian. Proses analisa data
ini dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagi sumber data baik
data primer maupun data sekunder. Dalam hal ini peneliti menggunakan
analisa kualitatif dengan jenis deskriptif dimana lebih menitikberatkan pada
penggambaran penguraian objek yang nantinya akan menghasilkan
kesimpulan.
23
Menurut Bogdan mengartikan analisis data sebagai proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga temuannya dapat dipahami
orang lain.24 Analisis data menurut Sugiyono meliputi:25
1. Periode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan empat cara yaitu content analysis,
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
2. Reduksi Data
Reduksi data berarti pengurangan data yang jumlahnya cukup banyak
dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang
tidak perlu.
3. Display Data
Display data dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan
mengelompokkan data sesuai dengan tema-tema yang telah ditentukan
berdasarkan rumusan masalah penelitian Dalam penelitian kualitatif
penyajian data dilakukan dengan teks yang bersifat naratif.
4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Dalam penelitian kualitatif penarikan kesimpulan didapat dari hasil
pengumpulan data, reduksi data, dan display data. Penarikan
24
. Sugiyono., Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatiif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2008, Hlm. 314
25
kesimpulan/ verifikasi juga perlu dukungan bukti-bukti yang kuat
supaya kesimpulan dari penelitian dapat dipercaya (valid).
Gambar 1.1 Komponen-Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif
Sumber: Miles dan Haberman (Sugiyono, 2008:183)
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penggambaran
konfigurasi yang utuh dari objek penelitian. Proses pengambilan kesimpulan
ini merupakan proses pengambilan inti dri penelitian yang kemudian disjikan
dalam bentuk pernyataan atau kalimat.
Penulis menggunakan triangulasi dengan cara membandingkan
informasi yang diperoleh dari data yang absah. dalam hal ini penulis
menggunakan dua langkah, yaitu membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara dan bandingkan keadaan perspektif seseorang
dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.26 Hal ini
26
. Lexy J. Moeleong., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2005, Cet ke-22. Hlm. 330
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan Penyajian
mempertimbangkan bahwa kedua langkah tersebut lebih praktis dan bersifat
objektif. Berdasarkan analisis data di atas, peneliti menggunakan pola
berpikir induktif, yaitu metode berpikir yang berangkat dari fakta-fakta
khusus kemudian ditari generalisasi yang memiliki sifat umum.27
Kesimpulan disini merupakan hasil dari observasi, wawancara dan
dokumentasi terhadap strategi kepemimpinan camat dalam meningkatkan
efektivitas kinerja pegawai di Kantor Camat Gondang Kabupaten Mojokerto,
baik itu dari proses pelaksanaannya. Inti dari kesimpulan tersebut merupakan
hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan di Kantor Camat Gondang
Kabupaten Mojokerto, khususnya pada strategi kepemimpinan camat dalam
meningkatkan efektivitas kinerja pegawai, dan hasil perbandingan antara hasil
observasi dan hasil wawancara dari berbagai pihak yang bersangkutan dalam
penelitian ini.
27