SIMBOL BUDAYA LOKAL BANYUMASAN (Analisis Semiotik Pada Film
Pendek Senyum Lasminah)
Oleh: Falaah Rosyada ( 00220325 )
communication sciene Dibuat: 20070403 , dengan 2 file(s).
Keywords: Budaya Lokal Banyumasan, Analisis Semiotik, Film Pendek Senyum Lasminah
Film pendek Senyum Lasminah dibuat untuk memperkenalkan budaya yang terdapat di kabupaten Banyumas yang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan budaya dari daerah lainnya. Latar belakang pembuatan film ini adalah sebuah kebudayaan daerah yang kurang perhatian dari masyarakatnya, khususnya remaja sebagai penerus budaya. Film pendek ini juga memiliki simbol budaya yang menjadi ciri khas Banyumas, seperti symbol buaya bati banyumas, rumah adapt Tikelan, bahasa Ngapakngapak, dan Rodat. Melihat hal itu peneliti tertarik memfokuskan penelitian pada Bagaimana simbol budaya lokal Banyumasan yang dikontruksikan pada film pendek Senyum Lasminah karya Bowo Leksono. Agar mempermudah proses penelitian, peneliti memfokuskan dalam rumusan masalah yaitu “Bagaimana simbol budaya lokal Banyumasan yang dikontruksikan pada film pendek Senyum Lasminah ”. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahanan tentang konstruksi budaya lokal Banyumasan pada film pendek Senyum Lasminah. Selanjutnya
berdasarkan dari kata kunci yang ada pada judul, peneliti memaparkan tentang kontruksi simbol budaya lokal Banyumasan yang terdapat pada film pendek Senyum Lasminah. Peneliti
menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode semiotik menurut Roland Barthes. Disini simbol budaya lokal Banyumas dimaknai secara denotasi dan konotasi tanpa mengesampingkan mitos yang ada, untuk memperoleh gambaran atau pengertian yang bersifat umum dan relatife menyeluruh dan mencakup permasalahan yang diteliti. Dengan teknik analisis data diatas peneliti dapat menangkap simbol budaya lokal Banyumasan salah satunya pada scene yang mengambarkan pembuatan batik. Dari sini peneliti menemukan makna denotasi yaitu pembuatan batik khas Banyumas dengan salah satu jenis motif Jonasan dengan motif bunga dan berwarna coklat. Selanjutnya peneliti menangkap makna konotasi yaitu warna coklat
melambangkan hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, dan rendah hati, jadi batik bisa dipakai oleh berbagai kalangan. Dari analisis diatas peneliti menyimpulkan bahwa simbol budaya lokal yang terdapat pada film pendek Senyum Lasminah adalah batik Jonasan, rumah adat