• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayu Kurnia S Kelompok Ibu PKK Rowosari PKMM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ayu Kurnia S Kelompok Ibu PKK Rowosari PKMM"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN BUAH KERSEN (Muntingia calabura L) DALAM PEMBUATAN ES KRIM PLOK-NYES SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU

PKK DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG

Bidang Kegiatan:

PKM-M

Diusulkan oleh:

Ayu Kurnia S (15010112130163/Angkatan 2012) Inda Puspitaningrum (15010112120019/Angkatan 2012) Riska Meganingrum (15010112120010/Angkatan 2012) Triyono (21070111130058/Angkatan 2011)

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang masalah ... 2

1.2 Tujuan dan manfaat penelitian ... 4

1.3 Luaran yang diharapkan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 2.1Kondisi masyarakat sasaran ... 5

2.2Uraian Permasalahan Masyarakat Sasaran ... 5

BAB III METODE PELAKSANAAN 3. 1 Assessment ... 6

3. 2 Preparation ... 6

3. 3 Excecution ... 6

3. 4 Monitoring ... 7

3. 5 Evaluation ... 7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1Anggaran biaya ... 8

4.2Jadwal kegiatan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

b. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

c. Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

d. Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua

e. Lampiran 5. Pernyataan Kesediaan Mitra

(4)

RINGKASAN

Kelurahan Rowosari, kecamatan Tembalang, Semarang. Sebagian Besar penduduknya berada

pada tingkat ekonomi menengah kebawah. Sangat jarang ditemukan seorang pemuda yang

melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi, karena sebagian besar dari mereka

langsung bekerja setelah lulus dari SMA. Meskipun dekimian, peneliti melihat ada beberapa

potensi yang ada di daerah ini antara lain banyaknya pohon pisang, adanya potensi bahan

galian, banyaknya pohon kersen yang tumbuh disepanjang jalan, dan lain-lain.Pohon kersen

inilah yang belum mendapat penanganan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap

khasiat dari buah kersen itu sendiri. Pohon kersen bermanfaat sebagai antiseptik, antitumor,

anti flamasi, dan penyembuh asam urat. Dari sinilah peneliti mendapat ide untuk membuat es

krim dengan bahan dasar kersen sebagai upaya untuk pemberdayaan ibu-ibu PKK dan upaya

untuk meningkatkan pemasukan ekonomi di daerah tersebut. Pelatihan ini akan dilakukan

melalui lima tahap yaitu Assessment, pada tahap awal ini, assessment dilakukan untuk

mencari tahu tingkat pengetahuan atau pemahaman ibu-ibu terhadap inovasi teknik

pengolahan buah kersen. Tahap yang kedua adalah preparation, dilakukan dengan

menyiapkan segala hal yang dibutuhkan baik saat pelaksanaan sosialisasi, sistematika

distribusi, monitoring, dan evaluasi hasil, tahap yang ketiga adalah excecution yaitu

pelaksanaan pembukaan acara dan pelaksanaan praktek. Tahap selanjutnya adalah

monitoring. Monitoring dilakukan dengan mendatangi tempat pembuatan es Plok-Nyes.

Tahap yang terakhir adalah evaluation yang diadakan pada akhir kegiatan yang akan

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Arus globalisasi yang semakin menjadi dan teknologi yang semakin canggih membutuhkan

upaya tersendiri untuk menyikapinya. Orang yang mampu bertahan tentunya adalah

orang-orang yang mau berinovasi dan berusaha keras. Semua itu tentunya tidak lepas dari peran

pendidikan.

Namun lain halnya dengan kondisi masyarakat yang ada di kelurahan Rowosari, kecamatan

Tembalang, Semarang. Sebagian Besar penduduknya berada pada tingkat ekonomi menengah

kebawah. Sangat jarang ditemukan seorang pemuda yang melanjutkan pendidikannya hingga

perguruan tinggi, karena sebagian besar dari mereka langsung bekerja setelah lulus dari

SMA. Adapun mata pencaharian penduduk Kelurahan Rowosari ada 1269 orang yang bekerja

sebagai buruh bangunan dan industri, 1.076 orang pedagang, 916 orang tukang batu, 389

orang tukang kayu, dan sisanya sebagai penjahit, supir, dan pegawai negeri.

Kehidupan penduduk di Kelurahan Rowosari pada awalnya bercorak agraris dan mata

pencaharian masyarakatnya bersifat homogen, karena hampir seluruh penduduk di wilayah

Kelurahan Rowosari ini berprofesi sebagai petani, baik pada musim hujan maupun musim

kemarau. Namun akhir-akhir ini jumlah petani sangat menurun drastis, karena hasil dari

bertani tidak dapat dijadikan sebagai penghasilan tetap, karena tidak menentunya musim.

Sehingga hal ini menyebabkan penduduk yang berusia tua masih bertani dan yang berusia

muda sebagian besar menjadi buruh bangunan. Meskipun demikian peneliti melihat ada

beberapa potensi yang bisa kita kembangkan didaerah ini khususnya pada sektor wirausaha

antara lain banyaknya pohon pisang, menurut dinas Pertambangan dan Energi (Distamben)

Jateng, Bukit Rowosari masih bisa direkomendasikan untuk ditambang, karena terdapat

bahan galian C yang digunakan untuk tanah urug, namun dalah pelaksanaannya banyak

peraturan-peraturan yang dilanggar dalam proses pengerukan sehingga mengakibatkan

rusaknya ekosistem didaerah lokasi tambang, tanahnya menjadi tandus, terjadinya krisis air

bersih, adanya polusi udara dari debu hasil dari penambangan, lokasi pertambangan rawan

longsor, kemudian terjadinya keurasakan jalan. Selain peluang tersebut, peneliti melihat

adanya potensi lain di daerah tersebut, yaitu inovasi dalam pembuatan makanan dengan

bahan dasar kersen. Sepanjang jalan di daerah rowosari banyak ditemukan pohon buah kersen

yang tentunya tidak digunakan kecuali untuk tempat berteduh. Menurut dinas kesehatan jawa

(6)

Buah kersen ini sangat berkhasiat dan memiliki kandungan yang lebih baik jika dibandingkan

dengan berbagai larutan isotonik yng kini banyak beredart di pasaran. Kandungan buah

kersen setiap 100 gram kersen terkandung : air (77,8 gram),protein (0,384 gram), Lemak

(1,56 Gram), karbohidrat (17,9 gram), serat (4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium (124,6 mg),

fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), karoten (0,019g), tianin (0,065g), ribofalin (0,037g), niacin

(0,554 g) dan kandungan vitamin C (80,5 mg) nilai energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100

gram. sedangkan daun kersen atau talok ini telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat

tradisional yang digunakan sebagai obat sakit kepala dan anti radang oleh masyarakat Peru.

Beberapa khasiat dari buah talok yaitu Antiseptik. Kandungan dan rebusan daun kersen ternyata dapat berkasiat sebagaipembunuh microba berbahaya dan dapat digunakan sebagai

anti septik. Dari penelitian yang dilakukan oleh penelitian herbal dari malaysia didapat hasil

bahwa rebusan daun Kersen dapat digunakan untuk membunuh bakteri C.Diptheriea, S.

Aureus, P Vulgaris, S Epidemidis dan K Rizhophil pada percobaan yang dilakukan secara

invitro. Antiflamasi, rebusan daun kersen juga memiliki kasiat anti radang atau mengurangi

radang (antiflamasi) dan juga menurunkan panas, ini data dari hasil penelitian dengan

menggunakan hewan tikus sebagai objek penelitian. Antitumor, andungan senyawa flavonoid yang dikandung daun kersen ternyata memiliki kasiat dapat menghambat

perkembangan sel kanker (mouse hapatoma) secara laboratoris yang dilakukan para ilmuwan

dari peru. Penyembuh asam Urat, di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat denga cara mengkonsumsi bauh kersen sebayak 9 butir 3 kali

sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat.

Dari sinilah peneliti mendapat inovasi untuk membuat es krim dengan bahan dasar kersen

sebagai upaya untuk pemberdayaan ibu-ibu PKK dan upaya untuk meningkatkan pemasukan

ekonomi di daerah tersebut.

B. Tujuan dan Manfaat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan kelompok ibu PKK dapat:

1. Memberdayakan ibu-ibu dikawasan kelurahan Rowosari agar lebih produktif dalam

meningkatkan inovasi dan kreativitas guna memanfaatkan secara optimal sumber daya

dikawasan tersebut.

(7)

1. Membantu meningkatkan daya kreativitas dan inovasi ibu-ibu rumah tangga di kawasan

kelurahan Rowosari

2. Mampu memberikan pengaruh yang besar dalam mengajak ibu-ibu rumah tangga yang

kurang produktif untuk aktif memanfaatkan sumber daya yang ada di kelurahan Rowosari.

3. Dapat membantu ibu rumah tangga dikawasan kelurahan Rowosari RW 07 untuk lebih

produktif sekaligus mendapatkan keuntungan secara ekonomi.

Manfaat untuk peneliti:

1. Agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar terkait pemanfaatan sumber daya alam yang

belum optimal.

2. Dapat semakin kreatif dan inovatif.

C. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Hasil pengabdian masyarakat ini berupa modul tata cara pembuatan es krim dengan bahan

dasar kersen dan diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan inovasi

dalam berwirausaha khususnya dalam proses pengolahan “kersen” sebagai upaya

peningkatan ekonomi. Sehingga pada akhirnya dapat menjadi pionir dan dapat berkembang di

(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Kondisi Masyarakat Sasaran

Kelurahan Rowosari merupakan bagian wilayah pinggiran (sub urban) yang memiliki tingkat

kemiskinan yang tergolong tinggi yaitu sekitar 54,13%. Adapun luas wilayah Kelurahan

Rowosari adalah 719,577 Ha, yang terdiri dari 9 RW dan 41 RT. Kelurahan Rowosari terdiri

dari 2.243 Kepala Keluarga dengan penduduk yang berjumlah 8.722 jiwa, yang terdiri dari

4.212 orang laki-laki dan 4.510 orang perempuan.

Ada beberapa potensi besar yang dimiliki daerah Rowosari selain dari bidang pertanian

antara lain, banyaknya pohon pisang yang ditemukan didaerah tersebut. Bahkan sudah ada

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa etos tentang pemanfaatan buah pisang ini salah

satunya adalah untuk pembuatan sampo di daerah tersebut. Selain itu, daerah rowosari

memiliki potensi adanya bahan galian C yang digunakan untuk tanah urug. Potensi lainnya

yang hingga kini belum dikembangkan adalah banyaknya pohon kersen di daerah tersebut.

Uraian Permasalahan Masyarakat Sasaran

Jenis tanah di Kelurahan Rowosari bersifat sawah tadah hujan, jadi para petani tidak selalu

menanami sawahnya dengan padi. Hal ini dikarenakan musim hujan yang tidak menentu,

sehingga masa tanam padi hanya bisa dilakukan satu sampai dua kali dalam setahun.

Berdasarkan dari data monografi kelurahan Rowosari tahun2013 tercatat keadaan sosial

ekonomi Kelurahan Rowosari sebagian besar ditopang dari buruh bangunan ( 1.679 ) dan

sumber - sumber lain yaitu, Pegawai Negeri Sipil (58), wiraswasta (105 ), karyawan (2237),

nelayan (24), pemulung (541), dan sisanya sebagai penjahit, supir, dan pegawai negeri.

Kelurahan Rowosari memiliki sarana pendidikan yang cukup lengkap dari tingkat TK yang

berjumlah 3 sampai tingkat SMA berjumlah 1 unit. Namun demikian, sebagian besar

penduduk Kelurahan Rowosari hanya menempuh pendidikan hingga tingkat SD. Tidak

sedikit dari mereka yang juga buta huruf dan tidak tamat SD (Monografi Kelurahan Rowosari

(9)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Pelatihan peningkatan keterampilan pengolah kersen merupakan salah satu sarana untuk

meningkatkan keahlian mengolah kersen di kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang.

Pelatihan ini akan dilakukan melalui lima tahap berikut :

1. Assessment

Pada tahap awal ini, assessment dilakukan untuk mencari tahu tingkat pengetahuan atau

pemahaman ibu-ibu terhadap inovasi teknik pengolahan buah kersen. Selain itu, assessment

juga dilakukan untuk melihat keterampilan ibu-ibu untuk menghasilkan sebuah produk.

Tahap ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan sekaligus pemahaman dari

ibu-ibu untuk mengikuti pelatihan. Caranya dengan melakukan wawancara lansung dan

kuesioner untuk melihat inovasi ibu-ibu dalam pengolahan kersen. Hal ini juga berkaitan

dengan kelancaran dan kesuksesan pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan

keterampilan ibu-ibu dalam mengolah es krim dari kersen.

2. Preparation

Tahap preparation dilakukan dengan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan baik saat

pelaksanaan sosialisasi, sistematika distribusi, monitoring, dan evaluasi hasil .

Hal yang perlu dipersiapkan adalah modul pelatihan dan prasarana kegiatan :

a. Modul yang akan disiapkan antara lain memuat tentang khasiat buah kersen dan materi

tentang tahap-tahap pengolahan kersen menjadi krim kersen.

b. Sarana prasarana yang akan digunakan selama pelatihan berlangsung antara lain : 1)

Peralatan proses pengolahan

2) Perlengkapan ( bahan habis pakai ).

3) Modul petunjuk pengolahan kersen untuk pembuatan es Krim

4)Surat kerjasama terhadap perusahaan atau toko-toko tertentu yang mau menjadi

distributor dalam penjualan es Plok-Nyes.

3. Excecution

Pelaksanaan kegiatan Pelatihan keterampilan pembuatan es krim kersen dilakukan selama

dua hari dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan simulasi/praktek. Pelatihan

diselenggarakan di kentor kelurahan Rowosari.. Metode ceramah dilakukan pada hari

pertama pelatihan dengan mengumpulkan ibu-ibu PKK dalam satu tempat yang telah

dipersiapkan. Pembukaan acara, Sambutan dari pihak kampus, dan kepala desa dan

dilanjutkan dengan materi terdiri dari empat dua materi, yaitu :

(10)

c. Cara pengolahan kersen menjadi es krim Plok-Nyes

Metode diskusi meliputi tanya jawab antara peserta pelatihan dan trainer. pemahaman peserta

terhadap materi yang telah disampaikan. Metode simulasi/praktek dilakukan pada hari kedua

pelatihan.

4. Monitoring

Monitoring dilakukan dengan mendatangi tempat pembuatan es Plok-Nyes. Monitoring akan

lebih difokuskan pada keberlanjutan dan peningkatan produksi dari pembuatan es krim

Plok-Nyes.. Monitoring dilakukan tiga kali dalam jangka waktu dua 1 minggu yang dimulai sejak

2 minggu setelah pelatihan. Adapun hal-hal yang akan dimonitoring antara lain:

a. Perkembangan pengolahan es krim Plok Nyes

b. Tanggapan masyarakat terhadap es Krim Plok Nyes

c. Keberlanjutan es krim Plok-Nyes.

5. Evaluation

Evaluation diadakan pada akhir kegiatan. Evaluation dilakukan dengan observasi dan

wawancara. Indikator dari evaluation untuk menilai tingkat perkembangan yang sudah

mengikuti pelatihan yaitu dari segi psoses dan hasil:

a. Mengalami peningkatan pengembangan pembuatan es Krim Plok Nyes, dengan munculnya

inovasi-inovasi baru terkait cara pembuatan es Krim Plok Nyes baik itu dari segi rasa ataupun

tampilan.

b. Adanya peningkatan dalam jumlah produksi es Krim Plok-Nyes.

Setelah peserta mengikuti seluruh tahap pelatihan ini, maka para pengolah tersebut akan

(11)

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 ANGGRAN BIAYA

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1

Peralatan penunjang : Peralatan yang digunakan untuk menunjang

kegiatan seminar sampai pembuatan es Plok Nyes. Diantaranya

adalah freezer, blender, saringan, baskom, nampan, sendok, dan

sewa projektor untuk seminar.

Rp 2,560,000.00

2

Peralatan habis pakai : Peralatan dan bahan yang habis ketika

digunakan pada saat seminar, pelatihan dan pembuatan es Plok

Nyes. Diantaranya adalah buah kersen, yoghurt, agar bubuk, susu,

pengembang es krim, plastik, perekat plastik, honor pembicara,

dan snack yang digunakan saat seminar dan pelatihan.

Rp 4,147,000.00

3

Perjalanan : Transportasi yang digunakan pada saat observasi,

seminar dan pelatihan, serta pendampingan terhadap ibu-ibu PKK

dalam membuat es Plok Nyes.

Rp 2,550,000.00

4

Lain-lain : Biaya untuk administrasi, penggandaan proposal dan

LPJ, kenang-kenangan, pamflet, dokumentasi, dan spanduk MMT

guna melakukan publikasi.

Rp. 1,900,000,00

(12)

4.2 JADWAL KEGIATAN

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 Persiapan

2 Observasi

3

Seminar dan

Pelatihan

Pembuatan Es

Plok Nyes

4

Pembuatan Es

Plok Nyes

5 Pendampingan

6 Evaluasi

7 Publikasi

8

Penyusunan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ramalena, O., Hubungan status ekonomi dengan tingkat kecemasan orang tua terhadap

pendidikan anak di RW 05 kelurahan Rowosari Semarang,

http://digilib.unimus.ac.id.iddownload.php?id=4513., Universitas Muhammadiyah

Semarang, diakses pada tanggal 22 Oktober 2013 jam 20.15 WIB.

Dinas Kesehatan kota Semarang, Puskesmas Rowosari (data penduduk),

http://dinkeskotasemarang.wordpress.com/profil-puskesmas/rowosari/., diakses

pada tanggal 22 Oktober 2013 jam 20.00 WIB.

Renggapratiwi, A., Kemiskinan dalam perkembangan kota Semarang: karakteristik dan

respon kebijakan,

http://eprints.undip.ac.id/24264/1/AMELIA_RENGGAPRATIWI.pdf., Universitas

Diponegoro, diakses tanggal 22 Oktober 2013 jam 20.30 WIB.

Kelurahan Rowosari. 2013. Rekapitulasi data statistic monografi. Semarang: Kantor

Kelurahan Rowosari.

Walisongo, Praktek sewa menyewa dan pemanfaatan tanah eks bengkok dikelurahan

Rowosari kecamatan Tembalang kota Semarang,

http://library.walisongo.ac.id/digilib/download.php?id=8355., diakses pada tanggal

(14)

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A Identitas Pribadi

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ayu Kurnia S

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Psikologi

4 NIM 15010112130163

5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonosobo, 08 Maret 1995

6 E-mail ayukurnias@gmail.com

7 Nomor Telepon/ Hp 085875107055

B Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

(15)

C Pemakaian seminar ilmiah

No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul artikel ilmiah Waktu dan tempat

1

2

3

D Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis penghargaan Institusi pemberi

penghargaan

Tahun

1

2

3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Freezer Tahap pembuatan dan

pendampingan 1 buah Rp 1,250,000.00 Rp 1,250,000.00

Blender Tahap proses pembuatan

dan pendampingan 3 buah Rp 240,000.00 Rp 720,000.00

Saringan Tahap pendampingan

dan pembuatan 3 buah Rp 12,000.00 Rp 36,000.00

Baskom Tahap proses pembuatan

dan pendampingan 10 buah Rp 15,000.00 Rp 150,000.00

Sendok Sop Tahap proses pembuatan

dan pendampingan 5 buah Rp 10,000.00 Rp 50,000.00

Sewa Projektor Tahap Sosialisasi dan

Seminar 1 Hari Rp 200,000.00 Rp 200,000.00

Impulse Sealer

genggam (Alat

Perekat Plastik)

Tahap Sosialisasi dan

Pembuatan 2 buah Rp 77,000.00 Rp 154,000.00

Sub Total Rp2,560,000.00

2. Bahan habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Snack Sosialisasi

(Pagi-siang) hari pertaman

Tahap Sosialisasi

dan Seminar 30 Orang X 1 Hari Rp 12,000.00 Rp360,000.00

Snack Pelatihan Dan

Makan(Pagi-Sore) hari

kedua

A. Peserta

(22)

perangkat desa

C.Tim PKM-M

dan Pembuatan 4 Orang X 2 Kali Rp 25,000.00 Rp200,000.00

es Plok Nyes 4 Orang X 2 Kali Rp 40,000.00 Rp320,000.00

Honor Pembicara Tahap Sosialisasi 1 Kali Rp 700,000.00 Rp 700,000.00

Bahan Yoghurt Tahap Pelatihan

dan Pembuatan 3 Liter Rp 55,000.00 Rp 165,000.00

Buah Kersen Tahap Pelatihan

dan Pembuatan 5 Kg Rp 10,000.00 Rp 50,000.00

Pengembang Es Krim

(Gelatin)

Tahap Pelatihan

dan Pembuatan 3 Kg Rp 175,000.00 Rp 525,000.00

Bahan Agar Bubuk Tahap Pelatihan

dan Pembuatan 12 pack Rp 11,000.00 Rp 132,000.00

Plastik Tahap Pelatihan

dan Pembuatan 25 pack Rp 15,000.00 Rp 375,000.00

Susu Kaleng Tahap Pelatihan

dan Pembuatan 8 buah Rp 15,000.00 Rp 120,000.00

Sub Total Rp 4,147,000.00

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Transportasi Observasi Perjalanan 1 kali Rp 150,000.00 Rp 150,000.00

Transportasi Seminar

dan Pelatihan Perjalanan 4 Orang X 10 Kali Rp 30,000.00 Rp 1,200,000.00

Transportasi Bimbingan

sebanyak 60 kali

pertemuan

Perjalanan 60 Kali Rp 20,000.00 Rp 1,200,000.00

(23)

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Penggandaan Proposal dan

LPJ Tahap Publikasi 10 proposal Rp 30,000.00 Rp300,000.00

Administrasi Tahap Seminar dan Pendampingan Rp 300,000.00 Kenang-Kenangan Untuk

Kepala Desa dan warga Tahap Publikasi 2 buah Rp 200,000.00 Rp 400,000.00

Dokumentasi

Tahap

Sosialisasi dan

Pendampingan

Rp 400,000.00

Pamflet

Tahap

Sosialisasi dan

Publikasi

200

Exemplar Rp 1,500.00 Rp 300,000.00

Spanduk MMT

Tahap

Sosialisasi dan

Publikasi

2 buah Rp 100,000.00 Rp 200,000.00

Sub Total Rp 1,900,000.00

(24)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/ NIM Program

Studi Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Ayu Kurnia S Psikologi Psikologi 9 jam/ minggu Ketua kegiatan,

metode pelaksanaan,

penandatanganan

mitra dan pembuatan

latar belakang.

2 Inda

Puspitaningrum

Psikologi Psikologi 9 jam/ minggu Pembuatan dan

pengeditan proposal

kegiatan dan

lampiran-lampiran.

3 Riska

Meganingrum

Psikologi Psikologi 9 jam/minggu Survei lapangan,

gambaran umum

masyarakat sasaran,

dan pemberi saran

tujuan dan manfaat

kegiatan.

4 Triyono Teknik

Industri

Teknik

Industri

9 jam/ minggu Pembuatan rincian

dana dan jadwal

(25)
(26)
(27)

Lampiran 6. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan

1. Kemasan es Plok-Nyes

Tampak Depan Tampak Belakang

2. Peralatan yang digunakan

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan model probabilistik punahnya parasit malaria yang resisten terhadap obat klorokuin plus amodiakuin di suatu daerah populasi diperoleh rumusan permodelan se-

Urutan sektor-sektor dari pertumbuhan yang tertinggi adalah sektor pengangkutan-komunikasi 9,81 persen, sektor pertambangan-penggalian 7,95 persen, sektor konstruksi 5,47

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai adalah mengkaji kondisi parkir berdasarkan karakteristik kawasan dan kebutuhan parkir kawasan Singosaren yang

Algoritma RSA banyak digunakan untuk pengamanan pesan dan pembu- atan tanda tangan digital (digital signature). Keamanan- nya terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan prima

Pemberdayaan perempuan melalui bank sampah Ngudi Makmur di dusun Serut dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK dengan baik dan dapat mengatasi serta meningkatkan kualitas

Kegiatan edukasi dan pelatihan deteksi dini diabetes mellitus pada kelompok ibu PKK sebagai upaya pencegahan kehamilan risiko tinggi di Desa Bakti Seraga

1.. Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. Bukti P1-8 : Salinan