• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja usaha pada sentra usaha kecil menengah : 9survey pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja usaha pada sentra usaha kecil menengah : 9survey pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon)"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Nama : Rizki Desaina Losalia Tempat & Tanggal lahir : Cirebon, 10 februari 1992

Domisili : Jl. Batik Halus Gg. Pasir Awi no.100 Cikutra Barat

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Tinggi/Berat Badan : 161 Cm/52Kg

Handphone : 085724686110/082121360092

E-mail : Rizkidesaina@gmail.com

/Hobi : Sport, Backpacker, Travelling dan Organisasi

.00000000000

Latarbelakang Pendidikan :

Formal :

- 1996 – 1997 TK. Putera Beringin Kota Cirebon

-1997 – 2003 SD Negeri Kesambi – Dalam II Kota Cirebon -2003 – 2006 SMP Negeri 2 Kota Cirebon

-2006 – 2009 SMA Negeri 1 Kota Cirebon

-2009 – 2013 Universitas Komputer Indonesia Bandung

Non Formal :

-2013 Khursus Bahasa Inggris di LIBIE Kopma UNPAD

(5)

The Influence of Creativity and Innovation To The Bussines Performance at The Centre Of Small and Medium Bussines

(Survey at The Central of Small and Medium Bussines Trusmi Batik Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh :

RIZKI DESAINA LOSALIA 21209148

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(6)

i Assalamu’allaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita sebagai hamba-Nya. Atas

rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan

penyusunan penelitian skripsi dengan tepat waktu.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

jenjang S1 pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia, dengan judul “Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Usaha pada Sentra Usaha Menengah (studi kasus pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon)” perkembangan ilmu yang dinamis terus berkembang sehingga mengahasilkan ilmu baru yang lebih baik dari saat ini.

Masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini. Untuk itu, koreksi

dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis dalam pencapaian

kesempurnaan dalam penelitian ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini

perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas

(7)

ii

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen

pembimbing yang telah membimbing serta mengarahkan penulis agar

terselesaikannya penyusunan Usulan Penelitian ini, terima kasih banyak

karena bimbingannya skripsi ini terselesaikan dengan tepat waktu dan masih

banyak hal lagi yang didapat melalui bimbingannya untuk menjadi yang

terbaik diantara yang baik melalui motovasi dan sarannya.

4. Dinas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat serta Dinas

Perindustrian dan Perdagangan yang telah membantu memberikan data serta

ijin untuk melakukan Penelitian sehingga tersusunlah laporan Usulan

Penelitian ini.

5. Untuk Para Owner Batik di daerah Trusmi Cirebon yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang tidak bisa disebutkan satu

persatunya.

6. Untuk Orang Tua tercinta bapak Tessa O. Sulaeman, BAE yang selalu

memberikan doa dan semangat dan khususnya untuk ibuku sayang Siti

Choiriawati ibuku tersayang yang telah berada di surga yang indah, skripsi ini

terselesaikan karena doa beliau di surga Allah SWT, serta untuk adik-adik

tersayang Yobi Desandiona semoga cepat menyusul menjadi sarjana yang

terbaik dan Yogi Demas Nurmaulana yang telah berkontribusi dalam

tersusunnya skripsi ini. Mereka semua selalu memberi warna dalam hidup

(8)

iii

memberikan dukungan, saran dan motivasi bagi penulis. Terima kasih atas

segala kabaikannya selama kurang lebih 4 (empat) tahun bersama dan

mendengarkan keluh kesah mn-4 yang selalu membuat peristiwa menarik.

9. Para Staf Dosen yang selalu memberikan semangat dan motivasi, terimakasih

Ibu Lita, Ibu Rahma, Ibu Lina, Ibu Isniar, dan Bapak Rizki serta Bapak

Oman. Tidak lupa juga untuk staf kesekretariatan Manajemen yang selalu

memberikan informasi, terimakasih Teh Hana, Teh Maya, Teh Hana, dan Teh

Senny pasti selalu kangen teteh-teteh yang cantik ini.

10. Sahabat yang selalu membantu dan untuk seseorang yang tidak hentinya

memberikan dukungan doa dan motivasi serta perhatiannya, serta

teman-teman kelas Mn-4 yang telah memberikan bantuan dan dukungan pada

penulis, terima kasih Gojas Gojlag Crew : Rossy, Renita, Andriani, Acep,

Agni, Hara, Cikal, Septia, Tri, Andri, Firman, Adit, dan yang lainnya yang

tidak dapat disebutkan seluruhnya.

11. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu tapi doanya sampai kepada penulis

karena dapat selesai tepat waktu. Semoga kebaikannya dapat dibalas oleh

(9)

iv Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juli 2013

(10)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRAK ABSTRACT

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xxii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ...1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ...9

1.2.1Identifikasi Masalah ...9

1.2.2Rumusan Masalah ...11

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ...11

1.3.1Maksud Penelitian ...11

1.3.2Tujuan Penelitian ...11

1.4Kegunaan Penelitian ...12

1.4.1Kegunaan Praktis ...12

(11)

v

2.1.1 Kreativitas...14

2.1.1.1 Pengertian Kreativitas ...14

2.1.1.2 Indikator Kreativitas ...17

2.2.1 Inovasi ...17

2.2.1.1Pengertian Inovasi...17

2.2.1.2Indikator Inovasi...18

2.3.1 Kinerja Usaha ...19

2.3.1.1Pengertian Kinerja Usaha ...19

2.3.1.2Indikator Kinerja Usaha...20

2.4.1 Hasil Penelitian Terdahulu...21

2.5.1 Kerangka Pemikiran...23

2.6.1Keterkaitan antar variabel………...24

2.6.1.1Hubungan antara Kreativitas dan Kinerja Usaha...24

2.6.1.2Hubungan antara Inovasi dan Kinerja Usaha...25

2.6.1.3Hubungan antara Kreativitas dan Inovasi...26

2.6.1.4Hubungan antara Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Usaha...26

2.7.1 Hipotesis ...29

(12)

vi

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data...41

3.2.3.1Sumber Data Penelitian...41

3.2.3.2Teknik Penentuan Data...42

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data...43

3.2.4.1 Uji Validitas...46

3.2.4.2 Uji Realibilitas...47

3.2.4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas...48

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis...52

3.2.5.1 Rancangan Analisis...49

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis...56

3.2.5.3 Hasil Pengujian Hipotesis...65

BAB IV HASIL PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian...70

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan...70

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan...70

4.1.2 Kondisi Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon...71

4.1.3 Aktivitas Perusahaan...74

4.2 Karakteristik Responden...79

(13)

vii

4.3.1 Analisis Deskriptif Kreativitas Pengusaha Sentra UKM Batik

Trusmi...83

4.3.1.1 Terkukan Akan Pengalaman (Openness To Experince)...83

4.3.1.2 Memperhatikan Dengan Cara Yang Tidak Biasa...85

4.3.1.3 Kesungguhan...87

4.3.1.4 Menerima dan Merekonsiliasi Sesuatu Yang Bertentangan...89

4.3.1.5 Toleransi...90

4.3.1.6 Independen...92

4.3.1.7 Berfikir Dan Bertindak...94

4.3.1.8 Otonomi...95

4.3.1.9 Percaya Diri...97

4.3.1.10 Mandiri...98

4.3.1.11 Risk Taker (Pengambil Keputusan)...100

4.3.1.12 Gigih...102

4.3.1.13 Sensitif...103

4.3.1.14 Mampu Terhadap Ide-ide Yang Baru...105

(14)

viii

4.3.1.19 Bebas Dari Rasa Takut Gagal...113

4.3.1.20 Imajinasi...115

4.3.1.21Selektif...116

4.3.2 Analisis Deskriptif Inovasi Pengusaha Sentra UKM Batik Trusmi...120

4.3.2.1 Produk...120

4.3.2.1.1 Produk Baru...121

4.3.2.1.2 Perubahan Produk Baru...122

4.3.2.1.3 Desain Produk Baru...124

4.3.2.2 Pelayanan...125

4.3.2.2.1 Pelayanan Prima...126

4.3.2.2.2 Jenis Pelayanan Baru...127

4.3.2.3 Proses...129

4.3.2.3.1 Perbaikan Proses Yang Sudah Ada...129

4.3.2.3.2 Pemanfaatan Alat/Teknologi Baru...131

4.3.2.4 Pasar...133

4.3.2.4.1 Lokasi/Tujuan Pasaran Ysng Baru...134

(15)

ix

4.3.2.6 Organisasi Usaha...140

4.3.2.6.1 Sistem Pengelolaan Produksi Yang Baru...141

4.3.2.6.2 Penggunaan Kontrol Kualitas Produksi...142

4.3.2.6.3 Penyederhanaan Pengambilan Keputusan...144

4.3.2.6.4 Pengembangan Tenaga Kerja Dengan Cara Baru...146

4.3.3.3 Kinerja Usaha Sentra UKM Batik Trusmi...149

4.3.3.3.1 Kualitas Output...149

4.3.3.3.2 Kuantitas Output...151

4.3.3.3.3 Waktu Kerja...153

4.3.3.3.4 Kerjasama Dengan Rekan Kerja...154

4.3.4 Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Usaha...158

4.4.2.1 Model Pengukuran ...160

4.4.2.1.1 Model Pengukuran Variabel Kreativitas...162

4.4.2.1.2 Model Pengukuran Variabel Inovasi...165

4.4.2.1.3 Model Pengukuran Variabel Kinerja Usaha...167

4.4.2.1.4 Model Struktural...168

(16)

x

5.1 Kesimpulan...182

5.2 Saran...183

(17)

Ardy Mandala, Edy Raharja. 2012. Peran Pendidikan, Pengalaman, dan Inovasi terhadap Produktivitas Usaha Kecil Menengah. Diponegoro Journal of Management, Vol, 1, No. 2, pp. 1-11.

Chris Barker, Nancy Pistrang & Robert Elliot (2002). Research Methods in Clinical Psychology. (2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England.

Deden, A., Janvita, J. Sudirham. 2012. Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil. Vol, 11. No.1, pp. 42-59.

Edi Wahyudi, 2010, Strategi Peningkatan Akses Pasara dan Peluang Inovasi Usaha Kecil Nelayan Pasuruan. Riset Ilmiah Strategi (L-RIS) dan Prodi Adm. Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember, Vol. 23, No. 3, pp. 196-205.

Ernani Hadiyati. 2011. Kreativitas dan Inovasi berpengaruh terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 13 No. 1. pp. 8-16.

Hanadi Mubarak Al-Mubaraki. Dalam Innovation System in European Countriea : A SWOT Analysis. European Journal of Bussines and Management , Vol. 4 No. 15. 2012.

Petter Swann and Daniel Birk. 2005. Dikutip dalam buku How do Creativity and Design Enchance Business Performence ? a Frame Work for Interpreting the Evidence.

Sundgren et al, 2005. di kutip oleh Dr. Gabor et al. dalam The Impact of Creative Organizational Climate on the Innovation Activity of Medical devices Manufacturing Firms in Hungary. European Journal of Bussines and Management , Vol. 4 No. 13. 2012.

Siyamtinah, Heru Sulistyo, Eny Rahmani, 2011, Model Peningkatan Kinerja Melalui Kapabilitas Inovasi Pada UKM Semarang. Seminar Nasional Ilmu Ekonomi Terapan , pp. 251-262.

(18)

Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Agribrisnis di Papua. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 12, No. 2 September, pp. 133-141.

http://rajapresentasi.com/2012/08/kreativitas-dan-inovasi-bisnis-agar-erencanaan-menjadi-kenyataan/(14-07-2013) http://www.tempo.co.id/edunet/(14-07-2013)

(19)

1

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM saat mendapatkan peranan

penting dalam perekonomian negara khususnya pada negara Indonesia. Hal ini

dikarenakan UMKM dapat menyerap tenaga kerja agar tidak banyak timbulnya

pengangguran pada setiap daerah dan UMKM seperti yang telah dilansirkan

bahwa terbukti mampu menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat krisis

ekonomi pada tahun 1997. UMKM pun terbukti mempunyai ketahanan relatif lebih baik dibandingkan dengan usaha skala yang lebih besar. Maka tidak

mengherankan bahwa pada masa krisis dan masa pemulihan perekonomin negara

Indonesia saat ini, UMKM memiliki peranan besar yang sangat strategis.

Indonesia adalah sebuah negara yang terkenal dengan sebutan Multiculture hal ini dapat dilihat dari keanekaragaman seni dan budaya yang tersebar luas disetiap

daerahnya. Hal ini memunculkan ide kreatif kewirausahaan masyarakat sekitar

untuk membuat gagasan bisnis seperti membuat industri – industri kecil dan

menengah (IKM) untuk dapat memasarkan budaya yang setiap daerah miliki

tanpa mengubah jati diri sebuah kesenian dan budaya tersebut. Seperti halnya

dengan batik. Pada awalnya batik hanya dikenal oleh kalangan keraton atau abdi

(20)

acara kerajaan, sehingga pada waktu itu batik hanya digunakan oleh para raja,

bangsawan dan abdi kerajaan.

Namun tidak dengan masa modern, kini batik telah berkembang menjadi icon

pakaian nasional Indonesia. Batik mulai digunakan oleh masyarakat umum pada

awal abad ke-19 dan jenis batik yang sering dikenal yaitu batik tulis, lalu seiring

dengan perkembangan zaman batik dapat diinovasikan dengan batik cap dan

printing bermotif batik. Keindahan dan keunikan motif batik yang beragam membuat para turis mancanegara tertarik untuk menggunakan batik buatan

Indonesia.

Salah satu daerah terbesar penghasil batik di Jawa Barat adalah Cirebon. Sentra

Pembuatan batik Cirebon berada di Desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon,

Kecamatan Plered. Batik Cirebon sering disebut juga dengan batik Trusmi karena

di Cirebon hanya ada satu sentra pembuatan batik yaitu di daerah Trusmi. Produk

batik yang terkenal antara lain batik Pesisiran, batik Mega Mendung, batik Sawat

Panganten, batik Urang Jejer, dan lain – lain.

Untuk sebagian besar masyarakat Trusmi, industri batik merupakan salah satu

mata pencaharian utama. Industri batik Trusmi tergolong kedalam industri padat

karya, karena membutuhkan cukup banyak tenaga kerja manusia dengn beberapa

keahlian khusus. Indusrti batik Trusmi pun telah memberikan kontribusi yang

sangat besar khususnya untuk pemerintahan kabupaten Cirebon karena adanya

penyerapan tenaga kerja bagi penduduk sekitar bahkan penduduk luar daerah

(21)

Tabel 1.1

Data Jumlah Tenaga Kerja dan Penjualan ada Industri Batik Trusmi

Tahun Jumlah Tenaga Kerja (Orang)

Prosentase Pertumbuhan

(%)

Data Penjualan (Rp)

Prosentase Pertumbuhan

(%)

2007 1.210 - 447.178.200 -

2008 1.197 -0,010% 307.738.000 -0,31%

2009 1.189 -0,006% 228.360.600 -0,26%

2010 998 -0,160% 208.280.200 -0,09%

2011 1.102 0,104% 198.260.800 -0,04%

Sumber : Desperindag Kab. Cirebon 2012

Berdasarkan pada tabel 1.1 di atas, dilihat dengan adanya fulktuasi dalam

jumlah tenaga kerja yang relatif menurun dan data penjualan yang semakin tahun

berkurang pendapatannya hal ini didasarkan dari data Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kab. Cirebon. Maka hal ini dapat diindikasikan bahwa adanya

ketidaksesuaian pada indikator kualitas output dan kuantitas output berbeda

halnya dengan yang dikatakan Johnson (1991:19) pada penelitian Mulyanto

(2007:76) menyatakan bahwa, Kinerja merupakan salah satu ukuran dari perilaku

yng aktual di tempat kerja yang bersifat demensional, dimana dimensi kerja

meliputi kulitas output, kuntitas output, waktu kerja, kerjasama dengan rekan

kerja. Menurut sumber dari Desperindag Kab. Cirebon, kondisi tersebut

dipengaruhi oleh adanya krisis ekonomi, kenaikan harga bahan bakar, kenaikan

tarif dasar listrik, dan masuknya produk – produk asing seperti dari Negara China.

Meskipun demikian industri Batik Cirebon atau Batik Trusmi harus selalu

(22)

Indonesia. Sedangkan berdasarkan wawancara dari beberapa pemilik dari toko

yang memproduksikan batik trusmi hal ini terjadi karena para pemilik hanya

mengandalkan mesin atau teknologi sehingga kinerja dalam usaha berkurang,

padahal batik itu lebih diminati apabila batik diproduksi dengan tangan para

pekerja secara manual atau lebih jelasnya batik tulis akibat penggunaan mesin

tersebut maka, banyak berkurangnya jumlah tenaga kerja.

menurut Evans (1994) dalam penelitian Deden A. Wahab Syah’roni, Janivita

J. Sudirham (2012:46) kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang

pengetahuan di dalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk

berfikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan

gagasan – gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang

bermanfaat. Namun tidak selamanya pertumbuhan batik dapat berlangsung

dengan baik, ada saja kendala yang hadapi para pengusaha batik seperti halnya

dengan krisis perekonomian dan arus globalisasi seperti adanya perjanjian ASEAN – China Free Trade Agreement (ACFTA) sejak 1 Januari 2010 yang

dimuat pada artikel Pikiran Rakyat tertanggal 29 oktober 2009. Kendala

berikutnya seperti beredarnya batik ilegal ke pasar Indonesia pada tahun 2008

yang diindikasi berasal dari produk China yang diselundupkan yang diperkirakan

mencapai 290 miliar rupiah. Menyebarnya batik asing ini dapat mengambil alih

pangsa pasar batik yang selama ini menjadi tumpuan penghasilan para pengusaha

batik lokal, termasuk batik Trusmi Cirebon. Hal ini disampaikan oleh Dirjen

Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departement Perindustrian Fauzi Aziz

(23)

Masuknya batik asing asal China yang telah beredar luas di Indonesia sangat

mengkhawatirkan para pengusaha batik, pasalnya para pengusaha harus bersaing

ketat, tidak dengan para pesaing lokal sejenis saja namun dengan pesaing asing.

Hal ini membuat para pengusaha harus mampu memberikan inovasi dan krativitas

agar mampu menaikan kinerja usahanya yang selama ini telah dirintisnya dari nol.

Penurunan pendapatan para pengusaha tersebut dapat dilihat pada data

penjualan produk batik Trusmi dibawah yang pertumbuhannya relatif semakin

menurun.

Ada beberapa faktor dalam menentukan sebuah kinerja usaha agar selalu naik

dan berkembang, salah satu faktornya yaitu kreativitas dan inovasi. Kreativitas

harus selalu dikembangkan agar masyarakat tidak merasa bosan dan harus adanya

inovasi sebuah produk atau gagasan agar para pelanggan lokal maupun asing

makin banyak yang tertarik dan melirik batik khususnya batik Trusmi.

Motif Mega Mendung yang pada awalnya selalu berunsurkan warna biru

diselingi warna merah menggambarkan maskulinitas dan suasana dinamis hal ini

dikatakan oleh Bapak Katura ketika melakukan wawancara mengenai batik

Trusmi Cirebon, warna biru diselingi warna merah menggambarkan maskulinitas

dan suasana dinamis karena dalam proses pembuatannya ada campur tangan

laki-laki. Kaum laki-laki anggota tarekatlah yang pada awalnya merintis tradisi batik.

Warna biru dan merah tua juga menggambarkan psikologi masyarakat pesisir

yang lugas, terbuka dan egaliter. Selain itu, warna biru juga disebut-sebut

melambangkan warna langit yang luas, bersahabat dan tenang serta

(24)

kesuburan dan pemberi kehidupan. Warna biru yang digunakan mulai dari warna

biru muda sampai dengan warna biru tua. Biru muda menggambarkan makin

cerahnya kehidupan dan biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung

air hujan dan memberi kehidupan. Dalam perkembangannya, motif Mega

Mendung mengalami banyak perkembangan dan dimodifikasi sesuai permintaan

pasar. Motif megamendung dikombinasi dengan motif hewan, bunga atau motif

lain. Sesungguhnya penggabungan motif seperti ini sudah dilakukan oleh para

pembatik tradisional sejak dulu, namun perkembangannya menjadi sangat pesat

dengan adanya campur tangan dari para perancang busana. Selain motif, warna

motif megamendung yang awalnya biru dan merah, sekarang berkembang

menjadi berbagai macam warna. Ada motif megamendung yang berwarna kuning,

hijau, coklat dan lain-lain.

Gambar 1.1 Motif Mega Mendung

Selain kreativitas, faktor yang cukup berpengaruh dalam kenaikan sebuah

kinerja usaha adalah inovasi. Menurut Ernani Hadiyati (2011:11) mengatakan bahwa Suryana (2003) manyatakan “ inovasi yaitu sebagai kemampuan untuk

menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Inovasi dari proses produksinya

yaitu dengan menggunakan mesin atau teknologi, dahulu proses produksi

(25)

ekonomis diproduksi secara besar-besaran dengan cara disablon (printing) di

pabrik-pabrik. Walaupun kain bermotif megamendung yang dihasilkan dengan

proses seperti ini sebenarnya tidak bisa disebut dengan batik. Wujud motif

megamendungpun yang dulunya hanya dikenal dalam wujud kain batik, sekarang

bisa ditemui dalam berbagai macam bentuk barang. Ada yang berupa hiasan

dinding lukisan kaca, produk interior seperti ukiran kayu maupun

produk-produk peralatan rumah tangga seperti sarung bantal, sprei, taplak meja dan

lain-lain. Hal ini berpengaruh pada kinerja usaha pada Sentra Batik di Trusmi karena

ide kreatif yang dituangkan sehingga terjadi sebuah keunikan dalam pembuatan

batik hal ini membuat terobosan baru pada batik agar batik tetap diminati para

kreatif yang segar setiap saatnya. 13 43,3% 17 56,7%

2 Anda dapat membiarkan

karyawan atau bawahan anda untuk dapat mengekspresikan ide-ide yang dimilikinya

14 46,7% 16 53,3%

3 Anda termasuk orang yang bebas

dan berwawasan luas 12 40% 18 60%

Inovasi 4 Anda selalu memberikan

produk-produk yang menarik 18 60% 12 40%

5 Anda mampu memberikan

pelayanan jenis baru bagi konsumen

16 53,3% 14 46,7%

6 Tersedianya sumber pasokan

untuk ketersediaan bahan baku batik

12 40% 18 60%

Kinerja Usaha 7 Toko anda memiliki kualitas

produk yang sangat bagus 18 60% 12 40%

8 Setiap hari selalu ada konsumen

(26)

9 Karyawan yang disiplin akan

waktu kerja 17 56,7% 13 43,3%

10 Selalu ada peningkatan profit

setiap harinya 18 40% 12 60%

Berdasarkan survey dari 30 responden dari pemilik usaha pada batik trusmi,

variabel kreativitas menunjukan bahwa Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon masih

kurang kreatif, dimana 56,7% pengusaha tidak memberikan ide kreatif yang segar

setiap saatnya dan 43,3% pengusaha mampu memberikan ide kreatifnya. Lalu

pengusaha dirasakan kurang memberikan kebebasan berekspresi pada

karyawannya yang ditunjukan dari hasil survey awal dimana 53,3% pengusaha

tidak memberikan kebebasan berekspresi, hanya 46,7% pengusaha yang

memberikan kebebasan berekspresi bagi karyawannya untuk mampu

mengembangkan ide – ide kreatifnya. Para pengusaha juga dirasakan tidak

memiliki wawasan yang luas hal ini dibuktikan dari hasil survey awal bahwa 60%

para pengusaha tidak memiliki wawasan yang luas dan 40% sisanya sudah

memiliki wawasan yang luas. Lalu dari variabel inovasi, para pengusaha kurang

dapat berinovasi ditandai dengan tidak tersedianya sumber pasokan untuk

ketersediaan bahan baku batik dan hal ini dibuktikan dengan hasil survey awal

bahwa 60% responden menyatakan kurang dapat berinovasi ditandai dengan

kurang tersedianya sumber pasokan untuk ketersediaan bahan baku batik. Dan

40% sisanya menyatakan sudah tersedia bahan baku batik. Variable kinerja usaha

menunjukan hasil yang kurang yang ditandai dengan 56,7% pengusaha

menyatakan tidak adanya pelanggan baru yang datang ke toko dan 45,3% sisanya

(27)

survey awal 60% para pengusaha menyatakan bahwa tidak adanya penigkatan

profit setiap harinya, sedangkan 40% para pengusaha menyatakan bahwa ada

penigkatan profit setiap saatnya.

Oleh karena itu, melihat dari fenomena diatas penulis mengambil penelitian

tentang bagaimana kreativitas dan inovasi diterapkan pada Usaha Kecil Menengah di Indonesia khususnya Cirebon, dan akhirnya mengambil judul “ PENGARUH

KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KINERJA USAHA PADA SENTRA UKM BATIK TRUSMI CIREBON

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Untuk mengetahui masalah – masalah apa saja yang sedang dihadapi maka

penulis mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Masuknya batik asing asal China yang telah beredar luas di Indonesia sangat

mengkhawatirkan para pengusaha batik, pasalnya para pengusaha harus

bersaing ketat, tidak dengan para pesaing lokal sejenis saja namun dengan

pesaing asing.

2. Batik Trusmi masih mengandalkan pasokan kain untuk pengengerjaan batik

dari Pekalongan karena Cirebon masi belum punya produsen kain yang bisa

memproduksi kain katun dan sutra dalam jumlah yang besar, kendala ini

membuat produsen sulit memenuhi pesanaan dalam jumlah besar.

3. Pemasaran yang kurang maksimal membuat para pengrajin batik masih

(28)

4. Keterbatasan peralatan membatik kerena dari 19 sentra batik di Indonesia,

hanya ada enam usaha pembuat canting, 31 usaha pembuat cap batik, dan 10

usaha pembuat campuran malam. Padahal, total usaha batik yang tersebar di

Pulau Jawa berjumlah 15.293 unit, dan adanya fluktuasi kain mori seperti kain

mori prismisina dan kain mori prima dikarenakan kenaikan harga kapas sejak

tahun 2009.

5. Pendidikan perajin batik yang belum memahami potensi batik sebagai bisnis,

hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu

6. Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon masih kurang kreatif, dimana pengusaha

tidak memberikan ide kreatif yang segar setiap saatnya. Lalu pengusaha

dirasakan kurang memberikan kebebasan berekspresi pada karyawannya yang

ditunjukan dari hasil survey awal dimana pengusaha tidak memberikan

kebebasan berekspresi. Para pengusaha juga dirasakan tidak memiliki wawasan

yang luas hal ini dibuktikan dari hasil survey awal bahwa para pengusaha tidak

memiliki wawasan yang luas. Lalu dari variabel inovasi, para pengusaha

kurang dapat berinovasi ditandai dengan tidak tersedianya sumber pasokan

untuk ketersediaan bahan baku batik dan hal ini dibuktikan dengan hasil survey

awal bahwa responden menyatakan kurang dapat berinovasi ditandai dengan

kurang tersedianya sumber pasokan untuk ketersediaan bahan baku batik.

Variable kinerja usaha menunjukan hasil yang kurang yang ditandai dengan

para pengusaha yang menyatakan tidak adanya pelanggan baru yang datang ke

toko dan dari hasil survey awal pula para pengusaha menyatakan bahwa tidak

(29)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan masalah yang diuraikan tesebut, maka dapat dibuat sebuah

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Kreativitas para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi

Cirebon.

2. Bagaimana Inovasi para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon.

3. Bagaimana kinerja usaha yang dihasilkan pada Sentra UKM Batik Trusmi

Cirebon.

4. Bagaimana hubungan Kreativitas dan Inovasi para pengusaha Sentra UKM

Batik Trusmi Cirebon.

5. Seberapa besar pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja usaha pada

Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon secara simultan dan parsial.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk membuktikan fakta empiris

dari dari kreativitas, inovasi dan kinerja usaha.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Kreativitas para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi

(30)

2. Untuk mengetahui Inovasi para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi

Cirebon.

3. Untuk mengetahui kinerja usaha yang dihasilkan pada Sentra UKM Batik

Trusmi Cirebon.

4. Untuk mengetahui hubungan Kreativitas dan Inovasi para pengusaha Sentra

UKM Batik Trusmi Cirebon.

5. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja usaha

pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon secara simultan dan parsial.

1.4Kegunaan Hasil Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tolak ukur

perusahaan dalam meningkatkan kualitas khususnya tentang kreativitas dan

inovasi yang dimiliki pada seorang wirausaha dan mampu mengavaluasi setiap

kegiatan usaha yang ada untuk menjadi lebih baik lagi guna mencapai visi dan

misi bersama dan menaikan kinerja usaha pada Sentra UKM Batik Trusmi

Cirebon.

2. Bagi Penulis

Sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menempuh strata satu yang

diwajibkan oleh Program Studi Manajemen khususnya spesialisali dalam bidang

(31)

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dokumen akademik yang

berguna untuk dijadikan pedoman bagi civitas akademika.

2. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dijadikan sumber referensi, dan dapat berguna bagi

mahasiswa yang membaca.

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari s/d Maret 2013 dalam memenuhi

penelitian ini, penulis melaksanakan penelitian di Sentra Industri Batik Trusmi

Cirebon, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat serta

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Jawa Barat, Unit

Pengembangan UKM Batik Trusmi Cirebon, Jl. Perkantoran Kab.

Cirebon.Berikut tabel penelitiannya :

Tabel 1.3

Jadwal Penelitian dari Bulan Januari s/d Juli 2013

Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengambilan

Data

Analisis Data

Penyusunan

Laporan

Sidang Usulan Penelitian

Hasil

Penelitian

(32)

14

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kreativitas

2.1.1.1 Pengertian Kreativitas

Kreativitas menurut Suryana (2003) dalam penelitian Ernani Hadiyati

(2011:10) menyatakan bahwa :

“ Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru. Kreativitas sebagai

kemampuan untuk mengembagakan ide – ide baru dan untuk menemukan cara –

cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang. ”

Menurut Ernani Hadiyati (2011:10) mengatakan bahwa :

“ Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari atau menemukan sesuatu hal baru. ”

Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka

memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan,

mnerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesutu

yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berfikir dan bertindak,

memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari

standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang telah diperhitungkan,

(33)

yang baru, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap

fenomena yang belom jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berfikir dalam

imajinasi, dan selektif.

Menurut (e.g., Eysenck, 1993; Guilford, 1950) dalam penelitian Mark

Betey (2012:57) menyatakan bahwa :

“Mereka yang menekankan pandangan orang-berpusat kreativitas mungkin

akan menilai kreativitas dengan referensi untuk atribut sifat, seperti kecerdasan

atau kepribadian ”

Those who emphasize a person-centered view of creativity will probably

assess creativity with reference to trait attributes, like intelligence or personality

Menurut Suryana (2003) dalam penelitian Ernani Hadiyati (2011:10)

menyatakan bahwa :

“ Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru. Kreativitas sebagai

kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara- cara baru dalam memecahkan persoalan dalam peluang ”.

kreativitas merupakan suatu kemampuan seseorang di dalam menghasilkan

ide-ide maupun produk baru dan sesuai dengan tuntutan keadaan, di mana ide-ide

maupun produk tersebut dibutuhkan. Kemampuan itu dapat diterima dan

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar sebagai sesuatu yang wajar dan

bukan sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal, apabila ide-ide atau produk baru

(34)

memiliki sikap, pemikiran dan perilaku kreatif apabila kemampuannya dipupuk

sejak dini karena kreativitas merupakan suatu proses. Banyak ahli memberikan

definisi mengenai kreativitas, menurut Evans (1994) dalam penelitian Deden A. Wahab Syah’roni, Janivita J. Sudirham (2012:46) kreativitas adalah

menghubungkan dan merangkai ulang pengatahuan di dalam pikiran-pikiran

manusia yang membiarkan dirinya untuk berfikir secara lebih bebas dalam

membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan gagasan – gagasan yang

mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang bermanfaat. Pengertian

lainnya menurut Stoner, Freeman dan Gilbert (1996) dalam penelitian Deden A. Wahab Syah’roni, Janivita J. Sudirham (2012:46) mengatakan bahwa kreativitas

merupakan penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman berlainan

untuk menghasilkan ide – ide baru dan lebih baik. Kreativitas juga merupakan

keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif

baru dan membentuk kombinasi – kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang

telah tercetak dalam pikiran dan juga merupakan pembangkit ide – ide baru.

Kreativitas juga sebagai penghasil ide baru dan inovasi sebagai penerjemah ide

baru menjadi perusahaan baru, produk baru, jasa baru, proses baru atau metode

baru untuk memproduksi.

Menurut Hubies (2005:11) dalam penelitian Sonang Sitohang (2006:291)

kreativitas merupakan kumpulan dari ide – ide, baik pengetahuan maupun

pengalaman yang berada di dalam pikiran manusia (prose pada bagian otak

sebelah kanan), yang kemudian diramu menjadi inovasi yang bermanfaat secara

(35)

gagasan baru yang membutuhkan individu kreatif yang mampu menghasilkan

pemikiran yang kreatif dari orisinil untuk melakukan pembaharuan dalam suatu

kegiatan pada situasi yang berlaku seperti halnya optimis biaya dan waktu meraih

efesiensi.

2.1.1.2 Indikator Kreativitas

Menurut Ernani Hadiyati (2011:10) menyatakan bahwa :

“Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan, mnerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesutu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berfikir dan bertindak, memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang telah diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar kemampuan untuk mengasah ide-ide yang baru, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap fenomena yang belom jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berfikir dalam imajinasi, dan selektif ”

2.2.1 Inovasi

2.2.1.1 Pengertian Inovasi

Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan dengan barang, jasa atau ide

yang dirasakan baru oleh seseorang.

Menurut Larsen, P dan Lewis, A (2007) yang dikutip dalam Ernani

Hadiyati, (2011:11) menyatakan bahwa :

“ Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah

(36)

Hal yang sama dikemukakan dengan Hills (2008) yang ditulis pada

penelitian Ernani Hadiyati (2011:11) menyatakan bahwa :

“ inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang

individu atau pengguna lainnya.”

Sedangkan Ernani Hadiyati (2011:11) menulis bahwa Suryana (2003)

manyatakan “ inovasi yaitu sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas

dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan

memperkaya kehidupan.”

Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang : a. Inovasi produk

(barang, jasa, ide dan tempat). b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses

produksi, keuangan pemasaran, dll).

Menurut Sandee (1995) dalam penelitian Aloysius Gunadi Brata (2009:95)

mengatakan bahwa inovasi adalah satu strategi penting bagi industri kecil untuk

memperkuat posisi daya saing mereka.

2.2.1.2 Indikator Inovasi

Menurut Aloysius Gunadi Brata (2009:101) inovasi sering dikaitkan dengan

kebaruan, dalam artian bahwa inovasi adalah suatu hal yang baru bagi pengrajin.

Namun demikian, inovasi yang dilakukan oleh seorang pengrajin secara relatif

belum tentu benar - benar baru bagi pengrajin lainnya. Indikator inovasi meliputi

(1) Produk. Seperti produk baru, perubahan komponen produk, perubahan desain

produk. (2) Pelayanan. Seperti perubahan cara melayani pelanggan/pembeli, jenis

(37)

pemanfaatan alat/teknologi baru. (4) Pasar. Lokasi/tujuan pemasaran yang baru,

segmen pasar yang baru. (5) Logistik. Seperti penggunaan bahan baku yang baru,

penggunaan sumber pasokan bahan baku yang baru. (6) Organisasi Usaha. Seperti

sistem pengelolaan produksi yang baru, penggunaan kontrol kualitas produksi,

penyederhanaan pengambilan keputusan, pengembangan tenaga kerja dengan cara

yang baru.

2.3.1 Kinerja Usaha

2.3.1.1 Pengertian Kinerja Usaha

Menurut Prawirosentono, (1991:1) pada penelitian Mulyanto (2007:76)

menyatakan bahwa :

“Kinerja usaha adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya dan tanggung jawabnya masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika”

Madura (2001) dalam penelitian Moch.Fatkhul Mujib (2010:21) menjelaskan

bahwa kinerja bisnis dilihat dari sudut pemilik usaha yang menanamkan modalnya

pada suatu perusahaan memusatkan diri pada dua kriteria untuk mengukur kinerja

perusahaan. 1) imbalan atas penanaman modalnya dan 2) resiko dari penanaman

modal mereka. Karena strategi bisnis yang harus menentukan bagaimana strategi

bisnis yang bermacam-macam akan mempengaruhi imbalan atas penanaman

(38)

Menurut Mulyadi (1997) dalam penelitian Moch.Fatkhul Mujib (2010:22)

menyatakan informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran dalam kinerja

manajer pusat pendapatan adalah pendapatan. Sedangkan informasi yang dipakai

sebagai ukuran kinerja manajer pusat adalah biaya.

Kinerja sebagai proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi

karyawan.

Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa unsur – unsur yang terdapat dalam

kinerja usaha terdiri dari :

1. Hasil – hasil fungsi pekerjaan

2. Faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan/pegawai seperti :

Motivasi, kecakapan, persepsi peranan dan sebagainya.

3. Pencapaian tujuan organisasi.

4. Periode waktu tertentu.

Berdasarkan hal diatas Moh. Pandu Tika (2005:121) mendefinisikan kinerja

suatu bisnis adalah hasil – hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau

kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhui oleh berbagai faktor untuk

mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu.

2.3.1.2 Indikator Kinerja Usaha

Kinerja usaha merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai sebagai hasil dari

usaha yang telah dilakukan oleh seluruh komponen perusahaan. Dalam hal ini

indikator dari kinerja usaha dapat diukur dengan perilaku aktual ditempat kerja

(39)

kuantitas output, waktu kerja, kerjasama dengan rekan kerja, menurut Johnson

(1991:19) pada jurnal penelitian Mulyanto (2007:76).

2.4.1 Hasil Penelitian Terdahulu

persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No.

Peneliti Judul Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan

1 Ernani

(40)
(41)

2.5.1 Kerangka Pemikiran

Pada setiap dunia bisnis sangat dibutuhkan kreativitas dan inovasi, karena

jika seorang pengusahan tidak mampu mengembangkan maka usahanya tidak

akan berhasil. Sebuah bisnis harus dikelola dengan baik karena jika sebuah bisnis

tidak dikelola secara baik maka hasilnya akan mengalami kegagalan hal ini yang

mengharuskan setiap para pengusaha khususnya bidang industri batik mampu

memberikan kreativitasnya dalam berinovasi.

Atribut orang yang kreatif adalah terbuka terhadap pengalaman, suka

memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan,

mnerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesutu

yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berfikir dan bertindak,

memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari

standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang telah diperhitungkan,

gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar kemampuan untuk mengasah ide-ide

yang baru, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap

fenomena yang belom jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berfikir dalam

imajinasi, dan selektif

Inovasi sering dikaitkan dengan kebaruan, dalam artian bahwa inovasi

adalah suatu hal yang baru bagi pengrajin. Namun demikian, inovasi yang

dilakukan oleh seorang pengrajin secara relatif belum tentu benar - benar baru

bagi pengrajin lainnya. Indikator inovasi meliputi (1) Produk. Seperti produk

baru, perubahan komponen produk, perubahan desain produk. (2) Pelayanan.

(42)

Proses. Seperti perbaikan proses produksi yang sudah ada, pemanfaatan

alat/teknologi baru. (4) Pasar. Lokasi/tujuan pemasaran yang baru, segmen pasar

yang baru. (5) Logistik. Seperti penggunaan bahan baku yang baru, penggunaan

sumber pasokan bahan baku yang baru. (6) Organisasi Usaha. Seperti sistem

pengelolaan produksi yang baru, penggunaan kontrol kualitas produksi,

penyederhanaan pengambilan keputusan, pengembangan tenaga kerja dengan cara

yang baru.

Kinerja usaha merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai sebagai hasil dari

usaha yang telah dilakukan oleh seluruh komponen perusahaan. Dalam hal ini

indikator dari kinerja usaha dapat diukur dengan perilaku aktual ditempat kerja

yang bersifat dimensional, dimana dimensi kerja meliputi kualitas output,

kuantitas output, waktu kerja, kerjasama dengan rekan kerja.

2.6.1 Keterkaitan antar Variable Penelitian

2.6.1.1 Hubungan antara Kreativitas dan Kinerja Usaha

Menurut Suryana (2003) yang dikutip dari Ernani Hadiyati (2011:10)

menyatakan bahwa :

“ Berfikir sesuatu yang baru. Kreativitas sebagai kemampuan untuk

mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara- cara baru dalam memecahkan persoalan dalam peluang ”.

Menurut Andrews and Smith (1996), Menon et al., (1999), Voss and Voos

(43)

“ Kreativitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan kinerja pemasaran, hal ini dapat dirumuskan dari dimensi – dimensi volume penjualan, tingkat pertumbuhan penjualan, dan tingkat pertumbuhan pelanggan ”

2.6.1.2 Hubungan antara Inovasi dan Kinerja Usaha

Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan dengan barang, jasa atau ide

yang dirasakan baru oleh seseorang. Menurut Hanadi Mubarak Al-Mubaraki,

Michael Busler (2012:108) menyatakan bahwa :

“Inovasi merupakan elemen penting dalam perbaikan dan pertumbuhan pendapatan modal sosial. Proyek sukses inovatif menghasilkan paten dengan paten inovasi hasil tinggi serta hasil inovasi yang lebih tinggi keluaran berkontribusi pada pendapatan per kapita yang lebih tinggi ”

Innovation is an important element in the improvement and growth of social capital income. The innovative succesful project produce patents with high innovation outcomes patents as well as higher innovation output yields contribute on the higher income per capita

Menurut Aloysius Gunadi Brata (2009:95) mengungkapkan bahwa :

“ inovasi penting bagi satu unit usahan untuk makin berkembang. Hanya usaha yang mampu menciptakan inovasi – inovasi baru sajalah yang mampu bertahan dan bekembang. Dengan kata lain, inovasi akan sangat menentukan kinerja suatu usaha”

Menurut Lawless dan Anderson, dalam Sayamtinah et al. (2011:261)

mengatakan bahwa :

“ inovasi berpengaruh terhdap kinerja perusahaan, akan tetapi tergantung

pada kompleksitas pasar yang dihadapai. Semakin kompleks kondisi pasar, maka

(44)

2.6.1.3 Hubungan antara Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas sangat berpengaruh terhadap inovasi, begitu pun sebaliknya

inovasi dapat berkembang apabila dilandasi dengan kreativitas, hal ini dinyatakan

oleh Amabile,1998: Woodman, Sawyer, and Griffin 1993 dalam jurnal penelitian

Chaudhry Shahzad, Rafi Nosheen, Kalyar Awais (2011:1) mengatakan bahwa : “ Creativity an innovation are two important factors that organization

adopt to make themselves successfull or to adapt change

Lalu menurut Kilby (2001) dalam penelitian Sonang Sitohang (2008:292)

mengemukakan bahwa :

“ ...bahwa kreativitas merupakan langkah pertama, dan inovasi sebagai

langkah kedua untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai dalam

organisasi. ”

Maka hal ini jelas dapat memperkuat hubungan antara kreativitas dan

inovasi yang ada pada Sentra Batik Trusmi Cirebon.

2.6.1.4 Hubungan antara Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Usaha.

Persaingan dunia yang semakin kuat dan perkembangan yang semakin

dipesat pula mengakibatkan perusahan harus mampu bertahan dan diharuskan

dapat memberikan inovasi yang didasari dengan berfikir kreatif dari seorang

wirausaha untuk menaikan kinerja usahanya.

Amabile,1998: Woodman, Sawyer, and Griffin 1993 dalam jurnal

penelitian (Chaudhry Shahzad, Rafi Nosheen, Kalyar Awais 2011:1) mengatakan

(45)

Creativity an innovation are two important factors that organization

adopt to make themselves successfull or to adapt change

Kilby (2001) dalam penelitian Sonang Sitohang (2008:292)

mengemukakan bahwa :

“ ...bahwa kreativitas merupakan langkah pertama, dan inovasi sebagai

langkah kedua untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai dalam

organisasi. ”

Menurut Sonang Sitohang (2008:292) kreativitas dapat diposisikan

sebagai faktor determinan inovasi karena tanpa kreativitas tidak akan ada inovasi

atau dengan kata lain inovasi merupakan konstruk yang digunakan untuk

mengukur pengaruh dari kreativitas. Sedangkan kreativitas itu sendiri seperti yang

diutarakan oleh Andrew and Smith (1996), Menon et al, (1996) dan Menon

(1999) dalam penelitian Sonang Sitohang (2008:292) menegaskan bahwa

kreativitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur

dengan kinerja pemasaran.

Kreativitas merupakan suatu kesatuan yang penting terhadap kinerja usaha

suatu perusahaan, dan inovasi adalah langkah kedua yang harus ditempuh dalam

meningkatkan kinerja usaha. Hal ini dikuatkan dengan beberapa teori yang

menjelaskan kreativitas dan inovasi berpengaruh dalam kinerja usaha. Ketika

seseorang diberikan kebebasan dalam mengeksplorasikan ide kreatif mereka maka

sebuah inovasi pun akan terjadi dan hal ini tentu sangat berpengaruh dalam

perusahaan khususnya dalam peningkatan kinerja usaha pada Sentra Batik Trusmi

(46)

Dari uraian diatas maka didapat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Kreativitas (X1) 1. terbuka terhadap pengalaman 2. suka memperhatikan melihat sesuatu

dengan cara yang tidak biasa 3. kesungguhan

4. menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan

5. toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas

6. independen dalam mengambil keputusan

7. berfikir dan bertindak

8. memerlukan dan mengasumsikan otonomi

9. percaya diri

10.tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok

11.rela mengambil resiko yang telah diperhitungkan

12.gigih

13.sensitif terhadap permasalahan 14.lancar kemampuan untuk mengasah

ide-ide yang baru 15.fleksibel keaslian

16.responsif terhadap perasaan 17.terbuka terhadap fenomena yang

belom jelas 18.motivasi

19.bebas dari rasa takut gagal 20.berfikir dalam imajinasi 21.selektif

4. kerjasama dengan rekan kerja

(Mulyanto, 2007:76)

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Sonang Sitohang (2008:294)

Aloysius Gunadi Brata (2009:95)

(47)

2.7.1 Hipotesis

Menurut Sugiono (2003:93) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena

jawaban yang baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Kreativitas berpengaruh terhadap Kinerja Usaha pada Sentra UKM Batik

Trusmi Cirebon.

H2 : Inovasi berpengaruh terhadap Kinerja Usaha pada Sentra UKM Batik

Trusmi Cirebon.

H3 : Kreativitas memiliki hubungan dengan Inovasi pada Sentra UKM Batik

Trusmi Cirebon.

H4 : Kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap kinerja usaha pada Sentra

(48)

30

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Variabel independent 1 (varaiabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel independent 1 (varaibel X1) dalam penelitian ini adalah Kreativitas.

2. Varibel independent 2 (variabel bebas), yaitu variabel yang sama-sama menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent

(varaiabel tidak bebas). Varaibel independent 2 (varaibel X2) dalam penelitian ini adalah inovasi.

3. Variabel dependent (variabel tidak bebas), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel dependent (varaiabel Y) dalam penelitian ini adalah Kinerja Usaha.

Kreativitas dan inovasi merupakan penyebab, sedangkan Kinerja Usaha

merupakan faktor dari akibat. Penelitian ini dilakukan pada sentra UKM Batik

(49)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data.

Pengertian dari Metode Penelitian menurut Sugiyono (2007:4) adalah sebagai

berikut :

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”

Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat

data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan

menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang

berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran

atau data yang diperoleh

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

verifikatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yaitu

penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya

penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekan analisisnya pada data

sesuai data angka-angka dan menurut kondisi obyek yang alamiah (Natural setting) hal ini seperti yang dikatakan Sugiyono, (2008:1).

Menurut Jonathan Sarwono, (2006:257), Pendekatan kualitatif

menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks

teretentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan

(50)

variabel-variabel sebagai objek penelitian dan variabel-variabel-variabel-variabel tersebut harus

didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing.

Pengertian dari Metode Analisis Deskriptif Menurut Sugiyono, (2007:86)

adalah sebagai berikut :

“Metode Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri

yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variable lainnya”.

Sedangkan penelitian verifikatif menurut Masyhuri, (2008:45) adalah:

”Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”

Menurut Sugiyono, (2007:13), menerangkan bahwa :

“Metode Kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang akan diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti, dapat digali fakta-fakta yang bersifat empirik dan terukur.”

Tujuan dari metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif

dan kualitatif adalah membuat suatu uraian secara sistematis mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan hubungan antara

variabel yang terlibat didalamnya.

Berdasarkan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode

deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif merupakan

metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta

menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara

(51)

pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif

tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam mengenai pengaruh kreativitas dan

inovasi terhadap Kinerja Usaha sentra UKM batik Trusmi Cirebonserta menguji

teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka

diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan

dangkal dalamnya penelitian yang dikerjakan. Pengertian desain penelitian yaitu “Desain penelitian merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti

tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian, Jonathan Sarwono, (2006 : 27).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan

semua proses penelitian yang akan dilakukan mulai dari perencanaan sampai

dengan pelaksanaan penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian yang lebih

luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,

selanjutnya menetapkan judul penelitian. Dalam penelitian yang dilakukan

yaitu difokuskan pada kompetensi wirausaha dan orientasi pasar. Dengan itu ditarik judul “ Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Usaha

(52)

2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi. Dalam penelitian ini identifikasi

masalahanya melalui survei awal pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon

masih kurang kreatif, dimana pengusaha tidak memberikan ide kreatif yang

segar setiap saatnya. Lalu pengusaha dirasakan kurang memberikan

kebebasan berekspresi lalu, para pengusaha kurang dapat berinovasi ditandai

dengan tidak tersedianya sumber pasokan untuk ketersediaan bahan baku

dan para pengusaha yang menyatakan tidak adanya pelanggan baru yang

datang ke toko dan dari hasil survey awal pula para pengusaha menyatakan

bahwa tidak adanya penigkatan profit setiap harinya sehingga menurun

tingkat kinerja usaha perusahan tersebut.

3. Menetapkan rumusan masalah. Merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicari jawabannya dengan pengumpulan data. Maka rumusan masalah ini

adalah : Seberapa besar Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja

Usaha pada Sentra Usaha Kecil dan Menengah Batik Trusmi Cirebon baik

secara parsial dan simultan.

4. Menetapkan tujuan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

untuk mengetahui dan menganalisis Kreativitas dan Inovasi terhadap

Kinerja Usaha pada Sentra Usaha Kecil dan Menengah Batik Trusmi

Cirebon baik secara parsial dan simultan.

5. Membuat hipotesis yang didasarkan pada teori yang dikembangkan.

6. Mengidentifikasi, memberi nama variabel, dan membuat definisi

(53)

7. Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk

menganalisis data-data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran

hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan media komputer.

8. Melakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini ialah

menggunakan metode analisis partial least square (PLS). Metode deskriptif dan verifikatif, dan structural equation modeling (SEM).

9. Menyusun laporan hasil penelitian.

Sebagaimana yang dijelaskan diatas, bahwa penelitian bersifat deakriptif

dan verifikatif. Untuk penelitian yang bersifat deskriftif maka metode yang

digunakan adalah metode deskriptif dan survei, semtara data bersifat

verivikatif maka menggunakan metode Explanatory Survey.

Dibawa ini adalah desain penelitian Pengaruh Kreativitas dan Inovasi

terhadap Kinerja Usaha pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon :

Tabel 3.1

Digunakan Unit Analisis

(54)

Tujuan-5

Descriptive Dan Verificatif

Descriptive Dan Explanatory

Manajer/Pegusaha di UKM Batik Trusmi

Cirebon

Cross Sectional Sumber : Umi Narimawati Dkk. (2010:31)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari

hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya Jonathan

Sarwono, (2006:67).

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi

variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat

bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat

tiga variabel yang digunakan yaitu :

1. Variabel X1 dan Variabel X2 (Variabel Independen / Bebas)

Pengertianvariabel X1 dan X2 ( Variabel independen / bebas) menurut

Sugiyono, (2007:4) yaitu :

“Variable X (variabel independen / bebas) adalah merupakan variabel yang

menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variable dependent (variabel terikat).”

Dalam penelitian ini, variabel X1 adalah kreativitas. Indikator kreativitas

sesuai yang dikemukakan Ernani Hadiyati (2011:8) bahwa, Atribut orang yang

kreatif adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka memperhatikan melihat

(55)

sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesutu yang tidak jelas, independen

dalam mengambil keputusan, berfikir dan bertindak, memerlukan dan

mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari standar dan

kendali kelompok, rela mengambil resiko yang telah diperhitungkan, gigih,

sensitif terhadap permasalahan, lancar kemampuan untuk mengasah ide-ide yang

baru, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap fenomena

yang belom jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berfikir dalam imajinasi,

dan selektif.. Sedangkan variabel X2 adalah Inovasi.Menurut Keeh, et.al (2007) pada Ernani Hadiyati (2011:11) mengatakan bahwa :

Inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut :

1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan

layanan baru dari harus pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial

untuk bersaing dan sukses. Yang harus dilakukan adalah menyesuaikan diri

dengan inovasi teknologi baru.

2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek,

yang artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang

baru dalam waktu cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang

menimbulkan inovasi.

3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan

dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas,

pembaharuan, dan harga. Oleh karena itu skill inovativ dibutuhkan untuk

memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus memepertahankan konsumen

(56)

4. Dasar pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat

semakin mudah ditiru, dan ini memubutuhkan metode penggunaan produk,

proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu.

Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhanlebih cepat, meningkatkan segmen

pasar, dan menciptaka posisi korporat yang lebih baik.

2. Variabel Y (Variabel Dependen / Terikat)

MenurutSugiyono (2007:4) menyatakan bahwa :

“Variabel Y (Variabel dependen / terikat) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Dalam hal ini, Variabel Y adalah Kinerja Usaha.Kinerja usaha meurpakan

suatu kondisi yang ingin dicapai sebagai hasil dari usaha yang telah dilakukan

oleh seluruh komponen perusahaan. Dalam hal ini indikator dari kinerja usaha

dapat diukur dengan perilaku aktual ditempat kerja yang bersifat dimensional,

dimana dimensi kerja meliputi kualitas output, kuantitas output, waktu kerja,

kerjasama dengan rekan kerja (Johnson, 1991:19) pada jurnal penelitian Mulyanto

(2007:76)..Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinal. Menurut

Nur Indriantoro, Bambang Supomo (2002:98) pengertian skala Ordinal yaitu :

“ Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur. Skala Ordinal mempunyai kelebihan dibandingkan dengan skala yg lain, karena menyatakan kategori dan peringkat ”

(57)

Secara lebih jelas gambaran kedua variabel tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Variabel

4. Konsiliasi -Tk. Konsiliasi

5. Toleransi -Tk. toleransi

6. Independen -Tk.

13.Sensitive -Tk. Kepekaan

14.Mampu terhadap ide-ide baru

-Tk. Berfikir kreatif

15.Fleksibel -Tk. Fleksibel

16.Responsif -Tk. Responsif

17.Terbuka -Tk.

Keterbukaan

18.Motivasi -Tk. motivasi

(58)

21.Selektif -Tk.

-Jenis pelayanan baru -Tk. Inovasi pelayanan

-Segmen pasar yang baru

-Sistim pengelolaan produksi yang baru

-Tk.

Pengelolaan produksi -Penggunaan kontrol

kualitas produksi

1. kualitas output -Tk. kualitas Ordinal

2. kuantitas output -Tk. Kuantitas

3. waktu kerja -Tk. Ketepatan

(59)

dengan

4. kerjasama dengan rekan kerja

-Tk. Kerjasama tim

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan penulis pada penelitian mengenai Pengaruh

Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja Usaha Sentra UKM Batik Trusmi

Cirebon.

Menurut Sugiyono (2009:137) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:37) data primer sebagai berikut : “Sumber

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data –

data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang akan

diteliti. Setelah data – data terkumpul, data tersebut akan diolah sehingga akan

menjadi sebuah informasi bagi peneliti tentang keadaan objek penelitian. Data

primer dalam penelitian ini adalah hasil dari survey (obsevasi), hasil wawancara,

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 Motif Mega Mendung
Tabel 1.2  Hasil Kuisioner Awal
Tabel 1.3 Jadwal Penelitian dari Bulan Januari s/d Juli 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masa depan usaha kecil menengah batik Surakarta akan sangat ditentukan dengan pendekatan branding, peningkatan terhadap kualitas dan melakukan berbagai inovasi produk sebagai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas mempengaruhi keberhasilan UKM (study kasus pada usaha Foto Copy di Jl. Jamin Ginting Medan).. Kata kunci : Kreativitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas mempengaruhi keberhasilan UKM (study kasus pada usaha Foto Copy di Jl. Jamin Ginting Medan).. Kata kunci : Kreativitas

Judul Skripsi :Penggunaan Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan Bisnis Pada Usaha Kecil Menengah. (Studi Kasus Pada UKM Tingkir Lor

Judul Skripsi : Sistem Pengendalian Kualitas Produk Pada Usaha kecil dan Menengah (UKM) Kerajinan Mebel Bambu Di Desa Wisata Sendari (Studi Kasus pada

Hal ini menunjukkan sumbangan pengaruh Inovasi dan kreativitas wirausaha terhadap keberhasilan usaha pada penjahit pakaian di Kecamatan Baturaja Timur sebesar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keterampilan, Pengetahuan, dan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Kinerja Usaha Kecil

Masa depan usaha kecil menengah batik Surakarta akan sangat ditentukan dengan pendekatan branding, peningkatan terhadap kualitas dan melakukan berbagai inovasi produk sebagai