• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI INDUKSI KALUS AGLAONEMA DONNA CARMEN SECARA IN VITRO PADA MEDIA MS DAN VW DENGAN PENAMBAHAN IBA DAN BAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI INDUKSI KALUS AGLAONEMA DONNA CARMEN SECARA IN VITRO PADA MEDIA MS DAN VW DENGAN PENAMBAHAN IBA DAN BAP"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI INDUKSI KALUS AGLAONEMA DONNA CARMEN SECARA IN

VITRO PADA MEDIA MS DAN VW DENGAN PENAMBAHAN IBA DAN

BAP

Oleh: Nizma Khusvanindyah (02710014) agronomy

Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).

Keywords: Induksi Kalus, Aglaonema, IBA, BAP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi media dan kombinasi IBA dan BAP terhadap induksi kalus tanaman Aglaonema secara kultur in vitro

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2006. Tempat penelitian di laboratorium Mitra Anggrek Indonesia, jalan Hasanuddin I No.24 Junrejo-Batu.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu dengan

menggunakan 2 faktor yaitu: Faktor 1 macam media yaitu: MI = Media dasar MS. M2 = Media dasar VW . Faktor 2 kombinasi antara IBA dan BAP yaitu: N1 = 10 µM IBA + 0 µM BAP, N2 = 7,5 µM IBA + 2,5 µM BAP, N3 = 5 µM IBA + 5 µM BAP, N4 = 2,5 µM IBA + 7,5 µM BAP, N5 = 0 µM IBA + 10 µM BAP. Dengan demikian diperoleh 10 kombinasi perlakuan yang masing-masing kombinasi perlakuan diulang 2 kali. Setiap ulangan terdiri dari 3 sampel dan masing-masing sampel terdiri dari satu eksplan, sehingga didapatkan 60 satuan percobaan. Dari data hasil pengamatan persentase eksplan hidup menunjukkan bahwa pada media MS dengan kombinasi perlakuan IBA 0 µM dan BAP 10 µM (M1N5) adalah rerata persentase hidup paling tinggi yaitu: 66,6%. Sedangkan pada media VW rerata persentase hidup tertinggi pada kombinasi perlakuan IBA 7.5 µM dan BAP 2.5 µM (M2N2) yaitu 66,6%

Eksplan kontaminasi tertinggi pada media MS terdapat pada kombinasi perlakuan IBA 10 µM dan BAP 0 µM (M1N1), IBA 2,5 µM dan BAP 7,5µM (M1N4) yaitu: 66,6%. Sedangkan pada media VW eksplan terkontaminasi tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan IBA 7,5 µM dan BAP 2,5 µM (M2N2), IBA 5 µM dan BAP 5 µM (M2N3), IBA 0 µM dan BAP 10 µM (M2N5) yaitu: 33,3 %. Persentase kontaminasi media MS lebih tinggi dibandingkan dengan media VW. Hal ini menunjukkan bahwa semakin diperkaya suatu media maka tingkat kontaminasinya semakin besar, dan demikian sebaliknya semakin sederhana komponen media maka akan semakin rendah kemungkinan terjadinya kontaminasi. (Santoso dan Nursandi, 2001)

Browning adalah suatu karakter munculnya warna coklat atau hitam yang sering membuat tidak terjadinya pertumbuhan dan perkembangan eksplan. Persentase eksplan browning berhubungan dengan persentase eksplan mati. Eksplan dapat dikatakan mati jika eksplan tersebut mengalami kontaminasi dan browning dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu eksplan mati

berkaitan erat dengan eksplan kontaminasi dan eksplan browning.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Kecenderungan prestasi belajar PKn siswa kelas V SD Negeri se-Gugus II Imogiri kelompok kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran ceramah tergolong

Beraz Lazkaoko artelanak nahiz eta markarik ez izan, ikusitako antzekotasunak baieztatu ondoren eta halaber, Miguelizek aipatutako beste bi kalizak ere kontuan hartuta,

Adanya haplotip asli (tac) dan taT pada sampel masyarakat suku Sunda mengindikasikan bahwa nenek moyang suku Sunda yang membawa haplotip tac telah menempati

Di kampung ini juga pernah tinggal seorang wartawan pejuang Liem Koen Hian dan dari Kapasan yang mendirikan Partai Tionghoa Indonesia (PTI) di sekitar tahun 1929-1930, partai

Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan partikel yang mempunyai sifat berbeda dengan mengatur kondisi proses menggunakan CO 2 superkritis sebagai solvent atau plasticizer.. Dan

Yang dimaksud dengan Reorder Point System adalah titik/tingkat persediaan, dimana pemesanan kembali harus dilakukan, model persediaan sederhana mengasumsikan bahwa

Pembenahan pembiayaan secara preventif ini oleh account officer tetap harus diajukan kepada panitia pembiayaan untuk disetujui. Setelah disetujui, maka proses