• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN POTENSI DAN PROSPEK ANEKA BUNGA POTONG DI UPT PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DAN HASIL HUTAN (P3HPHH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN POTENSI DAN PROSPEK ANEKA BUNGA POTONG DI UPT PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DAN HASIL HUTAN (P3HPHH)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN POTENSI DAN PROSPEK ANEKA BUNGA POTONG DI UPT

PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASILPERTANIAN DAN HASIL

HUTAN (P3HPHH)

Oleh: SYAIFUL ANWAR ( 04720018 ) Agribisnis

Dibuat: 2008-12-09 , dengan 3 file(s).

Keywords: Potensi, Prospek, Analisis Trend, Bunga Potong

ABSTRAK

Tanaman hias merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif untuk dibudidayakan. Selain itu, tanaman hias juga sebagai sumber pendapatan (agribisnis), penyedia lapangan kerja dan penggerak ekonomi di daerah. Dengan demikian, DKI Jakarta mengusahakan budidaya tanaman hias dan hasilnya menunjukkan peningkatan yang pesat sehingga ini sesuai dengan perkembangan DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian. Sentra pemasaran bunga terbesar di Jakarta berada di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Bunga Rawa Belong. Pasar Bunga ini terletak di perbatasan antara Kotamadya Jakarta Barat dengan Kotamadya Jakarta Selatan, secara administratif kawasan ini berada di Jl. Sulaeman No. 50 Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Kotamadya Jakarta Barat. Kawasan ini memasarkan berbagai jenis bunga potong dan tanaman hias. Di dalam perkembangannya, pasar ini akan dikukuhkan menjadi mal bunga terbesar di Jakarta, proses pembangunan tersebut saat ini masih berjalan. Uraian dan informasi di atas adalah hal-hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian

“KAJIAN POTENSI DAN PROSPEK ANEKA BUNGA POTONG DI UPT PUSAT PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DAN HASIL HUTAN (P3HPHH)”.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui trend volume penjualan, harga rataan, dan omzet penjualan aneka bunga potong di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan; 2) Mengetahui sumber pemasok/supplier aneka bunga potong yang ada di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan; dan 3) Mengetahui potensi dan prospek aneka bunga potong di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan (P3HPHH) tepatnya di Kelurahan Sukabumi Utara, Jakarta Barat. Lokasi penelitian ini dipilih dengan pertimbangan UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan (P3HPHH) merupakan sentra pemasaran bunga terbesar di DKI Jakarta.

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu dari Pegawai Dinas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan (P3HPHH). Data

sekundernya berupa data time series penjualan aneka bunga potong dari bulan Juli 2004 sampai bulan Mei 2008. Data penjualan yang dimaksudkan adalah data volume penjualan, harga rataan, dan omzet penjualan. Cara pengambilan data dengan pencatatan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis trend dan analisis deskriptif. Cara melakukan analisis data

menggunakan metode excel.

(2)

perubahan cuaca sehingga mengakibatkan jumlah pasokan ke pedagang di UPT Pusat Promosi dan Pemasaran Hasil Pertanian dan Hasil Hutan mengalami penurunan. Penurunan ini juga disebabkan kebutuhan konsumen terhadap aneka bunga potong masih bersifat sekunder karena konsumen lebih mementingkan kebutuhan pokok daripada membeli aneka bunga potong. Selain itu, penurunan bunga gunung secara eksternal dipengaruhi oleh letak geografis pasar bunga yang kurang baik karena apabila terjadi hujan akan mengakibatkan banjir. Namun, jika dilihat

berdasarkan jenis dari keragaan aneka bunga potong, yaitu bunga gunung, anggrek, dan daun pelengkap akan mengalami penaikkan volume penjualan, harga rataan, dan omzet penjualan. Adapun aneka bunga potong yang akan mengalami penaikkan volume penjualan, yaitu Lely, Pikok, dan Solidago dari jenis bunga gunung. Sedangkan dari jenis anggrek adalah Anggrek Bulan dan dari jenis daun pelengkap tidak ada yang memiliki prospek penaikkan volume penjualan. Kemudian aneka bunga potong yang akan mengalami penaikkan harga rataan, yaitu Sedap Malam, Gladiol, Ros Cipanas, Rosida, Magrid, dan Bunga Balon dari jenis bunga gunung sedangkan dari jenis anggrek adalah Magie Oie dan Anggrek Bulan. Dari jenis daun pelengkap, yaitu Asparagus, Palem Kuning, Florida, Ruskus, Papirus, Pakis, Jamaika, Three Colour, Morea, Suci Hijau, Suci Merah, Redondong, Daun Antrium, Kadaka, dan Buntut Bajing. Aneka bunga potong yang akan mengalami penaikkan omzet penjualan, yaitu Pikok dan Solidago sedangkan dari jenis anggrek adalah Anggrek Bulan dan dari jenis daun pelengkap, adalah Buntut Bajing. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa dari jenis aneka bunga potong yang memiliki prospek di masa mendatang.

Adanya beberapa segmen pasar aneka bunga potong, seperti florist/ pedagang, catering, perkantoran, hotel, dan perorangan/ pribadi, menunjukkan bahwa usaha aneka bunga potong masih memiliki potensi dan prospek untuk dikembangkan. Konsumen potensial aneka bunga potong ini terutama berasal dari catering. Setelah itu, konsumen potensial lainnya berasal dari perkantoran, perhotelan, dan perorangan sedangkan kalangan florist/ pedagang merupakan konsumen bagi petani sehingga aneka bunga potong dapat berpindahtangan ke konsumen potensial. Sumber pemasok/ supplier aneka bunga potong terutama berasal dari Jawa Barat. Selain itu, sumber pemasok/ supplier aneka bunga potong juga berasal dari Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Timur

ABSTRACT

Decoration plants is commodity which has high economic value and very prospective to be cultured. Besides, decoration plants also to be income of agribusiness, provider of job vacancy and economic leader in the region. Thus, DKI Jakarta attempt to cultivation decoration plants and the result shows high growth so that it suitable with the growth of DKI Jakarta as center of economic. The biggest flower marketing center in Jakarta is at UPT Promotion and Marketing Flower Center Rawa Belong. The location of this Flower Market is at border between West Jakarta and South Jakarta City, as administrative this region is at Jl. Sulaeman No. 50 North Sukabumi village, Kebon Jeruk Sub-district, West Jakarta City. In this area is sold any kind of cutting flower and decoration plants. In the growth, this market would be biggest mall flower in Jakarta. The development process of that place is still running. The explanation and information

above are matters to be background of this research “Review of Prospect and Potency Various

Cutting Flower at UPT Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center

(P3HPHH)”.

(3)

turnover of various cutting flower at UPT Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center; 2) Knowing supplier various cutting flower exist at UPT Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center; and 3) Knowing potency and prospect of various cutting flower at UPT Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center.

Determination of research location was conducted as purposive at Technique Organizer Unit (UPT) of Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center (P3HPHH) the exactly place in North Sukabumi village, West Jakarta. The research location was determined by consideration of UPT Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center (P3HPHH) is biggest flower marketing center in DKI Jakarta.

Data used in this research by secondary data. The secondary data was data obtained directly from the source that was from officer of Technique Organizer Unit (UPT) Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center (P3HPHH). The secondary data was time series data of selling any kind of cutting flower since July 2004 to May 2008. Selling data was selling volume, average prices and selling turnover. The way to take data was by data recording. Data analysis method used was trend and descriptive analysis. The way to analysis data uses excel method.

From the research result, shows that various cutting flower would be descend. This caused by produced of various cutting flower going down because of climate change so that it cause supply amount to trader at UPT Promotion and Marketing of Forest and Agriculture Produced Center also going down. This descent also caused by consumer needed toward various cutting flower which secondary needed because consumer make more important main needed than bought various cutting flower. Besides, descent of mountain flower as external was affected by

geographical location of flower market that’s not well because if raining would be flood. But, if based on various type of cutting flower, that was mountain flower, orchid and complementary leaf would be increase selling volume, average prices and selling turnover. Whereas, various cutting flower that would be increase was Lely, Pikok and Solidago from mountain flower type. Whereas from orchid was moon orchid and from complementary leaf there was no has prospect to increase selling volume. Then, various cutting flower that would be increase the average prices that was Sedap Malam, Gladiol, Ros Cipanas, Rosida, Magrid and Balloon flower from mountain flower types, whereas from orchid tipes was Magie Oie and moon orchid. From complementary leaf that was Asparagus, Yellow Palem, Florida, Ruskus, Papirus, Pakis, Jamaika, Three Color, Morea, Green pure, Red pure, Redondong, Antrium leaf, Kadaka and Buntut Bajing. Various cutting flower would be increase selling turnover that was Pikok, Solidago whereas from orchid was moon orchid and from complementary leaf type was Buntut Bajing. This shows that some of various cutting flower had prospect in the future.

There was some market segment of various cutting flower, like florist, catering, office, hotel, and personal. It shows that effort of various cutting flower still had potency and prospect to be

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penga- matan secara sekunder dari ikan cupang hasil maskulinisasi ekstrak seledri di- ketahui ciri-ciri morfologi yaitu ikan cupang jantan memiliki ukuran tubuh

Waktu mengering pada masing-masing formula sediaan masker gel ekstrak bekatul padi beras merah memiliki rentang waktu yang sama, hal tersebut disebabkan karena kadar

Dalam struktur ekonomi konvensional, unsur utama dari kebijakan fiskal adalah unsur-unsur yang berasal dari berbagai jenis pajak sebagai sumber penerimaan pemerintah dan

Seperti halnya Rasulullah Saw, Abu Bakar As-Shiddiq juga melaksanakan kebijakan pembagian tanah hasil taklukan yang lain tetap menjadi tanggungan negara dalam

Pemeriksaan ini sangat berarti dalam usaha mendeteksi infeksi TB di daerah dengan prevalensi tuberkulosis rendah. Di Indonesia dengan prevalensi tuberkulosis yang tinggi,

Panelis diminta untuk memberikan penilaian yang sesuai pada kolom yang tersedia sesuai dengan keterangan yang sudah ada dan dimulai dari kiri ke kanan... Lembar Kuisioner Tempe Gude

Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulang kranial yang terletak diatas kepala dan tulang facial(tulang wajah) terletak didepan tengkorak, tulang

Hasil pengamatan terhadap anak kelompok A Ar Rauuf dan Ar Razzaq TK Islam Terpadu Nurul Huda Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, peneliti menemukan adanya masalah